Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak. Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan
Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima
tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan
kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan
dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode
tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan
Pada anak, pneumonia merupakan penyakit yang paling umum terjadi dan sebagai
salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama pada anak (paling banyak anak
1
2
usaha napas meningkat, disertai tarikan otot-otot dinding dada, disertai napas
cuping hidung. Pada infeksi yang berat dapat dijumpai sianosis dan gagal napas.
semua umur di semua wilayah, namun terbanyak terjadi di Asia Selatan dan
tahun 2017 terjadi peningkatan menjadi 63,45%. Salah satu penyebab peningkatan
sama untuk semua provinsi (10%). Sejak tahun 2017 indikator yang digunakan
(MTBS). Pencapaian untuk tahun 2017 baru tercapai 14,64% sedangkan target
sebesar 20% dari seluruh kabupaten/kota yang ada. Angka kematian akibat
pneumonia pada balita sebesar 0,16%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2014 yang sebesar 0,08%. Perkiraan persentase kasus pneumonia pada balita
balita di negara berkembang terutama adalah pneumonia yang terjadi pada masa
3
bayi, berat badan lahir rendah (BBLR) dan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
menyebabkan terjadinya pneumonia adalah bayi lahir dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), karena kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) akan lebih mudah terserang infeksi saluran pernapasan yang lebih tinggi
dibanding bayi dengan berat lahir normal. Hal ini disebabkan karena pembentukan
zat anti kekebalan tubuh kurang sempurna sehingga lebih mudah terserang
penyakit infeksi termasuk pneumonia. Pada bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) mempunyai pusat pengaturan napas yang belum sempurna, otot
Badan Lahir Rendah (BBLR) memiliki sistem imunitas yang masih lemah
dua kelompok besar yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik
meliputi umur, jenis kelamin, status gizi, berat badan lahir rendah, status
kepadatan tempat tinggal, polusi udara, tipe rumah, ventilasi, kelembaban, letak
dapur, jenis bahan bakar, penggunaan obat nyamuk, asap rokok, penghasilan
keluarga serta faktor ibu baik pendidikan, umur ibu, maupun pengetahuan ibu.
Salah satu sumber media penularan penyakit pneumonia adalah kondisi fisik
4
pneumonia sangat berat. Pada pneumonia berat dan sangat berat akan dilakukan
rawat inap sedangkan pada pneumonia ringan akan dilakukan pengobatan rawat
jalan. Pneumonia ringan memiliki tanda dan gejala batuk dan napas cepat. Pada
pneumonia ringan dapat dilakukan rawat jalan dimana ibu bisa memberikan
pada balita dapat berubah menjadi semakin berat jika perawatan tidak dilakukan
Dampak bila ibu tidak memberikan perawatan yang baik pada balitanya
yaitu berat badan balita menurun, demam tidak berkurang dan nafsu makan
berkurang. Salah satu kriteria keberhasilan perawatan di rumah adalah bila saat 2
pneumonia yang tepat di rumah oleh orang tua dapat mengurangi tingkat
perawatan yang dapat dilakukan oleh ibu di rumah dengan memberikan makanan
bergizi, pemberian cairan, kompres saat demam dan membersihkan jalan napas
(Kemenkes, 2015).
hasilnya akan lebih baik dan dapat menyelamatkan jiwa. Untuk mencapai hal ini
ada tiga langkah penting yang harus dicapai tepat waktu dalam pengelolaan anak
yang sakit yaitu pengenalan penyakit oleh pengasuh, mencari pelayanan dari
tempat yang sesuai dan pemberian obat dengan dosis yang benar (Hildenwall et
al, 2013).
kejadian pneumonia pada balita. Hal ini berkaitan dengan perilaku ibu dalam
memberikan makanan yang memadai dan bergizi kepada anaknya serta perilaku
Pengetahuan lebih jauh tentang penyakit pneumonia dan praktek pelayanan yang