Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii Tinjauan Pustaka: 2.1 Rumah
Bab Ii Tinjauan Pustaka: 2.1 Rumah
Bab Ii Tinjauan Pustaka: 2.1 Rumah
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah
Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya,
kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah (Depkes, 2005).
Rumah yang tidak sehat dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh
lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada
(Notoatmodjo, 2007).
satu aspek rumah yang perlu dinilai adalah komponen rumah yang terdiri dari : langit-
langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu,
2.3.1 Langit-Langit
1. Untuk menutup seluruh konstruksi atap dan kuda-kuda penyangga agar tidak
2. Untuk menahan debu kotoran lain yang jatuh dan juga menahan tetesan air
a. Langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap.
b. Langit-langit harus menutup rata kerangka atap / kuda-kuda penyangga
2.3.2 Dinding
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding sendiri dan beban
tekanan angin. Dan bila sebagai dinding pemikul harus dapat memikul beban
diatasnya. Dinding harus terpisah dari fondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah
tidak meresap naik sehingga dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih
tembok merupakan bahan material yang tidak mudah terbakar dan juga merupakan
bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi dari panas dan dingin. Sedangkan
untuk bahan bangunan yang semi permanen dapat dilakukan kegiatan penambahan
semen pada pasangan bata atau batu yang belum diplester secara utuh karena salah
satu kriteria Rumah Sehat Sederhana (RSS) adalah berdinding batu bata dan diplester
(Mukono, 2011).
2.3.3 Lantai
Lantai merupakan alas atau penutup ruangan bagian bawah. Konstruksi lantai
rumah harus rapat air dan selalu kering agar mudah di bersihkan dari kotoran dan
debu. Selain itu dapat menghindari meningkatnya kelembaban dalam ruangan. Untuk
mencegah masuknya air ke dalam rumah, maka lantai rumah sebaiknya dinaikkan 20
cm dari permukaan tanah. Keadaan lantai rumah perlu dibuat dari bahan yang kedap
terhadap air sehingga lantai tidak menjadi lembab dan selalu basah seperti tegel,
Jenis lantai rumah yang tidak memenuhi syarat, sulit dibersihkan, berdebu,
cenderung lembab dan gelap merupakan kondisi yang ideal bagi bakteri untuk tetap
2.3.4 Ventilasi
penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu
ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi yang lancer diperlukan untuk
diantaranya :
a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%.
b. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap kendaraan,
jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses aliran udara
lebih lancar.
Ventilasi udara berhubungan dengan pertukaran udara dari dalam ke luar
udara yang disebabkan penguapan cairan tubuh dari kulit atau karena pernafasan.
Pada kondisi tidak terjadi pertukaran udara secara baik maka akan terjadi peningkatan
2.3.5 Pencahayaan
siang maupun malam hari. Idealnya, penerangan didapat dengan bantuan listrik.
Setiap ruang diupayakan mendapat sinar matahari terutama di pagi hari (Chandra,
2007).
Menurut Azwar (1996), cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam
a. Pencahayaan alami
ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain
untuk penerangan, sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan, mengusir nyamuk
atau serangga lainnya dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu. Suatu cara
sederhana menilai baik tidaknya penerangan alam yang terdapat dalam sebuah rumah
adalah: baik bila jelas membaca dengan huruf kecil, cukup bila samar-samar bila
membaca huruf kecil, kurang bila hanya huruf besar yang terbaca, dan buruk bila
b. Pencahayaan buatan
minyak tanah, listrik dan sebagainya. Untuk penerangan malam hari terutama untuk
ruang baca dan ruang kerja, penerangan minimal 150 lux yang setara dengan 40 watt
lampu pijar.
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Widyati dan Yuliarsih,
2002).
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), sanitasi dasar rumah meliputi sarana
buang air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
fasilitas buang air besar (BAB), jenis tempat BAB, tempat pembuangan akhir tinja,
jenis tempat penampungan air limbah, jenis tempat penampungan sampah, dan cara
pengelolaan sampah. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak
memenuhi syarat dapat menjadi faktor risiko terhadap penyakit diare dan kecacingan.
Diare merupakan penyebab kematian nomor 4 sedangkan kecacingan dapat
pembuangan air limbah, pembuangan sampah, rumah dan lingkungan yang sehat
serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
satu aspek rumah yang perlu dinilai adalah sarana sanitasi yang terdiri dari : sarana
air bersih, sarana pembuangan kotoran (jamban), sarana pembuangan air limbah
kebutuhan yang mendasar dan penting untuk kehidupan manusia. Air bersih adalah
air yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan kuantitas
dan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan serta dapat digunakan sebagai air
minum apabila air tersebut sudah dimasak terlebih dahulu (Ginanjar, 2008).
Sarana air bersih dalam sanitasi dasar rumah tangga meliputi sumber
Sumber penyediaan air bersih adalah sumber air yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, yaitu untuk minum, mandi, dan mencuci
(Putri, 2008).
Sumur gali adalah jenis sarana air bersih yang mengambil dan memanfaatkan
air tanah dengan cara menggali tanah menggunakan peralatan sampai mendapatkan
sumber air. Pengambilan air dapat menggunakan pompa tangan maupun pompa
3. Tidak retak/bocor
Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau
memanfaatkan air tanah dengan cara membuat lubang ditanah, menggunakan alat,
baik secara manual ataupun dengan alat bor mesin (Putri, 2008).
Persyaratan teknis (Depkes RI, 2002):
3. Tidak retak/bocor
c. Perpipaan
yang menghasilkan, menyediakan dan membagi air bersih untuk masyarakat melalui
jaringan perpipaan atau distribusi. Air yang dimanfaatkan adalah air tanah atau air
Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang memanfaatkan air hujan
Perlindungan mata air adalah suatu bangunan penangkap mata air yang
menampung atau menangkap air dari mata air. Mata air yang ditangkap tersebut
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu
a. Syarat Kuantitatif
Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung
kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka
dibutuhkan air sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi
cuci kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter,
taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter
(Slamet, 2007).
b. Syarat Kualitatif
Menurut Slamet (2009), air dikatakan bersih jika memenuhi 3 syarat utama,
antara lain :
Persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh atau
jernih, dan dengan suhu di bawah suhu udara sehingga menimbulkan rasa nyaman.
2. Parameter Mikrobiologis
bahwa air telah dicemari oleh faces manusia adalah adanya E. coli karena bakteri ini
selalu terdapat dalam faces manusia baik yang sakit, maupun orang sehat serta relatif
3. Parameter Kimia
Air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat kimia, terutama yang
berbahaya bagi kesehatan. Parameter kimia anorganik terdiri atas air raksa (Hg),
alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe), flourida (F), kadmium (Cd),
kesadahan, khlorida, khromium, mangan, natrium, nitrat dan nitrit, perak, pH,
Jamban sebagai pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
Menurut Irianto (2014), jamban dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
Jamban ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan
diameter 80-120 cm sedalam 2,5- 8 meter. Dindingnya diperkuat dengan batu bata,
dapat tembok agar tidak mudah ambruk. Lama penggunaannya antara 5-15 tahun.
cubluk sudah penuh. Cubluk penuh ditimbun dengan tanah. Tunggu 9- 12 bulan,
isinya digali kembali untuk pupuk, sedangkan lubangnya dapat digunakan kembali.
Jamban ini terdiri atas bak yang kedap air, diisi air di dalam tanah sebagai
feses dalam air kali. Untuk jamban ini agar berfungsi dengan baik, perlu pemasukan
air setiap hari baik sedang dipergunakan atau tidak. Macam jamban ini hanya baik
dibuat di tempat yang banyak air. Jika airnya penuh, kelebihannya dapat dialirkan ke
Jamban ini bukanlah merupakan tipe jamban tersendiri tapi hanya modifikasi
klosetnya saja. Pada jamban ini klosetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu
terisi air. Fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau busuk dari jamban
tidak tercium di ruangan rumah jamban. Bila dipakai, fesesnya tertampung sebentar
dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat
penampungannya (pit).
4. Hole latrine
Jamban ini sama dengan jamban cubluk hanya ukurannya lebih kecil karena
Kerugiannya bila air permukaan banyak mudah terjadi pengotoran tanah permukaan
(meluap).
5. Bucket latrine (Pail – closet)
Feses ditampung dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang di
tempat lain, misalnya untuk penderita yang tidak dapat meninggalkan tempat tidur.
6. Trench latrine
berhubungan dengan kurangnya penyediaan air bersih dan fasilitas kesehatan lainnya.
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
terang.
6. Cukup penerangan.
terkena diare.
Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari
rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung
Air limbah rumah tangga berasal dari air bekas mandi, bekas cuci pakaian,
maupun cuci perabot, bahan makanan, dan sebagainya. Air ini sering disebut sullage
atau gray water yang banyak mengandung sabun atau deterjen dan mikroorganisme
penyebab berbagai penyakit. Salah satu penyebab penyakit dari mikroorganisme yang
ada pada air limbah yaitu penyakit diare. Mikroorganisme ini akan dibawa oleh
vektor atau serangga yang akan diinfeksikan kepada manusia melalui makanan dan
Sampah adalah semua produk sisa sebagai akibat aktifitas manusia yang
1. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga tidak mudah
yang langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud dengan efek langsung adalah efek
yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut. Misalnya,
teratogenik, dan lain-lain. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman
berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila ditimbun sembarangan dapat dipakai
sarang lalat dan tikus. Dimana lalat adalah vektor berbagai penyakit perut, salah
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi yang dapat mengenai paru-
paru manusia. Sama dengan penyakit infeksi lainnya, tuberculosis disebabkan oleh
keturunan dan dapat ditularkan dari seseorang terhadap yang lain. dahulu (Aditama,
1994).
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat
ini masih tinggi kasusnya di masyarakat. TB berdampak luas terhadap kualitas hidup
dan ekonomi bahkan mengancam keselamatan jiwa manusia. TB dapat diderita oleh
siapa saja, orang dewasa atau anak-anak dan dapat mengenai seluruh organ tubuh
kita, walaupun yang banyak diserang adalah organ paru (WHO, 2014).
tuberculosis adalah adanya sumber infeksi yaitu penderita dengan kasus terbuka atau
hewan yang menderita tuberkulosis (walaupun jarang ada), jumlah basil sebagai
penyebab infeksi harus cukup, virulensi yang tinggi dari basil tuberkulosis, dan daya
tahan tubuh yang menurun yang memungkinkan basil berkembang biak dan keadaan
ini menyebabkan timbulnya penyakit tuberculosis paru (Alsagaff dan Mukty, 2010).
paru melalui airborene disease. Keadaan ini hanya berlangsung beberapa saat dan
akan berhenti bila jumlah kuman yang masuk sedikit dan telah terbentuk daya tahan
tubuh yang spesifik terhadap basil ini. Pada permulaan infeksi, basil tuberkulosis
mengadakan perlawanan dngan cara yang umum yaitu melalui infiltrasi sel-sel radang
ke jaringan tubuh yang mengandung tuberkulosis. Reaksi tubuh ini disebut reaksi non
spesifik (tahap pra-alergis) yang berlangsung kurang lebih 3-7 minggu. Setelah reaksi
radang non spesifik dilampaui, reaksi tubuhmemasuki tahap alergis yang berlangsung
Penularan yang sering terjadi ialah melalui saluran pernapasan yang dikenal
sebagai droplet infection, dimana basil tuberkulosis dapat masuk sampai ke alveol.
Penularan lebih mudah terjadi bila ada hubungan yang erat dan lama dengan
penderita tuberkulosis paru aktif, yakni golongan penderita yang lebih dikenal
sebagai open case. Bentuk penularan lain adalah melalui debu yang beterbangan di
batuk yang berdahak. Keluhan ini biasanya berlangsung beberapa minggu. Karena itu
batuk berdahak lebih dari 2 atau 3 minggu. Selain batuk berdahak, batuk darah juga
kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Perilaku dan gejala
yang tampak pada organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik
(keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan faktor genetik dan
lingkungan merupakan penentu dari perilaku mahluk hidup termasuk dari manusia.
Hereditas atau faktor keturunan adalah merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
perilaku tersebut.
sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon atau reaksi individu terhadap stimulus
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif (tanpa
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau
seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek. Respon ini dibedakan
menjadi 2 (dua):
(covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang memerima
stimulus tersebut danbelum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam tindakan atau praktek,
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut
overt behavior, tindakan nyata atau praktek (practice) misal, seorang ibu memeriksa
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
atau usaha - usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku
(2) Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Perlu
dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari
itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan
(3) Perilaku gizi (makanan dan minuman). Makanan dan minuman dapat
(4) Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan
Menurut Adriyani (2010) perilaku yang dinilai dalam rumah sehat antara lain:
rumah dan halaman, membuang tinja balita ke jamban, membuang sampah pada
Penilaian Rumah
Sehat