Professional Documents
Culture Documents
Wa0028
Wa0028
A. Pendahuluan
Uang tunai atau kas (cash) merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus kas
keluar yang berasal dari periode-periode lalu. Arus kas bersih (net cash flows), mengacu pada arus
kas masuk dikurangi arus kas keluar periode berjalan. Arus kas berbeda dengan kinerja akrual.
Ukuran arus kas mengakui arus masuk saat kas diterima walaupun belum dihasilkan dan mengakui
arus keluar saat kas dibayarkan walaupun beban belum terjadi.
Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam bisnis,
yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Secara lebih umum, informasi arus kas membantu kita
menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, membayar dividen,
meningkatkan kapasitas dan mendapatkan pendanaan. Informasi kas juga membantu kita menilai
kualitas laba dan ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang arus kas dan relevansinya
untuk laporan keuangan.
Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar
untuk satu periode. Laporan tersebut juga membedakan sumber dan penggunaan arus kas dengan
memisahkan arus kas dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
a. Relevansi Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas
bagi perusahaan. Kas merupakan awal sekaligus akhir siklus operasi perusahaan. Aktivitas
operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aktiva (seperti persediaan) yang
digunakan untuk menghasilkn piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap
saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan, yang memungkinkan dimulainya
siklus operasi baru.
Analisis arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan sumber operasi, investasi dan
pendanaan merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang paling penting, analisis
membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas. Likuiditas adalah kedekatan
aktiva dan kewajiban pada kas. Solvabilitas adalah kemampuan untuk membayar kewajiban
pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap kesempatan dan kesulitan.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yang merupakan aktivitas utama
dalam bisnis perusahaan.
Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain
pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi
arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berkaitan dengan kegiatan operasi tersebut.
Aktivitas investasi merupakan cara untuk memperoleh dan menghentikan aktiva
nonkas (dan aktiva setara nonkas). Meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan, serta pemberian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman.
Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik, dan
mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis. Meliputi mendapatkan pinjaman dari
kreditor dan pembayaran pokok pinjaman, serta kontribusi dan penarikan oleh pemilik, serta
pengembalian atas investasi (dividen).
Ada dua metode dalam pelaporan arus kas dari operasi, yaitu metode tidak langsung
dan metode langsung. Dalam metode tidak langsung, laba bersih disesuaikan dengan pos
penghasilan nonkas dengan akrual untuk menghasilkan arus kas dari operasi. Keunggulan
metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dan arus kas operasi yang
membantu penguna laporan untuk memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian
disesuaikan untuk jarak laba bersih dengan arus kas, yaitu menggunakan akrual nonkas.
Arus kas yang disiapkan dengan metode langsung disediakan setelah itu sebagai
perbandingan. Metode ini menyesuaikan tiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait,
sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar)
operasi.
Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba rugi dan neraca. Laba
bersih mula-mula disesuaikan untuk penghasilan dan beban nonkas untuk menghasilkan
laba kas. Laba kas ini kemudian disesuaikan untuk kas yang dihasilkan dan digunakan
untuk transaksi neraca untuk menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan.
Titik awal laporan arus kas adalah laba bersih yang mula-mula disesuaikan untuk
beban penyusutan dan amortisasi nonkas. Arus kas keluar terjadi saat dibelinya aktiva
berwujud dan aktiva tak berwujud. Proses penyusutan kemudian mengalokasikan biaya
perolehan tersebut selama masa manfaatnya untuk menandingkan atau mengaitkan beban
terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva bersangkutan.
Karena laporan arus kas berfokus pada arus kas, beban nonkas yang diakui dalam
perhitungan laba bersih tersebut harus dihilangkan, yaitu dengan menambahkan kembali
beban penyusutan dan amortisasi. Penambahan beban penyusutan dan amortisasi tersebut
tidak meningkatkan arus kas operasi, melainkan hanya menihilkan (menghapuskan)
beban yang dikurangkan dalam perhitungan laba bersih.
Cara yang sama juga digunakan untuk menyesuaikan laba bersih terhadap
keuntungan (kerugian) penjualan aktiva. Namun tujuan penyesuaian ini bukanlah untuk
mengeliminasi keuntungan (kerugian) secara keseluruhan, melainkan memindahkannya
dari bagian operasi laporan arus kas. Arus masuk dari penjualan aktiva yang bersangkutan
disajikan dalam arus kas bersih dari aktivitas investasi. Penyesuaian terakhir adalah
analisis kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perubahan dalam aktiva lancar dan
kewajiban lancar.
Fungsi laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu
periode. Laporan laba rugi mencatat pendapatan saat dihasilkan dan beban saat terjadi. Arus
kas dari operasi merupakan pandangan yang lebih luas atas aktivitas operasi dibandingkan
dengan laba bersih. Arus kas meliputi seluruh aktivitas perusahan yang terkait dengan laba.
Tidak hanya pendapatan dan beban, tetapi kebutuhan kas operasi juga.
Analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis ukuran sama
(common-size analysis) atas laporan arus kas membantu penilaian ini.
Turunan analitis laporan arus kas yang bermanfaat adalah perhitungan arus kas bebas
(Free Cash Flow - FCF). Sebagaimana ukuran analisis lainnya, komponen perhitungan juga
harus diperhatikan. Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersedia bagi aktivitas
bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk
mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang.
Laporan arus kas berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas
produksi yang dimiliki dan direncanakan. Juga digunakan untuk menilai kapasitas ekspansi
perusahaan di masa depan, kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas masuknya. Laporan
arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar, serta kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban lancarnya. Laporan arus kas juga menyediakan petunjuk penting tentang
:
Rasio reinvestasi kas adalah ukuran atas persentase investasi dalam aktiva yang
mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan
untuk mengganti aktiva dan menumbuhkan operasi. Rasio dapat dihitung sebagai berikut:
Rasio ini memandingkan arus kas yang ditahan untuk melakukan investasi kembali
dengan jumlah kotor dari aset tidak lancar ditambah dengan modal kerja. Rasio ini berguna
untuk menggantikan aset yang ada dan tersedia untuk ekspansi. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan kemampuan reinvestasi yang tinggi dari arus kas operasi. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa rasio ini dikatakan baik apabila berkisar dari 7% sampai
11%.
Non current asset (gross) diperoleh dari neraca dengan cara menjumlahkan semua
aktiva tidak lancar termasuk akumulasi penyusutan aktiva tetap. Sedangkan modal kerja
merupakan selisih antara total aktiva lancar dengan total hutang lancar.
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob terdiri atas rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas, yang dijabarkan sebagai
berikut :
1. Liquidity Ratios
Adalah rasio dari arus kas hasil operasi terhadap hutang lancar rata-rata. Rasio ini
menunjukkan berapa besar kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi dapat menutupi
kewajiban lancar rata-rata.
Hutang lancar rata-rata diperoleh dengan cara menambah saldo awal dengan
saldo hutang lancar, kemudian dibagi dengan dua. Menurut penelitian-penelitian, rasio
ini termasuk dalam kategori baik, apabila perusahaan menghasilkan nilai rasio diatas atau
sama dengan 40%.
2. Solvency Ratio
Analisis terhadap rasio solvabilitas pada analisis rasio arus kas bertujuan untuk
menilai kecukupan arus kas untuk memenuhi kewajiban jangka pebdek maupun jangka
panjang. Analisis ini terdiri dari :
Rasio ini menunjukkan kecukupan arus kas yang diperoleh dari aktifitas operasi
yang digunakan untuk membayar utang perusahaan.
Average total liabilities diperoleh dengan cara menambah saldo awal dengan
saldo akhir total kewajiban, kemudian dibagi dengan dua. Suatu bentuk alternatif dari
rasio ini adalah dengan mengurangkan arus kas dari operasi dengan pembayaran dividen.
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan semakin solvent suatu perusahaan. Dari
kebanyakan literatur yang ada menyarankan bahwa 20% adalah ukuran yang memadai
untuk rasio ini.
Adalah rasio arus kas dari operasi ditambah dengan pembayaran bunga dan pajak
terhadap pembayaran bunga aktual. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan
semakin baik.
Beban bunga (interest paid) dan beban pajak pada laporan arus kas metode
langsung dapat diperoleh langsung dari aktifitas operasi. Sedangkan arus kas yang
menggunakan metode tidak langsung, beban-beban ini dapat diperoleh dari ungkapan
tambahan yang menyertai laporan arus kas.
Untuk menjadi sukses dan kompetitif, suatu perusahaan harus memenuhi semua
kewajibannya. Sebagai tambahan, perusahaan juga dapat mempertahankan aset modalnya
serta pengeluaran pendanaan untuk meningkatkan dasar aset tersebut. Untuk menentukan
apakah perusahaan dapat menutupi pengeluaran-pengeluaran ini ada beberapa rasio yang
dikembangkan, yaitu :
Apabila rasio ini sama dengan 100% atau lebih, maka menunjukkan bahwa
perusahaan kurang bersandar pada pembiayaaan eksternal dan kontribusi pemilik untuk
memindahkan dan menambahkan modal yang ada. Sebaliknya, apabila rasio yang
dihasilkan lebih kecil dari 100%, berarti perusahaan tidak mampu menutupi biaya
pengeluaran modal dari aktifitas operasi.
Dalam mengevaluasi rasio ini, semakin rendah nilai rasio berarti semakin rendah
proporsi investasi dibiayai dari aktifitas operasi dan pendanaan, hal ini menunjukkan
tanda yang baik.
Rasio ini mengukur potensial perusahaan dalam membiayai ekspansi dari dana
yang dihasilkan secara internal. Semakin tinggi rasio ini, berarti semakin kecil
ketergantungan perusahaan pada pendanaan eksternal.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada saat
sekarang maupun di masa depan. Rasio ini terdiri dari :
Rasio ini digunakan untuk kemampuan menghasilkan kas dari aktifitas operasi
yang dapat digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi.
Melalui rasio ini diketahui seberapa besar kas dari aktifitas operasi dibandingkan
dengan laba bersih yang diperoleh.
Rasio ini digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata industri dan dengan
rasio ini periode sebelumnya untuk menilai tingkat efisiensi dalam penggunaan aktiva
perusahaan.
Cash Return On Stockholder’s Equity Arus kas operasi + Deviden Total Modal
Ratio = Keseluruhan
Arus kas per lembar saham dihitung dengan cara membagi arus kas dari aktifitas
operasi yang tersedia dengan jumlah rata-rata jumlah lembar saham yang beredar selama
periode tersebut. Apabila terdapat prefferen deviden, jumlah ini harus dikurangkan dari
arus kas operasi untuk menunjukkan arus kas dari aktifitas operasi yang tersedia dari
saham biasa.
Rasio ini berguna untuk menelusuri perubahan arus kas sepanjang waktu yang
menunjukkan tingkat profitabilitas serta prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang. Rasio hanya akan meberikan informasi yang berguna apabila
diperbandingkan dengan rasio industri atau rasio tahun sebelumnya.
Daftar pustaka