Professional Documents
Culture Documents
Treponema Pallidum
Treponema Pallidum
TREPONEMA PALLIDUM
Disusun Oleh:
Bandung
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
ISI
2.1 klasifikasi
Kingdom : Eubacteria
Phylum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Ordo : Spirochaetales
Familia : Treponemataceae
Genus : Treponema
Pada dasarnya, dikenal dua macam sifilis, yaitu sifilis akuista dan sifilis
kongenital. Sifilis akuista adalah sifilis yang didapatkan melalui hubungan
seksual, sedangkan sifilis congenital adalah sifilis yng ditularkan dari ibu
pengidap penyakit sifilis ke bayi yang dillahirkan. Perjalanan penyakit ini
terdiri atas beberapa stadium. Yaitu :
1. Stadium primer
Kondisi ini ditandai dengan muculnya bisul kecil keras pada lokasi
infeksi, biasanya pada ujung batang pelir pria atau pada leher rahim atau
vagina wanita. Bisul ini tidak gatal ataupun sakit.
Sifilis primer dapat berkembang tapa dietahui. Pada stadium ini, bakteri
menyerang kelenjar getah bening sehingga menyebabkan pembesaran dan
mengeras. Setelah 3-5 minggu, bisul akan sembuh dan penyakit ini tampak
menunjukkan adanya gejala dari luar. Akan tetapi, selama kurun waktu
tersebut, bakteri dapat disebarkan lewat aliran darah ke seluruh tubuh.
2. Stadium sekunder
Stadium ini didahului adanya ruam yang timbul setiap saat pada 2-
12 minggu setelah hilangnya pembengkakan, yang menyebabkan
limfadenopati. Gejala sifilis sangat mirip dengan penyakit menular yang
lain. Selain ruam, gejala lainnya adalah radang teggorokan, pembengkakan
kelenjar getah bening, demam, lesu, pusing, dan kadang kala disertai dengan
sebagian rambut rontok. Luka patogenik terjadi pada selaput lendir, mata,
dan system saraf pusat. Lulka-luka ini penuh dengan bakteri treponema.
Stadium ini hanya berlangsung beberapa minggu. Gejala-gejala
stadium sekunder, termasuk luka patogenik akan hilang tanpa pengobatan.
Bila berlangsung selam 2 tahun, seorang penderita sifilis pada stadium
primer dan sekunder dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.
3. Stadium laten
Pada tahap ini, sifilis tidak menimbulkan gejala yang jelas. Stadium
ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan bahkan
seumur hidup. Stadium ini dapat dketahui dengan pemeriksaan darah pada
penderita. 4 tahun pertama stadium laten disebut dengan fase laten dini.
Periode sesudahnya disebut fase laten lanjut. Pada fase laten lanjut, tidak
ada tanda-tanda sifilis aktif, tetapi haisl pemriksaan serologik menunjukkan
hasil positif.
4. Stadium lanjut
Stadium dialami oleh sekitar 30% penderita yang tidak mendapatkan
pengobatan dan biasanya terjadi 5-40 tahun kemudian. Luka-luka patogenik
terjadi pada system saraf pusat, system pembuluh darah jantung, kulit, dan
organ-organ vitallain, seperti mata, otak, tulang, ginjal, dan hati. Luka-luka
ini disebut gumata, yang kemudian pecah menjadi borok. Penderita dapat
terserang kejiwaan, kebutaan, atau penyakit jantung.
2.4 Epidemiologi
Antigen yang digunakan utuk uji ini adalah bakteri treponema yang
masih hidup, telah dimatikan, atau salahsatu fraksi treponema. Hasil uji ini
diharapkan lebih spesifik. Beberapa contoh uji antibody treponema;
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi dan
kedokteran, EGC, Jakarta
https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/rossana-olivia-hartono-
078114109.pdf