Professional Documents
Culture Documents
Bab I Pendahuluan: Age-Related Macular Degeneration (AMD) Adalah Suatu Keadaan Dimana
Bab I Pendahuluan: Age-Related Macular Degeneration (AMD) Adalah Suatu Keadaan Dimana
PENDAHULUAN
adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina yang
memungkinkan mata melihat titik-titik halus pada pusat lapang pandang. Tanda
utama dari degenerasi makula adalah didapatkan adanya bintik-bintik abu-abu atau
meningkat pada setiap dekade setelah usia 50 tahun. Keterkaitan lain selain usia
adalah ras (biasanya Kaukasus), jenis kelamin (sedikit predominasi wanita), riwayat
keluarga, dan riwayat merokok. Walaupun AMD berbagai macam faktor risiko.
Merokok adalah faktor risiko yang paling penting yang dapat dimodifikasi dalam
terjadinya AMD. Kajian yang ada saat ini meramalkan studi epidemiologi yang
sangat berat pada satu atau kedua bola mata. Penyakit ini mencakup spektrum
temuan klinis dan patologis yang luas yang dapat diklasifikasikan menjadi dua
1
kelompok, yaitu noneksudatif (kering) dan eksudatif (basah). Walaupun kedua tipe
penyebab pada hampir 90% dari semua kasus buta akibat AMD (Vaughan dan
Asbury, 2007).
adalah degenerasi makula terkait usia yang menempati urutan ke-4 sebesar 8,7%.
penglihatan pada satu atau dua mata pada orang berusia di atas 50 tahun di Amerika
Prevalensi AMD adalah 85-90% pada AMD non eksudatif dan 10 – 15 % pada
eksudatif AMD. Di Indonesia sendiri, hingga saat ini belum ada data pasti tentang
insidens dan angka morbiditas AMD. Salah satu penelitian dari Fakultas
eksudatif dan eksudatif AMD didapatkan pada 52 orang (4,1%) and 3 orang (0,2%).
dimana 3,4% pada kelompok usia 40-49 tahun, 4,8% pada kelompok usia 50-59
tahun, dan 7,4% pada usia > 70 tahun (Elvioza dkk., 2008).
. Patofisiologi pasti dari AMD masih relatif sulit untuk dipahami, dimana
retina, fotoreseptor dan membran bruch. Epitel pigmen retina merupakan lapisan
2
metabolisme aktif yang menyokong fungsi dari fotoreseptor retina. Sel pada pigmen
ini memfagositosis lapisan luar dari sel fotoreseptor dan mengganti ulang secara
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, termasuk cerutu atau
Rustica, dan spesies lainnya dimana sintesisnya mengandung nikotin dan tar dengan
atau tanpa bahan tambahan. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas
yang berukuran panjang 70 hingga 120 mm yang berisi daun tembakau yang telah
Beberapa dari mereka adalah dikenal sebagai mutagenik. Zat tersebut bersifat
Patologis beberapa melalui jalur biokimia.Paparan asap rokok pada okular dapat
kaskade AMD. Asap rokok juga dapat menyebabkan perubahan seluler pada tingkat
RPE (Retinal Pigment Epithelium) pada pasien AMD (Sara dkk., 2013).
AMD merupakan salah satu penyakit mata, jika tidak diobati akan
apabila sakit, berobat termasuk tindakan yang dianjurkan. Dalam berbagai riwayat
menunjukkan bahwa Nabi pernah berobat untuk dirinya sendiri, serta pernah
menyuruh keluarga dan sahabatnya agar berobat ketika sakit. Banyak hadits yang
3
sesuai dengan ketentuan sunnatullah karena setiap penyakit ada obatnya (Zuhroni
dkk., 2003).
Pada zaman Rasulullah SAW memang rokok itu belum ada, namun
nyiakan harta. Inilah dalil-dalil yang menunjukkan hukum rokok. Dan rokok
skripsi dengan judul: “Efek Merokok Terhadap Terjadinya Age Related Macular
1.3. Tujuan
4
1.3.2. Tujuan Khusus
Macular Degeneration.
1.4. Manfaat
Adapun beberapa hal yang dapat diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Bagi Penulis
3. Bagi Masyarakat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Retina
multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata.
Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan
berakhir di tepi ora serrata. Pada orang dewasa, ora serrata berada sekitar 6,5 mm
di belakang garis Schwalbe pada sisi temporal dan 5,7 mm di belakang garis ini
pada sisi nasal. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan lapisan epitel
berpigmen retina sehingga juga bertumbuk dengan membrana Bruch, khoroid, dan
sklera. Di sebagian besar tempat, retina dan epitelium pigmen retina mudah terpisah
hingga membentuk suatu ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina.
Tetapi pada diskus optikus dan ora serrata, retina dan epitelium pigmen retina saling
melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina pada ablasio retina.
6
Gambar Makroskopik dari Mata
Berikut ini adalah lapisan-lapisan pada retina,yang dimulai dari sisi dalam
5. Lapisan inti dalam badan sel bipolar, amakrin dan sel horizontal
7
9. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar batang dan kerucut
8
Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 0,23 mm pada kutub
pigmen luteal (xantofil), yang berdiameter 1,5 mm. Makula juga adalah daerah
makula, sekitar 3,5 mm di sebelah lateral diskus optikus, terdapat fovea, yang secara
klinis jelas-jelas merupakan suatu cekungan yang memberikan pantulan khusus bila
9
Retina menerima darah dari dua sumber : khoriokapiler yang berada tepat
di luar membrana Bruch, yang mendarahi sepertiga luar retina, termasuk lapisan
pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen
retina, serta cabang-cabang dari arteri retina sentralis yang memperdarahi dua per
Retina adalah jaringan paling kompleks di mata. Untuk melihat, mata harus
berfungsi sebagai suatu alat optis, sebagai suatu transducer yang efektif. Sel-sel
menjadi suatu impuls saraf yang dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui
untuk ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan warna, dan
10
sebagian besar selnya adalah sel kerucut. Di fovea sentralis, terdapat hubungan
hampir 1:1 antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, dan serat saraf yang keluar,
dan hal ini menjamin penglihatan yang paling tajam. Di retina perifer, banyak
pemancar yang lebih kompleks. Akibat dari susunan seperti itu adalah bahwa
fotopik) sedangkan bagian retina lainnya, yang sebagian besar terdiri dari
pada retina sensorik dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
bentuk all-trans. Rodopsin adalah suatu glikolipid membran yang separuh terbenam
di lempeng membran lapis ganda pada segmen paling luar fotoreseptor. Penyerapan
cahaya puncak oleh rodopsin terjadi pada panjang gelombang sekitar 500 nm, yang
panjang gelombang di 430, 540, dan 575 nm masing-masing untuk sel kerucut peka
biru, hijau, dan merah. Fotopigmen sel kerucut terdiri dari 11-sis-retinal yang
11
Penglihatan skotopik seluruhnya diperantarai oleh fotoreseptor sel batang.
Pada bentuk penglihatan adaptasi gelap ini, terlihat bermacam-macam nuansa abu-
abu, tetapi warna tidak dapat dibedakan. Sewaktu retina telah beradaptasi penuh
terhadap cahaya, sensitivitas spektral retina bergeser dari puncak dominasi rodopsin
500 nm ke sekitar 560 nm, dan muncul sensasi warna. Suatu benda akan berwarna
siang hari terutama diperantarai oleh fotoreseptor kerucut, senjakala oleh kombinasi
sel kerucut dan batang, dan penglihatan malam oleh fotoreseptor batang. (Vaughan
2.2.1. Definisi
adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina yang
memungkinkan mata melihat titik-titik halus pada pusat lapang pandang. Tanda
utama dari degenerasi makula adalah didapatkan adanya bintik-bintik abu-abu atau
12
Gambar Degenerasi Makula
2.2.2. Epidemiologi
adalah degenerasi makula terkait usia yang menempati urutan ke-4 sebesar 8,7%.
merupakan penyebab utama hilangnya ketajaman penglihatan pada satu atau dua
mata pada orang berusia di atas 50 tahun di Amerika Serikat. Diperkirakan 15 juta
warga negara Amerika Utara menderita AMD. Prevalensi AMD adalah 85-90%
pada AMD non eksudatif dan 10 – 15 % pada eksudatif AMD. Di Indonesia sendiri,
hingga saat ini belum ada data pasti tentang insidens dan angka morbiditas AMD.
Maret 2008 - 05 Januari 2009 di Jakarta Timur, yang menggunakan 1259 responder
didapati prevalensi non eksudatif dan eksudatif AMD didapatkan pada 52 orang
dengan bertambahnya usia, dimana 3,4% pada kelompok usia 40-49 tahun, 4,8%
13
pada kelompok usia 50-59 tahun, dan 7,4% pada usia > 70 tahun. (Elvioza dkk.,
2008).
2.2.3. Etiologi
1. Umur
adalah umur. Meskipun degenerasi makula dapat terjadi pada orang muda,
terjadi dibanding dengan orang muda. Pada orang muda hanya terdapat 2%
saja yang menderita degenerasi makula, tapi risiko ini meningkat 30% pada
2. Genetik
terbentuk antara C3b dan faktor B. Faktor komplemen H (gen yang telah
14
CFH terkait dengan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang meregulasi
peradangan.
3. Merokok
antara merokok dan AMD.” Merokok cenderung memiliki efek toksik pada
retina.
4. Ras
Ras kulit putih (kaukasia) sangat rentan sangat rentan dengan terjadinya
5. Riwayat keluarga
degenerasi makula, dan hanya 12% pada mereka yang tidak memiliki
15
Paparan sinar matahari terutama cahaya biru. Ada bukti yang bertentangan
degenerasi makula baik pada perempuan dan laki-laki. Makan lebih banyak
ikan air tawar (setidaknya dua kali seminggu), daripada daging merah, dan
9. Stress oksidatif
Pada tahun 2004 dilakukan screening pada 402 pasien AMD dan didapatkan
adanya hubungan yang secara signifikan antara mutasi fibulin-5 dan insiden
AMD.
16
2.2.4. Patofisiologi
dominan dan juga dipengaruhi oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan.
Patofisiologi pasti dari AMD masih relatif sulit untuk dipahami, dimana beberapa
metabolisme aktif yang menyokong fungsi dari fotoreseptor retina. Sel pada pigmen
ini memfagositosis lapisan luar dari sel fotoreseptor dan mengganti ulang secara
sedikitnya sepuluh fluorofor yang berbeda (atom flouresen pada molekul). Eldred
sebagai flourofor utama yang dihasilkan melalui reaksi Schiff-base dari etanolamin
dan aldehid vitamin A. Kedua substansi ini banyak terdapat di lapisan luar retina.
melebihi pH lisosomal yang optimal untuk aktivitas enzim lisosom. Efek lebih
17
lanjut dari A2E adalah efek detergen akibat peningkatan tajam konsentrasi A2E
2008).
Pada sel pigmen retina normal, bahan –bahan residu akan dibuang melalui
pembuluh darah koriokapiler, keadaan dimana terjadi penurunan fungsi dari sel
pigmen retina dengan membran bruch, yang tampak sebagai drusen. Peneliti
18
meningkatkan kemungkinan penurunan klirens dari bahan-bahan ekstraseluler yang
berperan pada progresi AMD. Penelitian terhadap gen menunjukkan bahwa jalur
komplemen memiliki peranan primer. Hubungan yang kuat anatara AMD dengan
inflamasi dari kaskade ini. Sebagai tambahan, merokok akan menurunkan kadar
fotoreseptor retina. Degenerasi lanjut dari lapisan pigmen ini dapat menyebabkan
19
pigmen retina. Pembuluh-pembuluh darah ini dapat bocor dan menimbulkan
perdarahan dan lama- kelamaan akan menyebabkan terjadinya skar. Stadium akhir
dari AMD eksudatif adalah terbentuknya skar disciform pada makula yang
2.2.5. Klasifikasi
Penyakit ini mencakup spektrum temuan klinis dan patologis yang luas yang
(basah). Walaupun kedua tipe ini bersifat progresif dan biasanya bilateral,
lebih berat merupakan penyebab hampir 90% dari semua kasus akibat AMD.
AMD ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen
dilihat secara ofthalmoskopis, drusen adalah yang paling khas. Drusen adalah
pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring dengan waktu,
jumlahnya. Secara histopatologis, sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal
20
bahan eosinofilik yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch; drusen
mencerminkan pelepasan fokal epitel pigmen. Selain drusen, dapat muncul secara
atrofi epitel pigmen retina yang irreguler. Pada sebagian besar pasien, pemeriksaan
atrofik dapat menjadi stabil atau berkembang secara lambat. Namun, stadium
eksudatif dapat timbul mendadak setiap saat, dan selain pemeriksaan oftalmologik
yang teratur, pasien diberi Amsler grid untuk membantu memantau dan melaporkan
subretina dan makulopati eksudat terkait. Cairan serosa dari koroid di bawahnya
biasanya menurun apabila fovea terkena. Pelepasan epitel pigmen retina dapat
21
secara spontan menjadi datar, dengan bermacam-macam akibat dari penglihatan,
pembuluh baru ini tumbuh dalam konfigurasi roda pedati dasar atau sea-fan
menjauhi tempat mereka masuk ke dalam ruang subretina. Kelainan klinis awal
stadium pembentukan pembuluh baru yang samar ini, pasien asimtomatik, dan
yang bervariasi. Retina sensorik mungkin rusak akibat edema kronik, pelepasan,
ukurannya yang bervariasi ini mencerminkan stadium akhir AMD eksudatif. Massa
Asbury, 2007).
22
Gambar Makula Normal, AMD Non Eksudatif & AMD Eksudatif
23
2.2.6. Gejala Klinis
pusat penglihatan
24
Gambar Distorsi Penglihatan Penderita AMD pada Amsler Grid
2.2.7. Diagnosis
seperti drusen, gumpalan RPE, hilangnya RPE dapat menolong sebagai konfirmasi
(Lim J, 2008).
Untuk mendiagnosis dapat juga ditegakkan dengan test Amsler grid, dimana
pasien diminta untuk melihat suatu halaman uji yang mirip kertas milimeter grafis
pada jarak 30cm untuk memeriksa titik sentral yang terganggu fungsi
lensa khusus. Pemeriksaan lainnya dengan test penglihatan warna, untuk melihat
25
apakah penderita masih dapat membedakan warna. (Jonathan J dan Gaurav S,
2011).
Jarak antara permukaan retina atau pembuluh-pembuluh retina dan RPE akan
Pemeriksaan ini bukan untuk test screening untuk mata yang mempunyai drusen
atau atrofi geografik, yang tidak memiliki gejala baru atau tidak adanya
26
Pengaruh dari kehadiran dan evaluasi dari luas dan komposisi lesi
berbatas baik, lokasinya dipengaruhi oleh lokus minoris zona avaskular fovea.
• Extrafoveal
• Juxtafoveal
• Subfoveal
2007).
27
• Degenerasi miopik (khususnya miopia tinggi dengan karakteristik
tanpa drusen)
Diagnosis banding untuk AMD tipe eksudat : (Vaughan dan Asbury, 2007).
• Miopia tinggi
fotokoagulasi)
• Makroneurisma
• Kasus inflamasi
28
2.2.9. Penatalaksanaan
dimaksimalkan dengan alat bantu penglihatan termasuk alat pembesar dan teleskop.
besar pasien takut mereka akan menjadi buta total. (Sepehr B dan Michael S, 2017).
Pada sebagian kecil pasien dengan AMD tipe eksudatif yang pada
membran tersebut dengan terapi laser argon. Membran vaskular subfovea dapat
diobliterasi dengan terapi fotodinamik (PDT) karena laser argon konvensional akan
intravena bahan kimia serupa porfirin yang diaktivasi oleh sinar laser nontermal
saat sinar laser berjalan melalui pembuluh darah di membran subfovea. Molekul
VEGF) seperti ranibizumab dan bevacizumab melalui injeksi intra vitreal dapat
29
Apabila tidak ada neovaskularisasi retina, tidak ada terapi medis atau dapat
dilakukan pembedahan untuk pelepasan epitel pigmen retina serosa yang terbukti
neovaskular yang kemudian diablasi secara total oleh luka-luka bakar yang
jauh dari jaringan parut laser dapat terjadi pada separuh kasus dalam 2 tahun.
yang cermat dengan Amsler Grid, oftalmoskopi dan angiografi perlu dilakukan.
Selain itu terapi juga dapat dilakukan di rumah berupa pembatasan kegiatan dan
follow up pasien dengan mengevaluasi daya penglihatan yang rendah. Selain itu,
beta caroten, asam cupric dan zinc), karena diduga dapat memperbaiki dan
30
terjadinya degenerasi makula tipe non-eksudatif. Selain itu dilakukan juga
pembatasan merokok dan pengendalian tekanan darah tinggi. (Myron Yanoff dan
2.2.10. Prognosis
total sehingga aktivitas dapat menurun. Prognosis dari AMD tipe eksudat lebih
buruk daripada AMD tipe noneksudat. Prognosis dapat didasarkan pada terapi,
tetapi belum ada terapi yang bernilai efektif sehingga kemungkinan untuk sembuh
2.3. Rokok
2.3.1. Definisi
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung
bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya. (Sara dkk., 2013).
31
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai
berikut :
dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat disbanding oksigen, sehingga setiap
ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang,
ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena
yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita
pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme
berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak
2. Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0,5 – 3 ng, dan
ng/ml. Nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok
fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok sudah untuk
32
Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin
dan akhirnya akan menyumbang pembuluh darah yang sudah sempit akibat
3. Tar
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan
suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan
paru-paru.
4. Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5. Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna aldehid. Zat ini sedikit
banyak mengandung kadar alcohol. Artinya akrolein ini adalah alcohol yang
33
6. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun
yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikitpun ke dalam peredaran
7. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas
dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sanga tajam dan menusuk baunya. Zat ini
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah
terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran
pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat
mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid
Nitrous Oxid merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap
34
Nitrous Oxid ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini
tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari Kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa
zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna
13. Hidrogensulfida
Hidrogen sulfide adalah sejenis gas yang beracum yang gambang terbakar
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang
berisi pigmen).
35
14. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen
dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organik
yang beracun.
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah
bahkan kematian.
Dampak merokok, seperti kanker paru – paru, bisa memakan waktu hingga 20 tahun
mengikat DNA dan menyebabkan mutasi genetik. Karsinogen kuat yang utama
36
epoxide. PAH pertama yang diidentifikasi sebagai karsinogen dalam asap tembakau
adalah benzopyrene, yang telah terbukti toksik terhadap epoxide dan secara
ireversibel menempel pada DNA nuklir sel, yang mungkin dapat membunuh sel
terprogram ( apoptosis ), sel dapat bertahan hidup menjadi sel kanker. Demikian
pula, akrolein, yang banyak dalam asap tembakau, juga secara ireversibel mengikat
DNA, menyebabkan mutasi dan juga kanker. Namun, ia tidak perlu diaktivasi untuk
Degeneration
yang belum dapat dipastikan,ada beberapa faktor terkait mengenai faktor risiko
peran faktor lingkungan tersebut dapat mengurangi kejadian AMD atau justru
mereka, merokok adalah faktor risiko yang terbukti yang berperan dalam
pengembangan AMD, juga adapun respons klinis pada atrofi dan neovaskular pada
37
kerusakan toksik, dan perubahan histopatologis. Namun, pasien tidak sering
menyadari hal yang signifikan peran yang dimainkan oleh merokok dalam
penyebab kebutaan terkait dengan penyakit AMD. Bahkan, dokter terkadang lupa
menasihati pasien dari relevansi untuk berhenti merokok untuk mengurangi risiko
akan sama dengan orang yang tidak merokok. (Sara V dkk., 2013).
disediakan pasien dengan profil risiko tertentu berdasarkan genetik mereka sendiri
fenotip dalam gen berisiko tinggi untuk AMD. Ini bahkan lebih relevan dalam
mereka untuk berhenti merokok. Dalam situasi yang dijelaskan di atas, dipercaya
dkk., 2013).
38
BAB III
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, termasuk cerutu atau
Rustica, dan spesies lainnya dimana sintesisnya mengandung nikotin dan tar dengan
‘alaihi wasallam memang rokok itu belum ada, namun sesungguhnya Islam datang
2003).
Zat Adiktif lainnya), sebab yang pertama di dalam rokok terdapat zat adiksi yang
menyebabkan kecanduan. Hal tersebut sama dengan narkoba dan ini merupakan ciri
khas dari narkoba, yang kedua rokok juga menyebabkan sakaw yang menyebabkan
seseorang sulit untuk melepaskan diri dari jeratan barang haram, yang ketiga rokok
agama dan jasad sekaligus. Dengan demikian, maka segala sesuatu yang dapat
39
mendatangkan mudharat bagi agama maupun phisik manusia hukumnya haram,
merupakan bagian dari NAPZA, sebab yang pertama di dalam rokok terdapat zat
40
zat adiktif lainnya yang merupakan induk dari berbagai bahaya,merusak agama dan
rokok itu lebih besar dari manfaatnya, bahkan rokok itu seluruhnya membahayakan
atau bisa dikatakan tidak bermanfaat sama sekali. Dari segi sebagaimana layaknya
kita mempergunakan rezeki yang kita peroleh dari Allah, rokok merupakan bentuk
sistem reproduksi), dari alasan ini sangat jelas rokok terlarang atau haram.
menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral yang jika tidak diobati akan
41
menganggu penglihatan yang bisa menyebabkan kebutaan. Dalam ajaran Islam
pernah berobat untuk dirinya sendiri, serta pernah menyuruh keluarga dan
sahabatnya berobat ketika sakit. Dalam hadits yang secara khusus menyuruh agar
“Dari Usamat bin Syarik, seorang laki-laki dari kaumnya berkata, datang
seorang dusun kepada Rasulullah saw dan bertanya : Ya Rasulullah,
manusia yang bagaimana yang baik? Nabi menjawab: “Yang terbaik
akhlaknya diantara mereka”, kemudian dia bertanya lagi, Ya Rasulullah
apakah kami mesti berobat? Nabi menjawab: Berobatlah, sebab, Allah
tidak menurunkan penyakit kecuali juga menurunkan obatnya, diketahui
oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang
mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.”
(HR Ahmad)
Disebutkan dalam hadits lain yang diriwiyatkan oleh Abu Hurairah, yaitu:
karena Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya. Akan tetapi perlu di
42
kecocokan obat dengan penyakit dan tidak lepas dari izin Allah, manusia berusaha
untuk pengobatan tetapi Allah SWT yang menyembuhkan (Zuhroni dkk., 2003).
Pada hadits lain menyatakan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Sesuai
karena Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya kecuali penyakit tua.
Demikian pula yang dinyatakan pada hadits Nabi yang lain : (Zuhroni, 2008).
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku“ (QS. al-
Syu’ara’(26): 80).
Ayat ini menekankan bahwa kesembuhan suatu penyakit adalah dari Allah,
43
medis merupakan perbuatan baik dan terpuji. Berdasarkan pesan Nabi:
terlepas dari kehendak Allah (Zuhroni dkk., 2003). Pada hadits lain menyatakan
“Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan, dengan izin
Allah, penyakit itu akan sembuh” (HR Ahmad dan Al-Hakim).
karena Allah telah menurunkan obat dari setiap penyakit. Penyakit akan sembuh
kondisi, hukum asal (dasar) dan hukum situsional serta kondisional. Hukum asal
berobat, menurut para ulama berkisar antara sunnah dan mubah. Ibnu Taimiyah
kondisional, berobat dapat haram, makruh, mubah, sunnah (mustahab) dan kadang-
kadang bisa wajib. Hal tersebut sangat tergantung dengan tetap ‘hidup atau tidaknya
orang yang sakit jika berobat’, bukan yang lain (Zuhroni dkk., 2003).
dan wajib. Wajib dalam situasi khusus, seperti jika sakitnya parah dan obat penyakit
medis dapat disembuhkan hukumnya bisa sunnah atau wajib, tapi jika sudah jelas
tidak dapat diharapkan sembuhnya sesuai hasil diagnosis dokter ahli atau pakarnya
44
dalam bidang terkait yang dapat dipercaya, maka tak seorang ulama yang
menjaga kesehatan. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah
menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani, dan sosial
adalah salah satu upaya preventif bagi manusia agar terhindar dari penyakit
(Zuhroni, 2008).
sebagai hamba Allah. Namun, bila tetap diberi penyakit dari Allah, walaupun telah
berusaha berobat serta selalu berdoa kepada Allah agar diringankan penyakitnya.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Nabi Ayyub a.s ketika Allah mengujinya
Al-Qur’an : (Zuhroni,2010).
45
“dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang" (QS. Al Anbiyaa’ (21):83).
Rasulullah SAW menganjurkan agar berdoa dan berharap diberi kesehatan oleh
memelihara jiwa (Hifzh al-Nafs) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (Zuhroni
dkk.,2003).
binatang unutk menikmati makanan yang lezat dan halal. Jika kegiatan itu
makan dan minum. Batasan itu hanya berhubungan dengan soal kesopanan dan
46
etika, sama sekali tidak akan mengancam eksistensi jiwa manusia, ataupun
Sakit yang menimpa manusia adalah merupakan ujian dari Allah SWT,
maka ujian itu juga merupakan sunnatullah yang mengandung rahmat dan hikmah.
Semua penyakit, baik fisik maupun psikis, semua apabila diterima dengan ikhlas
Allah belum menghendaki atau menunda suatu penyembuhan. Bisa saja terjadi
apapun. Sebaliknya, perlu diingat bahwa tanpa kehendak dan izin Allah maka suatu
47
hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS. Yunus (10):107).
Nabi menganjurkan umatnya untuk berobat kepada yang ahli atau pakar
berdasarkan hukum kausalitas atau bantuan ahli saja, tetapi ditentukan oleh Allah,
Pengobatan termasuk masalah yang netral dan fitrah, sebab semua orang
Tetapi dalam Islam setiap upaya pengobatan adalah semata-mata untuk beribadah
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 56).
Dari uraian diatas, AMD adalah suatu keadaan dimana makula mengalami
akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral yang jika tidak diobati
48
jiwa (Hifzh al-Nafs) yaitu dengan menjaga kesehatan. Selain dianjurkan berobat,
setiap muslim juga harus bersabar dan bertawakal dalam menghadapi penyakit.
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, termasuk cerutu atau
Rustica, dan spesies lainnya dimana sintesisnya mengandung nikotin dan tar dengan
atau tanpa bahan tambahan. Rokok juga merupakan bagian dari NAPZA, sebab
yang pertama di dalam rokok terdapat zat adiksi yang menyebabkan kecanduan.
bahaya, merusak agama dan jasad sekaligus. Dengan demikian,maka segala sesuatu
yang dapat mendatangkan mudharat bagi agama maupun phisik manusia hukumnya
menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral yang jika tidak diobati akan
berobat dalam perspektif Islam dapat dikategorikan dalam dua kondisi, hukum asal
(dasar) dan hukum situsional serta kondisional. Hukum asal berobat, menurut para
ulama berkisar antara sunnah dan mubah. Ibnu Taimiyah menyimpulkan, menurut
4 madzhab hukum berobat bersifat fleksibel dan kondisional, berobat dapat haram,
49
makruh, mubah, sunnah (mustahab) dan kadang-kadang bisa wajib. Tujuan
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu memelihara jiwa dalam peringkat dharuriyyat,
hajjiyat, tahsiniyyat. Sakit yang menimpa manusia adalah merupakan ujian dari
Allah SWT, maka ujian itu juga merupakan sunnatullah yang mengandung rahmat
dan hikmah. Semua penyakit, baik fisik maupun psikis, semua apabila diterima
kepada Allah, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang
pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan mulia
(Zuhroni dkk.,2003).
dan zat adiktif lainnya yang merupakan induk dari berbagai bahaya,merusak agama
dan jasad sekaligus. Dengan demikian, maka segala sesuatu yang dapat
sesuatu yang dilarang pasti menimbulkan hal yang merugikan bagi umat manusia.
dalam hal-hal yang merugikan termasuk penyakit yang timbul dari hasil perbuatan
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, tentunya merokok perkara yang haram akan
50
menimbulkan banyak hal-hal yang merugikan manusia termasuk penyakit yang
dibuktikan banyak ahli. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,
200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung
bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya (Sara dkk., 2013).
ancaman besar bagi generasi anak bangsa. Jika tidak dikendalikan, biaya kesehatan
dan biaya kematian yang ditanggung akan besar sekali. Hitungan para ahli ekonomi
kesehatan, kematian akibat rokok di Indonesia tahun 2010 mencapai 12,7 persen
dari seluruh kematian. Pengeluaran untuk pembelian rokok dan biaya pengobatan
akibat rokok pada tahun 2010 yaitu Rp. 231,47 triliun padahal cukai rokok pada
51
pengendalian tembakau international (WHO-FCTC). Indonesia tersandera
anggapan pembatasan rokok, bisa mengurangi pajak rokok yang mencapai Rp. 60
triliun per tahun, padahal kerugian yang ditanggung masyarakat mencapai Rp.245
menyebabkan 5,4 juta kematian pada tahun 2004 dan 100 juta kematian selama
abad ke - 20. Demikian pula, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
kesehatan manusia di negara – negara maju dan penyebab penting kematian dini di
serta pesan peringatan dicetak pada kemasan. (Doll R dkk., 2004). Dalam Al-
Dari firman Allah dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah tidak mau umat
manusia membunuh diri mereka sendiri karena sesungguhnya Allah adalah maha
tindakan dimana manusia menghabiskan uang hanya untuk membunuh diri mereka
52
manfaat, bahkan banyak sekali menimbulkan mudharat baik pada diri sendiri
umum di dunia barat. penyebab penyakit ini sangat multifaktorial dan kompleks,
hingga saat ini belum ada penyebab pasti yang terkait dengan faktor risiko genetik
lingkungan yang dapat mengurangi kejadian AMD atau yang dapat meningkatkan
makular yang ideal untuk pengembangan AMD dengan peradangan vaskular dan
histopatologis. Namun, pasien dan dokter sendiri tidak sering menyadari hal yang
signifikan peran yang dimainkan oleh merokok di kebutaan terkait dengan AMD.
(Sara V dkk.,2013).
sebagai hamba Allah. Namun, bila tetap diberi penyakit dari Allah, walaupun telah
berusaha berobat serta selalu berdoa kepada Allah agar diringankan penyakitnya.
53
Hal ini sebagaimana yang dilakukan Nabi Ayyub a.s ketika Allah mengujinya
Al-Qur’an : (Zuhroni,2010).
anugerah yang paling utama dari Allah. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits
Nabi:
ض َل ِمﻦَ ْالﻌَاﻓِﻴَﺔ
َ ش ْﻴئًا أَ ْﻓ
َ ٌﻋ ْبﺪ
َ طَ سﻠُوا ﷲ َ ْالﻌَاﻓِﻴَﺔَ ﻓَﺈِنههُ لَ ْﻢ ﻳُ ْﻌ
َ ﻓَقَا َل
)(ﺭﻭاﻩ اﺣﻤﺪ ﻭ التﺮمذى ﻭاﺑﻦ ماﺟه
“Nabi bersabda: Mohonlah kepada Allah kesehatan, sebab tidak ada
sesuatu pun yang dianuguerahkan kepada hamba-Nya yang lebih utama
dari kesehatan” (HR Ahmad, al-Turmudzi, dan Ibn Mājah).
Setiap penyakit asalnya adalah dari Allah, dan kita sebagai manusia
terlepas dari kehendak Allah. Pada hadits lain menyatakan sebagaimana sabda Nabi
“Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan, dengan izin
Allah, penyakit itu akan sembuh” (HR Ahmad dan Al-Hakim).
54
Hadits tersebut di atas merupakan anjuran untuk berobat apabila sakit,
karena Allah telah menurunkan obat dari setiap penyakit. Penyakit akan sembuh
dkk.,2003)
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-
orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah
orang-orang yang beruntung. " (QS. Al-A’Raf’ (7):157).
Dalam ayat tersebut Allah berfirman bahwa semua hal yang buruk bagi
55
Merokok juga merupakan tindakan tabdzir (pemborosan) dan penyia-nyiaan
terhadap harta. Mereka tidak mendapatkan apa-apa dari rokok kecuali ketenangan
sesaat, bahaya penyakit yang mengancam jiwa, dan terbuangnya uang secara sia-
berfirman : (Zuhroni,2010).
pemborosan karena sifat boros merupakan perbuatan yang buruk dan barang siapa
merokok juga sangat merugikan negara dengan pengeluaran yang sangat besar
(Zuhroni,2010).
Islam, penyakit AMD merupakan salah satu penyakit pada indera pengelihatan
yang apabila tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi yang berakhir dengan
56
(hifzh al-‘aql), harta (hifzh al-mal), dan agama (hifzh al-din). Sehingga merokok
dan tidak memiliki manfaat apapun. Islam mengharuskan manusia untuk menjaga
57
BAB IV
Berdasarkan uraian bab II dan III terdapat kaitan kedokteran dan Islam
degenerasi makula adalah didapatkan adanya bintik-bintik abu-abu atau hitam pada
kebutaan di dunia adalah degenerasi makula terkait usia yang menempati urutan ke-
4 sebesar 8,7%. Di Indonesia sendiri, hingga saat ini belum ada data pasti tentang
meningkat dengan bertambahnya usia, dimana 3,4% pada kelompok usia 40-49
tahun, 4,8% pada kelompok usia 50-59 tahun, dan 7,4% pada usia > 70 tahun. AMD
merupakan penyakit retina yang diturunkan secara autosomal dominan dan juga
dipengaruhi oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan. Patofisiologi pasti dari
AMD masih relatif sulit untuk dipahami. Peneliti menemukan bahwa koriokapiler
58
dapat menginisiasi terjadinya kaskade inflamasi yang berperan pada progresi AMD.
Penyakit ini mencakup spektrum temuan klinis dan patologis yang luas yang dapat
membedakan warna dengan jelas, kesulitan membaca, kata-kata terlihat kabur atau
berbayang, secara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi
penglihatan tanpa rasa nyeri. Untuk mendiagnosis dapat juga ditegakkan dengan
test Amsler grid. Tidak ada terapi khusus untuk AMD tipe noneksudatif.
dan teleskop. Pada sebagian kecil pasien dengan AMD tipe eksudatif yang pada
membran tersebut dengan terapi laser Argon. Di antara banyak faktor resiko,
penyakit AMD, melalui respons klinis pada atrofi dan neovascular bentuk AMD .
pada indera pengelihatan yang terjadi akibat merokok yang menimbulkan gejala
59
penurunan pengelihatan yang apabila tidak ditangani akan menimbulkan
pemeliharaan nyawa (hifzh al-nafs), akal (hifzh al-‘aql), harta (hifzh al-mal), dan
Allah.
60
BAB V
5. 1. Kesimpulan
melalui respons klinis pada atrofi dan neovascular bentuk AMD. Merokok
pengembangan AMD.
menghalalkan apa yang baik untuk hambanya dan juga mengharamkan apa
61
yang buruk untuk hambanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al-A’Raf’ (7) : 157 “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang
ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
5. 2. Saran
1. Kepada masyarakat
seperti kacamata, topi dan pelindung mata lainnya bagi para pekerja yang
62
sakit agar terus melakukan pengobatan dan meyakinkan bahwa semua
penyakit adalah cobaan dari Allah dan Allah juga yang akan
menyembuhkan penyakit.
3. Kepada ulama
63
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S dan Yulianti RS. 2014. Ilmu Penyakit Mata edisi 5. Jakarta : FKUI
Elvioza, dkk. Prevalensi dan Karakteristik Faktor Risiko Pada Kejadian Age
Related Macular Degeneration di Jakarta Timur. Available at:
http://mru.fk.ui.ac.id/index.php?uPage=profil.profil_detail&smod=profil&
sp=public&idpenelitian=1498 [Accesed on April, 10]
Flethcer, Emily dan Victor Chong. 2007. Retina. In Oftalmologi Umum Vaughan
dan Asbury. Mc Graw Hill.
Lim, Jenifer. 2008. Age Related Macular Degeneration Second Edition. New York:
Informa Healthcare USA, Inc.
64
Maturi, Raj K. 2012. Nonexudative ARMD. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1223154-overview. [Accesed on
February, 10]
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Cavallerano, Anthony, John P.Cummings, Paul B.Freeman, dkk. 2004. Care of the
Patient wih Age Related Macular Degeneration. American Optometric
Association.
James, Bruce, Chris Chew, Anthony Bron. Lecture Note: Ophtalmology. Blackwell
Publishing.
Vaughan G. 2000. Oftalmologi Umum, edisi 14. Bab 10. Jakarta : Widya Medika.
Cohen J. 1999.The wills Eye Manual, 3rd Ed. Chapter 12. Philadelphia,
Pennysylvania :Department of Ophthalmology Jefferson Medical College.
Liesegang TJ., Skuta GL., Cantor LB., 2003-2004. Retina and Vitreous. Basic and
Clinical Course. Section 12. San Fransisco, California : American Academy
of Ophthalmology.
65
Laibson RP. 2012. Wills Eye Institiute 5-Minute Ophthalmology Consult.
Philadelphia, USA : Lippincott Williams & Wilkins
Nema HV & Nema N. 2012. Textbook Ophthalmology 6 ed. India : Jaypee Brothers
Medical Publishers
Qaradhawi Y. 1993. Halal dan Haram dalam Islam. Jakarta: Bina Ilmu
Rochmah N, Mujilan, Kaelany. 2004. Islam Untuk Disiplin Ilmu teknologi. Jakarta:
Departemen Agama RI Ditjen Bagais Ditpertais
Tan DTH, Holland JE, Mannis JM. 2002. Ocular Surface Disease Medical and
Surgical Management. New York, USA : Springer-Verlag New York 65-85
Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC
Zuhroni, Riani Nur, Nazaruddin Nirwan. 2003. Islam Untuk Disiplin Ilmu
Kesehatan dan Kedokteran 2 (Fiqih Kontemporer). Jakarta: Departemen
Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
66