You are on page 1of 426

R/

1|Page
“WORK WHILE THEY SLEEP”
“LEARN WHILE THEY PARTY”
“SADAQA WHILE THEY SAVE”
“LIVE LIKE THEY DREAM”

2|Page
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Potio Nigra Contra Tussim rp 100


adde Interhistin

m.f.potio No. IV
S.3.dd.Cth.I.

Pro : Aldi ( 4 Tahun )

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
3 dd Ter de die Tiga kali sehari
Cth Cochlear thea Sendok teh
rp Recenter paratus Dibuat baru

2. Uraian Formula I ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 251)

POTIO NIGRA
Posio hitam

3|Page
Obat batuk hitam
OBH
Komposisi. Tiap 300 ml mengandung :
Glycirrhizae Succus 10 g
Ammonii Chloridum 6 g
Ammoniae Anisi spiritus 6 g
Aqua destillata hingga 300 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik


Dosis. 4 sampai 5 kali sehari 1 sendok makan
Catatan. 1. Digunakan Etanol 10 % atau Metil Paraben 0,1 % sebagai pengawet
2. Sari Akarmanis dilarutkan dalam air mendidih
Uraian Formula II ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 23)

AMMONIAE ANISI SPIRITUS


Spiritus Amonia Adasmanis
Sasa

Komposisi. Tiap 100 g mengandung :


Oleum Anisi 4 g
Aethanolum 90 % 76 g
Ammonia liquidum 20 g

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk

3. Uraian Bahan
a. Glycirrhizae Succus ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4|Page
b. Ammonii Chloridum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

c. Oleum Anisi ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 627)


Nama Resmi : OLEUM ANISI
Nama Lain : 1. Minyak Anis
2. Minyak Adasmanis
3. Anijsolie
4. Anise Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Assentia Anisi
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat; terlihat be-
bau air; bau seperti bau buah hancur; rasa manis dan aroma-
tik. Menghablur pada pendinginan.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Larut dalam 3 bagian volume
etanol P 90 % pada suhu ruang 20˚: larutan menunjukkan op-
alesensi tidak lebih kuat dari opalesensi yang terjadi jika 0,5
ml perak nitrat 0,1 N ditambahkan pada campuran 0,5 ml na-
trium klorida 0,02 N dan 50 ml air
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 451).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari –
cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25˚. Jika menghablur, leb-
urkan dan kocok sebelum digunakan.

5|Page
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Glycirrhizae Succus : 100.10 = 3,33 g ED,
300
2 Ammonii Chloridum : 100. 6 =2g ED,
300
3 Ammoniae Anisi spiritus : 300
100 . 6 =2g ED,
4 Interhistin : 4 Tablet ED,
5 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
6 Air u/ PGS :7.2 = 14 ml ED,
7 Aqua destillata : 100 – ( 3,33 + 2 + 2) ED,
= 92,67

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 4 tahun
- 1 x pakai : 4 .– =-
4+12
- Sehari : 4 .8=2g
4+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 2 = 0,1 g < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,1 = 0,3 g < 2 g
% : 0,3 . 100% = 15 % < 100 %
2

6. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol
5. Ditimbang sasa langsung ke dalam botol
6. Ditimbang glycirrhizae succus, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
7. Ditimbang ammonii chloridum, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
8. Diambil interhistin tablet, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus sampai halus, ke-
mudian dikeluarkan.

6|Page
9. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan air untuk PGS, digerus
sampai terbentuk mucilago, ditambahkan interhistin yang telah digerus dan digerus
hingga homogen, kemudian dimasukkan ke dalam botol.
10. Dicukupkan volume hingga 100 ml dengan aqua destilata
11. Dikocok hingga homogen, diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Aldi
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

7|Page
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Povidon Iodine 3%
Ol. Menthae Pip. II gtt
Aqua ad 100

m. f. gargarisma
s.u.e.

Pro : Arman
Umur : 27 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
garg. gargarisma Obat kumur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Povidon Iodine (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 688)
Nama Resmi : POVIDONI IODIUM
Nama Lain : 1. Povidon Iodum
2. Betadine ( Mundipharma )
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Neo Iodine ( Combiphar )
Pemerian : Serbuk amorf, coklat kekuningan; sedikit berbau khas. Larutan-
bereaksi asam terhadap kertas lakmus.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam klo-

8|Page
roform, dalam karbon tetraklorida, dalam eter, dalam heksana,
dan dalam aseton.
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 511).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Povidon iodine : 3 . 100 = 3 g ED,
100
2 Ol. Menthae Pip. : 2 tetes ED,
3 Aqua : 100 – 3 = 97 g = 97 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol
5. Ditimbang povidon iodine langsung ke dalam botol
6. Ditambahkan ol.menthae pip. langsung ke dalam botol
7. Dicukupkan volume dengan aqua destilata
8. Diberikan etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Arman
4. Signa :- Pemakaian luar
- Untuk dikumur, tidak ditelan
5. Label : - Kocok dahulu

9|Page
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Camphora 0,6
Sulfur Precipitatum 3
PGA 2
Aqua calcis
Aqua aa ad 60

m. f. lotio
s.u.e.

Pro : Adelia

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.

10 | P a g e
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

11 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Camphora : 0,6 g ED,
2 Sulfur PP :3g ED,
3 PGA :2g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 . 2 = 3 ml ED,
5 Aqua calcis : 1 . 60 = 30 ml ED,
2
6 Aqua : 60 – (0,6 + 3 + 2 + 3 + 30)= ED,
= 21,4 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Dikocok botol aqua calcis, dibiarkan mengendap.
5. Ditimbang camphora diatas gelas arloji menggunakan timbangan
6. Ditimbang sulfur praecipitatum
7. Dimasukkan camphora ke dalam lumpang, ditambahkan aethanolum secukupnya
8. Dimasukkan sulfur praecipitatum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen.
dikeluarkan.
9. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang
10. Diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mu-
cilago atau lendir. dimasukkan campuran sulfur dan kamfer, digerus hingga homogen.
11. Diambil aqua calcis yang tidak mengendap
12. Diencerkan campuran dengan menggunakan aqua calcis secukupnya, dimasukkan ke
dalam lumpang.
13. Dimasukkan sisa aqua calcis ke dalam botol
14. Dicukupkan volume dengan menggunakan air suling
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Adelia
4. Signa : Pemakaian luar ( suspensi )
5. Label : Kocok dahulu

12 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Diphenhidramin HCl 0,25


Paraffin liq Acid 10
Stearinic TEA 2%
Aqua 1,6
ad 20

m.f.cream
Sue

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
S Signa Tandai
2. Uraian Bahan
a. Diphenhidramin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 330 )
Nama Resmi : DIPHENHYDRAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Difenhidramin Hidroklorida
2. 2-difenilmetoksi-N, N-dimetiletilamina
hidroksida
3. Difenamin
4. Delladryl 5. Denadryl
13 | P a g e
6. Dimedryl
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
7. D.P.H.
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Jika kena cahaya, perlahan – la-
han warnanya menjadi gelap. Larutannya praktis netral terhadap
kertas lakmus P.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform; agak
sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzena dan
dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 228 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
b. Paraffin Liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 )
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : 1. Parafin cair
2. Petrolatum Album
3. White Minerale Oil
4. Liquid Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Paraffin Oil
6. Minerale Oil
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95% ) P; larut da-
lam kloroform P dan dalam eter P
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
c. Acid Stearinic ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ACIDUM STEARICUM
Nama Lain : 1. Asam Stearat
2. Acid Stearinic
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih
atau kuning pucat; mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol (95%)

14 | P a g e
P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. TEA ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 612 )
Nama Resmi : TRIAETHANOLAMINUM
Nama Lain : 1. Trietanolamina
2. TEA
Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah mi-
rip amoniak; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol ( 95% )P; larut dalam
kloroform P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 612 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindnung dari cahaya.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Diphenhidramin HCl : 0,25 g ED,
2 Paraffin liq : 10 g ED,
3 Acid Stearinic : 2 . 20 = 0,4 g ED,
100
4 TEA : 1,6 g ED,
5 Aqua : 20 - ( 0,25 + 10 + 0,4 + ED,
1,6 ) = 7,75 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Dibuat fase air :
- Ditimbang diphenhidramin HCl, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditarer cawan, ditimbang TEA, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan air suling 7,75 ml, dipanaskan di penangas air hingga larut
5. Dibuat fase minyak :
- Ditimbang paraffin liquidum, dimasukkan ke dalam cawan
- Ditimbang asam stearat, dimasukkan ke dalam cawan yang berisi paraffin liquidum
- Dipanaskan di penangas air hingga larut
6. Dicampurkan kedua fase ke dalam lumpang panas, digerus hingga terbentuk massa
krim.
7. Dimasukkan ke dalam wadah dan diberi etiket
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot krim
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tn Bambang
4. Signa : Pemakaian luar ( krim )
5. Label :-

15 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Metronidazole
Papaverin HCl aa No. V
Siropus Menthae pip 20
PGS qs
Aqua ad 100

m. f. la potio
s t dd 1 Cth

Pro : Bintang
Umur : 6 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Metronidazole ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 560 )
Nama Resmi : METRONIDAZOLUM
Nama Lain : 1. Metronidazol
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
2. 2-metil-5-nitroimidazoletan-1-o1
Pemerian : Harbur atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat; tidak ber-

16 | P a g e
bau; stabil di udara, tetapi lebih gelap bila terpapar oleh cahaya.
Kelarutan : Sukar larut dalam eter; agak sukar larut dalam air, dalam etanol
dan dalam kloroform
Khasiat Kegunaan : Antiamuba: antitrikhomoniasis (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 382 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya
Sediaan : 250 mg; 500 mg /tablet
b. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

17 | P a g e
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Metronidazole : 5 tablet ED,
2 Papaverin HCl : 5 tablet ED,
3 Siropus Menthae pip : 20 ml ED,
4 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
5 Air u/ PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
6 Aqua : 100 - ( 1,25 + 0,2 + 20 + ED,
2 + 14 ) = 62,55 ml

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 6 . 200 mg = 66,66 mg
6+12
- Sehari : 6 . 600 mg = 200 mg
6+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 200 mg = 10 mg < 66, 66 mg
5
100
10 𝑚𝑔
% : . 100 % = 15,001 % < 100 %
66,66 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 10 mg = 30 mg < 200 mg
30 𝑚𝑔
% : . 100% = 15 % < 100 %
200 𝑚
𝑔
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil metronidazole tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang.
5. Diukur air untuk PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk muci-
lago.
6. Ditimbang papaverin HCl, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
7. Diencerkan bahan obat yang ada di lumpang dengan air suling, dimasukkan ke dalam
botol.
8. Diukur Aq.menthae pip., dimasukkan langsung ke dalam botol.
9. Dicukupkan volume dengan menggunakan air suling.
11. Dikocok hingga homogen
12. Diberi etiket dan label

18 | P a g e
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Bintang
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

19 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No.4 Telp. 8280713
Dokter Kartini

Tgl. Nopember2013

R/ Methyl Salicylat 10
Champora 0,2

Ol. Cajuputi 3 ml

Ol. Olivae 12 ml

m.f liniment
Sue

Pro : Ny. Belaria

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
s Signa Tandai
ue Usum externum Pemakaian luar
R. Recipe Ambillah

2. Uraian Bahan
a. Methyl Salicylat ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 551)
Nama Resmi : METHYLIS SALICYLAS
Nama Lain : Metil Salisilat
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau khas
atau kemerahan, berbau khas dan rasa seperti gandapura. Mendi-
dih antara 219˚ dan 224˚ disertai peruraian.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dan dalam asetat gla-
sial.

20 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Antiiritan;zat tambahan(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 379 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Ol. Cajuputi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 453 )
Nama Resmi : OLEUM CAJUPUTI
Nama Lain : 1. Minyak Kayuputih
2. Cayuputi Oil
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kajoeputihoile
Pemerian : Cairan; tidak berwarna, kuning atau hijau; bau khas, aromatik;
rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol ( 80 %) P., jka disimpan lama kelaru-
tan berkurang; mudah larut dalam etanol ( 90 %) P.
Khasiat Kegunaan : Antiiritan; karminativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Ol. Oivae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 630 )
Nama Resmi : OLEUM OLIVARUM
Nama Lain : 1. Minyak Zaitun
2. Olijfolie
3. Slaolie
4. Boomolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Minyak Slada
6. Sweet Oil
7. Oleum Olivae
Pemerian : Minyak, berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau
dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercmpur dengan eter, dengan kloro-
form dan dengan karbon disulfida.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.

21 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Methyl Salicylat : 10 ml ED,
2 Camphora : 0,2 g ED,
3 Ol. Cajuputi : 3 ml ED,
4 Ol. Oivae : 12 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 25 ml
4. Ditimbang camphora di atas gelas arloji dengan menggunakan timbangan, dimasukkan
ke dalam botol.
5. Dikur methyl salicylat, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga larut
6. Diukur Ol.cajuputi, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga larut
7. Dicukupkan volume hingga 25 ml dengan menggunakan Ol.olivae, dikocok
hingga homogen.
8. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca berwarna dan bermulut kecil 25 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ny.Belaria
4. Signa : Pemakaian luar ( linimentum )
5. Label : Kocol dahulu

22 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Chloramon 2,5
Suqqus liq 2
Ol. Foeniculli gtt II
Aqua ad 100 cc
m.f.potio
S.3.dd.I. C

Pro : Cheppy ( 15 Tahun )

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
3 dd Ter de die Tiga kali sehari
C Cochlear Sendok makan
ad ad hingga
2. Uraian Bahan
a. Chloramon ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94 )
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida

23 | P a g e
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Suqqus liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

c. Ol.Foeniculli ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 457 )


Nama Resmi : OLEUM FOENICULLI
Nama Lain : Minyak Adas
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning pucat; bau dan rasa khas
, menyerupai buahnya.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian etanol ( 90% ) P.
Khasiat Kegunaan : Karminativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

24 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramon : 2, 5 g ED,
2 Suqqus liq :2g ED,
3 Ol. Foeniculli : 2 tetes ED,
4 Aqua : 100 – ( 2 + 2,5 )= 95,5 g ED,

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 4 tahun
- 1 x pakai : 15 . – = -
20
- Sehari : 15 . 8 = 6 g
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 2,5 = 0,37 g < -
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,37 = 1,11 g < 6 g
% : 1,11 . 100% = 18,5 % < 100 %
6

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol
5. Ditimbang suqqus liquiritae, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
8. Ditimbang chloramon, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
9. Diteteskan Ol.foeniculli langsung ke dalam botol
10. Dicukupkan volume hingga 100 ml dengan aqua destilata
11. Dikocok hingga homogen, diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Cheppy
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok makan
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

25 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Kalii Iodida 1
Camphora 1
Lanolin 9
Vaselin ad 20

m. f. ungt
Sue

Pro : Ceria

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Ung Unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar
2. Uraian Bahan
a. Kalii Iodida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 478 )
Nama Resmi : KALII IODIDUM
Nama Lain : 1. Kalium Iodida
2. Jodetum Kalicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Potassium Iodida
Pemerian : Hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna atau agak
buram dan putih atau serbuk granul putih; agak higroskopik.
Larutan menunjukkan reaksi netral atau basa terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam air mendidih; mu-
dah larut dalam gliserin; larut dalam etanol.

26 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Antijamur (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 330 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167 )
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Lanolin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-

27 | P a g e
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Kalii Iodida :1g ED,
2 Camphora :1g ED,
3 Lanolin :9g ED,
4 Vaseline : 20 – ( 9 + 1 + 1 ) = 9 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang lanolin, dimasukkan ke dalam pot salep
5. Ditarer gelas arloji
6. Ditimbang camphora di atas gelas arloji dengan menggunakan timbangan, kemudian
dimasukkan ke dalam pot salep yang berisi lanolin, dipanaskan di atas penangas air.
7. Ditimbang kalii iodida, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, ditambahkan air suling
sebanyak ±20 ml, saring ke dalam lumpang.
8. Ditimbang vaselin, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus homogen
9. Dimasukkan bahan obat yang telah dipanaskan di atas penangas air ke dalam lumpang,
digerus hingga homogen.
10. Dimasukkan ke dalam pot salep
11. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ceria
4. Signa : Pemakaian luar
5. Label :-

28 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Ol. Olivae 6
Menthol 1
PGA qs
Aqua ad 60

m. f. emulsum
Sue

Pro : Cathy

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Ol. Oivae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 630 )
Nama Resmi : OLEUM OLIVARUM
Nama Lain : 1. Minyak Zaitun
2. Olijfolie
3. Slaolie
4. Boomolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Minyak Slada
6. Sweet Oil
7. Oleum Olivae
Pemerian : Minyak, berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau

29 | P a g e
dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercmpur dengan eter, dengan kloro-
form dan dengan karbon disulfida.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.
b. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ol. Oivae :6g ED,
2 Menthol :1g ED,
3 PGA : 12 . 6 = 3 g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 x 3 = 4,5 ml ED,
5 Aqua : 60 – (6 + 1 + 3 + 4,5 )= 45,5 ml ED,

30 | P a g e
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditarer gelas arloji
5. Ditimbang camphora diatas gelas arloji menggunakan timbangan
6. Ditarer cawan, ditimbang Ol. olivae di atas cawan dengan menggunakan timbangan
, dimasukkan ke dalam lumpang
7. Ditimbang PGA dan diukur air untuk PGA
8. Dimasukkan camphora ke dalam lumpang yang berisi ol.olivae, digerus hingga larut,
dikeluarkan
9. Dimasukkan PGA ke dalam lumpang, dan air untuk PGA ke dalam lumpang, digerus
terbentuk mucilago
10. Ditambahkan campuran Ol.Olivarum sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, sam-
bil digerus, hingga terbentuk corpus emulsi.
11. Diencerkan dengan air suling, dimasukkan ke dalam botol
12. Dicukupkan volume dengan menggunakan air suling, dikocok hingga homogen
13. Diberi etiket hingga label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Cathy
4. Signa : Pemakaian luar ( emulsi )
5. Label : Kocok dahulu

31 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Chloramphenicol palm 1,25


PGS 2,0
Sir.Simplex 20
Aqua ad 100

m.f.potio
S t dd cth I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
Cth Cochlear tea Sendok makan
dd De die Buat
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Chloramphenicol palm ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 195 )

32 | P a g e
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOLI PALMITAS
Nama Lain : Kloramfenikol Palmitat

Pemerian : Serbuk hablur, halus seperti lemak, putih; bau lemah; hampir ti-
dak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton dan dalam klo-
roform; larut dalam eter; agak sukar larut dalam etanol; sangat
sukar larut dalam heksana.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 145 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

b. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )


Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramphenicol palm : 1,25 g ED,
2 PGS :2g ED,
3 Sir.Simplex : 20 g ED,
4 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml
5 Aqua : 100 – ( 1,25 + 2 + 20 + ED,
14 ) = 76, 75 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan

33 | P a g e
dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
4. Ditimbang chloramphenicol palm, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga ter-
dispersi homogen.
5. Ditarer cawan porselin
6. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, di-
masukkan ke dalam botol.
7. Dicukupkan volume dengan air suling
8. Dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Dessy
4. Signa : 3 x sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

34 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Povidon Iodine 2%
Paraffin liq 10
Acid Stearinic 2%
TEA 1,6
Aqua ad 20

m. f. cream
s.u.e.

Pro : Delaila

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
pro pro untuk
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Povidon Iodine (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 688)
Nama Resmi : POVIDONI IODIUM
Nama Lain : 1. Povidon Iodum
2. Betadine ( Mundipharma )
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Neo Iodine ( Combiphar )

35 | P a g e
Pemerian : Serbuk amorf, coklat kekuningan; sedikit berbau khas. Larutan-
bereaksi asam terhadap kertas lakmus.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam klo-
roform, dalam karbon tetraklorida, dalam eter, dalam heksana,
dan dalam aseton.
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 511).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Paraffin Liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 )
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : 1. Parafin cair
2. Petrolatum Album
3. White Minerale Oil
4. Liquid Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Paraffin Oil
6. Minerale Oil
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95% ) P; larut da-
lam kloroform P dan dalam eter P
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
c. Acid Stearinic ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ACIDUM STEARICUM
Nama Lain : 1. Asam Stearat
2. Acid Stearinic
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih
atau kuning pucat; mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol (95%)
P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. TEA ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 612 )
Nama Resmi : TRIAETHANOLAMINUM
Nama Lain : 1. Trietanolamina
2. TEA
Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah mi-
rip amoniak; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol ( 95% )P; larut dalam
kloroform P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 612 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindnung dari cahaya.

36 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Povidon iodine : 2 . 20 = 0,4 g ED,
100
2 Paraffin Liq. 10 ED,
3 Acid stearinic : 100
2 . 20 = 0,4 g ED,
4 TEA : 1,6 g ED,
5 Aqua : 20 – ( 0,4 + 10 + 0,4 + 1,6 )= ED,
7,6 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan dan dipanaskan lumpang
3. Ditimbang povidone iodine, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Ditarer cawan, ditimbang TEA, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
5. Diukur air suling, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dipanaskan di penangas
air hingga larut
6. Ditimbang paraffin liq., dimasukkan ke dalam cawan
7. Ditimbang Acid stearinic, dimasukkan ke dalam cawan yang berisi paraffin liq,
dipanaskan di atas penangas air
8. Dicampurkan kedua fase ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk massa cream.
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Delaila
4. Signa :- Pemakaian luar
5. Label :-

37 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ ZnO 1%
Amyl. Oryzae 5%
Glycerin 5
Aqua Rosarum ad 50

m. f. lotio
Sue

Pro : Dika

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
ad ad hingga
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci

38 | P a g e
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Amyl. Oryzae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 108 )
Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE
Nama Lain : 1. Pati Beras
2. Amylum
3. Rijszotmeel ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sagu Beras
5. Tepung Beras
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Principum dulce oleorum Scheelii


6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

39 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 ZnO : 1 . 50 = 0,5 g ED,
100
2 Amyl. Oryzae : 5 . 50 = 2,5 g ED,
100
3 Glycerin :5g ED,
4 PGS : 1 . 50 = 0,5 g
100
*Dikonversi ke PGA
PGA : 0,5 . 4 =2g
1
5 Air untuk PGA : 1,5 x 2 = 3 ml ED,
6 Aqua rosarum : 50 – ( 0,5 + 2,5 + 0,5 ) ED,
= 39,5 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 50 ml
4. Dipanaskan lumpang
5. Ditimbang amylum oryzae
6. Ditarer cawan porselin, ditimbang gliserin
7. Ditimbang PGA
8. Diambil ZnO secukupnya, digerus di lumpang panas, di ayak dan di gerus kembali
, ditimbang.
9. Dimasukkan PGA ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam
lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
10. Dimasukkan amylum oryzae dan ZnO ke dalam lumpang, gerus hingga terdispersi
homogen.
11. Dimasukkan gliserin ke dalam lumpang, digerus hingga homogen.
12. Diencerkan dengan sedikit aqua rosarum, dimasukkan ke dalam botol
13. Dicukupkan volume dengan aqua rosarum, dikocok hingga homogen
14. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Dika
4. Signa : Pemakaian luar ( suspensi )
5. Label : Kocok dahulu

40 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA

Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Mucohexin No. II
DMP
Pehachlor aa No. III
PGS qs
Syr. Simplex 30
Aqua ad 100

mf la potio
S t dd I Cth

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
dd De die Sehari
Cth Cochlear thea Sendok teh
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Mucohexin ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 306 )
Isi : Bromheksina HCl 8 mg/tablet ; 5 ml sirop
Indikasi : Bronkitis dan gangguan pernafasan lain untuk mempermudah
pengeluaran dahak.
Kemasan : ( HNA ) Dos 25 x 4 tablet Rp.27.500,-
Alternatif :-
b. DMP ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 298 )
41 | P a g e
Nama Resmi : DEXTROMETHORPHANUM
Nama Lain : Dekstrometorfan
Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai agak kuning; tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam kloroform
Khasiat Kegunaan : Antitusivum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 206 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Sediaan : 15 mg/tablet ; 10 mg/5 ml sirop
c. Pehaclor ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
d. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

42 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.

Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Mucohexin : 2 tablet ED,
2 DMP : 3 tablet ED,
3 Pehaclor : 3 tablet ED,
4 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
5 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml
6 Syr. Simplex : 30 g
7 Aqua : 100 - ( 2 + 14 + 30 ) ED,
= 54 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Pehaclor ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 6 .– =-
6 +12
- Sehari : 6 . 40 mg = 13, 33 mg
6+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 12 mg = 0,6 mg < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,6 mg = 1,8 mg < 13, 33 mg
1,8 𝑚𝑔
% : . 100% = 13, 5 % < 100 %
13,33 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Diambil mucohexin tablet, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
keluarkan.
5. Diambil DMP tablet, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
6. Diambil pehaclor tablet, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
keluarkan.
7. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
43 | P a g e
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
8. Dimasukkan mucohexin, DMP, dan pehaclor ke dalam lumpang, digerus hingga ter-
dispersi homogen.
9. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
10. Diencerkan dengan air suling, dimasukkan ke dalam botol.
11. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
12. Diberi etiket dan label.
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Elmi
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

44 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Alumen
Zinc. Chlorid aa 1
Ol. Menthae pip gtt II
Aqua ad 100

m d s gargarisma

Pro : Ekky
Umur : 10tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
garg. gargarisma Obat kumur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Alumen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 84 )
Nama Resmi : ALUMUNII KALII SULFAS
Nama Lain : 1. Alumunium Kalium Sulfat
2. Tawas

45 | P a g e
3. Alumen
4. Aluin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Alumunii et Kalii Sulfas
6. Sulfas Kalico Alumunicus
Pemerian : Hablur kasar tidak berwarna, pecahan hablur atau serbuk putih;
tidak berbau; rasa agak manis dan kelat. Larutan bereaksi asam
terhadap lakmus.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih;
mudah larut meskipun lambat dalam gliserin; tidak larut dalam
etanol.
Khasiat Kegunaan : Adstringen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 81 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Zinc. Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Zink Klorida
2. Sinsi Klorida
3. Chloretum Zincicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Zincum Chloratum
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih. Dapat
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat
mudah mencair. Larutan ( 1 dalam 10 ) bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan da-
lam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak
keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam
klorida.
Khasiat Kegunaan : Kaustikum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper

46 | P a g e
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Alumen :1g ED,
2 Zinc. Chlorida :1g ED,
3 Ol. Menthae Pip. : 2 tetes ED,
4 Aqua : 100 – ( 1 + 1 ) = 98 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol 100 ml
3. Ditarer botol
4. Ditimbang alumen langsung di dalam botol, ditambahkan air hangat ± 20 ml, dikocok
hingga larut
5. Ditimbang Zinc.chlorida, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, diaduk hingga larut
,disaring ke dalam botol.
6. Diteteskan Ol.menthae Pip. ke dalam botol, dicukupkan volumedikocok hingga ho-
mogen.
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ekky
4. Signa :- Pemakaian luar
- Untuk dikumur, tidak ditelan
5. Label :- Kocok dahulu

47 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Sulfur Praecip. 2
Asam benzoat 2%
Camphora 1%
Vaselin flavum 20

m.f la ungt.
s.u.e.

Pro : Erma

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.

48 | P a g e
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly

49 | P a g e
7. Paraffin Jelly
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sulfur PP :2g ED,
2 Asam Benzoat : 97
2 . 22 = 0,45 g ED,
3 Camphora : 97
1 . 22 = 0,22 g ED,
4 Vaselin Flavum : 20 – ( 2 +0,45 + 0,22 ) =17,33 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang sulfur PP
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam lumpang
5. Ditimbang asam benzoat, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga larut
6. Dikeringkan dengan menggunakan sulfur PP digerus hingga homogen
7. Ditimbang vaselin flava, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Erma
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

50 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Sulfur Praecipt 2
Camphora 0,5
Adeps lanae
Vaselin Album aa ad 20
m.f.ungt
Sue

Pro : Felicia

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
ungt unguentum salep
aa ana Sama banyak
ad ad hingga
2. Uraian Bahan
a. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-

51 | P a g e
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Adeps Lanae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Wolvet
4. Woolfet
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Lanolin Anhydricum
6. Anhydrous Lanolin
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.

52 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin Album (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin

53 | P a g e
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sulfur Precipitatum :2g ED,
2 Camphora : 0,5 g ED,
3 Adeps Lanae : 21 .20 = 10 g ED,
4 Vaselin Album : 20 –( 2 + 0,5 + 10)=7,5 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang adeps lanae, dimasukkan ke dalam pot
4. Ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam pot yang berisi adeps lanae,dipanaskan
di atas penangas air hingga larut.
8. Ditimbang sulfur praecipitatum, dimasukkan ke dalam lumpang
9. Ditimbang vaselin album, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
10. Dimasukkan adeps lanae dan camphora yang sudah dipanaskan ke dalam lumpang,
digerus hingga homogen dan membentuk massa salep
11. Dimasukkan ke dalam wadah
12. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Felicia
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

54 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Calamin 2%
Bolus alba 5
Magnesium Oxide 2
Talc venet ad 20

mfpulvis adspers
Sue

Pro : Farhan
Umur : 10 tahun
1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Pulv.adspers Pulvis adspersorius Serbuk tabur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.

55 | P a g e
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Bolus alba (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 335 )
Nama Resmi : KAOLINUM
Nama Lain :1. Kaolin
2. Bolus Alba
3. Bolus Putih
4. Argilla
5. China Clay
6. Tera Porcellan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
7. Terra Sigilat
8. Argilla Porcellanea
9. Witte Bolus
Pemerian : Serbuk ringan; putih; bebas dari butiran kasar; tidak berbau; ti-
dak mempunyai rasa; licin.
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: penyerap
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Magnesium Oxyde (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 514 )
Nama Resmi : MAGNESII OXIDUM
Nama Lain :1. Magnesium Oksida
2. Magnesii Oxydum Levis
3. Oxydum Magnesicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Magnesia Usta
5. Gebrande Magnesia
Pemerian : Sebagai Magnesium Oksida Ringan, serbuk putih, sangat ruah
atau sebagai Magnesium Oksida Berat, serbuk putih, relatif pa-
dat. 5 g Magnesium Oksida Ringan menempati volume lebih ku-
rang 40 ml hingga 50 ml; 5 g magnesium oksida berat menempa-
ti volume lebih kurang 10 ml hingga 20 ml.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam encer; tidak larut
dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 353 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Talc venet (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,

56 | P a g e
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Calamin : 2 . 20 = 0,4 g ED,
100
2 Bolus alba :5g ED,
3 Magnesium Oxyda : 2 g ED,
4 Talc venetum : 20 – ( 0,4 + 5 + 2)= 12,6 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Digerus dan diayak magnesium oxyda, ditimbang sebanyak yang dibutuhkan
4. Ditimbang bolus alba, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
5. Ditimbang calamin, dimasukkan ke dalam botol, digerus hingga homogen
6. Ditimbang Talc.venetum, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Diayak dengan ayakan no.100,digerus kembali, kemudian ditimbang bobot akhir
untuk menghitung persentase kehilangan bahan.
9. Dimasukkan ke dalam pot
10. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20

*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %


6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Farhan
4. Signa : Pemakaian luar ( bedak )
5. Label :-

57 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Potio Nigra C.Tussim rp. 100


Celestamin No.IV
Syr. Thymi 30
PGS qs
Aquadest. ad 150

m. f. potio
S t dd C I

Pro : Fetty ( 10 tahun )

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
t ter tiga
dd De die Sehari
C Cochlear Sendok makan
2.
3. Uraian Formula I ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 251)
POTIO NIGRA
Posio hitam
Obat batuk hitam
OBH
Komposisi. Tiap 300 ml mengandung :
Glycirrhizae Succus 10 g
Ammonii Chloridum 6 g
Ammoniae Anisi spiritus 6 g

58 | P a g e
Aqua destillata hingga 300 ml

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


Dosis 4 sampai 5 kali sehari 1 sendok makan
Catatan 1. Digunakan Etanol 10 % atau Metil Paraben 0,1 % sebagai pengawet
2. Sari Akarmanis dilarutkan dalam air mendidih
Uraian Formula II ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 23)

AMMONIAE ANISI SPIRITUS


Spiritus Amonia Adasmanis
Sasa

Komposisi. Tiap 100 g mengandung :


Oleum Anisi 4 g
Aethanolum 90 % 76 g
Ammonia liquidum 20 g
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.
3. Uraian Bahan
a. Glycirrhizae Succus ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Ammonii Chloridum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak

59 | P a g e
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Oleum Anisi ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 627)
Nama Resmi : OLEUM ANISI
Nama Lain : 1. Minyak Anis
2. Minyak Adasmanis
3. Anijsolie
4. Anise Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Assentia Anisi
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat; terlihat be-
bau air; bau seperti bau buah hancur; rasa manis dan aroma-
tik. Menghablur pada pendinginan.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Larut dalam 3 bagian volume
etanol P 90 % pada suhu ruang 20˚: larutan menunjukkan op-
alesensi tidak lebih kuat dari opalesensi yang terjadi jika 0,5
ml perak nitrat 0,1 N ditambahkan pada campuran 0,5 ml na-
trium klorida 0,02 N dan 50 ml air
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 451).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari –
cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25˚. Jika menghablur, leb-
urkan dan kocok sebelum digunakan.
d. Celestamine ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 114 )
Isi : Tiap tablet ( 5 ml sirop ); Betametason 0,25 mg, deksklorfenira-
mina maleat 2 mg.
Indikasi : Alergi pernapasan, mata dan kulit.
Kemasan : ( HNA+ ) Dos 3 x 10 kaplet Rp.214.500,-
Alternatif :-
e. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan

60 | P a g e
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Glycirrhizae Succus : 100.10 = 3,33 g ED,
300
2 Ammonii Chloridum : 100. 6 =2g ED,
300
3 Ammoniae Anisi spiritus : 300
100 . 6 =2g ED,
4 Celestamin : 4 tablet ED,
5 Syr. Thymi : 30 ml ED,
6 PGS : 100
2 . 150 = 3 g ED,
7 Air untuk PGS : 7 x 3 = 21 ml ED,
8 Air suling : 150-(3,33 + 2 + 2 + 30 ED,
+ 3 + 21 ) = 61,33 ml
5. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 10 tahun
- 1 x pakai : 10 . – = -
20
- Sehari : 10 . 8 = 4 g
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 2 = 0,2 g < -
150
% :-
- Sehari : 3 . 0,2 = 0,6 g < 4 g
% : 0,6 . 100% = 15 % < 100 %
4

6. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol
5. Ditimbang sasa langsung ke dalam botol
6. Ditimbang glycirrhizae succus, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.

61 | P a g e
7. Ditimbang ammonii chloridum, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
8. Diambil celestamin, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
9. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
10. Ditambahkan celestamin sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, digerus hingga ter-
dispersi homogen.
11. Diukur Syr. Thymi, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, kemu-
dian dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen.
12. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 150 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Fetty
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok makan
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

62 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Sanprima tab No. V


CTM tab No. IV
PGS qs
Syr. Thymi 15
Aquadest ad 100

m.f.suspensi
S 3 dd Cth I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Cth Cochlear thea Sendok teh
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Sanprima ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 99 )
Isi : Tiap 5 ml sirop (kaplet forte) [tablet]: Trimetoprim 40 mg (160
mg ) [ 80 mg], sulfametoksazol 200 mg ( 800 mg) [400 mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih, saluran cerna, saluran nafas, infeksi THT,
infeksi lain dan infeksi disebabkan mikroorganisme yang sensitif
Kemasan : (HNA) Botol 60 ml sirop Rp.13.000,-dos 10 x 10 kaplet forte Rp.
130.000,- 10 x 10 tablet Rp.55.000,-

63 | P a g e
Alternatif :-
b. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

64 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sanprima : 5 tablet ED,
2 CTM tab : 4 tablet ED,
3 PGS : 2 . 100 = 2 g ED,
100
4 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
5 Syr. thymi : 15 ml ED,
6 Aqua : 100 – (2 + 14 + 15)= ED,
69 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 6 .– =-
6 +12
- Sehari : 6 . 40 mg = 13, 33 mg
6+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 16 mg = 0,8 mg < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,8 mg = 2,4 mg < 13, 33 mg
2,4 𝑚𝑔
% : . 100% = 18,004 % < 100 %
13,33 𝑚𝑔

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil sanprima tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
keluarkan
4. Diambil CTM tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
6. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan CTM dan sanprima yang telah halus ke dalam lumpang sedikit demi sedi-
kit, digerus hingga terdispersi homogen.
8. Diukur Syr. thymi, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, kemu-

65 | P a g e
dian dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume dengan air suling.
9. Dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Gendis
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

66 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Clindamycin 0,4
Ol. Rosae II gtt
Emulgide cream ad 20

m. f. cream
Sue

Pro : Gordon
Umur : 16 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
ad ad hingga
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Clindamycin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 234)
Nama Resmi : CLINDAMYCINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Klindamisin Hidroklorida
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau praktis putih; tidak berbau atau bau le-
mah seperti merkaptan. Stabil di udara dan cahaya. Larutan bersi-

67 | P a g e
fat asam dan memutar bidang polarisasi ke kanan
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam dimetilformamida dan dalam me-
tanol; larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam aseton.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 168 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Ol. Rosae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 459 )
Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain :1. Minyak Mawar
2. Minyak Ros
3. Oleum Rosarum
4. Rosa Olie
5. Rose Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Otte of Rose
7. Attar of Rose
8. Rosenelie

68 | P a g e
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar
, rasa khas; pada suhu 25˚ kental, jika didinginkan perlahan – lahan
berubah menjadi massa hablur jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroformP, larutan jernih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Emulgide Cream (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Clindamycin : 0,4 g ED,
2 Ol.rosae : 2 tetes ED,
3 Emulgide cream : 20 – 0,4 = 19,6 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang clindamycin
4. Diteteskan ol.rosae ke dalam lumpang, kemudian diteteskan juga etanol secukupnya
ditambahkan clindamycin sedikit demi sedikit sambil digerus hingga homogen
5. Ditimbang emulgide cream, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus homogen
6. Dimasukkan ke dalam wadah
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Gordon
4. Signa : Pemakaian luar ( Cream )
5. Label :-

69 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Glycerol 0,6
Ol. Ricini 15
PGA qs
Aqua ad 60

m. f. la enema
Simm

Pro : Tn.Gempar ( 55 tahun )

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
imm In manus medici Serahkan ke tangan paramedis
la Lege artis Sesuai keahlian
enema enema Injeksi cairan melalui anus
untuk memicu pengosongan

2. Uraian Bahan
a. Glycerol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Principum dulce oleorum Scheelii
6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
70 | P a g e
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Ol. Ricini (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak ber-
warna; bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas
Kelarutan : Larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, de-
ngan asam asetat giasial, dengan kloroform dan dengan eter.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan hindarkan dari panas berlebih.
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

71 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Glycerol : 0,6 g ED,
2 Ol.Ricini : 15 g ED,
3 PGA : 13 . 15 = 5 g ED,
4 Air untuk PGA : 2,5 . 5 = 12,5 ml ED,
5 Aqua : 60 – (0,6 + 15 + 5 + 12,5) ED,
= 26,9 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditarer cawan, ditimbang Ol.Ricini
5. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
6. Dimasukkan Ol.Ricini ke dalam lumpang sedikit demi sedikit, gerus hingga terbentuk
corpus emulsi.
7. Ditimbang gliserol, dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian digerus hingga homo-
gen.
8. Diencerkan dengan air suling secukupnya, dimasukkan ke dalam botol
9. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen dan terbentuk massa
emulsi.
10. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tn. Gempar
4. Signa : - Enema
- Serahkan ke tangan paramedis
5. Label : Kocok dahulu

72 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Potio Nigra Contra Tussim rp 100

adde
Pehaclor 0,02
m.f.potio
S.3.dd.Cth.I.

Pro : Hartadi ( 6 Tahun )

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
3 dd Ter de die Tiga kali sehari
Cth Cochlear thea Sendok teh
rp Recenter paratus Dibuat baru

2. Uraian Formula I ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 251)
POTIO NIGRA
Posio hitam
Obat batuk hitam
OBH
Komposisi. Tiap 300 ml mengandung :
73 | P a g e
Glycirrhizae Succus 10 g
Ammonii Chloridum 6 g
Ammoniae Anisi spiritus 6 g
Aqua destillata hingga 300 ml

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik


Dosis 4 sampai 5 kali sehari 1 sendok makan
Catatan 1. Digunakan Etanol 10 % atau Metil Paraben 0,1 % sebagai pengawet
2. Sari Akarmanis dilarutkan dalam air mendidih
Uraian Formula II ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 23)

AMMONIAE ANISI SPIRITUS


Spiritus Amonia Adasmanis
Sasa

Komposisi. Tiap 100 g mengandung :


Oleum Anisi 4 g
Aethanolum 90 % 76 g
Ammonia liquidum 20 g

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk

3. Uraian Bahan
a. Glycirrhizae Succus ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.

74 | P a g e
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Ammonii Chloridum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Oleum Anisi ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 627)
Nama Resmi : OLEUM ANISI
Nama Lain : 1. Minyak Anis
2. Minyak Adasmanis
3. Anijsolie
4. Anise Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Assentia Anisi

75 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat; terlihat be-
bau air; bau seperti bau buah hancur; rasa manis dan aroma-
tik. Menghablur pada pendinginan.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Larut dalam 3 bagian volume
etanol P 90 % pada suhu ruang 20˚: larutan menunjukkan op-
alesensi tidak lebih kuat dari opalesensi yang terjadi jika 0,5
ml perak nitrat 0,1 N ditambahkan pada campuran 0,5 ml na-
trium klorida 0,02 N dan 50 ml air
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 451).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari –
cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25˚. Jika menghablur, leb-
urkan dan kocok sebelum digunakan.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Glycirrhizae Succus : 100.10 = 3,33 g ED,
300
2 Ammonii Chloridum : 100. 6 =2g ED,
300
3 Ammoniae Anisi spiritus : 300
100 . 6 =2g ED,
4 Pehaclor : 0,02 g ( 20 mg) = ED,
20 𝑚𝑔
. 1 tab = 5 tablet
4 𝑚𝑔
5 PGS : 100
2. 100 = 2 g ED,
6 Air u/ PGS :7.2 = 14 ml ED,
7 Aqua destillata : 100 – ( 3,33 + 2 + 2) ED,
= 92,67

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 6 .– =-
6+12
- Sehari : 6 . 8 = 2,66 g
6+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 2 = 0,1 g < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,1 = 0,3 g < 2,66 g
0,3
% : . 100% = 11,27 % < 100 %
2,66

6. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol
76 | P a g e
5. Ditimbang sasa langsung ke dalam botol
6. Ditimbang glycirrhizae succus, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
7. Ditimbang ammonii chloridum, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
8. Diambil pehaclor tablet, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus sampai halus, ke-
mudian dikeluarkan.
9. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan air untuk PGS, digerus
sampai terbentuk mucilago, ditambahkan pehaclor yang telah digerus dan digerus
hingga homogen, kemudian dimasukkan ke dalam botol.
10. Dicukupkan volume hingga 100 ml dengan aqua destilata
11. Dikocok hingga homogen, diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Hartadi
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

77 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Resorcin
Camphora aa 0,5
Adeps lanae
Vaselin album aa ad 20

m. f. ungt
S.u.e.

Pro : Hamdani

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
ungt Unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Resorcin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 740 )
Nama Resmi : RESORCINOLUM
Nama Lain : 1. Resorsinol
2. Resorsin
3. Resorcinum
4. Benzon-1,3-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Metadioxybenzolum
6. Dioxybenzolum
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum, putih atau praktis putih; bau
khas lunak; rasa manis diikuti rasa pahit.Oleh pengaruh cahaya
atau udara; berwarna agak merah muda.

78 | P a g e
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam gliserol dan dalam
eter; sukar larut dalam kloroform. Larutan ( 1 dalam 20) bere-
aksi netral atas asam terhadap kertas lakmus.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 556 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Adeps Lanae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Wolvet
4. Woolfet
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Lanolin Anhydricum
6. Anhydrous Lanolin
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.

79 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin album (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. White Petrolatum
5. White Petrolatum Jelly
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. White Soft Paraffin

80 | P a g e
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Resorcin : 0,5 g ED,
2 Camphora : 0,5 g ED,
3 Adeps Lanae : 12 . 20 = 10 g ED,
4 Vaselin album : 20 – ( 0,5 + 0,5 + 10)= 9 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang adeps lanae dan vaselin album
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora kemudian dimasukkan ke dalam lumpang
5. Ditimbang resorcin di atas gelas arloji dengan menggunakan timbangan, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga larut, ditambahkan adeps lanae, digerus hingga ho-
mogen.
6. Dimasukkan vaselin album, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan ke dalam pot salep
8. Diberikan etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Hamdani
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

81 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Camphora 0,6
Sulfur Precipitatum 3
PGA 2
Aqua calcis
Aqua aa ad 60

m. f. lotio
s.u.e.

Pro : Hasibuan

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
82 | P a g e
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

83 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan
No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )
1 Camphora : 0,6 g ED,
2 Sulfur PP :3g ED,
3 PGA :2g ED,
4 Aqua calcis : 12 . 60 = 30 ml ED,
5 Aqua : 60 – (0,6 + 3 + 2 + 30)= 24,4 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Dikocok botol aqua calcis, dibiarkan mengendap.
5. Ditimbang camphora diatas gelas arloji menggunakan timbangan
6. Ditimbang sulfur praecipitatum
7. Dimasukkan camphora ke dalam lumpang, ditambahkan aethanolum secukupnya
8. Dimasukkan sulfur praecipitatum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen.
9. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang
10. Diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mu-
cilago atau lendir.
11. Diambil aqua calcis yang tidak mengendap
12. Diencerkan mucilago dengan menggunakan aqua calcis secukupnya, dimasukkan ke
dalam lumpang.
13. Dimasukkan sisa aqua calcis ke dalam botol
14. Dicukupkan volume dengan menggunakan aqua.
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Hasibuan
4. Signa : Pemakaian luar ( suspensi )
5. Label : Kocok dahulu

84 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Bromhexin 6 tab
Amonium Chloride 2,5
SASA 2
Syrup Simplex PGS 20
Aqua
qs
ad 100

m.f.potio
S tdd Cp I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
cp Cochlear pultis Sendok bubur
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Bisolvon ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 294 )
Isi : Bromheksina HCl 4 mg/5 ml eliksir; 2 mg/ml injeksi; 8 mkg/tab-
let
Indikasi : Trakeobronkitis,emfisema disertai bronkitis,pnemokoniosis, pa-
ru meradang kronik broklektasis, bronkitis disertai bronkospa-
mus, merangsang pembentukan dahak dan ekspektorasi lebih
cepat dari cairan abnormal cabhang tenggorokan/.
85 | P a g e
Kemasan : ( HNA+) Botol 125 ml eliksir Rp.22.600,- 60 ml eliksi Rp.12.540,-
125 ml strawberry Rp.22.260; 60 ml strawberry Rp.12.540,- dos
10 ampul Rp.153.780,- botol 40 ml larutan Rp.27.390,- dos 100
tablet Rp.70.180,- 10x4 tablet Rp.29.150,-
Alternatif : Bromifar ( Bromheksina HCl 8 mg/kaplet )
b. Ammonii Chloride ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-

86 | P a g e
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Bromheksin HCl : 6 tablet ED,
2 Amonium chloride : 2,5 g ED,
3 SASA :2g ED,
4 Syrup simplex : 20 g ED,
5 PGS : 100
2 .100 = 2g ED,
6 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
7 Aqua : 100 – ( 2,5 + 2 + 20 ED,
+ 2 + 14) = 59,5 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 12 tahun
- 1 x pakai : 12 . – = -
20
- Sehari : 12 . 8 = 4,8 g
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 8 . 2,5 = 0,2 g < -
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,2 = 0,6 g < 4,8 g
% : 0,6 . 100% = 30 % < 100 %
2
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer botol, ditimbang sasa langsung ke dalam botol
4. Ditimbang amonium chloride, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air su-
ling ± 20 ml, digoyang – goyangkan hingga larut, disaring ke dalam botol.
5. Diambil bromheksin HCl tablet, dimasukkan ke dalam lumpang satu persatu, digerus

87 | P a g e
hingga halus, dikeluarkan
6. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan bromheksin HCl yang telah digerus ke dalam lumpang, digerus hingga
terdispersi homogen.
8. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
9. Diencerkan dengan air suling secukupnya, dimasukkan ke dalam botol
10. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen.
11. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Indiarto
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok bubur
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

88 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Metil Salisilat 0,5


Camphora 1
Adeps lanae 6
Vaselin ad 20

m. f. ungt
S.u.e.

Pro : Isnaeni

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
ungt Unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Methil Salisilat ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 551)
Nama Resmi : METHYLIS SALICYLAS
Nama Lain : Metil Salisilat
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau khas
atau kemerahan, berbau khas dan rasa seperti gandapura. Mendi-
dih antara 219˚ dan 224˚ disertai peruraian.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dan dalam asetat gla-
sial.
Khasiat Kegunaan : Antiiritan;zat tambahan(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 379 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
89 | P a g e
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Adeps Lanae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Wolvet
4. Woolfet
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Lanolin Anhydricum
6. Anhydrous Lanolin

90 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )

Nama Resmi : VASELINUM ALBUM


Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. White Petrolatum
5. White Petrolatum Jelly
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. White Soft Paraffin
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Metil Salisilat : 0,5 g ED,
2 Camphora 1 ED,
3 Adeps Lanae 6 ED,
4 Vaselin album : 20 – ( 0,5 + 1 + 6)= 12,5 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang adeps lanae dan vaselin album
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora kemudian dimasukkan ke dalam lumpang
5. Ditarer cawan,ditimbang metil salisilat, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus de-
ngan lembut hingga halus.
6. Dimasukkan adeps lanae, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan vaselin album, digerus hingga homogen dan membentuk massa salep
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
91 | P a g e
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Isnaeni
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

92 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Ichtamol 1
Sulfur Precipitatum 3
PGA 1
Camphora 0,5
Aqua calcis
Aqua aa ad 60

m. f. lotio
s.u.e.

Pro : Ida Royani

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan

a. Ichtamol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 451 )


Nama Resmi : ICHTAMMOLUM
Nama Lain : 1. Ikhtamol
2. Ikhtiol
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Cairan kental, coklat kemerahan hingga hitam kecoklatan; berbau
khas, kuat.;
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan gliserin dan dengan mi-
nyak lemak dan lemak; sebagian larut dalam etanol dan dalam
eter.
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
93 | P a g e
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

94 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA

Nama Lain : 1. Kamfer


2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

95 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ichtamol :1g ED,
2 Sulfur PP :3g ED,
3 PGA :1g ED,
4 Camphora : 0,5 g
5 Aqua calcis : 12 . 60 = 30 ml ED,
6 Aqua : 60 – (1 + 3 + 1 + 0,5 + 30) = ED,
24,5 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Dikocok botol aqua calcis, dibiarkan mengendap.
5. Ditimbang camphora diatas gelas arloji menggunakan timbangan
6. Ditimbang sulfur praecipitatum
7. Dimasukkan camphora ke dalam lumpang, ditambahkan aethanolum secukupnya
8. Dimasukkan sulfur praecipitatum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen., di-
keluarkan.
9. Ditimbang ichtiol, dimasukkan ke dalam lumpang, dilarutkan dengan etanol 90 %, di-
masukkan campuran sulfur dan kamfer, kemudian digerus hingga homogen, dikeluar-
kan.
10. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang
11. Diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mu-
cilago atau lendir., dimasukkan campuran bahan tadi ke dalam lumpang, digerus
hingga terdispersi homogen.

12. Diambil aqua calcis yang tidak mengendap


13. Diencerkan campuran dengan menggunakan aqua calcis secukupnya, dimasukkan ke
dalam lumpang.
14. Dimasukkan sisa aqua calcis ke dalam botol
15. Dicukupkan volume dengan menggunakan air suling.
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
96 | P a g e
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ida Royani
4. Signa : Pemakaian luar ( suspensi )
5. Label : Kocok dahulu

97 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Calaminum 1
Mg-Oxyd 5
Ol.Rosae III gtt
Talc Venet ad 20

m.f pulv.adspers
S bedak

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Pulv.adspers. Pulvis adspersorius Serbuk tabur
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
98 | P a g e
b. Mg-Oxyd (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 514 )
Nama Resmi : MAGNESII OXIDUM
Nama Lain :1. Magnesium Oksida
2. Magnesii Oxydum Levis
3. Oxydum Magnesicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Magnesia Usta
5. Gebrande Magnesia
Pemerian : Sebagai Magnesium Oksida Ringan, serbuk putih, sangat ruah
atau sebagai Magnesium Oksida Berat, serbuk putih, relatif pa-
dat. 5 g Magnesium Oksida Ringan menempati volume lebih ku-
rang 40 ml hingga 50 ml; 5 g magnesium oksida berat menempa-
ti volume lebih kurang 10 ml hingga 20 ml.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam encer; tidak larut
dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 353 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Ol. Rosae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 459 )
Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain :1. Minyak Mawar
2. Minyak Ros
3. Oleum Rosarum
4. Rosa Olie
5. Rose Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Otte of Rose
7. Attar of Rose
8. Rosenelie

99 | P a g e
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar
, rasa khas; pada suhu 25˚ kental, jika didinginkan perlahan – lahan

berubah menjadi massa hablur jika dipanaskan mudah melebur.


Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroformP, larutan jernih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Talc venet (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Calaminum :1g ED,
2 Mg-Oxyd :5g ED,
3 Ol.Rosae : 3 tetes ED,
4 Talc Venet : 20 – (1+ 5) = 14 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang calamin dan magnesium oxyda
4. Ditimbang talk, dimasukkan dalam lumpang, digerus hingga halus
5. Dimasukkan calamin dan Mg.Oxyda sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
diayak di ayakan No.100, digerus kembali hingga homogen, ditimbang bobot akhir
untuk menghitung persentase kehilangan bahan.
6. Diteteskan Ol.Rosae ke dalam lumpang, ditambahkan etanol secukupnya, kemudian
dimasukkan sedikit demi sedikit campuran bahan yang telah ditimbang, digerus hingga
homogen.
7. Dimasukkan ke dalam wadah
8. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20
100 | P a g e
*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tn. Jarjit
4. Signa : Pemakaian luar ( Bedak )
5. Label :-

101 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Parafin Liq 30
Gliserol 10
PGA 15
Aqua ad 100

m. f. potio
s 1 dd C I

Pro : Jasmin
Umur : 25 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
dd De die Sehari
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Paraffin Liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 )
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : 1. Parafin cair
2. Petrolatum Album
3. White Minerale Oil
4. Liquid Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Paraffin Oil
6. Minerale Oil
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95% ) P; larut da-
lam kloroform P dan dalam eter P
102 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
b. Gliserol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Principum dulce oleorum Scheelii


6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )


Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

103 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-

ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-


dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Parafin Liq : 30 g ED,
2 Gliserol : 10 g ED,
3 PGA : 15 g ED,
4 Air u/ PGA : 1,5 x 15 = 22,5 ml ED,
5 Aqua : 100 - ( 30 + 10 + 15 + ED,
22,5 ) = 22,5 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol 100 ml
3. Diambil metronidazole tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang.
5. Diukur air untuk PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk muci-
lago.
6. Ditarer cawan, ditimbang paraffin liq,dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga
terdispersi homogen
7. Ditimbang gliserol, dimasukkan ke dalam lumpanh, digerus homogen
8. Diencerkan bahan obat yang ada di lumpang dengan air suling, dimasukkan ke dalam
botol.
9. Dicukupkan volume dengan menggunakan air suling.
10. Dikocok hingga homogen
11. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Jasmin
4. Signa : 1 x Sehari 1 Sendok makan
5. Label : - Kocok dahulu

104 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Alumen
Zinc. Chlorid aa 1
Ol. Menthae pip gtt I
Aqua ad 100

m d s gargarisma

Pro : Tn. Jaiman

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
garg. gargarisma Obat kumur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Alumen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 84 )
Nama Resmi : ALUMUNII KALII SULFAS
Nama Lain : 1. Alumunium Kalium Sulfat
2. Tawas
3. Alumen
4. Aluin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Alumunii et Kalii Sulfas
6. Sulfas Kalico Alumunicus
Pemerian : Hablur kasar tidak berwarna, pecahan hablur atau serbuk putih;
tidak berbau; rasa agak manis dan kelat. Larutan bereaksi asam
terhadap lakmus.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih;
105 | P a g e
mudah larut meskipun lambat dalam gliserin; tidak larut dalam
etanol.
Khasiat Kegunaan : Adstringen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 81 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Zinc. Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Zink Klorida
2. Sinsi Klorida
3. Chloretum Zincicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Zincum Chloratum
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih. Dapat
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat
mudah mencair. Larutan ( 1 dalam 10 ) bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan da-
lam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak
keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam
klorida.
Khasiat Kegunaan : Kaustikum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper

106 | P a g e
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk

; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Alumen :1g ED,
2 Zinc. Chlorida :1g ED,
3 Ol. Menthae Pip. : 1 tetes ED,
4 Aqua : 100 – ( 1 + 1 ) = 98 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol 100 ml
3. Ditarer botol
4. Ditimbang alumen langsung di dalam botol, ditambahkan air hangat ± 20 ml, dikocok
hingga larut
5. Ditimbang Zinc.chlorida, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, diaduk hingga larut,
disaring ke dalam botol
6. Diteteskan Ol.menthae Pip. ke dalam botol, dicukupkan volume dikocok hingga ho-
mogen
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tn.Jaiman
4. Signa :- Pemakaian luar
- Untuk dikumur, tidak ditelan
5. Label :- Kocok dahulu

107 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Balsem Peru 2%
Zinc Oxyd 2,5
Camphora 0,5
Lanolin
Vaselin Flavum aa 10

m.f. la ungt
Sue

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
ungt unguentum salep
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian
2. Uraian Bahan
a. Balsem Peru (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 102 )
Nama Resmi : BALSAMUM PERUVIANUM
Nama Lain :1. Balsam Peru
2. Minyak menyan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Cairan kental, lengket tidak berserat; coklat tua, dalam lapisan
tipis berwarna coklat, transparan kemerahan; bau aromatik khas
108 | P a g e
menyerupai vanilin.
Kelarutan : Larut dalam kloroform P; sukar larut dalam eter P, dalam eter
minyak tanah P dan dalam asam asetat glasial P.
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –

109 | P a g e
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
d. Lanolin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
e. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

110 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Balsam peru : 2 . 23 = 0,46 g ED,
98
2 Zinc Oxyd : 2,5 g ED,
3 Camphora : 0,5 g ED,
4 Lanolin : 10 g ED,
5 Vaselin flavum : 10 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Ditimbang lanolin, dimasukkan ke dalam pot
4. Ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam pot yang berisi lanolin,dipanaskan
di atas penangas air hingga larut.
8. Ditimbang vaselin flavum, ditimbang juga balsem peru di atas kertas perkamen yang
dilapisi paraffin liquidum
9. Diambil ZnO secukupnya,dimasukkan ke dalam lumpang yang telah dipanaskan, dige-
rus hingga halus, diayak kemudian digerus kembali, dan ditimbang sebanyak yang di-
perlukan. dikeluarkan
10. Pastikan lumpang sudah tidak panas ( jika masih panas maka didinginkan dengan cara
diguyur secara langsung oleh air yang mengalir) , dimasukkan balsem peru, diteteskan
etanol 90%, digerus hingga larut, dimasukkan vaselin flavum, digerus hingga homogen.
11. Dimasukkan ZnO yang telah dikeluarkan, digerus hingga homogen
12. Diambil camphora yang dipanaskan bersama lanolin, dimasukkan ke dalam lumpang,
digerus hingga homogen dan membentuk massa salep.
13. Dimasukkan ke dalam wadah
14. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Karmani
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

111 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Chloramphenicol Palmt 2,5


PGS qs
Aqua ad 100

m.f. suspensi
S. 3 dd Cth I

Pro : Kirana
Umur : 10 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Cth Cochlear thea Sendok teh
s signa Tandai
dd De die Sehari

2. Uraian Bahan
a. Chloramphenicol palm ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 195 )
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOLI PALMITAS
Nama Lain : Kloramfenikol Palmitat
Pemerian : Serbuk hablur, halus seperti lemak, putih; bau lemah; hampir ti-
dak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton dan dalam klo-
roform; larut dalam eter; agak sukar larut dalam etanol; sangat
sukar larut dalam heksana.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 145 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
112 | P a g e
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

113 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramphenicol Palmt : 2,5 g ED,
2 PGS : 1 . 100 = 1 g ED,
100
3 Air untuk PGS : 7 x 1 = 7 ml ED,
4 Aqua : 100 – ( 2,5 + 1 + 7 ) ED,
= 89,5 g
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang chlorampenicol palmitat
4. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan

ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago


5. Dimasukkan chlorampenicol palmitat ke dalam lumpang, digerus hingga terdispersi
homogen, diencerkan dengan air suling kemudian dimasukkan ke dalam botol.
6. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Kirana
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

114 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Ol. Olivarum 10
Glyserol 30
PGA qs
Aqua ad 60

m. f. enema
Sue

Pro : Kastini

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
enema enema Injeksi cairan melalui anus
untuk memicu pengosongan
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Ol. Oivae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 630 )
Nama Resmi : OLEUM OLIVARUM
Nama Lain : 1. Minyak Zaitun
2. Olijfolie
3. Slaolie
4. Boomolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Minyak Slada
6. Sweet Oil
7. Oleum Olivae
Pemerian : Minyak, berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau
dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercmpur dengan eter, dengan kloro-
form dan dengan karbon disulfida.
115 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.
b. Glycerol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Principum dulce oleorum Scheelii
6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

116 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ol. Oivarum : 10 g ED,
2 Glycerol : 30 g ED,
3 PGA : 12 . 10 = 5 g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 x 5 = 7,5 ml ED,
5 Aqua : 60 – (10 + 30 + 5 + 7,5 ) ED,
= 7,5 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditarer cawan, ditimbang Ol. olivae di atas cawan
7. Ditimbang PGA dan, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, di
masukkan ke dalam lumpang sekaligus, digerus hingga terbentuk mucilago
8. Dimasukkan Ol.Olivae sedikit demi sedikit sambil digerus kuat-kuat,hingga
terbentuk corpus emulsi
9. Diencerkan dengan air suling, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homo-
gen dan membentuk massa emulsi ( seperti susu )
10. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Kastini
4. Signa : Pemakaian luar ( enema )
5. Label : Kocok dahulu

117 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA

Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Camphora
Menthol aa 0,5
Zinci Oxyd 5
Talc ad 20

m.f.pulvis adspers
Sue

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Pulv. adsp. Pulvis adspersorius Serbuk tabur
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
111 | P a g e
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
b. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Zinci Oxyd (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida

112 | P a g e
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Talc FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder

113 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Camphora : 0,5 g ED,
2 Menthol : 0,5 g ED,
3 Zinci Oxyd :5g ED,
4 Talc : 20 – ( 0,5 + 0,5 + 5) =14 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang menthol
5. Ditimbang talc
6. Diambi ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang panas, digerus hingga halus
, diayak dan dihomogenkan kembali, kemudian ditimbang sebanyak yang diperlukan
7. Dimasukkan menthol ke dalam lumpang
8. Ditimbang camphora di atas gelas arloji, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus
hingga larut, dikeringkan dengan sebagian talk
9. Dimasukkan ZnO ke dalam lumpang sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
10. Dimasukkan sisa talc ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
12. Dikeluarkan, diayak, dan digerus kembali hingga homogen
13. Ditimbang bobot akhir untuk mengetahui persentase kehilangan bahan.
14. Dimasukkan ke dalam wadah
15. Diberi etiket dan label.
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20

*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %

114 | P a g e
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Linda
4. Signa : Pemakaian luar ( Bedak )
5. Label :-

115 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Calaminum 2
Acid Benzoic 2%
Camphora 1%
Ethanol 50 % rp ad 60

m. f. solutio
sue

Pro : Lerian

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Acid Benzoic (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat 4. Asam Fenilformat
3. Asam Drasilat
116 | P a g e
5. Benzoezuur ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

117 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan
No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )
1 Calaminum :2g ED,
2 Acid Benzoic : 100
2 . 60 = 1,2 g ED,
3 Camphora : 1 . 60 = 0,6 g ED,
100
6 Etanol 50 % 60 ml : ED,
𝑉2 .𝑁2 60 .50
-Ethanol 96% : V1 = = VI =
𝑁𝐼 96
Yang dibutuhkan
Untuk membuat = 31,25 ml
Etanol 50 %
- Air Suling untuk : 60 – 31,25 ml = 28, 75 ml
Pembuatan Etanol 50 %
5 Ethanol 50 % : 60 – ( 2 + 1,2 + 0,6)=56,2 ml ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dan dikalibrasi botol 60 ml
3. Dibuat ethanol 50 % :
- Diukur air suling sebanyak 20 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer
- Diukur ethanol 96 % sebanyak 31,25 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, lalu
digoyang – goyangkan hingga larut
- Ditambahkan air suling hingga 60 ml dengan air suling.
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora
5. Ditimbang calaminum
6. Ditimbang asam benzoat, dimasukkan ke dalam lumpang
7. Dimasukkan camphora yang telah ditimbang, digerus hingga larut
8. Dikeringkan dengan calaminum.
9. Diencerkan dengan ethanol 50% secukupnya, dimasukkan ke dalam botol
, dicukupkan volume dengan ethanol 50%, dikocok hingga homogen.
10. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Lerian
4. Signa : Pemakaian luar ( Obat antijamur )
5. Label : - Kocok dahulu

118 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ CTM tab No. V


Succus Liquiritae 2
SASA 3
PGS qs
Syr.Simplex 30
Aqua ad 100

m. f.potio
S dd Cth I

Pro : Lasmono
Umur : 8 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
b. Suqqus liquiritae ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
119 | P a g e
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

120 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 CTM tab : 5 tablet ED,
2 Succus liquiritae : 2 g ED,
3 SASA :3g ED,
4 PGS : 100
1 . 100 = 1 g ED,
5 Air untuk PGS : 7 x 1 = 7 ml ED,
6 Syr. Simplex : 30 g ED,
7 Aqua : 100 – (0,6 + 3 + 2 + 1 +7+30) ED,
= 56, 4ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 8 .– =-
20
- Sehari : 8 . 40 mg = 16 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 20 mg = 1 mg < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 1 mg = 3 mg < 16 mg
3 𝑚𝑔
% : . 100% = 18,75 % < 100 %
16 𝑚
𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol, ditimbang sasa langsung ke dalam botol
5. Ditimbang suqqus liquiritae, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan air panas
± 30 ml, digerus hingga larut, kemudian dimasukkan ke dalam botol
6. Diambil CTM tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
7. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
8. Dimasukkan CTM tab yang telah dihaluskan, digerus hingga terdispersi homogen.
121 | P a g e
9. Ditukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
10. Diencerkan dengan air suling secukupnya, dimasukkan ke dalam botol
12. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
13. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Lasmono
4. Signa : 3x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

121 | P a g e
120
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Camphora 0,6
Sulfur Praecipitatum 3
PGA 2
Aqua Calcis
Aqua Rosae aa ad 60

m.f.lotio
Sue

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
aa ana Masing-masing
ad ad sampai
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
122 | P a g e
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk

123 | P a g e
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Camphora : 0,6 g ED,
2 Sulfur Praecipitatum :3g ED,
3 PGA :2g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 x 2 = 3 ml ED,
5 Aqua Calcis : 21 . 60 = 30 ml ED,
6 Aqua Rosae : 60- ( 0,6 + 3 + 2 + 3 ED,
+ 30 ml ) = 21,4 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikocok botol aqua calcis
4. Ditimbang sulfur praecipitatum
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam lumpang, ditetesi de-
ngan aethanolum secukupnya, digerus hingga larut, dikeringkan dengan sulfur prae-
cipitatum, dikeluarkan
6. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan bahan yang dikeluarkan tadi, digerus hingga homogen
8. Diukur aqua calcis (diambil bagian yang tidak mengendap ), dimasukkan ke dalam
124 | P a g e
lumpang, digerus hingga homogen, dimasukkan ke dalam botol.
9. Dicukupkan volume dengan aqua rosae, dikocok hingga homogen
10.Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Musrifah
4. Signa : Pemakaian luar
5. Label : Kocok dahulu

125 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Acid Benzoic
Camphora aa 2 % 1
Zinc Oxid 2
Vaselin ad 20

m. f. la ungt
Sue

Pro : Mugiharto

1. Kelengkapan Resep
Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia
m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
Ungt. Unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
126 | P a g e
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167 )
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida

127 | P a g e
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Vaselin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acid Benzoic : 2 . 20 = 0,4 g ED,
100
2 Camphora : 2 . 20 = 0,4g ED,
100
3 Zinc Oxyd :2g ED,
4 Vaseline : 20 – ( 9 + 1 + 1 ) = 9 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
5. Ditimbang vaselin dan acid benzoic ( acid benzoic ditimbang di atas gelas arloji)
6. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora diatasnya
8. Diambil zinc Oxyd secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang panas, digerus hingga
halus, diayak, digerus kembali, kemudian ditimbang sebanyak yang diperlukan
9. Dimasukkan acid benzoic dan camphora, digerus hingga larut, dikeringkan dengan
zinc Oxyd

128 | P a g e
10. Dimasukkan vaselin ke dalam lumpang, digerus hingga homogen dan membentuk
massa salep, dimasukkan ke dalam wadah
11. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Mugiharto
4. Signa : Pemakaian luar ( Salep )
5. Label :-

129 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Cotrimoxazol tab
Papaverin tab aa No. V
PGS qs
Syrup Thymi 20
Aqua ad 100

m. f. potio
s.t.dd I Cth

Pro : Maharani
Umur : 4 tahun

1. Kelengkapan Resep
Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia
m misce Campur
f fac Buat
t dd Ter de die Tiga kali sehari
s signa Tandai
aa ana Sama banyak

2. Uraian Bahan
a. Bactrim ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 94 )
Isi : Tiap tablet (tablet forte) [ 5 ml sirop ] ; Trimetoprim 80 mg
( 160 mg ) [ 40 mg ], sulfametoksazol 400 mg (800 mg)[200mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih disebabkan kuman E.Coli, klebsiela, Ente-
bacter,proteus; saluran pencernaan disebabkan kuman salmo-
nella dan shigella; saluran pernafasan disebabkan kuman H.Influ-
za, S.pneumoniae; infeksi lain seperti toksoplasmosis dan dima-
na obat terpilih tidak dapat diberikan.
Kemasan : (HNA+) Dos 500 tablet Rp.1.004.477,- 100 tablet forte Rp.
451.574,- botol 50 ml sirop Rp.55.673,-
Alternatif : Bactrizol ( Tiap tablet : Kotrimoksazol : Trimetoprim 80 mg, sul-
fametoksazol 400 mg; tiap tablet forte : Trimetoprim 160 mg, sul-
fametoksazol 800 mg. Tiap 5ml sirop: trimetoprim 40 mg, sulfa-
metoksazole\ 200 mg.)
130 | P a g e
b. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

131 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Cotrimoxazol tab : 5 tablet ED,
2 Papaverin tab : 5 tablet ED,
3 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
4 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
5 Syrup Thymi : 20 ml ED,
6 Aqua : 100 – (2,5 + 0,2 + 2 + 14 + 20) ED,
= 61,3 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan umur 4 tahun
- 1 x pakai : 4 . 200 mg = 50 mg
4+12
- Sehari : 4 . 600 mg = 150 mg
4+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 200 mg = 10 mg < 50 mg
5
100
10 𝑚𝑔
% : . 100 % = 20 % < 100 %
50 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 10 mg = 30 mg < 150 mg
30 𝑚𝑔
% : . 100% = 20 % < 100 %
150 𝑚
𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Diambil cotrimoxazol tab dan papaverin tab, digerus hingga halus, dikeluarkan.
5. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago

132 | P a g e
6. Dimasukkan cotrimoxazol tab dan papaverin tab yang telah dihaluskan ke dalam
lumpang, digerus hingga terdispersi homogen.
7. Diukur Syr. thymi, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, di-
masukkan ke dalam botol
8. Dicukupkan volume dengan air suling
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Maharani
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

130 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Ol.Olivarum 10
Camphora 1

Gom.Arab qs
Aqua ad 100

m.f.emulsum

129 | P a gS eu e

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
s signa Tandai
qs quantum satis Secukupnya
ad ad hingga

2. Uraian Bahan
131 | P a g e
a. Ol. Oivae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 630 )
Nama Resmi : OLEUM OLIVARUM
Nama Lain : 1. Minyak Zaitun
2. Olijfolie
3. Slaolie
4. Boomolie
5. Minyak Slada
6. Sweet Oil
7. Oleum Olivae
Pemerian : Minyak, berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau
dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercmpur dengan eter, dengan kloro-
form dan dengan karbon disulfida.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

132 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Gom Arab (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Perhitungan persen kamfer dalam minyak

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑚𝑝ℎ𝑜𝑟𝑎
. 100 % = 1 . 100 % = 9,09 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑚𝑝ℎ𝑜𝑟𝑎+𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 1+10

133 | P a g e
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ol.Olivarum : 10 g ED,
2 Camphora :1g ED,
3 Gom Arab untuk Ol.olivarum : 1 . 10 = 5 g ED,
2
4 Gom Arab untuk camphora : 1 . 1 = 1 g ED,
5 Jumlah Gom Arab yang diambil : 5 + 1 = 6 g ED,
6 Air untuk Gom Arab : 1,5 . 6 = 9 ml ED,
7 Aqua : 100 – ( 10 + 1 + 6 +9 ) ED,
= 74 ml

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer cawan porselin, ditimbang Ol.olivae di atasnya, dimasukkan ke dalam lum-
pang.
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora di atasnya, dimasukkan ke dalam lumpang
, digerus secara lembut hingga camphoranya larut, setelah itu dipindahkan di cawan.
8. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
sekaligus ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
9. Dimasukkan campuran Ol.olivae dan camphora ke dalam lumpang yang berisi muci-
lago sedikit demi sedikit sambil digerus kuat – kuat hingga terbentuk corpus emulsi.
10.Diencerkan dengan air suling, dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume de-
ngan air suling, dicukupkan volume, dikocok kuat – kuat hingga homogen dan mem-
bentuk massa emulsi ( berwarna putih seperti susu )
11.Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Ny Nania
4. Signa : Pemakaian luar ( emulsi )
5. Label : - Kocok dahulu

134 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Papaverin tab No.IV


Magnesii Sulfas 2
PGS qs
Syr.Simplex 20
Aqua ad 20

mf la potio
S on I C

Pro : Nabila
Umur : 10 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
on Omni nicte Tiap tengah malam
ic Inter cibos Antara dua waktu makan
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
135 | P a g e
Sediaan : 40 mg/tablet
b. Magnesii Sulfas (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 516 )
Nama Resmi : MAGNESII SULFAS
Nama Lain :1. Magnesium Sulfat
2. Garam Inggris
3. Garam Pahit
4. Sulfas Magnesicus
5. Sal Amarum
6. Sal Catharticum
7. Engelszout
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
8. Epsom Salt
9. Sal Ebshamanso
10. Laxoorzout
11. Garam urus - urus

136 | P a g e
Pemerian : Hablur, biasanya berbentuk jarum; tidak berwarna; rasa dingin,
asin dan pahit. Dalam udara kering dan hangat merekah.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; mudah larut secara perlahan dalam glise-
rin; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Laksativum; antikonvulsan(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 354 )

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.


c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Papaverin tab : 5 tablet ED,
2 Magnesii Sulfas :2g ED,
3 PGS : 100
2 . 100 % = 2 g ED,
4 Air untuk PGS : 7 . 2 = 14 ml ED,
5 Syr. simplex : 20 g ED,
6 Aqua :100 –( 0,2 + 2 + 2 + 14 + 20) ED,
= 61,8 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan umur 10 tahun
- 1 x pakai : 10 . 200 mg = 100 mg
20
- Sehari : 10 . 600 mg = 300 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 200 mg = 30 mg < 100 mg
100
30 𝑚𝑔
% : . 100 % = 30 % < 100 %
100 𝑚
𝑔
- Sehari : 3 . 30 mg = 90 mg < 300 mg
137 | P a g e
90 𝑚𝑔
% : . 100% = 30 % < 100 %
300 𝑚
𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil papaverin tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus,
4. Ditimbang magnesii sulfas, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homo-
gen, setelah itu dikeluarkan.
5. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
6. Dimasukkan campuran bahan yang tadi dikeluarkan ke dalam lumpang sedikit demi
sedikit sambil digerus hingga terdispersi homogen.
8. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
9. Diencerkan dengan air suling, dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume de-
ngan air suling, dikocok hingga homogen.
10. Diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Nabila
4. Signa : Tiap tengah malam 1 sendok makan
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

138 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Sulf. Praecipit 0,5


Acid Benzoic 0,2

Zincoxid 2
Vaselin Flavum aa 20

m.f. la ungt
Sue

Pro : Olga
1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
ungt unguentum salep
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian
2. Uraian Bahan
a. Sulf. Praecipit (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
137 | P a g e
136
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes

138 | P a g e
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

139 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sulf. Praecipit : 0,5 g ED,
2 Acid Benzoic : 0,2 g ED,
3 Zincoxyd :2g ED,
4 Vaselin flavum : 20 – ( 0,5 + 0,2 + 2) = 17, 3 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Dipanaskan lumpang
4. Ditimbang Sulf.Praecipit dan vaselin flavum
5. Diambil zincoxyd secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang panas, digerus
hingga halus, diayak, digerus kembali, kemudian ditimbang sebanyak yang diperlukan
lalu dikeluarkan.
6. Ditarer gelas arloji, ditimbang acid benzoic di atasnya, dimasukkan ke dalam lumpang
ditetesi dengan aethanolum secukupnya, digerus hingga larut, dikeringkan dengan sul-
fur.
7. Dimasukkan ZnO ke dalam lumpang sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan vaselin flavum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen dan mem-
bentuk massa salep, dimasukkan ke dalam pot salep
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Olga
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

140 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Ammon Chlorid 6
Succus liq 10
SASA 6
Aqua ad 300

m. f. la potio
s t dd I C th

da 1/3

Pro : Osama
Umur : 4 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
da da berikan
t ter tiga
dd De die Sehari
la Lege artis Sesuai keahlian

2. Uraian Bahan
a. Ammonii Chloridum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
141 | P a g e
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Succus liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)
Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract

142 | P a g e
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ammon chlorid : 6 g . 31 = 2 g ED,
2 Suqqus liq : 10 g 1 = 3,33 g ED,
3
3 SASA : 6g1=2 g ED,
3
4 Aqua : 300 . 1 – ( 2 + 3,33 + 2) ED,
3
= 92, 67

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 4 tahun
- 1 x pakai : 4 .– =-
4+12
- Sehari : 4 .8=2g
4+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 2 = 0,1 g < -
5
100
% :-

143 | P a g e
- Sehari : 3 . 0,1 = 0,3 g < 2 g
% : 0,3 . 100% = 15 % < 100 %
2

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer botol
4. Dikalibrasi botol 100 ml
5. Ditimbang sasa langsung ke dalam botol
6. Ditimbang glycirrhizae succus, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
7. Ditimbang ammonii chloridum, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
8. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Osama
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

147 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ INH tab 1,8


Vit B6 0,1
Syirup Simpleks 20
PGS
qs
Aqua ad 100

m.f.potio
S t dd I Cth

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Cth Cochlear thea Sendok teh
tdd Ter de die Tiga kali sehari

2. Uraian Bahan
a. Isoniazidum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 472 )
Nama Resmi : ISONIAZIDUM
Nama Lain : Isoniazid

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
148 | P a g e
berbau, perlahan – lahan dipengaruhi oleh udara dan cahaya.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sukar larut dalam kloroform dan dalam
eter.
Khasiat Kegunaan : Antituberkulosa (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 320 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tidak tembus cahaya, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 300 mg; 400 mg/ tablet
b. Vit B6 ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 723 )
Nama Resmi : PYRIDOXINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Piridoksin Hidroklorida
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih atau hampir putih; stabil di uda-
ra; secara perlahan – lahan dipengaruhi oleh cahaya matahari.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol; tidak larut da-
lam eter. Larutan mempunyai pH lebih kurang 3.
Khasiat Kegunaan : Vitamin B-kompleks (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 542 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 10 mg; 25 mg/tablet.
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

149 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 INH tab : 1800 𝑚𝑔 . 1 tab = 6 tab ED,
300 𝑚𝑔
2 Vit B6 : 100 𝑚𝑔 . 1 tab = 10 tab ED,
10 𝑚𝑔
3 Syrup simplex : 20 ml ED,
4 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
5 Air untuk PGS : 7 . 2 = 14 ml ED,
6 Aqua : 100 – (1,8 + 0,1 + 2 + 14)= ED,
= 82,1 ml
4. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum INH ( 1 x Pakai = - , Sehari = 10 mg/kg )
- Berdasarkan berat badan 30 Kg
- 1 x pakai :-
- Sehari : 10 𝑚𝑔 . 30 kg = 300 mg
1 𝑘𝑔
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 1800 mg = 90 mg < -
5
100
% :-

150 | P a g e
- Sehari : 3 . 90 mg =270 mg < 300 mg

% : 270 𝑚𝑔 . 100% = 90 % < 100 %


300 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil vit B6 tab dan INH tab, dimasukkan ke dalam lumpang satu persatu sambil
digerus hingga halus. Dikeluark n
4. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
5. Dimasukkan vit B6 dan INH tab yang telah dihaluskan ke dalam lumpang, kemudian
digerus hingga terdispersi homogen.
6. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
7. Diencerkan dengan sedikit air suling, dimasukkan ke dalam botol
8. Dicukupkan volume hingga dengan air suling, dikocok hingga homogen.
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Parman
4. Signa : 3 x sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

151 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Camphora 0,6
Sulfur Praecipitatum 3
PGA 2
Aqua Calcis
Aqua Rosae aa ad 60

m.f.lotio
Sue

Pro : Musrifah

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Benzocain ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 66 )
Nama Resmi : AETHYLIS AMINOBENZOAS
Nama Lain : 1. Etil Aminobenzoat
2. Benzokaina
3. P Amidobenzoas aethylicus
4. Anasthesinum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzocainum
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih; tidak berbau; stabil di udara
; bersifat anestesi lokal pada lidah.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter; agak sukar larut dalam minyak zai-

152 | P a g e
tun dan minyak amandel; larut dalam asam encer.
Khasiat Kegunaan : Anastetikum lokal (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 72 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup bailk
Sediaan : 250 mg; 500 mg /tablet
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes

153 | P a g e
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan : Sukar larut dalam air;mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

c. Adeps Lanae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )


Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Wolvet
4. Woolfet
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Lanolin Anhydricum
6. Anhydrous Lanolin
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum
6. Petrolatum Jelly ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
7. Paraffin Jelly

154 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Benzocain : 0,2 ED,
2 Asam Benzoat : 1 ED,
3 Adeps Lanae 4 ED,
4 Vaselin Flavum : 20 – ( 0,2 + 1 + 4 ) = 14, 8 g ED,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang adeps lanae dan vaselin flavum
4. Ditimbang benzocain dan asam benzoat, dimasukkan ke dalam lumpang, di tetesi de-
ngan aethanolum secukupnya, digerus hingga larut, dimasukkan adeps lanae, digerus
hingga homogen
5. Dimasukkan vaselin flavum, digerus hingga homogen dan membentuk massa salep
6. Dimasukkan ke dalam wadah
7. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Pedro
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

155 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No.4 Telp. 8280713
Dokter Kartini

Tgl. Nopember2013

R/ Methyl Salicylat 10
Champora 0,2
Ol. Cajuputi 3 ml
Ol. Olivae 12 ml

m.f liniment
Sue

Pro : Ny. Belaria

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
s Signa Tandai
ue Usum externum Pemakaian luar
R. Recipe Ambillah

2. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap

156 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Camphora : 0,6 g ED,
2 Sulfur Praecipitatum :3g ED,
3 PGA :2g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 x 2 = 3 ml ED,
5 Aqua Calcis : 12 . 60 = 30 ml ED,
6 Aqua Rosae : 60- ( 0,6 + 3 + 2 + 3 ED,
+ 30 ml ) = 21,4 ml

157 | P a g e
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikocok botol aqua calcis
4. Ditimbang sulfur praecipitatum
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam lumpang, ditetesi de-
ngan aethanolum secukupnya, digerus hingga larut, dikeringkan dengan sulfur prae-
cipitatum, dikeluarkan
6. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan bahan yang dikeluarkan tadi, digerus hingga homogen
8. Diukur aqua calcis (diambil bagian yang tidak mengendap ), dimasukkan ke dalam
lumpang, digerus hingga homogen, dimasukkan ke dalam botol.
9. Dicukupkan volume dengan aqua rosae, dikocok hingga homogen
10.Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Musrifah
4. Signa : Pemakaian luar
5. Label : Kocok dahulu

158 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Chloramon 2
Suqqus 3
SASA 3
Syrup Simpleks 15
Aqua ad 100 cc

m.f.d.s bdd cth I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
3 dd Ter de die Tiga kali sehari
C Cochlear Sendok makan
ad ad hingga

2. Uraian Bahan
a. Chloramon ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94 )
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida

159 | P a g e
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Flores Salis Ammoniaci
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

b. Suqqus ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 416)


Nama Resmi : GLYCYRRHIZAE SUCCUS
Nama Lain : 1. Ekstrak Akarmanis
2. Succus Liquiritiae
3. Drop ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Liquiritiae Root Extract
Pemerian : Batang berbentuk silinder atau bongkah besar, licin, agak meng-
kilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat; bau lemah
khas; rasa manis khas.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Tidak kurang dari 75 % ; lakukan
penetapan sebagai berikut: Uapkan 20,0 ml filtrat yang di pero-
leh pada pengujian terhadap Pati di atas tangas air, keringkan hi-
ngga bobot tetap, timbang.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 276).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

c. Ol.Foeniculli ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 457 )


Nama Resmi : OLEUM FOENICULLI
Nama Lain : Minyak Adas
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning pucat; bau dan rasa khas
, menyerupai buahnya.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian etanol ( 90% ) P.
Khasiat Kegunaan : Karminativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

160 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramon :2g ED,
2 Suqqus liq :3g ED,
3 SASA :3g ED,
4 Syirup Simpleks : 15 g ED,
5 Aqua : 100 – (2+ 3+ 3 +15 ) ED,
= 77 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 5 . 2 = 0,1 g < -
100
% :-
- Sehari : 2 . 0,1 = 0, 2 g < 8 g
% : 0,2 . 100% = 2, 5 % < 100 %
8
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditarer botol, ditimbang sasa langsung di dalam botol
5. Ditimbang suqqus liquiritae, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan
air panas ± 30 ml, digerus sampai larut kemudian dimasukkan ke dalam botol.
8. Ditimbang chloramon, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air
suling ± 20 ml, kemudian disaring ke dalam botol.
9. Diukur syrup simplex, dimasukkan ke dalam botol
10. Dicukupkan volume hingga 100 ml dengan air suling
11. Dikocok hingga homogen, diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Qibtiya
4. Signa : 2 kali sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

161 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Ol.Olivarum 6
Menthol 1
PGA qs
Aqua ad 100

m.f.emulsum
Sue

Pro : Qodir

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Ungt. Unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Ol. Oivae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 630 )
Nama Resmi : OLEUM OLIVARUM
Nama Lain : 1. Minyak Zaitun
2. Olijfolie
3. Slaolie
4. Boomolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Minyak Slada
6. Sweet Oil
7. Oleum Olivae
Pemerian : Minyak, berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau
dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercmpur dengan eter, dengan kloro-

160 | P a g e
form dan dengan karbon disulfida.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.

b. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )


Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ol. Olivarum :6g ED,
2 Menthol :1g ED,
3 PGA : 21 . 6 = 3 g ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 . 3 = 4,5 ml
5 Aqua : 60 – ( 6 + 1 + 3 + 4,5 ) = 45,5 ED,
ml

161 | P a g e
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer cawan, ditimbang Ol.Olivarum, dimasukkan kedam lumpang
4. Ditarer gelas arloji,ditimbang camphora di atasnya, dimasukkan ke dalam lumpang
yang berisi Ol.Olivarum, digerus secara lembut hingga larut, dikeluarkan
5. Ditimbang PGA, diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga
membentuk mucilago
6. Dimasukkan campuran Ol.olivarum dan camphora yang telah larut sedikit demi sedi-
kit ke dalam lumpang, gerus hingga terbentuk corpus emulsi
7. Diencerkan dengan sedikit air suling, kemudian dimasukkan ke dalam botol, dicukup
kan volume dengan air suling
8. Dikocok hingga homogen dan membetuk massa emulsi.
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Qodir
4. Signa : Pemakaian luar ( emulsi )
5. Label : - Kocok dahulu.

162 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Hydrocortison Acetat 1%
Chloramphenicol palmt. 2%
Propilenglycol 1%
Emulgide Cream 20

m. f. cream
Sue

Pro : Qismiatun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Pro Pro Untuk
s signa tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Formula

EMULGIDE KRIM VAN DUIN

Komposisi. Tiap 100 bagian mengandung :


Emulgid 15 g
Ol.Sesami 15 g
Aqua destillata hingga 100 ml

3. Uraian Bahan
a. Hydrocortison Acetat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 436 )
Nama Resmi : HYDROCORTISONI ACETAS

163 | P a g e
Nama Lain : 1. Hidrokortison Asetat
2. 17 Hydrocorticosterone Acetat
Crtrll Acotate ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Cortof Acetate
Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga praktis putih; tidak berbau. Melebur
pada suhu lebih kurang 200˚, disertai peruraian.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Adrenoglukokortikoidum(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 293 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Chloramphenicol ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 189 )
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOLUM
Nama Lain : Kloramfenikol
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih
hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis net-
ral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak
asam.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam pro-
pilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 143 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
c. Propilenglycol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 712 )
Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : 1. Propilen Glikol
2. Propana-1.2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloro-
form; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial; te-
tapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; pelarut (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 534 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Emulgide Cream (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-

164 | P a g e
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Basis Van Duin : ED,
- Emulgide : 20 . 15 = 3 ED,
100
- Ol.Sesami : 20 . 15 = 3 ED,
100
- Aqua dest : 20 – ( 3 + 3 ) = 14 ml ED,
2 Hidrokortison acetat : 961 . 20 = 0,208 g ED,
3 Chloramphenicol palmt : 2 . 20 = 0,416 g ED,
96
-Dikoversi menjadi chloramphenicol base
Chloramphenicol base : 0,416 . 1 = 0,239 g
1,74
4 Propylenglikol : . 20 = 0,208 g
1 ED,
96
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Ditimbang emulgide, dimasukkan ke dalam cawan
4. Ditarer cawan, ditimbang oleum sesami, dimasukkan ke dalam cawan yang berisi
emulgide cream, dilebur di atas penangas air
7. Ditimbang chloramphenicol, dimasukkan ke dalam erlenmayer
8. Ditarer cawan, ditimbang propile nglycol,dimasukkan ke dalam erlenmayer yang be-
risi chloramphenicol, digoyang – goyangkan hingga larut
9. Diukur aqua dest, dimasukkan ke dalam erlenmayer
10. Dimasukkan emulgide dan oleum sesami serta propilenglikol dan chloramphenicol
ke dalam lumpang panas, digerus hingga terbentuk massa cream, dinginkan.
12. Ditimbang hidrocortison acetat,dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homo-
gen.
13. Dimasukkan ke dalam pot cream
14. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Qismiatun
4. Signa : Pemakaian luar ( cream )
5. Label :-

165 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Papaverin tab
Cotrimoxazol aa No. VI
Syirup Simpleks 20
PGS qs
Aqua ad 100

m.f.la potio
S 3 dd I C

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
la Lege artis Sesuai keahlian
tdd Ter de die Tiga kali sehari

2. Uraian Bahan
a. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

166 | P a g e
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
b. Bactrim ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 94 )
Isi : Tiap tablet (tablet forte) [ 5 ml sirop ] ; Trimetoprim 80 mg
( 160 mg ) [ 40 mg ], sulfametoksazol 400 mg (800 mg)[200mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih disebabkan kuman E.Coli, klebsiela, Ente-
bacter,proteus; saluran pencernaan disebabkan kuman salmo-
nella dan shigella; saluran pernafasan disebabkan kuman H.Influ-
za, S.pneumoniae; infeksi lain seperti toksoplasmosis dan dima-
na obat terpilih tidak dapat diberikan.
Kemasan : (HNA+) Dos 500 tablet Rp.1.004.477,- 100 tablet forte Rp.
451.574,- botol 50 ml sirop Rp.55.673,-
Alternatif : Bactrizol ( Tiap tablet : Kotrimoksazol : Trimetoprim 80 mg, sul-
fametoksazol 400 mg; tiap tablet forte : Trimetoprim 160 mg, sul-
fametoksazol 800 mg. Tiap 5ml sirop: trimetoprim 40 mg, sulfa-
metoksazole\ 200 mg.)
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

167 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Papaverin tab : 6 tab ED,
2 Cotrimoxazole : 6 tab forte ED,
3 Syrup simplex : 15 ml ED,
4 PGS : 2 . 100 = 2 g ED,
100
5 Air untuk PGS : 7 . 2 = 14 ml ED,
6 Aqua : 100 – (0,24 + 3 + 15 +2+ 14)= ED,
= 65, 76 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15
. 240 mg = 36 mg < 200 mg
100
36 𝑚𝑔
% : . 100 % = 18% < 100 %
200 𝑚
𝑔

168 | P a g e
- Sehari : 3 . 36 mg = 108 mg < 600 mg
% : 108 𝑚𝑔 . 100% = 18% < 100 %
600 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil papaverin tab dan cotrimoxazole tab, dimasukkan ke dalam lumpanh, digerus
hingga halus, dilkeluarkan
4. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
5. Dimasukkan tab dan cotrimoxazole tab yang telah dihaluskan ke dalam lumpang,
kemudian digerus hingga terdispersi homogen.
6. Diukur Sir.Simplex, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen
7. Diencerkan dengan sedikit air suling, dimasukkan ke dalam botol
8. Dicukupkan volume hingga dengan air suling, dikocok hingga homogen.
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Ny. Ramona
4. Signa : 3 x sehari 1 sendok makan
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

169 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Menthol 2
Calamin 2%
Amylum Oryzae 1%
Ethanol 50 % rp ad 60

md s ue

Pro : Reza
Umur : 10 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
rp Recenter paratus Dibuat baru

2. Uraian Bahan
a. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-

170 | P a g e
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Amyl. Oryzae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 108 )
Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE
Nama Lain : 1. Pati Beras
2. Amylum
3. Rijszotmeel ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sagu Beras
5. Tepung Beras
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Menthol : 1g ED,
2 Calamin : 5g ED,
3 Amylum Oryzae : 10 g ED,
4 PGS : 1 . 60 = 0,6 g ED,
100
5 Air untuk PGS : 7 x 0,6 = 4,2 ml ED,
6 Etanol 50 % 60 ml : ED,
𝑉2 .𝑁2 60 .50
-Ethanol 96% : V1 = = VI =
𝑁𝐼 96
Yang dibutuhkan
Untuk membuat = 31,25 ml
Etanol 50 %
- Air Suling untuk = 60 – 31,25 ml = 28, 75 ml
Pembuatan Etanol 50 %
7 Etanol 50 % : 60 – ( 1 + 5 + 10 + 0,6 + 4,2) ED,
= 39,2 ml
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, kemudian dikalibrasi botol 60 ml
3. Dibuat ethanol 50 % :
- Diukur air suling sebanyak 60 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer sebanyak ±

170 | P a g e
20 ml
- Diukur ethanol 96 % sebanyak 31,25 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, lalu
digoyang – goyangkan hingga larut
- Dimasukkan sisa air suling, digoyang – goyangkan lagi hingga homogen
4. Ditimbang camphora di atas gelas arloji, dimasukkan ke dalam botol, ditambahkan
sedikit etanol 50 %, dikocok hingga larut.
5. Dimasukkan PGS ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke dalam
lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
6. Ditimbang dan dimasukkan amylum oryzae dan calamin ke dalam lumpang, digerus
hingga terdispersi homogen.
8. Diencerkan dengan sebagian etanol 50%, dimasukkan ke dalam botol
9. Dicukupkan volume dengan etanol 50 %, dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label.
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Reza
4. Signa : Pemakaian luar ( Antiseptik )
5. Label : Kocok dahulu

171 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Sulfur Praecip. 2
Zinci Oxyd 1,5
Camphora 0,5
Vaselin flavum 20

m.f la ungt.
s.u.e.

Pro : Renata

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-

172 | P a g e
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-

173 | P a g e
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sulfur PP :2g ED,
2 Asam Benzoat : 1,5 g ED,
3 Camphora : 0,5 g ED,
4 Vaselin Flavum : 20 – ( 2 + 1,5 + 0,5 ) =16 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang sulfur PP
4. Diambil ZnO secukupnya, digerus di lumpang panas, di ayak dan di gerus kembali
, ditimbang.
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam lumpang
6. Ditimbang asam benzoat, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga larut
7. Dikeringkan dengan ZnO, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan sulfur PP ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
9. Ditimbang vaselin flava, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
10. Dimasukkan ke dalam wadah
11. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Renata
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

174 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Acid Salicyl 0,5


Amilum Orizae 2
Spiritus 60 % rp 50
Aqua Rosae ad 100

m.f la lotio
Sue

Pro : Sugeng

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
rp Recenter paratus Dibuat baru
ad ad sampai
S Signa Tandai
2. Uraian Bahan
a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM

175 | P a g e
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Amyl. Oryzae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 108 )
Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE
Nama Lain : 1. Pati Beras
2. Amylum
3. Rijszotmeel ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sagu Beras
5. Tepung Beras
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acid Salicyl : 0,5 g ED,
2 Amilum Oriza :2g ED,
3 Spiritus 60 % rp 50 ml : ED,
𝑉2 .𝑁2 50 .60
- Spiritus 96% : V1 = = VI =
𝑁𝐼 96
Yang dibutuhkan
Untuk membuat = 31,25 ml
Spiritus 60 %
- Air Suling untuk : 50 – 31,25 ml = 18, 75 ml
Pembuatan Spiritus 60%
4 Aqua Rosae : 100 - ( 0,5 + 2 + 50) ED,
= 47,5 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan

176 | P a g e
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol 100 ml
3. Dibuat Spiritus 60 % :
- Diukur air suling sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer
- Diukur Spiritus 96 % sebanyak 31,25 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, lalu
digoyang – goyangkan hingga larut
- Ditambahkan air suling hingga 50 ml dengan air suling.
4. Ditimbang amylum oryzae
5. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpang, dimasukkan spiritus 60 %,
dikocok hingga larut, dikeringkan dengan amylum oryzae, digerus hingga homogen
6. Dimasukkan spiritus 60 % ke dalam lumpang, digerus hingga homogen, diencerkan
ngan aqua rosae secukupnya, dimasukkan ke dalam botol.
7. Dicukupkan volume dengan aqua rosae, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Sugeng
4. Signa : Pemakaian luar ( antijamur )
5. Label : Kocok dahulu

177 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Chloramphenicol palmt 2%
Aqua Rosae 1
Emulgide cream 20

m. f. cream
Sue

Pro : Salsabilah

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
R Recipe Ambillah
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar
2. Uraian Bahan
a. Chloramphenicol ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 189 )
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOLUM
Nama Lain : Kloramfenikol
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih
hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis net-
ral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak
asam.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam pro-
pilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.

178 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 143 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Emulgide Cream (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramphenicol palmt : 2 . 21 = 0,42 g ED,
98
-Dikonversi menjadi chloramphenicol base
Chloramphenicol base : 0,42 . 1 = 0,24 g
1,74
2 Aq.rosae : 1 ml ED,
3 Emulgide cream : 20 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang chloramphenicol, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan air su-
sebanyak ±10 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dipanaskan di atas penangas
air hingga larut, sesekali digoyang – goyangkan.
5. Ditimbang emulgide cream, dimasukkan ke dalam lumpang
6. Dimasukkan chloramphenicol yang telah larut ke dalam lumpang, digerus hingga ho-
mogen.
7. Diukur aqua roase, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk massa
cream
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Salsabilah
4. Signa : Pemakaian luar ( Cream )
5. Label :-
180 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Salmiak 2
Ol.Menthae Pip II gtt
Sir.Simplex 20
Aqua ad 60

m. f. la potio
S t dd I cth

Pro : Salehun
Umur : 10 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Ammonii Chloridum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 94)
Nama Resmi : AMMONII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Klorida
2. Ammonium Chloratum
3. Chloretum Ammonicum
4. Diuramon
5. Flores Salis Ammoniaci

180 | P a g e
6. Salmiak
7. Sal Ammoniacum
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus atau kasar, ber
warna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sedikit larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Salmiak :2g ED,
2 Ol. Menthae Pip : 2 tetes ED,
3 Sir. Simplex : 20 ml ED,
4 Aqua : 100 – ( 2 + 20 ) = 78 ml ED,
4. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan umur 10 tahun
- 1 x pakai : 10 . – = -
20
- Sehari : 10 . 8 = 4 g
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 2 = 0,1 g < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 0,1 = 0,3 g < 4 g
% : 0,3 . 100% = 7,5 % < 100 %
4
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
3. Dikalibrasi botol 100 ml

181 | P a g e
4. Ditimbang salmiak, dimasukkan ke dalam erlenmayer, ditambahkan air sebanyak
± 20 ml, digoyang – goyangkan hingga larut, disaring ke dalam botol
5. Diukur Sir. simplex, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
6. Ditetesi dengan Ol. Menthae Pip sebanyak 2 tetes, kemudian dicukupkan volume
hingga 100 ml, dikocok hingga homogen.
7. Diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Salehun
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

182 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA
Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Sanprima
Pehachlor aa No. IV
PGS qs
Srr. Thymi 15
Aquadest ad 100

m.f.la potio
S 3 dd Cth I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Cth Cochlear thea Sendok teh
la Lege artis Sesuai keahlian

2. Uraian Bahan
a. Sanprima ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 99 )
Isi : Tiap 5 ml sirop (kaplet forte) [tablet]: Trimetoprim 40 mg (160
mg ) [ 80 mg], sulfametoksazol 200 mg ( 800 mg) [400 mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih, saluran cerna, saluran nafas, infeksi THT,
infeksi lain dan infeksi disebabkan mikroorganisme yang sensitif
Kemasan : (HNA) Botol 60 ml sirop Rp.13.000,-dos 10 x 10 kaplet forte Rp.
130.000,- 10 x 10 tablet Rp.55.000,-

183 | P a g e
Alternatif :-
b. Pehachor ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

184 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sanprima : 6 tablet ED,
2 Pehachlor : 6 tablet ED,
3 PGS : 100
2 . 100 = 2 g ED,
4 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
5 Syr. thymi : 15 ml ED,
6 Aqua : 100 – (2 + 14 + 15)= ED,
69 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 5 tahun
- 1 x pakai : 5 .– =-
5 +12
- Sehari : 5 . 40 mg = 11, 76 mg
5+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 24 mg = 1,2 mg < -
5
100
% :-
- Sehari : 3 . 1,2 mg = 3,6 mg < 11,76 mg
3,6 𝑚𝑔
% : . 100% = 30,61 % < 100 %
11,76 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil sanprima tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
keluarkan
4. Diambil pehachlor tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus,dikeluar-
kan.
6. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan pehachlor dan sanprima tab yang telah halus ke dalam lumpang sedikit
demi sedikit, digerus hingga terdispersi homogen.
8. Diukur Syr. thymi, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, kemu-
185 | P a g e
dian dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume dengan air suling.
9. Dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Totok
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

186 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Diphenhidramin HCl 0,5


Camphora 1
Calamin 2
Spiritus 50 % rp ad 100

Mf la lotio
Sue

Pro : Temon

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
ue Usum externum Pemakaian luar
rp Recenter paratus Dibuat baru

2. Uraian Bahan
a. Diphenhidramin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 330 )
Nama Resmi : DIPHENHYDRAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Difenhidramin Hidroklorida
2. 2-difenilmetoksi-N, N-dimetiletilamina
hidroksida
3. Difenamin
4. Delladryl ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Denadryl
6. Dimedryl
7. D.P.H.
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Jika kena cahaya, perlahan – la-
han warnanya menjadi gelap. Larutannya praktis netral terhadap
187 | P a g e
kertas lakmus P.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform; agak
sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzena dan
dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 228 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

188 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Diphenhidramin HCl : 0,5 g ED,
2 Camphora :1g ED,
3 Calamin :2g ED,
4 Spiritus 50 % rp 100 ml : ED,
𝑉2 .𝑁2 100 .50
- Spiritus 96% : V1 = = VI =
𝑁𝐼 96
Yang dibutuhkan
Untuk membuat = 52,08 ml
Spiritus 50 %
- Air Suling untuk : 100 – 52,08 ml = 47,92 ml
Pembuatan Spiritus 60%
5 Spiritus 50 % : 100 – ( 0,5+ 1 + 2)= 96,5 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol 100 ml kemudian ditarer botol
3. Dibuat Spiritus 50 % :
- Diukur air suling sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer
- Diukur Spiritus 96 % sebanyak 52,08 ml, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, lalu
digoyang – goyangkan hingga larut
- Ditambahkan air suling hingga 100 ml dengan air suling.
4. Ditimbang diphenhidramin HCl, dimasukkan ke dalam botol, ditambahkan spiritus
50 % sebanyak ±20 ml, dikocok hingga larut.
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora kemudian dimasukkan ke dalam botol
,dikocok hingga larut
6. Ditimbang calamin, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga larut.
7. Dicukupkan volume dengan spiritus 50 %, dikocok hingga homogen
189 | P a g e
8. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Temon
4. Signa : Pemakaian luar ( lotio )
5. Label : Kocok dahulu

190 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ZnO 4
Sulfur Preacipt 0,3
Ol. Rosae II gtt
Talcum ad 20

Mf. la pulvis adspers


S bedak

Pro : Tina

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian
Pulv. Adspers. Pulvis Adspersorius Serbuk tabur

2. Uraian Bahan
a. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
190 | P a g e
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Ol. Rosae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 459 )
Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain :1. Minyak Mawar
2. Minyak Ros
3. Oleum Rosarum
4. Rosa Olie
5. Rose Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Otte of Rose
7. Attar of Rose
8. Rosenelie
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar
, rasa khas; pada suhu 25˚ kental, jika didinginkan perlahan – lahan
berubah menjadi massa hablur jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroformP, larutan jernih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Talc venet (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder

191 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 ZnO :4g ED,
2 Sulfur Praecipt : 0,3 g ED,
3 Ol. Rosae : 2 tetes ED,
4 Talcum : 20 – ( 4 + 0,3) = 15,7 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Ditimbang talkum dan sulfur praecipitatum
5. Diambil ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang yang telah dipanaskan
, digerus hingga halus, diayak kemudian digerus kembali, ditimbang sebanyak yang
diperlukan, dimasukkan ke dalam lumpang.
6. Dimasukkan talkum ke dalam lumpang, digerus homogen, diayak menggunakan aya-
kan dengan derajat halus 100 mesh, dihomogenkan kembali
7. Dimasukkan sulfur praecipitatum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen, dike-
luarkan, ditimbang bobot akhir untuk menghitung persentase kehilangan bahan.
8. Dimasukkan Ol. rosae ke dalam lumpang sebanyak 2 tetes kemudian ditetesi dengan
etanol, dimasukkan bahan obat yang tadi dikeluarkan, digerus hingga homogen.
9. Dimasukkan ke dalam pot bedak
10. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20

*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %

192 | P a g e
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tina
4. Signa : Pemakaian luar ( Bedak )
5. Label :-

193 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Alumen
Zinc. Chlorid aa 1
Ol. Menthae pip gtt II
Aqua ad 100

m d s gargarisma

Pro : Ucup
Umur : 10tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
garg. gargarisma Obat kumur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Alumen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 84 )
Nama Resmi : ALUMUNII KALII SULFAS
Nama Lain : 1. Alumunium Kalium Sulfat
2. Tawas
3. Alumen
4. Aluin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Alumunii et Kalii Sulfas
6. Sulfas Kalico Alumunicus
Pemerian : Hablur kasar tidak berwarna, pecahan hablur atau serbuk putih;
tidak berbau; rasa agak manis dan kelat. Larutan bereaksi asam
terhadap lakmus.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih;
mudah larut meskipun lambat dalam gliserin; tidak larut dalam
194 | P a g e
etanol.
Khasiat Kegunaan : Adstringen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 81 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Zinc. Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Zink Klorida
2. Sinsi Klorida
3. Chloretum Zincicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Zincum Chloratum
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih. Dapat
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat
mudah mencair. Larutan ( 1 dalam 10 ) bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan da-
lam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak
keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam
klorida.
Khasiat Kegunaan : Kaustikum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih

195 | P a g e
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Alumen :1g ED,
2 Zinc. Chlorida :1g ED,
3 Ol. Menthae Pip. : 2 tetes ED,
4 Aqua : 100 – ( 1 + 1 ) = 98 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol 100 ml
3. Ditarer botol
4. Ditimbang alumen langsung di dalam botol, ditambahkan air hangat ± 20 ml, dikocok
hingga larut
5. Ditimbang Zinc.chlorida, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, diaduk hingga larut
6. Diteteskan Ol.menthae Pip. ke dalam botol, dicukupkan volumenya dikocok hingga
homogen
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ucup
4. Signa :- Pemakaian luar
- Untuk dikumur, tidak ditelan
5. Label : Kocok dahulu

196 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ ZnO 2
Acid Benzoic 0,5
Sulfur 1
Lanolin ad 20

m.f la ungt.
S ue

Pro : Usroh

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

197 | P a g e
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk

198 | P a g e
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
d. Lanolin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 ZnO :2g ED,
2 Asam Benzoic : 0,5 g ED,
3 Sulfur Praecipt : 1 g ED,
4 Lanolin : 20 – ( 2 + 0,5 + 1 ) =16,5 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Ditimbang sulfur PP dan lanolin
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang acid benzoic diatasnya
4. Diambil ZnO secukupnya, digerus di lumpang panas, di ayak dan di gerus kembali
, ditimbang.
5. Dimasukkan acid benzoic ke dalam lumpang, ditetesi aethanolum, dikeringkan de-
ngan sulfur pp.
6. Dimasukkan ZnO ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan lanolin ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk massa salep
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label

199 | P a g e
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Usroh
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

200 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Calamin
Amylum Oryzae aa 5
Glycerin 5 cc
Aqua 50 cc

m.f.lotio
S ue

Pro : Tn. Bambang


1. Kelengkapan Resep
Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia
m misce Campur
f fac Buatlah
ue Usum externum Pemakaian luar
S Signa Tandai
aa ana Sama banyak

2. Uraian Bahan
a. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
201 | P a g e
b. Amyl. Oryzae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 108 )
Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE
Nama Lain : 1. Pati Beras
2. Amylum
3. Rijszotmeel ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sagu Beras
5. Tepung Beras
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Principum dulce oleorum Scheelii
6. Propana-1,2,3-trioal

202 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Calamin :5g ED,
2 Amylum Oryzae :5g ED,
3 Glycerin :5g ED,
4 PGS : 1 . 65 = 0,65 g ED,
100
*Dikonversi menjadi PGA
PGA : 0,65 .4 = 2,6 g
1
5 Air untuk PGA : 1,5 . 2,6 = 3,9 ml ED,
6 Aqua Rosarum : 50 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 65 ml
4. Ditimbang calamin, amylum oryzae, dan PGA.
5. Dimasukkan PGA ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan ke dalam
lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
6. Dimasukkan calamin sedikit demi sedikit ke dalam lumpang sambil digerus hingga
terdispersi homogen.
7. Dimasukkan amylum oryzae sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, digerus hingga
terdispersi homogen.
8. Ditimbang glycerin
9. Diencerkan bahan yang ada dilumpang dengan glycerin, dimasukkan ke dalam botol
10. Dicukupkan volume dengan aqua rosarum, dikocok hingga homogen dan membentuk
massa lotio suspensi
11. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Tn Bambang
4. Signa : Pemakaian luar ( lotio )
5. Label : Kocok dahulu

203 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Papaverin HCl 0,5


Sir. Simplex 20
Ol. Menthae pip II gtt
Aqua ad 100

m. f. potio
S t dd 1 C

Pro : Ny. Vivian


Umur : 35 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
C Cochlear Sendok makan
tdd Ter de die 3 kali Sehari

2. Uraian Bahan
a. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
204 | P a g e
Sediaan : 40 mg/tablet
Sediaan : 250 mg; 500 mg /tablet
b. Ol. Menthae Pip. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Oleum Menthae Piper

205 | P a g e
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Papaverin HCl : 0,5 g ED,
2 Sir. Simplex : 20 g ED,
3 Ol. Menthae pip : 2 tetes ED,
4 Aqua : 100 - ( 0,5 + 20 ) = 79,5 ml ED,

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 500 mg = 75 mg < 200 mg
100
75 𝑚𝑔
% : . 100 % = 37,5 % < 100 %
200 𝑚
𝑔
- Sehari : 3 . 75 mg = 225 mg < 600 mg
% : 225 𝑚𝑔 . 100% = 37,5 %% < 100 %
600 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditimbang papaverin HCl, dimasukkan ke dalam botol
5. Dilarutkan dengan air suling sebanyak ± 20 ml, dikocok hingga larut
6. Diukur Sir. simplex, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
7. Dicukupkan volume dengan air suling
8. Ditetesi dengan Ol. menthae Pip. sebanyak 2 tetes, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Ny. Vivian
4. Signa : Pemakaian dalam ( potio )
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

206 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Resorcin 0,25
Acid Benzoic 0,75
Camphora 1,0
Adeps Lanae
Vaselin album aa ad 20

m.f la ungt.
s.u.e.

Pro : Vina

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Resorcin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 740 )
Nama Resmi : RESORCINOLUM
Nama Lain : 1. Resorsinol
2. Resorsin
3. Resorcinum
4. Benzon-1,3-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Metadioxybenzolum
6. Dioxybenzolum
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum, putih atau praktis putih; bau
khas lunak; rasa manis diikuti rasa pahit.Oleh pengaruh cahaya
atau udara; berwarna agak merah muda.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam gliserol dan dalam
eter; sukar larut dalam kloroform. Larutan ( 1 dalam 20) bere-
207 | P a g e
aksi netral atas asam terhadap kertas lakmus.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 556 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.
b. Acid benzoic (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
3. Kapur Barus

208 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
d. Adeps Lanae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Wolvet
4. Woolfet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Lanolin Anhydricum
6. Anhydrous Lanolin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
e. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.

210 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Resorcin : 0,25 g ED,
2 Asam Benzoat : 0,75 g ED,
3 Camphora :1g ED,
4 Adeps Lanae : 12 . 20 = 10 g ED,
5 Vaselin Flavum : 20 – ( 0,25 +0,75 + 1+10 )= 8 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang adeps lanae dan vaselin flavum
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang resorcin, asam benzoat dan menthol
5. Dimasukkan ketiganya ke dalam lumpang, digerus hingga larut
6. Dimasukkan adeps lanae ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan vaselin flavum ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan ke dalam pot salep
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Vina
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

211 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Acid Benzoicum
Camphora aa 1
ZnO 3
Vaselin Album ad 15

m.f. la ungt
Sue

Pro : Ny. Wartono

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
ungt unguentum salep
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian

2. Uraian Bahan
a. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat 4. Asam
Fenilformat
213 | P a g e
212
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes

Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
3. Kapur Barus

214 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Vaselin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin

215 | P a g e
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acid Benzoicum : 1 g ED,
2 Camphora : 1g ED,
3 ZnO :3g ED,
4 Vaselin album : 15 – ( 1 +1+ 3 ) = 10,0 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Dipanaskan lumpang. ditimbang vaselin album
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang acid benzoicum dan camohora di atasnya.
5. Diambil zincoxyd secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang panas, digerus
hingga halus, diayak, digerus kembali, kemudian ditimbang sebanyak yang diperlukan
lalu dikeluarkan.
6. Dimasukkan acid benzoicum dan camphora ke dalam lumpang, digerus hingga larut
, dikeringkan dengan ZnO, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan vaselin album ke dalam lumpang, digerus hingga homogen.
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ny. Wartono
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

216 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Menthol
Camphora aa 1
Ol. Cajuputi 5 cc
Ol. Cocos ad 20 cc

Mf. la liniment
Sue

Pro : Tn Wawan

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Liniment Linimentum Obat gosok
aa ana Sama banyak
u.e. usum externum Pemakaian luar
2. Uraian Bahan
a. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167 )
217 | P a g e
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Ol. Cajuputi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 453 )
Nama Resmi : OLEUM CAJUPUTI
Nama Lain : 1. Minyak Kayuputih
2. Cayuputi Oil
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kajoeputihoile

218 | P a g e
Pemerian : Cairan; tidak berwarna, kuning atau hijau; bau khas, aromatik;
rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol ( 80 %) P., jka disimpan lama kelaru-
tan berkurang; mudah larut dalam etanol ( 90 %) P.
Khasiat Kegunaan : Antiiritan; karminativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Ol. Cocos (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 456 )
Nama Resmi : OLEUM COCOS
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas, tidak
tengik.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol ( 95 %) P pada suhu 60˚; sangat mu-
dah larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat
sejuk.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Menthol :1g ED,
2 Camphora :1g ED,
3 Ol. Cajuputi : 5 ml ED,
4 Ol. Cocos : 20 – ( 1 + 1 + 5 ) = 13 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi dan ditarer botol
3. Ditimbang camphora langsung di dalam botol
4. Ditimbang menthol langsung di dalam botol
5. Dilarutkan dengan Ol.cocos ±10 ml, dikocok hingga larut
6. Diukur Ol.Cajuputi, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
7. Dicukupkan volume dengan Ol. Cocos, dikocok hingga homogen dan membentuk
massa linimenta
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca bermulut kecil 30 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Tn. Wawan
4. Signa : Pemakaian luar ( Obat gosok )
5. Label :-
219 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Lodia No. VI
Papaverin HCl tab 0,4
Sir Menthae Pip. 15
PGS qs
Aqua ad 100

m. f.la potio
s.t.dd I Cth

Pro : Wagiman
Umur : 8 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
t dd Ter de die Tiga kali sehari
s signa Tandai
aa ana Sama banyak

2. Uraian Bahan
a. Lodia ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 360 )
Isi : Loperamida-HCl 2 mg/filcotab
Indikasi : Diare akut dan kronik
Kemasan : (HNA) Dos 6x 10 ficotab Rp. 39.600,-
Alternatif : Motilex ( Loperamida-HCl 2 mg/tablet )
b. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
220 | P a g e
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

221 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Lodia : 6 tablet ED,
2 Papaverin tab : 400 mg= 400 𝑚𝑔 . 1 tab=10 tab ED,
40 𝑚𝑔
3 PGS : . 100 = 2 g
2 ED,
100
4 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
5 Sir. Menthae Pip : 15 ml ED,
6 Aqua : 100 – (0,4 + 2 + 14 + 15) ED,
= 68,6 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan umur 8 tahun
- 1 x pakai : 8 . 200 mg = 80 mg
20
- Sehari : 8 . 600 mg = 240 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 400 mg = 20 mg < 80 mg
5
100
20 𝑚𝑔
% : . 100 % = 25 % < 100 %
80 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 20 mg = 60 mg < 240 mg
60 𝑚𝑔
% : . 100% = 25 % < 100 %
240 𝑚
𝑔

220 | P a g e
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Diambil lodia tab, digerus satu per satu di dalam lumpang hingga halus, dikeluarkan
5. Diambil papaverin HCl tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus satu per satu
hingga halus, dimasukkan lodia tab yang telah digerus tadi ke dalam lumpang, digerus
hingga homogen, dikeluarkan
6. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk corpus, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago.
7. Dimasukkan lodia dan papaverin tab yang telah dihaluskan ke dalam lumpang, digerus
hingga terdispersi homogen
7. Diukur Syr menthae, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, di-
masukkan ke dalam botol
8. Dicukupkan volume dengan air suling
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Wagiman
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

223 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA

Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Papaverin HCl tab


Metronidazole tab aa No. V
Sir Citri 15

PGS qs
Aqua ad 100

m.f.potio
S 3 dd Cth I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
ad ad Sampai
Cth Cochlear thea Sendok teh
S Signa Tandai

2. Uraian Bahan
a. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
224 | P a g e
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
b. Metronidazole ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 560 )
Nama Resmi : METRONIDAZOLUM
Nama Lain : 1. Metronidazol
2. 2-metil-5-nitroimidazoletan-1-
o1

225 | P a g e
Pemerian : Harbur atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat; tidak ber-
bau; stabil di udara, tetapi lebih gelap bila terpapar oleh cahaya.
Kelarutan : Sukar larut dalam eter; agak sukar larut dalam air, dalam etanol
dan dalam kloroform
Khasiat Kegunaan : Antiamuba: antitrikhomoniasis (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 382 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya
Sediaan : 250 mg; 500 mg /tablet
c. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.


Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Papaverin HCl tab :5 tablet ED,
2 Metronidazole tab : 5 tablet ED,
3 Sir Citri 15 ED,
4 PGS : 2 . 100 = 2 g ED,
100
5 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
6 Aqua : 100 – (0,2 + 1,25 + 2 + ED,
14) = 78,75 ml

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan umur 8 tahun
- 1 x pakai : 8 . 200 mg = 80 mg
20
- Sehari : 8 . 600 mg = 240 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : . 200 mg = 10 mg < 80 mg
5
100
10 𝑚𝑔
% : . 100 % =12,5 % < 100 %
80 𝑚𝑔

226 | P a g e
- Sehari : 3 . 10 mg = 30 mg < 600 mg
30 𝑚𝑔
% : . 100% = 5 % < 100 %
600 𝑚
𝑔

227 | P a g e
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Diambil sanprima tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
keluarkan
4. Diambil CTM tab, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
6. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan ke
dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
7. Dimasukkan CTM dan sanprima yang telah halus ke dalam lumpang sedikit demi sedi-
kit, digerus hingga terdispersi homogen.
8. Diukur Syr. Citri, dituang melalui dinding lumpang, digerus hingga homogen, kemu-
dian dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume dengan air suling.
9. Dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Yanuar
4. Signa : 3 x Sehari 1 Sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

228 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Parafin Liq 30
Glycerol 10
PGA 10
Aqua ad 100

m. f. la emulsum
S on II C

Pro : Ny. Yulia


Umur : 45 tahun

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
C Cochlear Sendok makan
on Omni nicte Tiap tengah malam
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Paraffin Liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 )
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : 1. Parafin cair
2. Petrolatum Album
3. White Minerale Oil
4. Liquid Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Paraffin Oil
6. Minerale Oil
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95% ) P; larut da-
lam kloroform P dan dalam eter P
229 | P a g e
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
b. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Principum dulce oleorum Scheelii


6. Propana-1,2,3-trioal

230 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Parafin Liq : 30 g ED,
2 Glycerol : 10 g ED,
3 PGA : 10 ml ED,
4 Air untuk PGA : 1,5 . 10 = 15 ml ED,
5 Aqua : 100–(30 + 10 + 10 + 15)=45 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer cawan porselin,ditimbang parafin
4. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
5. Dimasukkan parafin liq ke dalam lumpang, digerus hingga terdispersi homogen
6. Ditimbang glycerol, dimasukkan ke dalam lumpang melalui dinding lumpang, digerus
hingga homogen
7. Dicukupkan volume dengan aqua, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
231 | P a g e
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ny. Yulia
4. Signa : Tengah malam, 2 sendok makan
5. Label : Kocok dahulu

232 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/Calamin 10 %
Camphora
Menthol aa 1%
Talc 20

M d s bedak

Pro : Yudy

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
aa ana Sama banyak
la Lege artis Sesuai keahlian
Pulv. Adspers. Pulvis Adspersorius Serbuk tabur
1. Uraian Bahan
a. Calamin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 158 )
Nama Resmi : CALAMINUM
Nama Lain : Kalamin
Pemerian : Serbuk hablur, merah muda; tidak berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam mineral
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 119).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

233 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
c. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Talc (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
3.
Speksteenpoeder
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Calamin : 10 . 20 = 2, 27 g ED,
88
2 Camphora : 88
1 . 20 = 0,22 g ED,
3 Menthol : 1 . 20 = 0,22 g ED,
88
4 Talcum 20 ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang talc

234 | P a g e
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang menthol dan camphora di atasnya, dimasukkan ke da-
lam lumpang, digerus hingga larut, dikeringkan dengan sebagian talc
5.Ditimbang calamin, dimasukkan ke dalam lumpang, digrerus hingga homogen
6.Dimasukkan sisa talc ke dalam lumpang, digerus homogen, diayak diayakan no.100, di-
homogenkan kembali, ditimbang bobot akhir untuk menghitung persentase kehila-
ngan bahan.
7. Dimasukkan ke dalam wadah
8. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 22,71 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 21,8 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 22,71 − 21,8


X 100 % = x 100 % = 4,007 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 22,71

235 | P a g e
*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Yudy
4. Signa : Pemakaian luar ( Bedak )
5. Label :-

231 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713
Apotek RS. Dr. HUSADA

Apotek Luar
Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Mucohexin tab No. V


Sir Thymi 20
PGS qs
Aqua ad 100

m.f.potio
S t dd I Cp

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m Misce Campur
f Fac Buat
Cp Cochlear pultis Sendok bubur
dd De die Buat
S Signa Tandai
2. Uraian Bahan
a. . Mucohexin ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 306 )
Isi : Bromheksina HCl 8 mg/tablet ; 5 ml sirop
Indikasi : Bronkitis dan gangguan pernafasan lain untuk mempermudah
pengeluaran dahak.
Kemasan : ( HNA ) Dos 25 x 4 tablet Rp.27.500,-
232 | P a g e
Alternatif :-
b. PGS (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

233 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Mucohexin tab : 5 tablet ED,
3 Sir.Thymi : 20 g ED,
4 PGS : ED,
5 Air untuk PGS : 7 x 2 = 14 ml ED,
6 Aqua : 100 – ( 1,25 + 2 + 20 + ED,
14 ) = 76, 75 ml

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Diambil mucohexin tab, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus, dike-
luarkan.
5. Ditimbang PGS, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGS, dimasukkan
dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga terbentuk mucilago
6. Dimasukkan mucohexin tab yang sudah dihaluskan ke dalam lumpang, digerus hingga
terdispersi homogen.
7. Diukur Syr Thymi, dimasukkan ke dalam lumpang melalui dinding lumpang, digerus
hingga homogen.
8. Dimasukkan ke dalam botol, dicukupkan volume, dikocok hingga homogen.
10. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Zulian
4. Signa : 3 x sehari 1 sendok bubur
5. Label : Kocok dahulu

234 | P a g e
DOKTER HUTAMA HUSADA
Alamat Praktek : Jam Praktek :
Jl. Sumatera No. 1 8280713 08.00 – 12.00 WIB
SIP No. 2000 IDI No. 15/2002

Tgl. Nopember 2013

R/ Balsam peru 2%
ZnO 2
Camphora 0,5
Talc ad 20

Mf pulv adspers
S bedak

Pro : Zulu

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buat
Pulv adpers Pulvis adspersorius Serbuk tabur
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Balsem Peru (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 102 )
Nama Resmi : BALSAMUM PERUVIANUM
Nama Lain :1. Balsam Peru
2. Minyak menyan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Cairan kental, lengket tidak berserat; coklat tua, dalam lapisan
tipis berwarna coklat, transparan kemerahan; bau aromatik khas
menyerupai vanilin.
Kelarutan : Larut dalam kloroform P; sukar larut dalam eter P, dalam eter
minyak tanah P dan dalam asam asetat glasial P.
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
235 | P a g e
b. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

236 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.

d. Talc (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )


Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Balsem peru : 2 . 100 = 2 g ED,
100
2 ZnO 2 ED,
3 Camphora : 0,5 ED,
4 Talcum : 20 – ( 2 + 2 + 0,5 ) =15,5 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Ditimbang talcum
5. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora di atasnya
6. Diambil ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang panas, digerus
hingga halus, diayak, digerus kembali, ditimbang sebanyak yang diperlukan.
7. Dimasukkan camphora ke dalam lumpang, ditetesi dengan aethanolum secukupnya
, dikeringkan dengan sebagian talkum
8. Dimasukkan ZnO ke dalam lumpang, digerus hingga homogen, dikeluarkan
9. Ditimbang balsem peru di atas kertas perkamen yang dilapisi paraffin liquidum, dima-
sukkan ke dalam lumpang, ditetesi dengan etanol 90 %, dikeringkan dengan sisa
talkum, digerus hingga homogen

237 | P a g e
10. Dimasukkan bahan yang tadi dikeluarkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
10. Diayak, kemudian dihomogenkan kembali
11. Ditimbang bobot akhir, untuk menghitung persentase kehilangan bahan
12. Dimasukkan ke dalam wadah
13. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20

238 | P a g e
*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Zulu
4. Signa : Pemakaian luar
5. Label :-

239 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Iodium 2%
Kalii Iodida 1
Acid benzoic 0,5
Lanolin 8
Vaselinum flavum ad 20

m.f la ungt.
s.u.e.

Pro : Zelda

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
240 | P a g e
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
3. Kapur Barus

241 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sulfur PP : 0,6 g ED,
2 Asam Benzoat : 2 . 22 = 0,45 g ED,
97
3 Camphora : 97
1 . 22 = 0,22 g ED,
4 Vaselin Flavum : 20 – ( 0,6 +0,45 + 0,22 ) =18 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang sulfur PP
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang camphora, dimasukkan ke dalam lumpang
5. Ditimbang asam benzoat, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga larut
6. Dikeringkan dengan menggunakan sulfur PP digerus hingga homogen
7. Ditimbang vaselin flava, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
242 | P a g e
8. Dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Erma
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

240 | P a g e
Rumah Bersalin HUSADA BHAKTI
Jalan Delima No. 4 , 8280713

Dokter Kartini

Tgl. Nopember 2013

R/ Iodium 2%
Kalii Iodida 1
Acid Benzoic 0,5
Lanolin 8
Vaselin flavum 20

M.f la ungt.
S.u.e.

Pro : Zelda

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
la Lege artis Sesuai keahlian
ungt unguentum Salep
s signa Tandai
u.e. usum externum Pemakaian luar

2. Uraian Bahan
a. Kalii Iodida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 478 )
Nama Resmi : KALII IODIDUM
Nama Lain : 1. Kalium Iodida
2. Jodetum Kalicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Potassium Iodida
Pemerian : Hablur heksahedral, transparan atau tidak berwarna atau agak
buram dan putih atau serbuk granul putih; agak higroskopik.
Larutan menunjukkan reaksi netral atau basa terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam air mendidih; mu-
dah larut dalam gliserin; larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antijamur (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 330 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
240 | P a g e
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes

240 | P a g e
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Lanolin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut

dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

241 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Iodium : 100
2 . 20 = 0,4 g ED,
2 Kalii Iodida :1g ED,
3 Acid Benzoic : 0,5 g ED,
4 Lanolin :8g ED,
5 Vaselin Flavum : 20 – ( 0,4 + 1 + 0,5 + 8)= 10,1 g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer gelas arloji, ditimbang iodium , dimasukkan ke dalam lumpang, ditetesi de-
ngan aethanolum secukupnya
4. Ditimbang kalii iodida di atas gelas arloji, dimasukkan ke dalam lumpang sedikit de-
mi sedikit, digerus kuat hingga homogen
5. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit, digerus kuat hingga larut dan hingga tidak
terdapat endapan iodium
6. Ditimbang acid benzoicum di atas gelas arloji, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus
hingga homogen
7. Ditimbang lanolin, dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, digerus hingga
homogen
8. Ditimbang vaselin flavum, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
dan membentuk massa salep, kemudian dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label

5. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Zelda
4. Signa : Pemakaian luar ( salep )
5. Label :-

242 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.6.1 tgl.

R/ Elixir Paracetamol s.f 60 ml

m.d S. 3 dd cth I

Pro : Sahria
Alamat :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
da da berikan
cth Cochlear thea Sendok teh
s signa Tandai
s.f Secundum formula Dengan formula

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 3)

ACETAMINOPHENI ELIXIR
Eliksir Asetaminofen
Eliksir Parasetamol
Komposisi. Tiap 5 ml mengandung :
Acetaminophenum 120 mg
Glycerolum 2,5 ml
Propylenglycolum 500 μl
Sorbitoli solutio 70 % 1,25 ml
Aethanolum 500 μl
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Aqua destillata hingga 5 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya


Dosis. Anak, sampai 1 th 1 sendok teh; 1 sampai 5 th 2 sendok teh
243 | P a g e
Catatan. 1. Air dapat diganti dengan sirop simpleks
2. Sediaan berkekuatan lain : 150 mg
3. Uraian Bahan
a. Acetaminophenum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 649 )
Nama Resmi : PARACETAMOLUM
Nama Lain : 1. Parasetamol
2. Asetaminofen
3. N-asetil-4-aminofenol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 37 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
b. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet
5. Principum dulce oleorum Scheelii
6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Propylenglycolum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : 1. Propilen Glikol
2. Propana-1,2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas; praktis tidak ber-
bau; menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloro-
form; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial;
tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; pelarut (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 534 ).
Penyimpanan : Dalam wadah terutup rapat

4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan


244 | P a g e
No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )
1 Acetaminophenum : 60 . 120 mg = 1440 mg ED,
5
2 Glycerolum : 60 . 2,5 ml = 30 ml ED,
5
3 Propylenglycolum : 60 . 500 μl = 6000 μl = 6 ml ED,
5
4 Sorbitoli solution 70 % : 60 . 1,25 ml = 15 ml ED,
5
5 Aethanolum : 60 . 500 μl = 6000 μl =6 ml ED,
5
6 CCO : V1. N1 = V2 . N2 ED,
60 . 0,01 = 𝛼 . 5
0,6 = 5 ml
0,6
𝛼 = 5
𝛼 = 0,12 ml = 8 tetes
7 Aqua dest : 20 – ( 1,44 + 30 + 6 + ED,
15 + 6 )= 1,56 ml

5. Perhitungan Tetes Percobaan


1 ml = 20 tetes
2 ml = 75 tetes
3 ml = 95 tetes
190 / 3 = 63,33 tetes

0,12 𝑚𝑙
. 63,33 tetes = 7,599 tetes = 8 tetes
1
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang paracetamol, dimasukkan ke dalam botol
5. Ditambahkan aethanolum, kocok hingga larut
6. Ditambahkan propylenglycolum ke dalam botol
7. Ditambahkan sorbitol solution 70 % ke dalam botol
8. Ditambahkan CCO, dikocok hingga larut
9. Dicukupkan volume, dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label

7. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Sahria
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

245 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.8.2 tgl.

R/ Pasta Asam Salisilat Seng s.f 20 g

m.f Pasta

Pro : Mulyana ( 15 tahun )


Alamat :

1. Kelengkapan Resep
Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia
m misce Campur
Pro Pro Untuk
f fac buat
s signa Tandai
s.f Secundum formula Dengan formula

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 14)

ACIDI SALICYLICI ZINCOXYDI PASTA


Pasta Asam Salisilat Seng

Komposisi. Tiap 10 g mengandung :


Acidum Salicylicum 200 mg
Zincoxydum 2,5 g
Amylum Tritici 2,5 g
Vaselinum flavum hingga 10 g

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.


Dosis. 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan

3. Uraian Bahan a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV


246 | P a g e
HALAMAN 51 ) Nama Resmi : ACIDUM
SALICYLICUM Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat

247 | P a g e
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Amylum Tritici (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 109 )
Nama Resmi : AMYLUM TRITICI
Nama Lain : Pati Gandum
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

248 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum salycilicum : 20 . 0,2 = 0,4 g ED,
10
2 Zincoxydum : 20 . 2,5 = 5 g ED,
10
3 Amylum Tritici : 20 . 2,5 = 5 g ED,
10
4 Vaselinum Flavum : 20 – ( 0,4 + 5 + 5) = 9,6 g ED,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang vaselinum flavum, dimasukkan ke dalam cawan, dilebur di atas penangas
air
4. Ditimbang amylum tritici
5. Diambil ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di-
timbang sebanyak diperlukan.
6. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpang, dilarutkan dengan aethanolum
secukupnya, dikeringkan dengan amylum tritici.
7. Dimasukkan ZnO ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan vaselinum flavum yang telah dilebur ke dalam lumpang, digerus hingga
homogen dan membentuk massa pasta, dimasukkan ke dalam wadah
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Mulyana
4. Signa : Pemakaian luar (pasta)
5. Label :-

249 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.8.3. tgl.

R/ Sodium Chlorida 0,9


Aqua dest ad 100 ml

m.f Sol.Non Steril


S. Epithema

Pro : Haryanti
Alamat :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
ad ad hingga
s signa Tandai
Sol Solution Larutan
2. Uraian Bahan
a. Sodium Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 584 )
Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Natrium Klorida
2. Chloretum Natricum
3. Garam Dapur
4. Natrium Chloratum

251 | P a g e
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air men-
didih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 403 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sodium Chlorida : 0,9 g ED,
2 Aqua dest : 100 – 0,9 = 99,1 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol
3. Ditimbang NaCl, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer
4. Ditambahkan air suling ±20 ml, digoyang – goyangkan hingga larut, saring ke dalam
botol.
5. Dicukupkan volume menggunakan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Haryanti
4. Signa : Obat kompres
5. Label : Kocok dahulu

252 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.8.4 tgl.

R/ Sanprima tab 1⁄
4
Erytromicyn 100 mg
CTM tab 1⁄
2

m.f Pulv dtd No. XII


S. 3 dd pulv I

Pro : Nur Aini ( 8 tahun )


Alamat :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
ad ad hingga
Pulv I Pulveren unum Satu bungkus
dtd Da tales dosis = Berikanlah dengan takaran
Dentur tales dosis sebanyak itu
2. Uraian Bahan
a. Sanprima ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 99 )
Isi : Tiap 5 ml sirop (kaplet forte) [tablet]: Trimetoprim 40 mg (160
mg ) [ 80 mg], sulfametoksazol 200 mg ( 800 mg) [400 mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih, saluran cerna, saluran nafas, infeksi THT,
infeksi lain dan infeksi disebabkan mikroorganisme yang sensitif
Kemasan : (HNA) Botol 60 ml sirop Rp.13.000,-dos 10 x 10 kaplet forte Rp.
130.000,- 10 x 10 tablet Rp.55.000,-
Alternatif :-
b. Erytromicyn (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 357 )
Nama Resmi : ERYTHROMYCINUM
Nama Lain : Eritromisin
Pemerian : Serbuk hablur putih atau agak kuning; tidak berbau atau praktis
tidak berbau.
253 | P a g e
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 247 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Sediaan : 250 mg/Kapsul ; 500 mg/Kaplet; 200 mg/tablet kunyah
c. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
3. Chlortrimeton

254 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sanprima : 12 . 41 = 3 tab ED,
2 Erytromicyn : 12 . 100 mg= 1200 𝑚𝑔 . 1 tab= 6 tab ED,
200 𝑚𝑔
3 CTM : 12 . 12= 6 tablet ED,

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 8 tahun
- 1 x pakai : 8 .– =-
20
- Sehari : 8 . 40 mg = 16 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 2 mg = 2 mg < -
% :-
- Sehari : 3 . 2 mg = 6 mg < 16 mg
6 𝑚𝑔
% : . 100% = 37, 5 % < 100 %
16 𝑚
𝑔

Dosis Maksimum Erytromicyn ( 1 x Pakai = 500 mg , Sehari = 4 g )


- Berdasarkan umur 8 tahun
- 1 x pakai : 8 . 500 mg = 200 mg
20
- Sehari : 8. 4g = 1,6 g
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 100 mg = 100 mg < 200 mg
% : 100 𝑚𝑔 . 100 % = 50 % < 100 %
200 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 100 mg = 300 mg < 1600 mg
300 𝑚𝑔
% : . 100% = 18, 75 % < 100 %
1600 𝑚𝑔

255 | P a g e
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil 6 tab CTM, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
3. Diambil 3 tab sanprima,dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluar-
kan
4. Diambil 6 tab erytromicyn, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
5. Dimasukkan CTM dan sanprima yang telah dihaluskan ke dalam lumpang, digerus
hingga homogen
6. Diayak, dihomogenkan kembali, dibagi sebanyak 12 bungkus
6. Penyerahan/ Etiket dan Label

1. Wadah : Plastik Klip


2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Nur Aini
4. Signa : 3 x Sehari 1 Bungkus
5. Label : NI

256 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.6.1 tgl.

R/ Ungt. Sulfuris Salicylatum


Sec. Form. Ind
10 gram

m.f ungt.
S. u. e

Pro : Salmawati
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
ad ad hingga
Pulv I Pulveren unum Satu bungkus
dtd Da tales dosis = Berikanlah dengan takaran
Dentur tales dosis sebanyak itu

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM INDONESIA HALAMAN 192

UNGUSINTUM SULFURIS SALICYLATUN


Salap Belerang Salisilat

Asam salisilat 2
Belerang Endap 4
Vaselin 94
Campurkan.

3. Uraian Bahan

257 | P a g e
a. Asalasilisilat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat

258 | P a g e
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Belerang Endap (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Vaselin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin

259 | P a g e
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam salisilat : 100
10 . 2 = 0,2 g ED,
2 Belerang Endap : 10 . 4 = 0,4 g ED,
100
3 Vaselin Album : 10 . 94 = 9,4 g ED,
100

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang vaselin album
4. Ditimbang belerang endap
5. Ditimbang asalasilisilat, dimasukkan ke dalam lumpang, ditetesi dengan aethanolum
secukupnya, dikeringkan dengan belerang endap
6. Dimasukkan vaselin album, digerus homogen
7. Dimasukkan ke dalam wadah
8. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Salmawati
4. Signa : Pemakaian luar ( Salep )
5. Label :-

261 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.6.2 tgl.

R/ Amoxycillin 250 mg
GG tab 100 mg
Paracetamol 250 mg

m.f Caps. dtd No.X


S. t. dd. Caps II

Pro : Gunawan Aco, SH


Alamat : ............................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
ad ad hingga
Pulv I Pulveren unum Satu bungkus
dtd Da tales dosis = Berikanlah dengan takaran
Dentur tales dosis sebanyak itu

2. Uraian Bahan
a. Amoxycillin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 95 )
Nama Resmi : AMOXYCILLINUM
Nama Lain : Amoxycillin
Pemerian : Serbuk hablur, putih; praktis tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol; tidak larut dalam benzena,
dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform
Khasiat Kegunaan : Antibiotik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar terkendali.
Sediaan : 250 mg; 500 mg/Kapsul
b. GG (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)

262 | P a g e
Nama Resmi : GUAIFENESINUM
Nama Lain :1. Guaifenesin
2. Gliseril Guaikolat
3. Gliseril Guaiakolat
4. 3-0-metoksifenoksi-propan-1,2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai agak kelabu; bau khas lemah; rasa pa-
hit.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam pro-
pilen glikol; agak sukar larut dalam gliserin.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 272).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Sediaan : 100 mg; 200 mg; 400 mg; 600 mg; 1200 mg/tablet
c. Paracetamol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 649 )
Nama Resmi : PARACETAMOLUM
Nama Lain : 1. Parasetamol
2. Asetaminofen
3. N-asetil-4-aminofenol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 37 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 500 mg/tablet
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Amoxycillinum : 10 .250 mg = 2500 𝑚𝑔 . 1 tab ED,
500 𝑚𝑔
= 5 tablet
2 GG tab : 10 . 100 mg = 1000 𝑚𝑔 .1 tab ED,
100 𝑚𝑔
= 10 tablet
3 Paracetamol : 10 . 250 mg = 2500 𝑚𝑔 . 1 tab ED,
500 𝑚𝑔
= 5 tablet

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Amoxycillinum ( 1 x Pakai = - mg , Sehari = 4 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 2 . 250 mg = 500 mg = 500 mg < -
% :−
- Sehari : 3 . 500 mg = 1500 mg < 4000 mg
% : 1500 𝑚𝑔 . 100% = 37,5 % < 100 %

4000 𝑚𝑔
5. Penentuan No.Cangkang Kapsul yang Dipakai
263 | P a g e
No. Cangkang Kapsul yang tersedia :
000 = 1 gram
00 = 600 mg
0 = 500 mg
1 = 300 mg
2 = 250 mg
3 = 200 mg
4 = 150 mg
5 = 100 mg

Bobot Teori :6g


Jumlah kapsul yang diminta : 10 kapsul
6000 𝑚𝑔
Jumlah bahan per kapsul : 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = = 600 mg/kapsul
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 10 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙
No. Cangkang kapsul yang digunakan : 00

6. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil amoxycillinum tablet, dimasukkan ke dalam lumpang satu persatu,sambil
digerus hingga halus, dikeluarkan
3. Diambil GG tablet, dimasukkan ke dalam lumpang satu persatu sambil digerus hingga
halus, dikeluarkan
4. Diambil paracetamol tablet, dimasukkan ke dalam lumpang satu persatu, sambil dige-
rus hingga halus
6. Dimasukkan amoxycillinum dan GG tab yang sudah dihaluskan ke dalam lumpang, di-
gerus hingga homogen
7. Ditimbang bobot akhir untuk mengetahui kapsul dengan no.cangkang berapa yang
akan dipakai
8. Dibagi sebanyak 10 kapsul
9. Dimasukkan ke dalam plastik klip
10. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Kapsul
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Gunawan Aco, SH
4. Signa : 3 x Sehari 2 Kapsul
5. Label : NI

264 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.6.3 tgl.

R/ OBH 60 ml
adde
Ephedrin HCl 100 mg
Sir. Thymi 10 ml

m.f potio 100 ml


S. 3 dd cth I

Pro : Iwan Karo


Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
f fac buat
adde adde Tambahkan
cth Cochlear thea Sendok teh
2. Uraian Bahan
a. Ephedrin HCl (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 350 )
Nama Resmi : EPHEDRINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Ephedrin HCl
2. Efedrina Hidroklorida
3. 2-metilamino-1-fenilpropan-11ol-hidroklorida
4. Hydrochloras 1-phenyl 2 methyl amino propanoli ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Sanedrine
Pemerian : Serbuk atau hablur halus, putih; tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol; tidak larut dalam eter
Khasiat Kegunaan : Simpatomimetikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 236 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

265 | P a g e
No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )
1 OBH : V1 . N1 = V2 . N2 ED,
60 . 1 = 𝛼 . 10
60
𝛼 = 10
𝛼 = 6 ml
2 Ephedrin HCl : 100 mg ED,
3 Sir.Thymi : 10 ml ED,
4 Air suling : 100 – ( 12 + 0,1 + 6) = 81,9 ml ED

4. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Ammonii Chloridum ( 1 x Pakai = - , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 5 . 1,2 = 0,06 < -
100
% :-

266 | P a g e
- Sehari : 3 . 0,06 g = 0,06 g <8g
% : 0,06 . 100% = 0,75 % < 100 %
8
Dosis Maksimum Ephedrin HCl ( 1 x Pakai = 50 mg , Sehari = 150 mg )
- Berdasarkan resep

- 1 x pakai : 5 . 100 mg = 5 mg < 50 mg


100
5 𝑚𝑔
% : . 100% = 10 % < 100 %
50 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 5 mg = 15 mg < 150 mg
15 𝑚𝑔
% : . 100% = 10 % < 100 %
150 𝑚
𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Ditimbang ephedrin HCl, dimasukkan ke dalam botol
5. Diukur air suling ±20 ml , dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga larut
6. Diukur OBH, dimasukkan ke dalam botol, dikocok
7. Diukur Sir.thymi, dimasukkan ke dalam botol, dikocok
8. Dicukupkan volume menggunakan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Iwan Karo
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

267 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.6.4 tgl.

R/ Boroglycerolum Sec. Form Ind


10 gram

m.f Sol
S. litus oris

Pro : Jamaluddin
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
lit or Litus oris Cairan untuk dioleskan ke
mulut
Sol Solution Larutan
adde adde Tambahkan
Pro Pro Untuk

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM INDONESIA HALAMAN 12 )

BOROGLY CEROLINUM
Obat Sariawan
Boraks Gliserin

Natrium tetraborat 10
Gliserin secukupnya sampai 100
Larutan

3. Uraian Bahan
268 | P a g e
a. Natrium tetraborat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 605 )
Nama Resmi : NATRII TETRABORAS
Nama Lain : 1. Natrium Tetraborat
2. Boraks
3. Boraks
4. Borax
5. Biboras Natricus
6. Natrii Biboras

269 | P a g e
Pemerian : Hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein. Pada waktu
mekar di udara kering dan hangat, hablur sering dilapisi serbuk
warna putih.
Kelarutan : Larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih dan dalam gli-
serin; tidak larut dalam etanol
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 427)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Gliserin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Principum dulce oleorum Scheelii


6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Natrii tetraborat : 100
10 . 10 = 1 g ED,
2 Gliserin : 10 – 1 = 9 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditarer botol
4. Ditimbang natrii tetraborat, dimasukkan ke dalam botol
5. Dicukupkan volumenya dengan gliserin, kemudian dikocok
6. Dipanaskan di atas penangas air hingga larut
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 30 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Jamaluddin
4. Signa : Dioleskan di mulut
5. Label : Kocok dahulu
270 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.2.1 tgl.

R/ Mixtura Oleosa Sec. Ph.Bld V


da 60 ml
adde
Sirup Simpel 10 ml

m.f. Potio 100 ml


S. 3 dd C I

Pro : Budiman
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


da da berikan
S Signa Tandai
Sol Solution Larutan
adde adde Tambahkan
Pro Pro Untuk
2. Uraian Formula ( FARMAKOPE BELANDA NOMOR 128 )
EMULSA
Emulsien

Emulsa biji kecuali jika ada ketentuan lain dibuat dari sepuluh bagian dari bijinya untuk 100 ba-
gian emulsa.
Biji-biji itu harus dicuci terlebih dahulu
Biji-biji amandel harus dikupas kulit bijinya terlebih dahuluu
Emulsa dari minyak-minyak lemak, kecuali kalau ada ketentuan lain, dibuat dari serbuk gom
arab yang setengah beratnya dan yang mengenai minyak ricini (jarak) yang sepertiga beratnya
dari minyak yang dipergunakan

Jika tidak ada ketentuan perbandingan yang lain, maka untuk seratus bagian emulsa harus diper-
gunakan 10 bagian minyak
Jika disebut mixtura oleosa, maka harus disebut dengan minyak almond

3. Uraian Bahan a. PGA (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV


269 | P a g e
HALAMAN 718 )
Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama Lain : 1. Serbuk Gom Akasia
2. Serbuk Gom Arab
3. ( Pulvis ) Gummi Arabicum
4. ( Pulvis ) Gummi Mimosae

279 | P a g e
Pemerian : Serbuk, putih atau putih kekuningan; tidak berbau.
Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, me-
ninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sediikit, dan
memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau keku-
ningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terha-
dap kertas lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan da-
lam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 279 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Minyak Amandel : 60 . 10 = 6 g ED,
100
2 PGA : 21 . 6 =3g ED,
3 Air untuk PGA : 1,5 . 3 = 4,5 ml ED,
4 Sirup Simpel : 10 ml ED,
5 Air Suling : 60 –( 6+3 + 4,5 +10) =36,5 ml ED,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan dan dikalibrasi botol
3. Ditarer cawan porselin, ditimbang minyak amandel di atasnya
4. Ditimbang PGA, dimasukkan ke dalam lumpang, diukur air untuk PGA, dimasukkan
ke dalam lumpang digerus hingga terbentuk mucilago
5. Dimasukkan minyak amandel sedikit demi sedikit ke dalam lumpang, sambil digerus
kuat – kuat hingga terbentuk corpus emulsi
6. Diencerkan dengan air suling secukupnya, dimasukkan ke dalam botol
7. Diukur sirup simpel, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Budiman
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok makan
5. Label : Kocok dahulu

289 | P a g e
Dr.Fatahillah Akbar,Sp.Interna
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707 Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.2.2 Tgl.

R/ Serbuk Bagi Acidov II s.f No .IV


adde
CTM 12 mg
Luminal 100 mg

m.f. pulv. NO.IX


S. 3 dd pulv.I

Pro : Dwi Fatimah


Umur : 25 tahun
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


pulv pulveres Serbuk bagi
S Signa Tandai
dd De die Sehari
adde adde Tambahkan
Pro Pro Untuk
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 8)

ACIDI ACETYLSALICYLICI OPII PULVERES II


Serbukbagi Asam Asetilsalisilat Opium II
Serbukbagi Acidov-II

Komposisi. Tiap bungkus mengandung :


Acidum Acetylsalicylicum 350 mg
Opii Pulvis Compositus 150 mg

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.


Dosis. 3 kali sehari 1 bungkus

272 | P a g e
3. Uraian Bahan
a. Acidum Acetylsalicylicum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 31 )
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLOSALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Asetilsalisilat
2. Asetosal
3. Asetosalum
4. Asam-0-asetoksibenzoat
5. Acital
6. Acetylinum
7. Antirheumine
8. Euthemine
9. Empyrine
10. Hakarin
11. Idragen
12. Rheumine
13. Rhodine
14. Sanaperinum

273 | P a g e
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil di
udara kering; di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa
menjadi asam salisilat dan asam asetat
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
kloroform, dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak
Khasiat Kegunaan : Analgetikum;Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 43 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Opii Pulvis Compositus (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 462 )
Nama Resmi : OPII PULVIS COMPOSITUS
Nama Lain : 1. Serbuk Opium Majemuk
2. Serbuk Dover
3. Pulvis Opii Compositus
4. Asam-0-asetoksibenzoat
5. Pulvis Doveri
6. Pulvis Ipecacuanhae Compositus
Pemerian : Serbuk; kelabu cokelat
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Narkotika; antitusivum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat berisi zat pengering terlindung dari
cahaya.
c. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
d. Luminal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 659 )
Nama Resmi : PHENOBARBITALUM
Nama Lain : 1. Fenobarbital
2. Luminal
3. Asam-5-etil-5 fenilbarbiturat
4. Gardenal
5. Nirvonal

274 | P a g e
6. Dorminal
7. Phenobarbitalum
8. Phenobarbyl
9. Phenylaethylmalonylureum
10. Phenylaethylmalonylcarbamide
11. Acidum Phenylaethylobarbituricum
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat; tidak berbau; tidak
berasa; dapat terjadi polimorfisma. Stabil di udara; pH larutan je-
nuh lebih kurang 5.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam eter, dan
dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat; agak
sukar larut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Hipnotikum, sedativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 481 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum Acetylsalicylicum : 6 . 350 mg = 2100 mg ED,
2 Opii Pulvis Compositus : 6 . 150 mg = 900 mg ED,
3 CTM :12 𝑚𝑔 . 1 tab = 3 tablet ED,
4 𝑚𝑔
4 Luminal : 100 mg ED,

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Acidum Acetylsalicylicum ( 1 x Pakai = 1 g , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 2100 mg = 233,33 mg < 1000 mg
9
% : 233,33 𝑚𝑔 . 100 % = 23,33 % < 100 %
1000 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 233,33 mg = 699,99 mg < 8000 mg
% : 699,99 𝑚𝑔 . 100% = 8,74 % < 100 %
8000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Opii Pulvis Compositus ( 1 x Pakai = 1,5 g , Sehari = 5 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 900 mg = 100 mg > 1500 mg
9
100 𝑚𝑔
% : . 100 % = 6,66 % < 100 %
1500 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 100 mg = 300 mg < 5000 mg
300 𝑚𝑔
% : . 100% = 6 % < 100 %
5000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 .12 mg = 1,33 mg > - mg
9

275 | P a g e
% :-
- Sehari : 3 . 1,33 mg = 3,99 mg < 40 mg
% : 3,99 𝑚𝑔 . 100% = 9,97 % < 100 %
40 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Luminal ( 1 x Pakai = 300 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 100 mg = 11,11 mg > 300 mg
9
% : 11,11𝑚𝑔 . 100 % = 3,7 % < 100 %
300 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 11,11 mg = 33,33 mg < 600 mg
% : 33,33 𝑚𝑔 . 100% = 5,55 % < 100 %
600 𝑚𝑔
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang asetosal, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Ditimbang opii pulvis compositus, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga ho-
mogen, dikeluarkan
5. Diambil CTM tab, digerus hingga halus, dikeluarkan
6. Diambil luminal tab, digerus hingga halus
7. Dimasukkan bahan – bahan yang tadi sudah dikeluarkan, digerus homogen
8. Diayak lalu dihomogenkan kembali
10. Dibagi sebanyak 9 bungkus
11. Dimasukkan ke dalam plastik klip
12. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Dwi Fatimah
4. Signa : 3 x Sehari 1 bungkus
5. Label : NI

276 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.2.3 Tgl.

R/ Pasta Lassar Sec.Ph.Bld V


da 15

m.d.S.u.e.

Pro : Fachri
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
d da berikan
s signa tanda
u.e Usum eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk

2. Uraian Formula ( FARMAKOPE BELANDA NOMOR )

PASTA ZINCI SALYCILATA LASSARI


SALYCILZUURHOODENDE ZINKPASTA VOLGENS LASSAR
Tapal sengan yang mengandung asam salisilat menurut lassar

Campurlah
Dua bagian asam salisilat, dipirik halus-halus .............................. 2
dengan
Dua puluh lima bagian seng oksida (B40)................................... 25
Dua puluh lima bagian pati terigu ................................................25
dan
Empat puluh delapan bagian vaseline kuning yang
sebelumnya telah dilelehkan .........................................................48
277 | P a g e
Benda sepeti salep, rata, putih, kuning kaku.

3. Uraian Bahan
a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat

278 | P a g e
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.

Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Amylum Tritici (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 109 )
Nama Resmi : AMYLUM TRITICI
Nama Lain : Pati Gandum
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

279 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam Salisil : 15 . 2 = 0,3 g ED,
100
2 Seng Oksida : 15 . 25 = 3,75 g ED,
100
3 Amylum Tritici : 15 . 25 = 3,75 g ED,
100
4 Vaselin Flavum : 15 . 48 = 7,2 g ED,
100
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang vaselin kuning, dimasukkan ke dalam cawan, dilebur di atas penangas air
4. Ditimbang amylum tritici
5. Diambil ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di
timbang
6. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpanh, dilarutkan dengan aethanolum
secukupnya, dikeringkan dengan amylum tritici
7. Dimasukkan vaselinum flavum yang telah dilebur, digerus hingga homogen dan mem-
bentuk massa salep, dimasukkan ke dalam wadah
8. Diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Pot Salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Fachri
4. Signa : Pemakaian luar ( Pasta )
5. Label :-

281 | P a g e
280
Dr.Aisyah Khairunnisa, Sp.Interna
Jl.Boulevard No.19 Tlp(0411)885577 Makassar
Sip. 2009/Kanwil/Nakes/10

No. 1.2.4 Tgl.

R/ Gargarisma Khan s.f. 60 ml

m.d.S. 2 dd gargel

Pro : Yani
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
d da berikan
s signa tanda
s.f Secundum formula Dengan formula
garg gargarisma Obat kumur
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 304)

ZINCI CHLORIDI GARGARISMA


Gargarisma Seng Klorida

Komposisi. Tiap 300 ml mengandung :


Zinci Chloridum 1 g
Acidum Salicylicum 300 mg
Alumini Kalii Sulfas 1 g
Oleum Menthae gtt II
Aqua destillata hingga 300 ml
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.
Dosis. 2 sampai 3 kali sehari, untuk kumur.
Catatan. Dapat ditambahkan 50 mg Natrium Dihidrogen fosfat
3. Uraian Bahan
282 | P a g e
a. Zinci Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Zink Klorida
2. Sinsi Klorida
3. Chloretum Zincicum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Zincum Chloratum

283 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih. Dapat
berupa massa seperti porselen atau berbentuk silinder. Sangat
mudah mencair. Larutan ( 1 dalam 10 ) bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan da-
lam gliserin. Larutan dalam air atau dalam etanol biasanya agak
keruh, tetapi kekeruhan hilang jika ditambahkan sedikit asam

klorida.
Khasiat Kegunaan : Kaustikum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Alumunii kalii sulfas (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 84 )
Nama Resmi : ALUMUNII KALII SULFAS
Nama Lain : 1. Alumunium Kalium Sulfat
2. Tawas
3. Alumen
4. Aluin ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Alumunii et Kalii Sulfas
6. Sulfas Kalico Alumunicus

284 | P a g e
Pemerian : Hablur kasar tidak berwarna, pecahan hablur atau serbuk putih;
tidak berbau; rasa agak manis dan kelat. Larutan bereaksi asam
terhadap lakmus.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih;
mudah larut meskipun lambat dalam gliserin; tidak larut dalam
etanol.
Khasiat Kegunaan : Adstringen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 81 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Ol. Menthae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 629)
Nama Resmi : OLEUM MENTHAE
Nama Lain :1. Minyak permen
2. Peppermint Oil
3. Pepermuntolie
4. Oleum Menthae Piper
Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk
; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.
Kelarutan : Dalam etanol 70 % satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagi-
an volume etanol 70 %: tidak terjadi opalesensi.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan: karminativum. (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 458).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Zinci Chlorida : 300
60 . 1 = 0,2 g ED,
2 Asam Salisil : 300
60 . 300 = 60 mg ED,
3 Alumunii kalii sulfas : 60 .1 = 0,2 g ED,
300
4 Ol. Menthae : 60 .2 = 0,4 tetes ED,
300
Dikonversi menjadi
Aq. Menthae Pip. : 0,4 . 19 ml = 7,6 ml
1
*Dalam19 ml aqua menthae Pip. setara dengan
satu tetes oleum menthae Pip.
5 Aqua Dest. : 60 – ( 0,2 + 0,06 + 0,2 )= 59,54 ml ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Ditimbang As. salisil dan tawas, dimasukkan ke dalam gelas piala, dilarutkan dengan
air panas ± 30 ml, diaduk hingga larut, kemudian didinginkan
5. Ditimbang zinci chlorida, dimasukkan ke dalam gelas piala yang berisi As.salisil dan ta-
was, diaduk hingga larut
6. Disaring ke dalam botol, ditambahkan Aq. menthae Pip., dicukupkan volume dengan
air suling, dikocok hingga homogen.
7. Diberi etiket dan label
285 | P a g e
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Yani
4. Signa : 2 x Sehari Dikumurkan
5. Label : Kocok dahulu

286 | P a g e
Dr.Aqilah Mutmainnah,Sp.Interna
Jl.Mawar No. 05 Tlp (0411) 589920 MAKASSAR
SIP. 2010/Kanwil/Nakes/18

No. 1.1.1 Tgl.

R/ Elixir Paracetamol s.f 60 ml

m.d S. t dd cth I

Pro : Kamriati
Umur :
Alamat : ..............................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
da da berikan
cth Cochlear thea Sendok teh
s signa Tandai
s.f Secundum formula Dengan formula

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 3)

ACETAMINOPHENI ELIXIR
Eliksir Asetaminofen
Eliksir Parasetamol
Komposisi. Tiap 5 ml mengandung :
Acetaminophenum 120 mg
Glycerolum 2,5 ml
Propylenglycolum 500 μl
Sorbitoli solutio 70 % 1,25 ml
Aethanolum 500 μl
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Aqua destillata hingga 5 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya


Dosis. Anak, sampai 1 th 1 sendok teh; 1 sampai 5 th 2 sendok teh
287 | P a g e
284
Catatan. 1. Air dapat diganti dengan sirop simpleks
2. Sediaan berkekuatan lain : 150 mg
3. Uraian Bahan
a. Acetaminophenum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 649 )
Nama Resmi : PARACETAMOLUM
Nama Lain : 1. Parasetamol
2. Asetaminofen
3. N-asetil-4-aminofenol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 37 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
b. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Principum dulce oleorum Scheelii


6. Propana-1,2,3-trioal

288 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Propylenglycolum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : 1. Propilen Glikol
2. Propana-1,2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas; praktis tidak ber-
bau; menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloro-
form; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial;
tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; pelarut (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 534 ).
Penyimpanan : Dalam wadah terutup rapat
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acetaminophenum : 60 . 120 mg = 1440 mg ED,
5
2 Glycerolum : 60 . 2,5 ml = 30 ml ED,
5
3 Propylenglycolum : 60 . 500 μl = 6000 μl = 6 ml ED,
5
4 Sorbitoli solution 70 % : 60 . 1,25 ml = 15 ml ED,
5
5 Aethanolum : 60 . 500 μl = 6000 μl =6 ml ED,
5
6 CCO : V1. N1 = V2 . N2 ED,
60 . 0,01 = 𝛼 . 5
0,6 = 5 ml
0,6
𝛼 = 5
𝛼 = 0,12 ml = 8 tetes
7 Aqua dest : 20 – ( 1,44 + 30 + 6 + ED,
15 + 6 )= 1,56 ml

5. Perhitungan Tetes Percobaan


1 ml = 20 tetes
2 ml = 75 tetes
3 ml = 95 tetes
190 / 3 = 63,33 tetes

0,12 𝑚𝑙
. 63,33 tetes = 7,599 tetes(diusul ke pengawas untuk dibulatkan menjadi 8 tetes)
1
289 | P a g e
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang paracetamol, dimasukkan ke dalam botol
5. Ditambahkan aethanolum, kocok hingga larut
6. Ditambahkan propylenglycolum ke dalam botol
7. Ditambahkan sorbitol solution 70 % ke dalam botol
8. Ditambahkan CCO, dikocok hingga larut
9. Dicukupkan volume, dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Kamriati
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

290 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.1.2 Tgl.

R/ Pasta Asam Salisilat sf 20

m.f.Ungt
S.u.e

Pro : Ny. Ira


Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
f fac buat
s signa tanda
u.e Usum eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk

2. Uraian ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 14 )


ACIDI SALICYLICI ZINCOXYDI PASTA
Pasta Asam Salisilat Seng

Komposisi. Tiap 10 gl mengandung :


Acidum Salicylicum 200 mg
Zincoxydum 2,5 g
Amylum Tritici 2,5 g
Vaselinum flavum hingga 10 g

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik


Dosis. 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan

3. Uraian Bahan a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV


HALAMAN 51 ) Nama Resmi :
291 | P a g e
ACIDUM SALICYLICUM Nama Lain : 1. Asam
Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat

292 | P a g e
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 835 )
Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Amylum Tritici (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 109 )
Nama Resmi : AMYLUM TRITICI
Nama Lain : Pati Gandum
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

290 | P a g e
Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam Salisil : 20 . 0,2 = 0,4 g ED,
10
2 Seng Oksida : 20 . 2,5 = 5 g ED,
10
3 Amylum Tritici : 20 . 2,5 = 5 g ED,
10
4 Vaselin Flavum : 20 - ( 0,4 + 5 + 5) = 9,6 g ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang vaselin kuning, dimasukkan ke dalam cawan, dilebur di atas penangas air
4. Ditimbang amylum tritici
5. Diambil ZnO secukupnya, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, di
timbang
6. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpanh, dilarutkan dengan aethanolum
secukupnya, dikeringkan dengan amylum tritici
7. Dimasukkan vaselinum flavum yang telah dilebur, digerus hingga homogen dan mem-
bentuk massa salep, dimasukkan ke dalam wadah
8. Diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Pot Salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ny.Ira
4. Signa : Pemakaian luar ( Pasta )
5. Label :-

291 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.1.3. tgl.

R/ Sodium Chlorida 9%
Aqua dest 60 ml

m.f Sol.Non Steril


S. Obat Cuci Luka

Pro : Sutomo
Alamat :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
ad ad hingga
s signa Tandai
Sol Solution Larutan
2. Uraian Bahan
a. Sodium Chlorida (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 584 )
Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Natrium Klorida
2. Chloretum Natricum
3. Garam Dapur
4. Natrium Chloratum

292 | P a g e
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air men-
didih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 403 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Sodium Chlorida : 9 . 60 = 5,93 g ED,
91
2 Aqua dest : 60 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol
3. Ditimbang NaCl, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer
4. Ditambahkan air suling ±20 ml, digoyang – goyangkan hingga larut, saring ke dalam
botol.
5. Dicukupkan volume menggunakan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Sutomo
4. Signa : Obat cuci luka

5. Label : Kocok dahulu

295 | P a g e
294
Dr.Aisyah Khairunnisa,Sp.Interna
Jalan Boulevard No. 198 Tlp (0411) 85577Makassar
SIP. 2009/Kanwil/Nakes/10

No. 1.1.4 Tgl.

R/ Cotrimoxazole tab 1⁄
2
Erysanbe Dulcet 1⁄
2
CTM tab 2 mg

SL qs

m.f Pulv dtd No. X


S. t dd pulv I

Pro : Amir
Umur : 10 tahun
Alamat : ........................................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
qs Quantum satis Secukupnya
Pulv I Pulveren unum Satu bungkus
dtd Da tales dosis = Berikanlah dengan takaran
Dentur tales dosis sebanyak itu
2. Uraian Bahan
a. Bactrim ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 94 )
Isi : Tiap tablet (tablet forte) [ 5 ml sirop ] ; Trimetoprim 80 mg
( 160 mg ) [ 40 mg ], sulfametoksazol 400 mg (800 mg)[200mg]
Indikasi : Infeksi saluran kemih disebabkan kuman E.Coli, klebsiela, Ente-
bacter,proteus; saluran pencernaan disebabkan kuman salmo-
nella dan shigella; saluran pernafasan disebabkan kuman H.Influ-
za, S.pneumoniae; infeksi lain seperti toksoplasmosis dan dima-
na obat terpilih tidak dapat diberikan ( antibiotik )
Kemasan : (HNA+) Dos 500 tablet Rp.1.004.477,- 100 tablet forte Rp.
451.574,- botol 50 ml sirop Rp.55.673,-
Alternatif : Bactrizol ( Tiap tablet : Kotrimoksazol : Trimetoprim 80 mg, sul-
fametoksazol 400 mg; tiap tablet forte : Trimetoprim 160 mg, sul-
296 | P a g e
fametoksazol 800 mg. Tiap 5ml sirop: trimetoprim 40 mg, sulfa-
metoksazole\ 200 mg.)
b. Erytromicyn (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 357 )
Nama Resmi : ERYTHROMYCINUM
Nama Lain : Eritromisin
Pemerian : Serbuk hablur putih atau agak kuning; tidak berbau atau praktis
tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 247 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Sediaan : 250 mg/Kapsul ; 500 mg/Kaplet; 200 mg/tablet kunyah
c. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton

297 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara

4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
d. SL ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 488 )
Nama Resmi : LACTOSUM
Nama Lain : 1. Laktosa
2. Saccharum lactis
3. Melksuiker
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Gula Susu
Pemerian : Serbuk atau massa hablur, putih atau putih krem. Tidak berbau
dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau
Kelarutan : Mudah ( dan pelan – pelan ) larut dalam air dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 338 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Cotrimoxazole tab : 10 . 21 = 5 tablet ED,
2 Erysanbe dulcet : 10 . 21 = 5 tablet ED,
3 CTM : 10 . 2 mg = 20 𝑚𝑔 .1 tab = ED,
4 𝑚𝑔
5 tablet
4 SL :1g ED,
4. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Erytromicyn ( 1 x Pakai = 500 mg , Sehari = 4 g )
- Berdasarkan umur 10 tahun
- 1 x pakai : 10 . 500 mg = 250 mg
20
- Sehari : 10 . 4000 mg = 2000 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 100 mg = 100 mg < 250 mg
% : 100 𝑚𝑔 . 100 % = 40 % < 100 %
250 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 100 mg = 300 mg < 2000 mg

298 | P a g e
300 𝑚𝑔
% : . 100% = 15 % < 100 %
2000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 10 tahun
- 1 x pakai : 10 . – = -
20
- Sehari : 10 . 40 mg = 20 mg
20
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 2 mg = 2 mg < -
% :-
- Sehari : 3 . 2 mg = 6 mg < 20 mg
6 𝑚𝑔
% : . 100% = 30 % < 100 %
20 𝑚
𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, ditimbang SL, sebagian digerus di dalam lumpang
2. Diambil 5 tab CTM, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluarkan
3. Diambil 5 tab erysanbe,dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus, dikeluar-
kan
4. Diambil 6 tab cotrimoxazole, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
5. Dimasukkan sisa SL, CTM dan erysanbe yang telah dihaluskan ke dalam lumpang,
digerus hingga homogen
6. Diayak, dihomogenkan kembali, dibagi sebanyak 12 bungkus
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Amir
4. Signa : 3 x Sehari 1 Bungkus
5. Label : NI

299 | P a g e
Dr.Aqilah Mutmainnah,Sp.Interna
Jl.Mawar No. 05 Tlp (0411) 589920 MAKASSAR
SIP. 2010/Kanwil/Nakes/18

No. 1.5.1 Tgl.

R/ Chlortrimeton 50 mg
Etanol 90 % 5 ml
Sir. Simpleks 20 ml
Aqua dest ad 60 ml

m.f.Potio
S. 3 dd cth I

Pro : Ilyas
Umur : 7 tahun
Alamat : ..............................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
da da berikan
cth Cochlear thea Sendok teh
dd De die Sehari
f fac buat

2. Uraian Bahan
a. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan


No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )
1 Chlortrimeton : 50 mg ED,
2 Etanol 90 % : 5 ml ED,
3 Sir.simpleks : 20 ml ED,
4 Aqua dest : 60 ( 0,05 + 5 + 20) = 34,95 ml ED,
4. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 7 tahun
- 1 x pakai : 7 .– =-
7 +12
- Sehari : 7 . 40 mg = 14,73 mg
7+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 5 . 50 mg = 4,16mg < -
60
% :-
- Sehari : 3 . 4,16 mg = 12,48 mg < 14,73 mg
% : 12,48 𝑚𝑔 . 100% = 84,72 % < 100 %
14,73 𝑚𝑔
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang CTM, dimasukkan ke dalam botol
5. Ditambahkan etanol 90 %, dikocok hingga larut
6. Diukur lalu dimasukkan Sir.simpleks ke dalam botol
7. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Ilyas
4. Signa : 3 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

301 | P a g e
Dr.Fatahillah Akbar,Sp.Interna
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707 Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.5.2 Tgl.

R/ Acid Salicyl 3%
Menthol 0,5 %
Amylum 2
Talkum ad 20

m.f. pulv. adsp


S. u.e

Pro : Fahreza
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


pulv pulveres Serbuk bagi
S Signa Tandai
ad ad hingga
u.e. Usus eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk
2. Uraian Bahan
a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat

302 | P a g e
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Menthol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 529 )
Nama Resmi : MENTHOLUM
Nama Lain : Mentol
Pemerian : Hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya
bentuk jarum, atau massa yang melebur; bau enak seperti minyak
permen.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam
asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak le-
mak dan dalam minyak atsiri
Khasiat Kegunaan : Korigen; antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 362 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Amylum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 108 )
Nama Resmi : AMYLUM ORYZAE
Nama Lain : 1. Pati Beras
2. Amylum
3. Rijszotmeel ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sagu Beras
5. Tepung Beras
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 93 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. Talkum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771 )
Nama Resmi :TALKUM
Nama Lain :1. Talk
2. Talcum Venetum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Speksteenpoeder

303 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum Salicylicum : 3100
. 20 = 0,6 g ED,
2 Menthol : 0,5 . 20 = 0,1 g ED,
100
3 Amylum :2g ED,
4 Talkum : 20– ( 0,6 + 0,1 + 2) = 17, 3g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang talkum dan amylum
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang menthol diatasnya
5. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpang
6. Dimasukkan menthol ke dalam lumpang, digerus hingga larut, dikeringkan dengan
amylum
7. Dimasukkan talkum, digerus hingga homogen
8. Diayak dengan ayakan No.100, dihomogenkan kembali
9. Ditimbang bobot akhir untuk menghitung persentase kehilangan bahan
10. Dimasukkan ke dalam wadah
11. Diberi etiket dan label
5. Perhitungan Persen Kehilangan Bahan
Bobot Teori : 20 g
Bobot Akhir : ( Misalnya ) 19,5 g

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20 − 19 ,5


X 100 % = x 100 % = 2,5 % < 5 %
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 20

Page 304
*Persen kehilangan bahan tidak boleh lebih dari 5 %
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Bedak
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Fahreza
4. Signa : Pemakaian luar ( Bedak )
5. Label :-

304 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq, Sp.Interna
Jalan Boegenville No. 121 Tlp (0411) 454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.5.3. Tgl.

R/ Pulvis Acidov I s.f No .IV


adde
GG tab 10

m.f. pulv. NO.XII


S. 3 dd pulv.I

Pro : Anwar
Umur : 20 tahun
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


pulv pulveres Serbuk bagi
S Signa Tandai
dd De die Sehari
adde adde Tambahkan
Pro Pro Untuk
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 8)

ACIDI ACETYLSALICYLICI OPII PULVERES II


Serbukbagi Asam Asetilsalisilat Opium II
Serbukbagi Acidov-II

Komposisi. Tiap bungkus mengandung :


Acidum Acetylsalicylicum 300 mg
Opii Pulvis Compositus 200 mg

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.


Dosis. 3 kali sehari 1 bungkus

3. Uraian Bahan
305 | P a g e
a. Acidum Acetylsalicylicum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 31 )
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLOSALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Asetilsalisilat
2. Asetosal
3. Asetosalum
4. Asam-0-asetoksibenzoat
5. Acital
6. Acetylinum
7. Antirheumine
8. Euthemine ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
9. Empyrine
10. Hakarin
11. Idragen
12. Rheumine
13. Rhodine
14. Sanaperinum

306 | P a g e
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil di
udara kering; di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa
menjadi asam salisilat dan asam asetat
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
kloroform, dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak
Khasiat Kegunaan : Analgetikum;Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 43 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Opii Pulvis Compositus (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 462 )
Nama Resmi : OPII PULVIS COMPOSITUS
Nama Lain : 1. Serbuk Opium Majemuk
2. Serbuk Dover
3. Pulvis Opii Compositus
4. Asam-0-asetoksibenzoat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Pulvis Doveri
6. Pulvis Ipecacuanhae Compositus
Pemerian : Serbuk; kelabu cokelat
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Narkotika; antitusivum

307 | P a g e
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat berisi zat pengering terlindung dari
cahaya.
c. GG tab (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : GUAIFENESINUM
Nama Lain :1. Guaifenesin
2. Gliseril Guaikolat
3. Gliseril Guaiakolat
4. 3-0-metoksifenoksi-propan-1,2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai agak kelabu; bau khas lemah; rasa pa-
hit.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam pro-
pilen glikol; agak sukar larut dalam gliserin.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 272).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Sediaan : 100 mg; 200 mg; 400 mg; 600 mg; 1200 mg/tablet
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum Acetylsalicylicum : 6 . 300 mg = 1800 mg ED,
2 Opii Pulvis Compositus : 6 . 200 mg =1200 mg ED,
3 GG tab :10000 𝑚𝑔 . 1 tab = 100 tab ED,
100 𝑚𝑔

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Acidum Acetylsalicylicum ( 1 x Pakai = 1 g , Sehari = 8 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 1800 mg = 150 mg < 1000 mg
12
150 𝑚𝑔
% : . 100 % = 15 % < 100 %
1000 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 150 mg = 450 mg < 8000 mg
450 𝑚𝑔
% : . 100% = 5,62 % < 100 %
8000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Opii Pulvis Compositus ( 1 x Pakai = 1,5 g , Sehari = 5 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 1200 mg = 100 mg > 1500 mg
12
100 𝑚𝑔
% : . 100 % = 6,66 % < 100 %
1500 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 100 mg = 300 mg < 5000 mg
300 𝑚𝑔
% : . 100% = 6 % < 100 %
5000 𝑚𝑔
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang asetosal, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Ditimbang opii pulvis compositus, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga ho-
mogen, dikeluarkan
308 | P a g e
5. Diambil GG tab, digerus hingga halus
6. Dimasukkan bahan – bahan yang tadi sudah dikeluarkan, digerus homogen
7. Diayak lalu dihomogenkan kembali
9. Dibagi sebanyak 12 bungkus
10. Dimasukkan ke dalam plastik klip
11. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Anwar
4. Signa : 3 x Sehari 1 bungkus
5. Label : NI

309 | P a g e
Dr.Aisyah Khairunnisa, Sp.Interna
Jl.Boulevard No.19 Tlp(0411)885577 Makassar
Sip. 2009/Kanwil/Nakes/10

No. 1.5.4 Tgl.

R/ Salep 3 - 10 10 gram

m.d.S. u.e

Pro : Darni
Umur : 18 tahun
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
d da berikan
s signa tanda
u.e Usum eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk

2. Uraian Bahan
a. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
308 | P a g e
307
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk

309 | P a g e
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Vaselinum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin

310 | P a g e
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam Sailisil : 100
3 . 10 = 0,3 g ED,
2 Sulfur PP : 100
10 . 10 = 1 g ED,
3 Vaselinum album : 10 – ( 0,3 + 1 ) = 8,7 g ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang vaselinum dan sulfur pp
4. Ditimbang asam salisil, dimasukkan ke dalam lumpang, dilarutkan dengan aethanolum
secukupnya, dikeringkan dengan sulfur PP.
5. Dimasukkan vaselinum album ke dalam lumpang, digerus hingga homogen dan mem-
bentuk massa salep
6. Dimasukkan ke dalam pot salep
7. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Darni
4. Signa : Pemakaian luar ( Salep )
5. Label :-

311 | P a g e
Dr.Aqilah Mutmainnah,Sp.Interna
Jl.Mawar No. 05 Tlp (0411) 589920 MAKASSAR
SIP. 2010/Kanwil/Nakes/18

No. 1.3.1 Tgl.

R/ Salt Erlenmeyer 6

m.f.Potio Cum Aqua Menthae 100 ml


S.o.vesp.cth.II

Pro : Zaenal
Umur : 25 tahun
Alamat : ..............................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
o. vesp. Omni vespere Tiap malam
cum cum dengan
s signa Tandai
cth Cochlear thea Sendok teh
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 52 )
BROMETORI POTIO
Posio Brom
Larutan Charcot
Komposisi. Tiap 300 ml mengandung :
Kalii Bromidum 4 g
Natrii Bromidum 4 g
Ammonii Bromidum 2 g
Aqua menthae piperitae 50 ml
Aqua destillata hingga 300 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik.


Dosis. 3 kali sehari 1 sendok makan
Catatan. Dapat ditambahkan Metil Paraben : 300 mg

3. Uraian Bahan
312 | P a g e
a. Kalii Bromidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 328 )
Nama Resmi : KALII BROMIDUM
Nama Lain : 1. Kalium Bromida
2. Brometum Kalicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Potassium Bromida
Pemerian : Hablur tidak berwarna, transparan atau buram atau serbuk butir
; tidak berbau; rasa asin dan agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air dan dalam lebih kurang
200 bagian etanol ( 90 %) P
Khasiat Kegunaan : Sedativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Natrii Bromidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 397 )
Nama Resmi : NATRII BROMIDUM
Nama Lain : 1. Natrium Bromida
2. Brometum Natricum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Sodium Bromida

313 | P a g e
Pemerian : Hablur kecil, transparan atau buram, tidak berwarna, atau serbuk
butir putih; rasa asin dan agak pahit; meleleh basah.
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 17 bagian etanol ( 95 % ) P

Khasiat Kegunaan : Sedativum


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Ammonii Bromidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 87 )
Nama Resmi : AMMONII BROMIDUM
Nama Lain : 1. Amonium Bromida
2. Brometum Ammonicum( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; tidak berwarna sampai putih keku-
ningan lemah; tidak berbau; higroskopik.
Kelarutan : Larut dalam 1,3 bagian air dan dalam 12 bagian etanol( 95%) P
Khasiat Kegunaan : Sedativum
Penyimpanan : Dalam wadah terutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Kalii Bromida : 6 . 4 = 2,4 g ED,
10
2 Natrii Bromida : 10
6 . 4 = 2,4 g ED,
3 Ammonii Bromida : 10
6 . 2 = 1,2 g ED,
4 Aqua menthae Pip. : 100–( 2,4 + 2,4 + 1,2)=94 ml ED,

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Kalii Bromidum ( 1 x Pakai = 2 g , Sehari = 6 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 10 . 2,4 = 0,24 g < 2 g
100
0,24
% : . 100 % = 12 % < 100 %
2
- Sehari : 3 . 0,24 g = 0,72 g < 6 g
0,72
% : . 100% = 12 % < 100 %
6
Dosis Maksimum Natrii Bromidum ( 1 x Pakai = 2 g , Sehari = 6 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 10 . 2,4 = 0,24 g < 2 g
100
0,24
% : . 100 % = 12 % < 100 %
2
- Sehari : 3 . 0,24 g = 0,72 g < 6 g
0,72
% :
. 100% = 12 % < 100 %
6
Dosis Maksimum Ammonii Bromidum ( 1 x Pakai = 1 g , Sehari = 3 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 10 . 1,2 = 0,12 g < 1 g
100
% : 0,12 . 100 % = 12 % < 100 %
1

314 | P a g e
- Sehari : 3 . 0,12 = 0,36 g < 3 g
% : 0,36 . 100% = 12 % < 100 %
3
Dosis Maksimum Searah Kalii Bromidum, Natrii Bromidum dan Ammonii Bromidum
1 x Pakai : 12 % + 12 % + 12 % = 36% < 100 %
Sehari : 12 % + 12 % + 12 % = 36 % < 100 %
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang kalii bromidum, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, larutkan dengan
aqua menthae Pip. sebanyak ± 20 ml, disaring ke dalam botol
5. Ditimbang natrii bromidum, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, larutkan dengan
aqua menthae Pip. sebanyak ± 20 ml, disaring ke dalam botol
6. Ditimbang ammonii bromidum, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, larutkan de-
ngan aqua menthae Pip. sebanyak ± 20 ml, disaring ke dalam botol
7. Dicukupkan volume dengan aqua menthae Pip., dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Zaenal
4. Signa : Tiap malam, 2 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

315 | P a g e
Dr.Fatahillah Akbar,Sp.Interna
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707 Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.5.2 Tgl.

R/ Salep Seng s.f 15 gram

m.f. Ungt
S. u.e

Pro : Abidin
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
S Signa Tandai
s.f Secundum formula Dengan formula
u.e. Usus eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 306)

ZINCI UNGUENTUM
Salep Seng
Komposisi. Tiap 10 g mengandung :
Zincoxydum 1g
Vaselinum album 10 g

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik atau dalam tube.


Dosis. 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan.

3. Uraian Bahan a. ZnO (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN


316 | P a g e
835 ) Nama Resmi : ZINCI OXYDUM
Nama Lain : 1. Zink Oksida
2. Seng Oksida
3. Oxydum Zincicum
4. Lana Philosophica
5. Flores Zinci
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

317 | P a g e
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan; tidak
berbau; lambat laun menyerap karbon dioksida di udara.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum lokal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 636 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Vaselinum album (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 822 )
Nama Resmi : VASELINUM ALBUM
Nama Lain : 1. Vaselin Album
2. Vaselin Putih
3. Witte Vaselin
4. White Petrolatum
5. White Petrolatum Jelly
6. White Soft Paraffin
Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, namun berminyak trans-
paran dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0˚.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam dalam ben-
zena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam hek-
sana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Zincoxydum : 10
15 . 1 = 1,5 g ED,
2 Vaselinum Album : 15 – 1,5 = 13,5 g ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Ditimbang vaselinum album
5. Diambil zincoxydum secukupnya, digerus di lumpang panas, diayak, digerus kembali
, ditimbang sebanyak yang diperlukan, dimasukkan ke dalam lumpang
6. Dimasukkan vaselinum album ke dalam lumpang, digerus hingga homogen dan mem-
bentuk massa salep.
7. Dimasukkan ke dalam pot salep.
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Abidin
4. Signa : Pemakaian luar ( Salep )
5. Label :-

318 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.3.3. Tgl. * Resep awal tidak memiliki dtd


, diusulkan kepada pengawas untuk
ditambahkan dtd karena jumlah
R/ Acetaminofen tab bahan utama terlalu sedikit
I
Gliseril guaikolat 1⁄
2
Vitamin C 50 mg
SL qs

m.f pulv.(dtd) No.VI


S. b.dd.pulv.I

Pro : Simon
Umur :
Alamat : ...................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
qs Quantum satis Secukupnya
pulv pulveres Serbuk bagi
f fac buat
2. Uraian Bahan
a. Acetaminophen (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 649 )
Nama Resmi : PARACETAMOLUM
Nama Lain : 1. Parasetamol
2. Asetaminofen
3. N-asetil-4-aminofenol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 37 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
b. GG tab (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : GUAIFENESINUM

319 | P a g e
Nama Lain :1. Guaifenesin
2. Gliseril Guaikolat
3. Gliseril Guaiakolat
4. 3-0-metoksifenoksi-propan-1,2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai agak kelabu; bau khas lemah; rasa pa-
hit.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam pro-
pilen glikol; agak sukar larut dalam gliserin.
Khasiat Kegunaan : Ekspektoran ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 272).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Sediaan : 100 mg; 200 mg; 400 mg; 600 mg; 1200 mg/tablet
c. Vitamin C (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 39)
Nama Resmi : ACIDUM ASCORBICUM
Nama Lain :1. Guaifenesin
2. Gliseril Guaikolat
3. Gliseril Guaiakolat
4. 3-0-metoksifenoksi-propan-1,2-diol
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya
lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil
di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih
kurang 190˚
Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena.
Khasiat Kegunaan : Antiskorbut ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 47 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 50 mg; 100 mg; 250 mg; 500 mg/tablet
d. SL ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 488 )
Nama Resmi : LACTOSUM
Nama Lain : 1. Laktosa
2. Saccharum lactis
3. Melksuiker
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Gula Susu

320 | P a g e
Pemerian : Serbuk atau massa hablur, putih atau putih krem. Tidak berbau
dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau
Kelarutan : Mudah ( dan pelan – pelan ) larut dalam air dan lebih mudah la-
rut dalam air mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 338 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acetaminofen tab : 6. I = 6 tablet ED,
2 Gliseril guaikolat : 6 . 1 = 3 tablet ED,
2
3 Vitamin C : 6 . 50 mg = 300 mg ED,
4 SL :2g ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang SL, dimasukkan sebagian ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Diambil acetaminofen tab, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus
dikeluarkan
5. Diambil GG tab, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus
6. Ditimbang vitamin C, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
7. Dimasukkan bahan yang tadi dikeluarkan, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan sisa SL, digerus hingga homogen
9. Diayak, dihomogenkan kembali
10. Dibagi sebanyak 6 bungkus
12. Dimasukkan ke dalam plastik klip
13. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Simon
4. Signa : 2 kali sehari 1 bungkus
5. Label :-

325 | P a g e
Dr.Rachmawati Syukur, MPh
Jl.Lagaligo No.28 Tlp.303047 Makassar
Sip. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.9.1 Tgl.

R/ Chloramphenicol guttae auric s.f

S. t dd gtt II a.d

da in duplo

Pro : Riri Kanang


Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
a.d Auris dextrae Telinga kanan
s signa tanda
s.f Secundum formula Dengan formula
Da in 2 plo Da in duplo Berikan 2 kali banyaknya
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 64 )

CHLORAMPHENICOLI GUTTAE AURICULARES


Tetestelinga Kloramfenikol

Komposisi. Tiap 10 ml mengandung :


Chloramphenicolum 1 g
Propylenglycolum hingga 10 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.


Catatan. 1. Pada etiket harus juga tertera: Daluwarsa
2. Sediaan berkekuatan lain : 500 mg

3. Uraian Bahan
326 | P a g e
a. Chloramphenicol ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 189 )
Nama Resmi : CHLORAMPHENICOLUM
Nama Lain : Kloramfenikol
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih
hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis net-
ral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak
asam.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam pro-
pilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 143 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Propilenglycol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 712 )
Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : 1. Propilen Glikol
2. Propana-1.2-diol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloro-
form; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial; te-
tapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; pelarut (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 534 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Chloramphenicol : 2 .1 = 2 g ED,
2 Propylenglycolum : 2 . 10 = 20 – 2 = 18 ml ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan dan dikalibrasi botol 20 ml
3. Ditimbang chloramphenicol base, dimasukkan ke dalam botol tetes
4. Diukur propylenglycol, dimasukkan ke dalam botol tetes, dikocok hingga larut
5. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Tetes
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Riri Kanang
4. Signa : 3 kali sehari 2 tetes pada lubang telinga kanan
5. Label : Kocok dahulu

327 | P a g e
Dr.Irmawan yusuf, Sp.Intrn
Jl.Monginsidi No.28 Tlp.585879 Makassar
Sip. 2008Kanwil/Nakes/01

No. 1.9.2 Tgl.

R/ Serbuk bagi Asidov II s.f No.V


adde
CTM 12 mg

m.f.pulv. No.X
S. t dd P.I

Pro : Eko , ( tahun )


Alamat : ....................................
1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
pulv pulveres Serbuk bagi
t dd Ter de die 3 kali sehari
No Numero Sebanyak
adde adde tambahkan
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 8)
ACIDI ACETYLSALICYLICI OPII PULVERES II
Serbukbagi Asam Asetilsalisilat Opium II
Serbukbagi Acidov-II

Komposisi. Tiap bungkus mengandung :


Acidum Acetylsalicylicum 350 mg
Opii Pulvis Compositus 150 mg

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.


Dosis. 3 kali sehari 1 bungkus
3. Uraian Bahan
a. Acidum Acetylsalicylicum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 31 )
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLOSALICYLICUM
328 | P a g e
Nama Lain : 1. Asam Asetilsalisilat
2. Asetosal
3. Asetosalum
4. Asam-0-asetoksibenzoat
5. Acital
6. Acetylinum
7. Antirheumine
8. Euthemine ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
9. Empyrine
10. Hakarin
11. Idragen
12. Rheumine
13. Rhodine
14. Sanaperinum

329 | P a g e
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil di
udara kering; di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa
menjadi asam salisilat dan asam asetat
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
kloroform, dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak
Khasiat Kegunaan : Analgetikum;Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 43 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Opii Pulvis Compositus (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 462 )
Nama Resmi : OPII PULVIS COMPOSITUS
Nama Lain : 1. Serbuk Opium Majemuk
2. Serbuk Dover
3. Pulvis Opii Compositus
4. Asam-0-asetoksibenzoat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Pulvis Doveri
6. Pulvis Ipecacuanhae Compositus
Pemerian : Serbuk; kelabu cokelat
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Narkotika; antitusivum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat berisi zat pengering terlindung dari
cahaya.
c. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum Acetylsalicylicum : 5 . 350 mg = 1750 mg ED,
2 Opii Pulvis Compositus : 5 . 150 mg = 750 mg ED,
3 CTM :12 𝑚𝑔 . 1 tab = 3 tablet ED,
4 𝑚𝑔
5. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Acidum Acetylsalicylicum ( 1 x Pakai = 1 g , Sehari = 8 g )

330 | P a g e
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 1750 mg = 175 mg < 1000 mg
10
175 𝑚𝑔
% : . 100 % = 17,5 % < 100 %
1000 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 175 mg = 525 mg < 8000 mg
525 𝑚𝑔
% : . 100% = 65,62 % < 100 %
8000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Opii Pulvis Compositus ( 1 x Pakai = 1,5 g , Sehari = 5 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 750 mg = 75 mg > 1500 mg
10
75 𝑚𝑔
% : . 100 % = 5 % < 100 %
1500 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 75 mg = 225 mg < 5000 mg
225 𝑚𝑔
% : . 100% = 4,5 % < 100 %
5000 𝑚𝑔
Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 12 mg = 1,2 mg > - mg
10
% :-

331 | P a g e
- Sehari : 3 . 1,2 mg = 3,6 mg < 40 mg
% : 3,6 𝑚𝑔 . 100% = 9 % < 100 %
40 𝑚𝑔

6. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang asetosal, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
4. Ditimbang opii pulvis compositus, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga ho-
mogen, dikeluarkan
5. Diambil CTM tab, digerus hingga halus
6. Dimasukkan bahan – bahan yang tadi sudah dikeluarkan, digerus homogen
7. Diayak lalu dihomogenkan kembali
8. Dibagi sebanyak 10 bungkus
9. Dimasukkan ke dalam plastik klip
10. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Eko
4. Signa : 3 kali sehari 1 bungkus
5. Label : NI

331 | P a g e
328
Dr.Fatahillah Akbar,Sp.Interna
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707 Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.9.4 Tgl.

R/ Ungt. Whitefield s.f


20 gram

m.f. Ungt
S. 2 dd extende

Pro : Najib Sia


Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
S Signa Tandai
s.f Secundum formula Dengan formula
extend extende Ulaskan
Pro Pro Untuk

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 9 )

ACIDI BENZOICI SALICYLICI UNGUENTUM


Salep Asam Benzoat Salisilat
Salep Whitefield

Komposisi. Tiap 10 g mengandung :


Acidum Benzoicum 500 mg
Acidum Salicylicum 500 mg
Lanolinum 4,5 g
Vaselinum flavum 10 g

332 | P a g e
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Dosis. 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan.
3. Uraian Bahan
a. Asam benzoat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 47)
Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM
Nama Lain :1. Asam Benzoat
2. Asam Benzenkarboksilat
3. Asam Drasilat
4. Asam Fenilformat ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Benzoezuur
6. Flores Benzoes
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit berbau, biasanya
bau benzaldehida atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu
hangat. Mudah menguap dalam uap air
Kelarutan :Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,dalam kloroform
dan dalam eter.

333 | P a g e
Khasiat Kegunaan :Antiseptikum ekstern;antijamur(FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 49)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Asam salisil (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 51 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Salisilat
2. Salicylzuur
3. Ortho-hydroxybenzoezuur
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 0-Oxybenzoezuur
5. Asam-0-hidroksibenzoat
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur
halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sin-
tetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari metil salisilat
alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau
lemah mirip mentol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzena; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar la-
rut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Keratolitikum, anti fungi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 56 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Lanolin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ADEPS LANAE
Nama Lain : 1. Lemak Bulu Domba
2. Lanolin
3. Emulgide Cream
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning; bau khas.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dalam etanol dingin; lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter, dan dalam kloro-
form.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 61 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar terken-
dali.
d. Vaselin Flavum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 823 )
Nama Resmi : VASELINUM FLAVUM
Nama Lain : 1. Vaselin Flavum
2. Vaselin kuning
3. Gele Vaselin
4. Adeps Petrolei
5. Petrolatum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Petrolatum Jelly
7. Paraffin Jelly

Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah; berfluo-

334 | P a g e
resensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan
tipis transparan. Tidak atau hampir tidak berbau dan berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzena, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin; larut
dalam eter, dalam heksana, dan umumnya dalam minyak lemak
dan minyak atsiri; praktis tidak larut dalam etanol dingin dan
etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 633 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Acidum Benzoicum : 20 . 500 mg = 1000 mg ED,
10
2 Acidum Salicylicum :10
20 . 500 mg = 1000 mg ED,
3 Lanolinum : 20 . 4,5 g = 9 g ED,
10
4 Vaselinum flavum : 20 – ( 1 + 1 + 9) = 9 g ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang lanolin dan vaselin
4. Ditarer acidum benzoicum, ditimbang acidum benzoicum di atasnya
5. Ditimbang acidum salicylicum, dimasukkan ke dalam lumpang
6. Dimasukkan acidum benzoicum ke dalam lumpang, digerus hingga larut
7. Dimasukkan lanolin ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Dimasukkan vaselin ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
9. Dimasukkan ke dalam pot salep
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Salep
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Najib Sia
4. Signa : Pemakaian luar ( Salep )
5. Label :-

335 | P a g e
Dr.Tri Sukmawati *1 g qunini Sulfat setara dengan
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707 0,8 asam menghasilkan 1,2
SIP. 1166/Kanwil/Nakes/87 quinini bisulfat
No. 1.13.1 tgl.

R/ Sulfat Kina 1,5


Asam Sulfat 0,8
Sirup Sederhana 10 ml

m.f potio
S. q dd Cth I

da in lag.alb.

Pro : Jumaedi
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Da in lag.alb Da in lagene album Berikan dalam botol putih
q quarte empat
q quinque lima
cth Cochlear thea Sendok teh
2. Uraian Bahan
a. Sulfat Kina (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 726 )
Nama Resmi : QUINIDINI SULFAS
Nama Lain : 1. Kinidina Sulfas
2. Sulfat Kina
3. Chinidini Sulfas
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Sulfas Chinidini
Pemerian : Hablur putih, bentuk seperti jarum, halus, atau serbuk putih, ka-
dang – kadang berbentuk massa menggumpal; tidak berbau; rasa
sangat pahit dan berwarna bila terpapar cahaya.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform;
tidak larut dalam eter. Larutannya dalam air bersifat netral atau
alkalis terhadap lakmus.
Khasiat Kegunaan : Antifibrilan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 543 ).
338 | P a g e
337
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya
b. Asam sulfat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 52)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain : 1. Asam Sulfat
2. Acidum Sulfuricum Anglicum
3. Air Keras Belerang ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Air Keras Berat
5. Zwavelzuur 94 – 96 %

339 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat tajam
dan korosif. Bobot jenis lebih kurang 1,84 .
Kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol, dengan menimbulkan panas.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 58 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Quinini Sulfas : 1,5 ED,
2 Asam Sulfat : 1,5 . 0,8 =1,2 ED,
1
( 1 g asam sulfat = 20 tetes )
: 1,2 . 20 = 24 tetes
1
3 Sirup Simplex : 10 ml ED,
4 Air Suling :100 – ( 1,5 + 1,2 + 10 )= 87,3 ml ED,
4. Perhitungan Dosis Maksimum
Quinini Bisulfat yang dihasilkan : 1,5 . 1,2 = 1,8
1
Perhitungan Dosis Maksimum Quinini Bisulfat ( 1 x Pakai = 500 mg , Sehari = 2 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 5 . 1,8 = 0,09 g < 0,5
100
0,09
% : . 100 % = 18 % < 100 %
0,5
- Sehari : 3 . 0,09 = 0,27 g < 2 g
% : 0,27 . 100% = 13,5 % < 100 %
2
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Ditimbang qunini sulfas, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan air suling 20 x
jumlah quinini sulfas
5. Ditambahkan asam sulfat, dimasukkan ke dalam lumpang, diaduk lalu disaring ke
dalam botol.
7. Diukur Sir. Simplex, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
8. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label.
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca Putih 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Jumaedi
4. Signa : 4 atau 5 x Sehari 1 sendok teh
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

340 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01
No. 3.12.1 tgl.

R/ Vanishing Cream
Sec.Form.Ind. da 1/50

m.d. S. d.c.f.

340 | P a g e
Pro : Persediaan
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
pro pro untuk
s signa tandai
da da berikan
d.c.f. Da cum formula Berikan dengan resepnya

2. Uraian Formula
VANISHING CREAM
Krim Penyegar

341 | P a g e
Asamstearat 142
Gliserin 100
Natriumtetraborat 2
Triettanolamin 10
Air suling nipagin secukupnya 750
Campur buat krim

3. Uraian Bahan
a. Asamstearat ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 )
Nama Resmi : ACIDUM STEARICUM
Nama Lain : 1. Asam Stearat
2. Acid Stearinic
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih
atau kuning pucat; mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol (95%)
P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 57 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Glycerin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 412 )
Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : 1. Gliserin
2. Gliserol
3. Glycerinum
4. Oliezoet
5. Principum dulce oleorum Scheelii
6. Propana-1,2,3-trioal
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya bo-
leh berbau khas lemah ( tajam atau tidak enak ). Higroskopik; net-
ral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut da-
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 271 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
c. Natrium tetraborat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 605 )
Nama Resmi : NATRII TETRABORAS
Nama Lain : 1. Natrium Tetraborat
2. Boraks
3. Boraks
4. Borax
342 | P a g e
5. Biboras Natricus
6. Natrii Biboras
Pemerian : Hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak
berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein. Pada waktu
mekar di udara kering dan hangat, hablur sering dilapisi serbuk
warna putih.
Kelarutan : Larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih dan dalam gli-
serin; tidak larut dalam etanol
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 427)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
d. TEA ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 612 )
Nama Resmi : TRIAETHANOLAMINUM
Nama Lain : 1. Trietanolamina
2. TEA
Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah mi-
rip amoniak; higroskopik.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol ( 95% )P; larut dalam
kloroform P.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 612 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindnung dari cahaya.
e. Nipagin ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 551 )
Nama Resmi : METHYLIS PARABENUM
Nama Lain : 1. Metil Paraben
2. Nipagin M ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Metil-p- hidroksibenzoat
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih; tidak
berbau atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa ter-
bakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon tetra-
klorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; Zat pengawet (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 378 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam stearat : 1 . 142 = 2,84 g ED,
50
2 Gliserin : 50
1 . 100 = 2 g ED,
3 Natrium tetraboraks : 1 . 2,5 = 0,05 g ED,
50
4 Trietanolamin : 50
1 . 10 = 0,2 g ED,
5 Air Suling : 1 . 750 = 15 – 5= 10 ml ED,
50
6 Nipagin 0,15 % : 0,15 . 22,5 = 0,03 g ED,
100

343 | P a g e
5. Perhitungan Pengenceran
Pengenceran Nipagin 30 mg
Nipagin : 50 mg
Air Suling : 5 ml
Nipagin 50 mg + Air Suling 5 ml dicampur di dalam tabung reaksi

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛


HP : . Jumlah air yang diambil
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

30 𝑚𝑔
: . 5 ml = 3 ml ( mengandung nipagin sebanyak 30 mg )
50 𝑚𝑔

344 | P a g e
SP : Jumlah air yang diambil - HP
: 5 ml – 3ml = 2 ml
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Dipanaskan lumpang
5. Dibuat pengenceran nipagin :
- Ditimbang nipagin sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan air suling sebanyak 5 ml, dipanaskan di atas penangas air hingga larut
- Diukur hasil pengenceran sebanyak 3 ml, sisa pengenceran disimpan di wadah lain.
7. Dibuat fase air :
- Dimasukkan hasilpengenceran nipagin ke dalam tabung reaksi
- Ditimbang natrii tetraborat sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, di
kocok
- Ditimbang TEA, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan air suling sebanyak 10 ml ( hasil pengurangan dari jumlah air suling di
perhitungan bahan dan yang digunakan dalam pengenceran nipagin ), dipanaskan di
atas penangas air hingga larut
8. Dibuat fase minyak :
- Ditarer cawan porselin. ditimbang gliserin diatasnya
- Ditimbang asam stearat, dimasukkan ke dalam cawan porselin yang berisi gliserin,
dipanaskan diatas penangas air hingga lebur
9. Dimasukkan fase air sekaligus ke dalam lumpang panas
10. Dimasukkan fase minyak sedikit demi sedikit ke dalam lumpang sambil digerus hingga
homogen dan terbentuk massa cream
11. Dimasukkan ke dalam pot
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Persediaan
4. Signa : Diberikan dengan resepnya
5. Label :-

345 | P a g e
Dr.Aisyah Bahirunnisa, Sp.Interna
Jl.Boulevard No.19 Tlp(0411)885577 Makassar
Sip. 2009/Kanwil/Nakes/10

No. 1.3.8 Tgl.

R/ Sol. H2O2 30 % 5 ml

S. m.f. Colutorium 100 ml


S. u. e.

Pro : Jonah
Umur :
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
a.d.s Telinga kanan dan kiri
s signa tanda
s.f Secundum formula Dengan formula
dd De die Sehari
2. Uraian Bahan
a. Hydrogenproxydi (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 296 )
Nama Resmi : HYDROGENPEROXYDUM
Nama Lain : 1. Hidrogenperoksida
2. Peroxydum Hydrogenii
3. Perhydrol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Solutio Peroxydi Hydrogenii Rencent

345 | P a g e
Pemerian : Cairan; tidak berwarna, hampir tidak berbau. Mudah terurai jika
berhubungan dengan zat organik yang dapat teroksidasi, dengan
logam tertentu dan senyawanya atau dengan alkali.
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern
Penyimpanan : Dalam botol bersumbat kaca atau bersumbat plastik yang cocok
, dilengkapi dengan lubang udara;ditempat sejuk, terlindung dari
cahaya.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Hydrogenproxydi dilutum : 5 ml ED,
2 Aqua dest : 100 – 5 = 95 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Diukur H2O2, dimasukkan ke dalam botol
5. Dicukupkan volume dengan air suling
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Tetes 100 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Jonah
4. Signa : Pemakaian luar ( obat tetes telinga )
5. Label : Jangan dikocok
Dr.Aisyah Bahirunnisa, Sp.Interna
Jl.Boulevard No.19 Tlp(0411)885577 Makassar
Sip. 2009/Kanwil/Nakes/10

No. 1.3.9 Tgl.

R/ Vanishing Cream 10
Asam Salisilat 2%
L.C.D. 0,2
Tween -80 gtt. II

m.d.S.u.e

347 | P a g e

Pro : Malikha
Umur :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
d da berikan
s signa tandai
Pro Pro untuk
dd De die Sehari

2. Uraian Formula
VANISHING CREAM
Krim Penyegar
Asamstearat 142
Gliserin 100
Natriumtetraborat 2
Triettanolamin 10
Air suling nipagin secukupnya 750
Campur buat krim

3. Uraian Bahan
a. Tween 80 % (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 687 )
Nama Resmi : POLYSORBATUM 80
Nama Lain : 1. Polisorbat - 80
2. Tween - 80
Pemerian : Cairan seperti minyak, jernih berwarna kuning muda hingga
coklat muda; bau khas lemah; rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan praktis
tidak berwarna; larut dalam etanol, dalam etil asetat; tidak larut
dalam minyak mineral.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 509 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Vanishing cream : 10 ED,
2 Asam Salisilat : 2 . 10,2 g = 0,15 g ED,
98
3 LCD : 0,2 . 30 tetes = 6 tetes ED,
1
4 Tween – 80 : 2 tetes ED ,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Ditimbang asam salisil, disiapkan cream, dilarutkan asam salisil dengan aethanolum
secukupnya.
4. Ditambahkan vanishing cream sedikit demi sedikit, digerus hingga homogen
5. Ditambahkan LCD, digerus hingga homogen, dimasukkan ke dalam wadah
6. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Salep
350 | P a g e
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Malikha
4. Signa : Pemakaian luar ( Krim )
5. Label :-
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
Makassar
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01

No. 1.10.5 tgl.

R/ Erythromicin 60 mg

Mebhidrolin napadisilat 10 mg

Gardenal 1⁄ tab
3
Codein Muriatis 2 mg

m.f Pulv dtd No. X


S. 3 dd p. I

349 | P a g e
Pro : Anak Becce’
Umur : 2 thn
Alamat :

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
dd De die Sehari
ad ad hingga
PI Pulveren unum Satu bungkus
dtd Da tales dosis = Berikanlah dengan takaran
Dentur tales dosis sebanyak itu
2. Uraian Bahan
a. Erytromicyn (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 357 )
Nama Resmi : ERYTHROMYCINUM
Nama Lain : Eritromisin
Pemerian : Serbuk hablur putih atau agak kuning; tidak berbau atau praktis
tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antibiotikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 247 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

351 | P a g e
Sediaan : 250 mg/Kapsul ; 500 mg/Kaplet; 200 mg/tablet kunyah
b. Histapan ( ISO VOLUME 39 – 2004 HALAMAN 117 )
Isi : Mebhidrolina napadisilat setara mebhidrolina 50 mg/filcotab
Indikasi : Alergi
Kemasan : ( HNA ) Dos 10x10 filcotab Rp.40.000,-
Alternatif :-
c. Gardenal ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 659 )
Nama Resmi : PHENOBARBITALUM
Nama Lain : 1. Fenobarbital
2. Luminal
3. Asam-5-etil-5 fenilbarbiturat
4. Gardenal
5. Nirvonal
6. Dorminal
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
7. Phenobarbitalum
8. Phenobarbyl
9. Phenylaethylmalonylureum
10. Phenylaethylmalonylcarbamide

352 | P a g e
11. Acidum Phenylaethylobarbituricum
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat; tidak berbau; tidak
berasa; dapat terjadi polimorfisma. Stabil di udara; pH larutan je-
nuh lebih kurang 5.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam eter, dan
dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat; agak
sukar larut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Hipnotikum, sedativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 481 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
d. Codein Muriatis( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 252 )
Nama Resmi : CODEINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Kodeina hidroklorida
2. Hydrochloras Codeini
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Murias codein

353 | P a g e
Pemerian : Hablur kecil tidak berwarna atau serbuk hablur berwarna putih
Kelarutan : Larut dalam air; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut da-
lam kloroform dan dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Antitusivum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 172 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya.
Sediaan : 20 mg/ tablet
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Erytromicin Chewable : 10 . 60 mg = 600 𝑚𝑔 . 1 tab ED,
200 𝑚𝑔
= 5 tab
2 Mebhidrolin napadisilat : 10 . 10 mg= 100 𝑚𝑔 . 1 tab ED,
50 𝑚𝑔
= 2 tab
3 Gardenal : 10 . 1 = 3,3 tab ED,
3
4 Codein HCl : 10 . 2 mg = 20 𝑚𝑔 . 1 tab ED,
20 𝑚𝑔
= 1 tab
4. Perhitungan Pengenceran Tablet
Pengenceran tablet gardenal
3,3 Tab

Ambil 4 tablet gardenal

+
3 tablet 1 tablet ( dari satu tablet ini
diambil 0,3 tab)

1 tab gardenal beratnya = (Misalnya )100 mg, ditambahkan Sl hingga 300 mg


Hasil pengenceran = 0,3 𝑡𝑎𝑏 . 300 mg = 0,9 mg
1 𝑡𝑎𝑏
Sisa pengenceran = 300 mg – 90 mg = 210 mg
5. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Erytromicin ( 1 x Pakai = 500 mg , Sehari = 4 g )
- Berdasarkan umur 2 tahun
- 1 x pakai : 2 . 500 mg = 62,5 mg
2+12
- Sehari : 2 . 4 g = 0,5 g
2+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 60 mg = 60 mg < 62,5 mg
60 𝑚𝑔
% : . 100 % = 96 % < 100 %
62,5 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 60 mg = 180 mg < 500 mg
% : 180 𝑚𝑔 . 100% = 36 % < 100 %
500 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Gardenal ( 1 x Pakai = 300 mg , Sehari = 600 mg )
352 | P a g e
- Berdasarkan umur 2 tahun
- 1 x pakai : 2 . 300 mg = 37,5 mg
2+12
- Sehari : 2 . 600 mg = 75 mg
2+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 10 mg = 10 mg < 37,5 mg
10 𝑚𝑔
% : . 100 % = 26,66 % < 100 %
37,5 𝑚𝑔
- Sehari : 3 . 10mg = 30 mg < 75 mg
% : 30 𝑚𝑔 . 100% = 40 % < 100 %
75 𝑚𝑔
Dosis Maksimum Codein HCl ( 1 x Pakai = 60 mg , Sehari = 300 mg )
- Berdasarkan umur 2 tahun
- 1 x pakai : 2 . 60 mg = 7,5 mg
2+12
- Sehari : 2 . 300 mg = 37,5 mg
2+12
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 . 2 mg = 2 mg < 7,5 mg
2 𝑚𝑔
% : . 100 % = 26,66 % < 100 %
7.5 𝑚
𝑔
- Sehari : 3 . 2 mg = 6 mg < 37,5 mg
6 𝑚𝑔
% : . 100% = 16 % < 100 %
37,5 𝑚𝑔

353 | P a g e
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dibuat pengenceran tablet gardenal :
- Diambil 4 tablet gardenal, digerus satu persatu hingga halus,dikeluarkan
- 1 tab dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen, ditambahkan Sl
sebanyak 200 mg, digerus hingga homogen
- Ditimbang hasil pengenceran sebanyak 90 mg, sisanya dibungkus tersendiri dan
ditandai sebagai sisa pengenceran
4. Diambil erytromicin tab, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus, dikelu-
arkan.
5. Diambil mebhidrolin napadisilat, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus,
dikeluarkan
6. Diambil Codein HCl tab, digerus satu persatu di dalam lumpang hingga halus.
7. Dimasukkan bahan- bahan yang telah dihaluskan tadi beserta hasil pengenceran gar-
denal ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
8. Diayak kemudian dihomogenkan kembali, ditimbang bobot akhir untuk mengetahui
jumlah bahan per serbuk, nantinya akan ditimbang satu persatu karena terdapat bahan
yang dosis maksimumnya lebih dari 80 %
9. Ditimbang bahan satu persatu, dibagi sebanyak 10 bungkus
10. Dimasukkan ke dalam plastik klip
11. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Anak Becce’
4. Signa : 3 x Sehari 1 Bungkus
5. Label : NI

354 | P a g e
Dr.Kadir Anwar
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.11.1 Tgl.

R/ Unguentum Leniens s.f. 20

m.d.S.d.c.f

Pro : Persediaan
354 |Page
Umur : G-Joe
Alamat : .......................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce campur
d.c.f Da cum formula Berikan dengan resepnya
s signa tanda
u.e Usum eksternum Pemakaian luar
Pro Pro Untuk

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 299 )
UNGUENTUM LENIENS
Salep Sejuk
Komposisi. Cetaceum 12,5 g
Cera Alba 12 g
Paraffinum Liquidum 56 g
Natrii Tetraboras 500 mg
Aqua destillata 19 ml

Penyimpanan. Dalam wadah dosis tunggal


Dosis. 2 sampai 3 kali sehari 1, dioleskan

3. Uraian Bahan

355 | P a g e
a. Cetaceum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 141 )
Nama Resmi : CETACEUM
Nama Lain : 1. Sotaseum
2. Spermaseti
3. Flosmaris
4. Ambra Alba ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Walschot
6. Spermacoti

356 | P a g e
Pemerian : Massa hablur, bening, licin; putih mutiara; bau dan rasa lemah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P dingin
; larut dalam 20 bagian etanol ( 95 %) P mendidih, dalam kloro-
form P, dalam eter P, dalam karbondisulfida P, dalam minyak
lemak dan dalam minyak atsiri.

Khasiat Kegunaan : Zat tambahan


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Cera Alba (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 186 )
Nama Resmi : CERA ALBA
Nama Lain : 1. Malam Putih
2. Wit Was
3. White Beese Wax ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Bleached Beese Wax
Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan
lapisan tipis; bau khas lemah dan bebas bau tengik. Bobot jenis
lebih kurang 0,95
Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dingin. Eta-
nol mendidih melarutkan asam serotat dan bagian mirisin, yang
merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam klo-
roform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri. Se-
bagian besar larut dalam benzena dingin dan dalam karbon di-
sulfida dingin. Pada suhu lebih kurang 30˚ larut dalam benzena,
dan dalam karbon disulfida.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 140 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Paraffin Liq ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 )
Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : 1. Parafin cair
2. Petrolatum Album
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. White Minerale Oil
4. Liquid Petrolatum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Paraffin Oil
6. Minerale Oil

357 | P a g e
Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;
hampir tidak berbau; hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95% ) P; larut da-
lam kloroform P dan dalam eter P
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 474 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Cetaceum : 100
20 . 12,5 = 2,5 g ED,
2 Cera Alba : 100
20 . 12 = 2,4 g ED,
3 Paraffin Liquidum : 20 . 56 = 11,2 g ED,
100

4 Natrii Tetraboras : 100


20 . 0,5 = 0,1 g ED,
5 Aqua Destillata : 100
20 . 19 = 3,8 ml ED,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dipanaskan lumpang
4. Dibuat fase minyak :
- Ditarer cawan porselin, ditimbang paraffin liquidum di atasnya
- Ditimbang cetaceum, dimasukkan ke dalam cawan berisi paraffin liqudium
- Ditimbang cera alba, dimasukkan ke dalam cawan berisi paraffin Liq. dan ceta-
ceum, dilebur di atas penangas air.
5. Dibuat fase air :
- Ditimbang natrii tetraborat , dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan air suling ke dalam tabung reaksi yang berisi natrii tetraborat, dipa-
naskan di atas penangas air hingga larut.
6. Dimasukkan fase air sekaligus ke dalam lumpang panas
7. Dimasukkan fase minyak sedikit demi sedikit ke dalam lumpang sambil digerus hingga
homogen dan membentuk massa cream, dimasukkan ke dalam pot cream
8. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Pot Cream
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : G- Joe
4. Signa : Diberikan dengan resepnya
5. Label :-

358 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.1.6. tgl.

R/ Sol. P K 1/4000 200 ml

m.d S. Obat Cuci luka

Pro : Ngurah Rai


Umur :
Alamat : .....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
R Recipe Resep
s signa Tandai
Sol Solution Larutan
2. Uraian Bahan
a. Kalium Permanganat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 480 )
Nama Resmi : KALII PERMANGANAS
Nama Lain : 1. Kalium Permanganat
2. Chloretum Natricum
3. Garam Dapur ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Natrium Chloratum
Pemerian : Hablur, ungu tua,hampir tidak tembus oleh cahaya yang diterus-
kan dan berwarna biru metalik mengkilap oleh cahaya yang di-
pantulkan, kadang – kadang disertai warna merah tembaga tua;
stabil di udara.
Kelarutan : Larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih
Khasiat Kegunaan : Antiseptikum ekstern (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 330 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 PK (Permanganat Kalium ) : 4000
1 . 200 = 0,05 g ED,
2 Aqua dest : 200 – 0,05 = 199,95 ml ED,

4. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dikalibrasi botol
3. Ditarer gelas arloji, ditimbang kalium permanganat di atasnya, dimasukkan ke dalam
gelas piala, dilarutkan dengan air mendidih sebanyak ± 30 ml
4. Disaring ke dalam botol menggunakan glasswool
5. Dicukupkan volume menggunakan air suling, dikocok hingga homogen
9. Diberi etiket dan label
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 200 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Ngurah Rai
4. Signa : Obat cuci luka
5. Label : Kocok dahulu

e361 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.1.9. tgl.

R/ Spiritus Ammonie Adas Manis


S.f. 25 g

m.d S. d.c.f.

Pro : Egy Kurniawan


Umur :
Alamat : .....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
R Recipe Resep
d. c. f. Da cum formula Diberikan dengan resepnya
Sol Solution Larutan

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 23)

AMMONIAE ANISI SPIRITUS


Spiritus Amonia Adasmanis
Sasa

Komposisi. Tiap 100 g mengandung :


Oleum Anisi 4 g
Aethanolum 90 % 76 g
Ammonia liquidum 20 g

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk

3. Uraian Bahan
362 | P a g e
a. Oleum Anisi ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 627)
Nama Resmi : OLEUM ANISI
Nama Lain : 1. Minyak Anis
2. Minyak Adasmanis
3. Anijsolie
4. Anise Oil ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Assentia Anisi

363 | P a g e
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat; terlihat be-
bau air; bau seperti bau buah hancur; rasa manis dan aroma-
tik. Menghablur pada pendinginan.
Kelarutan : Kelarutan dalam etanol <461> Larut dalam 3 bagian volume
etanol P 90 % pada suhu ruang 20˚: larutan menunjukkan op-
alesensi tidak lebih kuat dari opalesensi yang terjadi jika 0,5
ml perak nitrat 0,1 N ditambahkan pada campuran 0,5 ml na-
trium klorida 0,02 N dan 50 ml air
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 451).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari –
cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25˚. Jika menghablur, leb-
urkan dan kocok sebelum digunakan.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Oleum Anisi : 25 . 4 = 1 g ED,
100
2 Aethanolum 90 % : 25 . 76 = 19 g ED,
100
3 Ammonia Liq. : 25 . 20 = 5 g ED,
100

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, ditarer botol
3. Ditimbang oleum anisi langsung di dalam botol
4. Ditimbang ammonia Liq. langsung di dalam botol
5. Ditimbang etanol 90 % langsung di dalam botol
6. Dikocok hingga homogen
7. Diberi etiket dan label

6. Penyerahan/ Etiket dan Label


1. Wadah : Botol Kaca 30 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Egy Kurniawan
4. Signa : Diberikan dengan resepnya
5. Label : Kocok dahulu

364 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Potio Bromoco sec. Form. Ind.


da 60 ml

m.d.S. k.p. s.b. I


363 | P a g e
max 3 .dd

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
f fac Buatlah
Kp Kalau perlu Kalau perlu
Sb Sendok besar Sendok makan
I unum Satu

2. Uraian Formula ( FORMULARIUM INDONESIA HALAMAN 124 )

POTIO BROMOCO
Obat Minum Bromoko

Kaliumbromida 20 t.p
364 | P a g e
Kofein 0,6 t.m
Tingtur Kina Majemuk 20 ml
Tingtur Valerian 20 ml
Fenobarbital 0,3 t.m
Air kapur secukupnya sampai 300
Larutkan
3. Uraian Bahan
a. Kalii Bromidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 328 )
Nama Resmi : KALII BROMIDUM
Nama Lain : 1. Kalium Bromida
2. Brometum Kalicum
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Potassium Bromida

365 | P a g e
Pemerian : Hablur tidak berwarna, transparan atau buram atau serbuk butir
; tidak berbau; rasa asin dan agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air dan dalam lebih kurang
200 bagian etanol ( 90 %) P
Khasiat Kegunaan : Sedativum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. Coffeinum ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 254 )
Nama Resmi : COFFEINUM
Nama Lain : 1. Kofeina
2. Trimethylxanthinum
3. Theinum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. 1 . 3 . 7- trimatilksantina
Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih; biasanya
menggumpal; tidak berbau; rasa pahit. Larutan bersifat netral ter-
hadap kertas lakmus. Bentuk hidratnya mekar di udara
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam etanol; mudah larut dalam
kloroform; sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Stimulan syaraf pusat, kardiatonikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 175 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, kofein anhidrat dalam wadah ter-
tutup baik.
c. fenobarbital ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 659 )
Nama Resmi : PHENOBARBITALUM
Nama Lain : 1. Fenobarbital
2. Luminal
3. Asam-5-etil-5 fenilbarbiturat
4. Gardenal
5. Nirvonal
6. Dorminal
7. Phenobarbitalum
8. Phenobarbyl
9. Phenylaethylmalonylureum
10. Phenylaethylmalonylcarbamide
11. Acidum Phenylaethylobarbituricum

366 | P a g e
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat; tidak berbau; tidak
berasa; dapat terjadi polimorfisma. Stabil di udara; pH larutan je-
nuh lebih kurang 5.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam eter, dan
dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat; agak
sukar larut dalam kloroform.
Khasiat Kegunaan : Hipnotikum, sedativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 481 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Kalium bromida : 60 . 20 g = 4 g ED,
300
2 Coffeinum : 60 . 0,6 g = 0,12 g ED,
300
3 Tinctur Kina Majemuk : 300
60 . 20 ml= 4 ml ED,
4 Tinctur Valerian : 300
60 . 20 ml= 4 ml ED,
5 Phenobarbitalum : 300
60 . 0,3 g = 0,06 g ED,
6 Aqua Calcis : 60 – ( 4 + 0,12 + 4 + 4 ED,
+ 0,06 ) = 47,82 ml
5. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum Kalium Bromida ( 1 x Pakai = 2 g , Sehari = 6 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 4 = 0,6 g < 2
100
% : 0,6 . 100% = 30 % < 100 %
2
- Sehari : 3 . 0,6 = 1,8 g < 6 g
% : 1,8 . 100% = 30 % < 100 %
6
Dosis Maksimum Coffein ( 1 x Pakai = 500 mg , Sehari = 1,5 g )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 15 . 0,12 = 0,018 g < 0,5
100
% : 0,018 . 100% = 3,6 % < 100 %
0,5
- Sehari : 3 . 0,018 = 0,054 g < 1,5 g
% : 0,054 . 100% = 3,6 % < 100 %
1,5
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang phenobarbital dan coffein, dimasukkan ke dalam botol
5. Ditambahkan tinctur kina majemuk dan valerian ke dalam botol, dikocok hingga
larut
367 | P a g e
6. Ditimbang kalium bromida, dimasukkan ke dalam labu erlenmayer, dilarutkan dengan
air kapur ± 20 ml, disaring ke dalam botol
7. Dicukupkan volume dengan air kapur, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Jajang
4. Signa : Kalau perlu 1 sendok, maksimal 3 kali sehari
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

368 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Sol.Citratis Magnesici
Sec.Ph.Bld. Ed. V 60 ml

m.d.S. h.s. haustus

Pro : Omniknight

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
h.s. Hora somni Sebelum tidur
haustus haustus habiskan
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Formula ( FARMAKOPE BELANDA EDISI V NOMOR 567 )

SOLUTIO CITRATIS MAGNESICI


Magnesium Citraat Oplossing
Larutan Magnesium Sitrat

Larutkanlah
Asam Sitrat ..................... 15
Air Panas ......................... 50
MgCO3 .......................................................10

Saringlah zat cairnya, bila penguraian karbondioksidanya telah berakhir dan tambahkanlah

369 | P a g e
367
setelah didihkan, hingga diperoleh
Seratus bagian ................................................................................100
Zat cair tidak berwarna, jernih, bereaksi, asam, yang mengandung 20 % magnesium sitrat
Larutan magnesium sitrat. Tidak boleh ada dalam persediaan.

3. Uraian Bahan
a. Asam Sitrat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 48 )
Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM
Nama Lain : 1. Asam Sitrat
2. Asam 2-hidroksi-propana 1,2,3-trikanboksil ( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
Kelarutan : Kelarutan sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam eta-
nol; agak sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 50 ).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.


b. MgCO3 ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 512 )
Nama Resmi : MAGNESII CARBONAS LEVIS
Nama Lain : 1. Magnesium Karbonat Ringan
2. Magnesii Carbonas
3. Carbonas Magnesicus
4. Magnesii Subcarbonas
5. Magnesia Alba
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Magnesia
7. Carbonas Hydras Magnesicus
8. Subcarbonas Magnesiae

370 | P a g e
Pemerian : Serbuk putih; tidak berbau. Volume 15 g zat lebih kurang 180ml
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam encer disertai
terjadinya gelembung – gelembung gas yang kuat.
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 175 ).
Penyimpanan :-
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam Sitrat : 60 . 15 g = 9 g ED,
100
2 Air Panas : 60 . 50 g = 30 ml ED,
100
3 MgCO3 : 60 . 10 =6g ED,
100
4 Air Suling : 60 . ( 9 + 30 + 6 ) =15ml ED,
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang asam sitrat, MgCO3 dan diukur air panas sebanyak 30 ml
5. Dimasukkan as. sitrat ke dalam lumpang panas, ditambahkan air panas, digerus hingga
larut, ditambahkan MgCO3 sedikit demi sedikit, digerus hingga penguraian karbon
dioksidanya berakhir, disaring ke dalam botol
6. Dicukupkan volume dengan air suling
7. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Omniknight
4. Signa : Sebelum tidur, minum sekaligus
5. Label : Kocok dahulu

371 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Magnesium Sitrat 15
Papaverin HCl 0,08
Sir.Simpleks 5 ml
m.f.potio 60 ml
370 | P aS.in
g e 2 vic. in die

Pro : Zeus

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
In.2 vic. in die In duabus vicibus in die Dua kali pakai , habis dalam
sehari
haustus haustus habiskan
pro pro untuk
R Recipe ambillah
2. Uraian Formula ( FARMAKOPE BELANDA EDISI V NOMOR 567 )

SOLUTIO CITRATIS MAGNESICI


Magnesium Citraat Oplossing
Larutan Magnesium Sitrat

372 | P a g e
Larutkanlah
Asam Sitrat ..................... 15
Air Panas ......................... 50
MgCO3 .......................................................10

Saringlah zat cairnya, bila penguraian karbondioksidanya telah berakhir dan tambahkanlah
setelah didihkan, hingga diperoleh
Seratus bagian ............................................................................... 100
Zat cair tidak berwarna, jernih, bereaksi, asam, yang mengandung 20 % magnesium sitrat
Larutan magnesium sitrat. Tidak boleh ada dalam persediaan.

3. Uraian Bahan
a. Asam Sitrat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 48 )
Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM
Nama Lain : 1. Asam Sitrat
2. Asam 2-hidroksi-propana 1,2,3-trikanboksil ( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
Kelarutan : Kelarutan sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam eta-
nol; agak sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 50 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. MgCO3 ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 512 )
Nama Resmi : MAGNESII CARBONAS LEVIS
Nama Lain : 1. Magnesium Karbonat Ringan
2. Magnesii Carbonas
3. Carbonas Magnesicus
4. Magnesii Subcarbonas
5. Magnesia Alba
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Magnesia
7. Carbonas Hydras Magnesicus
8. Subcarbonas Magnesiae

373 | P a g e
Pemerian : Serbuk putih; tidak berbau. Volume 15 g zat lebih kurang 180ml
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam encer disertai
terjadinya gelembung – gelembung gas yang kuat.
Khasiat Kegunaan : Laksativum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 175 ).
Penyimpanan :-
c. Papaverin HCl ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 647 )
Nama Resmi : PAPAVERINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Papaverin Hidroklorida
2. Hydrochloras Papaverini ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak pa-
hit; tidak memutar bidang polarisasi; larutannya bereaksi asam ter-
hadap kertas lakmus P. Melebur pada suhu lebih kurang 220˚ di-
sertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; sukar larut dalam etanol;
praktis tidak larut dalam dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Spasmolitikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 472 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Sediaan : 40 mg/tablet
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Magnesium Sitrat : ED,
- Asam Sitrat : 15 . 15 = 3 g
75
- Air Panas : 15 . 50 = 10 ml
75
- MgCO 3 : 15 . 10 = 2 g
75
2 Papaverin HCl : 0,08 g ED,
3 Sirup Simpleks : 5 ml ED,
4 Air Suling : 60 – ( 3 + 10 + 2 + 0,08 + 5)
= 39,92 ml

5. Perhitungan Dosis Maksimum


Dosis Maksimum Papaverin HCl ( 1 x Pakai = 200 mg , Sehari = 600 mg )
- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 30 . 80 mg = 40 mg < 200 mg
60
40 𝑚𝑔
% : . 100% = 20 % < 100 %
200 𝑚
𝑔
- Sehari : 3 . 40 mg = 120 mg < 600 mg
% : 120 𝑚𝑔 . 100% = 20 % < 100 %
600 𝑚𝑔
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan, dipanaskan lumpang
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang asam sitrat, MgCO3 dan diukur air panas sebanyak 30 ml
374 | P a g e
5. Dimasukkan as. sitrat ke dalam lumpang panas, ditambahkan air panas, digerus hingga
larut, ditambahkan MgCO3 sedikit demi sedikit, digerus hingga penguraian karbon
dioksidanya berakhir, disaring ke dalam botol
6. Ditimbang papaverin HCl, dimasukkan ke dalam erlenmayer, dilarutkan air suling
± 20 ml, disaring ke dalam botol
7. Ditambahkan Sir. simpleks ke dalam botol, dikocok hingga homogen
8. Dicukupkan volume dengan air suling
9. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Zeus
4. Signa : 2 kali minum, habis dalam sehari
5. Label : - Kocok dahulu
- NI

375 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Potio Askali Sec.Form.Ind.


da 100 ml

m.d.S. 3.dd C.th. I


374 | P a g e

Pro : Sultan

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


c.th. Cochlear thea Sendok teh
3 dd Ter de die 3 kali sehari
m.d.s. Misce da signa Campur dan buatlah
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Formula I ( FORMULARIUM INDONESIA HALAMAN 124 )

POTIO ASCALI
Askalbrom

Askal 6 t.p
Natriumbromida 50
376 | P a g e
Air Secukupnya sampai 100
Larutkan
P.Sehari 3 kali s/m

Uraian Formula II ( FARMAKOPE BELANDA EDISI V NOMOR 51 )

ACETILOSS SALICILAS CALCICUS


Askal

Kira – kira 1,2 g askal setara dengan 1 g berat asetosal


Larutan askal harus tiap kali dibuat baru dalam air dingin
Juga dapat dibuat dengan ------- yang cukup dari asetosal digitalis halus dicampur dengan 1⁄3
dari beratnya CaCO3, campuran ini direaksikan dengan air dingin yang dibutuhkan dan jika
pembentukan CO2 telah selesai
Harus disaring
Kelarutan ! 1 gram askal larut dalam kira – kira 6,5 bagian air

Askal Asetosal + CaCO3


1,2 1 1⁄
3

Askal satu – satunya netralisasi yang tidak boleh menggunakan air panas
3. Uraian Bahan
a. Acidum Acetylsalicylicum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 31 )
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLOSALICYLICUM
Nama Lain : 1. Asam Asetilsalisilat
2. Asetosal
3. Asetosalum
4. Asam-0-asetoksibenzoat
5. Acital
6. Acetylinum
7. Antirheumine
8. Euthemine ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
9. Empyrine
10. Hakarin
11. Idragen
12. Rheumine
13. Rhodine
14. Sanaperinum
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil di
udara kering; di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa
menjadi asam salisilat dan asam asetat
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol; larut dalam
377 | P a g e
kloroform, dan dalam eter; agak sukar larut dalam eter mutlak
Khasiat Kegunaan : Analgetikum;Antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 43 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. CaCO3 ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 159 )
Nama Resmi : CALCII CARBONAS
Nama Lain : 1. Kalsium Karbonat
2. Carbonas Calcicus
3. Creta Alba
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Creta Praeparata
5. Witkrijt

378 | P a g e
Pemerian : Serbuk, hablur mikro, putih; tidak berbau; tidak berasa; stabil di
udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; kelarutan dalam air meningkat de-
ngan adanya sedikit garam amonium atau karbon dioksida; ada-
nya alkalihidroksida menurunkan kelarutan; tidak larut dalam
etanol; larut dalam asam asetat 1 N, dalam asam klorida 3 N
dan dalam asam nitrat 2 N dengan membentuk gelembung gas.
Khasiat Kegunaan : Antasidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 120 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Potio Askali 100 ml ED,
- Askal : 100 . 6 = 6 g
100
Askal :
- Asetosal : 6 .1=5g
1,2
- CaCO3 : 1 . 5 = 1,66 g
3
- Air untuk Askal : 6,5 . 6 = 39 ml
2 Natriumbromida : 100 .2=2g ED,
100
3 Air Suling : 100 - ( 5 + 1,66 + 39 + 2) ED,
= 52,34 ml

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Dibuat campuran askal :
- Ditimbang asetosal, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga halus
- Ditimbang CaCO3, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus homogen
- Ditambahkan air dingin atau air untuk askal, digerus hingga penguraian karbon-
dioksidanya selesai, disaring ke dalam botol
5. Ditimbang natriumbromida, dimasukkan ke dalam erlenmayer, dilarutkan dengan air
suling sebanyak ± 20 ml, disaring ke dalam botol
6. Dicukupkan volume dengan air suling
7. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Sultan
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

379 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Tetes Hidung Efedrin s.f. 15 ml

m.d.S. 3.dd gtt. II

Pro : Doraemon

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


c.th. Cochlear thea Sendok teh
3 dd Ter de die 3 kali sehari
m.d.s. Misce da signa Campur dan buatlah
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Formula (FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 118 )

EPHEDRINI GUTTAE NASALES


Teteshidung Efedrina

Komposisi. Tiap 10 ml mengandung :


Ephedrini Hydrochloridum 100 mg
Natrii Chloridum 50 mg
Chlorbutanolum 50 mg
Propylenglycolum 500 μl
Aqua destillata hingga 10 ml

Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

379 | P a g e
378
Dosis. Sekali sehari 1 sampai 2 tetes
Catatan. Air harus dididihkan selama 10 menit kemudian didinginkan dan segera diguna-
kan.
3. Uraian Bahan
a. Ephedrin HCl (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 350 )
Nama Resmi : EPHEDRINI HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : 1. Ephedrin HCl
2. Efedrina Hidroklorida
3. 2-metilamino-1-fenilpropan-11ol-hidroklorida
4. Hydrochloras 1-phenyl 2 methyl amino propanoli ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)

5. Sanedrine
Pemerian : Serbuk atau hablur halus, putih; tidak berbau

389 | P a g e
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol; tidak larut dalam eter
Khasiat Kegunaan : Simpatomimetikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 236 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya
b. Natrii Chloridum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 584 )
Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama Lain : 1. Natrium Klorida
2. Chloretum Natricum
3. Garam Dapur ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Natrium Chloratum
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air men-
didih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
Khasiat Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 403 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
c. Chlorbutanolum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 197 )
Nama Resmi : CHLORBUTANOLUM
Nama Lain : 1. Klorbutanol
2. Klorbutol
3. Garam Dapur ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Natrium Chloratum

399 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur putih atau hablur tidak berwarna; mudah me-
menyublim. Melebur pada suhu lebih kurang 78˚; lakukan pene-
tapan tanpa dikeringkan terlebih dahulu.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam 0,6 bagian etanol
, dan dalam eter, sangat mudah larut dalam kloroform; larut da-
lam gliserol 85 %.
Khasiat Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 403 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu 8˚ sampai 15˚
d.Propilenglycol (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 712 )
Nama Resmi : PROPYLENGLYCOLUM
Nama Lain : 1. Propilen Glikol
2. Propana-1.2-diol ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloro-
form; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial; te-
tapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; pelarut (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 534 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Ephedrin HCl : 15 . 100 mg = 150 mg ED,
10
2 Natrium Klorida : 15 . 50 mg = 75 mg ED,
10
3 Chlorbutanol : 15 . 50 mg = 75 mg ED,
10
4 Propylenglycol : 15 . 500 μl = 750 𝜇l= 0,75 ml ED,
10
= 750 mg
5 Air Suling : 15 – ( 0,15 + 0,75 + 0,75 + ED,
0,75 ) = 12, 6 ml
5. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditimbang ephedrin HCl, dimasukkan ke dalam botol
5. Ditimbang natrium klorida, dimasukkan ke dalam botol
6. Ditimbang chlorbutanol, dimasukkan ke dalam botol
7. Ditambahkan air suling secukupnya, dikocok hingga larut
8. Ditimbang propylenglycol, dimasukkan ke dalam botol
9. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
10. Diberi etiket dan label

381 | P a g e
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol tetes 30 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Doraemon
4. Signa : 3 kali sehari 2 tetes
5. Label : - Kocok dahulu

381 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013

R/ Asam Sitrat 6
Natrium Carbonat 2
Natrium subcarbonat q.s.
Sir. Sacchari 10 ml
382 | P a g e

m.f.potio 60 ml
S.3 d.d. C.th. I

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
C th Cochlear thea Sendok teh
3 dd Ter de die 3 kali sehari
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Bahan
a. Asam Sitrat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 48 )
Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM
Nama Lain : 1. Asam Sitrat
2. Asam 2-hidroksi-propana 1,2,3-trikanboksil ( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
383 | P a g e
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
Kelarutan : Kelarutan sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam eta-
nol; agak sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 50 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Natrium Carbonas ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 400 )
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : 1. Natrium Karbonat
2. Carbonas Natricus
3. Sal Sodae
4. Alkali Minerale ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
5. Natrium Carbonicum
6. Carbonito of Soade

384 | P a g e
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; keratolitikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Natrium subcarbonas ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 601 )

Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS


Nama Lain : 1. Natrii Bikarbonat
2. Natrium Subkarbonat
3. Natrium Hidrogenkarbonat
4. Bicarbonas Natricus
5. Dubbelkoolzure Soda
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Zuiveringzout
7. Bicarbonas Sodae
8. Hydrocarbonas Natricus
9. Soda Kue

385 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara
lembab secara perlahan – lahan terurai. Larutan segar dalam air
dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan
bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang atau dipanaskan.
Kelarutan : Larut dalam air; tidak larut dalam etanol
Khasiat Kegunaan : Antasidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 424 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Asam Sitrat : 6 g ED,
2 Na2CO3 :2g ED,
3 NaHCO3 : ED,
*Asam sitrat yang bereaksi dengan Na2CO3
: 2 . 4,9 = 0,98 g
10
Sisa asam sitrat : 6 – 0,98 = 5,02 g

* Asam sitrat yang bereaksi dengan NaHCO3


: 5,02 . 12,0 = 6 g
10

Jadi, NaHCO3 yang diambil adalah sebanyak 6 g


4 Sirup sacchari : 10 ml ED,
5 Air suling : 60 – ( 6 + 2 + 6 +10 ) = 36 ml ED,

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Ditimbang asam sitrat, natrium karbonat dan natrium subkarbonat, dimasukkan ke
dalam lumpang.
5. Ditambahkan air panas ± 30 ml, digerus hingga seluruh penguraian CO2 telah bera-
khir, disaring ke dalam botol
6. Ditambahkan Sir.simplex, dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga ho-
mogen
7. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 60 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Sukijan
4. Signa : 3 kali sehari 1 sendok teh
5. Label : Kocok dahulu

386 | P a g e
Dr.Avicenna Haliq,Sp. Interna
Jl.Boegenville No.121 Tlp(0411)454533
Makassar SIP. 2003/Kanwil/Nakes/25

No. 1.1.9. tgl.

R/ Lotio Kummerfeldi s.f. 60 ml

m.d S. Obat jerawat

Pro : Sukirman
Umur :
Alamat : .....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
Pro Pro Untuk
R Recipe Resep
s signa tandai
s.f. Secundum formula Dengan formula
2. Uraian Formula ( FORMULARIUM NASIONAL EDISI KEDUA TAHUN 1978 HALAMAN 172)

KUMMERFELDI LOTIO
Losio Kummerfeld

Komposisi. Tiap 100 g mengandung :


Camphora 1 g
Sulfur 6,6 g
Aethanolum 90 % 3 ml
Calcii Hydroxydi Solutio 40 ml
Zat pengemulsi yang cocok 1,5 g
Oleum Rosae gtt I
Aqua destillata hingga 100 ml

387 | P a g e
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat.
Catatan. 1. Emulgator yang digunakan dianjurkan campuran 90 % Natrium setos-
tearilalkohol dan 10 % Natrium Laurilsulfat sebanyak 1,5 g.
2. Etanol 90 % dapat diganti dengan spiritus ketonatus atau spiritus ba-
kar.
3. Uraian Bahan
a. Camphora (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 167)
Nama Resmi : CAMPHORA
Nama Lain : 1. Kamfer
2. Kamper
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Kapur Barus

388 | P a g e
Pemerian : Hablur, granul atau massa hablur; putih, atau tidak berwarna, jer-
nih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatik; menguap perlahan –
lahan pada suhu kamar: bobot jenis lebih kurang 0,99.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, dalam –
kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfida,
dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap
Khasiat Kegunaan : Antiiritan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 130 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
b. Sulfur Precipitatum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 771)
Nama Resmi : SULFUR PRAECIPITATUM
Nama Lain :1. Belerang endap
2. Lac sulfuris ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Swavel Melk
Pemerian : Sebuk amorf atau serbuk hablur renik; sangat halus; warna kuning-
pucat; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbon –
disulfida; sukar larut dalam minyak zaitun; praktis tidak larut da-
lam etanol.
Khasiat Kegunaan : Antiskabies (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 591).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Ol. Rosae (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 459 )
Nama Resmi : OLEUM ROSAE
Nama Lain :1. Minyak Mawar
2. Minyak Ros
3. Oleum Rosarum ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
4. Rosa Olie
5. Rose Oil
6. Otte of Rose
7. Attar of Rose
8. Rosenelie
Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar
, rasa khas; pada suhu 25˚ kental, jika didinginkan perlahan – lahan
berubah menjadi massa hablur jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroformP, larutan jernih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan ( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Kamfer : 100
60 . 1 = 0,6 ED,
2 Sulfur PP : 60 . 6,6 = 3,96 ED,
100
3 Aethanolum 90 % : 100
60 . 3 = 1,8 ED,

389 | P a g e
4 Aqua Calcis : 60 . 40 = 24 ED,
100
5 PGA : 60 . 1,5 = 0,9 ED,
100
6 Oleum Rosae : 60 . 1 gtt = 0,6 tetes ED,
100
(diusul ke pengawas menjadi 1 tetes apabila tidak
mau dikonversi menjadi aqua rosae )
7 Aqua destillata : 60 – ( 0,6 + 3,96 + 1,8 + 24 ED,
+ 0,9) = 28,74 ml

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol
4. Ditarer gelas arloji, ditimbang kamfer diatasnya
5. Ditimbang sulfur , PGA, dan diukur air kapur
6. Dimasukkan kamfer ke dalam lumpang, dilarutkan dengan aethanolumm secukupnya
, ditambahkan sulfur, digerus homogen, ditambahkan PGA, digerus homogen, ditam-
bahkan sedikit air kapur, digerus hingga membentuk mucilago. Diencerkan dengan si-
sa air kapur, dimasukkan ke dalam botol.
7. Dicukupkan volume dengan air suling, dikocok hingga homogen
8. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Kaca 60 ml
2. Etiket : Biru
3. Pro/ Nama Pasien : Sukirman
4. Signa : Obat Jerawat
5. Label : Kocok dahulu

390 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Asam Sitrat qs
Natrium Carbonat 2,7
Natrium subcarbonat 2
Spiritus Citri 2 ml
SS 5 ml
Aqua389 |Page
destillata ad 100 ml

m.f.potio 60 ml

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
C th Cochlear thea Sendok teh
3 dd Ter de die 3 kali sehari
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Bahan
a. Asam Sitrat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 48 )
Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM
Nama Lain : 1. Asam Sitrat
2. Asam 2-hidroksi-propana 1,2,3-trikanboksil ( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
390 | P a g e
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
Kelarutan : Kelarutan sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam eta-
nol; agak sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 50 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
b. Natrium Carbonas ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 400 )
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : 1. Natrium Karbonat
2. Carbonas Natricus
3. Sal Sodae

391 | P a g e
4. Alkali Minerale
5. Natrium Carbonicum
6. Carbonito of Soade
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan; keratolitikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
c. Natrium subcarbonas ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 601 )

Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS


Nama Lain : 1. Natrii Bikarbonat
2. Natrium Subkarbonat
3. Natrium Hidrogenkarbonat
4. Bicarbonas Natricus
5. Dubbelkoolzure Soda
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Zuiveringzout
7. Bicarbonas Sodae
8. Hydrocarbonas Natricus
9. Soda Kue
Pemerian : Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara
lembab secara perlahan – lahan terurai. Larutan segar dalam air
dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan
bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang atau dipanaskan.
Kelarutan : Larut dalam air; tidak larut dalam etanol
Khasiat Kegunaan : Antasidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 424 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Natrii Subcarbonas : 6 g ED,
2 Natrii Carbonat :2g ED,
3 Asam Sitrat : ED,
*Asam sitrat beserta dengan NaHCO3
: 2 . 8,3 = 1, 66 g
10

* Asam sitrat beserta dengan Na2CO3


: 2,7 . 4,9 = 1,32 g
10

Sisa asam sitrat : 1,66 + 1,32 = 2,98 g


Jadi, As. sitrat yang diambil adalah sebanyak 2,98 g
4 Spiritus Citri : 2 ml ED,

392 | P a g e
5 SS : 5 ml ED,
6 Air suling : 100 – ( 6 + 2 + 2, 98 + 2 + 5) ED,
= 82,02 ml

5. Prosedur / Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditimbang natrium carbonat dan natrium subcarbonat, dimasukkan ke dalam lum-
pang.
5. Ditimbang asam sitrat, dimasukkan ke dalam lumpang digerus homogen
6. Ditambahkan air panas ± 20 ml ke dalam lumpang, digerus hingga seluruh pengurai-
an karbondioksidanya berakhir, disaring ke dalam botol
7. Diukur spiritus citri, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
8. Diukur sirupus simplex, dimasukkan ke dalam botol, dikocok hingga homogen
9. Dicukupkan volume dengan air suling
10. Diberi etiket dan label
6. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol kaca 100 ml
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Supriman
4. Signa : Dihabiskan
5. Label : Kocok dahulu

393 | P a g e
Dr.Herland Anugerah MPh
Jalan Lagaligo No. 28 Tlp (0411) 303707
SIP. 2003/Kanwil/Nakes/01
No. tgl.

R/ Antalgin 0,15
CTM 0,001
SL 0,2

m.f pulv. dtd. No. XII


S. p.r.n. p.I
Max.t.d.d

392 | P a g e

Pro : Bella
Umur : 6 thn
Alamat : ....................................

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


M Misce campur
Pulv pulveres Serbuk bagi
tdd Ter de die 3 kali sehari
p.r.n Pro re nata Bilamana perlu
f fac Buat

2. Uraian Bahan
a. Antalgin (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 537 )
Nama Resmi : METHAMPYRONUM
Nama Lain : 1. Metampiron
2. Antalgin
3. Methylmelubrine
4. Natrium 2,3-dimetil-1-fenil-5-pirazolon
( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
4-metilminoetansulfonat
5. Phenyldimethylpymzolon methylamin
methan sulforas natricum
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kekuningan
Kelarutan :-
Khasiat Kegunaan : Analgetikum,antipiretikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 370 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
b. CTM tab ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 210 )
394 | P a g e
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama Lain : 1. Klorfeniramin Maleat
2. C.T.M.
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
3. Chlortrimeton

395 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan mempunyai pH antara
4 dan 5
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam kloroform
; sukar larut dalam eter dan dalam benzena
Khasiat Kegunaan : Antihistaminikum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 153 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Sediaan : 4 mg/tablet
3. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Antalgin : 12 . 0,15 = 1,8 g ED,
2 CTM : 12 . 0,001 = 0,012 g ED,
3 SL : 12 . 0,2 = 2,4 – ( 1,8 + 0,012 ) ED,

4. Perhitungan Pengenceran
Pengenceran CTM 12 mg

12 X 5 = 60 mg

1=5
50 = 250

CTM : 50 mg

SL + Carmin : 200 mg

250 mg

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 12 𝑚𝑔


HP : X ........ = X 5 = 60 mg
1 1

SP : 250 – 60 mg = 190 mg
5. Perhitungan Dosis Maksimum
Dosis Maksimum CTM ( 1 x Pakai = - , Sehari = 40 mg )
- Berdasarkan umur 6 tahun
- 1 x pakai : 6 .- =-
6+12
- Sehari : 6 . 40 mg = 15 mg
6+12

- Berdasarkan resep
- 1 x pakai : 1 x 1 mg = 1 mg < -
% :-
- Sehari : 3 . 1 mg = 3 mg < 15 mg
3 𝑚𝑔5
% : . 100 % = 60 % < 100 %
𝑚𝑔
396 | P a g e
6. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dibuat pengenceran CTM 12 mg :
- Ditimbang Sl sebanyak 200 mg, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus halus, di-
tambahkan carmin secukupnya
- Ditimbang CTM sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus homogen
- Ditimbang hasil pengenceran sebanyak 60 mg, sisanya dibungkus dan ditandai seba-
gai sisa pengenceran.
4. Ditimbang antalgin, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen
5. Ditimbang SL, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus hingga homogen, diayak
diayak, dihomogenkan kembali, dibagi sebanyak 12 bungkus sama banyak
6. Dimasukkan ke dalam plastik klip
7. Diberi etiket dan label
7. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Plastik Klip
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Bella
4. Signa : Bilamana perlu 1 bungkus, maksimal 3 kali sehari
5. Label : NI

400 | P a g e
RUMAH SAKIT Dr. HUSADA
Jalan Jawa No.45 Telp. 8280713

Apotek Luar

Dokter : Prasetyo
Bagian : Umum/ Pegawai RS/ Mahasiswa/ Pend.
Ruangan

Tgl.Nopember 2013
R/ Potio Riveri 100

m.f.saturasi
S. haustus

399 | P a g e

1. Kelengkapan Resep

Singkatan Latin Bahasa Latin Bahasa Indonesia


m misce Campur
S Cochlear thea Sendok teh
haustus haustus habiskan
pro pro untuk
R Recipe ambillah

2. Uraian Formula ( FARMAKOPE BELANDA EDISI V NOMOR )


POTIO RIVERI

Natrium Bicarbonas 6 bagian air


401 | P a g e
Air 110 bagian air
Ac.Citri 5 bagian air
Air 50 bagian air
Spiritus Citri 5 bagian air
Sirupus Simplex 25 bagian air
Jumlah 201 bagian air
3. Uraian Bahan
a. Natrium subcarbonas ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 601 )
Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama Lain : 1. Natrii Bikarbonat
2. Natrium Subkarbonat
3. Natrium Hidrogenkarbonat
4. Bicarbonas Natricus
5. Dubbelkoolzure Soda
( SINONIM DEPKES RI UJUNGPANDANG)
6. Zuiveringzout
7. Bicarbonas Sodae
8. Hydrocarbonas Natricus
9. Soda Kue

402 | P a g e
Pemerian : Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara
lembab secara perlahan – lahan terurai. Larutan segar dalam air

dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan


bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang atau dipanaskan.
Kelarutan : Larut dalam air; tidak larut dalam etanol
Khasiat Kegunaan : Antasidum (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 424 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
b. Asam Sitrat (FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV HALAMAN 48 )
Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM
Nama Lain : 1. Asam Sitrat
2. Asam 2-hidroksi-propana 1,2,3-trikanboksil ( SINONIM DEPKES RI UJUNG PANDANG)
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat
asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
Kelarutan : Kelarutan sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam eta-
nol; agak sukar larut dalam eter.
Khasiat Kegunaan : Zat tambahan (FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN 50 ).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Tabel Penimbangan / Perhitungan Bahan

No. Nama Bahan Cek Fisik Bahan ( ED )


1 Natrii Subcarbonas : 100 . 6 = 2,98 ED,
201

Air : 201
100 . 110 = 54,72 ml

3 Acidum citricum : 100 . 5 = 2,48 ED,


201

Air : 201
100 . 50 = 24,87 ml

4 Spiritus Citri : 100 . 5 = 2,48 ml ED,


201
5 SS : 201
100 . 25 = 12,43 ml ED,
4. Prosedur / Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disetarakan timbangan
3. Dikalibrasi botol 100 ml
4. Ditimbang natrium bicarbonas, dimasukkan ke dalam erlenmayer, dilarutkan dengan
air, disaring ke dalam botol
5. Ditimbang asam sitrat, dimasukkan ke dalam lumpang, ditambahkan air, digerus
hingga larut, ditambahkan sirup simplex, digerus hingga homogen
6. Dimasukkan 2/3 bagian asam ke dalam botol, dibiarkan terbuka hingga gasnya habis
7. Ditambahkan sisa bagian asam ke dalam botol dengan hati – hati melalui tepi botol,
ditambahkan spiritus citri, dicukupkan volume dengan menggunakan air suling
8. Ditutup menggunakan sampagne knop
9. Diberi etiket dan label
403 | P a g e
5. Penyerahan/ Etiket dan Label
1. Wadah : Botol Sampagne Knop
2. Etiket : Putih
3. Pro/ Nama Pasien : Prasetyo
4. Signa : Dihabiskan
5. Label : Jangan dikocok

404 | P a g e

You might also like