Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

tulisan kuliah

Senin, 04 Oktober 2010


KEBUTUHAN DASAR MANUSIA : PERIANAL HYGIENE

A. PENGERTIAN
Vulva hygiene : Membersihkan daerah genetalia wanita bagian luar (vulva) dengan
menggunakan cairan anti septic. Perineal hygiene : Membersihkan daerah genetalia
pria bagian luar (penis dan skrotum) dengan menggunakan cairan anti septic.

B. TUJUAN
1. Tujuan vulva hygiene :
a. Memberikan rasa nyaman
b. Mencegah terjadinya infeksi daerah vulva & perineum maupun daerah uterus
c. Membantu penyembuhan luka perineum
2. Tujuan perineal hygiene :
a. Memberikan rasa nyaman
b. Mencegah terjadinya infeksi daerah genetalia klien

C. INDIKASI DAN WAKTU PERAWATAN HYGIENE


1. Vulva Hygiene
a. Pelaksanaan
1) Rutin setiap pagi & sore hari pada ibu post partum
2) Pada pasien wanita yang memakai kateter tetap
3) Sebelum pengambilan spesimen urine
4) Sewaktu waktu bila diperlukan
b. Indikasi
1) Ibu post partum
2) Pasien yang mengalami luka pada vulva & perineum
3) Sebelum pemasangan kateter
4) Sebelum pengambilan spesimen urine
5) Pasien yang memakai kateter tetap

2. Perianal Hygiene
a. Pelaksanaan
1) Rutin setiap pagi & sore hari (pada waktu mandi)
2) Pada pasien yang memakai kateter tetap
3) Sebelum pengambilan spesimen urine
4) Sewaktu waktu bila diperlukan
b. Indikasi
1) Klien tirah baring yang lama
2) Klien dengan ADL dibantu penuh
3) Sebelum pemasangan kateter
4) Sebelum pengambilan spesimen urine
5) Pasien yang memakai kateter tetap

E. PENGKAJIAN
Ada tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio lesia), nyeri,
warna,bentuk, kelainan, luka, lendir.

F. DIAGNOSA
1. Resiko infeksi b.d pertahanan primer tidak adekuat : trauma jaringan
2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik : luka perineum

G.PELAKSANAAN
1. Persiapan alat
a. Mangkuk / kom steril
b. Kapas steril
c. Larutan savlon 1 %
d. Pinset steril
e. Alas bokong
f. Sarung tangan
g. Bengkok
Pada ibu post partum ditambah : lidi kapas, obat-obatan sesuai advis dokter dan
duk
2. Pelaksanaan
a. Pada wanita :
1) Menjelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
2) Menutup pintu, jendela dan korden
3) Alat-alat didekatkan ke px
4) Perawat mencuci tangan
5) Melepaskan pakaian bawah px & memasang alas bokong
6) Berikan posisi dorsal recumbent, observasi keadaan lochea (bau, warna
untuk ibu post partum)
7) Letakkan bengkok diantara ke dua kaki
8) Perawat memakai sarung tangan
9) Ambil kapas steril 5 buah dg menggunakan pinset kemudian letakkan ke alam
kom yg berisi larutan savlon 1 %, tangan kanan memegang kapas sedangkan
tangan tangan kiri membuka labia mayora kemudian bersihkan vulva dengan
cara:
a) Dimulai dari labia mayora kanan , labia mayora kiri, labia minora
kanan, labia minora kiri kemudian vestibulum.
b) Satu kapas untuk satu kali usapan,kapas yg kotor diletakkan dalam
bengkok.
c) Arah usapan adalah dari atas ke bawah bila perlu gunakan kapas baru dg
mengambil kapas menggunakan pinset.
10) Pada ibu post partum
a) Perhatikan keadaan perineum bagaimana jahitannya apakah ada
pembengkaan maupun iritasi, jahitan perineum dibersihkan dan bila ada
pembengkaan kompres dg cairan nacl 0,9 %
b) Bengkok dan alas bokong di angkat
c) Pakaian px dipakaikan kembali
d) Sarung tangan dilepas dan diletakkan dalam bengkok
e) Alat-alat dibereskan
f) Perawat mencuci tangan
g) Korden / jendela dibuka kembali
b. Pada Pria :
1.Menjelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
2.Menutup pintu, jendela dan korden
3.Alat-alat didekatkan ke px
4.Perawat mencuci tangan
5.Lepas selimut dan lipat ke arah kaki tempat tidur
6.Melepaskan pakaian bawah px
7.Memakai sarung tangan
8.Memasang alas bokong dan meminta px untuk mengangkat bokong saat
memesang
alas bokong
9.Basahi waslap dan beri sedikit sabun kemudian bersihkan genetalia dg
waslap lembab mulai dari bagian meatus dan basuh dg gerakan memutar ke
arah penis,arah pembersihan mulai dari daerah yg paling sedikit
terkontaminasi ke daerah paling banyak terkontaminasi untuk mencegah
mikroorganisme masuk ke uretra
10.Jika px tidak sirkumsisi tarik preputium ke bawah dan pastikan seluruh
penis sudah dibersihkan
11.Bersihkan scrotum dan perineum
12.Bilas dg waslap tanpa sabun sampai bersih kemudian keringkan dg handuk
13.Lepaskan sarung tangan dan letakkan dalam bengkok
14.Kenakan pakaian bawah pasien dan berikan posisi yg nyaman
15.Membereskan alat-alat
16.Mencuci tangan dan buka jendela/korden
Diposkan oleh dita's idea di 01.13

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


S.O.P (VULVA HYGIENE)
Didha Fairus
SOP
Senin, 10 Februari 2014
1 Komentar
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya


TUJUAN
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum
maupun uterus
2. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva
4. Memberikan rasa nyaman pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Peniti: 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap: 2 buah
7. Bengkok
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan
dengan pemasangan pispot, sambil memperhatikan lochea.
Celana dan pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang
berbeda
6. Pasien disuruh BAK/BAB
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil
10. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil
kapas basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
12. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia
mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kanan,
vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan
kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan
apakah lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka
jahitan dengan kapas basah
14. Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi
salep/betadine
15. Memasang celana dalam dan pembalut
16. Mengambil alas, perlak dan bengkok
17. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan
memakaikan selimut pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Apa itu Vulva Higiene?

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat
tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan
setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu
sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus
untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah
pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot.
Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang bisa dilakukan dengan
memakai spons atau shower dua kali sehari. Payudara dibasuh dengan menggunakan alat
pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan ini. Kemudian massage payudara
dilakukan dilakukan dengan perlahan-lahan dan puting secara hati-hati ditarik keluar. Jangan
menggunakan sabun untuk membersihkan putting.

Tujuan Vulva Hiegiene

1. Pengeluaran sekresi perineal (lochea, vaginal discharge)


2. Untuk pencegahan dan meringankan infeksi
3. Untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar perineal
4. Memberikan rasa nyaman

Indikasi Vulva Higiene

1. Pasien post partum


2. Pasien post partum dengan episiotomy
3. Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal 2 kali/sesudah BAB bila perlu

Harus Diperhatikan

Berikan penjelasan/ informasi yang tepat pada pasien


1. Jelaskan alasan dilakukannya prosedur
2. Jelaskan frekuensi dilakukannya prosedur dan berapa lamanya
3. Jelaskan tahap-tahap dari prosedur dan rasionalisasinya secara garis besar dari tiap-
tiap bagian
4. Jaga privacy, kenyamanan, keamanan klien selama prosedur
5. Ajarkan untuk dapat merawat/Vulva higiene pada waktu dirumah (Home Care)

Persiapan alat yang dibutuhkan:

1. Bak instrumen steril berisi :

 Lidi waten
 Hanschoen satu pasang
 Kassa
 Deppers
 Kapas gulung kecil

1. Kom Steril berisi betadin/ obat lain


2. Larutan NaCl dalam kemasan
3. Hanschoen bersih
4. Korentang
5. Botol cebok berisi air hangat
6. Plastik disposibel/ bengkok
7. Selimut mandi
8. Pembalut wanita dalam kemasan
9. Celana dalam dan pakaian bersih
10. Pengalas dan srem bila perlu
11. Tissue
12. Pispot

Prosedur Tindakan Vulva Higiene

 Menjelaskan prosedur pada klien


 Dekatkan peralatan dekat pasien
 Menyiapkan lingkungan pasien (menutup pintu dan jendela, memasang srem bila
perlu)
 Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
 Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki
 Melepaskan pakaian bawah pasien
 Memasang perlak bawah, pengalas dan pot
 Cuci tangan
 Memakai handschoen bersih
 Cari dan raba daerah TFU, massage dari atas ke bawah secara perlahan dan anjurkan
tarik nafas panjang
 Vulva diguyur dengan air hangat bersih
 Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9%:
o Bagian sekitar genetalia
o Labia mayora
o Labia minora
o Vestibulum
o Perineum
o Anus
 Dilakukan satu kali usapan dari atas ke bawah kemudian ganti sampai bersih dan
kapas kita buang dalam plastik disposable
 Untuk jahitan perineum/ post episiotomy
o Pakai handschoen steril
o Tekan dengan depers sampai dengan tidak keluar pus secara perlahan
o Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
o Beri betadine/ obat lain dengan lidi watten
 Keringkan daerah sekitar dengan tissue atau kassa kapas
 Kenakan pembalut bersama pakaian dalam klien
 Rapikan pasien
 Handschoen dilepas, pasien dirapikan sesuai kenyamanan
 Rapikan alat
 Cuci tangan

Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah
sebagai berikut:

1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum


2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih
dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu
untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari dan disetrika.
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menentuh daerah tersebut

REFERENSI:

Anonim, 2012. Vulva Higiene: http://scribd.com, diakses tanggal 14 Mei 2012, jam 14.54
WIB

Dr. Ida, dkk. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita, edisi 2. Jakarta: EGC

Johnson, Ruth. 2005, Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
ECG

Rohani, SST, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
medika.

Thanks for pic: http://vaniasimone.wordpress.com

Diposting lagi: https://thefuturisticlovers.wordpress.com

You might also like