Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN Praktikum KUA
LAPORAN Praktikum KUA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah S.W.T karena berkat
rakhmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Kantor
Urusan Agama di Kecamatan Ngrayun ini.
Dengan rasa penuh tanggung jawab maka maka penulis menyusun laporan
ini berdasarkan observasi dan terjun langsung melihat serta melakukan praktek
administrasi maupun yang lainnya Kantor Urusan Agama di Kecamatan Ngrayun.
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.
Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan dimasa yang akan datang. selanjutnya dalam penulisan laporan ini
penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karana itu penulis ingin
mengucapkan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Moh. Munir, Lc, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah.
2. Bapak Dr. Miftahul Huda, M.Ag. selaku ketua Jurusan Ahwal Syakhsiyah.
3. Kepada kepala KUA yaitu bapak H. Muh. Auliyaussofi, M.A, yang telah
memberi tempat serta mengarahkan kami dalam pratikum di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Ngrayun.
4. Kepada staf-staf Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngrayun, yang telah
memberi pengetahuan tetang ke KUA an selama praktikum.
5. Bapak Ahmad Syakirin, M.H. selaku dosen pembimbing dalam
pengawasan praktikum di Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngrayun
6. Rekan-rekan yang telah memberi dorongan dan berbagi pengalaman pada
proses penyusunan laporan ini.
Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak,
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor Urusan Agama merupakan ujung tombak Kementerian Agama
dalam melayani masyarakat di bidang keagamaan.Kantor Urusan Agama
(KUA) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bimas Islam
Kementerian Agama RI yang berada di tingkat Kecamatan, satu tingkat
dibawah Kantor Kementerian Agama tingkat Kota/Kabupaten. KUA memiliki
Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) melaksanakan sebagian tugas Kantor
Kementerian Agama Kota/Kabupaten di bidang urusan agama Islam dan
membantu pembangunan pemerintahan umum di bidang agama di tingkat
kecamatan.
Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan kelembagaan yang penting
dalam konteks manajemen pengembangan umat Islam Indonesia. KUA
merupakan lembaga di Kementerian Agama tingkat kecamatan yang
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat Muslim. Kantor inilah
yang memberikan pelayanan kepada umat Islam dalam urusan perkawinan
dan pembinaan keluarga Muslim agar menjadi keluarga sakinah. Di samping
itu, kantor ini bersama-sama dengan Pengadilan Agama sebagai partner juga
memberikan pelayanan talak, rujuk, dan masalah waris. Bahkan masalah
pembinaan umat secara umum, kantor ini memiliki kewenangan untuk
terlibat, seperti ibadah haji, pendidikan agama dan keagamaan, serta
kerukunan umat beragama. Dilihat dari posisinya yang demikian, dapat
diperkirakan bahwa kedudukan KUA sangat strategis dalam pembinaan
kehidupan sosial keagamaan masyarakat Muslim secara luas.
Dewasa ini jumlah KUA yang tersebar di sejumlah kecamatan di
Indonesia sebanyak 5.035 buah. Jumlah tersebut telah mengalami pemekaran
sejalan dengan pemekaran kecamatan.Seperti diketahui Kementerian Agama
telah melakukan dua kali pemekaran KUA.Pertama, pada tahun 2006
Kementerian Agama membentuk 149 KUA kecamatan.Hal ini sesuai dengan
1
2
6
7
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN NGRAYUN
KABUPATEN PONOROGO
Alamat: Jalan Kendal 03, Dkh. Krajan, Ngrayun, Ponorogo. Telp
(0352) 391022
KEPALA KUA
H. MUH. AULIYAUSSOFI,
MA
NIP.19821208200901100
7
PENGADMINISTRASI
SUHARDI, S. Ag
KETERANGAN :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
1. Kepala KUA
Kepala KUA Kecamata Nrayun, mengacu pada buku administrasi
KUA Kecamatan yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam dalam wilayah
Kecamatan Ngrayun.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas KUA Kecamatan
Ngrayun.
c. Melaksanakan tugas koordinasi dan lintas sektoral.
d. Sebagai PPN menerima laporan, menghadiri, mengawasi, dan mencatat
peristiwa pernikahan baik di kantor maupun di luar kantor.
e. Menghadiri pernikahan dan bertindak sebagai Wali Hakim.
f. Melaksanakan tugas-tugas sebagai PPAIW.
g. Melaksanakan tugas pengawasan terhadap staf / pegawai.
h. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi NTCR.
i. Bertanggung jawab atas administrasi keuangan KUA Kecamatan
Ngrayun.
j. Melaksanakan Bimbingan dan Pelayanan dibidang Kepenghuluan dan
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
k. Melaksanakan tugas sebagai Pengurus DMI, BP.4 dan PHBI.
10
2. Penghulu
Berdasarkan pasal 3 PMA No. 11 Th. 2007 dapat diambil pengertian
bahwa tugas Penghulu dan Pembantu PPN: Mewakili PPN dalam
pemeriksaan persyaratan, pengawasan dan pencatatan peristiwa nikah/rujuk,
pendaftaran cerai talak, cerai gugat, dan melakukan bimbingan perkawinan,
setelah mendapat mandat dari PPN.
Namun terdapat perbedaan yang tegas antara Pembantu PPN di Jawa
dan Luar Jawa dalam pelaksanaan kewenangannya. Pembantu PPN di Jawa
hanya menerima dan memeriksa persyaratan peristiwa Nikah tanpa memiliki
kewenangan untuk mengawasi jalannya peristiwa perkawinan yang menjadi
kewenangan Penghulu. Sedangkan Pembantu PPN di luar Jawa memiliki
kewenangan menerima, memeriksa persyaratan dan mengawasi jalannya
peristiwa perkawinan. Sedangkan tugas penghulu yang lain ada pada uraian
dibawah
a. Menerima pemberitahuan kehendak Nikah.
b. Memeriksa kelengkapan Administrasi kehendak Nikah
c. Menghadiri pernikahan di KUA / di luar Kantor atas perintah PPN.
d. Membuat Laporan NTCR danPerinciannya, Model; L I, L II, F1, F2,
Dukcapil, rekapitulasi setoran biaya NR ke bank dan Penghulu yang
menghadiri nikah luar kantor beserta surat tugasnya.
e. Mewakili melaksanakan kegiatan lintas sektoral.
f. Sebagai Pelaksana Kegiatan, menerima, mengelola, dan
mempertanggungjawabkan dana operasional KUA, Nikah/Rujuk, dan Haji.
g. Membantu Kepala dalam melaksanakan pelayanan dan bimbingan di
bidang Kepenghuluan.
h. Memberikan pelayanan dan bimbingan dibidang pengembangan Keluarga
Sakinah dan pemberdayaan keluarga terbelakang.
11
3. Staf Honorer
Staf honorer berarti pegawai yang tidak (atau belum) diangkat
sebagai pegawai tetap atau yang setiap bulannya menerima honorarium
(bukan gaji), dan tugasnya ada di bawah
a. Menyelenggarakan data-data Majlis Ta'lim ( TPQ dan TPA)
b. Menyelenggarakan data-data Tempat Ibadah.
c. Membantu pelaksanaan tugas-tugas pengadministrasian wakaf.
d. Membantu Kepala dalam memberikan pelayanan dan bimbingan dibidang
wakaf, zakat, infaq dan shodaqoh.
e. Membukukan, melaporkan dan menyimpan stok blangko NTCR.
f. Operator SIWAK
g. Melakukan pelayanan dan bimbingan serta perlindungan konsumen di
bidang produk halal.
4. Penjaga Kantor
Penjaga kantor adalah seseorang yang bertugas menjaga kantor dan
mengatur tatanan kantor dan membantu para pegawai yang lain, dan tugas
yang lain berada dibawah
a. Mengetik dan mencetak pendaftaran nikah, Akta Nikah dan kutipannya.
b. Menerima dan mengadministrasikan surat-surat keluar / masuk untuk
diteruskan kepada Kepala dan menginventarisasi kegiatan lintas sektoral.
c. Mengatur dan menertibkan arsip-arsip sesuai dengan Tahun dan
permasalahannya.
d. Membantu Kepala dalam melaksanakan pelayanan dan bimbingan di
bidang pemberdayaan masyarakat dhuafa dan bantuan sosial keagamaan.
e. Melayani, mengadministrasikan permohonan Duplikat Kutipan Akta
Nikah, Rekomendasi, legalisasi dansurat lainnya.
f. Bertanggung jawab terhadap kerapian, keindahan, dan keamanan Kantor.
12
5. Petugas Kebersihan
Petugas kebersihan adalah seseorang yang bertugas membersihkan
seluruh wilayah kantor kua, Dan tugas yang lain berada di uraian dibawah
a. Menerima dan memberikan informasi kepada tamu/masyarakat.
b. Membantu melayani permohonan Duplikat Kutipan Akta Nikah,
c. Membantu melayani Permohonan Rekomendasi, legalisasi
dansuratlainnya.
d. Menangani pengumuman kehendak Nikah.
e. Bertanggung jawab terhadap kerapian, keindahan, dan kenyamanan
Kantor.
f. Operator SIMKAH
15
16
B. Tata persuratan
1. Surat rekomendasi
2. Surat keterangan pengantar nikah
3. Surat keterangan belum nikah
4. Legalisasi kutipan akat nikah
18
C. Wakaf
1. Prosedur wakaf
Dalam Pasal 1 angka 1 UU No, 41 Tahun 2004 Tentang Perwakafan
“Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut Syariah.” Sedangkan
yang menjadi tujuannya menurut Pasal 4 UU No, 41 Tahun 2004 Tentang
Perwakafan “wakaf adalah memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan
fungsinya” dan fungsinya menurut Pasal 5 UU No, 41 Tahun 2004 Tentang
Perwakafan “mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf
untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum”.
Adapun unsur-unsur dari wakaf tu sendiri adalah
1. Wakif
Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta bendanya. Wakif bisa
berupa perorangan, organisasi atau badan hukum. Syarat wakif adalah
dewasa, berakal sehat, tidak terhalang melakukan perbuatan hukum, dan
pemilik sah harta benda wakaf. Wakif organisasi hanya dapat melakukan
wakaf apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta
benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi
yang bersangkutan.Wakif badan hukum hanya dapat melakukan wakaf
apabila memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda
wakaf milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum
yang bersangkutan.
2. Nazhir
Unsur wakaf yang kedua adalah nazir. Nazir adalah pihak yang
menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan
sesuai dengan peruntukkannya. Nazir dapat berupa perseorangan,
organisasi atau badan hukum.
19
Benda bergerak adalah harta benda yang tidak bisa habis karena
dikonsumsi, meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Uang
2. Logam mulia
3. Surat berharga
4. Kendaraan
5. Hak atas kekayaan intelektual
6. Hak sewa
7. Benda bergerak lain, sesuai dengan ketentuan syariah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Ikrar wakaf
Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan
secara lisan dan/atau tulisan kepada nazir untuk mewakafkan harta
benda miliknya. Ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nazir
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dengan
disaksikan oleh dua orang saksi. Ikrar wakaf dinyatakan secara lisan
dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW.
Jika wakif tidak dapat menyatakan ikrar wakaf secara lisan atau
tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf, wakif dapat
menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh dua orang
saksi. Hal ini diperbolehkan jika wakif memiliki alasan yang
dibenarkan secara hukum.
b. Peruntukan harta benda wakaf
Peruntukan harta benda wakaf adalah orientasi harta benda
wakaf yang dituju, apakah kepada perorangan atau kelompok umum.
Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf
hanya dapat digunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Sarana dan kegiatan ibadah.
2. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan.
3. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, dan
beasiswa.
21
dibawah tangan dan wakifnya telah meninggal dunia, ahli waris hanya
mendaftarkan wakaf)
k. Nadzir atau orang yang ditunjuk mendaftarkan Tanah Wakaf ke
Kantor BPN setempat untuk mendapatkan sertipikat Tanah Wakaf
sesuai dengan persyaratan yang ada.
3. Pelaksanaan Ikrar
a. Pengertian ikrar adalah pengakuan seseorang dalam menyerahkan,
melaksanakan, memenuhi dan merencanakan sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Ikrar merupakan perkataan
kebenaran yang keluar dari lubuk hati seseorang.
b. Pengertian waqaf menurut Jumhur Ulama ialah: “Suatu harta yang
mungkin dimanfaatkan selagi barangnya utuh, dengan putusnya hak
penggunaan dari si wakif untuk kebajikan yang semata-mata demi
mendekatkan diri kepada Allah. Harta yang diwakafkan itu telah
lepas dari hak milik wakif dan menjadi ditahan sebagai pemilik Allah
SWT”. Artinya waqaf merupakan suatu bentuk usaha dalam
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyerahkan harta
benda yang kekal zatnya kepada orang lain sehingga hak kepemilikan
harta bukan lagi milik orang yang menyerahkan.
24
D. Kepenyuluhan
F. Deskripsi Persoalan
Dalam praktikum di Kantor Urusan Agama yang berada di Kecamatan
Ngrayun Kabupaten Ponorogo ada beberapa masalah yang terjadi di
masyarakat, baik itu calon pengantin maupun masyarakat yang sudah
menikah, adapaun masalah-masalah administrasi yang terjadi adalah,
kurangnya persyaratan pernikahan dalam ini meliputi surat keterangan nikah
dari kantor kepala desa yang bermodel N1, foto kopi kartu keluarga yang
belum diperbaharui, pergantian nama pada akta nikah dan masalah-masalah
yang lain.
Masalah seperti diatas memang sudah menjadi hal yang wajar di
dalam Kantor Urusan Agama di kecamatan Ngrayun, adapun cara mengatasi
masalah-masalah diatas yaitu dengan mengecek ulang kembali persyaratan-
persyaratan pernikahan yang sudah disetorkan di KUA kemudian apabila
terdapat kekurangan petugas dapat memberitahu langsung kepada calon
pengantin atau kawur kesra, serta mengarahkan bagaimana prosedur untuk
mendapatkan surat-surat tersebut.
26
28
29
31
32