Professional Documents
Culture Documents
Elfri Yasni k7514020 Paper Iad
Elfri Yasni k7514020 Paper Iad
Elfri Yasni k7514020 Paper Iad
DAN PERKEMBANGANNYA
ABSTRAK
Dalam kesehariannya manusia dalam interaksinya baik dengan alam atau dengan
dirinya sendiri menerima masukan, mengolah informasi, kemudian menghasilkan suatu
pengetahuan dan dalam proses tersebut alam pikir manusia terlibat aktif. Alam pikir manusia
merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah ilmu alamiah dasar yang membahas
tentang sifat unik manusia, dan sejarah pengetahuan manusia. Dalam bahasan sifat unik
manusia disajikan bahasan tentang manusia sebagai makhluk yang selalu ingin tahu; rasa
ingin tahu dan mitos; makhluk berperasaan dan rasional. Perkembangan Fisik Manusia
mengulas tentang perkembangan fisik manusia dari masa balita sampai masa dewasa dan
lanjut usia. Sejarah pengetahuan manusia mendiskusikan tentang bagaimana dan runtutan
pengetahuan manusia dibeberapa zaman yang berbeda.
Kata Kunci : Alam Pikiran Manusia, Sejarah Pengetahuan Manusia
I. PENDAHULUAN
Ilmu alamiah dasar hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan
fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya modern yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Rasa ingin
tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang
terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk
melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka.
Manusia dengan rasa keingintahuannya yang besar selalu berusaha mencari jawaban atas
fenomena yang terjadi. Seringkali mereka menerka-nerka sendiri jawabannya. Terkadang
jawaban itu tidak logis namun mudah diterima oleh masyarakat awam. Misalnya “Mengapa
ada pelangi?” kemudian mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau
“Mengapa gunung meletus?” jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini
timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu
muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita
mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran,
dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman,
maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode (Maskoeri Jasin, 2008: 3)
II. PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia dan Keingintahuannya
Alam lingkungan hidup membutuhkan perhatian, upaya pemeliharaan, dan perlindungan
dari masyarakat di manapun baik di negara maju maupun di negara berkembang dan negara
tergolong miskin. Pengetahun dasar tentang alam lingkungan hidup sangat diperlukan bagi
semua penduduk di Indonesia. Di masa depan tentunya generasi muda dan remaja sekarang
akan memegang 2 tampuk kekuasaan dan akan sangat menentukan arah pembangunan
bangsa. Untuk itu informasi dan konsep dasar tentang alam dan pemanfaatannya perlu
disebar-luaskan kepada generasi muda termasuk mahasiswa.
Ilmu Alamah Dasar bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai
pengetahuan ilmu alam dasar dan alam lingkungannya, perilaku umum alam, serta peran
manusia dalam interaksi dengan lingkungannya, sehingga memberi gambaran dan sudut
pandang bagi masyarakat dalam menyikapi fenomena dan perubahan lingkungan sehingga
memiliki kemampuan ikut serta dalam upaya pemecahan masalah lingkungan hidup secara
bijaksana.
Dengan akal budi yang dimiliki manusia, rasa ingin tahu timbul dalam pemikiran
manusia dan terus berkembang. Rasa ingin tahu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam
benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know what),
bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan
peristiwa yang terjadi di sekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa
ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam,
baik alam besar (makrosmos) maupun alam kecil (mikrosmos), serta berusaha memecahkan
masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak
terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pencaindera saja atau meliputi
pengetahuan tentang kebutuhan praktis sehari-hari, tetapi juga masalah lain yang
berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah, dan sebagainya.
Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir, manusia dapat
mendayagunakan pengetahuan terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan
yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus
berlansung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan dewasa ini.
Perkembangan pengetahuan lebih dipermudah atau diperlancar lagi dengan adanya tukar-
menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang
lain sehingga akumulasi pengetahuan berlansung lebih cepat.
PENUTUP
Manusia mengenal alam sejak lahir bahkan mulai saat di dalam kandungan janin
sudah berinteraksi dengan lingkungan di luar tubuh ibu yang mengandungnya. Manusia
mendapat rangsangan dari alam serta sekaligus berkomunikasi dan berintekaksi melalui
panca inderanya. Pengalaman yang diperoleh manusia dari semua interaksi dan komunikasi
dengan alam itu kemudian akan melahirkan pengetahuan yaitu kumpulan fakta-fakta obyektif
(the bundle of facts). Kumpulan fakta-fakta obyektif yang diperoleh mansuia tersebut akan
bertambah terus dari waktu ke waktu karena dorongan rasa ingin tahu dan pemenuhan
kebutuhan manusia. Selanjutnya kumpulan fakta-fakta obyekif yang dimilki manusia baik
sebagai individu maupun kelompok tersebut yang melahirkan ilmu pengetahuan; dalam hal
ini karena fakta-fakta obyektif tersebut adalah segala bentuk rangsangan, informasi, interaksi
yang berkaitan dengan alam-lingkungan tempat hidup manusia, Namun demikian untuk
memenuhi rasa ingin tahu dan kebutuhan akan suatu acuan berpikir, seringkali manusia
melahirkan pengetahuan yang tidak berdasarkan fakta yang mampu diinderai oleh manusia
dan alat bantu yang diciptakannya yaitu mitos.
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Gunadarma
Sutarman, dkk. 2016. Ilmu Kealaman Dasar. Sidoarjo: Umsida Press