Kak Pendampingan Bumil Risti

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

UPTD PUSKESMAS SAMBIREJO


Jln. Seneporejo No. 30 DesaSambimulyoKecBangorejo
Tilp 0333 – 399546 E – Mail. sambirejopkm@gmail.com. Kode Pos 68487

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDAMPINGAN BUMIL RISTI OLEH KADER

A. PENDAHULUAN

Program pembangunankesehatan di Indonesia, dewasa ini masih


memprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan, utamanya pada kelompok
paling rentan kesehatanya itu ibu hamil,ibubersalin,ibunifas, serta bayi pada masa
perinatal.Hal ini di tandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI ) dan angka
kematian Bayi ( AKB ).
Berbagai upaya dan terobosan telah dilakukan oleh pemerintah baik dari pusat
maupun daerah guna menekan angka kematian ibu dan juga kematian bayi.Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan kegiatan
pemasangan stiker,yang merupakan upaya terobosan percepatan penurunan angka
kematian ibu.Program inimerupakan salah satu kegiatan desa / kelurahan siaga.Melalui
P4K dan pemasangan stiker di rumah ibu hamil,maka setiap ibu hamil akan
tercatat,terdata dan terpantau secara tepat.
Dengan data yang ada di dalam stiker yang terpasang,
suami,keluarga,kader,dukun, bersama bidan desa wilayah setempat dapat memantau
secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil,untuk mendapat
pelayanan yang sesuai standar pada masa ante natal,persalinan dan nifas,sehingga
proses persalinan sampai nifas termasuk rujukan di harapakan dapat berjalan dengan
aman dan selamat tanpa ada komplikasi baik pada ibu maupun bayinya.

B. LATAR BELAKANG

Jumlah ibu hamil risti di wilayah puskesmas Sambirejo tahun 2017 sampai
dengan bulan juni sebanyak 15 ibu hamil dengan berbagai macam faktor resiko, antara
lain usia ibu > 35 th,jarak kehamilan < 2 tahun / > 10 tahun, jumlah anak > 4,riwayat
pernah abortus, ( keguguran ),riwayat pernah operasi,dll.
Untuk memudahkan pemantauan terhadap sasaran,terutama pada ibu hamil,
dilakukan pemasangan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil, agar ibu hamil
terdata,tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh bidan wilayah, dengan melibatkan
peran aktif suami/keluarga, kader,dukun bayi dan tokoh masyarakat yang lain.
Melihat masih tingginya angka kejadian bumil yang mengalami resiko tinggi,
pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat program CARE AND QUICK
RESPONSE guna mengurangi kesakitan dan kematian utamanya pada ibu
hamil,melahirkan,nifas dan bayi baru lahir dengan fokus pada akses dan mutu
pelayanan pada ibu dan bayi.Dengan harapan masyarakat dapat lebih tanggap dan
peduli pada sisi peningkatan pengetahuan pada keluarga yang memiliki ibu hamil,bayi
dan balita, agar lebih cepat dan bisa mengambil sikap hingga tidak terjadi terlambat di
dalam mengambil keputusan.
Peran kader sangat penting sekali,karena kader adalah mitra kerja bidan dan
lebih mudah melakukan pendekatan kepada masyarakat.Salah satu bentuk kegiatan
care and quick respon adalah pendampingan ibu hamil resti oleh kader yang sudah
dilatih di Kabupaten.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Memberikan pendampingan kepada semua ibu hamil yang beresiko
tinggi, guna memantau kesehatan ibu hamil agar tidak terjadi komplikasi,
sehingga ibu dan bayinya bisa selamat dan sehat.
2. TujuanKhusus
a. Supaya ibu hamil yang mengalami resiko, tidak terjadi komplikasi dan
kehamilannya bisa berlangsung sampai saatnya kelahiran;
b. Ibu dan bayi bisa selamat dan sehat;
c. Bila di temukan adanya masalah yang berkaitan dengan kehamilannya
bisa di deteksi secara dini sehingga bisa lekas melakukan tindakan untuk
mengurangi terjadinya resiko;
d. Memudahkan bidan untuk melakukan pemantuan karena sudah di bantu
oleh kader.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pendataanbumilrestioleh bidan wilayah ( langsung di lakukan scoring)
2. Bumildenganscor> 6 di beri penjelasan bahwa perlu adanya pendampingan
dari kader yang di tunjuk,dansudah di latih
3. Koordinasidengankader yang akanmendampingibumilristi
4. Pembekalansaranadanprasarana
5. Evaluasikeadaanbumiltiapbulanolehkader,dilanjutkanlaporankebidanwilayah
6. Pendampingan di berikan sampai ibu selesai masa nifas (
40hr,setelahpersalinan).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pendataanbumilresikotinggi baik oleh bidan maupun kader, dengan
menentukanbesarnyanilairesikosesuaiskorpujirhocjati;
2. Bumil yang di berikan pendampingan adalah bumil dengan skor > 6, atau ada
faktor resiko khusus sehingga perlu adanya pendampingan ( ibu mengalami
masalah kejiwaan )
3. Penjelasan tentang hasil pendataan, bila beresiko dan butuh pendampingan
beri tahu ibu,suami / keluarga bahwa perlu pendampingan dari kader yang
sudah di tunjuk dan di latih;
4. Koordinasi dengan kader yang di tunjuk untuk mendampingi bumil risti;
5. Pembekalan sarana dan prasarana kepada kader.

F. SASARAN
1. Ibu hamil resiko tinggi dengan skor > 6
2. Suami dan keluarga ibu hamil
3. Kader yang ditunjuk untuk mendampingi bumil
4. Masyarakat sekitar ibu hamil resiko tinggi

G. JADWAL PELAKSANAAN
Pemantauan kesehatan dan keadaan ibu hamil di lakukan setiap saat oleh
kader, mulai si ibu dilaporkan untuk didampingi sampai selesai masa nifas ( 40 hari )

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


1. Pemantauankesehatandankeadaanibuhamil di lakukansetiapsaatolehkader,
di laporkan setiap 1 bulan sekali kepada bidan wilayah sebagai penanggung
jawab;
2. Bidan wilayah mengevaluasi hasil kegiatan kader sebulan sekali secara rutin
atau sewaktu – waktu bila ibu hamil ada keluhan;
3. Hasil pemantauan kader di tulis pada buku rapor bumil yang sudah di
sediakan;
4. Isi rapor bumil yang harus di tulis, tanggal, keadaan ibu,keluhan bila ada dan
tindakan yang sudah di lakukan oleh kader, isian oleh bidan hasil
pemeriksaan,pengobatan yang di berikan,tindakan dan tanda tangan;

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Hasil kegiatan di catat pada buku rapor ibu, dan kader melaporkan ke bidan
setiap 1 minggu sekali sesuai dengan kesepakatan;
2. Bidan memberikan umpan balik saat itu juga,setelah kader melaporkan
3. Selain buku rapor, buku kia dan kohort ibu hamil juga harus di isi oleh
bidan,tentang hasil pemeriksaan yang sudah di lakukan;
4. Evaluasi tidak cukup satu minggu sekali,tetapi berlanjut tiap bulan selama ibu
hamil yang di dampingi belum melahirkan;
5. Pendampingan dan evaluasi di lakukan sampai si ibu selesai masa nifas ( 40
hari ),dan bila sudah berakhir bisa di gantikan ibu hamil yang lain untuk di
berikan pendampingan.
6. Bidan wilayah melaporkan kepada koordinator program KIA –KB setiap 1
bulan sekali,di sertakan buku rapor ibu untuk di lanjutkan ke dinas kesehatan.
I. PEMBIAYAAN
Kegiatan pendampingan bumil resti oleh kader di danai oleh BOK dengan
rincian : 1 ibu hamil x 1 kader x rp 30.000; kegiatan dilakukan setiap bulan sampai
ibu hamil selesai masa nifas.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sambirejo

dr. Sugeng Purnomo


Penata Tk. I
NIP.197107142006041018

You might also like