2preparasi Sampel

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

SUPARJO

jatayu66@yahoo.com
Laboratorium Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Univ. Jambi

PENDAHULUAN dengan ternak harus dilakukan karena bahan pakan iklim dan lain-lain, maka dalam penyusunan ransum
yang mengandung nutrisi tinggi mungkin saja bahan penyusunnya perlu dianalisis agar diperoleh

P
enentuan kualitas suatu bahan pakan dapat
dilakukan secara fisik, kimia maupun biologis. mempunyai kecernaan yang rendah. ransum yang lebih seimbang.

A
Langkah tersebut dilakukan mengingat adanya nalisis suatu bahan pakan hanya akan dicapai
N
ilai komposisi kimia bahan yang tercantum
variasi antara bahan pakan. Dua macam bahan pakan dalam buku-buku merupakan rataan dari secara baik jika pengambilan sampel (sampling)
mungkin secara fisik terlihat sama namun mungkin sekumpulan data hasil analisis dan dapat dilakukan secara benar dan representatif.
saja kedua bahan pakan tersebut mempunyai dijadikan bahan referensi dalam menentukan Meskipun peralatan laboratotrium mempunyai
komposisi kimia yang berbeda, sehingga analisis komposisi kimia suatu bahan pakan. Tetapi karena standar yang tinggi dan personal laboratorium
secara fisik dan kimia perlu dilakukan. Sebenarnya komposisi kimia suatu bahan pakan dipengaruhi oleh terlatih, data analisis umumnya tidak akan lebih baik
analisis secara kimia saja tidak cukup, percobaan beberapa faktor seperti umur tanaman, kondisi tanah, tanpa adanya pengambilan sampel yang baik.

4
jajo66.wordpress.com
PEDOMAN SAMPLING DAN PREPARASI SAMPEL diperoleh bahan yang homogen. Selektif artinya dikeringkan atau dijemur sampai beratnya
pengambilan sampel secara acak dari bagian konstan (tidak boleh ada bagian sampel yang

T
eknik pengambilan sampel pakan, feses dan urine
harus dilakukan dengan benar. Tidak tepat dalam tertentu suatu bahan. Misalnya sampel rumput hilang). Kemudian baru dibawa ke laboratorium.
pengambilan sampel, hasil analisis kimia yang gajah tadi dipisahkan pengambilan sampel batang e. PROSESING SAMPEL. Untuk tujuan evaluasi
diperoleh tidak dapat menggambarkan kapasitas dan daun. terutama evaluasi secara mikroskopis, kimia dan
bahan yang dianalisis. Untuk mencapai tujuan c. JUMLAH SAMPEL. Jumlah sampel yang diambil biologis, semua sampel harus digiling sehingga
tersebut, maka dalam pengambilan sampel perlu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat diperoleh sampel yang halus.
diperhatikan hal sebagai berikut: representatif sampel yang diambil. Jumlah sampel f. PENENTUAN KADAR AIR SAMPEL SEGAR.
a. HOMOGENITAS SAMPEL. Efek ukuran dan berat yang diambil tergantung dari kebutuhan untuk Sampel dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan
partikel sangat berpengaruh terhadap evaluasi dan jumlah bahan yang diambil seperti rumput-rumputan, biji-bijian, buah buahan,
homogenitas bahan, dimana bagian yang sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel yang hasil ikutan produksi pertanian dan pangan
berukuran dan berat lebih besar cenderung akan diambil adalah 10 persen dari jumlah bahan. maupun berasal dari hewan dan hasil ikutannya.
berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan d. PENANGANAN SAMPEL. Sampel yang telah Sebelum dikeringkan bahan segar dipotong-
ringan (segregasi). Oleh karena itu sebelum diambil harus segera diamankan agar tidak rusak potong untuk mendapatkan partikel yang lebih
sampel diambil, bahan harus dicampur secara atau berubah sehingga mempunyai sifat yang kecil agar cepat kering. Sejumlah sampel
merata atau sampel diambil secara acak dari berbeda dari mana sampel tersebut diambil. ditimbang (A gram) kemudian dijemur sampai
beberapa bagian baik bagian dasar, tengah Misalnya terjadi penguapan air, pembusukan kering dibawah sinar matahari atau dikeringkan
maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel ataupun tumbuhnya jamur. Sampel yang dalam oven dengan temperatur 50-60oC sekitar
yang representatif. Demikian juga pada hijauan mempunyai kadar air rendah (kurang dari 15 24 jam. Setelah kering sampel ditimbang (B gram)
disuatu lahan, kualitas hijauan pada tiap bagian persen) kemungkinan terjadinya kerusakan dan digiling untuk analisis lebih lanjut. Selisih
tanaman atau lahan mempunyai kualitas yang sampel kecil sekali. Sampel demikian dapat antara berat sebelum dengan setelah dikeringkan
berbeda. langsung dimasukan ke kantong plastik dan merupakan kadar air (KA) sampel segar dan
b. CARA PENGAMBILAN SAMPEL. Sampel dari dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar air selanjutnya dapat ditentukan bahan kering (BK)
bahan dapat diambil secara aselektif atau selektif. tinggi seperti hijauan atau silase, maka udara sampel.
Aselektif artinya pengambilan sampel secara acak kemungkinan terjadinya penguapan air sangat
dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan besar. Sehingga untuk mengontrol penguapan A-B
Kadar Air (%) = x 100%
atau memisahkan bagian dari bahan tersebut. air, maka sampel yang telah diambil harus segera A
Misalnya dalam pengambilan sampel rumput ditimbang, dimasukan ke dalam kantong plastik
gajah, sampel diambil dari seluruh bagian rumput, kedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera Untuk mengetahui bahan kering sesungguhnya (as
baik daun maupun batang, kemudian dipotong dianalisis kadar bahan keringnya. Jika tidak fed dry matter) maka bahan kering udara (partial dry

potong dan dicampur secara merata agar segera dilakukan analisis di laboratorium, maka matter) dikali dengan bahan kering oven (dry matter).
sampel yang telah diambil segera ditimbang,

5
jajo66.wordpress.com
SAM
MPEL RESMI Tabel 1. Panjaang Alat Penguji SSampling Biji-bijian
adang suatu sam mpel ditetapkan sebagai sampel
K
KONTAINER MEETER FEET
resmi (Official Sample
S ). Syaratnya seperti yang Barges 3.65 12
didefinisikan olehh Association of Offficial Analytical Hopper Cars 3.04 10
mists (AOAC), yakn
Chem ni: Boxcars 1.82 6
Trucks 1.82 6
a. sample
s resmi diam
mbil memakai sampple probe yang
Hopper-bottoom 2.43 8
cukup
c panjang. Sampel
S diambil dari ujung ke Trucks
ujung
u karung laainnya secara diaggonal. Sedikit- Co
oning dan Quarteriing
Sumber : Webbster, S. 1990. How to Sample Feedstufff.
nya
n 500 gram sampel, dengan m memiring-kan c. sampel haruss giling agar melewati ayakann NFIA Nutrition Institute, Kansas City, Missoui USA
kantong
k dan menggerakkan
m sample probe dengan lubanng berdiameter 1 mm m dan dicampur Sampling pada Kontainer
secara
s diagonal daari ujung ke ujungg. secara meratta keseluruhan. Jika
J tidak digilingg,

L
okasi peengambilan sampel disepanjang kontainer
haluskan partikel sekecil mungkkin.
seharusnya tidak meninggalkan pola acak.
SAMPLING BAHA
AN PAKAN Diagramm berikut menggam mbarkan pola penngam-
bilan sampel dengan
d dasar trukk atau trailer datar..
A
lat dan teknnik yang berbeda dibutuhkan dalam m
mengambil sampel untuk komoditi yangg
berbeda. Bahan mentah yang dikirim dengan reel X Z ]
A : Aat peng u

BELAKANG
mobil atau kapal, cara terbaik sammpling saat prosess

DEPAN
pembongkaran muatan.
m Karena ukuuran partikel bahann [
mentah besar, saampel harus diam mbil dengan sekopp. Y \ ^
Lima puluh pound (1 pound = 4544 gram) diambil tiapp Posisi:
jam dan dipisahkan setengan baggian secara analitiss X Alat pengujji sekitar 2 kaki dari ddepan dan samping
dengan pemisah sampel
s (sample spplitter). Selanjutnyaa Y Disisi berlaw
wanan dengan X, pprobe diantara depan
Alat Penguji Sampel (Sample Probe) sampel harus dimasukkan
d dalam suatu wadahh dan tengahh, 2 kaki dari samping
tertutup untuk meenjaga hilangnya kelembaban.
k Z Disisi yangg sama dengan X, pprobe ¾ dari depan
b. kelompok
k atau kummpulan dengan 100 karung atau dan tengahh 2 kaki dari samping
engambilan sampel sampel dari
d truk, biasanyaa
kurang,
k sampel harus
h diambil ssetiap karung.
P
[ Probe ditenngah pengangkut
Kelompok
K dengann 11 atau lebih, 10 karung harus menggunakkan alat pengujji (sample probee) \ Disisi samaa dengan Y, probbe berjarak ¾ dari
diambil
d sampelnyaa. Sedangkan bullk material, 10 terbuat dari kuningan atau allumunium dengann belakang daan tengah, 2 kaki dari samping
] Disisi berlaawanan dengan \, probe diantara
titik
t harus diambbil pada bagian yyang berbeda. panjang standar 5, 6, 8, 10 ataau 12 kaki. Jeniss
belakang daan tengah, 2 kaki darri samping
Jumlah
J sampel dapat
d dikurangi ssampai jumlah kontainer menentukan panjang allat penguji sepertti ^ Disisi samaa dengan \, probe 2 kaki dari belakang
yang
y cukup melaluui coning dan quarttering. tercantum pada taabel berikut: dan sampinng

6
jajo66.wordp
press.com
P
ola pengambilan sampel ini merupakan kurang sebaiknya digunakan aturan akar kuadrat berupa pipa stainless steel atau menggunakan
perhitungan secara minimum. Kontainer sedangkan untuk kelompok lebih dari 100 karung pisau.
seharusnya diuji dalam beberapa lokasi digunakan aturan 10 %. Hal ini untuk menjamin c. ambil masing-masing kubus, lempeng hay
tambahan untuk meyakinkan sampel telah mewakili. jumlah sampel maksimum yang bisa diambil, hingga setebal 7.5 –12.5 cm.
Jika sampling tak mungkin dilakukan dengan alat diperoleh sampel yang lebih refresentatif.
penguji, maka sampling bahan harus dilakukan saat d. lempeng-lempeng hay ditempatkan di dalam
Panduan Umum Sampling kantong besar, dicacah kecil-kecil dan
pembongkaran seluruh muatan.

A
da beberapa panduan umum yang digunakan dikeringkan.
Sampling pada Karung tanpa tergantung jenis bahan yang akan e. diambil sampel 1.5 kg secara acak, kemudian
rosedur pengambilan sampel lain yang harus diambil, yaitu: (a). hanya memakai wadah dan
P diketahui, yakni prosedur pengambilan sampel
untuk kelompok bahan dalam karung. Sampel
perlengkapan sampling yang bersih (b). pengambilan
sampel setiap lokasi kurang dari 400 gram (c) kurangi
dimasukkan ke dalam kantong plastik yang
kedap udara untuk dikirim ke laboratrorium.

yang refresentatif bisa diperoleh dengan kantong ukuran sampel komposit, meggunakan sample B. Hijauan Kering di dalam tumpukan
penguji berujung runcing atau thief. Namun ada spiltter atau coning dan quartering (d). kembangkan a. diambil sampel dari 10 tempat secara acak
beberapa teori berbeda dalam industri untuk sistem penomoran, beri nomor tiap sampel (e). ataupun sistematis, sehingga subsampel
menentukan jumlah karung sampel per kelompok. pertahankan sampel selama ada di lapang dan (f). yang diperoleh betul-betul mewakili.
Cara sederhana pengambilan sampel yakni dengan lakukan tindakan pencegahan deteriorasi sampel b. subsampel tersebut dicopping atau dipo-
mengambil sampel sebanyak 10 % dari jumlah karung setelah sampel diambil. tong-potong 3-5 cm, lalu dicampur rata
dalam suatu kelompok. Teori lain dengan memakai PENGAMBILAN SAMPEL HIJAUAN DAN BIJI-BIJIAN. c. diambil 1.5 kg dan dimasukan ke dalam
akar pangkat dua dari jumlah karung dalam kantong plastik.

A
kelompok. Tabel 2 membandingkan dua metode tadi pabila jumlah pakan yang diambil banyak, maka
untuk ukuran kelompok yang berbeda. harus diambil subsampel, tetapi bila jumlah Pengambilan Sampel Hijauan Segar
pakan yang tersedia sedikit, maka sampel

P
Tabel 2. Teori Sampling pada Karung engambilan sampel tanaman yang tumbuh
tersebut dapat menjadi subsampel atau sampel tergantung dari maksud pengambilan sampel.
Karung per 10% Akar Kuadrat (keseluruhannya diambil). Bila pengambilan sampel ditujukan untuk bagian
kelompok
Pengambilan Sampel Hijauan Kering atau Hay tanaman di atas tanah, pilih secara acak atau tergan-
20 2 4.5
A. Hijauan kering bentuk kubus tung luas areal. Berbeda jika sampel diambil dari
40 4 6.3
80 8 8.9
kandang ternak, cara pengambilannya akan berbeda.
a. hay yang diambil sampelnya, jika jumlah
100 10 10 kubus kurang dari 10 diambil semuanya dan A. Hijauan segar di lapang atau kebun rumput
400 40 20 bila lebih dari 10 diambil 10 secara acak. a. pengambilan sampel dilaksanakan dengan

D ari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk


kelompok bahan pakan 100 karung atau
b. sampel dapat diambil baik dengan
menggunakan pipa pengorek (coring tube)
memilih 10 tempat secara acak tergantung
luas lahan

7
jajo66.wordpress.com
b. Potong daun dan batang sepanjang yang b. karung sampel dipilih secara acak: jumlah karung atas bagian yang proporsional di atas lembaran
masih bisa dijangkau ternak 1 – 10, sampel diambil dari semuanya, jumlah plastik atau kertas yang bersih.
c. subsampel tersebut kalau jumlahnya masih karung lebih dari 10, sampel diambil 10 secara e. Sampel yang dibawa ke laboratorium cukup 1 kg
banyak diambil sampelnya secara acak. acak. yang dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Sampel terakhir dipotong sepanjang 3 – 5 c. karung diletakkan horizontal, masukkan alat PENGAMBILAN SAMPEL FESES DAN URINE
cm, selanjutnya ditimbang sebanyak 1.5 kg, pengambil sampel secara diagonal dari satu ujung
alam percobaan makanan untuk menetapkan
dimasukkan ke dalam kantong, kemudian
sampel dikeringkan dengan oven suhu 45–
50 0C atau freeze drier.
karung ke ujung yang lain. Dari 10 karung, 6
karung cukup 1 lubang tusukan, sedangkan
sisanya 5 kali tusukan secara horizontal.
D pemanfaatan zat makanan seperti pengukuran
kecernaan in vivo yaitu dengan digestion trial,
metabolism trial dan production trial dimana feses
d. Bila akan dilakukan analisis zat makanan 1. Untuk kantong biji-bijian berkapasitas 5 kg
dan urine perlu dianalisis maka penanganan feses,
yang mudah rusak dari sampel segar, maka cukup 1 tusukan setiap kantong. Untuk
urine dan cara pengambilannya perlu diketahui.
sampel harus dibawa dalam keadaan dingin, setumpukan karung bahan makanan ternak
hindari sinar matahari. berupa tepung, sekurang-kurangnya 20 Pengambilan Sample Feses

B. Hijauan segar di kandang tusukan pada tempat yang berbeda. a. setiap hari feses yang keluar ditampung dalam
2. Bila sampel berupa buah-buahan atau umbi, suatu wadah dan ditimbang. Untuk mencegah
a. tumpukan hijauan segar yang telah pembusukan pada feses dapat ditambahkan
dipotong dapat diambil sampelnya dengan ambil kurang lebih 2 kg secara acak, kemudian
toluene 10% atau formaldehida
memilih 10 tempat secara acak. masukkan ke dalam tempat yang dapat ditutup
rapat. Di laboratorium dapat diambil subsampel b. Kemudian diambil sampelnya 2 – 3 %, dikeringkan
b. Jika subsampel masih terlalu banyak, dapat dengan cara memotong secara diagonal dengan sinar matahari atau oven 60 – 70 0C.
diambil subsampelnya. setebal 5 cm, lalu dipotong setebal 1 cm dan c. Selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik
c. kalau jumlahnya masih banyak diambil dicampur sampai homogen, ambil 200-400 dan disimpan.
sampelnya secara acak. gram subsampel, simpan seperti sampel segar.
d. Setelah berakhirnya percobaan, sampel feses yang
d. sampel terakhir dipotong sepanjang 3 – 5 3. Bila sampel berupa cairan (misalnya molases), terkumpul tersebut dikomposit lalu diambil
cm, selanjutnya ditimbang sebnyak 1.5 kg, sampel diambil dengan sampling tube. Sampel sampelnya lagi sebanyak 1 kg untuk dikirim ke
dimasukkan ke dalam kantong dan dibawa yang homogen diambil setelah diaduk. Bila ada laboratorium untuk analisis, sampel feses perlu
ke laboratorium. bagian yang mengendap, pengambilan sampel digiling sampai halus.
Pengambilan Sampel Biji-bijian dan Bungkil dalam sewaktu diaduk dari 3 tempat : dasar, tengah
e. Khusus untuk analisis protein (misalnya percobaan
Karung dan atas.
nitrogen balance) pakan berupa amoniasi maka
a. alat yang digunakan berupa batang berbentuk pipa d. sampel tersebut dicampur atau dikomposit, pengambilan sampel harus dalam keadaan segar
dan berujug bengkok (single or dauble slot). subsampel diambil dengan membagi-bagi sampel

8
jajo66.wordpress.com
sebanyak 3 – 5%, dimasukkan dalam kantong Pengujian vitamin, VFA dan air harus dilakukan dalam Seleksi sampel
plastik dan disimpan dalam freezer (cara basah). keadaan segar dengan segera untuk mengestimasi Setelah sampel digiling, jumlah sampel dapat dikurangi
f. Pengumpulan feses dari ternak yang tidak kondisi asli. dengan mempergunakan alat pemisah sampel atau
menggunakan kandang metabolis maka setiap Sampel segar dianalisis segar menggunakan metode coning dan quartering sampai
defekasi hendaknya feses ditampung dalam Sampel segar di kurangi ukurannya dengan jumlah sampel tinggal 100 – 200 gram.
wadah dengan maksud feses tidak bercampur pemotongan dan diletakkan dalam wadah yang tidak Sampel kering dan equilibrium dengan air udara
dengan urine. menyerap air. Jumlah sampel dikurangi dengan Air dihilangkan dari sampel dengan cara penguapan
Pengambilan Sampil Urine metode coning dan quartering sampai sampel panas oven pada tekanan udara atau panas yang
a. setiap hari urine yang dikeluarkan ditampung berjumlah sekitar 400 gram. Sampel digiling dengan dialirkan ke sampel beku pada tekana udara
dengan ember dan diukur volumenya dengan blender untuk mendapatkan sampel yang honogen. mendekati nol. Persentase sampel yang tertinggal
gelas ukur Sampel segar dianalisis kering setelah hilangnya air dikenal sebagai persen bahan
b. kemudian diambil sampelnya 5 – 10 %, Sampel segar dapat dikeringkan pada oven pengering kering atau persen berat kering. Agar tidak terjadi
dimasukkan ke dalam botol dan ditambah H2SO4 dengan tekanan udara (forced air oven, 500C) atau di perubahan pada kandungan nutrien maka suhu saat
95 – 97% atau HCl 90% sampai pH urine dalam freezer. Setelah sampel kering dan berat kering pengeringan perlu dipertimbangkan. Pemanasan yang
mencapai 2 – 3), selanjutnya disimpan dalam terlalu tinggi dapat merubah fraksi serat, gula, vitamin
diperoleh, sampel digiling dan disaring dengan lobang
freezer. dan trace mineral tertentu. Tujuan pengeringan
saringan berdiameter 1 mm.
sampel adalah (a). menyiapkan sampel untuk analisis
c. Setelah berakhirnya percobaan, sampel-sampel Sampel kering dianalisis kering kimia (b). mendapatkan as fed atau as collected bahan
urine yang terkumpul tersebut dikomposit lalu
Sampel digiling langsung untuk memperkecil ukuran kering dan (c). melaporkan hasil analisis kimi pada
diambil sampelnya lagi sebanyak 0.5 - 1% untuk
partikel dan lebih homogen, terutama sampel kering dasar on dry basis, as fed basis atau as collected basis.
dikirim ke laboratorium
udara karena kadar bahan kering ini lebih stabil selama
d. Tujuan pemberian H2SO4 adalah untuk mengikat PERHITUNGAN DAN LAPORAN BAHAN KERING
proses penggilingan. Sampel yang terlalu kering selain
nitrogen (sebagai NH3) dari urine agar tidak menimbulkan debu juga cenderung menimbulkan Kandungan bahan kering sampel dan bahan lainnya
menguap. Teknisnya agar N urine tidak menguap aliran listrik statik. Sampel yang agak basah dapat dapat diekspersikan dalam 3 dasar bahan kering, yaitu
selama penampungan maka ember penampung meyebabkan alat penggiling macet dan menutup a. as fed = air dry = as received = fresh = green = wet.
urine hendaknya diberi H2SO4 terlebih dahulu lubang saringan. Menunjukan bahan pakan yang dikonsumsi
sebelum digunakan. ternak, istilah as collected dipakan untuk bahan
Penggilingan
PREPARASI SAMPEL yang tidak biasa diberikan pada ternak seperti
Subsampel sekitar 200 – 500 gram dapat digiling
ubsample dengan dry matter kurang dari 88 feses dan urine.
S persen harus di awetkan dengan cara
dikeringkan atau dimasukkaan dalam freezer.
dengan gilingan laboratorium (Wiley mill) yang
dilengkapi dengan saringan berdiameter 1 mm. b. partially dry.

atau as
Menunjukkan pada sampel as fed
collected yang telah mengalami

9
jajo66.wordpress.com
pengeringan dalam oven pada temperatur 600C DAFTAR PUSTAKA Soebarinoto, S. Chuzaemi dan Mashudi. 1990.
atau pengeringan beku (freeze dried) dan telah Krishna G and S.K. Ranjhan. 1980. Laboratory Manual Praktikum Gizi Ruminansia. LUW-Universitas

diequilibrasi dengan udara. Analisis ini dinyatakan for Nutrition Research. Vikas Publishing House Brawijaya Animal Husbandry Project. Malang.
sebagai %partially dry matter dari as fed atau as PVT Ltd. Sahibabad India. Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan
collected.
Nahm, K.H. 1992. Practical Guide to Feed, Forage and Evaluasi Pakan.
Fakultas Peternakan Universitas
c. Dry = 100% dry matter = moisture free.
Water Analysis. Yoo Han Pub. Korea Republic. gadjah Mada. Yogyakarta.
Menunjuk pada sampel bahan pakan yang telah
dikeringkan pada temperatur 1050C sampai
seluruh air menguap.

10
jajo66.wordpress.com

You might also like