Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

TUGAS MAKALAH

“Sistematika Perwajahan Laporan”

Nama : Faizal M. Ratuloli


NIM : 1523714572
Jurusan : Teknik sipil
Prodi : Perancang jalan dan jembatan (A)
Semester : I (satu)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2015

BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah

Penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia telah diperkenalkan dari
bangku pendidikan menengah pertama hingga pada perguruan tinggi. Namun apakah
pengetahuan seorang mahasiswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah
seiring seringnya berlatih menulis karya ilmiah pada jenjang yang mudah hingga tingkat
kesulitannya yang cukup rumit.

Pembahasan mengenai penulisan karya ilmiah telah menjadi persoalan serius dikalangan
mahasiswa, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalammengasah kemampuannya
dalam kegiatan komunikasi keilmuan secara tertulis. Selain itu, kemampuan mahasiswa
dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan juga kurang terlatih. Kedua hal tersebut
erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan argumentasi baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Jenis karya ilmiah beragam, ada yang berupa artikel, laporan
kajian, makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

Adapun karya ilmiah merupakan hasil atau produk penelitian ilmiah, oleh sebab itu
kegiatan penelitian sebagai reflleksi dari berpikir ilmiah dikalangan ilmuan dan calon
ilmiuan. Karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pegetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologipenulisan yang baik danbenar serta fakta yang disajikan dapat
berasal dari pengamatan, studi pustaka, penyebaran angket, wawancaraataupun dari
pengalaman.

Dewasa ini, umumnya sebagian besarorang-orang yang menulis karya ilmiah/laporan,


namun tidak mengetahuikaidah-kaidah bagaimana menulis karya ilmah/laporan tersebut
dengan baik dan benar, sehingga karya ilmiah/laporan yang dibuat masih banyak kesalahan
atau kekeliruan, baik dari persiapan, penulisan, dan sampai pada revisi dan penulisan naskah
jadi.

Dengan demikian, agar dapat menulis suatu karya ilmah/laporan dengan baik dan benar,
maka pada pembahasan ini akan dibahas salah satu materi dasar penulisan karya
ilmiah/laporan, yaitu sistematika perwajahan laporan.

1.2Rumusan Masalah

2
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penulisan ini “bagaimana
sistematika perwajahan sebuah laporan ilmiah ?.”

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditentukan penulisan sitematika


perwajahan laporan ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perwajahan

3
Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karya ilmiah serta aturan penulisan unsur-
unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan (estetika) naskah.

Perwajahan biasanya menyangkut penampilan laporan yang tampak dari luar,


sedangkan tata letak menunjuk kepada pengaturan bahan dalam laporan. Aturan tata letak
dan panulisan unsur-unsur laporan harus diusahakan sebaik-baiknya agar laporan tampak rapi
dan menarik.

Perwajahan dapat berfungsi sebagai petunjuk awal bagi yang berminat membaca
laporan dan juga dapat berfungsi sebagai identitas dan keseragaman bentuk penyusunan.
Karena perwajahan memuat judul laporan dengan objek yang jelas, nama penulis, logo,
jurusan dan prodi yang diikuti oleh penulis.

Dalam pembicaraan tentang perwajahan akan dibahas mengenai aturan penulisan tata
letak unsur-unsur karya ilmiah (khususnya laporan) yang meliputi:

2.1.1 Penggunaan Kertas

Kertas yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah (laporan) adalah kertas HVS,
berwarna putih, berat 80 gram, ukuran A4, dan berukuran kuato (21.5 cm x 28 cm). Naskah
ditulis pada satu sisi.

2.1.2 Penggunaan Huruf

Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12 atau arial
11) dan dengan pita atau tinta berwarna hitam.Ukuran huruf yang digunakan harus standar
dengan ketentuan, yaitu judul karangan dan judul bab dengan ukuran 14 dicetak tebal, judul
subbab dengan ukuran 12 dicetak tebal, dan isi naskah dengan ukuran 12 dicetak biasa.
Apabila ada penggunaan kata asing maka dicetak miring (underline) dan untuk lambang
huruf yunani, symbol matematika atau tanda-tanda yang tidak ada dalam abjad latin harus
ditulis model bold atau dicetak tebal.

2.1.3 Spasi

Jarak antar baris adalah satu setengah spasi (1.5), kecuali abstrak, terusan nama bab,
terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang lebih
dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi (1.0). Penulisan antar baris pada setiap

4
sumber pustaka diketik dengan jarak satu spasi (1.0), sedangkan penulisan antar sumber
dalam daftar pustaka diketik dengan jarak dua spasi (2.0).

2.1.4 Batas Tepi Pengetikan

Batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut:

(1) Top Margin (pinggir atas) : 4 cm dari tepi kertas atas

(2) Bottom Margin (pinggir bawah) : 3 cm dari tepi kertas bawah

(3) Left Margin (pinggir kiri) : 4 cm dari tepi kertas kiri

(4) Right Margin (pinggir kanan) : 3 cm dari tepi kertas kanan

Untuk penulisan judul, pengetikannya dimulai pada jarak 5 (lima) cm dari pias atas
kertas. Pengetikan laporan harus disesuaikan agar memenuhi ketentuan di atas, serta tidak
diperkenankan mencantumkanheader dan footer dalam bentuk apapun. Contoh margin
penulisan naskah:

2.1.5 Penomoran

Dalam pemberian nomor harus mengikuti ketentuan berikut:

a) Romawi Kecil

Angka romawi kecil (i, ii, iii,iv dst) dipakai untuk menomori halaman pelengkap, seperti
halaman judul, abstrak, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik (jika

5
ada), daftar bagan (jika ada), daftar skema (jika ada), daftar singkatan dan lambang. Letak
penomorannya di bagian bawah, tepat di tengah-tengah .

Catatan:Penomoran pada bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi
sebelah kanan sesuai dengan penulisan bab atau subbab yang bersangkutan.

Contoh penomoran menggunakan romawi kecil:

b) Romawi Besar

Angka romawi besar (I, II, III,IV) digunakan untuk menomori tajuk bab (bab
pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab
penutup). Contoh penomoran menggunakan romawi besar:

6
BAB II BAB III

.
BAB I
PENDAHULUAN .
KAJIAN TEORI .
PEMBAHASAN

c) Angka Arab

Angka Arab (0―9) digunakan untuk menomori halaman-halaman yang bertajuk bab
pendahuluan, bab analisis, bab simpulan, daftar pustaka, indeks dan lampiran, yang diletakan
pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah. Sedangkan untuk halaman naskah lanjutan
diletakkan pada jarak 3 cm dari tepi batas (pias) kanan atas dan 1.5 cm dari tepi batas (pias)
atas atau bawah. Selain itu angka arab juga digunakan untuk menomori nama-nama table,
grafik, bagan, dan skema.

Catatan: Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.

Berikut ini contoh penomoran dengan angka arab :

d) SistemPenomoran

Sistem penomoran dengan angka arab mempergunakan sistem digital. Angka terakhir
dalam sistem digital tidak diberikan tanda titik, kecuali pada angka tunggal. Jika ada huruf
tunggal maupun yang berpasagan dengan angka arab harus diberi tanda titik pada akhir huruf
tersebut. Untuk lebih jelas, ikuti penjelasan duacara sistem penomoranberikutini:

1. Sistem Campuran

7
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab ), huruf kapital
(untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), hurufkecil (untuk anak-anak sub bab),
angka arab diikuti satu kurung, dan seterusnya.

2. SistemAngka Penuh

Sistemangkapenuh, yaitudimulaidari angka romawi besar (untuk bab), kemudian


menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.

BAB II BAB II

PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
2.1
B.
1. 2.1.1

2. 2.1.2
a.
21.3
b.
1) 2.2
2) 2.2.1
a)
2.2.2
b)
2.2.2.1
Contoh sistem campuranContoh sistem angka penuh 2.2.2.1

11 3.2.2.3

e) Penulisan Judul Bab, Subbab, danAnak Subbab 3

Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Judulbab diketik dengan huruf kapital seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf
times new romanyang ditebalkan.Misalnya: BAB I PENDAHULUAN
b. Judulsubbab, hurufpertamasetiap kata ditulisdenganhurufkapital (kecualikata
depanatau kata sambung) dandiletakkan di tengahhalaman. Misalnya: A. Latar
Belakang Masalah
c. Judulsubsubbab, hurufpertamasetiap kata ditulisdenganhurufkapital dandiletakkan di
sebelahkirihalaman. Misalnya:1. PengertianEjaan

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa perwajahan laporan itu sangat penting untuk diketahui
dan dipelajari oleh setiap mahasiswa, agar dalam penulisan karya ilmiah (khususnya laporan)
dapat mengikuti kaidah-kaidah perwajahan yang telah diuraikan sebelumnya. Kaidah-kaidah
(pembuatan perwajahan laporan) tersebut dapat berupa tata letak dan penulisan unsur-unsur
karya ilmiah (laporan) tersebut, yang menyangkut penggunaan kertas, penggunaan huruf,
spasi, batas tepi pengetikan, penomoran, dan penulisan judul, bab,subbab dan anak subbab.

3.2 Saran

9
Mengingat materi perwajahan sangat penting dan bermanfaat dalam penulisan karya
ilmiah/laporan, maka penulis menyarankan kepada :

1) Mahasiswa, agar materi sitematika perwahan laporan/karya ilmiah yang telah


diuraikan sebelumnya dapat dipelajari, sehingga ketika hendak menulis laporan/karya
ilmiah dapat mengikuti kaidah-kaidah penulisan perwajahan itu sendiri. Dengan
demikian, karya ilmiah/laporan yang dibuat/dihasilkan dapat memenuhi kriteria
penulisan karya ilmiah/laporan yang baik dan benar.
2) Dosen Pengasuh Bahasa Indonesia, agar materi sitematika perwajahan laporan/karya
ilmiah yang telah diuraikan sebelumnya, lebih ditekankan pada pembelajaran,
sehingga dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah/laporan yang baik dan benar.
3) Semua pihak, khususnya yang biasa menulis karya ilmiah/laporan,agarmempelajari
materi sistematika perwajahan, sehingga menambah wawasan dan ilmu dalam
menulis karya ilmiah/laporan kedepannya. Selain itu, penulis juga mengaharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, demi kelanjutaan
pembahasan materi sistematika perwajahan laporan ilmiah yang lebih baik.

10
TUGAS BAHASA INDONESIA

“ SISTEMATIKA PERWAJAHAN LAPORAN ”

Oleh Kelompok 3 :

1. FAIZAL M. RATULOLI NIM: 1523714572 HADIR

2. JECKY TOKAEL NIM: 1523714574 HADIR

3. LAMBERTUS O. PADA NIM: 1523714577 HADIR

4. MUHAMMAD KIARUTANG NIM: 1523714582 HADIR

5. RANDY YUPRIYANUS OTTU NIM: 1523714586 HADIR

6. REECHY A. BAHAN NIM: 1523714587 HADIR

7. YURDI IMRAN TALOIM NIM :1523714595 HADIR

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2016

11
SESI TANYA JAWAB

Nama-nama penanya dari kelompok lain dan jenis pertanyaan yang ditanya kepada
kelompok kami ( kelompok 3). yaitu:

1. CHARLES M. BAKE, “Untuk menulis suatu naskah karya ilmiah apakah


menggunakan kertas portrait atau landscape, dan pada kondisi apa kedua
orientation tersebut digunakan ? “.
2. MURTADHO TRI NUGROHO, “ Dari segi apa anda (narasumber) mengatakan
bahwa sistematika perwajahan laporan akan memunculkan nilai estetika ? “.
3. MARJONO URBANIUS SELI, “ pada umumnya terlihat bahwa penomoran
halaman karya tulis ilmiah selalu berada ditengah halaman, tapi anda
(narasumber) mengtakan penomoranyya berada pada pojok kanan atas. Tolong
anda jelaskan ! ”.

12

You might also like