Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
d. Rock Candy
Bahan baku utama rock candy adalah glukosa. Glukosa merupakan hasil
hidrolisat pati ( tepung ). Sedangkan bahan tambahannya yaitu flavor, pewarna dan
zat pengasam. Tingkat pemanasan rock candy adalah pada suhu tinggi sehingga
dihasilkan permen bertekstur keras (Jackson, 1995). Pembuatan rock candy sangat
dipengaruhi oleh suhu dan pengadukan dimana suhu pemasakan yang digunakan
adalah 135- 140oC. Dan pengadukan dilakukan agar sukrosa tercampur merata pada
larutan.
e. Lollipop
Lollipop sendiri adalah permen yang cukup digemari di kalanganmasyarakat ,
anak-anak hingga dewasa. Bentuk dan warna yang menarik serta penggunaanstick
lollipop menjadikan ciri khas tersendiri pada permen tersebut. Banyaknya produk-
produk permen lollipop yang beredar dipasaran dengan bentuk yang menarik, berbag
aimacam rasa dan warna, serta kemasan yang menarik menjadi inspirasi bagi kami
untuk membuat permen keras jenis lollipop (Faridah, 2008).
f. Permen Jelly
Menurut SNI 3547-2-2008, permen jelly adalah permen bertekstur lunak, yang
diproses dengan penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati,
karegenan, gelatin, dan lainlain yang digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga
menghasilkan produk yang kenyal. Permen jelly harus dicetak dan diproses aging
terlebih dahulu sebelum dikemas.
g. Toffee
Toffee adalah makanan yang manis atau lebih dikenal dengan gula-gula (permen),
yang secara tradisional dibuat dengan merebus gula dan/atau karamel sampai
campurannya cukup mengental. Ada berbagai macam permen yang dibuat di Inggris
selama berabad-abad mulai dari yang renyah sampai yang lembut, yang manis sampai
yang pahit, dengan kacang atau tanpa kacang, dengan karamel atau tanpa karamel,
dengan kismis atau tanpa kismis, dan sebagainya
h. Candy Cane
Candy cane adalah permen tongkat berbentuk tongkat sering dikaitkan
dengan Christmastide, serta Hari Santo Nikolas. Secara tradisional putih dengan
garis-garis merah dan dibumbui dengan peppermint, tetapi juga rasa dan warna.
i. Fondant
Fondant terbuat dari campuran gula, gelatin, glucose, glycerin, dan shortening.
Gula mendominasi campuran ini sehingga rasa Fondant menjadi manis. Fondant
sebagai dasar umumnya berwarna putih dan sedikit keras. Untuk mendapatkan warna
yang diinginkan, dicampur dengan pewarna makanan baik berupa pasta/ gel maupun
cairan. Sebelum menggunakan Fondant, bahan diuleni terlebih dahulu agar lebih
fleksibel dan mudah dibentuk.
j. Fudge
Fudge adalah jenis permen Barat, yang biasanya lembut, manis, dan kaya. Hal ini
dibuat dengan mencampur gula, mentega, dan susu, pemanasan ke tahap soft-bola
pada 240 ° F (116 ° C), dan kemudian mengalahkan campuran sementara mendingin
sehingga memperoleh halus, konsistensi krim. Produk ini dijual dalam berbagai rasa,
dan buah-buahan dan kacang-kacangan, serta permen yang kadang-kadang
ditambahkan.
2.3 Jenis dan Sifat Candy
2.3.1 Berdasarkan bahan dasar
Berdasarkan bahan dasar, candy dapat dibagi menjadi dua kalsifikasi yaitu
hard candy (permen keras) dan soft candy (permen lunak). Adapun penjelasan
masing-masing jenis candy, yaitu:
1. Hard Candy
Hard candy adalah jenis permen yang mempunyai tekstur keras dan tampak
bening serta mengkilap (glossy) (Ramadhan, 2012). Kandungan total solid sebanyak
97% memberikan tekstur yang baik dan memberikan umur simpan yang optimal.
Akan tetapi jika hanya terdiri dari sukrosa, maka akan menjadi lewat jenuh dan
karbohidrat menjadi tidak stabil. Menurut Anni (2008), hard candy mengalami
pemasakan pada suhu antara 140–150 °C dan menghasilkan produk dengan
penampilan bening. Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk pembuatan hard
candy maka kekerasannya semakin tinggi dan kadar air semakin rendah.
Kristalisasi dalam hard candy akan terjadi secara spontan tetapi dapat dicegah
dengan cara penambahan bahan-bahan penghambat kristalisasi, seperti sirup glukosa
dan gula invert yang tidak dapat mengkristal. Penggunaan bahan tersebut dalam
pembuatan hard candy dapat menghambat terjadinya kristalisasi dan pertumbuhan inti
kristal. Masalah yang dapat terjadi pada hard candy adalah stickness dan graining.
hal ini dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar air serta penyimpanan pada suhu
dan RH yang tidak sesuai.
2. Soft candy
Soft candy adalah jenis permen yang memiliki bentuk padat dengan tekstur
lunak atau dapat menjadi lunak jika dikunyah. Alikonis (1979), mendefiniskan soft
candy sebagai campuran kristal-kristal sukrosa, sirup glukosa, air dan penambahan
bahan pembentuk gel (gelling agent) yang dapat membentuk gel lunak dan meleleh
pada saat dikunyah di mulut, serta terdapat bahan tambahan seperti flavour dan zat
pewarna.
BSN (2008) menjelaskan bahwa bahan utama dalam pembuatan soft candy
yaitu gula, atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan
bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan (BTP) yang diijinkan. Bahan
tambahan yang digunakan tidak lebih dari 5%. Contoh dari soft candy adalah
marshmallow dan nougat.
Lukas et al, (2011), menyatakan bahwa proses pengolahan soft candy terdapat 4
tahap yaitu pencampuran bahan, pemanasan, pendinginan dan pencetakan. Permen
jenis ini memiliki kadar air yang relative tinggi, yaitu antara 6 – 8 %. Ciri khas utama
yang dimiliki soft candy yaitu mempunyai tekstur yang lunak atau chewy, dapat
digigit dan tidak lengket di gigi sewaktu dikunyah.
2.3.2 Berdasarkan tekstur
Berdasarkan teksturnya candy dapat dibagi menjadi dua kalsifikasi yaitu candy
kristalin dan candy amorf (tidak terbentuk kristal).
1. Candy Kristalin
Bahan baku utama pembuatan candy kristalin yaitu sukrosa. perbandingan
komposisi pemanis sangat menentukan tingkat kekerasan dan kemanisan dari permen
tersebut. Komposisi sukrosa yang terlalu tinggi menghasilkan permen yang keras.
Kristal akan tersuspensi dalam larutan gula jenuh dan terbentuk pada proses
kristalisasi ketika pemberian panas dihentikan (Edi dan Nany, 2007).
Ukuran kristal pada candy kristalin berbeda-beda. kristal yang berukuran besar
akan tampak seperti kaca, contohnya adalah rock candy. Sedangkan ukuran kecil
akan bertekstur halus dan mudah patah, contohnya adalah fondant dan fudge.
2. Candy amorf
Candy amorf merupakan permen tanpa pola kristal. Konsentrasi gula pada
candy amorf lebih tinggi daripada candy kristalin. Hal ini karena penambahan gula
lebih banyak serta lebih banyak air yang diuapkan pada suhu lebih tinggi. Dalam
proses pembuatan candy amorf, pendinginan bukan merupakan sesuatu yang kritis.
Permen ini meliputi beberapa tipe seperti: Chewy amorphous candies (karamel dan
Taffies); Candy amorf keras (Brittle); dan Gummy amorphous (Marshmallows dan
gumdrops).
2.4 Sifat Candy Dengan Perbedaan Suhu Pemanasan