Rencana Topik Penelitian

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

REVISI TOPIK PENELITIAN

A. IDENTITAS
Nama : Baiq Uswatul Khasanah
NIM : I2E017003
Konsentrasi : Fisika
Topik yang Diusulkan: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RADIASI
BENDA HITAM DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA
DIDIK.

B. ISI RENCANA TOPIK PENELITIAN


1. Masalah Penelitian
1.1 Alasan Pemilihan Topik

Belajar fisika tidak terlepas dari teori dan hitungan, fisika masih dianggap
pelajaran yang sulit dan membosankan. Beberapa materi dalam pelajaran fisika
bersifat abstrak dan merupakan hasil ekperimen. Salah satu contohnya adalah
materi radiasi benda hitam. Materi ini berisi teori-teori tentang sebuah benda
hitam yang dapat menyerap dan memancarkan cahaya dengan sempurna sehingga
radiasi benda hitam dianggap model ideal dari suatu benda. Beberapa teori yang
mendukung radiasi benda hitam ini berangkat dari radiasi kalor sebuah benda
yang memancarkan energi berdasarkan pendapat dari hukum Stefan-Boltzman
yang menyatakan” energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam
bentuk radiasi kalor persatuan waktu sebanding dengan luas permukan dan
pangkat empat suhu mutlaknya”.

Kegagalan Teori Rayleigh-Jeans juga ikut memberikan andil terkait


radiasi kalor, dimana teori ini gagal menjelaskan radiasi kalor pada panjang
gelombang pendek sehingga dikenal dengan bencana ultraviolet. Berangkat dari
kegagalan teori Rayleigh-Jeans, maka muncullah teori-teori baru dalam fisika
yang memberikan tafsiran benar terhadap radiasi kalor. Teori yang paling
mendekati yaitu teori yang diungkapkan oleh Max Planck yang menjadi landasan
munculnya teori fisika baru, fisika kuantum. Agar peserta didik tertarik dengan
materi ini, banyak cara yang dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang
terkait dengan radiasi benda hitam. Salah satunya yaitu dengan menyajikan
materi ini melalui sebuah media.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan


pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuann siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran ( R. Ibrahim
dan Nana Syaodih S., 1993 :78), dikutip dari Rusman (2013:77). Media belajar
yang baik adalah media yang mampu memberikan stimulus kepada peserta didik
dan sebagai alat komunikasi yang baik dalam menyampaikan pesan yang
sifatnya abstrak. Hidayatullah dkk(2011:3) menyatakan komunikasi adalah salah
satu hal yang vital dalam pendidikan. Jika komunikasi efektif maka proses
transfer ilmu dan nilai bisa berjalan , sebaliknya jika komunikasi tidak efektif
maka proses transfer ilmu dan nilai tidak optimal.

Beberapa media terkait radiasi benda hitam dalam bentuk animasi telah
dikembangkan, tetapi dengan media saja tidak cukup. Diperlukan langkah lainnya
agar belajar lebih efektif dan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk membuat
materi radiasi benda hitam lebih menarik maka diperlukan media pembelajaran
yang lebih baik dan menarik. Arif Rahman dkk (2015) mengatakan pembelajaran
fisika belum bersumber pada upaya melibatkan siswa dengan gejala alam yang
sedang dipelajari lewat keterlibatan tersebut agar siswa lebih mengenal fakta serta
pemahaman yang lebih utuh sehingga berdampak pada peningkatan pemahaman
konsep fisika pada siswa. Selain media, model juga diperlukan untuk mendukung
suatu media.

Model pembelajaran kooperatif banyak digunakan , salah satunya yaitu


model kooperatif think pair share (TPS). Sa’dijah (2006) menyatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif TPS yaitu metode pembelajaran kooperatif yang
memberi siswa waktu untuk berpikir, berbicara dan merespon serta saling
membantu satu sama lain.

Ada tiga tahapan dari model pembelajaran TPS yang menekankan pada
apa yang dikerjakan peserta didik pada setiap tahapannya. Tahap pertama yaitu
berpikir (think) tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
pelajaran dan peserta didik berpikir sendiri apa yang menjadi jawaban dari
pertanyaan tersebut. Tahap berpasangan (pair), tahap ini peserta didik dengan
teman sebangkunya mendiskusikan terkait jawaban yang belum tuntas pada
think. Tahap ketiga yaitu berbagi (share), pada tahap ini guru meminta setiap
pasangan untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan untuk
menyampaikan apa yang telah mereka diskusikan. Azlina (2010) menyatakan
TPS merupakan jenis pembelajaran yang dirancang dalam bentuk diskusi yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan berkomunikasi peserta
didik dan mendorong partisipasi peserta didik dalam kelas.

Pembelajaran menggunakan media dan model yang tepat dapat


meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Penerapan model pembelajaran
berbantuan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
siswa (Yunarlianto dkk, 2017). Belajar menggunakan media lebih menyenangkan.
P. Rante dkk (2013) berpendapat belajar dengan menggunakan multimedia
berbasis audio-video eksperimen listrik dinamis dalam pembelajaran fisika
menjadikan peserta didik lebih mudah, asyik, menyenangkan, tertarik, dan
termotivasi untuk belajar. Respon peserta didik terhadap media adalah sangat baik
(91,72%) yang memberikan dampak bagi peserta didik berupa motivasi belajar
fisika, pemahaman konsep, serta timbulnya rasa senang (Retno Dian A. & Rudy
Kustijono, 2013). Kelayakan suatu media perlu dipertimbangkan. Siti Alimah
(2012) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak
digunakan sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran embriogenesis hewan.

Media pembelajaran yang fokus pada materi radiasi benda hitam sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013 akan dikembangkan dengan model think pair
share diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan
pemahaman konsep.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :


1. Bagaimana karakteristik media pembelajaran radiasi benda hitam yang akan
dikembangkan ?

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran radiasi benda hitam yang telah


dikembangkan?

3. Bagaimana efektifitas media pembelajaran radiasi benda hitam yang dengan


model think pair share dapat meningkat motivasi belajar peserta didik?

4. Bagaimana efektivitas media belajar radiasi benda hitam yang


dikembangkan dengan model think pair share dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik?

2. Tujuan Penelitian

Tujuan penting dalam penelitian pengembangan ini yaitu menghasilkan


produk berupa media pembelajaran radiasi benda hitam yang dapat meningkatkan
motivasi peserta didik dan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Untuk
tujuan khusus dijabarkan sebagai berikut:

1. Menghasilkan media pembelajaran radiasi benda hitam yang layak digunakan.

2. Mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran radiasi benda hitam yang


dikembangkan.

3. Menguji efektifitas media pembelajaran radiasi benda hitam dengan model think
pair share dalam meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep peserta
didik pada tingkat Sekolah Menengah Atas.

3. Kerangka Pemecahan Masalah


3.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu dipilih variabel independen,variabel
dependen dan variabel kontrol. Yang berperan sebagai variabel independen
(variabel bebas) adalah hasil produk berupa media pembelajaran berbasis
Adobe Flash CS3 dengan materi radiasi benda hitam, dan yang berperan
sebagai variabel dependen (variabel terikat) adalah peningkatan pemahaman
konsep dan peningkatan motivasi belajar siswa. Sedangkan variabel kontrol
yang digunakan adalah sampel dari populasi siswa di suatu sekolah yang akan
diberikan perlakuan terhadap hasil produk.
3.2 Jenis Data yang Dibutuhkan
Data yang akan digunakan dalam penelitian adalah perpaduan antara
data kualitatif dan data kuantitatif (Tipe Embedded Mixed Methodes). Dimana
kedua metode ini digunakan secara bersamaan dalam waktu yang sama, hanya
bobot metode ini yang berbeda.
3.3 Kajian Pustaka yang Relevan
Hasil penelitian Merti triyanti dalam Jurnal BIOEDUKATIKA Vol. 3
No. 2 Desember 2015 ISSN: ISSN: 2338-6630 | Halaman 9-14 dengan judul
Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI 3.
Pengembangan multimedia interaktif ini mampu meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai rerata angket motivasi siswa
sebelum pembelajaran adalah 29,34 dan nilai rerata angket setelah
pembelajaran adalah 32,80. Sedangkan hasil gain score sebesar 0,33 dengan
kategori “Sedang”. Nilai pretest dan posttest yang mengalami peningkatan
sebesar 68,79%. Hasil ini didukung dengan data gain score <g> sebesar 0,42
yang masuk ke dalam kategori “Sedang".

Hasil penelitian Isma Ramadhani Lubis dan Jaslin Ikhsan dalam


Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2015, (191 - 201)
Available Online At JIPI website: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi
dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Prestasi Kognitif Peserta Didik
SMA disimpulan bahwa: (1) media pembelajaran kimia berbasis android te-
lah dikembangkan berdasarkan tahapan secara ilmiah dengan karakteristik,
yaitu visualisasi yang menarik, praktis dan fleksibel, serta memiliki evaluasi
soal yang variatif, sehingga peserta didik dapat mengulang materi secara
mandiri tanpa terikat waktu dan tempat, yang mampu meningkatkan daya
ingat peserta didik terhadap materi; (2) media pembelajaran kimia berbasis
android pada materi larutan penyangga dan hidrolisis yang telah
dikembangkan layak digu-nakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek
penilaian materi termasuk dalam kriteria baik, aspek penilaian media
berkriteria sangat baik dan hasil uji coba peserta didik termasuk dalam
kategori sangat baik; (3) terdapat peningkatan motivasi belajar dan prestasi
kognitif antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan media
pembelajaran kimia berbasis android dengan pembelajaran konvensional
Think Pair Share (TPS) adalah model pembelajaran yang memberikan
siswa waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain
(Lyman, 1981). TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS memungkinkan siswa untuk
bekerja sendiri dan bekerja sama saling membantu dengan siswa lain dalam
suatu kelompok kecil. Berbeda dengan metode klasikal yang memungkinkan
hanya satu siswa yang maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas,
teknik Think Pair Share memberi sedikitnya delapan kali kesempatan lebih
banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi
mereka kepada orang lain (Slavin, 2005).
Motivasi menjadi hal penting dalam melakukan suatu kegiatan,
khususnya dalam pembelajaran. Motivasi harus terus ditumbuhkan dalam diri
siswa sebagai modal dasar untuk mecapai tujuan belajarnya. Seorang guru
harus mau berinovasi dalam setiap pembelajaran guna menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Motivasi akan mampu memberikan kekuatan tersendiri bagi
siswa. Motivasi belajar bisa dikatakan sebagai suatu proses yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock, 2011, p. 510). Berdasarkan
pengertian tersebut, siswa yang memiliki motivasi berarti tidak akan mudah
menyerah dan akan terus berusaha sampai terwujud apa yang diinginkan.
Motivasi belajar yang sudah terpatri dalam diri siswa mampu mengarahkan
siswa menjadi pribadi yang tangguh. Motivasi belajar menjadi salah satu kunci
meraih keberhasilan siswa.

4. Referensi

Suryansyah.Titi, Suwarjo. 2016. Pengembangan Video Pembelajaran Untuk


Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IV SD.
Jurnal Prima Edukasi volume 4.nomor 2, juli 2016. (209 - 221) Available
online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe
Husen. Abu, Indriwati.S.e dan Lestari U. 2017. Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Melalui
Implementasi Problem Based Learning Dipadu Think Pair Share.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2
Nomor: 6 Bulan Juni Tahun 2017 Halaman: 853—860

Nugraha. N.A, Muhtadi.A. 2015. Pengembangan Multimedia Pembelajaran


Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Untuk Siswa
Smp Kelas VIII . Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 2 ,
No 1, April 2015 (16-31) Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp

Nazalin, Muhtadi. A. 2016. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran


Kimia Pada Materi Hidrokarbon Untuk Siswa Kelas XI Sma . Jurnal
Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 3, No 2, Oktober 2016 (221-
236) Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp

Hanziko. R.C , Suyanto. S. 2015. Pengembangan Video Pembelajaran Suksesi


Ekosistem Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Penguasaan
Konsep Mahasiswa Biologi JURNAL INOVASI PENDIDIKAN IPA
Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2015, (212 – 224) online: JIPI website:
http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi

Afifah. E.N, Setyosari. P, dan Sulthoni. 2017. Pengembangan Sistem Pembelajaran


Berbantuan Web Pada Mata Pelajaran Matematika di SMK . Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1
Bulan Januari Tahun 2017 Halaman: 147—151

You might also like