Professional Documents
Culture Documents
Diktat 3
Diktat 3
Dimensi adalah konsep dasar mengenai pengukuran, seperti, panjang, massa, waktu,
suhu dan sebagainya
Satuan adalah cara untuk menyatakan dimensi seperti meter untuk panjang, kilogram
untuk massa dan detik untuk waktu.
Tiga dimensi dasar yang dipilih adalah panjang, massa dan waktu, dengan satuan-
satuan dasar yang digunakan adalah kilogram (kg) untuk massa, meter (m) untuk
panjang dan detik (dtk) untuk waktu. Semua satuan yang lain bisa diturunkan dari
ketiganya.
1
Tabel 2. Dimensi dan Satuan dalam Sistem British
KONVERSI
Contoh :
1. Jika sebuah aliran fluida bergerak dengan debit 30 m3/s berapa jumlah alirannya
dalam ft3/jam ?
Jawab :
2
3
m 3,280 4 ft 3,280 4 ft 3,2804 ft 0 s6 60 min
30 3813984 ft3/jam
s 1 m 1 m 1 m 1 min 1 jam
2. Sebuah benda beratnya 1000 lbf di bawah pengaruh medan gravitasi bumi yang
percepatannya g = 32,174 ft/s2.
a. berapa massa dalam kilogram?
b. Berapa besar percepatan benda tersebut jika gaya netto sebesar 400 lbf
dikenakan padanya?
Jawab :
a. Persamaan yang berlaku, dengan F = berat , a = g
F = W = m.g = 1000 lbf = m (slug) . 32,174 (ft/s2)
Sehingga
1000(lbf )
M (slug) = =31,08 slug
32,174( ft / s 2 )
M (kg) = 31,08 (slug) . 14,5939 (kg/slug) = 453,6 kg
3. Dalam system lama (cgs) dikenal satuan poise atau g/(cm.s) untuk kekentalan.
Jika air tawar pada suhu 20oC memiliki kekentalan (viskositas) m = 0,01 poise.
Nyatakan nilai ini dalam (a) SI dan (b) British
Jawab :
g kg cm kg
a. 0,01 1 100 0,01
cm.s 1000 g m m.s
kg 1 slug m 5 slug
b. 0,01 0,3048 2,09 10
m.s 14,59 kg ft ft.s
BEBERAPA DIMENSI (BESARAN) YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN
3
Massa jenis adalah massa pe satuan volume dari suatu zat. Untuk cairan
massa jenisnya bisa dianggap tetap untuk setiap perubahan tekanan yang
tidak terlalu besar. Rapat air adalah 1000kg/m3 pada 4oC.
m
....... (1)
V
Massa jenis dari suatu gas bisa dihitung dengan menggunakan persamaan
keadaan gas
P
....... (2)
R.T
b. BERAT JENIS
Berat jenis (spesific weight) adalah berat per satuan volume dari suatu fluida.
Merupakan hasil kali antara kerapatan dengan percepatan gravitasi atau sama
dengan g. Sebagai contoh berat jenis air dan udara pada 20 oC dan 1 atm
adalah :
g udara = (1,204 kg/m3) (9,807 m/s2) = 11,8 N/m3 = 0,0752 lbf/ft3
g air = (1,204 kg/m3) (9,807 m/s2) = 11,8 N/m3 = 0,0752 lbf/ft3
Berat jenis biasanya diberi symbol khusus = g.
d. KEKENTALAN
1) Kekentalan mutlak (dinamik) ()
Kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menentukan besarnya daya tahan
terhadap gaya geser
U Lempengan bergerak
F
V
y
dy
dV
Lempengan diam
jika dua lempengan sejajar, terpisah dengan jarak y, ruang antara dua
lempeng diisi fluida. Anggaplah lempeng bagian atas digerakkan oleh suatu
gaya F, sehingga bergerak dengan kecepatan U.
4
Fluida yang bersentuhan dengan lempengan bagian atas akan melekat
kepadanya dan bergerak dengan kecepatan. Sedangkan fluida yang berada di
lempengan bawah akan diam dan kecepatannya akan nol.
Jika jarak y dan kecepatan U, tidak terlalu besar, gradien kecepatan akan
merupakan suatu garis lurus. Percobaan menunjukkan bahwa gaya F berubah
sebanding dengan Luas lempengan dengan kecepatan U, dan berlawanan
dengan jarak y. Sehingga kita mempunyai persamaan :
AU dV F dV
F A atau ........ (3)
y dy A dy
Dimana = F/A merupakan tegangan geser.
U
y
Profil
kecepatan
dU
dV
dy
dy
2) kekentalan kinematik ()
0 Tidak tergelincir di dinding
kekentalan mutlak
koefisien kinematik (nu) =
rapat massa
....... (5)
Fluida
kg/(m.s) kg/m3 m2/s
Hidrogen 8,8 E-6 0,084 1,05 E-4
5
Udara 1,8 E-4 1,20 1,51 E-5
Bensin 2,9 E-4 680 4,22 E-7
Air 1,0 E-3 998 1,01 E-6
Ethanol 1,2 E-3 789 1,52 E-6
Air raksa 1,5 E-3 13.580 1,16 E-7
Minyak pelumas SAE 0,29 891 3,25 E-4
Gliserin 1,5 1.264 1,18 E-3
6
DUA
TEKANAN DALAM FLUIDA
TEKANAN FLUIDA
Tekanan fluida dipancarkan dengan kekuatan yang sama ke semua arah dan bekerja
tegak lurus pada suatu bidang. Dalam bidang datar yang sama kekuatan tekanan
dalam suatu cairan sama
Dalam bidang teknik pengukuran dilakukan dengan dua cara yaitu tekanan mutlak
(Absolute pressure) dan tekanan yang diukur terhadap tekanan atmosfer lokal.
Untuk kasus yang kedua, Jika tekanan yang diukur lebih tinggi dari tekanan atmosfer
lokal disebut tekanan tolok (gage pressure). Jika tekanan yang diukur lebih rendah
dari tekanan atmosfer lokal disebut Tekanan Vakum (vacuum pressure).
Contoh :
Patmosfer = 1 atm
F
p ........ (6)
A
dimana P adalah tekanan (N/m2), F adalah gaya yang bekerja (N) dan A adalah luas
(m2)
TEKANAN HIDROSTATIK
Perbedaan tekanan antara dua titik pada ketinggian yang berbeda dari suatu fluida
cair dinyatakan dengan persamaan :
p 2 p1 g z 2 z 1 atau
p 2 p1
z 2 z1 ......... (7)
g g
Dimana g merupakan berat jenis cairan (N/m3) dan z2-z1 merupakan perbedaan
ketinggian (m).
Persamaan di atas dapat digunakan selama besarnya tetap
7
Tabel 5. Berat jenis beberapa fluida yang lazim
Contoh :
Sebuah tangki penampungan minyak pelumas memiliki ketinggian 20 m dengan
tekanan atmosfer adalah 100 kPa. Hitung tekanan mutlak di dasar tangki jika tangki
diisi 75 %.
Jawab :
Dari tabel diketahui berat jenis untuk minyak pelumas (g) = 8996 N/m3, dengan
tekanan udara rata-rata (pa) = 100 kPa dan ketinggian (z) = (0,75)(-20) m = -15 m
p p ρg(z z )
2 1 2 1
p2 – 100 kN/m = -8996 N/m3 (-15 m – 0)
2
Permukaan bebas z = 0
z1 = 0
Minyak Pelumas
z2 = -z g
8
Gambar di bawah ini melukiskan penggunaan rumus hidrostatik untuk mengukur beda
tekanan beberapa fluida
z2 Minyak, O
p p ρ g(z z )
2 1 O 2 1
Air, W
z3 p p ρ g(z z )
3 2 W 3 2
Gliserin , G
z4 p p ρ g(z z )
4 3 G 4 3
Jumlah = p
4
p
1
Kalau kita ingin menetahui perubahan tekanan secara total kita bisa menjumlahkan
perubahan tekanan secara berurutan.
p p ρ g(z z ) ρ g(z z ) ρ g(z z )
4 1 O 2 1 W 3 2 G 4 3
z2,p2 ~ pa
1
zA,pA A
xA yA
z1,p1 p = p1 pada z = z1, dalam fluida 2
2
Tekanan pada ketinggian level z1 (pada titik x dan y) adalah sama sebesar p1. hal ini
disebabkan kedua titik tersebut dihubungkan oleh fluida yang sama dan tidak
terputus. Hal ini sesuai dengan hokum pascal :
Dua titik sembarang pada ketinggian yang sama di dalam suatu massa fluida static
yang sama serta kontinyu akan mempunyai tekanan yang sama.
p p ρ g(z z ) p p ρ g(z z )
A 1 1 A 1 1 2 2 1 2
Contoh :
9
1. Tentukan tekanan pA dalam gambar di atas jika pa = 2116 lb/ft2, zA = 7 inch, z1
= 4 inch, z2 = 13 inch, fluida 1 adalah air dan fluida 2 adalah air raksa
2. Berapa ketinggian z2 untuk tekanan pA yang sama kalau air raksa diganti
gliserin
Jawab :
1. Dari table 5 kita mempunyai 1g = 62,4 lbf/ft3 dan 2g = 846 lbf/ft3. kita
substitusikan ke dalam persamaan
pA = 2116 – 62,4 (7/12 – 4/12) – 846 (4/12 – 13/12)
pA = 2116 – 16 + 635
pA = 2735 lbf/ft3
Soal :
Carilah beda tekanan pA - pB dalam gambar diatas jika zA = 1,6 m; z1 = 0,7 m; z2 =
2,1 m; z3 = 0,9 m; zB = 1,8 m. fluida 1 dan 3 adalah air, sedangkan fluida 2 dan 4
adalah air raksa.
3
z2,p2 z2,p2
Menyeberang
B
1
zA,pA A
x y
z1,p1 A A z1,p1 zB,pB
z3,p3 z3,p3
2
4
10
Gaya F yang dikerjakan oleh cairan pada suatu luas bidang A sama dengan hasilkali
berat jenis cairan, kedalaman pusat berat luasan (hcg) dengan luasnya
F ρgh
cg
A
………. (8)
Garis kerja gaya yang melalui pusat tekanan dapat diperoleh dengan persamaan :
I sin θ I sin θ
xyc
y xc x
cp h A cp h A
cg cg
Contoh :
Sebuah tangki minyak mempunyai sebuah panel berbentuk segitiga siku-siku di dekat
dasarnya seperti pada gambar di bawah, dengan mengabaikan pa carilah :
a) Gaya hidrostatik
b) Pusat tekanan cp pada panel tersebut
Jawab :
CP
CG 4m
8m
2m
4m
11
Jawab :
Segitiga itu mempunyai sifat-sifat yang diberikan seperti dalam gambar , yakni titik
beratnya sisi siku-siku ke atas (4 m) dan sepertiga sisi alasnya ke samping (2 m) dari
sudut siku-sikunya.
Luasnya adalah :
Jawab :
Luas (A) = ½ x 6 m x 12 m = 36 m2
Momen – momen inersia :
ab 3 (6m)(12m) 3
Ixc = 288m 4
36 36
a (a 2d )b 2 (6m) 6m 2(6m)(12m) 2
Ixyc = 72 m 4
72 72
b 12
Titik berat mempunyai kedalaman hcg = 5m 5m m 9m
3 3
Gaya hidrostatik menurut persamaan :
F ρgh
cg
A
= (800 kg/m3)(9,807 m/s2)(9 m)(36 m2)
= 2,54 x 106 (kg.m)/s2 = 2,54 x 106 N
sin θ
I
xyc ( 72 m 4 )(sin 30o )
x 0,111m
cp h A (9 m)(36m 2 )
cg
Contoh :
Tentukan besar dan letak komponen-komponen gaya akibat air yang bekerja pada luas
lengkungan AB dalam gambar di bawah ini, per meter panjangnya.
A C
Engsel
2m
PH B
PV
12
Jawab :
FH = gaya pada proyeksi tegak CB = ghcgACB
= 9810(1)(2x1) = 19620 N
Bekerja pada :
Momen-momen inercia :
ab 3 (1m)(2m) 3 2 4
Ixc = m
12 12 3
Ixyc = 0
Prinsip Archimedes
1) Benda yang terbenam dalam suatu fluida mengalami gaya apung ke atas sebesar
berat fluida yang dipindahkan.
2) Benda yang terapung memindahkan fluida yang beratnya sama dengan berat
benda tersebut.
FB
(Volume yang dipindahkan) x (g fluida) =
berat benda
Agar terjadi kestabilan suatu benda yang tenggelam, pusat berat benda tersebut
haruslah terletak di bawah pusat pengapungan (berat) cairan yang didesak
B B = pusat pengapungan
CG = pusat berat benda
CG
Contoh :
13
1. Sebuah benda beratnya 400 N di udara dan ketika dicelupkan dalam air
beratnya 222 N. Hitung volume batu dan berat jenisnya.
Jawab :
Dibuat dalam bentuk diagram benda bebas T=222 N
EFY = 0
400 – 222 – FV = 0
Sehingga FV = 178 N
W= 400 N
Karena gaya apung = berat fluida yang didesak,
FV = gv
178 N = 9810 N/m3 x v , sehingga v = 0,018 m3
Jawab : h
Untuk kedudukan 1 gambar di samping berada dalam
alkohol,
Berat hidrometer = berat cairan yang didesak
21,57 x 10-3 = 0,821 x 9810 x v1
v1 = 2,678 x 10-6 m3 (dlm alkohol)
Untuk kedudukan 2
21,57 x 10-3 = 0,780 x 9810 x (v1 + Ah)
= 0,780 x 9810 [2,678 x 10-6 + /4 (2,794 x 10-3)2 h
Sehingga
h = 22,98 mm
0,821 0,780
14
TRANSLASI DAN ROTASI MASSA CAIRAN
Suatu fluida bisa mengalami translasi dan rotasi dengan percepatan tetap, tanpa ada
gerak relatif diantara partikel-partikel.
Gerakan mendatar.
Untuk gerakan mendatar, permukaan cairan akan menjadi suatu bidang miring.
Kemiringan benda tersebut ditentukan oleh :
Contoh :
1) Sebuah tangki panjang 6 m , tinggi 1,8 m dan lebar 2,1 m berisi 0,9 m air. Jika
percepatan linier mendatar dalam arah panjangnya tangki adalah 2,45 m/dtk2, (a)
hitunglah gaya total akibat air yang bekerja pada setiap ujung tangki.
Jawab :
A
y 0,9 m
C d
B
D
6m
15
TIGA
DASAR-DASAR ALIRAN FLUIDA
Persamaan kontinuitas :
Untuk aliran mantap (kecepatan tetap terhadap waktu) massa fluida yang mengalir di
semua bagian dalam arus fluida per satuan waktu adalah sama.
1 A 1 V1 2 A 2 V2 kons tan
Atau
P1 V
2
P V
2
1 z1 H A H L H E 2 2 z 2
g
2g g 2g
16
Contoh :
1) Bila 1800 liter per menit mengalir melalui sebuah pipa 0,3 m yang kemudian
mengecil menjadi pipa 0,15 m. Hitunglah kecepatan rata-rata di kedua pipa
tersebut.
Jawab :
Q dalam m3/dtk = 1800 l/dtk x 10-3 m3/l = 3 x 10-2 m3/dtk
Q m 3 / dtk 3 10 2
V30 0,42 m / dtk
A m 0,25 (0,3)
2 2
Q m 3 / dtk 3 10 2
V15 1,68 m / dtk
A m 0,25 (0,15)
2 2
17
SOAL LATIHAN
1) Minyak dengan s.g. 0.750 mengalir melalui sebuah pipa 150 mm di bawah
tekanan 1,05 bar. Jika energi total relatifnya ke suatu bidang datum 2.5 m di
bawah pusat pipa 18 J/N atau 18 (m) tentukanlah aliran minyak dalam m3/dtk
Jawab :
Diketahui s.g. = 0,750
g = 0,750 x 9,81 m/dtk2 x 1000 kg/m3 = 7357,5 kg/ (m2dtk2)
P = 1,05 bar = 1,05 x 105 Pa = 1,05 x 105 N/m2
Z = 2,5 m
Energi = 18 J/N
D = 150 mm = 0,15 m
A = 0,25 D2 = 0,25 x 3,14 x (0,15)2 = 0,01766 m2
2) Sebuah turbin bekerja pada 450 kilowatt ketika aliran air melaluinya 0.6
m3/dtk. Dengan menganggap efisiensi 87% berapakah head yang bekerja pada
turbin tersebut ?
Jawab :
Diketahui Daya (P) = 450 kW = 450 x 103 W
Q = 0,6 m3/dtk
Efisiensi () = 87%
g = 9,81 x 1000 = 9810 kg/ (m2dtk2)
Jawab :
Q = A12 V12 = A3 V3
(0,25 D122)(0,5) = (0,25 D32)( V3)
(122)(0,5) = (32)(V3)
V3 = 8 m/dtk
4) Sebuah saluran air mendatar luas irisan penampangnya mengecil dari 0.75 m2
ke 0.2 m2. dengan menganggap tidak ada head losses, berapakah perubahan
18
tekanan yang terjadi jika 6 kg/dtk udara mengalir? Gunakan udara = 3.2
kg/m3
Jawab :
Diketahui A1 = 0,75 m2
A2 = 0,2 m2
m = 6 kg/dtk
= 3,2 kg/m3
6 kg / dtk Q 1,88
Q= 1,88m3 / dtk , V1 2,5 m / dtk
3,2 kg / m3 A1 0,75
Q 1,88
V2 9,4 m / dtk
A2 0,2
P1 P2
4,2 m udara
g g
p1 – p2 = 4,2 (g) = 4,2 x 3,2 x 9,81 = 132 Pa
5) Sistem seperti gambar di bawah ini, pompa BC harus mengalirkan minyak 0,16
m3/dtk. S.g minyak = 0,762 ke reservoar D. Dengan menganggap bahwa
energi yang hilang dari A ke B besarnya 2,5 J/N dan dari C ke D 6,5 J/N.
Berapa banyak daya yang harus diberikan dari pompa ke sistem?
A 57 m
12 m
B C
Jawab :
Diketahui :
= 0,762 x 1000 kg/m3 = 762 kg/m3
G = 9,81 m/s2
Q = 0,16 m3/detik
Hloss = 6,5 + 2,5 J/N = 9 J/N = 9 m
Kecepatan partikel di A dan D akan menjadi sangat kecil, sehingga V A dan VD bisa
diabaikan.
19
PA VA
2
PD VD
2
= z H H zD
A
Pompa Hilang
g
g 2g 2g
= (0 + diabaikan + 12) + H Pompa – (2,5 + 6,5) = (0 + diabaikan + 57)
H Pompa = 54 m = 54 J/N
6) Air mengalir seperti pada gambar di bawah ini dengan laju 0,2 m 3/dtk dan
tekanan di A dan B masing-masing 1,5 bar dan -0,3 bar. Tentukanlah gaya
yang diberikan oleh turbin ke air
. 0,3 m
A
Turbin
1m
.
B 0,6 m
Jawab :
Sehingga
VA = Q/AA = 0,2 / 0,07065 = 2,8 m/dtk
VB = Q/AB = 0,2 / 0,2826 = 0,7 m/dtk
PA V
2
P V
2
A z A 0 H Turbin B B z B
g 2g g 2g
20
7) Minyak dengan rapat relatif 0,761 mengalir dari tangki A ke tangki E seperti
pada gambar di bawah
C D
A 0,6 m
B 0,3 m 12 m
0,15 m
Carilah : a) Aliran Q
b) tekanan di C dan
c) daya di C, datum E
Jawab :
a) Gunakan datum E
PA V A 2 P V 2
z A H Hilang E E z E
g 2 g g 2 g
V0,3
2
V0,3
2
V
2
V
2
(0 diab 12) 0,6 9 0,4 0,15 9 0,15 (0 diab 0)
2g 2g 2g 2g
12 = 9,6 (V0,32 / 2g) + 9,4 (V0,32 / 2g) .......... (1)
21
Kita substitusikan persamaan 3 ke persamaan 1, sehingga :
12 = 9,6 x (1/16)(V0,152 / 2g) + 9,4 (V0,152 / 2g)
12 = 0,6 (V0,152 / 2g) + 9,4 (V0,152 / 2g)
12 = 10 (V0,152 / 2g)
V0.152/2g = 1,2 m
V0.15 = 4,9 m/s
Q = 0,25 x 3,14 x (0,15)2 x 4,9 = 0.0866 m3/s
b) Gunakan A ke C, datum A
V 0,3
2
V0,3 PC V0,3
2 2
(0 diab 0) 0,6 9 0,6
2g 2 g g 2g
2 2
V0,3 1 V0,15 1
Dan (1,2) 0,075 m
2g 16 2 g 16
Sehingga
PC
0,6(0,075) 9(0,075) 0,075 0,6
g
PC
1,25m ; Pc = (0,761 x 9810)(-1,25) = -9300 Pa
g
c) Daya di C (P)
P = gQHC
Head di C meliputi : - Head tekanan (- 1,25 m)
- Head kecepatan (0,075 m)
- Head ketinggian (12 m + 0,6 m)
Sehingga HC = (-1,25 + 0,075 + 12,6) = 11,425 m
P = (0,761 x 1000 x 9,81)(0,0866)(11,425) = 7386,3 Watt = 7,4 kW
22
EMPAT
ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
Aliran suatu fluida nyata lebih rumit dari suatu fluida ideal. Pada fluida nyata
kekentalan (viscositas) fluida akan menghasilkan gaya geser antara partikel dan
dinding pembatasnya (pipa) dan gaya geser antara partikel-partikel fluida itu sendiri.
Kecepatan Kritis
Batas aliran laminer ditentukan oleh bilangan Reynolds, sebesar kira-kita 2000
RE < 2000, aliran laminer
Vd Vd
RE = atau ............. 3.1
Dimana,
V = kecepatan rata-rata dalam m/dtk
d = garis tengah pipa dalam m
v = kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
= rapat massa fluida dalam kg/m3
= kekentalan mutlak dalam Pa dtk
V(4R )
RE = ................. 3.2
Dimana,
R = jari-jari hidraulik dalam m (perbandingan luas irisan penampang terhadap
keliling yang basah)
Contoh :
1) Tentukanlah kecepatan kritis untuk (a) minyak bakar menengah pada 15,6 oC
yang mengalir melalui sebuah pipa 152,4 mm dan (b) air pada 15,6 oC dalam
pipa 152,4 mm
Jawab :
a. Untuk aliran laminer harga maksimum bilangan reynoldnya adalah 2000.
dari tabel ... kekentalan kinematik minyak bakar menengah pada 15,6 oC
adalah 4,410 x 10-6 m2/dtk
23
Vd V(0,1524)
RE = ; V = 0,0579 m/dtk
4,410 10 6
b. Dari tabel ..... kekentalan kinematik (v) air pada 15,6oC = 1,130 x 10-6
m2/dtk
Vd V(0,1524)
RE = ; V = 0,0149 m/dtk
1,130 10 6
2) Tentukanlah jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila (a) air
pada 15,6oC mengalir pada suatu kecepatan sebesar 1,067 m/dtk dan (b)
minyak bakar berat pada 15,6oC mengalir pada kecepatan yang sama.
Jawab :
Vd 1,067(0,305)
a. RE = = 288000 > 2000 aliran turbulen
1,130 10 6
b. Dari tabel 2 dalam Apendiks, v = 205 x 10-6 m2/dtk
Vd 1,067(0,305)
RE = = 1580 < 2000 aliran laminer
205 10 6
jawab :
Dari tabel ..... kekentalan kinematik (v) air pada 4,4oC = 6,08 x 10-6 m2/dtk
V = Q/A = Q/(¼d2) = 4(5,67 x 10-3)/(d2) = 0,02268/(d2)
Vd 0,02268 d
RE =
d 2
6,08 10 6
0,02268 d
2000 ; d = 0,593 m
d 2
6,08 10 6
A
r0
r r
p1A p2A r0
Untuk benda bebas seperti gambar di atas, karena alirannya mantap, setiap
partikel bergerak ke kanan tanpa percepatan. Jadi penjumlahan gaya dalam
arah sumbu x harus sama dengan nol
( p1 p 2 )r
p1(r2) - p2(r2) - (2rL) = 0 atau ................ 3.3
2L
24
fV 2
0 ..................... 3.4
8
0 f
v0 V .................. 3.5
8
32 LV
Head turun = ..................... 3.6
gd 2
Dimana,
V = kecepatan rata-rata dalam m/dtk
d = garis tengah pipa dalam m
v = kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
= rapat massa fluida dalam kg/m3
= kekentalan mutlak dalam Pa dtk
L = panjang pipa dalam m
32LV
Head turun = .................. 3.7
gd 2
Rumus ini merupakan dasar untuk menghitung head turun untuk aliran
fluida dalam pipa-pipa dan saluran-saluran. Persamaannya adalah sebagai
berikut :
LV2
Head turun = f .................... 3.8
d 2g
V. Faktor Gesekan
1) Aliran Laminer
untuk aliran laminer di semua pipa untuk semua jenis fluida, harga f
adalah :
64
f ...................... 3.9
RE
2) Aliran Turbulen
25
Untuk mencari harga f pada aliran turbulen digunakan diagram yang
menyatakan hubungan antara faktor gesekan (f0, bilangan Reynolds
(RE) dan kekasaran relatif (/d).
Penurunan head yang lain seperti dalam sambungan pipa, secara umum
dinyatakan sebagai :
V2
Head turun = K .................. 3.9
2g
Contoh :
1) Minyak pelumas menengah s.g. 0,860 dipompa melalui 304,8 m dari pipa
mendatar dengan diameter 51 mm pada laju 1,23 x 10-3 m 3/dtk. Jika
penurunan tekanannya 207 kPa, berapakah kekentalan minyak tersebut
Jawab :
Dengan menganggap aliran laminer, sesuai dengan persamaan 3.6, kita
memperoleh :
( p1 p 2 ) 32 LV
Head turun = = ,
g gd 2
Jawab :
44 ,4 10 3
V = Q/A = = 0,61 m/dtk
1
4
0 ,305 2
64
sehingga f = 0,0407
RE
26
3048 0 ,61
2
LV2
Head turun = f = 0 ,0407 = 7,71 m
d 2g 0 ,305 2g
3) Titik C dan titik D, pada ketinggian yang sama, terpisah 152 m dalam sebuah
pipa 203 mm dan dihubungkan ke suatu meteran diferensial dengan
menggunakan tabung kecil. Bila aliran air 0,1786 m 3/detik, penyimpangan air
raksa dalam meteran itu 1,96 m. tentukan factor gesekan?
L R h = 1,96 m
CA D
A B
Jawab :
Q Q 0,1786
V 1 21 5,5182 m / dtk
A 4 d 4
(3,14 )( 0, 203) 2
PC P LV2
D f
g g d 2g
27
PC P 152 5,5182 2 PC P
D f ; D 1162,4665 f .............. (i)
g g 0,203 2(9,807) g g
PC P
z D z h HG h
g g
PC P PC PD
D HG h h ; (13,57)(1,96) 1,96 24,6372 m ......... (ii)
g g g g
Dengan menyamakan persamaan (i) dan (ii), diperoleh :
1162,4665 f = 24,6372 ;
f = 0,212
4) Minyak bakar menengah pada 10oC, dipompa ke tangki C melalui 1829 m dari
pipa baja sambungan yang baru, garis tengah sebelah dalam 406 mm. tekanan
di A 13,79 kPa. Bila alirannya 0,198 m3/detik
a. berapakah daya yang harus disuplai pompa AB ke minyak.
b. Berapakah tekanan yang harus dipertahankan di B?
1829 m
Z2 = 24,38 m
pompa
A B
d = 406 mm Z1 = 0 m
Diketahui :
Jenis fluida minyak bakar mengengah pada suhu 10oC
= 861 kg/m3
Q = 0,198 m3/dtk
L= 1,829 m
d = 406 mm = 0,406 m
PA = 13,79 kPa = 13,79 x 103 Pa
Dari grafik A-1 diperoleh harga = 1,829 mm untuk jenis pipa baja sambungan
yang baru
Ditanyakan :
a. W pompa
b. PB
Jawab :
Dari tabel 2 diperoleh data :
Minyak bakar menengah pada suhu 10oC, mempunyai kekentalan kinematik (v) =
5,16 x 10-6 m2/dtk
28
Mencari kecepatan aliran
Q Q 0,198
V 1 21 1,5294 m / dtk
A 4 d 4
(3,14)( 0, 406) 2
PA LV2 P LV2
HP f zC ; H P zC A f
g d 2g g d 2g
PA P
HP B ;
g g
PB 13,79 10 3
38,8 40,45 m
g 861 9,807
5) Minyak mengalir dari tangki A melalui pipa besi tuang baru yang tercelup
dalam aspal, dengan panjang 153 m dan diameter pipa 153 mm, ke titik B
29
pada ketinggian 100 m. tinggi minyak dalam tangki A adalah 93,9 m.
Berapakah tekanan yang dibutuhkan di A untuk menyebabkan 0,0127 m 3/dtk
minyak mengalir. (s.g. = 0,840 ; v = 2,11 x 10 -6 m2/dtk). gunakan = 0,122
mm.
Udara
100 m
A ZA = 0
93,9 m
Diketahui :
Jenis pipa : pipa besi tuang baru yang tercelup aspal ( = 0,061 - 0,186 mm ;
gunakan = 0,122 mm).
L = 153 m
D = 153 mm = 0,153 m
Q = 0,0127 m3/dtk
= 0,840 x 1000 kg/m3 = 840 kg/m3
v = 2,11 x 10-6 m2/dtk
Ditanyakan PA ?
Jawab :
V 2 V B
2
PA LV2
0 0 f 0 zB
g d 2g 2 g 2g
PA 153 0,69 2 0,69 2 0,69 2
0,0235 0,5 6,1
g 0,153 2 g 2g 2g
PA
6,7 m
g
30
Menghitung tekanan yang dibutuhkan di A:
PA = g (Head) = 840 x 9,807 x 6,7 = 55200 Pa
PB = 55,2 kPa
LIMA
PIPA-PIPA EKIVALEN, BERSAMBUNG, BERUNTAI DAN
BERCABANG
Sebuah pipa dikatakan ekivalen dengan pipa yang lain jika untuk setiap penurunan
head dihasilkan jumlah aliran yang sama pada pipa ekivalen tersebut.
Pipa bersambung terdiri dari pipa-pipa dengan beberapa ukuran yang disusun seri.
Pipa beruntai terdiri dari dua atau lebih pipa yang bercabang dan kembali bertemu di
arah hilirnya
Pipa bercabang terdiri dari dua atau lebih pipa yang bercabang dan tidak kembali
bertemu di arah hilirnya
Contoh : ubahlah sistem pipa yang ada pada gambar di bawah ini menjadi suatu
panjang ekivalen pipa 152 mm
A
zA
M
BA C
L
KA
E
FA
DA
IA
G H J
Faktor-faktor K
Saringan (B) = 8,0
Belokan 305 mm (C, F) = 0,5
Sambungan Te 305 mm (D) = 0,7
Keran 305 mm (E) = 1,0
Persilangan 305 mm x 152 mm (G) = 0,7
Meteran 152 mm (H) = 6,0
Belokan 152 mm (J, K) = 0,5
Keran 152 mm (L) = 3,0
Penyelesaian :
Soal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan bernoulli dari A ke M
dengan datum M
P 2 2
A VA z H H PM VM z
g A f V g M
2g 2g
P 2 2 2 2
A VA z f L V K V 0 VM z
g 2g A M
d 2g 2g 2g
31
Diketahui :
PA = PM = tekanan udara luar = 0 atm gauge
VA = VM = fluida statis, kecepatan linier = 0
zM = 0, karena merupakan datum
Sehingga diperoleh :
2 2 2
0 0 zA 0,025 460 V305 0,020
30,5 V152 V
(8,0 2 0,5 0,7 1,0) 305
3,05 2g 1,52 2g 2g
2
V152
(0,7 6,0 2 0,5 3,0 1,0) 0 0 0
2g
2 2
V305 V
Maka : zA = 14,5 15,7 152
2g 2g
2 2 2
1 V152 V V
zA = 14,5 15,7 152 16,6 152
16 2 g 2g 2g
2
V152
Untuk sistem diatas penurunan head sebesar 16,6
2g
Head turun tersebut ekivalen pada pipa 152 mm dengan panjang (L) :
2 2
V152 L V
16,6 0,02 E 152
2g d 2g
LE
16,6 0,02 ; LE = 126,2 m
0,152
32
PERSAMAAN HAZEN WILLIAMS
Dalam diagram tersebut harga Q dinyatakan dalam MGD (Million Gallon per Day) atau
juta galon per hari. Faktor konversinya adalah :
Contoh soal :
1) Untuk system pipa beruntai dalam gambar di bawah ini, head tekanan di A : 120
m air dan head tekanan di E : 105,4 m air. Dengan memisalkan pipa-pipa tersebut
berada pada suatu bidang mendatar, berapakah aliran di tiap cabang dari
untaiannya?
B
3658 m – 305 mm, C1 = 100
A C E
Q Q
1219 m – 203 mm, C1 = 100
D
2438 m – 254 mm, C1 = 100
Jawab :
Penurunan head dari A ke E adalah : 120 – 105,4 = 14,6 m air, dengan
mengabaikan harga head losses akibat head kecepatan
Aliran di tiap percabangan pipa dapat dihitung selama kemiringan gradien
hidrauliknya (S) diketahui.
33
Dengan menggunakan diagram B
S305
14,6
14,6 / 3,658 4m ,
Q305 = 1,39 mgd = 0,061 m3/dtk
3658 3658 / 3,658 1000m
S203
14,6
14,6 / 1,219 12m ,
Q203 = 0,89 mgd = 0,039 m3/dtk
1219 1219 / 1,219 1000m
S254
14,6
14,6 / 2,438 6m ,
Q254 = 1,09 mgd = 0,048 m3/dtk
2438 2438 / 2,438 1000m
Q total = 0,148 m3/dtk
2) Dari soal di atas andaikan aliran totalnya menjadi 0,285 m 3/dtk, berapa banyak
head turun antara A dan E, dan bagaimanakah Q terbagi dalam untaian tersebut?
Jawab :
Dengan mengandaikan head turun seperti dalam soal nomor 1, sebesar 14,6 m air,
maka diperoleh persentase laju alir volumetrik tiap pipa.
14,6 4m
S305 , Q305 = 1,39 mgd = 0,061 m3/dtk (41,2%)
3658 1000m
14,6 12m
S203 , Q203 = 0,89 mgd = 0,039 m3/dtk (26,4%)
1219 1000m
14,6 6m
S254 , Q254 = 1,09 mgd = 0,048 m3/dtk (32,4%)
2438 1000m
Q total = 0,148 m3/dtk (100%)
Aliran dalam tiap cabang tersebut merupakan presentase dari aliran total, sehingga
untuk aliran total sebesar 0,285 m3/dtk, aliran di tiap cabang pipa :
34
Cara perhitungan yang lain adalah dengan pipa ekivalen
35