Professional Documents
Culture Documents
Drabble
Drabble
Drabble
Cho Kyuhyun…
Tiba-tiba aku merasa kesal sampai ke ubun-ubun kepalaku. Namja tidak tahu diri itu
pasti sedang bersenang-senang dengan wanita – wanita murahannya di bar kelas atas
langganannya. Cih… Dasar tidak punya harga diri!
Klik!
Aku mendengar suara pintu kamar yang sepertinya baru dibuka. Tanpa menolehpun,
aku sudah tahu siapa yang orang yang baru masuk di sana. Pria brengsek yang tidak tahu diri
yang bernama Cho Kyuhyun itu masuk dan melenggang ke ranjang kami, dan melempar tas
kerjanya sembarangan, kemudian berjalan mendekati kamar mandi dan masuk ke dalam.
Blam!!
Pintu kamar mandi tertutup dengan keras. Sepertinya ia sedang marah. Dikecewakan
oleh pelacur-pelacurnya, mungkin?? Siapa tahu….
15 menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka saat hujan mulai tersisa sedikit dan
menyisakan ritntik-rintik air yang masih sanggup membuat siapapun kehujanan jika berjalan di
bawahnya. Pria itu tampak baru mencuci rambutnya. Ia berjalan mendekati meja rias dan
nampak bercermin beberapa saat.
“Ibumu menelfonku tadi siang. Besok malam kita harus menghadiri acara makan malam
keluarga…” akhirnya aku bersuara, setelah daritadi kami hanya diam tanpa kata di kamar ini.
“Tujuh malam..”
“Aishh.. Cepat sekali… Itu pasti ide Ah Ra Nuuna…” gerutu Kyuhyun sambil mengambil
sisir di meja rias dan merapikan rambutnya.
“Jangan menyerangku dengan kata-kata itu. Kau pikir kau sudah peduli dengan
perasaanku, sebagai istrimu, dengan menghabiskan waktumu bersama pelacur-pelacur
murahan itu, hah??” balasku tak kalah sengit. Kyuhyun menatapku tak suka, lalu ekspresinya
berubah datar.
“Apa aku masih kurang baik, dengan menyimpan perselingkuhanmu dengan pria itu??”
Kyuhyun bicara dengan nada datar, tapi sanggup menghentakku sampai ke sum-sum tulang.
“AKU TIDAK BERSELINGKUH DENGAN SIAPAPUN, TUAN CHO YANG TERHORMAT !!!” aku
membalas dengan nada tinggi.
“Berhenti bicara dengan nada seperti itu dengan suamimu, Park Hye Ra!”
“Suami?? Kau bilang dirimu ini suami?? Kau tak lebih dari bajingan busuk yang
menelantarkan istrimu hampir setiap malam selama 8 bulan pernikahan kita demi pelacur-
pelacur rendahan itu! Itukah yang kau artikan sebagai suami??” aku bangkit dari kursiku dan
melihat kearahnya. Tiba-tiba hujan kembali turun dengan deras, seolah mengejek tingkah
bodoh kami selama ini.
Choi Seung Hyun memang mantan kekasihku, tapi bukan berartI aku berselingkuh
dengannya. Aku tahu harkat dan martabatku sebagai istri orang. Seung Hyun juga masih
mengharapkanku kembali, tapi tidak denganku. Hatiku pernah menjadi milik Seung Hyun, tapi
itu dulu, sebelum aku jatuh ke dalam pesona Cho Kyuhyun. Cho Kyuhyun yang menawan. Hanya
saja aku tidak pernah membela diri di depan Kyuhyun, mengingat ia begitu membenciku
setelah perjodohan kami oleh orangtuaku dan orang tua Kyuhyun. Jadi sampai detik ini pun dia
masih suka menuduhku berselingkuh.
“Kau juga berselingkuh, bukan?? Jadi apa salahnya kalau aku melakukan hal yang
sama?? Kita, impas !” Kyuhyun mulai bicara, dan itu terasa sekali sampai ke ulu hatiku. Apa dia
tidak berfikir ketika bicara barusan??
“Berhenti bicara Cho Kyuhyun. Aku sudah muak mendengar semua tuduhan tak
berdasarmu selama ini. Kau ingin kebenaran??? Baik, akan kulempar semua kehadapanmu.
Choi Seung Hyun adalah mantan kekasihku yang masih mengejarku, aku mencintainya sebanyak
ia mencintaiku. Dan aku terus mencintainya bahkan sampai di hari pertama kita bertemu, lalu
hari dimana orang tuamu datang melamarku. Aku masih begitu mencintai Seung Hyun…
Sampai….
Saat itu, kau menatapku dalam-dalam di hadapan pendeta dan para tamu yang hadir di acara
pemberkatan pernikahan kita. Kau segera merebut hatiku yang kupikir sudah permanen untuk
Seung Hyun, melalui matamu. Detik itu juga, aku sadar bahwa aku sudah jatuh cinta pada pria
brengsek sepertimu………” aku menghentikan ceritaku sembari mengusap air mata yang sudah
berlomba keluar dari mataku.
“Ceraikan aku secepatnya, Cho Kyuhyun….” Kalimat itu bagaikan mantra jahat yang
membawa aura gelap di kamar kami. Kulihat wajah Kyuhyun juga menjadi sejuta kali lebih
tegang daripada sebelumnya.
“Maafkan aku, Hye… Kumohon berhenti menangis….” Ujarnya lembut lalu menarikku
dalam pelukannya yang hangat. Tubuhku mendadak menegang mendapat perlakuan seperti ini
dari Kyuhyun.
Ia memelukku rapat, hangat, dan aku sangat suka wangi lilac di tubuhnya. Apa ia
memakai sabun mandiku??? Sejak kapan ia melakukannya?? Kenapa aku tidak
menyadarinya??Apakarena aku tidak pernah sedekat ini dengannya sehingga aroma ini terasa
asing di tubuhnya??
Aku bisa merasakan bibir Kyuhyun yang mengecup kepala bagian kiriku lalu mendekat
ketelinga kiriku dan berbisik…
“Hye…. Aku begitu mencintaimu sampai ingin mati rasanya ketika melihat kau berjalan-
jalan dengan Seung Hyun. Wanita-wanita di Club malam itu…. Aku datangi mereka hanya untuk
memancing emosimu… tapi sedikitpun, percayalah padaku, aku tidak pernah menyentuh
mereka. Kumohon, Hye.. Jangan pernah lagi ajukan perceraian dihadapanku. Sia-sia. Karena
aku, tidak akan pernah memberi kesempatan laki-laki lain untuk sedekat ini denganmu.. “