Professional Documents
Culture Documents
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
1
permasalahan terhadap penyakit. Hal lain yang menyebabkan meningkatnya
permasalahan penyakit juga diakibatkan oleh keterbatasan akses masyarakat
terhadap kualitas air minum yang sehat sebesar 63 % dan penggunaan jamban
sehat sebanyak 69% 2
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan
Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota bidang kesehatan. 5
Untuk memperjelas lingkup penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas perlu diatur mengenai uraian kegiatan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan sebagai acuan bagi petugas Puskesmas dan masyarakat
yang membutuhkan pelayanan tersebut. Puskesmas Bulili melakukan program
kesehatan lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di
Puskesmas Bulili
3
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel 2.1
Distribusi Luas Wilayah, RW dan RT dirinci menurut
kelurahan di puskesmas Bulili Tahun 2017
No Kelurahan Jumlah Luas wilayah RW RT
Penduduk (km²)
1 Petobo 10.410 10,40 9 28
2 Birobuli selatan 12.029 3,75 6 28
Puskesmas 22.439 14,15 15 56
Sumber : Profil puskesmas bulili tahun 2017
a. Visi
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh menuju asyarakat
sehat yang cerdas mandiri dan berkeadilan.
4
b. Misi
1. Mendorong masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan sumber daya manusia petugas keshatan
3. Manjalin kerjasam lintas sector
c. Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pemmbangunan kesehatan melalui kerja sama lintas sektoral.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dn
berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna ditunjang dengan
tenaga, biaya dan sarana yang memadai.Pada tahun 2017 jumlah tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas Bulili ssebanyak 52 orang dengan rincian dapat
dilihat pada tabel 2.2.Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari jumlah
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Bulili memiliki jumlah tenaga yang
sangat memadai.
5
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Di Wilayah Puskesmas Bulili
Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Tahun 2017
No Tingkat Penddikan Jumlah Persentase
1 S1 kedokteran 4 8%
2 S1 kesmas 3 6%
3 Apoteker 1 2%
4 S1 perawat 2 4%
5 D3 keperawatan 14 28%
6 D3 kebidanan 9 18%
7 D3 kesling 1 2%
8 D3 farmasi 2 4%
9 D1 kebidanan 7 14%
10 D3 Perawat gigi 2 4%
11 SPK 3 6%
12 SPPH 1 2%
13 SMA/Pekarya 1 2%
Jumlah 50 100%
6
2. Latar Belakang
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan, pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang
dilaksanakan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam suatu siklus
waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber, ambient
(lingkungan), pemaparan, dan dampak pada manusia.
3. Tujuan
A. Tujuan Umum
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
B. Tujuan Khusus
- Kesehatan Lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum
lingkungan pemukiman dan lingkungan lainnya.
- Kesehatan lingkungan meliputi kesehatan air dan udara.
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memeliharan dan
meningkatkan lingkungan yang sehat.
7
5. Cara Melaksanakan dan Sasaran Kegiatan
Penyehatan air
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih
(SAB) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bulili termasuk depot air
minum dan MCK (mandi, cuci, kakus). Dalam hal ini dilakukan dua
penilaian, yaitu penilaian fisik dan penilaian laboratorium. Pada penilaian
fisik petugas kesehatan melakukan inspeksi berdasarkan quisioner yang
telah ada berjumlah 38 point yang dimana interpretasi akhir dapat
dikatakan memenuhi syarat ketika score akhir > 70%, sedangkan pada
penilaian laboratorium, bekerja sama dengan dinas kesehatan melakukan
pemeriksaan bakteri dan kimia pada air.
Rumah Sehat
Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga (jaga),
saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah
(TPS).
Tempat pengelolaan makanan
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan
teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan
minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB, keracunan,
kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan.
Tempat-tempat umum
Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan
lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon
dan pangkas rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit
dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan perkantoran.
8
6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Kesehatan Lingkungan dilaksanakan sesuai kegiatan
masing masing. Pelaksananya dilakukan oleh Penanggung Jawab Program
dan Tim Kesehatan Lingkungan sesuai dengan surat keputusan Kepala
Puskesmas Bulili.
Penyehatan Air : dilakukan penilaian/follow up tiap satu triwulan
Rumah sehat : dalam setahun dapat melakukan survey kepada seluruh
rumah hunian yang berada di wilayah kerja PKM Bulili.
Pembinaan Tempat-Tempat Umum: dalam setahun dapat melakukan
survey kepada seluruh tempat-tempat umum yang berada di wilayah kerja
PKM Bulili.
Penyehatan Makanan dan Minuman: dalam setahun dapat melakukan
survey kepada seluruh tempat pembuatan makanan dan minuman yang
berada di wilayah kerja PKM Bulili.
9
2.3 Kesehatan Lingkungan
Pembangunan kesehatan lingkungan dan pemukiman yang merupakan bagian
dari pembangunan kesehatan di titik beratkan pada pemecahan masalah kesehatan
lingkungan dan pemukiman, artinya setiap bentuk atau bidang pembangunan
harus dapat menjamin makin baiknya kesehatan lingkungan dan makin
meningkatnya perilaku sehat masyarakat, sehingga status masyarakat meningkat.
Dalam upaya tersebut maka program atau kegiatan PLP di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan yang dapat menimbulkan
gangguan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan
masyarakat lebih baik. Berikut data target dan pencapaian program kesehatan
lingkungan Puskesmas Bulili
10
Pelaksanaan Konseling dilakukan dengan fokus pada permasalahan
kesehatan yang dihadapi Pasien. Langkah-langkah kegiatan Konseling
sebagai berikut:
a. Persiapan (P1)
menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang;
menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti
poster, lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat, dan
lain-lain) serta alat peraga lainnya.
b. Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali
data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
khusus, meliputi:
- identifikasi prilaku/kebiasaan;
- identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
- dugaan penyebab; dan
- saran dan rencana tindak lanjut.
2. Inspeksi
Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai
berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
11
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan
3. Intervensi
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan,
dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang dapat berupa:
a. komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan
masyarakat;
b. perbaikan dan pembangunan sarana;
c. pengembangan teknologi tepat guna; dan
d. rekayasa lingkungan.
12
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
INPUT
b. Method
a) Konseling
Melakukan konseling terkait
Sumber air
b) Inspeksi
Melakukan kunjungan ke tempat tempat sumber air yang sering
masyarakat kunjungi berupa depot air minum.
c) Intervensi
Jika pada pelaksanaannya didapatkan suatu kendala atau terdapat sumber
air yang tidak memenuhi syarat maka dapat dilakukan intervensi berupa
Melakukan penyuluhan terhadap pentingnya penyehatan air.
15
Berkerja sama dengan masyarakat dalam membangun sumber air
yang memenuhi syarat.
Bekerja sama dengan dinas kesehatan dalam follow up atau
mengontrol sumber air dalam hal penilaian bakteri dan zat kimia
pada sumber air tersebut.
c. Money
Pendanaan terkait pengadaan tempat sampel diambil alih oleh dinas
kesehatan, tetapi untuk biaya pemeriksaan laboratoriumnya ditanggung oleh
pihak depot air. Hal ini yang menjadi kendala karena masih banyak depot air
yang tidak bersedia membayar nominal berikut karena pemeriksaan ini
dilakukan tiap triwulan.
d. Material
Adapun material yang digunakan adalah pamflet dan tempat sampel.
Pada segi ini tidak ditemukan masalah.
e. Machine
Dalam hal uji fisik tidak didapatkan kendala karena petugas yang
menilai secara langsung dengan menggunakan quisioner. Metode dalam
penilaian uji laboratorium terkait bakteri dan kimia menggunakan sanitarian
kit yang hanya dimiliki oleh dinas kesehatan kota, dan pada pelaksanaannya
tiap depot air minum harus membayar Rp. 200.000 dalam sekali pemeriksaan.
Dalam hal ini terdapat kendala diakibatkan masih banyak depot air minum
yang tidak sanggup untuk membayar nominal berikut tiap triwulannya dengan
alasan terkait penghasilan depot tersebut.
PROSES
a. Planning
Perencanaan program telah diatur dalam Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan berupa penyuluhan kesehatan terkait point-
16
point yang dapat menyebabkan air tidak memenuhi syarat serta melakukan
uji fisik dan laboratorium pada sumber air.
b. Organizing
Pelaksanaan program dipimpin langsung oleh penangguang jawab program
yang berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan masyarakat terkait.
c. Actuating
Metode atau cara melakukan program kesehatan lingkungan terkhusus
penyehatan air telah diatur pada peraturan pemerintah RI nomor 66 tahun
2014 tentang Kesehatan Lingkungan.
d. Cotrolling
Dalam proses follow up dilakukan pengujian ulang baik itu secara uji fisik
maupun uji laboratorium pada tiap triwulannya. Jika didapatkan sumber air
yang tidak memenuhi syarat maka pada proses inilah kita melakukan follow
up kembali, apakah telah dilakukan perbaikan lalu dilakukan pengujian
ulang.
OUTPUT
Output dari program Kesling terkhusus penyehatan air masih sangat kurang
karena masih ada 50% depot air minum di daerah kerja PKM Bulili yang tidak
memenuhi syarat. Terkait dengan depot air minum karena masih ada beberapa
depot air minum yang tidak mampu untuk melakukan uji laboratorium terkait
masalah ekonomi dan masih ada beberapa depot yang tidak memenuhi syarat
tetapi tidak melakukan perbaikan ulang untuk meningkatkan kualitas air tersebut.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Program kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan Puskesmas
Bulili bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih sehat
agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan yang dapat
menimbulkan gangguan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan
keluarga dan masyarakat lebih baik
Dalam pelaksanaan kesling ditinjau dari aspek program ada 4 upaya yang
dilakukan. Puskesmas Bulili sendiri sudah melakukan ke-empat upaya
kegiatan kesling tersebut namun pelaksanaan program tergantung dari
seberapa urgensinya program itu dilakukan diwilayah tersebut khususnya
untuk upaya promosi kesehatan akan dilaksanakan dengan melihat kondisi
dan kebutuhan dilapangan.
Dari ke-empat upaya tersebut, yang menjadi prioritas masalah utama ialah
terkait penyehatan air, dalam hal ini berhubungan dengan depot air
minum.
4.2 Saran
18
Lebih mempertegas intervensi terhadap depot air minum yang tidak
memenuhi syarat berulang
DAFTAR PUSTAKA
19