Poltekkessby Studi 669 Drafseminar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Fluid and Blanket Warming Cabinet

Naliendra reksa alam, Tribowo indrato, ST, MT, Dyah Titisari, ST, M.Eng

Jurusan Teknik Elektromedik


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

ABSTRAK

Blanket Warming Cabinet adalah alat yang digunakan untuk menghangatkan selimut pada pasien
paska operasi. Fluid Warming Cabinet adalah alat yang digunakan untuk menghangatkan cairan (irrigation
solution). Tujuan dari penghangat cairan (irrigation solution) dan selimut ini adalah menghindarkan pasien
dari hipotermia dan infeksi pasca operasi.
Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian
“One group Post Test Design” yaitu untuk mengukur suhu alat. Sehingga penulis hanya melihat hasil tanpa
mengukur keadaan sebelumnya. Perubahan suhu yang terjadi pada kedua Cabinet dideteksi oleh sensor suhu
LM35. Karakteristik sensor ini ialah merubah setiap 10mV menjadi 10C. Setelah sensor LM35 mendeteksi suhu,
maka mikrokontroller ATMega8535 akan mengolah data, selanjutnya data tersebut akan ditampilkan pada layar
LCD karakter 4x16.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan didapatkan nilai error sebesar 0,31% pada pengukuran
suhu 66°C dan error 0,036% pada suhu 54°C terhadap alat pembanding . Sedangkan untuk timer 72 jam
diperoleh error sebesar 0,36% terhadap alat pembanding.

Kata Kunci : suhu, waktu, sensor suhu LM35

dan mortalitas yang meningkat


PENDAHULUAN (Lumintang,2000), jika tidak segera diatasi
maka akan menimbulkan masalah serius
1.1 Latar Belakang Masalah yang dapat menyebabkan terjadinya
Blanket Warming Cabinet adalah alat komplikasi. Kebanyakan pasien pasca
yang digunakan untuk menghangatkan operasi hanya diberi selimut biasa, padahal
selimut pada pasien paska operasi. selimut yang sebelumnya tidak dihangatkan
Berdasarkan penelitian Lorna.R kurang efektif untuk mencegah kondisi
memberikan selimut yang terlebih dahulu menggigil pada pasien. Dampak dari
dihangatkan pada suhu 1500F (65,50C) dapat menggigil meliputi meningkatkan
meningkatkan suhu abdomensebesar 4,30F metabolisme, peningkatan aktivitas otot
(-15,380C) dan suhu kaki sebesar 20F (- yang memproduksi panas sampai 600%
16,660C) pada pasien hipotermia, tetapi diatas tingkat normal,meningkatkan 2-3 kali
menurut rekomendasi dari ECRI, selimut lipat konsumsi oksigen dan produksi CO2
tidak boleh dipanaskan melebihi 1300F (Brunner & Sudarth, 2002). Menggigil juga
(54,40C). FluidWarming Cabinet adalah alat dapat menyebabkan hipoksia dan
yang digunakan untuk menghangatkan hiperkapnea (Dobson, 1994) dan juga dapat
cairan (irrigation solution).Tujuan dari menimbulkan peningkatan denyut nadi dan
penghangat cairan (irrigation solution) dan tekanan darah, penurunan saturasi oksigen
selimut ini adalah menghindarkan pasien darah, asidosis karena metabolisme
dari hipotermia dan infeksi pasca operasi. anaerobic dari otot yang kekurangan oksigen
Penurunan suhu tubuh di bawah dan ketidaknyamanan pada pasien
normal akan membawa masalah yang sangat (Aitkenhead, 2001).
kompleks pada pasien pasca operasi ,salah Fluid and Blanket Warming Cabinet
satu diantaranya akan menyebabkan sudah ada sejak tahun 1930-an. Model awal
perubahan homeostatis didalam tubuh menggunakan teknologi steam untuk
sehingga mengakibatkan angka morbiditas
1
pemanasan,. Suhu dikendalikan dengan minum atau pembersih luka
tombol-tombol dan dideteksi dengan komersial.
termometer atau thermostat. Termometer 1.2.7 Wadah cairan (irrigation
harus ditempatkan dalam ruangan untuk solution) terbuat dari plastic.
mengukur suhu aktual.Seiring
perkembangan zaman peningkatan kualitas Rumusan Masalah
telah dihadirkan dengan meluncurkan Dapatkah dibuat alat Fluid and
generasi baru Fluid and Blanket Warming Blanket Warming Cabinets ?
Cabinet.Pada generasi ketiga dan keempat,
analog kontrol yang tersedia masih rendah Tujuan Penelitian
dan berbentuk lemari dengan satu 1 Tujuan Umum
kabinet.Tak lama setelah itu, dual kabinet Dibuatnya alat Fluid and Blanket Warming
dengan kontrol terpisah tersedia untuk Cabinets.
penyedia layanan kesehatan. Alat ini belum
pernah dibuat di kampus jurusan Teknik 2Tujuan Khusus
Elektromedik Surabaya Dengan acuan permasalahan di atas, maka
Sehubungan dengan fakta-fakta yang secara operasional tujuan khusus pembuatan
terdapat di atas, muncul sebuah ide dari alat ini antara lain :
penulis untuk membuat dan merancang alat 1.2.7.1 Membuat rangkaian minimum sistem
“Fluid and Blanket Warming Cabinets” mikrokontroller ATMega 8535
sebagai bahan Tugas Akhir di jurusan beserta program
Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes 1.2.7.2 Membuat rangkaian sensor suhu
Surabaya. LM35.
1.2.7.3 Membuat rangkaian driver heater.
1.2.7.4 Membuat rangkaian driver safety
Batasan Masalah lock.
Agar dalam pembahasan alat ini tidak 1.2.7.5 Membuat display menggunakan
terjadi pelebaran masalah dalam LCD karakter 4x16.
penyajiannya, penulis membatasi pokok- 1.2.7.6 Melakukan uji fungsi pada modul
pokok batasan permasalahan yang akan yang telah dibuat.
dibahas yaitu :
1.2.1Suhu Fluid Warmer hanya 660C Manfaat Penelitian
dengan maksimal lama 1. Manfaat Teoritis
penyimpanan 72 jam. Menambah wawasan dan ilmu
1.2.2 Suhu pada Blanket Warmer pengetahuan bagi mahasiswa Politeknik
hanya 540C. Kesehatan Kemenkes Surabaya Jurusan
1.2.3 Fluid Warmer hanya digunakan Teknik Elektromedik di bidang peralatan
untuk cairan (irrigation bedah dan anestesi.
solution). 2.Manfaat Praktis
1.2.4 Fluid Warmer hanya Membantu mempermudah pengguna
menampung maksimal 3 dalam melakukanpenghangatan selimut dan
kantong/botol cairan (irrigation cairan (irrigation solution) khususnya pada
solution). ruang paska bedah.
1.2.5 Tidak membahas suhu cairan
(irrigation solution) dan selimut
ketika sudah dikeluarkan dari
dalam warming cabinet.
1.2.6 Cairan (irrigation solution) dapat
menggunakan air steril, air

2
TINJAUAN PUSTAKA Berikut rangkaian LCD 4x16 ke mikrokontroller :
Teori Dasar
VCC
1. Rangkaian Minimum Sistem ATMega
8535 LCD

16
Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega 15
VB-
VB+ port C
8535 adalah sebuah rangkaian minimum atau 14
13
DB7 7
DB6 PORTC.7 6
sederhana dari sebuah mikrokontroller agar IC 12 DB5 PORTC.6 5
11
mikrokontroler ATMega 8535 tersebut bisa 10
DB4 PORTC.5 4
PORTC.4 3
beroperasi dan diprogram. 9
8
PORTC.2 2
PORTC.1 1
7 E PORTC.0
6 R/W
5 RS
4 Vee
3 Vcc
2 Vss
1
POT
CON16 100k

Jadi didapatkan rangkaian Minimum Sistem


Mikrokontroller ATMega 8535 seperti gambar
sebagai berikut:

IC1
Gambar 2.1 IC Mikrokontroler ATMEGA8535 1 40
2 PB0(XCK/T0) PA0(ADC0) 39
3 PB1(T1) PA1(ADC1) 38
PB2(INT2/AIN0) PA2(ADC2)
Berikut hal yang harus diperhatikan VCC 4
5 PB3(OC0/AIN1) PA3(ADC3)
37
36
PB4(SS) PA4(ADC4)
dalam membuat minimum sistem mikrokontroler, J2
6
7 PB5(MOSI) PA5(ADC5)
35
34 VCC
VCC

yaitu: 1
8
9
PB6[MISO)
PB7[SCK)
PA6(ADC6)
PA7(ADC7)
33
32
2 10 RESET AREF 31
3 11 VCC AGND 30
1) Power Supply 4
5
12 GND
XTAL2
AVCC
PC7(TOSC2)
29 R6
13 28 1K
XTAL1 PC6(TOSC1)
Semua komponen elektronika CON5
VCC
14
15 PD0(RXD) PC5
27
26
membutuhkan power supply atau sering juga disebut 16 PD1(TXD)
PD2(INT0)
PC4
PC3
25
17 24
catu daya. ATMega 8535 ini beroperasi pada PD3(INT1) PC2
3
R1 18 23
10K 19 PD4(OC1B) PC1(SDA) 22 R5
tegangan 4,5- 5,5 VDC dan ground. 20 PD5(OC1A)
PD6(ICP)
PC0(SCL)
PD7(OC2)
21
2 103
SW3 ATMEGA8535-DIL40 3.7
2) Rangkaian Display
Display digunakan untuk menampilkan C1
1

10uF/16V
karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih
baik. Display yang digunakan pada minimum system reset
ini adalah LCD 4X16 (Liquid Cristal Display).
Dalam aplikasinya, LCD 4x16 terbagi menjadi
beberapa bagian bentuk, ada yang memakai 2.2 Rangkaian Sensor Suhu LM 35
backlight, ada juga yang tidak. Kemudian yang
memakai backlight, ada yang berwarna hijau dan ada Komponen utama yang digunakan pada
juga yang berwarna biru. Tapi intinya sama, pin yang rangkaian sensor suhu ini adalah sebuah sensor suhu
digunakan sama. dengan tipe LM35D. LM35D ini adalah sebuah
sensor suhu yang keluarannya sudah dalam celcius
yang memiliki kemampuan penginderaan suhu dari
00C sampai 1000C. Sensor suhu LM35D ini akan
mengkonversikan besaran suhu menjadi besaran
tegangan.

3
Rangkaian driver heater ini berfungsi sebagai
pengaman atau isolasi antara rangkaian beban dengan
mikrokontroller sehingga bila terjadi kerusakan pada
rangkaian beban maka mikrokontroller tidak
mengalami kerusakan atau gangguan. Disamping itu
rangkaian driver heater ini berfungsi untuk mengatur
nyala atau mati heater.

Sensor suhu LM35


Sensor ini akan mengindera perubahan suhu
disekitarnya, kemudian merubahnya menjadi
tegangan analog yang nantinya kemudian diinputkan
pada pin ADC mikrokontroler untuk kemudian
diproses. Pada perancangan modul ini sensor Gambar SSR
diletakkan pada daerah dekat sampel.
Berikut merupakan rangkaian sensor suhu 2.4 Rangkaian Lock Door
LM35 yang dihubungkan pada PORTA.0 ADC
Rangkaian safetylock digunakan untuk
Mikrokontroller:
mengunci pintu pada kedua chamber. Penguncian
pintu dilakaukan oleh komponen solenoid lock.
Selenoid lock mempunyai 2 kaki yang masing-
masing kakinya memperoleh ground atau vcc 5v.

Rangkaian Sensor Suhu LM35

2.3 Rangkaian Driver Heater

Electrical Heating Element (elemen pemanas rangkaian lockdoor


listrik) merupakan piranti yang mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan
bersumber dari kawat bertahanan listrik tinggi
(Resistance Wire) yang dialiri arus listrik pada
kedua ujungnya dan dilapisi oleh isolator listrik yang
mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman
jika digunakan.

Gambar Heater Kering

4
DIAGRAM MEKANISME
METODOOGI
3.1 Diagram Blok
3.1.1 Diagram Blok Fluid Warming cabinet

Gambar 3.2 tampak depan

Gambar 3.3 tampak belakang

PENGUKURAN
Tabel Pengukuran Waktu 259200s (72 jam)
Gambar 3.1 Diagram Blok Blanket Warming Data Rata-
Cabinet X Simpangan Error SD UA
Pengukuran Rata

Program masuk ke IC mikrokontroller, IC X1 260064


mikrokontroler mengatur semua rangkaian. Ketika
alat dinyalakan maka sensor LM35 akan mendeteksi X2 260064
suhu Blanket Warming Cabinet dan mengaktifkan
heater, jika suhu di dalam cabinet masih <54°C. X3 260064
260136 936 -0,36 801,75 334,06
Blower akan bekerja untuk meratakan suhu yang ada X4 260496
pada Fluid Warming cabinet. Ketika alat sudah aktif,
tombol safety lock ditekan agar safetylock mengunci X5 259632
pintu cabinet. Saat suhu telah tercapai sekitar 54°C,
maka safety lock otomatis akan berhenti bekerja dan X6 260496
membuka kunci pada pintu cabinet. Ketika kunci
pintu blanket Warming cabinet sudah terbuka, maka
selimut bisa dimasukkan dalam blanket cabinet. Tabel Pengukuran Suhu 66°C
Sensor LM35 akan terus mendeteksi suhu blanket
warming cabinet, jika suhu kurang dari 54°C maka Suhu Output
Suhu
heater akan menyala dan ketika suhu melebihi 54°C X Termometer LM 35
maka heater akan berhenti bekerja. Suhu di dalam Tampilan
(°C) (mV)
blanket warming cabinet akan ditampilkan pada layar X1 66 66,2 66,6
LCD.
X2 67,1 67,3 67,4
X3 67 67,2 67,4
X4 66,3 66,6 66
X5 66,3 66,5 65,8
X6 66 66,2 65,6

5
Tabel Pengukuran Suhu 54°C 1. Tegangan yang dibutuhkan 5 VDC dan
ground
Suhu 2. Membutuhkan sambungan ke port adc
Suhu Output LM
X Termometer mikrokontroller 8535.
Tampilan 35 (mV)
(°C) 3. Membutuhkan display LCD untuk
X1 54,7 54,7 55 menampilkan suhu.
X2 54,9 55 55,1
X3 55,5 55,5 55,3
X4 55,6 55,5 55,4
X5 55,5 55,5 55,5
X6 55,2 55,3 55,3

PEMBAHASAN
Modul Rangkaian ATmega 8535

Rangkaian ini adalah mikrokontroller yang


berfungsi untuk mengatur jalannya sistem. Gambar Rangkaian sensor suhu
Spesifikasi yang diperlukan rangkaian ini adalah:
Modul Rangkaian Driver Heater
1.Tegangan yang dibutuhkan 5 VDC dan Spesifikasi modul rangkaian driver heater
ground yang diperlukan adalah:
2.Membutuhkan sambungan MISO, MOSI,
SCK, dan RESET untuk dapat 1. Menggunakan SSR sebagai driver.
memprogram 8535. 2. Membutuhkan logika satu dan tegangan
3.Membutuhkan tombol untuk memilih 220VAC untuk mengaktifkan rangkaian.
program. Jadi didapatkan rangkaian seperti di bawah ini:
4.Membutuhkan display LCD untuk
menampilkan timer dan suhu.

IC1
1 40
2 PB0(XCK/T0) PA0(ADC0) 39
3 PB1(T1) PA1(ADC1) 38
VCC 4 PB2(INT2/AIN0) PA2(ADC2) 37
5 PB3(OC0/AIN1) PA3(ADC3) 36
6 PB4(SS) PA4(ADC4) 35 VCC
J2 7 PB5(MOSI) PA5(ADC5) 34 VCC
8 PB6[MISO) PA6(ADC6) 33
1 9 PB7[SCK) PA7(ADC7) 32
2 10 RESET AREF 31
3 11 VCC AGND 30
4 12 GND AVCC 29 R6 Rangkaian Driver Heater
5 13 XTAL2 PC7(TOSC2) 28 1K
14 XTAL1 PC6(TOSC1) 27
CON5
PD0(RXD) PC5
VCC 15
16 PD1(TXD) PC4
26
25
5.1.4 Modul Rangkaian lockdoor
17 PD2(INT0) PC3 24
PD3(INT1) PC2
3

R1 18 23
10K 19 PD4(OC1B) PC1(SDA) 22 R5 Spesifikasi modul rangkaian driver buzzer
PD5(OC1A) PC0(SCL)
20
PD6(ICP) PD7(OC2)
21
2 103 yang diperlukan adalah:
SW3 ATMEGA8535-DIL40 3.7

1. Menggunakan transistor untuk driver


C1
safetylock.
1

10uF/16V

2. Membutuhkan logika output satu dari


reset mikrokontroller dan ground.
3. Mengunakan portD.0 dan portD.1.
Jadi didapatkan rangkaian seperti di bawah ini:
Gambar Rangkaian ATMEGA 8535

Modul Rangkaian Sensor Suhu

Rangkaian ini adalah sensor suhu yang


berfungsi untuk mengetahui suhu yang berada di
dalam chamber alat. Spesifikasi yang diperlukan
rangkaian ini adalah:

6
DAFTAR PUSTAKA
AORN Standards of Practice, Safe
Environment of Care, In:
Perioperative Standards and
Recommended Practices.Denver, CO:
AORN Inc; 2011; p222

Arikunto, Suharsim, Prosedur Penelitian


,Rineka Cipta,Jakarta,1989

Brunner & Sudart (2002). Buku


jarKeperawatan Medikal Bedah, ed 8
PENUTUP
Dobson, M.B. (1994) Penuntun Praktis
1. KESIMPULAN Anestesi. Jakarta. EGC, hal : 101 – 104
Secara menyeluruh pada penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa: Drain, C.B (1994). The Post Anaesthesia
6.1.1 Dapat dibuat rangkaian sensor suhu Care Unit. Philadelphia. W.BSaunders
LM35,rangkaian driver heaterdan Company, hal : 98
rangkaian mikrokontroller
ATMEGA8535 beserta program, ECRI, "Hazard Report Update: ECRI
untuk suhu 54°C diperoleh error Revises Its Recommendation for
0,31% dan suhu 66°C diperoleh error Temperature Limits on Blanket
0,036%. Warmers, " Health Devices, July
6.1.2 Dapat membuat tampilan suhu dan 2009, p230..
timer pada LCD 4x16 karakter
dengan error timer sebesar 0,36% House Lorna R. “Blankets Warmed to 200
Degrees °F Do No Harm”.
Enthermics Medical Systems white
2. SARAN paper.
Berikut ini adalah beberapa saran Latief, S.A, Kartini A.S, Ruswan D. (2001)
yang dapat dipertimbangkan Petunjuk Praktis Anetesiologi Edisi
untukpenyempurnaan penelitian lebih lanjut Kedua. Jakarta. Fakultas Kedokteran
: FKUI, hal:42
6.2.1 Desain yang lebih baik agar
distribusi panas merata. Malvino, Albert Paul, Prinsip-prinsip
6.2.2 Dapat dibuat kontrol suhu yang baik Elektronika, Jilid 1&2, Edisi Pertama,
agar suhu dapat stabil. Penerbit : salemba
6.2.3 Ditambahkannya penyimpanan data teknika,Jakarta,2000
waktu pada fluid warming cabinet.
6.2.4 Ditambahkanya pemilihan suhu agar W.F Ganong, 2008 Buku Ajar Fisiologi
pengguna dapat menggunakan alat Kedokteran, Jakarta, EGC
sesuai kebutuhan.

7
8

You might also like