Professional Documents
Culture Documents
Analisa ABC Ven
Analisa ABC Ven
Tujuan
2. Dasar Teori
1. Metode ABC
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Analisis
ABC merupakan metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan peringkat
nilaidari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar
yangdisebut kelompok A, B dan C.
1. Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar 20% dari item tapi mempunyai
nilai investasi sekitar 80% dari total nilai inventory.
2. Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar 30% dari item tapimempunyai
nilai investasi sekitar 15% dari total nilai inventory.
3. Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar 50% dari item tapimempunyai
nilai investasi sekitar 5% dari total nilai inventory (Suciati, 2000).
Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbedaantara
perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008).Kelompok A adalah kelompok
yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolansecara ketat, dibandingkan kelompok B
yang kurang kritis, sedangkan kelompok Cmempunyai dampak yang kecil terhadap
aktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008).
Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan caramengalikan
jumlah obat dengan harga obat.
2. Metode VEN
Golongan V adalah kelompok yang tergolong sangat esensial (vital). Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah obat penyelamat, obat untuk pelayanan kesehatan pokok,
dan obat-obat yang mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar seperti obat
adrenalin dan jantung. Termasuk pula di dalamnya larutan untuk cairan tubuh serta obat
pendarahan bagi ibu hamil ataupun korban kecelakaan. Dimana selain bertujuan untuk
menyembuhkan penyakit juga untuk menyelamatkan pasien.
Golongan E adalah kelompok yang berisi jenis obat yang esensial. Efektif untuk
menyembuhkan penyakit atau mengurangi penderitaan pasien. Obat-obat yang
termasuk golongan E di antaranya adalah antibiotik, obat gastrointestinal, NSAID, dan
SAID.
Di lampiran
4. Analisis Data
a. Golongan A
Total harga seluruh item yang termasuk golongan A adalah sebesar Rp. Rp.
1.007.130.613
Golongan A merupakan golongan dimana kelompok obat yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menyerap dana sekitar 80% dari jumlah dana obat keseluruhan. Dan
merupakan kelompok inventory dengan jumlah sekitar 20% dari seluruh item (90 item).
Perhitungan persentase dana diperoleh dari persentase komulatif yang
diperoleh setelah seluruh item diurutkan dari data terbesar ke yang terkecil.
b. Golongan B
Total harga seluruh item yang termasuk golongan B adalah sebesar Rp. 193.528.814
Golongan B merupakan golongan dimana kelompok obat yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menyerap dana sekitar 15% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Merupakan kelompok inventory dengan jumlah sekitar 30% dari seluruh item.
Perhitungan persentase dana diperoleh dari persentase komulatif yang
diperoleh setelah seluruh item diurutkan dari data terbesar ke yang terkecil.
c. Golongan C
Total harga seluruh item yang termasuk golongan C adalah sebesar Rp. 66.225.515
Golongan C merupakan golongan dimana kelompok obat yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menyerap dana sekitar 5% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Merupakan kelompok inventory dengan jumlah sekitar 50% dari seluruh item (90 item).
Perhitungan persentase dana diperoleh dari persentase komulatif yang
diperoleh setelah seluruh item diurutkan dari data terbesar ke yang terkecil.
a. Golongan V
Golongan ini adalah kelompok yang tergolong sangat esensial (vital). Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah seperti Obat Antituberkulosis, ACT , Antimalaria
DOEN, Retinol (Vitamin A), Klorokuin tablet, Anti Bakteri DOEN salep, Garam Oralit
I serbuk, Kuinin Dihidroklorida injeksi, Glukosa larutan infus, Aqua pro Injeksi steril,
Oksitosin injeksi dll.
b. Golongan E
Golongan ini adalah kelompok yang berisi jenis obat yang esensial. Efektif untuk
menyembuhkan penyakit atau mengurangi penderitaan pasien. Obat-obat yang
termasuk golongan E di antaranya adalah Efedrin tablet 25 mg, Paracetamol tablet,
Haloperidol tablet, Seftriakson injeksi, Fenitoin Natrium kapsul, Atropin Sulfat tablet,
Glibenklamida tablet dll.
c. Golongan N
Obat yang termasuk golongan N berdasarkan metode VEN berjumlah 13 item. Dengan
total harga sebesar Rp.182.752.060
Merupakan golongan non esensial, meliputi golongan aneka ragam perbekalan farmasi
yang digunakan untuk penyakit yang sembuh sendiri, perbekalan farmasi yang
diragukan manfaatnya, perbekalan farmasi yang mahal namun tidak mempunyai
kelebihan manfaat dibanding perbekalan farmasi lainnya. Contoh obat yang termasuk
non esensial adalah vitamin, suplemen.
Berdasarkan metode MIX maka diperoleh hasil atas perolehan hasil pada metode ABC
dan VEN dimana terdapat golongan AV, AE, AN, BV, BE, BN, CV, CE, dan CN.
Pada metode kombinasi ini, jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC)
adalah benar-benar yang diperlukan untuk menanggulangi penyakit terbanyak dan obat
tersebut statusnya harus E dan sebagian V (dari analisis VEN). Sebaliknya, jenis obat
dengan status N harusnya masuk dalam kategori C, digunakan untuk mendapatkan
prioritas pengadaan obat. Dimana anggaran yang ada tidak sesuai kebutuhan.