Professional Documents
Culture Documents
Virus: Kelompok 4 Nama: Angela Maria Regina Poe Asri Hanisa Ingguoe Maria R. Stella Maris Kelas/Sem: A/IV
Virus: Kelompok 4 Nama: Angela Maria Regina Poe Asri Hanisa Ingguoe Maria R. Stella Maris Kelas/Sem: A/IV
Kelas/Sem : A/IV
VIRUS
A. PENGERTIAN VIRUS
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah parasit mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas
elemen genetik (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat
(DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara
intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan
mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau
RNA), dapat bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang (parasit
obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan dicairkan.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari asam nukleat
yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion tidak melakukan aktivitas biosinteis
dan reproduksi. Pada saat virion memasuki sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi.
Virus ketika memasuki sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan komponen-
komponen pembentuk virus.
1
C. STRUKTUR TUBUH
1. Kabsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas protein. Kapsid terdiri dari
sejumlah kapsomer yang terikat satu sama lain. Misalnya pada TMV terdiri atas satu rantai
polipeptida yang tersusun atas 2100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein-protein monomer
identik, yang masing-masing terdiri atas rantai poipeptida. Virus yang struktur tubuhnya tersusun atas
asam nukleat dan selubung protein disebut virion.
Fungsi :
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2
2. Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul pembawa sifat keturunan yaitu
DNA atau RNA. Virus hanya memiliki satu asam nukleat saja yaitu satu DNA/ satu RNA saja, tidak
kedua-duanya. Asam nukleat sering bergabung dengan protein disebut nukleoprotein. Virus tanaman/
hewan berisi RNA/ DNA, virus fage berisi DNA.
3. Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid tersusun oleh satu unit
protein yang disebut kapsomer.
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk menempelkan tubuh virus
pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid. Struktur virus ada 2 macam yaitu virus telanjang
dan virus terselubung (bila terdapat selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid). Ekor
virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Khusus untuk virus yang
menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.
D. PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus
menginfeksi bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia.
Ada 2 macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik. Pada infeksi secara
litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. Pada infeksi secara
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan
demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
Pada prinsipnya, cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun tumbuhan mirip dengan yang
berlangsung pada bakteriofag, seperti yang diuraikan berikut ini.
1. Infeksi Secara Litik
Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini.
a. Fase Adsorbsi
Dengan serabut ekornya, fag melekat di bagian tertentu dari dinding sel bakteri. Daerah itu
disebut daerah reseptor (receptor site=reseptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu sehingga
fag jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
b. Fase Penetrasi
Meskipun tidak memiliki enzim untuk metabolisme, bakteriofag memiliki
enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri
terhidrolisis, (rusak) maka DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.
3
c. Fase replikasi dan sintesis
Selanjutnya, fag merusak DNA bakteri dan menggunakan nya sebagai bahan
untuk replikasi dan sintesis. Pada tahap replikasi, fag menyusun dan memperbanyak
DNA nya. Pada tahap sintesis, fag membentuk selubung-selubung protein (kapsid)
baru.
d. Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor,
dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang
utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang
utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.
e. Fase Litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi,
yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel
bakteri hancur, dinding sel bakteri mengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan
keluar untuk mencari inang yang lain.
4
a. Fase Absorpsi Dan Infeksi
Fag menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
b. Fase Penetrasi
DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.
Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk
silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut
berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA
virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya
membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain,
didalam DNA bakteri terknadung DNA genetik Virus.
d. Fase Replikasi
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai
profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri
melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri
akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan proses
replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri
sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang
identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung
berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag.
Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
5
manusia sehingga menimbulkan penyakit. Namun virus juga memiliki beberapa peranan yang
menguntungkan.
1. Peranan Virus yang Menguntungkan
a. Pembuatan Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat
menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut
terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang
dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan
dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil
antitoksin.
b. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA
virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau
tidak berbahaya.
c. Pembuatan Vaksin
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA
virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau
tidak berbahaya.
6
Demam Berdarah
Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan menurunnya kadar
trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang
tampak adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas tinggi, sakit
kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan pada organ-organ tubuh dan dapat
menyebabkan kematian. Vektor penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes
aegypti.
7
Campak (Morbili)
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh.
Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam,
malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis
paralitik (lumpuh). Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi secara oral. Vaksin
polio ditemukan oleh John Salk.
Ebola
Disebabkan oleh virus ebola. Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip
influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu
makan. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita
ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat
penyembuhnya.
8
dilakukan dengan pemberian vaksin rabies. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis
Pastuer.
Foot and Mouth Desease (FMD)
Penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak seperti kerbau, sapi,
domba, dan kuda disebabkan oleh virus FMD. Penyakit ini menyebabkan hewan
ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat makan.
Tetelo (Sampar Ayam)
Penyakit Tetelo atau NCD (New Castle Disease) menyerang pada unggas. Ayam
yang terinfeksi virus tetelo akan mengalami gejala tersedak-sedak dan mencret
sampai menyebabkan kematian. Jika sembuh, ayam akan kehilangan
keseimbangan yang ditandai dengan kepalanya tertekuk dan berputar-putar.
Kanker pada Ayam
Disebabkan oleh virus RSV (Rous Sarcoma Virus)
Flu Burung
Disebabkan oleh Virus Avian influenza (H5N1), Virus Avian influenza umumnya
menyerang unggas, tetapi dapat pula menyerang burung-burung, hewan, bahkan
manusia. Cara mencegah meluasnya penularan flu burung ke manusia, yaitu
dengan tindakan pemusnahan (depopulasi) terhadap unggas yang terinfeksi virus
flu burung.
9
c. Virus yang Menyerang Tumbuhan
Mozaik, penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Disebabkan oleh virus
Tobacco Mosaic Virus (TMV).
CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk, yang
menyebabkan rusaknya pembuluh angkut (floem).
Tungro, penyebab penyakit kerdil pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng
hijau dan wereng cokelat.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/virus/peranan-virus/
http://annajuliana75.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.html
https://www.scribd.com/presentation/333081408/BHN-AJAR-VIRUS-PERT-II-BAB-IV-ppt
https://nurfirstavhita.wordpress.com/tag/peranan-virus/
https://nurfirstavhita.wordpress.com/tag/peranan-virus/
11