Professional Documents
Culture Documents
Pressure Gauge
Pressure Gauge
Catatan: tekanan atmosfir bervariasi tergantung dimana kita melakukan pengukuran,. Tekanan 1.013 bar /
14.7 psi didapat jika pengukuran dilakukan di titik 0 meter dpl.
Jadi:
Tekanan mutlak = tekanan teknikal + tekanan atmosfir
Pressure Gauge standard untuk sistem pendingin selain terdapat skala tekanan, juga terdapat skala
temperatur-nya. Yaitu hubungan antara tekanan dengan temperatur-nya.
Pada umumnya kita mengetahui bahwa titik didih air adalah 100 °C. Tetapi sebenarnya air juga bisa
mendidih pada temperatur 25 °C atau pada titik temperatur yg lainnya mis. 45 °C.
Jadi titik didih air yg 100 °C itu adalah ketika tekanan yg bekerja pada air sebesar 1 atmosfir. Jika tekanan
kita buat menjadi 2 atmosfir misalnya, maka air akan mulai mendidih pada temperatur yg lebih tinggi, yaitu
120 °C. Begitu juga sebaliknya apabila tekanan yg bekerja pada air tersebut dibawah 1 atmosfir maka titik
didih air akan dibawah 100 °C.
Jadi titik didih suatu zat akan dipengaruhi oleh besarnya tekanan yg bekerja pada zat tersebut.
Air adalah refrigerant juga. Dalam sistem pendingin, air dipakai sebagai refrigerant tingkat kedua (secondary
refrigerant). Biasanya digunakan pada Chiller system.
Seperti halnya refrigerant yg lebih umum dikenal seperti R-22, R134a, R404A atau yg lainnya, air juga
memiliki kode refrigeran yaitu R-718.
Pressure gauge seperti gambar diatas adalah Pressure Gauge standard untuk sistem pendingin.
Dalam beberapa pressure gauge sering dimasukkan juga sejenis cairan yaitu glycerine yang berfungsi untuk
meredam getaran jarum penunjuk, sehingga pembacaan bisa lebih stabil