Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Pentingnya Plumbing

Air adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan, air bisa didapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari
sumur bor, sumur konvensional, air hujan, air laut, dan lain – lain. Berbagai jenis air dari sumber beberapa dilakukan
pengolahan agar layak untuk dikonsumsi. Untuk menyalurkan ke pelanggan diperlukan instalasi air, disinilah
pentingnya plumbing sebagai sarana pengiriman air dari peralatan pengolahan air ke semua pelanggan. Begitu juga
setelah air sampai di pelanggan, membutuhkan instalasi pipa (plumbing) untuk menyalurkan ke beberapa bagian
rumah atau gedung yang membutuhkan, antara lain : kamar mandi, dapur, mesin cuci, tempat cucian mobil motor,
taman, dan lain – lain. Dalam artikel ini kita akan membahas seluk beluk instalasi plumbing.

Pengertian Plumbing
Plumbing adalah kosa kata dari Bahasa Inggris, dan orang Indonesia biasa menyebutnya sebagai Plambing. Jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah : Pipa ledeng atau jenis pekerjaan penyambungan dan
pemasangan pipa air ledeng.
Jadi plumbing / plambing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan,
perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.

Prinsip Dasar Plumbing


Prinsip dasar plumbing termasuk masalah kualitas air, dan masalah pencemaran terhadap lingkungan. Peraturan
yang berlaku di Indonesia adalah sesuai dengan standar SNI No. 01-0220-1987 yang membahas tentang air minum
yang boleh dialirkan melalui peralatan plumbing.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan pencemaran lingkungan adalah :
 Pelarangan hubungan pintas
 Perlindungan terhadap pencemaran dengan mencegah backflow (aliran balik) serta efek siphon balik (back
siphonage).

Beberapa peralatan yang menyebabkan efek siphon balik antara lain adalah :
 Penyimpan air, bisa berupa tangki air, menara pendingin, tangki ekspansi, kolam renang, dan lain – lain.
 Tempat penampung air seperti bak cuci tangan , bak cuci dapur, dan lain – lain.
 Peralatan khusus seperti alat dapur, alat-alat kedokteran, mesin cuci, ketel pemanas, sprinkler, dan lain – lain.

Cara mencegah pencemaran lingkungan karena adanya aliran balik adalah dengan menambah celah udara atau
penahan aliran balik. Celah udara adalah suatu ruang bebas yang berisikan udara bebas yang dipasang diantara
bagian terencah pada lubang pipa / kran untuk mengisi air ke dalam tangki atau peralatan plumbing.
Bagaimana cara mencegah arus balik? Yaitu dengan menambah pemecah vakum tekanan atmosfer, pemecah vakum
tekanan positif.

Jenis dan Sistem Plumbing


Pada dasarnya ada dua sistem pengaliran air di gedung, yaitu:
 Pengaliran ke atas yang juga disebut transfer, dan
 Pengaliran ke bawah yang juga disebut distribusi
Kedua sistem tersebut dibahas di detai pada sub judul pembagian instalasi air di bawah. Beberapa jenis dan sistem
plumbing antara lain adalah :
1. Sistem Penyambungan Langsung ; Yaitu pipa distribusi dalam rumah atau gedung disambungkan secara
langsung dengan pipa utama.
2. Sistem Dengan Menggunakan Tangki Atap (Roof Tank ) ; Sistem ini biasanya digunakan untuk rumah atau
gedung bertingkat, dimana tekanan air di pipa utama tidak mampu memenuhi semua ruang. Air dari pipa utama
di tampung di tangki bawah (Ground Tank), ngan menggunakan pompa, lalu ditekan ke tangki atas, hal ini
disebut instalasi pipa transfer. Dari tangki atas disalurkan ke semua ruang bisa dengan cukup gaya gravitasi
maupun penambahan pompa.
3. Sistem Dengan Menggunakan Tangki Tekan ; Berbeda dengan sistem menggunakan tangki atas, pada sistem ini
hanya memerlukan tangki bawah (ground tank) untuk menampung air dari pipa utama, kemudian ditekan
dengan menggunakan pompa ke seluruh instalasi di semua ruang. Sistem ini biasanya diterapkan pada
perumahan dan gedung tidak beringkat.
4. Pada pompa ditambahkan bejana / tangki tertutup sehingga udara di dalamnya ter-kompresi, kompresi ini untuk
memberikan tekanan standby pada jaringan instalasi, jika penggunaan air relatif sedikit tidak memerlukan
penyalaan pompa.
5. Sistem menggunakan bosster pump secara langsung.; Sebuah pompa di sambungan langsung dari pipa utama
sebagai discharge-nya / inputnya, dan bagian keluaran / suction pompa langsung masuk instalasi rumah atau
gedung. Namun sistem ini sangat dilarang penyedia pasokan air, semisal PDAM.

Sistem Plumbing

Pembagian Plumbing
Pembagian plumbing gedung dan perumahan sedikit berbeda, perbedaannya adalah di gedung lebih lengkap dan
biasanya ada peralatan pengolahan dll.
Pembagian plumbing antara lain adalah :
 Instalasi plumbing untuk air bersih,
 Instalasi plumbing untuk air bekas,
 Instalasi plumbing untuk air kotor,
 Instalasi plumbing untuk vent,
 Instalasi plumbing untuk air hujan.
Kita akan membahas satu persatu jenis instalasi plumbing diatas.

1. Instalasi Plumbing Untuk Air Bersih


Instalasi ini berfungsi untuk menyalurkan media air yang bersih / layak pakai, misalkan untuk kebutuhan memasak,
mandi, cuci pakaian dan lain – lain. Instalasi air bersih di gedung dibagi menjadi :
 Instalasi Suplai Air bersih, dan
 Instalasi Distribusi Air bersih.

1. Instalasi Suplai Air Bersih


Cara kerja bagian instalasi suplai air bersih adalah :
1. Proses dan cara kerja suplai air bersih dimulai dari tangki bawah (ground tank),
2. Pompa transfer menghisap air dari tangki bawah dan menyalurkan melalui pipa transfer menuju tangki atas
(roof tank).
3. Pada sistem otomatis, pompa akan terus menyala hingga tangki atas penuh, untuk mengetahui bahwa air di
tangki atas penuh adalah dengan memasang level switch, radar air atau bisa menggunakan WLC (Water level
Control).
4. Sistem otomatis mengatur:
 Pompa akan menyala jika air turun hingga di bawah setingan pembaca ketinggian air,
 Pompa akan mati jika air naik hingga batas setingan pembaca ketinggian air.

Beberapa sistem mungkin lebih modern, dan akan dibahas di artikel lainnya. Untuk gedung tingkat tinggi (banyak)
perlu penambahan pompa booster pada beberapa lantai agar tekanan sampai hingga ke roof tank, hal ini tergantung
kepada ketinggian roof tank dan kekuatan pompa transfer yang dipakai.

2. Instalasi Distribusi Air bersih


Instalasi distribusi dimulai dari tangki atas (roof tank), disalurkan dengan pipa vertikal, pada gedung yang tinggi perlu
penambahan PRV (valve pengatur tekanan, Pressure Relief Valve) ini berfungsi untuk mengurangi tekanan karena
perbedaan pengaruh gaya gravitasi bumi pada tiap lantainya. Dan menyesuaikan tekanan untuk pemakaian.

Catatan :
Memahami tekanan pengaruhnya terhadap ketinggian pada pipa distribusi gravitasi, secara teori setiap ketinggian
20 meter, tekanan akan turun sekitar 2 BAR, dan sebaliknya setiap ketinggian turun tekanan akan terus bertambah.
Suatu misal : sebuah gedung memiliki jumlah lantai 30 tingkat, setiap tingkat memiliki ketinggian 4 meter, maka total
ketinggian gedung adalah 80 meter. Jika pada tingkat teratas air di dalam pipa distribusi memiliki besar tekanan 6
BAR maka:
 Pada lantai 26 tekanan menjadi 8 BAR,
 Pada lantai 22 tekanan menjadi 10 BAR,
 Pada lantai 17 tekanan menjadi 12 BAR,
 dan seterusnya …
Arah aliran instalasi ini adalah ke titik – titik pemakaian di gedung.

3. Instalasi Plumbing Untuk Air Bekas


Instalasi air bekas adalah instalasi plumbing yang menyalurkan air bekas dari pemakaian, misalkan dari : wastafel, air
mandi, dan lain – lain. (perhatikan perbedaan air bekas dan air kotor). Arah aliran air bekas ini tergantung
perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi kelayakan buang ke saluran kota, atau langsung dibuang. Beberapa
gedung memisahkan antara instalasi pemakaian umum dengan pemakaian khusus, misalnya air bekas dari dapur
restaurant dan lian – lain. Yang banyak mengandung minyak dan bekas masakan.
Pemakaian water trap mungkin solusi lainnya.

4. Instalasi Plumbing Untuk Air Kotor,


Untuk air yang dibuang dari closet, urinoir, dan pemakaian khusus seperti minyak bekas dari dapur restaurant yang
memerlukan penanganan khusus masuk pada instalasi air kotor. Arah aliran air kotor sesuai peraturan harus ke unit
proses pengolahan agar layak dibuang ke saluran kota. Penggunaan STP untuk gedung dengan kapasitas
pembuangan air kotor yang tinggi sangat diperlukan. Sementara untuk perumahan cukup menggunakan septiktank.

5. Instalasi Plumbing Untuk Vent


Instalasi ini yang kurang dipahami oleh banyak orang, secara fungsi, instalasi ini berguna untuk mengisi udara pada
instalasi air kotor dan air bekas. Kenapa buangan air kotor dan air bekas tidak lancar? Salah satu penyebabnya
adalah tidak ada instalasi pipa vent, selain karena masalah yang lain. Pada saat terjadi pembuangan air kotor atau air
bekas ke instalasi pipa air kotor dan air bekas, terjadi gaya tarik dari bumi (gravitasi), ada beberapa titik pada
instalasi air kotor yang menyebabkan terjadi vakum, hal ini biasanya ber-efek misalkan pada closet atau urinoir
mengeluarkan gelembung yang sebenarnya bukan mengeluarkan, justru membutuhkan udara untuk mengisi ruang
vakum tersebut. Kotoran dan lain-lain di dalam pipa air kotor akan tertahan karenanya.
Penambahan instalasi pipa vent akan mengatasi hal itu yaitu memasukkan udara bebas ke ruang vakum dan air kotor
/ bekas akan secara bebas mengikuti gaya gravitasi bumi. Air vent harus selalu pada posisi atas untuk menghindari
masuknya air ke dalam pipa vent. Untuk gedung bertingkat pipa vent mengambil udara dari atap tertinggi gedung.

6. Instalasi plumbing untuk air hujan


Instalasi pipa untuk menyalurkan air hujan dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang menerima air hujan untuk
disalurkan hingga saluran kota.

Perencanaan Plumbing
Instalasi plumbing memerlukan perencanaan yang matang, karena hal ini berhubungan langsung dengan konstruksi
bangunan, karena tanpa perencanaan matang bisa mempengaruhi kekuatan dan menurunkan kemampuan
konstruksi bangunan.

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah :

1. Konsep dan Denah Bangunan.


Menentukan titik-titik akses plumbing dalam perencanaan, serta menghitung pengaruhnya terhadap kekuatan
konstruksi gedung. Karena pada dasarnya instalasi plumbing adalah kompleks, karena memiliki bagian, jenis dan
fungsi berbeda tapi harus tetap ada. Sementara konstruksi bangunan harus terjaga kekuatannya karena sebagai
penyokong penuh. Perencanaan ini tentunya adalah koordinasi antara perencanaan bangunan (sipil) konstruksi dan
perencanaan instalasi plumbing. Guna menjaga segi arsitektual, atau estetika bangunan.

2. Perlindungan Terhadap Konstruksi Gedung


Seperti pada poin 1, pemilihan akses pipa plumbing harus disesuaikan dengan denah serta kekuatan konstruksi
bangunan, untuk menghindari menurunnya kekuatan konstruksi.

3. Perlindungan Kerusakan Pipa


Sama penting dengan konstruksi, bahwa melindungi pipa dengan menempatkan pada posisi yang tepat, dengan
bahan yang tepat dan perlindungan tiap jenis pipa adalah penting. Misalkan pada pipa BS tanam (underground) perlu
adanya perlindungan khusus agar tahan terhadap pengaruh asam tanah yang menyebabkan korosi.

4. Perencanaan Plumbing Yang Standar


Menghindari adanya penyumbatan karena kesalahan proses pengerjaan, pengaturan level yang tidak tepat misalnya
nilai kemiringan pipa, pengaturan pipa yang menimbulkan turbulensi yang berakibat kerusakan pada pipa. Demikian
dulu masalah plumbing kali ini, beberapa poin sebenarnya akan saya tuliskan disini, namun jumlah word agaknya
sudah terlampau panjang.

Kedepan kami akan update beberapa poin antara lain:


 Sistem plumbing di perumahan,
 Sistem plumbing di gedung
 Penghitungan debit air
 Menghitung tekanan pada plumbing

You might also like