Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Seni Rupa Figuratif , yakni karya-karya seni rupa yang proses penggambaran

ujudnya bertolak dari kenyataan alamiah . Karena dalam penggambarannya


senantiasa menggunakan figur sebagai obyek maka disebut seni rupa figurative.
Contoh : Corak Naturalis , Realis , Surealis , Corak Dekoratif , Realisme Baru ,
Pop Art terkecuali abstraksionisme.

b. Seni Rupa Non Figuratif , yakni karya-karya seni rupa yang proses
penggambaran ujudnya tidak mewakili bentuk-bentuk yang ada di alam.
Dikatakan seni rupa non figurative karena istilah ini sering disebut non obyektif
atau seni rupa representative.
Contoh:yang menganut konstruktivisme , supertivisme , abstrak ekspresionisme
Action painting , field painting , neo plasticisme , optical art.

. Fungsi Guna (seni terapan)


Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media
ekspresi disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan
seniman harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni
guna atau seni terapan. Contoh : Kriya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk
perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.

Seni Rupa Murni ( Pure Art )

Seni rupa murni , yakni karya-karya seni rupa yang diciptakan senimannya

sebagai media espresi.

Istilah Seni Murni ( Pure Art ) disebut juga fine art = seni indah. Istilah

populernya I’art pour I’art artinya seni untuk seni. ( seni lukis dll ).

Dalam proses kreasi desain seni rupa, seorang pedesain harus memilik pengetahuan dasar
tentang lima prinsip desain seni rupa, yaitu (1) keselarasan, (2) kesebandingan, (3) irama, (4)
keseimbangan dan (5) penekanan.

1. Keselarasan (harmony)
Prinsip desain seni rupa yang pertama adalah keselarasan. Keselarasan dalam suatu desain adalah
keteraturan tatanan di antara bagian-bagian desain, yaitu susunan desain yang seimbang, menjadi
satu kesatuan yang padu dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai kualitas
yang biasa disebut dengan harmoni. Faktor keselarasan merupakan hal utama dan penting dalam
penciptaan sebuah karya desain.

2. Kesebandingan (proportion)

Prinsip desain seni rupa yang kedua adalah Kesebandingan. Kesebandingan merupakan
perbandingan antar satu bagian dengan bagian lainnya, atau antara bagian-bagian desain dengan
unsur keseluruhan secara visual memberikan efek menyenangkan, artinya tidak memperlihatkan
ketimpangan atau kejanggalan baik dari segi bentuk maupun warna.
3. Irama (rythme)

Prinsip desain seni rupa ketiga adalah Irama. Irama dalam pengertian visual dapat dirasakan
karena ada faktor pengulangan di atas bidang atau dalam ruang, yang dapat menyebabkan
timbulnya efek optik seperti gerakan, getaran, ataupun perpindahan dari unsur yang satu ke unsur
yang lainnya. Faktor irama ini kerap kali dapat memandu mata manusia mengikuti arah gerakan
dalam karya desain.

4. Keseimbangan (balance)

Prinsip desain seni rupa yang keempat adalah Keseimbangan. Keseimbangan dalam penciptaan
desain merupakan upaya penciptaan karya yang memiliki daya tarik visual. Kesimbangan harus
ada pada unsur dan bagian desain, maupun pada keindahan dan fungsi desain. Keseimbangan
dapat memberikan efek formal (simetri), informal (asimetri), atau efek statik (piramid) dan
dinamik (bola), efek memencar, memusat, dan lain sebagainya. Jadi faktor keseimbangan
bertalian dengan penempatan unsur visual, ukuran, keterpaduan unsur, atau kehadiran unsur pada
keluasan bidang-ruang terjaga jika struktur rupa serasi dan sepadan, dengan kata lain bobot
tatanan rupa memberi kesan mantap dan kokoh.

5. Penekanan (emphasis)

Prinsip desain seni rupa kelima adalah Penekanan. Penekanan dalam merealisasikan gagasan
desain, merupakan faktor utama yang ditonjolkan karena kepentingannya, kadang ada faktor
pendukung gagasan yang penyajiannya tidak perlu mengundang perhatian, meskipun
keberadaannya dalam keseluruhan desain tetap penting. Prinsip penekanan dapat dilakukan
dengan distorsi ukuran, bentuk, arah, irama, warna kontras, dan lain-lain.

Warna Polychromatic
artinya beberapa warna yang digradasikan sampai putih.achromatic artinya pergerakan warna
dari hitam ke putih. saturation artinya pergerakan warna dari satu warna ke warna lainnya.

Monotone Achromatic, adalah warna yang dihasilkan berurutan satu warna dari putih ke hitam

6. Monotone Chromatic, adalah warna yang dihasilkan dari satu warna namun dengan
perbedaan saturasi.
Warna kromatik (chromatic color), terdiri dan warna hitam, putih, dan abu-abu, selebihnya termasuk
warna akromatik (achromatic color), seperti merah, hijau, biru, coklat, oranye dan seterusnya.

Seniman batik terkenal di Indonesia


1. Raden Saleh

2. Affandi

3. Basoeki Abdullah

4. Barli Sasmitawinata

5. Hendra Gunawan

6. Agus Suwage

. Jenis Malam Dan Campurannya.

“Malam” yang dipergunakan untuk membatik macam-macam jenisnya. Kwalitet ini berpengaruh
terutama pada daya serap, warna yang dapat mempengaruhi warna mori (kain), halusnya cairan,
dan sebagainya.
Maka harganya pun akan berbeda-beda. Tetapi dalam pemakain kita tergantung pada kebutuhan.
Jenis “malam” itu ialah :
 “Malam Tawon” (lebah ) ialah “malam” yang berasal dari sarang lebah ( tolo tawon). Tolo
tawon dipisahkan dari telur lebah dengan jalan merebusnya.
 “Malam Klanceng” ialah “malam” dari sarang lebah klanceng, dan didapat dengan cara seperti
tersebut diatas.
 “Malam Timur” ialah “malam” terbaik. Jenis ini belum diketahui bahannya.
 “Malam Sedang”, asal dan bahannya belum dapat diketahui.
 “Malam Putih”, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
 “Malam Kuning”, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
 “Malam Songkal”, berasal dari minyak latung buatan pabrik. Warnanya hitam dan hanya
untuk campuran.
 Keplak ialah bahan campuran.
 Gandarukem ialah bahan campuran.

2. Cara Mencampur Malam


Aturan cara mencampur malam adalah sebagai berikut :
Malam putih seberat 100 buah uang sen (uang sen jaman Belanda) dengan malam hitam
(sangkal) seberat 50 buah uang sen, dan "malam klancen,," seberat 50 buah uang sen. atau
"Malam timur" seberat 100 buah uang sen dengan "malam" bekas batikan yang sudah kena
wedelan seberat 50 buah uang sen, dan malam klancen berat 50 buah uang sen
Batik Ikat celup adalah proses membuat motif dan warna pada kain putih polos dengan teknik
mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet gelang, tali rapia dan platik gula pasir
selanjutnya dicelup pada pewarna kain misalnya yang mudah didapat yaitu wantex.

Bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk membuat batik ikat celup adalah:

1. Kain katun (kain yang tidak mengandung kanjih/sagu sehingga mudah menyerap warna
2. Plastik gula pasir untuk menutup sebagian kain agar tidak terkena warna
3. Karet gelang
4. Tali rapia
5. Benda seperlunya misalnya kelereng, uang logam dll
6. Ember untuk wadah cairan pewarna saat pencelupan
7. Gunting
8. Wantek misalnya 3 warna misalnya kuning tua, biru tua dan merah tua.
Pada kebiasaannya, batik celup akan dicelup dari warna cerah kepada warna semakin gelap. Ini
bagi mengelak warna celupan dari bercampur atau comot. Proses mengikat atau melilin corak
batik pada kain putih dan proses pewarnaan dengan merencam kain ke dalam pewarna akan
diulang beberapa kali dengan corak yang berlainan untuk mendapatkan corak batik yang
lengkap.

Alat

Ø Paku

Ø Staples

Ø Martil

Ø Gergaji manual dan Mesin

Ø Meja Bending

Ø Gunting Rotan

Ø Amplas Manual dan Mesin

Ø Kompor Gas

Ø Mesin kompresor

Ø Alat pembengkok

Ø Bor Duduk
Ø Pisau

Ø Parang

Ø Kuas cat

2. Bahan

Ø Rotan batang

Ø Rotan polis

Ø Cat

Ø Minyak tanah

Ø Air

You might also like