Professional Documents
Culture Documents
Resume Kasus Ok Siti
Resume Kasus Ok Siti
Disusun Oleh :
Siti Sarah Fadhilah
NPM: 220112170517
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. (Sarwono, 2009)
Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
Sectio caesarea adalah pelahiran janin lewat insisi menembus dinding uterus
I. Indikasi mutlak
1) Indikasi ibu
a) Panggul sempit
e) Plasenta previa
f) Ruptur uteri
2) Indikasi janin
a) Kelainan letak
b) Gawat janin
c) Prolapsus plasenta
2) Persentasi bokong
3) Distosia
4) Fetal distress
uterus. Tipe ini yang paling banyak dilakukan. Segmen bawah uterus tidak
resiko perdarahan lebih kecil. Karena segmen bawah terletak diluar kavum
samping itu resiko rupture uteri pada kehamilan dan persalinan berikutnya
akan lebih kecil jika jaringan parut hanya terbatas pada segmen bawah uterus.
Kerugiannya :
Insisi dibuat pada korpus uteri. Dilakukan kala segmen bawah tidak terjangkau
karena melekat eratnya dinding uterus pada perut karena section sesarea yang
banyak berhubung dengan letaknya plasenta pada plasenta previa, atau apabila
besar
banyak dilakukan karena sulit dalam tehniknya dan seringkali terjadi sobekan
peritoneum.
Forte, 2010)
4. Penatalaksanaan
Observasi harus dilakukan tiap 30 menit 2 jam pertama dan tiap jam minimal
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Suhu
4) Jumlah urin
b. Jumlah perdarahan
d. Pemberian analgesik
setelah tindakan.
kembali apakah ada pengeluaran darah yang tidak diketahui, efek antidiuretik
Kateter vesika urinaria umumnya dapat dilepas dalam waktu 12 jam setelah
pembedahan.
g. Ambulansi
Pada sebagian besar kasus, satu hari setelah pembedahan pasien dapat turun
sebentar dari tempat tidur dengan bantuan paling sedikit dua kali. Waktu
ambulansi diatur agar analgetik yang baru diberikan dapat mengurangi rasa
nyeri. Pada hari kedua pasien dapat berjalan dengan bantuan. Dengan
h. Perawatan luka
Luka insisi diperiksa setiap hari dan jahitan dapat diangkat pada hari keempat
1) Jaringan subkutan yang tebal (>3 cm) merupakan faktor risiko untuk
infeksi luka operasi. Oleh karena itu, perlu pemantauan terhadap tanda-
tanda infeksi.
Kematian ibu lebih besar pada persalinan sectio caesarea dibandingkan persalinan
pervaginam.
Takipnea sesaat bayi baru lahir lebih sering terjadi pada persalinan sectio
caesarea. Risiko jangka panjang yang dapat terjadi adalah terjadinya plasenta
previa, solusio plasenta, plasenta akreta dan ruptur uteri. (Rasjidi, 2010)
Komplikasi Sectio Caesarea menurut (Wikjosastro, 2007) sebagai berikut:
a. Infeksi puerperal
Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa
hari pada saat masa nifas, atau bersifat berat seperti peritonitis, sepsis dan
yang merupakan predisposisi terhadap kelainan itu (partus lama khususnya setelah
b. Perdarahan
c. Emboli pulmonal
d. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
f. Komplikasi
tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan Sectio Caesarea.
6. Pathway
1. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien dan Keluarga
A. Indentitas pasien
Nama : Ny. S
Tempat, tanggal lahir : Sumedang, 14 Agustus 1997
Umur, jenis kelamin : 21 tahun, perempuan
Alamat : Sumedang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status marital : Kawin
Diagnosa pra bedah : G1P0A0 + dengan pembedahan SC + IUD
No.Medrek : 402973
Tanggal masuk : 16 Mei 2018
B. Identitas Keluarga
Nama : Tn.J
Usia : 35 tahun
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Tanjungsari
d.Konsultasi √
3. Persiapan lain
III.INTRA OPERASI
1. Identitas petugas OK dan Waktu Tindakan
1 Dr. Operator : dr.Pipih Sp.Og Asisten Operator : -
d. Sign Out : Ya
e. Penggunaan kasa (BMHP)
No BMHP Disiapkan Terpakai Sisa
1 Kassa 40 40 -
2 Pisau 1 1 -
3 Jarum 4 4 -
f. Penggunaan cairan
No Kegiatan Cairan masuk Cairan keluar Cairan yang digunakan
g. Pemeriksaan perlengkapan/spesimen
a. PA : □ya tidak
b. Kultur : □ya tidak
c. Jumlah perdarahan selama operasi : 300 cc
h. Konsultasi intra operatif
a. SMF/sub bagian :-
b. Dokter :-
c. Alasan :-
d. Tindakan :-
e. Perawat luka : Hypafik
IV. POST OPERASI
1. Catatan pasca tindakan
a. NGT : □ya tidak
b. Kateter urine : ya □tidak
c. Drain abdominal : □ya tidak
d. Posisi tidur pasca operasi : telentang □ head up 30
e. Kebutuhan cairan pasca operasi : 100cc/jam
f. Laboratorium : cek Hb Post Operasi (Sysmex)
g. Mulai makan : BU (+) □ setelah - jam
2. Pengkajian post operasi di RR
a. Keadaan umum : Memuaskan □ jelek
b. Tingkat kesadaran : □terjaga mudah dibangunkan □ tidak berespon
c. Sirkulasi : merah muda □ kebiru-biruan
d. Jalan nafas : tidak ada masalah □ ETT masih terpasang `□ OPA
masih terpasang
e. Pernafasan : spontan □ dibantu
f. Terapi oksigen : □tidak nasal 3m
g. ALDERT SCORE
Waktu Aktiftas sirkulasi Pernafasan Kesadaran Warna kulit total
14.25 1 1 2 2 1 7
14.30 2 2 2 2 1 9
14.35 2 2 2 2 2 10
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan disertai degan
luka post secio sepanjang +- 10 cm
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive dan terpapar lingkungan
operasi
3. Kecemasan berhubungan dengan proses operasi yang ditandai dengan klien sering
menanyakan operasinya kapan di mulai
4. RENCANA INTERVENSI
Nama : Ny. S Ruangan : Instalasi Bedah Sentral
Medrek : 402973 Nama : Siti Sarah F
No Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. 16 Mei S:
2018 Pasien mengatakan nyeri pada bekas area operasi
O:
- Tanda-tanda vital I
TD 139/89 mmHg
N 75x/m
RR 21x/m
SaO2 96%
- Tanda-tanda vital II
TD 158/94 mmHg
N 78x/m
RR 21x/m
SaO2 97%
- Tanda-tanda vital III
TD 146/84 mmHg
N 82x/m
RR 20x/m
SaO2 99%
- Pasien terlihat meringis
- Pasien melakukan relaksasi dan distraksi
A:
Nyeri Akut
P:
Intervensi di lanjutkan di ruangan perawatan
2. 16 Mei S:
2018 O:
- Dokter, perawat, dan mahasiswa yang bertugas
di ruang operasi sudah melakukan cuci tangan
dan menggunakan masker juga sarung tangan
- Melakukan teknik aseptic menggunakan sarung
tangan steril dan instrument yang steril, kassa
yang digunakan dan kasa yang telah digunakan
jumlah 40.
- Membuang sisa kontaminasi kedalam tempat
sampah infeksius.
- Melakukan menggantikan baju ok dengan
samping
- TD 156/92 mmHg
N 73x/m
RR 19x/m
SaO2 98%
-
A:
Operasi selesai dan dilakukan sesuai prosedur. Masalah
teratasi sebagian
P:
Perawatan luka diruang perawatan
3. 16 Mei S:
2018 - Klien mengatakan cemas berkurang
- Klien mengatakn siap melakukan operasi
O:
- Klien terlihat lebih tenang
- Klien bisa di ajak berkomunikasi lebih baik dari
sebelumnya
A:
klien sudah siap melakukan operasi. Masalah sudah
teratasi
P: intervensi dihentikan pasien memasuki ruang OK
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M, Dochterman, J.M, Butcher, H.K & Wagner, C.M. (Eds.). (2013). Nursing
Interventions Classification (NIC), Sixth Edition. Missouri: Elsevier Mosby.
Lippincott Williams & Wilkins. (2012). Medical-surgical nursing made incredibly easy! -
3rd ed. Ambler, Pennsylvania, US: Wolters Kluwer.
Nair, M., & Peate, I. (2015). Pathophysiology for Nurses at a Glance. John Wiley & Sons,
Ltd: West Sussex, UK.
Nurarif & Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta: Mediaction
Ralph, S.S, Taylor, C.M. (2011). Sparks and Taylor’s Nursing Diagnosis Pocket Guide.
Ambler, Pennsylvania, US: Wolters Kluwer
Nurarif & Hardhi.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Wilkinson, J.M. Ahern, N.R. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta: EGC