Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Modul Praktikum : PERMEABILITY

Tanggal Praktikum :
Lokasi Praktikum : Lab.Mekanika Tanah
Penyusul Modul : Trya Rosmalia.S.
Asisten penanggung jawab : Fikry Ramadan Saputra
C
9.1 MAKSUD
1. Untuk menentukan koefisien permeability ( K ), yaitu suatu konstanta pembanding untuk perhitungan debit
suatu cairan jika menembus medium berpori ( air dan tanah ).

9.2.TUJUAN

2. Dapat Membedakan kelebihan dan kekurangan dari suatru praktikum dengan parktikum satu dengan yang
lainnya.

9.3 ALAT – ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN


a. Alat permeability ; Falling Head dan Constant Head.
b. Mold untuk pengetesan.
c. Extruder, untuk memindahkan tanah dari mold cetakan ke mold alat permeability.
d. Pisau untuk meratakan tanah.
e. Gelas ukur.
f. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
g. Saringan ASTM No. 4.
h. Penggaris
i. Jangka sorong.
j. Stop watch.
k. Thermometer.
9.4 TEORI
Antara butiran tanah terdapat rongga udara ( pori ) yang saling berhubungan.
Apabila tanah dialiri air maka air tersebut akan mengisi pori – pori tersebut. Besar kecilnya pori ini
mempengaruhi jumlah air dan kecepatan air mengalir.
Untuk mendapatkan kecepatan air yang merembes ke dalam tanah melalui pori – pori tanah dilakukan percobaan
permeability untuk mendapatkan Koefisien Permeability ( K ).
Nilai koefisien permeability tergantung dari :
 Viskositas air yang berarti tergantung pada themperatur
 Angka pori dari tanah yang bersangkutan
 Ukuran butir tanah
Dalam menentukan koefisien permeability tanah dapat dilakukan di lapangan ( pumping test dan bore hole test )
dan di laboratorium ( Constant head, Fallong head, menentukan dari data Cosolidation test, menentukan dari
distribusi besar butiran, menentukan dari horizontal capillary test).
Dalam percobaan di laboratorium kali ini dilakukan untuk Falling head dan Constant head.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI


a. Falling Head.
Dipakai untuk tanah yang permeabilitasnya diperkirakan kecil

−𝑘ℎ 𝐴 𝑘ℎ 𝐴
𝑑𝑞 = 𝑑𝑡𝑎 𝑑ℎ = 𝑑𝑡
𝐿 𝐿
ℎ2 𝑡
− 𝑘𝐴 𝑎 𝐿 ℎ1
∫ 𝑑ℎ = ∫ 𝑑𝑡 𝑘 = ln
𝑎𝐿 𝐴 𝑡 ℎ2
ℎ1 𝑜

Dimana : L = tinggi contoh tanah


A = luas contoh tanah
a = luas pipa ukuran
ℎ1 = tinggi air mula – mula
ℎ2 = tinggi air akhir

b. Constant head.
Dipakai untuk tanah yang permeabilitasnya diperkirakan besar.


𝑄 =𝑘𝑖𝐴𝑡 ;𝑖 =
𝐿
𝑘ℎ 𝐴𝑡
𝑄=
𝐿
𝑄𝐿
𝑘 =
ℎ𝐴𝑡

Dimana : k = koefisien permeability


h = tinggi konstan
Q = jumlah air yang keluar

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI


L = tinggi contoh tanah
t = waktu

sebagai standard koefisieb permeability pada temperature 200 C.


Sehingga perlu dikoreksi terhadap suhu untuk temperatur yang lain, yaitu :

𝜂𝑡
𝐾20 = 𝐾𝑡
𝜂20
Dimana :

𝑘20 = koefisien permeability pada t = 20°


𝑘𝑡 = koefisien permeability pada t = 𝑡°
𝜂20 = 20°
𝜂𝑡 = 𝑡°

9.5 PERCOBAAN
9.5.1 Persiapan Percobaan
a. Tanah permukaan yang lolos saringan no. 4 sebanyak 5 kilo gram, disiapkan dan .dicek kadar airnya.
b. Kadar air contoh tanah dirubah menjadi 1% diatas kadar air optimal ( OMC ) hasil dari percobaan
Compaction Test.
c. Timbang berat mold dan ukur diameter serta tingginya.
d. Masukkan tanah ke dalam mold secara berlapis – lapis sampai 3 ( tiga ) lapis, tiap lapisan ditumbuk
sebanyak 25 kali.
e. Setelah lapisan terakhir collar dibuka dan tanah diratakan.
f. Siapkan mold permeability, ukur tinggi dan diameternya.
g. Pindahkan tanah dari mold percetakan ke mold permeability dengan menggunakan extruder.
i. Kemudian hitung tinggi tanahnya.
h. Tanah serta mold permeability direndam selama minimal 24 jam agar tanah menjadi jenuh air.
9.5.2
A. Falling head test.
a. Tentukan tinggi jatuh ℎ1 dan ℎ2 pada pipa tegak / stand pipe.
b. Buang udara dalam alat permeability supaya tidak menghambat masuknya air ke dalam alat
tersebut.
c. Masukkan air ke dalam pipa tegak yang lebih tinggi dari ℎ1 dan kedua kran ditutup.
d. Kran untuk falling head test dibuka, maka air akan turun pada saat ketinggian ℎ1 , sto watch
dihidupkan.
e. Matikan stop watch bila ketinggian air mencapai ℎ2 dan catat waktunya.
f. Ulangi percobaan tersebut sehingga ddidapat waktu yang sama.

B. Constant Head Test.


a. Keluarkan udara dalam alat permeability.
b. Kran yang menghubungkan stand pipe ditutup.
c. Air dalam reservoir dibuat stabil tingginya dan tidak bergolak akibat penambahan air.
d. Tinggi air di reservoir terhadap air di dalam alat ( h ) diukur.
e. Perhatikan air yang menetes, apabila sudah konstan letakkan gelas ukur dibawahnya.
f. Ukur dan catat waktu yang diperlukan untuk mencapai volume tertentu.
g. Ulangi percobaan sampai 3 ( tiga ) kali.

9.6. PELAPORAN

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI


 Cari koefisien permeability baik dengan constant head test maupun falling head test.
 Tentukan jenis tanah tersebut

Jenis tanah lempung (clay)<0.002

A. Constant Head

h = 90 cm

Q = 300 ml

d = 7.48 cm

A = 0.25 x 3.14 x (7.48)2

= 43.92 cm2

L = 20 cm

 t = 125,69 det

QxL
k 
hx Axt

300 x 20

90 x 43.92 x 125,69
 0,01207 cm / s

 t = 120,13 det

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI


QxL
k 
hx Axt

300 x 20

90 x 43.92 x 120,13
 0,01263 cm / s

 t = 121,03 det

QxL
k 
hx Axt
300 x 20

90 x 43.92 x 121,03
 0,01254 cm / s

 k rata-rata
K1  k 2  k 3
Kr 
3
0,01207  0,01263  0,01254

3
 0,01241 cm / det
 Standard Koefisien Permeability t = 20°C

Kr  t
k 20 
 20
0,01241 x 0,000796
k 20 
0.001
k 20  0,00987

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI


BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan percobaan Constant Head menghasilkan konstanta permeability t = 20o sebesar
0,00987
Namun sample pasir yang digunakan pada percobaan Constant Head merupakan jenis pasir yang
mengandung lempung / lanau (permeability 0,0005 – 0,00005).
Dan jenis pasir lembung banyak terdapat di indonesia terutama di daerah lembab dan banyak
pepohonan,seperti tanah kosong yang rindang dan sawah.

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Kelompok VIII 4|ITI

You might also like