Penanganan Pasien Tidak Sadar Di Rawat Inap: No. Dokumen No. Revisi Halaman Ditetapkan Direktur RSUMM

You might also like

Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 3

PENANGANAN PASIEN TIDAK SADAR DI RAWAT INAP

RS-UMM
Raya Tlogomas 45 Malang

No. Dokumen No. Revisi Halaman


½
STANDAR
Ditetapkan Direktur RSUMM
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
( SPO ) Prof.Dr.dr.Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI

PENGERTIAN Peurunan kesadaran yang secara tiba-tiba dan cepat

TUJUAN Meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien


Setiap penderita yang datang di IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap ketika
pasien tidak sadar harus ditangani oleh petugas yang mengetahui
KEBIJAKAN
sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut. Pelaksanaan penanganan
didokumentasikan dalam rekam medis penderita
PROSEDUR TATA CARA PELAKSANAANYA
1. Petugas mengenali dengan tanda-tanda :
 Pasien tidak sadar
 Nafas tidak normal (ex. gasping)
2. Petugas mengaktifkan emergency respon system
3. Petugas melakukan cek nadi karotis <10 detik
4. Pulsasi nadi carotis positif
5. Petugas melakukan oksigenasi dievaluasi setelah 2 menit
6. Pulsasi nadi besar (carotis) negatif petugas melakukan RJP 30:2
7. Petugas perawat/ dokter mengevaluasi lagi nadi karotis teraba atau
tidak bila tidak lanjutkan RJP kembali bila terdapat nadi tentukan
frekuensi cepat atau lambat dengan meraba pulse dan monitor
EKG. Jika cepat (takikardi) lakukan Synchronized cardioversion
didahului dengan sedasi. Jika lambat (bradikardi) : berikan Atropin
IV 0,5 mg bolus ulangi setiap 3 – 5 menit. Maksimum 3 mg. jika
atropine tidak efektif, gunakan pacu jantung transkutan atau
dopamin IV drip 2 – 10 mcg/kg/menit atau Epinefrin 2 – 10
mcg/menit untuk pertolongan awal.
8. Petugas melakukan sampai tim emergency datang
9. Kita laporkan kedokter penanggung jawab
10. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis

UNIT TERKAIT Rawat Inap

DOKUMEN 1. Rekam Medis Pasien


2. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
TERKAIT 3. UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

PENANGANAN PASIEN KEJANG DI RAWAT INAP

RS-UMM
Raya Tlogomas 45 Malang

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1
STANDAR
Ditetapkan Direktur RSUMM
PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
( SPO ) Prof.Dr.dr.Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI

PENGERTIAN Kondisi dimana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali


Meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien agar tidak terjadi
TUJUAN
kerusakan otak lebih lanjut dan tidak terjjadi kejang berulang
Setiap penderita yang datang di IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap ketika
pasien kejang akut dan status konvulsif harus ditangani oleh petugas
KEBIJAKAN yang mengetahui sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut.
Pelaksanaan penanganan didokumentasikan dalam rekam medis
penderita
1. Petugas memberikan pertolongan Airway, Breathing, Circulation
2. Mengaktifkan code blue dengan menghubungi 176
3. Petugas perawat/dokter memberikan diazepam 0,3 - 0,5mg/kg/iv/lo
(rate 2 mg/min, max dose 20 mg) 10-20 min atau Midazolam 0,2
mg/kg/iv/bolus atau lorazepam 0,05- 0,1 mg/kg/iv/bolus (rate <
2mg/min) bila akses vena dapat dilakukan sampai kejang berhenti
untuk pertolongan awal.
PROSEDUR 4. Petugas perawat/ dokter harus segera memberikan diazepam per
rektal (0,5mg/kg) max dose 20mg atau lorazepam (0,1 mg/kg) max
dose 4mg, jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah
sampai kejang berhenti untuk pertolongan awal
5. Petugas melakuakn monitoring vital sign dan melaporkan ke
dokter penanggung jawab untuk terapis lanjutan
6. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai
kejang dan prognosisnya oleh dokter
UNIT TERKAIT IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
DOKUMEN
1. Rekam Medis Pasien
TERKAIT

You might also like