Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan
negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua propinsi di Indonesia
dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa perkebunan rakyat. Hal ini
merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang
bermanfaat. Tanaman kelapa tumbuh di daerah tropis, dapat dijumpai baik di daratan
rendah maupun dataran tinggi. Kelapa merupakan tanaman perkebunan atau industri
dengan batang lurus yang tergolong dalam famili Palmae. Perkembangan tanaman
kelapa telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi unggulan
tanaman perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa merupakan tanaman perkebunan
dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak nabati. Selain itu perkembangan perkebunan kelapa juga didukung
oleh produk-produk turunan kelapa yang beraneka ragam dan mempunyai banyak
kegunaan.
Buah Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu bahan baku pembuatan
minyak nabati yang utama. Minyak kelapa adalah salah satu lemak nabati yang
diperoleh dari buah kelapa. Ada dua jenis minyak kelapa, minyak kelapa biasa atau
yang digunakan untuk menggoreng dan minyak kelapa murni yang dikenal dengan
Virgin Coconut Oil (VCO). Virgin Coconut Oil merupakan minyak yang berasal dari
buah kelapa (Cocos nucifera L) tua segar yang diolah pada suhu rendah (<60°C) dan
dimasak tidak sampai tua. Selain itu tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga
menghasilkan minyak murni. Karakteristik minyak kelapa berbeda-beda berdasarkan
preparasi bahan dan metode pengolahanya. Minyak kelapa merupakan bagian paling
berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah
sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai
minyak goreng. Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging kelapa segar, atau
diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra).
Untuk industri kecil yang terbatas kemampuan permodalannya, disarankan
mengekstrak minyak dari daging buah kelapa segar. Cara ini mudah dilakukan dan
tidak banyak memerlukan biaya. Kelemahannya adalah lebih rendahnya rendemen
yang diperoleh. Santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut
dengan menggunakan air. Bila santan didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi
pemisahan bagian yang kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan
minyak. Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang
miskin dengan minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim,
karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah.

1
Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan cara basah, cara pres dan cara
ekstraksi pelarut. Cara Basah relatif sederhana. Daging buah diparut, kemudian
ditambah air dan diperas sehingga mengeluarkan santan. Setelah itu dilakukan
pemisahan minyak pada santan. Pemisahan minyak tersebut dapat dilakukan dengan
pemanasan, atau sentrifugasi. Cara basah terdiri atas :
a. Cara Basah Tradisional
b. Cara Basah Fermentasi
c. Cara Basah Lava Process
d. Cara Basah "Kraussmaffei Process"

Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini
memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin. Cara
Ekstraksi Pelarut menggunakan cairan pelarut (selanjutnya disebut pelarut saja) yang
dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah
menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun.
Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif
mahal. Pada makalah ini, akan menggunakan cara basah fermentasi dalam pembuatan
minyak kelapa karena biayanya cukup murah dan dapat dilakukan dengan mudah.

1.2 Rumusan Masalah

Pemanfaatan minyak kelapa (VCO) biasanya digunakan untuk kesehatan,


mencegah kolesterol, dan lain-lain.Ternyata kandungan dari minyak kelapa yaitu
sebagai pelembab dan dapat melembutkan. Pada perkembangan saat ini, shampoo
sudah dikembangkan sehingga dapat melembutkan rambut dan melembab kan kulit
kepala. Contohnya saja shampoo yang ada dipasaran. Shampoo pasaran mengandung
yang dapat menghaluskan,. Maka, penggunaan minyak kelapa menjadi pelembab dan
dapat melebabkan karena kandungan minyak kelapa ini dapat menggantikan bahan
kimia pada shampoo dipasaran.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui proses pembuatan minyak nabati
1.3.2 Untuk mengetahui proses pembuatan Shampoo dari Minyak kelapa
1.3.3 Dapat dijadikan inovasi terbaru dengan shampoo alami

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahiu informasi kepada pembaca mengenai pembuatan minyak
kelapa
1.4.2 Dapat mengetahui informasi kepada pembaca mengenai proses pembuatan
shampo dari Minyak kelapa
1.4.3 Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai manfaat dari shampo
yang dihasilkan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa

Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus


dari famili Palmae. Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang
menghasilkan 5.276.000 ton (82% produksi dunia) dengan luas ± 8.875.000 Ha pada
tahun 1984, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan. Indonesia
merupakan negara perkelapaan terluas (3.334.000 Ha pada tahun 1990) tetapi
produksinya masih dibawah Philipina (2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 Ha), yaitu
sebesar 2.346.000 ton (Anonim,2005)

Tabel 1. Standar Mutu Minyak Kelapa Murni Berdasarkan SNI 7381-2008


No. Jenis Uji Satuan Persyaratan
1. Keadaan:
1.1 Bau Khas kelapa segar, tidak
1.2 Rasa tengik
1.3 Warna Normal, khas minyak kelapa
Tidak berwarna hingga kuning
2. Air dan senyawa yang % pucat
menguap Maks 0,2

3. Bilangan iod g iod/100 g


4,1-11,0
4. Asam lemak bebas(dihitung %
sebagai asam laurat) Maks 0,2

5. Bilangan peroksida mg ek/kg


Maks 0,2
6. Asam lemak:
6.1 Asam kaproat (C6:0) %
6.2 Asam Kaprilat (C8:0) % ND-0,7
6.3 Asam Kaprat (C10:0) % 4,6-10,0
6.4 Asam laurat (C12:0) % 5,0-8,0
6.5 Asam miristat (C14:0) % 45,1-53,2
6.6 Asam palmitat (C16:0) % 16,8-21
6.7 Asam stearat (C18) % 7,5-10,2
6.8 Asam oleat (C18:1) % 2,0-4,0
6.9 Asam linoleat (C18:2) % 5,0-10,0
6.10 Asam linolenat % 1,0-2,5
(C19:3) ND-0,2
7.
Cemaran mikroba Koloni/ml
7.1 Angka lempeng total Maks 10

3
8. Cemaran logam:
8.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks 0,1
8.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks 0,4
8.3 Besi (Fe) mg/kg Maks 5,0
8.4 Cadmium (Cd) mg/kg Maks 0,1

9. Cemaran Arsen (Ar) mg/kg Maks 0,1


CATATAN: ND = no detection (tidak terdeteksi)

Tabel 2. Komposisi kandungan Minyak Kelapa (VCO)


Asam Lemak Konsentrasi mg/mL Konsentrasi (%)
C8:0 (Kaprilat) 6,11 8,93
C10:0 (Kaprat) 3,85 6,74
C12:0 (Laurat) 25,75 47,79
C14:0 (Miristat) 9,84 17,17
C16:0 (Palmitat) 4,45 8,08
C18:0 (Stearat) 1,36 2,58
C18:1 (Oleat) 3,94 7,37
C18:2 (Linoleat) 0,6 1,35
Total 55,99 100,00
Sumber : JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 5 (1) 29-31

2.2 Shampo
Shampo adalah salah satu kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala dari segala
macam kotoran, baik yang berupa minyak, debu, sel – sel yang sudah mati dan
sebagainya (Latifah. F, 2007).
Shampoo terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya
yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut seperti sebum,
keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.
Shampoo banyak jenis dan typenya, formulanya dan klasifikasi preparat seperti liquid,
krim, pasta, shampoo anti dandruff, shampoo untuk anak-anak dan sebagainya.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah minyak nabati dari minyak kelapa (VCO)
sebagai bahan dasar Shampoo yang dapat diformulasikan menjadi shampoo minyak
kelapa dan memenuhi persyaratan uji mutu fisik berdasarkan literature yang meliputi uji
homogenitas, uji warna, uji tekstur, dan aroma.

4
BAB III
METODOLOGI

3.1 Pembuatan Minyak Kelapa


3.1.1 Bahan
Bahan yang digunakan antara lain, yaitu :
1. 500 gr buah kelapa yang digunakan berumur 12 bulan.
2. 500 ml air
3.1.2 Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Saringan
4. Pengaduk
5. Kulkas
6. Gelas Beaker
7. Oven

3.1.3 Cara Kerja Pembuatan Minyak Kelapa dengan Metode Pemanasan Bertahap

3.1.3.1 Pembuatan santan

. Buah kelapa dikupas, dibelah dan Buah kelapa


dikeluarkan daging buahnya.

digiling dengan mesin pemarut sampai


diperoleh hancuran daging kelapa Daging buah
(pulp)

Diekstraksi dengan air panas (suhu


sekitar 80oC) dengan perbandingan
1:1 untuk mempercepat pemisahan Pulp
minyak dari pulp

disaring dan diperoleh santan. Ekstrak Pulp

Fermentasi selama 18 jam Santan

5
3.1.3.2 Pemanasan bertahap

Pemanasan I (pemanasan awal):


dipanaskan kisaran 95-100 derajat C). Santan
.

Pemanasan II (pemanasan lanjutan):


dipanas kan kembali dengan suhu 95-100 Minyak
derajat C

Pemanasan III (pemanasan akhir) :.


Pemanasan dilakukan dalam oven, dengan
suhu 105 derajat C, lama pemanasan 2
jam. Mutu minyak yang dihasilkan dengan
pemanasan bertahap, menunjukkan kadar
air minyak relatif kecil (0,08-0,12%),
kadar asam lemak bebas sangat rendah
(0,02-0,05%), minyak tidak berwarna dan
berbau harum. Mutu minyak ini dapat
dikategorikan sebagai natural oil atau clear
oil
3.1.4 Hipotesis Uji

3.1.4.1 Kadar air

 Timbang berat cawan kosong


 Timbang berat cawan kosong ditambah dengan sampel awal
 Panaskan pada temperatur 100C dalam oven vakum selama 15 menit
 Dinginkan dalam eksikator sampai temperatur ruang
 Timbang berat akhir

3.1.4.2 Viskositas
Analisa viskositas pada minyak kelapa menggunakan alat viskosimeter
ostwald.

3.1.4.3 Densitas
 Menimbang piknometer kosong
 Mengisi piknometer dengan air aquades pada 25 C
 Menimbang air
 Menghitung volume piknometer = berat air / spgr pada 25C

6
 Mengisi piknometer dengan minyak kelapa murni
 Menentukan densitas minyak kelapa murni

3.1.5 Analisa Kadar asam laurat

3.1.5.1 Standarisasi Larutan Baku KOH dengan asam laurat

 Buat larutan 1 N KOH sebanyak 250ml dalam ukur


 Tempatkan di dalam buret 50ml
 Pipet 5 gram asam laurat kedalam erlenmeyer 250ml
 Tambahkan indikator thynol blue
 Titrasi dengan KOH, catat volume titran
 Hitung normalitas larutan KOH
3.1.5.2 Penentuan kadar asam lemak bebas pada VCO
 Tambahkan 5 gr VCO ditempatkan di dalam erlenmeyer 250ml
 Tambahkan 2-3 tetes indikator thynol blue
 Titrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning bening
menjadi kebiruan.

3.2 Pembuatan Shampo dari minyak kelapa

3.2.1 Alat :
1. Panci
2. Beker glass
3. Pengaduk kaca
4. Labu takar
5. Kompor listrik
6. Sendok
7. Gelas ukur

3.2.2 Bahan :
1. 1 cangkir Minyak kelapa
2. ¼ cangkir air
3. 2 gr KOH
4. 5 ml gliserol
5. 4 ml alkohol vodka
6. 5 ml minyak esensial mawar

7
3.3.3 Cara Kerja :

1. Tuangkan minyak dalam panci


2. Membuat larutan alkali dengan mencampurkan alkali dengan air
3. Hangatkan minyak dan mendinginkan larutan alkali sampai mereka mencapai
suhu yang sama
4. Campur minyak dan alkali. Hasilnya akan berwarna gelap
5. Tambahkan gliserol dan alkohol lalu aduk
6. Tambahkan air dan minyak esensial lalu aduk.

3.3.4 Hipotesis Uji


1. Uji Organoleptis
Evaluasi organoleptis dilakukan dengan menggunakan panca indra, mulai dari
bau, warna, dan tekstur sediaan.

2. Nilai pH
Nilai pH ini masih sesuai dengan kisaran syarat mutu yang di tetapkan menurut
StandarNasional Indonesia (SNI), yaitu antara 5,0 – 9,0. Sedangkan nilai pH pada produk
sampo komersil, yaitu pada produk sampo Merang sebesar 7,60 dan sampo Natur nilai pH nya
6,0. Keduanya memiliki nilai pH yang berbeda, namun masih sesuai dengan rentang nilai pH
menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).

3. Viskositas
Viskositas merupakan tahanan dalam suatu cairan untuk mengalir. Viskositas merupakan
parameter penting dalam kualitas produk sampo. Viskositas mempengaruhi keefektifan dan
keefisienan sampo dalam. Nilai viskositas dari sampo komersil menunjukkan hasil,sampo
Merang memiliki viskositas sebesar 3960 cP dan sampo Natur sebesar 8680 cP.Nilai sampo
Natur terletak di luar rentang nilai baku mutu viskositas sampo menurut Schmit dan William,
dan tidak terlalu berbeda jauh dengan nilai viskositas sampo dengan3 persen ekstrak lengkuas
merah. Nilai viskositas sampo berbanding terbalik dengan nilai pH. Semakin tinggi nilai pH
maka nilai viskositas sampo akan semakin rendah.

4. Uji stabilitas fisik


Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan
dalam batas yang ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan. (Dirjen POM,1995). Ketidakstabilan formulasi dapat dilihat dari
perubahan penampilan fisik, warna, rasa, dan tekstur dari formulasi tersebut,
sedangkan perubahan kimia yang terjadi hanya dapat dipastikan melalui analisis
kimia.

8
BAB IV

RANCANGAN BIAYA DAN KEGIATAN

4.1 Jadwal Kegiatan

No Uraian Kegiatan Minggu


1 2 3 4 5
1. Studi Literatur
2 Penyiapan Bahan dan Peralatan
Penelitian

3 Penelitian Pendahuluan
4 Analisa hasil
5 Pembuatan laporan

4.2 Anggaran Biaya

Tabel 3. Rencana Biaya Anggaran


Material Justifikasi Harga Keterangan
Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Buah kelapa Bahan baku 1500 g Rp 30.000 Rp 30.000
tua pembuatan
VCO
Air Untuk 1 galon Rp 5.000 Rp 5.000
melarutkan
Minyak Untuk 5 ml Rp. 40.000 Rp. 40.000
esensial pewangi
mawar
Gliserin Untuk pelarut 100 ml Rp. 15.000 Rp. 15.000
Alkohol Bahan 100 ml Rp. 22.000 Rp. 22.000
Vodka campuran
SUB TOTAL (Rp) Rp. 112.000

9
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Pemanfaatan minyak kelapa (VCO) biasanya digunakan untuk kesehatan,


mencegah kolesterol, dan lain-lain.Ternyata kandungan dari minyak kelapa yaitu
sebagai pelembab dan dapat melembutkan. Pada perkembangan saat ini, shampoo
sudah dikembangkan sehingga dapat melembutkan rambut dan melembab kan kulit
kepala. Contohnya saja shampoo yang ada dipasaran. Shampoo pasaran mengandung
yang dapat menghaluskan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahayup. 2011. Minyak Kelapa. http://www.listpdf.com/ju/jurnal-minyak-kelapa-pdf.html.


Diakses pada. 9 Juni 2017
Anonim. 2016. Minyak kelapa. https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapa.
Diakses pada. 9 juni 2017
Puriyanto, Edi. 2012. Ekstraksi Minyak kelapa
http://edipuriyanto.blogspot.co.id/2012/04/ekstraksi-minyak-kelapa-secara.html. Diakses
pada. 9 juni 2017
Unsri. 2016. Minyak Kelapai.
http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/ download/82/81.Diakses pada.9 juni
2017
Latifah. F, 2007. Shampoo
https://www.allthingshair.com/id-id/perawatan-rambut/perawatan-rambut-
khusus/minyak-kelapa-untuk-rambut/. Diakses 10 April 2018

11

You might also like