Sap Hepatitis

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS”


DI RUANG POLI KANDUNGAN
RS. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

OLEH :

NOORASIAH JAMIL : 1614901110148

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
BANJARMASIN, 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Kehamilan dengan hepatitis


Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Mei 2018
Tempat : Poli Kandungan
Pukul : 08.30-09.00 Wita
Penyuluh : Noorasiah Jamil

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan
dan diakhiri dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001). Selama masa
kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan. Selama
kehamilan normal, saluran cerna dan organ-organ penunjangnya mengalami
perubahan, baik secara anatomis maupun fungsional, yang dapat mengubah
secara bermakna kriteria untuk diagnosis dan terapi untuk beberapa penyakit.

Hepatitis bermasalah di Indonesia, pertama oleh karena carrier-nya tergolong


banyak, Kedua, imunisasi Hepatitis pada bayi (Universal Immunization) di
Indonesia baru dimulai beberapa tahun lampau (1996). Hal ketiga, belum
semua orang berisiko tinggi kena Hepatitis patuh meminta vaksinasi. Dengan
kondisi seperti itu, berarti masyarakat yang telanjur tertular Hepatitis sudah
sekian banyak, dan kian tak terkontrol pula.

Masih banyak masyarakat kita yang belum tahu, bahwa hubungan seks bebas
juga bisa menjadi sumber penularan Hepatitis. Sembarang melacur, lalu
seorang suami tanpa disadarinya sebab mungkin tidak tahu, menularkan
penyakitnya kepada istrinya, lalu kepada anak-anaknya lewat cemaran cairan
tubuh antar-anggota keluarga, atau persalinan bayi.

Penyakit ini biasanya jarang terjadi pada wanita hamil. Namun, apabila timbul
ikterus (gejala kuning) pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling sering
adalah hepatitis virus.
Pada wanita hamil kemungkinan untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama
dengan wanita tidak hamil pada usia yang sama. Di negara sedang
berkembang, wanita hamil lebih mudah terkena hepatitis virus. Hal ini erat
hubungannya dengan keadaan nutrisi dan higiene sanitasi yang kurang baik.
Hepatitis virus dapat timbul pada ketiga trimester kehamilan dengan angka
kejadian yang sama. Menurut sebuah penelitian, 9.5 persen hepatitis virus
terjadi pada trimester I, 32 persen terjadi pada trimester II, dan 58.5 persen
terjadi pada trimester III.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Audiens mengetahui dan mengerti tentang penyakit hepatitis pada
kehamilan

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit hepatitis pada kehamilan,
diharapkan audiens dapat:
a. Menyebutkan pengertian hepatitis
b. Menyebutkan penyebab hepatitis
c. Memahami dampak pada bayi setelah lahir
d. Pencegahan pada bayi setelah lahir

C. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi:
a. Pengertian hepatitis
b. Penyebab hepatitis
c. Dampak pada bayi setelah lahir
d. Pencegahan pada bayi setelah lahir

D. Media dan Alat


a. Leaflet

E. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
F. Pengorganisasian
Moderator, notulen, observer , penyaji, fasilitator : Noorasiah Jamil

Tugas dan tanggung jawab organisasi :


1. Moderator
a. Membuka acara
b. Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi padapenyuluhan
pemberian ASI eksklusif berkaitan dengan Islam
c. Mengarahkan diskusi pada hal-halyang terkait pada tujuan diskusi
d. Memicu peserta untuk berperan aktif
e. Mengingatkan waktu penyuluhan
f. Memahami pertanyaan yang diajukan oleh peserta
g. Menjawab pertanyaan peserta dengan baik dan jelas
2. Penyaji
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang mudah
dipahami
b. Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan
c. Memahami pertanyaan yang diajukan oleh peserta
d. Menjawab pertanyaan peserta dengan baik dan jelas
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi,
baik dalam mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi
jawaban
b. Mengingatkan waktu penyuluhan
c. Menyiapkan sarana dan prasarana
d. Memahami pertanyaan yang diajukan oleh peserta
e. Menjawab pertanyaan peserta dengan baik dan jelas
4. Notulen dan observer
a. Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
b. Membuat catatan kecil tentanghal-hal yang penting dari
kegiatan tersebut
c. Mengevaluasi hasilpelaksanaan penyuluhan
d. Dokumentasi
e. Memahami pertanyaan yang diajukan oleh peserta
f. Menjawab pertanyaan peserta dengan baik dan jelas
G. Pengaturan tempat

Penyaji

H. Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan Moderator 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
( 5 menit ) salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri
3. Menjelaskan topik 3. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
tujuan memperhatikan
5. Membuat kontrak 5. Menyetujui
waktu dan kontrak waktu
meminta kerja
sama dengan
audiens
6. Menyilahkan 6. Memperhatikan
penyaji melakukan
tugas
2. Kegiatan Penyaji 1. Menggali 1. Menjelaskan
inti pengetahuan
( 15 menit) peserta tentang
penyakit hepatitis
dalam kehamilan
2. Memberi 2. Mendengarkan dan
reinforcement memperhatikan
positif pada peserta
yang menjelaskan
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan dan
tentang: memperhatikan
a. Pengertian
hepatitis
b. Penyebab
hepatitis
c. Dampak pada
bayi setelah
lahir
d. Pencegahan
pada bayi
setelah lahir
4. Memberi 4. Mendengarkan dan
kesempatan pada memperhatikan
peserta untuk
bertanya
5. Memberikan 5. Aktif bertanya
kesempatan pada
peserta lain untuk
memberikan
pendapat
6. Menjawab atau 6. Menjelaskan
melengkapi
jawaban dari
pertanyaan peserta
3. Penutup Moderator 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan
(10 menit) kembali materi
yang telah
disampaikan
2. Mengevaluasi atau 2. Menjawab
menanyakan pertanyaan
kembali materi
yang telah
disampaikan pada
peserta
3. Memberikan 3. Memperhatikan
motivasi kepada
Ibu agar program
pengobatan
4. Memberi salam 4. Menjawab salam
penutup

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
Audiens mampu :
a. Menyebutkan pengertian penyakit hepatitis dalam kehamilan
b. Menyebutkan penyebab hepatitis
c. Memahami dampak pada bayi setelah lahir
d. Pencegahan pada bayi setelah lahir

L. Penutup
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan di ruang Poli
Kandungan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dapat mengetahui sedini
mungkin penyakit yang di temukan saat hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, S., 2012. Hepatitis Virus. In: Juffrie, M., et al., ed. Buku Ajar
Gastroenterologi - Hepatologi. 3rd ed. Jakarta: IDAI, 285- 305.

Fauziah, S & Sutejo. (2012). Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta: Kencana.

Banjarmasin, Mei 2018

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(.........................................) (............................................)
LAMPIRAN

Kehamilan dengan Hepatitis

1. Pengertian kehamilan
Fauziah & Sutejo (2012) mendefinisikan kehamilan sebagai persatuan antara
sebuah telur dan sperma, yang menandai awalnya suatu kehamilan, dan peristiwa
ini merupakan hal yang terpisah tetapi merupakan peristiwa rangkaian kejadian
yang mengelilinginya seperti pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi,
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Bila semua proses
ini berlangsung baik, maka proses perkembangan janin dapat dimulai.

Hepatitis adalah proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati yang
dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan metabolik, maupun
kelainan autoimun. Infeksi yang disebabkan virus, bakteri, maupun parasit
merupakan penyebab terbanyak hepatitis akut. Virus hepatitis merupakan
penyebab terbanyak dari infeksi tersebut. Infeksi virus hepatitis masih
merupakan masalah kesehatan utama, baik di negara yang sedang berkembang
maupun di negara maju (Arief, 2012).

2. Penyebab hepatitis
Disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi melalui
penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan narkoba,
tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau
melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, atau
menjadi petugas kesehatan yang bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa
berakibat pada infeksi hepatitis.

3. Dampak pada bayi setelah lahir


1. Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis
milik ibunya selama kehamilan
2. Bayi mungkin terinfeksi hepatitis saat lahir jika ibu positif memiliki virusnya.
Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan
cairan vagina ibu selama proses persalinan. Infeksi virus hepatitis bisa sangat
parah pada bayi. Hal itu bisa mengancam nyawa mereka.
3. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis semasa kecil, sebagian besar kasusnya
akan berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat
buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati
(sirosis) dan kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis
C).

4. Pencegahan pada bayi setelah lahir


1. Setelah lahir bayi tetap harus mendapatkan vaksin dosis pertama sebelum
meninggalkan rumah sakit. Jika tidak bisa diberikan saat itu, vaksin harus
diberikan dalam waktu 2 bulan setelah kelahiran. Dosis yang tersisa diberikan
dalam 6-18 bulan ke depan. Ketiga suntikan HBV diperlukan untuk
perlindungan seumur hidup, dan Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) merekomendasikan agar semua bayi menerimanya, terlepas dari
kondisinya.
2. Jika ibu terinfeksi hepatitis B, dokter akan memberikan suntikan antibodi
hepatitis B untuk bayi Anda dalam 12 jam setelah melahirkan. Vaksin ini
sudah cukup untuk memberikan perlindungan jangka pendek bagi bayi
terhadap virus tersebut. Antibodi dan vaksin bersama-sama akan efektif untuk
mencegah infeksi pada bayi hingga 85-95 persen.
3. Jika ibu erinfeksi virus hepatitis C, biasanya bayi dapat diuji dari usia delapan
minggu dengan menggunakan tes deteksi viral PCR. Ini harus diikuti dengan
tes PCR lain dalam 4-6 minggu setelahnya dan tes antibodi hepatitis C saat
bayi berusia 12-18 bulan.
4. Jika bayi ibu positif hepatitis C, ia akan mendapat perawatan lebih lanjut. Ia
harus rutin melakukan pemeriksaan fisik, tes darah dan kemungkinan
pemindaian ultrasound atau tes lainnya. Tidak semua anak dengan hepatitis C
diberikan obat-obatan resep. Pengobatan hepatitis C pada anak bervariasi dan
bergantung pada apa yang terbaik untuk setiap anak.

You might also like