Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

6

Analisis Teknis dan Ekonomis Pada Kapal Wisata Dengan Menggunakan


HybridSystem Di Alun-Alun Sungai Kapuas

Ferdyanto

Program Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.


e-mail : ferdy_ncex@yahoo.co.id

Abstract– Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian 2. Teori Dasar


menipis dapat menjadi permasalahan bagi kehidupan 2.1. Konsep Perancangan
manusia. Kapal Wisata di Kota Pontianak menggunakan
BBM HSD. Untuk mendapatkan penghematan biaya
penggunaan BBM HSD menggunakan metode hybrid
system. Keputusan pelaksanaan proyek dan kelayakan
investasi menggunakan metode model ekonomi.
Berdasarkan hasil rancangan diperoleh kapasitas
baterai sebesar 48 volt 800 Ah. Waktu kemampuan
baterai menggerakkan motor listrik DC selama 1 jam 25
menit dengan kecepatan 6,7 knots dan dapat menempuh
sejauh 17,4 km.
Penghematan biaya penggunaan BBM HSD setelah
penerapan hybrid system dalam setahun sebesar Rp
37,777,500,- (60%). Parameter yang digunakan untuk
analisis ekonomis adalah Break Even Point (BEP) pada Gambar 1. Skema hybrid system[2]
periode tahun ke-9 dengan nilai surplus Rp 13.732.680,-
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah 1,32, 2.3. Kecepatan dan Jarak Tempuh Kapal Wisata [3]
Return on Investment (ROI) sebesar 32%, Net Present Untuk spesifikasi mesin diesel dan motor listrik DC
Value (NPV)senilai Rp 100.381.535,- dan Internal Rate yang berbeda, perhitungan asumsi kecepatan kapal
of Return (IRR) sebesar 17,57% dalam periode 20 wisata dengan motor listrik DC dapat menggunakan
tahun. persamaan sebagai berikut :
Hasil keputusan secara keseluruhan dari penerapan
hybrid system adalah proyek dapat dilaksanakan serta
= (1)
investasi layak dan menguntungkan.
dimana :
Keywords– kapal wisata, motor listrik DC, hybrid rpm = rpm mesin diesel (revolution /minute)
system rpm = rpm motor listrik DC (revolution/minute)
V = kecepatan mesin diesel (knot)
1. Pendahuluan V = kecepatan motor listrik DC (knot)
Dalam pemanfaatan energi diperlukan kebijakan dan Perhitungan jarak tempuh kapal wisata
pengaturan yang lebih baik dan terencana, yang dikenal menggunakan persamaan sebagai berikut :
sebagai konservasi energi. Konservasi energi adalah
penggunaan energi disertai usaha-usaha mencari S = V x t (2)
teknologi baru dengan memanfaatkan sumber energi dimana :
terbarukan (misalnya sinar matahari, tenaga air, panas S = jarak tempuh (km)
bumi) dengan lebih efisien. V = kecepatan (knot)
Menurut Sudiyono dan BambangAntoko (2008), t = waktu tempuh (menit)
hybridsystem merupakan sebuah konsep penggabungan
dua atau lebih sumber energi untuk tercapainya sebuah 1 knot = 1 nauticalmile/jam.
efisiensi dalam berbagai hal, sebagai contoh mesin 1 nauticalmile = 1.852 m atau 1,852 km.
diesel yang umum digabungkan dengan sumber energi
lain seperti energi matahari.Hybridsystem adalah sistem 2.4. Penentuan Arus Motor Listrik DC [3]
yang menggunakan dua atau lebih sumber energi atau Perhitungan konstanta pada motor listrik DC dapat
tenaga penggerak yang berbeda untuk menggerakkan dihitung dengan mencari radian per second (rps) motor
propeller kapal wisata.[1] listrik DC terlebih dahulu menggunakan persamaan
berikut :

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


7

rpm
rps = 2 x π x (3)
60
Tabel 1. StateofCharge Baterai 2 volt [5]
dimana : CELL VOLTAGE STATE-OF-CHARGE
rps = radian / detik (radian / second) 2.027 45
π = 3,14 2.021 40
rpm = putaran / menit (revolution/minute) 2.013 35
2.005 30
Konstanta motor listrik DC dapat dihitung dari
persamaan berikut : 1.997 25
V 1.988 20
k = (4) 1.978 15
rps
dimana :
Kapasitas baterai yang digunakan untuk motor listrik
V = tegangan motor listrik DC (V) DC menjadi 70% karena pengaruh dari SOC, maka
k = konstanta motor listrik DC untuk mendapatkan waktu kemampuan baterai
rps = radian / detik (radian / second) menggerakkan motor listrik DC digunakan persamaan
Besarnya arus yang digunakan motor listrik DC sebagai berikut :
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut 70% x P b
: t = (9)
Pm
Qmesin
dimana :
I = (5) t = waktu kemampuan baterai (Jam)
k
dimana : P b = kapasitas baterai (Wh)
I = arus motor listrik DC(A) P m = daya motor listrik DC (W)
Q = torsi motor listrik DC (Nm)
2.6. Penentuan Jumlah Modul Panel Surya[5] [6]
k = konstanta motor listrik
Jumlah kebutuhan modul panel surya dapat dihitung
2.5. Baterai[4] dengan persamaan berikut :
Persamaan yang digunakan untuk menghitung P
jumlah kebutuhan baterai adalah sebagai berikut : n = x
(10)
Px2 dimana :
n = (6)
V xI n PV = jumlah kebutuhan panel surya (modul)
dimana : P = daya yang dibutuhkan (W)
n = jumlah kebutuhan baterai P PV = daya panel surya (Wp)
P = kebutuhan daya motor listrik DC (W) t PV = jumlah jam suplai sinar matahari
V = tegangan baterai (V)
I = kapasitas baterai (Ah) Penyinaran matahari di Indonesia adalah 4 jam.
Beberapa kota besar memiliki penyinaran hanya 3 jam
Laju pengisian baterai dapat dihitung dengan dan beberapa daerah yang dekat dengan garis
persamaan : khatulistiwa memiliki penyinaran hingga 5 jam, namun
(I xV)xn
T = (7) penyinaran selama 4 jam dapat menjadi standar acuan.
Wp/jam
dimana : 2.7. Penentuan Spesifikasi Charge Controller[7]
T = waktu pengisian baterai (Jam)
Untuk melindungi baterai dan sebagai pengaman
n = jumlah baterai
dari tegangan yang berlebih, maka
I = kapasitas baterai (Ah)
digunakanchargecontrolleryang disesuaikan dengan
V = tegangan baterai (V)
spesifikasi panel surya dan baterai.
Wp/jam = daya keseluruhan panel surya dalam 1 jam
Untuk mengetahui jangka waktu kapasitas baterai 2.8. Model Ekonomi
2.8.1. Biaya Instalasi Awal (Initial Installation Cost)[8]
yang digunakan untuk kebutuhan arus motor listrik DC
digunakan persamaan sebagai berikut : Initial Installation Cost (IIC) adalah biaya instalasi
awal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli sistem
t = (8) hibrid diawal tahun pertama. Persamaan untuk
dimana : menghitung biaya investasi awal (IIC) adalah sebagai
tb = waktu kemampuan kapasitas baterai (Jam) berikut :
Ib = kapasitas baterai (Ah)
IIC = C + C + C (11)
Im = arus motor listrik DC (A)
SOC dari baterai 2 volt ditentukan sebesar 30% dimana :
dengan mengacu pada tabel 1 StateofCharge Baterai 2 IIC = biaya instalasi awal (Rp)
volt [5]

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


8

C = biaya investasi alat sistem hibrid (Rp) 2.8.6. Arus Kas Tahunan (Annual Cash Flow)[9]
C = biaya instalasi (Rp)
Annual Cash Flow (CF ) adalah arus kas masuk dari
C = biaya tenaga kerja (Rp/orang-jam)
pendapatan bersih dalam setahun dikurang pembayaran
2.8.2.Arus Kas Bersih Tahunan (Annual Net Cash
pinjaman termasuk pokok dan bunga dalam setahun.
Flow)[9]
Persamaan yang digunakan untuk menghitung
Annual Net Cash Flow(CF ) adalah jumlah arus kas
arus kas tahunan(CF )adalah sebagai berikut :
masuk (pendapatan) dikurang arus kas keluar (biaya)
dalam setahun.
CF = CF – PI (16)
Persamaan untuk menghitung arus kas bersih
dimana :
tahunan adalah sebagai berikut :
CF = arus kas tahunan(Rp)
CF = CF − CF (12) CF = arus kas bersih tahunan(Rp)
dimana : PI = pokok dan bunga (Rp)
CF = arus kas bersih tahunan (Rp)
CF = nilai penghematan HSD dalam setahun (Rp) 2.8.7. Arus Kas Kumulatif (Cumulative Cash Flow)[9]
CF = biaya operasional dan pemeliharaan dalam Cumulative Cash Flow (CF ) adalah jumlah arus kas
setahun (Rp) tahunan pada periode yang diharapkan.
2.8.3. Periode Pengembalian (PaybackPeriod)[10] Persamaan untuk menghitung arus kas kumulatif
(CF ) adalah sebagai berikut :
Payback Period (PP) dapat diartikan dengan CF , = ∑ CF (17)
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan dimana :
biaya investasi. CF = arus kas kumulatif(Rp)
PP = (13) CF = arus kas tahunan(Rp)
dimana : n = periode yang diharapkan (tahun)
PP = periode pengembalian (tahun) Atau dengan menggunakan persamaan sebagai
IIC = biaya investasi awal(Rp) berikut :
CF = arus kas bersih tahunan(Rp) CF = IIC + PI + Equipment + Maintenance

2.8.4. Pembayaran Tahunan (Yearly Payment)[9]


CF , = CF − CF
Yearly Payment (PI) adalah pembayaran pinjaman
termasuk pokok dan bunga dalam setahun. (18)
Perhitungan pembayaran tahunan dapat dihitung dimana :
menggunakan persamaan sebagai berikut : CF = arus kas kumulatif(Rp)
CF = arus kas masuk pada periode n(Rp)
PI = L x
( )
(14) CF = arus kas keluar pada periode n (Rp)
( ) n = periode yang diharapkan (tahun)
dimana :
PI = pokok dan bunga (Rp) 2.8.8. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)[11]
L = jumlah yang dipinjamkan (Rp) Gross B/C merupakan perbandingan antara arus kas
r = tingkat bunga (%) masuk pada periode n dengan arus kas keluar pada
N = durasi pinjaman (tahun) periode n.
2.8.5. Titik Impas (Break Even Point)[9] Persamaan untuk menghitung Gross B/C adalah
sebagai berikut :
Break Even Point (BEP) digunakan untuk
menentukan tingkat produksi yang mengakibatkan
perusahaan pada kondisi impas. Persamaan yang Gross B/C = (19)
digunakan untuk menghitung BEP adalah sebagai
berikut : dimana :
BEP = CF − CF = 0 Gross B/C = Gross Benefit Cost Ratio
CF = arus kas masuk pada periode n(Rp)
(15) CF = arus kas keluar pada periode n (Rp)
dimana : n = periode yang diharapkan (tahun)
BEP = Titik impas (BreakEvenPoint) Berikut ditunjukkan arti dari perhitungan Gross B/C
CF = arus kas keluar pada periode n (Rp) terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan :
CF = arus kas masuk pada periode n (Rp) a. Gross B/C > 1, maka proyek layak untuk
dilaksanakan.
b. Gross B/C < 1, maka proyek tidak layak untuk
dilaksanakan.
c. Gross B/C = 1, maka proyek dalam keadaan BEP.

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


9

2.8.9. Return On Investment (ROI)[12][13] dimana :


ra = tingkat suku bunga rendah(%)
ROI adalah perhitungan yang digunakan untuk
rb = tingkat suku bunga tinggi (%)
mengevaluasi efisiensi dari suatu investasi.
NPV = NPV padara (Rp)
ROI dapat dicari dengan menggunakan persamaan
NPV = NPV pada rb (Rp)
berikut :
Berikut ditunjukkan arti dari perhitungan IRR
ROI = x 100% (20) terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan :
a. IRR > tingkat suku bunga, maka investasi layak
untuk dilaksanakan.
b. IRR < tingkat suku bunga, maka investasi tidak
dimana :
layak untuk dilaksanakan.
ROI = Return On Investment (%) c. IRR = tingkat suku bunga, maka investasi yang
CF = kas masuk (Rp) dilakukan tidak mengakibatkan untung atau rugi.
CF = kas keluar (Rp)
t = periode arus kas (tahun) 3. Desain Teknis dan Analisis
N = jumlah periode 3.1. Arus Motor Listrik DC

Jika ROI yang didapatkan < 0%, maka diperlukan Motor listrik DC yang digunakan berjenis Permanent
biaya investasi tambahan dan hal ini disebut negative Magnet Motor dengan daya19 kW, tegangan 48 volt,
ROI. Jika didapatkan hasil negative ROI maka proyek kecepatan3.600 rpm dan torsi52 Nm.
tidak layak dilaksanakan atau ditolak. Untuk mendapatkan nilai konstanta motor listrik DC
dengan digunakan persamaan 3 sebagai berikut :
2.8.10.Net Present Value (NPV)[14] 3.600
Menghitung NPV dilakukan dengan cara rps = 2 x 3,14 x
menghitung arus kas bersih tahunan tiap tahun yakni 60
= 376,8
dengan membandingkan antara pengeluaran dengan
pemasukan pada tiap-tiap tahun, lalu menghitung tingkat Perhitungan konstanta motor listrik DC dapat dihitung
diskon (i) maka akan didapat periode arus kas (t). dari persamaan 4 sebagai berikut :
Persamaan untuk menghitung Net Present Value 48 volt
(NPV) menggunakan persamaan sebagai berikut : k =
376,8 rps
CF = 0,127  0,13
NPV ( , N) =
(1 + )
Nilai konstanta motor listrik DC akan digunakan untuk
(21)
menghitung arus konsumsi motor listrik DC
dimana :
denganpersamaan 5 sebagai berikut :
NPV = Net Present Value (Rp)
CF = arus kas bersih tahunan(Rp) 52 Nm
I =
i = tingkat diskon (%) 0,13
t = periode arus kas (tahun) = 408,20 A
N = jumlah periode 3.2. Waktu Kemampuan Baterai Menggerakkan
Berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV Motor Listrik DC
terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan : Untuk menghitung jumlah kebutuhan baterai
a. NPV > 0, maka investasi yang dilakukan menggunakan persamaan 6 sebagai berikut :
memberikan manfaat bagi perusahaan. Proyek bisa
dijalankan. 19.000 x 2
n =
b. NPV < 0 maka investasi yang dilakukan tidak 48 x 800
memberikan manfaat bagi perusahaan. Proyek = 0,9895  1 unit bank baterai
ditolak.
c. NPV = 0, maka investasi yang dilakukan tidak Laju pengisian baterai dihitung dengan persamaan 7
mengakibatkan perusahaan untung atau rugi. sebagai berikut :
( 800 x 48) x 1
2.8.11.Internal Rate of Return (IRR)[15] T =
7.200
IRR adalah tingkat diskon yang akan menghasilkan = 5,33 jam
NPV = 0.Proyek layak diterima apabila IRR lebih besar
dari suku bunga di bank atau tingkat pengembalian Perhitungan kebutuhan arus motor listrik DC dengan
untuk suatu proyek investasi. persamaan 8 adalah sebagai berikut :
IRR dapat cari dengan persamaan berikut : 800
t =
IRR = r a + x ( r b- r a ) (22) 408,20
-
= 1,96  1 jam 58 menit

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


10

Perhitungan waktu kemampuan baterai menggunakan bermesin diesel sebelum penerapan hybridsystemsebagai
persamaan 9 adalah sebagai berikut : berikut :
70% x 38.400 29 km/hari 25 liter/hariRp 172.500,-/hari
t =
19.000 Jarak tempuh kapal wisata yang disuplai menggunakan
= 1,41  1 jam 25 menit motor listrik DC sejauh 17,4 km/hari, sehingga jarak tempuh
kapal wisata bermesin diesel setelah disuplai sebagai berikut :
3.3. Jumlah Modul Panel Surya
29 km/hari – 17,4 km/hari = 11,6 km/hari.
Jumlah kebutuhan modul panel surya dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan 10 sebagai berikut : Penggunaan biaya BBM HSD pada kapal wisata
38.400 bermesin diesel setelah penerapan hybrid system sebagai
n = berikut :
600 x 5,33
= 11,64  12 modul panel surya 11,6 km/hari 10 liter/hariRp 69.000,-/hari.
Penghematan biaya penggunaan BBM HSD kapal wisata
Tabel 2. Suplai daya modul panel surya
setelah penerapan hybridsystem sebesar :
Watt Peak Jumlah Modul Daya Total Rp 172.500 -Rp 69.000 = Rp 103.500,-/hari
No
(Watt) Panel Surya (Watt)
Rp 103.500 x 365 hari = Rp 37.777.500,-/tahun
1 600 12 7,200
2 600 12 7,200 3.7. Biaya Instalasi Awal (Initial Installation Cost)
3 600 12 7,200
Perhitungan biaya instalasi awal dengan
4 600 12 7,200 menggunakan persamaan 11 sebagai berikut :
28.800
IIC = Rp 146.912.760 + Rp 3.000.000
3.4. Hasil Rancangan + Rp 6.400.000
= Rp 156.312.760,-
3.8. Arus Kas Bersih Tahunan (Annual Net Cash Flow)
Perhitungan arus kas bersih tahunan dengan
menggunakan persamaan 12 adalah sebagai berikut :
CF = Rp 37.777.500 − Rp 5.000.000
= Rp 32.777.500,-
3.9. Periode Pengembalian (Payback Period)
Perhitungan periode pengembalian dengan menggunakan
persamaan 13 sebagai berikut :
Rp 156.312.760
Gambar 2. Hasil rancangan hybridsystem kapal wisata PP =
Rp 32.777.500

3.5. Kecepatan dan Jarak Tempuh Kapal Wisata = 4,77 tahun ≈ 4 tahun 9 bulan
Menggunakan Motor Listrik DC 3.10. Pembayaran Tahunan (Yearly Payment)
Perhitungan kecepatan motor listrik DC jika diketahui Perhitungan pembayaran tahunan dengan menggunakan
kecepatan mesin diesel sebesar 4,07 knots dengan persamaan 14 sebagai berikut :
menggunakan persamaan 1 sebagai berikut :
10% x ( 1 + 10%)
2.200 V= 14.652 PI = 156.312.760 x
(1 + 10% ) − 1
V = 6,7  12,41 km/jam
Jarak tempuh yang didapat menggunakan motor listrik = Rp 25.439.181,-
DC dengan 70% kapasitas baterai dapat dihitung dengan 3.11. Titik Impas (Break Even Point)
persamaan 2 sebagai berikut :
BEP = Rp 254,391,820 + Rp 21.873.000 +
S = 12,41km/jam x 1,41 jam
Rp50.000.000
= 17,4 km
= Rp 326.264.820,-
3.6. Analisis Ekonomis
Didapatkan titik impas saat memasuki periode ke-9
Jarak tempuh kapal wisata bermesin diesel sejauh 29 dengan nilai surplus sebesarRp 13.732.680,-
km/hari. Penggunaan biaya BBM HSD kapal wisata

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


11

3.12. Arus Kas Tahunan (Annual Cash Flow) 4. Kesimpulan


Perhitungan arus kas tahunan dengan menggunakan 1. Kapasitas baterai yang diperlukan dengan
persamaan 16 sebagai berikut : memperhatikan SOC 30% adalah 48 volt dengan
CF = Rp 32.777.500 − Rp 25.439.181 kapasitas baterai 800 Ah sehingga didapatkan waktu
= Rp 7.338.318,- kemampuan baterai menggerakkan motor listrik DC
selama 1,41 jam  1 jam 25 menit.
3.13. Arus Kas Kumulatif (CumulativeCashFlow) 2. Kecepatan kapal wisata dengan menggunakan motor
Untuk mencari arus kas kumulatif, harus didapatkan listrik DC adalah 6,7 knots dan jarak tempuh kapal
nilai cash flow out selama periode yang diinginkan. wisata dengan menggunakan kapasitas baterai 70%
Cash flow out dapat dicari dengan menggunakan yaitu 17,4 km.
persamaan 18 berikut : 3. Penghematan biaya penggunaan BBM HSDdalam
setahun setelah penerapan hybrid system sebesar Rp
CF = Rp 156.312.760 + Rp 254,391,820 + 37,777,500,- (60%).
Rp 59.961.000 + Rp 100.000.000 4. Keputusan pelaksanaan proyek dan kelayakan investasi
menggunakan metode Gross B/C, ROI, NPV dan IRR.
= Rp 570,665,580,-
Keputusan yang didapatkan adalah proyek dapat
Perhitungan arus kas kumulatif setelah CF dilaksanakan dan investasi layak serta menguntungkan.
didapatkan sebagai berikut :
Referensi
CF , = Rp 755.550.000 - Rp 570,665,580,-
= Rp 184,884,420,- [1] Sudiono dan Antoko, Bambang, 2008, “Perancangan dan
Pembuatan Kapal Wisata dengan Motor Generator Listrik
3.14. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Tenaga Surya Sebagai Energi Alternatif Penggerak Propeler”,
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Perhitungan Gross B/C dengan menggunakan persamaan
19 adalah sebagai berikut : [2] Martian Dwi Sunarto, Natanael dan Budiarto, Untung, 2014,
”Studi Perancangan Kapal Wisata Trimaran Hybrid Untuk
Rp 755.550.000 Perairan Kepulauan Karimun Jawa”, Semarang : UNDIP.
Gross B/C =
Rp 570.665.580
[3] Sasmito Hadi, Eko dan Budiarto, Untung, 2008, ”Kajian Teknis
= 1,32 Propeller-Engine Matching pada Kapal Ikan Tradisional
dengan Menggunakan Motor Listrik Hybrid dari Solar Cell dan
3.15. Return On Investment (ROI) Genset sebagai Mesin Penggerak Utama Kapal di Kabupaten
ROI dapat dicari dengan menggunakan persamaan Pasuruan Jawa Timur”, Jawa Timur : UNDIP.
20 berikut : [4] Zulkifli, 2011, ”Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya
Rp 755.550.000 − Rp 570.665.580 Sebagai Energi Alternatif Untuk Kebutuhan Listrik Pada KLM.
ROI =
Rp 570.665.580 PINISI 360 GRT”, Makassar : UNHAS.
= 0,32398 32% [5] Sullivan, Gregor, 2014, “Monocrystalline vs Polycrystalline
Solar Panels”,http://www.sunnyray.org/Monocrystalline-vs-
3.16. NetPresentValue (NPV) polycrystalline-solar-panels.htm, (diakses pada tanggal 12
NPV dengan persamaan 21 didapatkan hasil sebagai Oktober 2015, jam 12:14 wib).
berikut : [6] www.janaloka.com/potensi-energi-matahari-di-indonesia/,
NPV ( , N) = Rp 100.381.535, − (diakses pada tanggal 26 Februari 2016, jam 16:22 wib).

3.17. Internal Rate of Return (IRR) [7] http://www.panelsurya.com/index.php/id/charge-controller/cara-


kerja-solar-controller, (diakses pada tanggal 29 Juni 2015, jam
Analisis IRR di asumsikan tingkat suku bunga 15.05 wib).
rendah NPV sebesar 10% dan suku bunga tinggi NPV
[8] Jung, Jinho dan E.Tyner, Wallace, 2014, “Economic and policy
sebesar 12%.
analysis for solar PV systems in Indiana”, Indianapolis : Purdue
Perhitungan IRRdengan menggunakan persamaan University.
22 sebagai berikut :
[9] Tzouanas, Vassilios, 2012, “Study of A Photo Voltaic (PV)
100.381.535
IRR = 10% + x (15% − 10%) System Using Excel : Economic Analysis, Modeling, Simulation
100.381.535 − 34.079.221 and Optimization”, Texas : University of Houston.
= 19,73% [10] https://goo.gl/StmJZk, (diakses pada tanggal 17 Oktober 2015,
jam 12:45 wib).
[11] http://goo.gl/oJLXX2, (diakses pada tanggal 17 Oktober 2015,
jam 13:30 wib).
[12] Botchkarev, Alexei dan Andru, Peter, 2011, “A Return on
Investment as a Metric for Evaluating Information Systems:
Taxonomy and Application”, Canada : Ryerson University.

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


12

[13] https://www.business-case-analysis.com/return-on- Biography


investment.html#compare, (diakses pada tanggal 17 Oktober
2015, jam 11:25 wib). Ferdyanto, lahir di Jakarta pada tanggal 28 Juni 1984.
Menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Perkapalan di
[14] https://en.wikipedia.org/wiki/Net_present_value, (diakses pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Tahun
tanggal 16 Oktober 2015, jam 16:20 wib).
2006 dan S-2 Teknik Elektro di Universitas Tanjungpura
[15] http://goo.gl/CaQaoJ, (diakses pada tanggal 16 Oktober 2015, Pontianak Tahun 2016. Sejak tahun 2007 sampai dengan
jam 17:00 wib). sekarang bekerja sebagai Area Manager Kalimantan Barat di
PT Surveyor Indonesia (Persero).

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016


13

Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016

You might also like