Professional Documents
Culture Documents
Sistematika Perwajahan Laporan 1
Sistematika Perwajahan Laporan 1
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia telah diperkenalkan dari
bangku pendidikan menengah pertama hingga pada perguruan tinggi. Namun apakah
pengetahuan seorang mahasiswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah
seiring seringnya berlatih menulis karya ilmiah pada jenjang yang mudah hingga tingkat
kesulitannya yang cukup rumit.
Pembahasan mengenai penulisan karya ilmiah telah menjadi persoalan serius dikalangan
mahasiswa, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalammengasah kemampuannya
dalam kegiatan komunikasi keilmuan secara tertulis. Selain itu, kemampuan mahasiswa
dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan juga kurang terlatih. Kedua hal tersebut
erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan argumentasi baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Jenis karya ilmiah beragam, ada yang berupa artikel, laporan
kajian, makalah, skripsi, tesis dan disertasi.
Adapun karya ilmiah merupakan hasil atau produk penelitian ilmiah, oleh sebab itu
kegiatan penelitian sebagai reflleksi dari berpikir ilmiah dikalangan ilmuan dan calon
ilmiuan. Karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pegetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologipenulisan yang baik danbenar serta fakta yang disajikan dapat
berasal dari pengamatan, studi pustaka, penyebaran angket, wawancaraataupun dari
pengalaman.
Dengan demikian, agar dapat menulis suatu karya ilmah/laporan dengan baik dan benar,
maka pada pembahasan ini akan dibahas salah satu materi dasar penulisan karya
ilmiah/laporan, yaitu sistematika perwajahan laporan.
1.2Rumusan Masalah
2
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penulisan ini “bagaimana
sistematika perwajahan sebuah laporan ilmiah ?.”
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karya ilmiah serta aturan penulisan unsur-
unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan (estetika) naskah.
Perwajahan dapat berfungsi sebagai petunjuk awal bagi yang berminat membaca
laporan dan juga dapat berfungsi sebagai identitas dan keseragaman bentuk penyusunan.
Karena perwajahan memuat judul laporan dengan objek yang jelas, nama penulis, logo,
jurusan dan prodi yang diikuti oleh penulis.
Dalam pembicaraan tentang perwajahan akan dibahas mengenai aturan penulisan tata
letak unsur-unsur karya ilmiah (khususnya laporan) yang meliputi:
Kertas yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah (laporan) adalah kertas HVS,
berwarna putih, berat 80 gram, ukuran A4, dan berukuran kuato (21.5 cm x 28 cm). Naskah
ditulis pada satu sisi.
Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12 atau arial
11) dan dengan pita atau tinta berwarna hitam.Ukuran huruf yang digunakan harus standar
dengan ketentuan, yaitu judul karangan dan judul bab dengan ukuran 14 dicetak tebal, judul
subbab dengan ukuran 12 dicetak tebal, dan isi naskah dengan ukuran 12 dicetak biasa.
Apabila ada penggunaan kata asing maka dicetak miring (underline) dan untuk lambang
huruf yunani, symbol matematika atau tanda-tanda yang tidak ada dalam abjad latin harus
ditulis model bold atau dicetak tebal.
2.1.3 Spasi
Jarak antar baris adalah satu setengah spasi (1.5), kecuali abstrak, terusan nama bab,
terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang lebih
dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi (1.0). Penulisan antar baris pada setiap
4
sumber pustaka diketik dengan jarak satu spasi (1.0), sedangkan penulisan antar sumber
dalam daftar pustaka diketik dengan jarak dua spasi (2.0).
Untuk penulisan judul, pengetikannya dimulai pada jarak 5 (lima) cm dari pias atas
kertas. Pengetikan laporan harus disesuaikan agar memenuhi ketentuan di atas, serta tidak
diperkenankan mencantumkanheader dan footer dalam bentuk apapun. Contoh margin
penulisan naskah:
2.1.5 Penomoran
a) Romawi Kecil
Angka romawi kecil (i, ii, iii,iv dst) dipakai untuk menomori halaman pelengkap, seperti
halaman judul, abstrak, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik (jika
5
ada), daftar bagan (jika ada), daftar skema (jika ada), daftar singkatan dan lambang. Letak
penomorannya di bagian bawah, tepat di tengah-tengah .
Catatan:Penomoran pada bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi
sebelah kanan sesuai dengan penulisan bab atau subbab yang bersangkutan.
b) Romawi Besar
Angka romawi besar (I, II, III,IV) digunakan untuk menomori tajuk bab (bab
pendahuluan, bab teoretis, bab metode dan objek penelitian, bab analisis data, dan bab
penutup). Contoh penomoran menggunakan romawi besar:
6
BAB II BAB III
.
BAB I
PENDAHULUAN .
KAJIAN TEORI .
PEMBAHASAN
c) Angka Arab
Angka Arab (0―9) digunakan untuk menomori halaman-halaman yang bertajuk bab
pendahuluan, bab analisis, bab simpulan, daftar pustaka, indeks dan lampiran, yang diletakan
pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah. Sedangkan untuk halaman naskah lanjutan
diletakkan pada jarak 3 cm dari tepi batas (pias) kanan atas dan 1.5 cm dari tepi batas (pias)
atas atau bawah. Selain itu angka arab juga digunakan untuk menomori nama-nama table,
grafik, bagan, dan skema.
d) SistemPenomoran
Sistem penomoran dengan angka arab mempergunakan sistem digital. Angka terakhir
dalam sistem digital tidak diberikan tanda titik, kecuali pada angka tunggal. Jika ada huruf
tunggal maupun yang berpasagan dengan angka arab harus diberi tanda titik pada akhir huruf
tersebut. Untuk lebih jelas, ikuti penjelasan duacara sistem penomoranberikutini:
1. Sistem Campuran
7
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab ), huruf kapital
(untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), hurufkecil (untuk anak-anak sub bab),
angka arab diikuti satu kurung, dan seterusnya.
2. SistemAngka Penuh
BAB II BAB II
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
2.1
B.
1. 2.1.1
2. 2.1.2
a.
21.3
b.
1) 2.2
2) 2.2.1
a)
2.2.2
b)
2.2.2.1
Contoh sistem campuranContoh sistem angka penuh 2.2.2.1
11 3.2.2.3
Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Judulbab diketik dengan huruf kapital seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf
times new romanyang ditebalkan.Misalnya: BAB I PENDAHULUAN
b. Judulsubbab, hurufpertamasetiap kata ditulisdenganhurufkapital (kecualikata
depanatau kata sambung) dandiletakkan di tengahhalaman. Misalnya: A. Latar
Belakang Masalah
c. Judulsubsubbab, hurufpertamasetiap kata ditulisdenganhurufkapital dandiletakkan di
sebelahkirihalaman. Misalnya:1. PengertianEjaan
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa perwajahan laporan itu sangat penting untuk diketahui
dan dipelajari oleh setiap mahasiswa, agar dalam penulisan karya ilmiah (khususnya laporan)
dapat mengikuti kaidah-kaidah perwajahan yang telah diuraikan sebelumnya. Kaidah-kaidah
(pembuatan perwajahan laporan) tersebut dapat berupa tata letak dan penulisan unsur-unsur
karya ilmiah (laporan) tersebut, yang menyangkut penggunaan kertas, penggunaan huruf,
spasi, batas tepi pengetikan, penomoran, dan penulisan judul, bab,subbab dan anak subbab.
3.2 Saran
9
Mengingat materi perwajahan sangat penting dan bermanfaat dalam penulisan karya
ilmiah/laporan, maka penulis menyarankan kepada :
10
TUGAS BAHASA INDONESIA
Oleh Kelompok 3 :
2016
11
SESI TANYA JAWAB
Nama-nama penanya dari kelompok lain dan jenis pertanyaan yang ditanya kepada
kelompok kami ( kelompok 3). yaitu:
12