Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL KERJA PRAKTEK

ANALISIS OPERASI BOILER DI PT. PLN (PERSERO) SEKTOR


PEMBANGKITAN KERAMASAN PALEMBANG

B. URAIAN SINGKAT

Di zaman yang modern ini, dunia industri merupakan salah satu bidang
yang banyak memberikan kontribusi demi kemajuan suatu negara, untuk
menunjang perkembangan dan kemajuan suatu industri, dibutuhkan alat-alat
permesinan untuk mempercepat proses hasil produksi, salah satu contohnya adalah
turbin dan boiler. Pada PLTU, batubara dibakar di boiler, menghasilkan panas yang
digunakan untuk mengubah air dalam pipa yang dilewatkan di boiler tersebut
menjadi uap, yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin dan memutar
generator. Kinerja pembangkit listrik tergantung efesiensi panas pada proses
pembakaran. Efesiensi panas yang tinggi juga akan menyebabkan penurunan emisi
gas buang hasil pembakaran. Oleh sebab itu, teknologi pembakaran merupakan hal
yang terpenting dalam proses pembangkit listrik tenaga uap.

Untuk mendapatkan suatu produksi minyak dan gas bumi yang optimal
harus ditentukan oleh suatu sistem energi listrik. Salah satu upaya untuk menjaga
agar suplai daya listrik yang tersedia selalu mencukupi serta dapat diandalkan
adalah dengan menambahkan pembangkit tenaga listrik dan instalasi yang
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam kondisi suatu kilang. Pembangkit
tenaga listrik (PLTU) merupakan pembangkit energi listrik yang baru didirikan
Pertamina. Sistem energi listrik ini memegang peranan penting dalam proses
produksi minyak dan gas bumi, dimana kondisi listrik yang dibutuhkan adalah
kontinuitas (tidak boleh terputus) mengingat adanya reaksi-reaksi kimia dalam
proses pengolahan minyak.

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

1 Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
2

Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal yang bertujuanuntuk


meningkatkan pola pikir dan kompetensi para mahasiswa/i agar mampu bersaing di
dunia kerja. Pola pikir dan kompetensi dibentuk dengan caramemberikan berbagai
mata kuliah sesuai disiplin ilmu yang disusun dalam bentuk kurikulum. Salah satu
mata kuliah yang ada di kurikulum di jurusan teknik mesin, fakultas teknik,
universitas sriwijaya yaitu kerja praktek.

Kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata kepada


mahasiswa/i tentang permasalahan dan bentuk sistem yang ada di dunia
kerja/perusahaan. Selain itu juga, melalui kerja praktek, mahasiswa/i akanbelajar
mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan untuk menyelesaikan
permasalahan nyata yang ada di perusahaan.

Untuk mempersiapkan tenaga ahli tersebut sangat diperlukan kerja sama


yang erat antara perguruan tinggi dengan instansi perusahaan, dalam hal ini
kalangan industri yang bersangkutan adalah PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Kramasan Palembang. Kerja sama tersebut diwujudkan dengan
adanya kerja praktek bagi mahasiswa teknik mesin Universitas Sriwijaya di
perusahaan industri yang bersangkutan, guna menghasilkan mahasiswa yang
berkualitas dan handal.

Tri Dharma Perguruan Tinggi, Yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian


serta Pengabdian terhadap Masyarakat yang merupakan landasan mahasiswa dalam
mencari, menekuni, dan mengembangkan ilmu yang di dapat dalam meningkatkan
kualitas profesionalisme serta kaitannya untuk terjun ke dalam masyarakat.
1. Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Objek Kuliah Praktek yang dituju adalah industri yang berkenaan dengan
bidang yang dimiliki khususnya industri permesinan ataupun Dunia
Industri secara global.
3. Sebagai aplikasi ilmu sesuai dengan KBK yang diambil.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan
sesuatu hal yang sangat penting untuk dipelajari dandikuasai agar dapat
menjadi bekal untuk menunjang karir dimasa yang akan datang.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
3

1.2. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah kerja praktek ini, maka dirumuskan beberapa


rumusan masalah yang menjadi acuan dalam kerja praktek ini, adapun rumusan
masalah tersebut antara lain:

1. Laju perpindahan kalor di dalam pipa-pipa boiler.


2. Heat Loss dan efisiensi pada boiler.

1.3. Batasan Masalah

Dalam kerja praktek kali ini, untuk lebih memfokuskan kerja praktek maka
pembahasan dibatasi pada :

1. Pada operasi boiler lebih memfokuskan pada heat loss dan efisiensi boiler.

1.4. Tujuan Kerja Praktek

1.4.1 Tujuan Umum


Kerja praktek memiliki beberapa tujuan yang sangat bermanfaat, baik untuk
para mahasiswa/i, perguruan tinggi dan perusahaan. Adapun tujuan umum dari
kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan ilmu Teknik Mesin yang didapat dari perkuliahan ke dunia
kerja.
2. Mendapatkan gambaran tentang dunia industri sesungguhnya, baik dari segi
sistem dan aktivitas-aktivitasnya.
3. Memperoleh pengetahuan tentang permasalahan yang ada diperusahaan dan
solusi yang diterapkan.
4. Meningkatkan wawasan dan daya nalar mahasiswa tentang pengoperasian
mesin dan aspek-aspek teknis dalam suatu industri.

1.4.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis besar heat loss dan efisiensi boiler.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
4

1.5. Manfaat Kerja Praktek

Manfaat yang diharapkan dari melakukan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:

1. Untuk Mahasiswa :
- Dapat mengetahui lebih mendalam penerapan ilmu yang didapat
mahasiswa dan yang diterapkan dalam dunia kerja sesungguhnya.
- Sebagai pengalaman dan wawasan kerja bagi mahasiswa untuk
menghadapi dunia kerja.
- Mengetahui hubungan antara aplikasi yang ada di perusahaan dengan teori
dan praktek yang telah dipelajari di kampus khususnya yang berhubungan
dengan Jurusan Teknik Mesin serta menambah pengetahuan mahasiswa
mengenai Kerja Praktek, masalah yang terjadi dan penyelesaiannya yang
ada di perusahaan tersebut.

2. Untuk Perusahaan, yaitu di dalam penelitian serta praktek aplikasinya ini


akan terjadi proses pengembangan kemampuan sehingga pengembangan bakat
dan ilmu tersebut setidaknya dapat membantu perusahaan dalam proses
kerjanya yang berhubungan dengan dasar-dasar pengetahuan teknik mesin,
komputerisasi dan lain sebagainya.

3. Untuk Jurusan, yaitu menyesuaikan ilmu yang didapat di kuliah dengan


lapangan kerja praktek agar kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan industri.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Boiler

Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang mengawali perubahan dan
pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler sendiri sebagai suatu komponen
pada power plant adalah suatu bejana tertutup yang secara efisien mampu
mengubah air menjadi steam dengan bantuan panas dari proses pembakaran
batubara. Jika dioperasikan dengan benar, boiler secara efisien dapat mengubah air
dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang
lebih besar lagi. Salah satu peralatan yang sangat penting di dalam suatu
pembangkit tenaga listrik adalah Boiler (Steam Generator) atau yang biasanya
disebut ketel uap. Alat ini merupakan alat penukar kalor, dimana energi panas yang
dihasilkan dari pembakaran diubah menjadi energi potensial yang berupa uap. Uap
yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi inilah yang nantinya digunakan
sebagai media penggerak utama Turbin Uap. Energi panas diperoleh dengan jalan
pembakaran bahan bakar di ruang bakar.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
6

Gambar 1. Coal-fired utility boiler (Sumber :J.B. Kitto, etc. (2005). Steam Its
Generation and Use. United State : The Babcock & Wilcox Company.)

Bagian-bagian Boiler :
a. Economizer
Economizer berfungsi untuk meningkatkan temperatur air ( pemanasan
awal) sebelum masuk ke boiler untuk selanjutnya dialirkan ke steam drum,
komponen ini berada dalam boiler yang terdiri dari rangkaian
pipa-pipa (tubes) yang menerima air dari inlet. Dan gas sisa pembakaran bahan
bakar di dalam Boiler masih mempunyai temperatur yang cukup tinggi. Dengan
melewatkan gas sisa pembakaran melalui pipa-pipa Economizer maka akan terjadi
transfer panas yang akan diserap oleh pipa-pipa Economizer dan panas tersebut

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
7

diteruskan kedalam air pengisi Boiler yang terdapat di dalam pipa-pipa


Economizer.

b. Drum Uap (Steam Drum)


Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk
memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler.
Secara umunm, ada empat jenis pipa sambungan dasar yang berhubungan dengan
Steam Drum, yaitu:

1. Feed Water Pipe

Berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke Distribution Pipe yang


panjangnya sama persis dengan Steam Drum. Distribute Pipe berfungsi
mengalirkan air dari Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.

2. Down comer atau Pipa turun


Ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan jarak yang
sama antara yang satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air dari
Steam Drum menuju Boiler Circulating Pump. Boiler Water Circulating Pump
(BWCP) digunakan untuk memompa air dari Downcomer dan mensirkulasikannya
menuju Waterwall yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di
Boiler dan dikirim kembali ke Steam Drum.

3. Waterwall Pipe
Terletak dikedua sisi Steam Drum dan merupakan pipa-pipa kecil yang
berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa disambung satu sama lain agar
membentuk selubung yang continue dalam Boiler. Konstruksi seperti ini disebut
konstruksi membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air dari Boiler
Circulating Pump kemudian dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam
Drum.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
8

4. Steam Outlet Pipe

Merupakan sambungan terakhir, diletakkan dibagian atas SteamDrum untuk


memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum menuju Superheater.
Dalam Steam Drum, Saturated Steamakan dipisahkan dan diteruskan untuk
pemanasan lebih lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap berada dalam steam
drum dan dialirkan ke Down Comer, dari sini proses akan dimulai lagi.

c. Ruang Bakar (Furnace)


Adalah ruang, umumnya dibawah kulit boiler, tempat membakar bahan
bakar yang akan digunakan untuk memanaskan air.

d. Burner
Burner menjadi alat untuk mencampur batubara dengan udara dan sebagai
nozzle untuk mendorong campuran bahan bakar tersebut ke dalam furnace boiler.

e. Evaporator
Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Pada proses fisik, evaporator memerlukan energi untuk
mengubah cair menjadi uap. Evaporator menggunakan proses penguapan untuk
menurunkan pelarut, evaporator membutuhkan panas dalam pengoperasiannya.
Salah satu sumber panas untuk evaporator berasal dari uap air yang terbentuk dari
boiler steam atau buangan uap proses lain.

f. Pemanas Lanjut (Superheater)


Superheater adalah komponen penting pada unit pembangkit uap.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan temperature uap jenuh tanpa menaikkan
tekanannya. Biasanya komponen ini merupakan bagian integral dari ketel dan
ditempatkan di jalur gas asap panas dari dapur. Gas asap ini digunakan untuk
memberikan panas lanjut pada uap.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
9

Siklus Rankine
Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan
dengan diagram T – s (Gambar 2). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine ideal.

Gambar 2. . Diagram T – S Siklus Rankine Tertutup (Sumber :Stodola A., Steam and Gas
Turbines, Vol.I, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York)

Adapun urutan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pada proses 1-2 terjadi kompresi isentropik yang terjadi di dalam pompa, hal ini
mengakibatkan meningkatnya tekanan fluida kerja. Pada proses 2-3 terjadi
penambahan panas dengan tekanan konstan di dalam boiler. Pada proses 3-4 terjadi
ekspansi isentropik di dalam turbin yang menyebabkan turunnya tekanan. Pada
proses 4-1 terjadi pembuangan panas ke lingkungan oleh kondensor pada tekanan .

2.1.1. Klasifikasi Boiler

Ada banyak klasifikasi boiler, berikut ini diberikan beberapa klasifikasi


boiler yang penting.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
10

1. Berdasarkan isi tube/pipa


a. Pipa Api/Pipa Hisap
Pada ketel pipa api, nyala api dan gas panas yang dihasilkan pembakaran,
mengalir melalui pipa yang dikelilingi oleh air. Panas dikonduksikan melalui
dinding pipa dari gas panas ke air di sekeliling pipa tersebut. Contoh ketel uap pipa
air sederhana : ketel vertical sederhana, ketel Cochran, ketel Lanchasire, ketel
Cornish, ketel Scotch marine, ketel Lokomotif, dan ketel Velcon.
b. Pipa Air
Pada ketel pipa air, air dimasukkan ke dalam pipa dimana pipa dikelilingi
oleh nyala api dan gas panas dari luar. Contoh ketel jenis ini : ketel babcock dan
Wilcox, ketel Stirling, ketel La-Moth, ketel Benson, ketel Yarrow, dan ketel
Loeffler.

2. Berdasarkan Posisi Dapur Pembakaran


a. Pembakaran dalam
Pada ketel uap pembakaran dalam, dapur diletakkan di dalam kulit boiler.
Sebagian besar ketel pipa api mempunyai jenis ini.

b. Pembakaran Luar
Pada ketel uap pembakaran luar, dapur disusun di bawah susunan bata.
Ketel pipa air selalu dibakar diluar.

3. Berdasarkan Sumbu Shell/Kulit


a. Vertical
Pada ketel uap vertical, sumbu shellnya vertical.
b. Horizontal
Pada jenis horizontal, sumbu shellnya horizontal

4. Berdasarkan Jumlah Pipa


a. Pipa Tunggal

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
11

Pada ketel uap pipa tunggal, hanya ada satu buah pipa api atau pipa air.
Ketel vertical sederhana dan ketel Cornish adalah jenis ketel pipa tunggal.
b.Pipa Banyak
Pada ketel pipa banyak, ada dua atau lebih pipa api atau pipa air.

5. Berdasarkan Metode Sirkulasi Air dan Uap


a. Sirkulasi Alami
Pada ketel dengan sirkulasi alami, sirkulasi air adalah dengan arus konveksi
alami/natural, dimana dihasilkan karena pemanasan air.
b. Sirkulasi Paksa
Pada ketel uap dengan sirkulasi paksa, ada sirkulasi paksa pada air dengan
memakai penggerak pompa. Penggunaan sirkulasi paksa dilakukan pada ketel
seperti ketel La-Moth, ketel Benson, ketel Loeffler, dan ketel Velcon.

6. Berdasarkan Penggunaannya
a. Stasioner
Ketel uap stasioner digunakan di pusat pembangkit tenaga dan diindustri
proses. Ketel ini disebut stasioner karena ketel tidak berpindah
dari satu ke tempat lainnya.
b. Mobil (bergerak)
Ketel uap mobil adalah ketel yang bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya. ketel jenis ini seperti ketel Lokomotif dan ketel Marine.
7. Berdasarkan Sumber Panas
Sumber panas bisa berupa pembakaran bahan bakar padat, cair atau gas.
Gas sisa panas yang dihasilkan dari proses kimia, energi listrik atau energi nuklir.

2.1.2. Prinsip Kerja Boiler

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara continue didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
12

Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.

2.1.3. Evaluasi Kinerja Boiler

Parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan, berkurang


terhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya permukaan penukar
panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan. Bahkan untuk boiler yang baru
sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan kualitas air dapat
mengakibatkan buruknya kinerja boiler. Neraca panas dapat membantu dalam
mengidentifikasi kehilangan panas yang dapat atau tidak dapat dihindari. Uji
efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi boiler
dari efisiensi terbaik dan target area permasalahan untuk tindakan perbaikan.

2.1.4. Perhitungan Efisiensi Boiler

Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja dari suatu alat.


Sedangkan efisiensi pada boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja boiler
atau ketel uap yang didapatkan dari perbandingan antara energi yang dipindahkan
ke atau diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan energi kimia dari
bahan bakar. Untuk tingkat efisiensi pada boiler atau ketel uap tingkat efisiensinya
berkisar antara 70% hingga 90%.

Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler :


- Metode Langsung: Energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)
dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.
- Metode Tidak Langsung: Efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan
dan energi yang masuk.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
13

2.1.5. Dasar Perhitungan Boiler

Steam Boiler :

q = h2 – h1 (1)
Dimana : q : heat flow rate (W)
h1 : Enthalphy (kJ/kg)
h2 : Enthalphy (kJ/kg)
ℎ = 𝑢 + Pυ/J

Hubungan Gas Ideal :


Pυ = 𝑅𝑇 (2)
Dimana : P : Tekanan (MPa)
υ :Volume Spesifik
R :Universal gas Constant(8.3143 kJ/kg mole K)
Untuk udara kering(0.287 kJ/kg K)
T :Temperature (C)

Heat Loss :
qloss = ṁw (h1 – h2) (3)
Dimana : qloss : Kalor yang hilang
ṁw : Laju aliran massa air
h1 : Enthalphy (kJ/kg)
h2 : Enthalphy(kJ/kg)
ℎ = 𝑢 + Pυ/J (J is mechanical equivalent of heat =
(1 N m/J))

Efisiensi Boiler :

𝑊𝑒(ℎ − ℎ1) (4)


𝜂=
𝐶

Dimana :We : Berat air sebenarnya menguap atau penguapan sebenarnya

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
14

dalam kg/kg bahan bakar


C : Nilai kalor bahan bakar dalam kcal/kg bahan bakar.

Jika Ws adalah berat air yang diuapkan (kg) dan Wf adalah berat
bahan bakar yang digunakan (kg), maka :
𝑊𝑠
𝑊𝑒 = kj/kg bahan bakar
𝑊𝑓

Dan,
𝑊𝑠 (ℎ−ℎ1)
𝜂= (5)
𝑊𝑓 ×𝐶

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
15

BAB III
METODOLOGI

Dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan


kerja praktek ini, maka digunakan beberapa metode:

3.1. Tinjauan Pustaka

Sebelum melaksanakan kerja praktek, kita harus mengetahui sedikit banyak


informasi yang berkaitan dengan judul kerja praktek yang kita ambil dengan cara
membaca, dan menggali informasi sebanyak-banyaknya. Mencari informasi
tersebut bisa melalui studi pustaka, internet, dsb.

3.2. Orientasi Umum

Merupakan masa perkenalan dan penjajakan tempat kerja praktek. Selama


1 minggu awal kita dituntut saling mengenal agar tercipta hubungan yang baik
antara peserta kerja praktek dengan teknisi serta staff yang ada di perusahaan
tersebut. Serta pengenalan terhadap hal – hal umum berupa sejarah singkat dan
kondisi lapangan di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan
Palembang, dalam hal ini juga berkaitan dengan struktur organisasi dan
personalia.

3.3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peserta kerja praktek bertugas untuk mengumpulkan data
boiler dan turbin serta cara pengoperasiannya di lokasi kerja praktek sehingga
mendapatkan data yang relevan. Dalam hal ini yang dilakukan oleh peserta kerja
praktek adalah mengumpulkan data-data, yakni sebagai berikut :
3.3.1. Data Desain Boiler:
- Dimensi alat

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
16

- Bagian-bagian boiler

E.3.2. Data Operasi :


- Laju perpindahan kalor
- Temperatur& Tekanan
- Nilai Enthalphy

3.3.3. Data Pemeliharaan


- Data pemeliharaan berkala
- Data pemeliharaan berdasarkan kondisi

3.4. Analisis dan Pembahasan


Data-data yang didapat kemudian dikaji dan diolah dengan
menggunakanprogram-program komputer untuk menghitung energi, laju aliran ,
efisiensi pada setiap komponen. Selanjutnya data hasil perhitungan disusun dalam
bentuk tabel dan diolah lebih lanjut kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik.
Dalam perhitungan ini satuan internasional (SI) digunakan untuk semua satuan
hasil
perhitungan. Menganalisis data boiler yang meliputi :
1. Menganalisis jenis kerusakan jika boiler mengalami kerusakan dan cara
perbaikan serta perawatannya.
2. Perhitungan besar heat loss dan efisiensi pada boiler.

3.5. Kesimpulan dan Saran

Setelah melakukan percobaan-percobaan tersebut maka kita dapat menarik


sebuah kesimpulan, yang berarti kita sudah mendapatkan hasil dari apa yang telah
kita kerjakan dalam kerja praktek tersebut.

3.6. Penyusunan Laporan

Semua hasil dari kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama 2 bulan
tersebut akan disusun dalam sebuah laporan dan akan dilaporkan kepada dosen
yang bersangkutan.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
17

3.7. Diagram Alir

Mulai

1. Pengenalan komponen boiler secara


keseluruhan.
2. Pemahaman mekanisme dan prinsip
kerjanya.

3.

Data-data operasi dan maintenance (Input) ;


1. Data Teknis boiler meliputi : tekanan,
temperatur,enthalphy,heat lossdan berbagai data penunjang
penelitian.
2. Data Lapangan
3. Spesifikasi komponen untuk mengetahui performance
komponen sesudah dan sebelum di analisis

Perhitungan :
1. Dari sistem boiler akan dihitung antara lain : heat loss dan
efisiensi boiler.
.

Hasil Output :
1. Tabel hasil perhitungan
2. Grafik T-s
3. Kesimpulan dan saran

Selesai

Bagan Aliran Pelaksaan

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
18

3.8 JADWAL KERJA PRAKTEK

Waktu pelaksanaa kegiatan kerja praktek direncanakan dari tanggal 18


Desember 2017 s/d 18 Januari 2018.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan


MINGGU KE
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Studi Pustaka
2 Orientasi Umum
3 Pengumpulan Data
4 Analisis dan Pembahasan
5 Kesimpulan dan Saran

6 Penyusunan Laporan

keterangan := pelaksanaan kegiatan

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
19

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ambong, Arnoldus Sabon dkk. (2009). Makalah Mesin Konversi


Energi II.
[2] Basyirun dkk. (2008). Mesin Konversi Energi.Semarang : Pusat
Penjamin Mutu Universitas Negeri Semarang.
[3] J.B. Kitto, etc. (2005). Steam Its Generation and Use. United State :
The Babcock & Wilcox Company
[4] Kusuma, Yuriadi. (2013). Termodinamika Terapan. Jakarta : Pusat
Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.
[5] Murari, Singh. (2011). Blade Design and Analysis for Steam Turbines.
Texas: American Society of Mechanical Engineers.

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya

You might also like