Professional Documents
Culture Documents
Drainase Gravitasi Elrian Fix
Drainase Gravitasi Elrian Fix
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Umum
Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau
mengalirkan. Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani
persoalan kelebihan air baik yang berada di atas permukaan tanah maupun air
yang berada di bawah permukaan tanah. Kelebihan air dapat disebabkan oleh
intensitas hujan yang tinggi dan durasi hujan yang lama. Secara umum,
drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan.
1. Drainase Gravitasi
Drainase gravitasi adalah sistem penanganan drainase
perkotaan yang memanfaatkan sifat alami zat cair, yaitu mengalir dari
tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, sehingga dalam
hal ini pertimbangan dalam membuat kemiringan dasar saluran
sangatlah penting.
BAB II
2. Koefisien Skewness ( Cs )
𝑛
Cs = (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑑 ∑𝑛𝑖=1 [ Xi – 𝑋̅ ]3
3. Koefisien Kurtosis ( Ck )
X X
4
N2 t
t
4. Koefisien Variasi ( Cv )
𝑆𝑑𝑥
Cv = ̅
𝑋
1. Distribusi Normal
Tabel 2.3. Perhitungan Distribusi Normal
𝑛∗∑𝑛 ̅̅̅̅3
𝑖=1(log 𝑋 –log 𝑋)
Koefisien kemencengan, G =
(𝑛−1)(𝑛−2)∗𝑆𝑑 3
5∗0,00658
= 4∗3∗0,13083
= 1,2238
K (berdasarkan tabel 2.5) = 0,7288
Curah hujan rencana harian = log 𝑋̅ + 𝐾 ∗ 𝑆𝑑𝑙𝑜𝑔𝑥
= 2,16 + 0,7288 * 0,1308
= 2,2563
Curah hujan rencana harian (antilog) = 180,4377 mm
2.3.4. Menguji Ketepatan Pemilihan Jenis Distribusi dengan Plotting Data pada
Kertas Probabilitas dan Uji Smirnov-Kolmogorov
Plotting data pada kertas probabilitas dilakukan dengan cara
mengurutkan data dari besar ke kecil atau sebaliknya. Kemudian data yng
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Hujan dalam intensitas yang
besar umumnya terjadi dalam waktu yang pendek. Besarnya intensitas hujan
berbeda-beda, tergantung lama hujan dan frekuensi kejadiannya. Analisa
intensitas hujan dapat didekati dengan Kurva Intensitas Durasi Frekuensi ( IDF
), dimana intensitas hujan sebagai ordinat dan durasi hujan sebagai absis. Durasi
hujan yang digunakan dapat ditetapkan, misalnya 5, 10, 15, ..., 120 menit atau
lebih. Apabila yang tersedia adalah data hujan harian, analisa IDF dapat
ditempuh dengan cara empiris menggunakan metode Mononobe.
Rumus :
𝑅24 24 2/3
I= [ ]
24 𝑡
dimana,
I = intensitas hujan ( mm/jam )
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam ( mm )
t = durasi hujan ( jam )
Tabel 2.8. Intensitas Hujan
Waktu Intensitas (mm/jam)
Menit Jam
5 0,0833 327,8770
10 0,1667 206,5496
15 0,25 157,6268
30 0,5 99,2987
45 0,75 75,7791
60 1 62,5542
120 2 39,4067
180 3 30,0729
360 6 18,9448
720 12 11,9345
BAB III
Desain Saluran Drainase
Q =V*F
0,035 = 0,9 * F
F = 0,039 m2
F =(B+m*H)*H
= ( 2,3 * H + 1,5 * H ) * H
0,039 = 3,8 H2
H = 0,102 m
Q =V*F
0,137 = 0,9 * F
F = 0,152 m2
F =(B+m*H)*H
= ( 2,3 * H + 1,5 * H ) * H
0,152 = 3,8 H2
H = 0,2 m
B = 2,3 * 0,2 = 0,460 m
P = B + 2 * H * √1 + 𝑚2
I = 958,72 * X -0,667
= 958,72 * (28) -0,667
= 103,857 mm/jam
Q = 0,00278 * C * Cs * I * A
= 0,00278 * 0,5 * 1 * 103,857 * 11,204
= 1,617 m3 / dtk
F = ( B + ( m * H) ) * H
= 2,3 * H2 + (1,5 * H2)
= 3,8 * H2
F = Qmin / Vmin
= 1,617 / 0,7
= 2,31 m2
3,8 * H2 = 2,31
H = 0,78 m = 0,8 m
B = 2,3 * 0,78 = 1,794 m = 1,8 m
2 1
1
Q = 𝑛 ∗ 𝑅3 ∗ 𝑆 2 ∗ 𝐹
R =F/P
P = B + 2 * (1 + m2 ) 0,5 * H
= 1,8 + 2 * (1 + 1,52 )0,5 * 0,8
= 4,68
R = 0,494
1
1,617 = 0,035 * 0,4942/3 * S1/2 * 2,31
S = 0,0015
Elevasi muka tanah hilir = Elevasi muka tanah hulu + S * L
= 1,8 - 0,0015 * 373,8
= +1,239
hilir = + 3,55
2. Panjang saluran ( L ) = 30,825 m hasil pengukuran pada peta
3. Slope (S) = ( El. hulu – El. hilir ) / L
= 0,0026