Professional Documents
Culture Documents
BAB I New
BAB I New
BAB I New
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari analisis perancangan ulang pada Isuzu Giga FVZ 34P
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendapatkan harga-harga pembebanan maksimum.
2. Untuk mendapatkan faktor keamanan yang tinggi.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari analisis perancangan ulang pada Isuzu Giga FVZ
34P adalah sebagai berikut.
1. Dapat menghindari kegagalan dengan faktor keamanan yang sesuai.
1
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari analisis perancangan ulang pada Isuzu Giga
FVZ 34P adalah sebagai berikut.
1. Momen maksimum (MH)
2. Torsi gesek (MR)
3. Kerja gesek (AR)
4. Dimensi pelat gesek
5. Tekanan permukaan
6. Umur pelat gesek (LB)
7. Luas bidang pendingin (FK)
8. Kecepatan tangensial (VK)
9. Temperatur kerja kopling (TK)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
tuas-tuas penekan ada lebih besar dari pada tekanan pegas-pegas kopling dan
akan menarik plat penekan ke belakang, karena itu gesekan yang bekerja di antara
plat kopling dan plat penekan akan hilang dengan demikian tenaga akan di
teruskan lagi ke transmisi.
2.1.1 Jenis Kopling
Jenis kopling dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu.
1. Kopling dengan menggunakan gigi
Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis
syncronmesh. Kopling menggunakan gigi dapat dilihat pada Gambar 2.1.
4
Gambar 2.3 Kopling Hidrolik
2.1.2 Fungsi kopling
Fungsi dari kopling adalah sebagai berikut.
1) Meneruskan atau memutuskan (engaged/disengaged) putaran dari engine
ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan atau unit untuk bergerak
atau berjalan ataupun berhenti.
2) Untuk mempermudah ketika melakukan perpindahan kecepatan (shifting
transmisi) dan juga ketika perlambatan atau pengereman.
3) Untuk memungkinkan kendaraan atau unit berhenti tanpa harus mematikan
engine, sementara gigi transmisi tetap terpasang atau masuk.
Berkaitan dengan fungsinya dalam suatu sistem power train, kopling
(clutch) harus dapat memenuhi persyaratan tertentu agar kendaraan dapat bergerak
atau berjalan dengan baik dan pengoperasiannya juga tidak menyusahkan
operator. Prinsip kerja kopling dapat dilihat pada Gambar 2.4.
2.2 Truk
Truk adalah kendaraan angkutan jalan raya yang memiliki spesifikasi
tertentu. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut barang dalam ukuran
besar dan berat. Berdasarkan jumlah sumbu dan daya angkut, kendaraan ini dibagi
menjadi beberapa kategori atau jenis. Di pasaran dikenal jenis engkel, truk besar,
truk 4 sumbru, trailer dan tronton.
6
perangkat lampu, tanda nomor kendaraan dan panjang total sesuai dengan
jenisnya.
Daya angkut maksimal kendaraan jenis ini yang diijinkan atau disingkat
JBI dipertimbangan berdasarkan beberapa variabel antara lain kekuatan ban,
jumlah ban, muatan sumbu, jumlah sumbu, dan daya dukung jalan itu sendiri.
Dengan demikian sepanjang daya dukung jalan memungkinkan, maka daya
angkut maksimal kendaraan ini semakin bertambah sesuai dengan jumlah sumbu.
Semakin banyak jumlah sumbunya, semakin besar pula daya angkutnya.
2.2.1 Kelebihan Truk Isuzu Giga FVZ 34P
Adapun kelebihan dari truk Isuzu Giga FVZ 34P adalah sebagai berikut.
1. Panjang dan kokoh, chassis anti karat berkontruksi tebal, serta berukuran
besar menjadikan Isuzu GIGA FVZ tangguh mengangkut muatan berat.
Chassis juga didukung penguat bagian dalam ban luar untuk penggunaan
heavy duty.
2. Mesin tangguh, menggunakan mesin tipe 6HK1-TCS berkapasitas 7.790 cc,
Isuzu GIGA FVZ sanggup menghasilan tenaga hingga 285 PS pada 2.400
rpm dengan torsi maksimum 90 Kgm yang dicapai pada rpm cukup rendah
dan flat, yaitu 1.450-2.400 rpm.
3. Hemat bahan bakar, isuzu GIGA FVZ menggunakan teknologi Heavy Duty
Common Rail, yaitu system pengisian bahan bakar yang terdiri dari supply
pump, common rail, dan injector. Dilengkapi Engine Control Module (ECM)
yang bertugas mengontol kuantitas dan waktu injeksi yang tepat sesuai
kondisi pengendaraan, Isuzu GIGA FVZ mampu memberikan tenaga yang
besar sementara tetap menghemat bahan bakar serta menghasilkan emisi gas
buang yang ramah lingkungan.
4. Transmisi tangguh, transmisi ZF pada Isuzu GIGA FVZ menggunakan 9
Speed yang dilengkapi double shift pattern sehingga mempermudah
perpindahan gigi serta mempunyai kapasitas torsi yang besar.Tipe transmisi
tersebut mampu menyalurkan torsi secara maksumum dan minim hambatan
mekanis.
7
5. Aman, sistem Air Over Hydraulic Brake pada Isuzu GIGA FRR membuat
respon pengereman lebih cepat karena memadukan system Hydraulic dengan
system angin yang mampu meringankan injakan rem.
6. Nyaman & lega, interior kabin Isuzu GIGA FRR yang didesain berdasarkan
konsep Hexapod memungkinkan pengemudi tidak mudah merasa lelah meski
mengemudi dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh.
7. Terang, lampu depan yang terang membantu pengemudi berkendara saat
malam. Distribusi cahaya lampu depan Isuzu GIGA FRR lebih baik karena
memilikilensa yang jernih dan reflector yang bertingkat serta letak lampu
yang lebih tinggi.
Dimensi ukuran truk Isuzu Giga FVZ 34P dapat dilihat pada Gambar 2.5.
8
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG
KOPLING GESEK
MH = 71620
MH = 71620
AR =
9
n = putaran pada daya maksimum (rpm)
tR = waktu slip (detik)
Dengan mengasumsikan tR = 0,5 detik (waktu terjadinya slip sampai
putaran dari kopling menjadi maksimum), maka besarnya kerja gesek yaitu:
AR =
AR = 1319.37 kgf.cm
Dari kerja gesek ini, dengan mengasumsikan pemakaian kopling rata-
rata pada kondisi jalan apapun adalah 80 kali tiap jam, besarnya daya gesek:
NR =
NR =
NR = 0.391 Hp
3.1.5 Penentuan Diameter Rata-Rata (d) dan Lebar Pelat Gesek (b)
Diameter rata-rata dari plat gesek dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
d = 71.5
d = 71.5
10
d = 12.3 cm 12 cm
Jadi, b/d = 0,25 maka b = 0,25 x 12 cm
b = 3 cm
Sehingga bisa didapatkan diameter luar (do) dan diameter dalam (di) :
do = d + b = (12 + 3) = 15 cm
di = d – b = (12 – 3 ) = 9 cm
3.1.6 Pengujian Harga KT dan KU
Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas
yang di izinkan, terlebih dahulu ditentukan besarnya kecepatan tangensial
pelat gesek dari persamaan 3.7 yaitu :
v=
v=
KT =
KT =
KU =
KU =
11
3.1.7 Perhitungan Luas Bidang Tekan (F) dan Tekanan Permukaan (P)
Dengan mengasumsikan Ȳ yaitu faktor koreksi luas permukaan akibat
adanya alur-alur untuk mengalirkan aus atau pengurangan luas akibat
pemasangan paku keling sebesar 0.8 maka besarnya luas bidang tekan :
F = πbdjȲ
F = π x 3cm x 12cm x 2 x 0.8
F = 180.9 cm2
dengan mengasumsikan bahan pelat gesek dibuat dari Asbestos Pabrik With
Plastic dengan μ = 0.4 (dari tabel) tekanan rata-rata dapat dihitung dari
persamaan (3.8).
P=
P=
Pmaks = P
Pmaks = 4.84kgf/cm2
12
VV = F . SV
dimana : VV = volume keausan spesifik (cm3)
F = luas bidang tekan (cm2)
SV = batas keausan (cm)
maka :
VV = 180.9cm2 x 0.3cm
VV = 54.27 cm3
Setelah mendapatkan volume keausan, maka umur pelat gesek dapat ditentukan :
LB =
LB =
LB = 1110.384 jam
3.1.10 Perhitungan Temperatur Kerja Pelat dan Kopling
Temperatur yang terjadi pada pelat gesek dipengaruhi oleh besarnya daya
gesek (NR) yang bekerja pada pelat tersebut. Makin besar daya gesek, makin
tinggi temperatur yang terjadi makin cepat terjadinya keausan pada pelat,
sehingga dalam pemilihan bahan haruslah bahan yang mempunyai ketahanan yang
baik terhadap temperatur tinggi, atau temperatur yang terjadi tidak melebihi
jangkauan yang diizinkan untuk pelat tersebut. Dengan mengasumsikan
temperatur lingkungan adalah 30˚C, maka :
dk (diameter rumah kopling) dihitung dengan :
dk = do + 2 x 2.5cm
dk = 15cm + 2 x 2.5cm
dk = 20 cm
13
“Keterangan : angka 2.5 pada persamaan rumus itu merupakan jarak dari badan
kopling kerumah kopling”.
bk (lebar rumah kopling) dihitung dengan :
bk = (j + 1) / 2 + 10
bk = (2 + 1) / 2 + 10
bk = 11.5 cm
kemudian dapat ditentukan luas permukaan pendingin (Fk) (untuk mengurangi
panas pada pelat yaitu :
Fk = π . dk . bk + (do2 – di2)
Fk = 835.24 cm2
Fk = 835.24 x 10-4 m2
Kecepatan tangensial pada rumah kopling adalah :
Vk =
Vk =
Vk = 25.13 m/s
Koefisien perpindahan panas dari rumah kopling yaitu :
αk = 4.5 + 6.Vk0.75
αk = 4.5 + (6 x 25.130.75)
αk = 71.84 kkal/m˚C.jam
Kenaikan temperatur dari rumah kopling :
ΔT =
ΔT =
ΔT = 41.18 ˚C
Maka temperatur kerja dari kopling ini adalah :
T = 30˚C + 41.18˚C
T = 71.18 ˚C
14
3.2 Analisa dan Perhitungan Tegangan Komponen Pendukung
3.2.1 Analisa dan Perhitungan Tegangan pada Poros
Poros transmisi yang digunakan pada kopling Isuzu Giga FVZ 34P
adalah poros bergerigi, berdasarkan pengukuran diperoleh data-data berikut
Data-data hasil pengukuran :
Jumlah gigi (Z) : 21 buah
Diameter luar (do) : 3 cm
Diameter dalam (di) : 2.5 cm
Lebar gigi lubang (L) : 3.2 cm
Berdasarkan hasil pengukuran :
Diameter rata-rata (df) : yaitu tempat bekerjanya gaya tangensial pada poros
df =
df = = 2.75 cm = 27.5 mm
b= = = 4.1 mm
h= = = 2.5 mm
Ft = = = 72.73 kgf
v=
v=
fv =
fv =
fv = 0.465
Besarnya tegangan normal dari poros gerigi dalam Gambar 3.1 adalah :
16
b. Tegangan geser
Tebal bidang geser (t), dalam hal ini sama dengan lebar gigi (L) yaitu
sebesar 3.2cm dan gaya geser (V) yang bekerja pada gigi adalah sama dengan
gaya tangensial (Ft) yaitu sebesar 72.73kgf. Kemudian besarnya luas momen (Q)
tempat bekerjanya gaya tangensial dapat dihitung dengan rumus :
Q = (b2 x L) / 8
Q = (4.12 x 32) / 8
Q = 67.24 mm2
Dan besarnya momen inersia tempat bekerjanya gaya tangensial tersebut
adalah :
I = (b2 x L) / 12
I = (4.12 x 32) / 12
I = 183.78 mm4
Kemudian dengan memasukkan harga diatas, maka akan dipeeroleh nilai
tegangan geser yang bekerja pada poros gerigi ini yaitu :
τ=
V = Gaya tangensial = Ft
t = Tebal bidang geser = L
Q = Momen area statis
τ=
τ = 0.832 kgf/mm2
σs =
σs =
σ=
σ=
=
=
σs =
σs =
σs = 0.64 kgf/mm2 6.4 MPa
Jadi secara keseluruhan beban yang paling kritis yang harus diterima
poros adalah beban tegangan normal akibat momen dari gaya tangensial. Jadi
pemilihan bahan untuk poros gerigi ini harus didasarkan atas beban tegangan
normal ini.
18
3.2.2 Perhitungan Paku Keling
Terdapat tiga jenis paku keling yang digunakan pada kopling truk Isuzu
Giga FVZ 34P, yaitu :
Paku keling I, pada pelat gesek sebanyak 32 buah
Paku keling II, pada pelat penghubung sebanyak 16 buah
Paku keling III, pada pelat penghubung sebanyak 4 buah
3.2.2.1 Perhitungan Paku Keling I
Dimensi yang diperoleh adalah
d (diameter paku keling) = 9 mm
D (diameter jarak bagi) = 114 mm
z (jumlah paku keeling) = 32 buah
t (tebal pelat) = 8 mm
Gaya yang diterima masing-masing paku keling :
Fk1 =
Fk1 =
τk1 =
τk1 =
τ = τk1 x FS
19
asumsi FS = 2
τ = 0.018 kgf/mm2 x 2
τ = 0.036 kgf/mm2 = 0.36 MPa
3.2.2.2 Perhitungan Paku Keling II
Dimensi yang diperoleh adalah
d (diameter paku keling) = 8.5 mm
D (diameter jarak bagi) = 106 mm
z (jumlah paku keeling) = 16 buah
t (tebal pelat) = 2 mm
Gaya yang diterima masing-masing paku keling :
Fk1 =
Fk1 =
τk1 =
τk1 =
τ = τk1 x FS
asumsi FS = 2
τ = 0.044 kgf/mm2 x 2
20
τ = 0.088 kgf/mm2 = 0.88 MPa
3.2.2.3 Perhitungan Paku Keling III
Dimensi yang diperoleh adalah
d (diameter paku keling) = 11.75 mm
D (diameter jarak bagi) = 96 mm
z (jumlah paku keeling) = 4 buah
t (tebal pelat) = 1.5 mm
Gaya yang diterima masing-masing paku keling :
Fk1 =
Fk1 =
τk1 =
τk1 =
τ = τk1 x FS
asumsi FS = 2
τ = 0.101 kgf/mm2 x 2
τ = 0.202 kgf/mm2 = 2.02 MPa
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari perancangan ulang kopling truk Isuzu Giga FVZ
34P adalah sebagai berikut.
1. Dalam perancangan ada koefisien karakteristik yang diasumsikan dan
nilainya dapat diambil sesuai perancangan, asal masih dalam batas keamanan.
2. Untuk perancangan guna menghindari kegagalan maka perlu diambil faktor
keamanan yang sesuai.
3. Perancangan ulang kopling truk Isuzu Giga FVZ 34P ini disesuaikan dengan
kondisi kerja dan beban yang terjadi pada saat kopling itu bekerja, hal ini
dilakukan untuk mendapatkan harga-harga pembebanan maksimum guna
mendapatkan faktor keamanan yang tinggi.
4. Spesifikasi kopling truk Isuzu Giga FVZ 34P
Momen Maksimum (MH) 8385.51 kgf.cm
Torsi Gesek (MR) 2100 kgf.cm
Kerja Gesek (AR) 1319.37 kgf.cm
Dimensi Pelat Gesek
Diameter rata-rata pelat (d) 12 m
Lebar pelat gesek (b) 3 cm
Diameter luar (do) 15 cm
Tekanan Permukaan
Tekanan permukaan rata-rata (P) 0.484 MPa
Luas bidang kontak (F) 180.9 cm2
Tekanan permukaan maksimal(Pmaks) 0.645 a
Umur Pelat Gesek (LB) 1110.384 jam
Luas Bidang Pendingin (FK) 835.24 x 10-4 m2
Kecepatan Tangensial (VK) 25.13 m/s
Temperatur Kerja Kopling (TK) 71.18 C
23
5.2 Saran
Adapun saran untuk perancangan ulang selanjutnya adalah sebagai
berikut.
1. Dianjurkan dalam perancangan untuk pemilihan koefisien yang dimodifikasi
harus masih berada dalam batas yang diizinkan karena akan mempengaruhi
hasil perhitungan.
2. Dalam memilih faktor keamanan untuk komponen yang tidak begitu
mengalami beban kritis jangan terlalu besar karena akan menyebabkan biaya
yang besar karena butuh bahan dengan kualitas baik.
24