Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

ATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)INDIVIDU

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

DisusunOleh:
Silvy Yulianingsih (15.046)
KELAS 2B

PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
Jalan Raya Maos 505 Maos-Cilacap Telp.(0282-69452),Fax.0282695425
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

SATUAN ACARA PANYULUHAN INDIVIDU (SAP)


1. Tema : NAPZA
2. Sub Tema : Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
3. Sasaran : Siswa-siswi SMPN 1 Maos kelas VIIIA
4. Hari / Tanggal : Sabtu, 26 November 2016
5. Jam : 09.00-10.30 WIB
6. Tempat : SMPN 1 Maos
7. Penyuluh : Mahasiswa D3 Keperawatan tingkat II

A. Latar Belakang
Perkembangan modernisasi, arus informasi,dan komunikasi yang begitu pesat
berdampak pada penggunaan obat obatan terlarang dimasyarakat. United Organisation for
Drugs and Crime/UNODOC (2005) melaporkan bahwa 200 juta atau 5% penduduk dunia
menjadi penyalah guna narkotika,psikotropika, zat aditif (NAPZA). Sekitar 3 juta
remaja menjadi penyalah guna NAPZA di Indonesia (Hidayat ,2000). Penguna NAPZA
tahun 2004 sekitar 40 % berusia remaja (Badan Narkotika Nasional,2006). Berdasarkan data
yang dihimpun Badan Narkotika Nasional, jumlah kasus narkoba meningkat dari sebanyak 3.
478 kasus pada tahun 2000 menjadi 8.401 pada tahun 2004, atau meningkat 28,9% pertahun.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan ini diharapkan siswamampu
mengetahui konsep upaya pencegahan penyalagunaan NAPZA.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan ini diharapkan siswadapat :
a. Menjelaskan pengertian pencegahan
b. Menjelaskan tujuan pencegahan Napza
c. Menjelaskan upaya pencegahan terhadap bahaya NAPZA
d. Menjelaskan upaya penanggulangan terhadap bahaya NAPZA
e. upaya Pencegahan Untuk Kalangan Remaja Sendiri
f. faktor yang dapat Mencegah Remaja Menggunakan Narkoba

C. Kegiatan
N Kegiatan Wak Kegiatan
o. tu
Presenter Peserta
1. Pembuka 09.0 a. Salam perkenalan a. Menjawabsalam
an 0- b. Mendengarkan
09.1 b. Menjelaskan kontrakdan tujuan pertemuan
0 c. Apersepsi c. Menjawabpertan
yaan
2. Pelaksan 09.1 Menjelaskantentang: a. Mendengarkan
aan 0- a. Mengetahui apa itupengertian pencegahan presenter
10.0b. Mengetahuipengertian pencegahan
0 c. Mengetahui upayapencegahan terhadapbah b. Mendengarkan
aya NAPZA presenter
c. Mendengarkan
presenter

d. Mendengarkan
presenter
e. Mendengarkan
presenter
f. Memberipertanya
an
3. Penutup 10.0a. Menjawab pertanyaan a. Mendengarkan
0- b. Mengevaluasipenyuluhan presenter
10.3c. Menutup penyuluhandengan salam b. Mendengarkan
0 presenter
c. Menjawabsalam

D. Metode : Ceramah dan tanya jawab


E. Media : leaflet dan PPT
F. Materi : (Terlampir)
G. Denah posisi

: Peserta Penyuluhan

: Mahasiswa D3 Keperawatan tingkat II

H. Pengorganisasian Penyuluh dan Tugas


1. Penyuluh/pengajar
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta
b. Memotivasi peserta untuk bertanya

I. Evaluasi
Tes lisan pada akhir kegiatan:
1. Apa itu pengertian pencegahan ?
2. Apa tujuan pencegahan Napzan ?
3. Apa upaya pencegahan terhadap bahaya napza ?
4. Apa upaya penanggulangan terhadap bahaya napza ?
5. Apa upaya Pencegahan Untuk Kalangan Remaja Sendiri ?
6. Apa faktor yang dapat Mencegah Remaja Menggunakan Narkoba ?

J. Daftar Pustaka
Wikipedia.2010.”Narkoba”(online),(http://id.wikipwdia.org/wiki/Narkoba. Diakses tanggal
15 Oktober 2016
Lisa FR, Julianan dan Nengah Sutrisna W, 2013. Narkoba, Psikotropika dan Gangguan
Jiwa. Yogjakarta: Nuha Medika
University of Michigan,2003. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Masyarakat
Sekolah. Jakarta
https://contohmakalahterlengkap.blogspot.co.id/2016/03/makalah-tentang-napza-dan-
narkoba.html
MATERI PENYULUHAN
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

A. Pengertian pencegahan
Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang dalam usaha menghalangi,
menghentikan atau mengurangi dampak atau akibat dari terjadinya risiko-risiko yang dijamin
cegah/ce·gah/ v,
-- dan tangkal dicegah dan ditangkal untuk melakukan kegiatan perjalanan ke luar negeri,
dan sebagainya; dikenai larangan;
-- siar larangan menayangkan program acara di stasiun televisi atau radio;
mencegah/men·ce·gah/ vmenahan agar sesuatu tidak terjadi; menegahkan; tidak menurutkan:
merintangi; melarang.
(Wikipedia.2010.”Narkoba”(online),(http://id.wikipwdia.org/wiki/Narkoba)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pencegahan adalah proses, cara,
tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan
demikian, pencegahan merupakan tindakan yang identik dengan perilaku

B. Tujuan pencegahan Napza


Tujuan pencegahan Napza menurut (Depsos RI; 2003: 119) yaitu;
1. Terhindar dan terbebasnya generasi muda dari penyalahgunaan napza, menumbuhkan,
memulihkan, dan mengembangkan keberfungsiaan sosial eks korban penyalahgunaan napza
sehingga dapat hidup secara wajar sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat;
2. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan napza
sehingga masyarakat memiliki ketahanan sosial dan daya tangkal terhadap permasalahan
penyalahgunaan napza.

C. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA


Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA menurut (Julianan dan Nengah, 2003)
yaitu;
Karakteristik psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan
terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut
masih ada faktor lain yang berperan yaitu faktor lingkungan pemakai. Dengan kata lain,
timbulnya masalah penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh
lingkungan dan kondisi psikologis remaja.
Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua
sasaran proses. Pertama di arahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan
yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses
perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan
dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkann (suatu proses pendampingan
kepada remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).
Jadi remaja sebenarnya berada dalam dalam 3 pengaruh yang sama kuat, yakni guru,
lingkungan pergaulan dan rumah orang tua dan keluarga. Serta ada 2 buah proses yakni
menghindar dari lingkungan dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri remaja
untuk mandiri dan menemukan jatidirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, bidang yang
menjadi pusat perhatian adalah:
1. Sikap dan tingkah laku
Tujuan dari perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan tingkah
lakunya, dari cara yang kenakak kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap kekanak
kanakan seperti mementingkan diri sendiri, selalu menggantungkan diri pada orang lain,
menginginkan pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol perbuatanya, harus diubah
menjadi menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan keinginan
dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya sehingga tidak merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua harus
mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba
kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.
2. Emosional
Untuk mendapatka kebebasan emosional, remaja mencoba meregangkan hubungan
emosionalnya dengan orang tua, ia harus melatih dan belajar untuk memilih dan memutuskan
sendiri.
3. Mental- intektual
Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan
meningkatnya kemampuan berfikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusaan.
4. Sosial
Remaja harus belajar bergaul dengann semua orang, baik dengan teman sebaya atau
tidak sebaya. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu lingkungan
petgaulan yang baik.
Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun
orang dewasa terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu
benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi.Upaya yang perlu dilakukan
terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan
Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi yaitu:
a. Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam
bentuk pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba,
serta pendekatan dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai
kelompok masyarakat dimanapun seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-
tempat umum.
b. Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment) cara ini biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga
medis seperti klinik, rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap
penerimaan awal dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan
terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan
adiktif secara bertahap.

c. Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik
rehabilitas dan kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan
pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan
penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

D. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA


Bentuk penanggulangan masalah narkoba (Julianan dan Nengah, 2003) yaitu;
1. Promotif
Disebut juga program preemtif atau program pembinaan. Program ini di tunjukan
kepada masyarakat yang belum memakai narkoba, atau bahkan belum mengenal narkoba.
Prinsipnya adalah peningkatan peranan atau kegiatan agar kegiatan kelompok ini secara lebih
nyata sejahtera sehingga tidak pernah berfikir untuk memperoleh kebahagiaan semu memakai
NAPZA
Bentuk program:
Pelatihan, dialog interaktif.
2. Preventif
Di sebut juga program pencegahan. Di tunjukan kepada masyarakat sehat
yang belum mengenal narkoba agar mengetahhui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik
untuk menyalahgunakannya.
Bentuk kegiatan:
a. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
b. Penyuluhan seluk beluk narkoba
c. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
d. Upaya mengawasi
3. Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang di tunjukan kepada pemakai narkoba
yang sudah menjalani program kuratif. Tujuannya yaitu agar ia tidak memakai lagi dan bebas
dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakaiann narkoba.
Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit:
a. Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantung, paru-paru, hati)
b. Kerusakan mental, perubahan karakter kea rah negative, asocial
c. Penyakit ikutan (HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, dll)

E. Upaya Pencegahan Untuk Kalangan Remaja Sendiri


Upaya Pencegahan Untuk Kalangan Remaja Sendiri menurut University of
Michigan,2003 yaitu;
1. Hindarilah perbuatan dan kebiasaan merokok, dan minum-minum keras.
2. Siapkan mental/ diri untuk menolak apabila ditawari narkoba.
3. Hati-hati dalaam memilih teman bergaul karena teman yang baik, tidak akan menjerumuskan
pada hal-hal yang tidak baik.
4. Harus berana mengatakan “Tidak” apabila ditawari narkoba dengan alasan yang tepat, dan
kalau memaksa … tinggalkan tempat itu.
5. Tingkatkan prestasinya untuk mewujudkan ccita-cita dan kembangkan bakat yang ada demi
masa depan
6. Lakukan kegiatan-kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luangmu dengan menyalurkaan
hobby dan dapat membuat lebih mandiri.
7. Tingkatkan iman dan taqwa.

F. Faktor yang dapat Mencegah Remaja Menggunakan Narkoba


1. Ikatan yang kuat di dalam keluarga
2. Pengawasan orang tua yang didasarkan pada aturan tingkah laku yang jelas dan pelibatan
orang tua dalam kehidupan anak/remaja
3. Keberhasilan di sekolah
4. Ikatan yang kuat di dalam institusi pro-sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi-
organisasi keagamaan.
5. Menerima norma kebiasaan tentang larangan penggunaan narkoba.
6. Keluarga harus dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik
7. Disiplin, tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat
8. Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
9. Memonitor aktivitas mereka
10. Mengetahui dengan siapa anak/remaja bergaul
11. Mengerti masalah dan apa yang menjadi perhatian mereka
12. Orang tua harus menjadi panutan
13. Orang tua menjadi teman diskusi
14. Orang tua menjadi tempat bertanya
15. Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai keagamaan
16. Menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan.

You might also like