Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

a.

Gejala klinis

1. Perdarahan per-anum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan/atau diare selama


minimal 6 minggu (semua umur)
2. Perdarahan per-anum tanpa gejala anal (di atas 60 tahun)
3. Peningkatan frekuensi defekasi atau diare selama minimal 6 minggu (di atas 60 tahun)
4. Massa teraba pada fossa iliaka dekstra (semua umur) Massa intra-luminal di dalam
rektum
5. Tampak Anemis

b. Diagnosis dan pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan colok dubur


Pemeriksaan colok dubur dilakukan pada setiap pasien dengan gejala ano-rektal.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan keutuhan sfingter ani dan menetapkan ukuran
dan derajat fiksasi tumor pada rektum 1/3 tengah dan distal. Pada pemeriksaan colok dubur
ini yang harus dinilai adalah:
Keadaan tumor: Ekstensi lesi pada dinding rektum serta letak bagian terendah terhadap
cincin anorektal, cervix uteri, bagian atas kelenjar prostat atau ujung os coccygis. Mobilitas
tumor: Hal ini sangat penting untuk mengetahui prospek terapi pembedahan. Ekstensi dan
ukuran tumor dengan menilai batas atas, bawah, dan sirkuler.

2. Pemeriksaan penunjang
 Endoskopi
Endoskopi merupakan prosedur diagnostik utama dan dapat dilakukan dengan
sigmoidoskopi (>35% tumor terletak di rektosigmoid) atau dengan kolonoskopi total.
 Enema barium
Pemeriksaan enema barium yang dipilih adalah dengan kontras ganda
 CT colonography (pneumocolon CT)
Modalitas CT yang dapat melakukan CT kolonografi dengan baik adalah modalitas CT
scan yang memiliki kemampuan rekonstruksi multiplanar dan 3D volume rendering.
Kolonoskopi virtual juga memerlukan software khusus.

Penetapan stadium pra-operatif


Penetapan stadium pre-operatif harus dilakukan, karena strategi terapi untuk setiap
stadium berbeda. Prosedur yang dilakukan untuk penetapan stadium pre-operatif adalah:
Deteksi perluasan tumor primer dan infiltrasinya; Deteksi kelenjar getah bening regional dan
para-aorta; Deteksi metastasis ke hepar dan paru-paru; Deteksi metastasis ke cairan
intraperitoneal.

c. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker kolorektal bersifat multidisiplin. Pilihan dan rekomendasi
terapi tergantung pada beberapa faktor Terapi bedah merupakan modalitas utama untuk
kanker stadium dini dengan tujuan kuratif. Kemoterapi adalah pilihan pertama pada kanker
stadium lanjut dengan tujuan paliatif. Radioterapi merupakan salah satu modalitas utama
terapi kanker rektum. Saat ini, terapi biologis (targeted therapy) dengan antibodi monoklonal
telah berkembang pesat dan dapat diberikan dalam berbagai situasi klinis, baik sebagai obat
tunggal maupun kombinasi dengan modalitas terapi lainnya. Penatalaksanaan kanker
kolorektal dibedakan menjadi penatalaksanaan kanker kolon dan kanker rektum.

Kanker Kolon

Kanker Rectum

You might also like