Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny”H” DENGAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI

DI RUANG IRNA II RUMAH SAKIT KOTA MATARAM

OLEH :

NAMA : SITI ZURAIDATIL APRIANI

NPM : 017.02.0733

PROGRAM STUDI(S-1) ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES MATARAM)

2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny”H” DENGAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI

DI RUANG IRNA II RUMAH SAKIT KOTA MATARAM

Diperiksa dan disetujui pada :

Hari/tanggal :

Tempat :

Mahasiswa

(Siti Zuraidatil Apriani)

NPM: 017020733

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Ns.Robiatul Adawiyah,M.Kep) ( )

mengetahui

kepala ruangan IRNA II

( )
Nama Mahasiswa : Siti Zuraidatil Apriani

Tempat Praktik : Ruang IRNA II

Tanggal : 19-02-2018

I. Identitas Diri Klien


Nama : Ny”H”
Suku : Sasak
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : pedagang
Alamat : Perampuan, Labuapi
Lama Bekerja : ± 1 tahun
Tanggal Masuk RS : 19-02-2018
Status Perkawinan : kawin
Tanggal Pengkajian : 19-02-2018
Agama : islam
Sumber Informasi : klien dan catatan rekam medis

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama : sesak napas

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Hari senin siang klien dibawa ke Puskesmas Perampuan
karena mengeluh sesak napas dan batuk pilek, di Puskesmas
klien diberikan Nebu 2 kali teapi sesaknya belum terastasi
sehingga klien dirujuk ke IGD Rumah sakit Kota Mataram. Di
IGD Rumah sakit Kota Mataram klien diberikan tindakan nebu
combivent 3 kali, injeksi cepoferzone dan diberikan obat
oral(NaCl)dan dipasangkan infuse 0,9%. Klien disarankan
untuk dirawat inap karena sesaknya belum teratasi sampai
akhirnya klien di pindah rawat ke ruang IRNA II

3. Riwayat Penyakit Dahulu :


Klien mengatakan mempunyai riwat penyakit sesak
napas/asma sejak umur 24 tahun

4. Diagnosa Medik Pada Saat MRS, Pemeriksaan Penunjang dan


tindakan yang telah dilakukan :
Diagnsa medis :Asma persisten
Pemeriksaan penunjang yag sudah dilakukan : pemeriksaan
Lab(DL,UK,GDS,BTA).
Tindakan yang suah diberikan : nebu combivent, injeksi
cepoferazone 1 gram/12 jam, obat oral(NaC 500 cc)/24 jam,
aminopilin 2 ampul/24 jam dan infus Ns 0,9% 20 tpm/IP.
III. Pengkajian saat Ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan, Pengetahuan Tentang
Penyakit/Perawatan : klien mengatakan mengetahui tentang
penyakitnya dan setiap sakitnya kambuh klien selalu
memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

2. Pola Nutrisi/Metabolic :
Program diit RS : di rumah sakit klien diberikan makanan
yang sudah diatur oleh ahli gizi sesuai dengan kebutuhannya

Intake Makanan : sebelum dirawat di rumah sakit klien makan


3 kali sehari dengan porsi yang cukup, setelah dirawat di
rumah sakit porsi makan sedikit berkurang dikarenakan sakit
yang dialami.

Intake Cairan : klien mengatakn sebelum dirawat sering


minum 8-9 gelas per hari. Sedangkan setelah d rawat klien
mengatakan minum 4-5 gelas per hari.

3. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar : klien mengatakan sebelum dirawat klien
BAB 1 kli dalam sehari sedangkan setelah dirawat klien
belum pernah BAB.

b. Buang air kecil : klien mengatakan sebelum dirawat klien


BAK 4-5 kali per hari sdanggkan setelah dirawat klien BAK
3 kali per hari.

4. Pola aktifitas dan latihan :

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 :
dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total

Oksigenasi :Klien tidak terpasang selang oksigenasi tetapi


diberikan nebu combivent 3 kali sehri.

5. Pola tidur dan istirahat :


Lama tidur : klien mengatakan tidur 7-8 jam per hari
Gangguan tidur : klien mengatakan tidur tidak ada gangguan
Perasaan saat bangun tidur : klien mengatakan saat bangun
tidur perasaanya lemas.

6. Pola persepsual :
(Penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi): klien
mengatakan tidak ada gangguan pada alat indera klien masih
bisa melihat dengan normal, mendengar dengan normal,
merasakan rasa dan sensasi dengan bagus.

7. Pola persepi diri :


Pandangan klien tentang sakitnya : klien mngetahui tentang
sakit yang dialami karena ada riwat keturunan dari ibunya
dan juga diakibatkan oleh bekerja yang terlalu berat dan
cuaca dingin.

Kecemasan : klien mengatakan takut dengan keadaan


kesehatannya, klien tampak tidak fokus pada saat di ajak
bicara, kontak mata buruk, kadang melihat tapi sepintas
saja dan saat ditanya klien ragu-ragu dalam menjawab

Konsep diri : klien mengatakan dirinya perempun berusi 34


tahun dan berasal dari Perampuan, Labuapi. Klien merupkan
seorang istri dan memiliki 2 orang anak. Di keluarganya
tugas sebagai isteri, suami dan anak sudah diatur sesuai
dengan tupoksi masing-masing. Klien juga mengatakan
hubungan dengan keluarganya dan tetangganya baik dan selalu
berkomunikasi dan bersosialisai dengan tetangganya.

8. Pola seksualitas dan reproduksi :


Kedekatan dengan pasangan saat sakit : klien mengatakan
selama dirawat suami selalu menemaninya dan mendampinginya

Menstruasi : klien mengatakan siklus menstruasinya setiap 1


bulan sekali

Kontrasepsi : klien mengatakan menggunakan kontrasepsi


spira

9. Pola peran hubungan :


Kien mengatakan komunikasi dengan keluarga dan tetangganya
selalu dilakukan dngan baik.

10. Pola magemen koping stress


Klien mengatakan sedih karena sakitnya akhir-akhir ini
seing kambuh, namun suaminya selalu mendampinginya dan
menemaninya dengan setia.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien meyakini ahwa sakit yang dialami takdir dari Tuhan
dan merupakan suatu ujian untuk menaikkan derajatnya.

IV. Pemeriksaan Fisik


Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk dada
Bentuk dada klien Simetris antara kiri dan kanan

2. Pola Nafas :
Frekuensi nafas : 27 X/m dengan irama Ireguler

3. Gerakan Pernafasan : gerakan pernapasan klien menggunakan


otot bantu pernapasan yaitu Intercostal

Palpasi :

1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal teras pada saat


dilakukan pemeriksaan pada punggung bagian belakang

Perkusi : perkusi paru normal terdengar suara sonor

Auskultasi : bunyi Nafas pada saat auskultasi trdengar suara


wheezing/atau mengi saat inspirasi an ekspirasi

4. Alat bantu pernafasan :-

Cardiovascular (Fokus)

Inspeksi : Iktus jantung tidak tampak

Palpasi : iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah


kiri

Perkusi :

Batas kiri jantung : Interkosta ke V agak medial ke


midklavikula sinistra

Batas kanan jantung : Interkosta ke III-IV sebelah kanan

Auskultasi

Bunyi jantung I : terdengar terdengar suara “lub” karena


penutupan katub antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada
interkosta ke IV

Bunyi Jantung Ke II : terdengar suara “dub” dikarenakan


penutupan katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir
dari sistoole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Frekuensi :78X/m
2. Irama : Reguler
3. Tekanan darah : 90/70 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak jantung : Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
7. Nyeri dada : tidak terasa nyeri pada
8. Clubbing finger : tidak ada clubibing finger

Persarafan
Tingkat kesadaran : Compos mentis
1. GCS :
Eye : 4 verbal :5 Motorik :6
Total GCS : 15

2. Refleks : Normal
3. Koordinasi gerak : Ya
4. Kejang : tidak

Penginderaan
1. Mata
a. Bentuk : Normal
b. Visus : 6/6, klien bias melihat dengan normal dari jarak
6 meter
c. Pupil: Isokor
d. Refleks cahaya : Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan penglihatan : Normal
g. Buta Warna : tidak, klien masih bias membedakan macam-
macam warna
h. Tekanan Intra Okuler : tidak

2. Hidung (penciuman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan penciuman : tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal
b. Membran tympani : Utuh
c. Otorrhea : tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus : tidak

4. Perasa : Normal

5. Peraba : Normal

Perkemihan
Masalah Kandung Kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine : 1500 ml/hari

Frekuensi :4-6 Kali per/hari

Warna :putih kekuningan Bau :khas(pesing)

Pencernaan

1. Mulut dan tenggorokan


a. Selaput lendir mulut : Lembab
b. Lidah : normal(warna merah muda)
c. Rongga Mulut : Tidak berbau
Tenggorokan : klien mengatakan tenggorokan sakit saat
bbatuk, menelan, tenggorokan terasa kering dan suara
serak

P : batuk

Q : panas dan terasa ditusuk

R : tenggorokan

S : skala 3

T : saat batuk dan menelan


d. Abdomen : Kenyal
e. Pembesaran hepar : tidak
f. Pembesaran lien : tidak
g. Asites : tidak

2. Masalah usus besar dan reqtum / Anus


BAB : Tidak ada masalah
Obat pencahar : tidak
Lavemen : tidak

Otot Tulang dan Integumen

1. Otot dan Tulang


Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) :
Bebas
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak

Haematom : Tidak
2. Integumen
Warna kulit : Pucat Akral : hangat
Turgor : elastic

Tulang belakang : normal

Reproduksi
Perempuan

Payudara

Bentuk : simetris

Benjolan : tidak

Kelamin : tidak terkaji

Siklus Haid : normal setiap satu bulan sekali

Kontrasepsi : klien menggunakan kontrasepsi jenis spiral

Endokrin

1. Faktor alergi : ya, klien mengatakan alergi terhadap


antibiotik
Manifestasi : bengkak, pusing dan tidak bisa melihat
Cara mengatasi : menghindari faktor alergi

2. Pernah mendapatkan imunisas : -


3. Kelainan Endokrin : tidak ada

Program Terapi di rung rawat :

N Nama obat Jenis Sediaa Dosis Pemberian


o n
1 Nacl Isotonik 0,9% 500 CC infus

2 Cefoperazone Antibiotik 1 1 gram Injeksi


gram /12
jam
3 Combivent Inhalasi 1 1 Nebu
ampul ampul
/8 jam
4 Methylpredmison Kortikoster 125 62,5 Injeksi
oid gram g/8
jam
5 Aminopilin Bronkodilat 10 ml 2 Drip
or ampul/ infus
24 jam

Hasil pemeriksaan Penunjang dan Labiraturium

tanggal pemeriksaan : 19-02-2018/jam 08.00

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


HEMATOLOGI
Hematologi
lengkap 12,8 g/dL 12,3-15,3
Haemoglobin 4,92 10ˆ6u/L 4,10-5,10
Jumlah eritrosit 3,91% 35,0-47,0
Hematokrit 370 10ˆ6u/L 150-450
Jumlah trombosit
MCV, MCH, MCHC
MCV L 79,5 Fl 80,0-96,0
MCH 26,0 pg 26,0-32,0
MCHC 32,7 g/dL 32,0-36,0
RDW-CV 13,1% 11,5-14,5
Eritrosit 0%
berinti% 9,69 10ˆ6u/L 4,50-11,50
Jumlah leukosit
Hitung jenis 0,2% 0,0-2,0
Basofil% L 0,5% 1,0-3,0
Esionofil% 69,4% 50,0-70,0
Neutrofil% 24,1% 18,0-42,0
Limfosit% 5,8% 2,0-11,0
Monosiit% 0,02 10ˆ6u/L 0,00-0,10
Basofil# 0,05 10ˆ6u/L 0,00-0,40
Esionofil# H 6,7 10ˆ6u/L 2,3-6,1
Neutrofil# 0,80-4,80
2,34 10ˆ6u/L
Limfosit# 0,45-1,30
Monosit# 0,56 10ˆ6u/L
IG% 0,2%

KIMIA DARAH
Gula Sewaktu 90 mg/dL 80-120
Urea darah 17,0 mg/dL 17,0-43,0
Kreatinin darah 0,60 mg/dL 0,60-1,10
Analisa gas
darah
pH 7,430 7,350-7,450
PCO2 39,0 mmHg 35,0-45,0
PO2 L 51,0 mmHg 80,0-100,0
Natrium 138,0 mmol/L 135,0-148,0
Kalium L 2,80 mmol/L 3,50-4,50
Ion kalsium L 0,645 mmol/L 1,150-1,350
HCO3 25,9 mmol/L
TCO2 27,1 mmol/L
BEecf 1,6 mmol/L
SO2(c) 87,0 % 75,0-99,0
AaDO2 50,0 mmHg
PAO2 101,0 mmHg
Suhu tubuh 37,00C
FIO2 21%
Interpretasi

1. MCV rendah bisa menyebabkan anemia dan menetukan jenis


anemia
2. Esionofil rendah menyebabkan rentan terkena alergi
3. Neutrofil tinggi bisa menyebabkan infeksi
4. PO2 rendah bisa menyebabkan terjadinya Hipoksemia,
pasien tidak bernapas sdequat
5. Kalium kurang bisa menyebabkan kerusakan fungsi
otot,sel tubuh dan saraf
6. Ion kalsium kurang bisa menyebabkan lemas dan penyakit
pada tulang
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Paraf


1 DS: Hipertropi Ketidakefektifan
- Klien mengatakan ventrikel kiri pola napas
sesak napas
- Klien mengatakan
menderita sesak Kontraktilitas
sejak umur 24 jantung menurun
tahun
DO:
- Tampak napas Penurunan
cepat dan kardiak output
menggunakan otot
bantupernapasan
- Gerakan Penurunan darah
pernapasan klien dan O2 ke paru
menggunakan otot
bantu pernapasan
yaitu Dispnea
Intercostal dan
retraksi dinding
dada terlihat Hiperventilasi
saat bernapas
- TTV : Ketidakefektifan
TD : 90/70 mmHg pola napas
N :78 x/m
S : 36,5 0C
RR :27 x/m irama
ireguler
- Terdengar suara
whizing saat
auskultasi paru

2 DS : Asma sering Ansietas


- klien mengatakan kambuh
takut dengan
keadaan
kesehatannya Klien menganggap
DO : penyakitnya
- klien tampak sebagai ancaman
tidak fokus pada kesehatanya
saat di ajak
bicara
- kontak mata Perasaan
buruk, kadang gelisah,
melihat tapi khawatir
sepintas saja
- saat ditanya
klien ragu-ragu Ansietas
dalam menjawab
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan


hiverpentilasi ditandai dengan Klien mengatakan sesak napas
Klien mengatakan menderita sesak sejak umur 24 tahun, Tampak
napas cepat dan menggunakan otot bantupernapasan, Gerakan
pernapasan klien menggunakan otot bantu pernapasan yaitu
Intercostal dan retraksi dinding dada terlihat saat
bernapas, tanda-tanda vital ; TD : 90/70 mmHg, N :78 x/m, S
: 36,5 0C, RR :27 x/m irama ireguler, Terdengar suara
whizing saat auskultasi paru
2. Ansietas berhubungan dengan kekambuhan penyakit ditandai
dengan klien mengatakan cemas jika sesaknya akhir-akir ini
aering kambuh, Klien tampak cemas dengan sakitnya, Klien
tampak gelisah
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATA

(NIC & NOC)

NO. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF


DX
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen pola napas
selama 2x24 jam diharapkan pola napas a. posisikan pasien a. untuk
klien kembali normal dengan kriteria untuk memaksimalkan memaksimalkan
hasil : ventilasi ventilasi udara
- Status penyapihan ventilasi b. motivasi klien untuk masuk ke jalan
mekanik: dewasa bernapas pelan, napas
- Status pernapasa: kepatenan jalan dalam,berputar dan b. untuk mengatur
napas batuk pola napas klien
- Status pernapasa: ventilasi c. instruksikan agar teratur
Batasan karakteristik bagaimana agar bisa c. untuk
- Bradipnea melakukan batuk memaksimalkan
- Dispnea efektif pengeluaran sekret
- Fase ekspirasi memanjang d. auskultasi suara d. untuk mengetahui
- Ortopnea napas, catat area adanya bunyi
- Penggunaan otot bantu pernapasan ventilasinya yang tambahan paru dan
- Penggunaan posisi tiga titik menurun atau tidak obstruksi jalan
- Peningkatan diameter anterior ada dan adanya suara napas
posterior tambahan e. untuk
- Penurunan kapasitas vital e. ajarkan pasien cara memaksimalkan
- Penurunan tekanan ekspirasi dan menggunakan inhalar inhalasi agar
insprasi sesuai resep sekret mudah
- Penurunan ventilasi semenit sebagaimana mestinya keluar
- Pernapasan bibir memosisikan klien f. untuk mengetahui
- Pernapasan cuping hidung untuk meringankan perubahan RR DAN
- Perubahan ekskurasi dada polanapas sesak napas menghindari
abnormal(mis: irama, f. monitor status terjadinya
frekuensi,kedalaman) pernafasan dan kekuranga oksigen
- Takipnea oksigenasi g. untuk mengetahui
sebagaimana mestinya catatan klinik
perkembangan
Faktor yang berhubungan manajemen asma : pasien
- Ansietas h. memantau pola
- Cedra medula spinalis g. dokumentasikan pernapasan dan
- Deformitas dinding dada pengukuran dasar asma klien
- Deformitas tulang dalam catatan klinik i. untuk meningkatkan
- Disfungsi neuromuskular h. monitor reaksi asma pemahaman klien
- Gangguan muskuloskeletal i. ajarkan teknik yang tentang cara
- Gangguan neurologis(mis: tepat untuk penanganan dan
elektroensefalogram[EEG] positif, menggunakan dampak gaya hidup
trauma kepala, kejang) pengobatan dan yang bisa
- Hiverpentilasi alatnya menyebabkan asma
- Imaturasi neurologis j. motivasi klien untuk j. untuk memantau
- Keletihan memverbalisasi pernapasan dan
- Keletihan otot pernapasan penanganan dan dampak kesulitan dalam
- Nyeri gaya hidup bernapas
- Obesitas monitor pernapasan k. untuk menegtahui
- Posisi tubuh yang menghambat k. monitor kecepatan, pernapasan dan
ekspansi paru irama , kedalaman dan kesulitan bernapas
- Sindrom hipoventilasi kesulitan bernapas l. untuk mengetahui
l. catat pergerakan apakah ada tanda-
dada, catat tanda penggunaan
ketidaksimetrisan, otot bantu dalam
penggunaan otot-otot bernapas
bantu pernapasan, m. untuk memantau
retraksi pada pola pernapasan
supraclavikula dan klien apakah
interkosta monitor pernapasan adequat
suara napas tambahan atau tidak
m. monitor pola
napas(bradipneu,
takipnea,
hiperventilasi,
pernapasan kusmaul,
respirasi biot dan
pola ataxic)
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan bimbingan antisipasif
selama 2x24 jam diharapkan ansietas a. bantu klien a. membantu untuk
terkontrol dengan kriteria hasil : mengidentifikasi mempersiapkan
- Tingkat kecemasan kemungkinan klien menerima
- Tingkat kecemasan sosial perkembangan situasi kemungkinan
- Kontrol kecemasan diri krisis yang akan terjadinya
- Konsetrasi terjadi dan efek dari situasi-situasi
- Koping krisi yang bisa yang krisis dengan
Batasan karakteristik berdampak pada klien kondisi
perilaku dan keluarga kesehatannya
- Agitasi b. instruksikan klien b. agar klien
- Gelisah mengenai perilaku dan mengetahui tentang
- Gerakan ekstra perkembangan dengan perkembangan
- Insomnia cara yang tepat perilakunya
- Kontak mata yang buruk c. berikan informasi c. untuk
- Melihat sepintas mengenai harapa- meninggkatkan
- Mengekspresikan kekhawatiran harapan yang harapan klien
karena perubahan dslsm peristiwa realististerkait dengan kondisinya
hidup dengan perilaku sekarang
- Penurunan produktivitas pasien d. meningkatkan
- Perilaku mengintai d. latih teknik yang kenyamanan dan
- Tampak waspada digunakan untuk kebiasaan terhadap
afektif beradaptasi terhadap perkembangan
- Berfokus pada diri sendiri perkembangan situasi situasi sakitnya
- Distres krisis dengan klien
- Gelisah secara tepat
- Gugup pengurangan kecemasan
- Kesedihan yang mendalam e. gunakan pendekatan e. memberikan
- Ketakutan yang tenang dan kenyamanan pada
- Menggemerutukan gigi meyakinkan klien
- Menyesal f. nyatakan dengan jelas f. agar klien
- Peka harapan terhadap mengetahui
- Perasaan tidak adekuat perilaku klien harapan-harapan
- Putus asa g. berikan informasi terhadap
- Ragu faktual terkait perilakunya
- Sangat khawatir penyakit, perawatan g.
- Senang berlebihan dan penanganan
Fisiologis h. berada di sisi klien h.
- Gemetar untuk meningkatan
- Peningkatan keringat rasa aman dan
- Peningkatan ketegangan mengurangi ketakutan
- Suara bergetar i. dorong keluarga untuk
- Tremor mendampingi klien
- Tremor tangan dengan cara yang
- Wajah tegang tepat

peningkatan koping
j. bantu klien dalam
mengidentifikasi
tujuan jangka panjang
dan jangka pendek
yang tepat
k. berikan penilaian dan
diskusikan respon
alternatif terhadap
situasi yang ada
terapi relaksasi
l. gambarkan
rasionalisasi dan
manfaat relaksasi
serta jenis
relaksasi(mis: musik,
meditasi, bernapas
dengan ritme dll)
m. ciptakan lingkungan
yang tenang dan tanpa
distraksi dengan
lampu redup dan suhu
lingkungan yang
nyaman jika
memungkinkan
n. dorong klien untuk
mengambil posisi yang
nyaman dengan pakaian
longgar dan mata
tertutup

IMPLEMENTASI

NO DX HARI/TGL/JAM IMPLMENTASI EVALUASI PARAF


1 Senin/19-02-18/ 19∙ Manajemen pola napas S : klien mengatakan
00 a. memposisikan pasien untuk masih sesak napas
memaksimalkan ventilasi O : tampak napas klien
b. memotivasi klien untuk cepat, menggunakan otot
bernapas pelan, bantu pernapasan dan
dalam,berputar dan batuk retraksi dinding dada
c. instruksikan bagaimana agar TD:90/70
bisa melakukan batuk N :78 x/m
efektif S : 36,70C
d. auskultasi suara napas, RR: 26 X/m
catat area ventilasinya A : masalah belum
yang menurun atau tidak ada teratasi
dan adanya suara tambahan P : pertahankan
e. memonitor status pernafasan intervensi
dan oksigenasi sebagaimana a,b,c,d,e,f,g,h,i,j
mestinya
manajemen asma :

f. memonitor reaksi asma


g. mememotivasi klien untuk
memverbalisasi penanganan
dan dampak gaya hidup
monitor pernapasan
h. memonitor kecepatan, irama
, kedalaman dan kesulitan
bernapas
i. mencatat pergerakan dada,
catat ketidaksimetrisan,
penggunaan otot-otot bantu
pernapasan, retraksi pada
supraclavikula dan
interkosta monitor suara
napas tambahan
j. memonitor pola
napas(bradipneu, takipnea,
hiperventilasi, pernapasan
kusmaul, respirasi biot dan
pola ataxic)

2 Senin/19-02-18/ 19∙ Akupressur S : klien mengatakan


00 a. melakukan skrining untuk tenggorokan masih nyeri
mengetahui indikasi, O : tampak memegang
misalnya adanya benturan, tenggoran dan meringis
jaringan parut, infeksi, A : masalah belum
kondisi jantung yang serius teratasi
P : pertahankan
pemberian analgetik intervensi
b. menentukan lokasi, a,b,c,d,e,f,g,h,i
karakteristik, kualitas,
dan keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
c. mengecek perintah
pengobatan meliputi
obat,dosis,dan frekuensi
obat analgesik yang
diresepkan
d. memonitoor tanda-tanda
vital sebelum dan sesudah
memberikan analgesik

Manajemen nyeri
e. melakukan pengkajian nyeri
komperhensif
f. mengobservasi adanya
petunjuk nonverbal mengenai
ketidaknyaman tertama pada
mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara
efektif
g. menggali pengetahuan klien
dan kepercayaan diri
mengenai nyeri
h. menggali bersama klien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau memperberat
nyeri
i. membantu keluarga dalam
mencari dan menyediakan
dukungan

3 Senin/19-02-18/ 19∙ bimbingan antisipasif S : klien mengatakan


00 a. membantu klien masih merasa cemas
mengidentifikasi O : klien tampak gelisah
kemungkinan perkembangan A : masalah belum
situasi krisis yang akan teratasi
terjadi dan efek dari krisi P : pertahankan
yang bisa berdampak pada intervensi
klien dan keluarga a,b,c,d,e,f,g,h
b. memberikan informasi
mengenai harapa-harapan
yang realististerkait
dengan perilaku pasien
pengurangan kecemasan
c. menyatakan dengan jelas
harapan terhadap perilaku
klien
d. memberikan informasi
faktual terkait penyakit,
perawatan dan penanganan
e. mendorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan
cara yang tepat

peningkatan koping
f. memberikan penilaian dan
diskusikan respon
alternatif terhadap situasi
yang ada
terapi relaksasi
g. menggambarkan rasionalisasi
dan manfaat relaksasi serta
jenis relaksasi(mis: musik,
meditasi, bernapas dengan
ritme dll)
h. mendorong klien untuk
mengambil posisi yang
nyaman dengan pakaian
longgar dan mata tertutup
IMPLEMENTASI

NO DX HARI/TGL/JAM IMPLMENTASI EVALUASI PARAF


1 Selasa/20-02-18/ Manajemen pola napas S : klien mengatakan
15∙ 00 k. memposisikan pasien untuk napas sudah kembali
memaksimalkan ventilasi normal
l. memotivasi klien untuk bernapas O : klien tampak
pelan, dalam,berputar dan batuk bernapas normal tanpa
m. instruksikan bagaimana agar retraksi dinding dada
bisa melakukan batuk efektif TD:90/80 mmHg
n. auskultasi suara napas, catat N :79 x/m
area ventilasinya yang menurun S :36,50C
atau tidak ada dan adanya suara RR: 20 X/m
tambahan A : masalah teratasi
o. memonitor status pernafasan dan P : intervensi
oksigenasi sebagaimana mestinya dihentikan
manajemen asma :

p. memonitor reaksi asma


q. mememotivasi klien untuk
memverbalisasi penanganan dan
dampak gaya hidup
monitor pernapasan
r. memonitor kecepatan, irama ,
kedalaman dan kesulitan
bernapas
s. mencatat pergerakan dada, catat
ketidaksimetrisan, penggunaan
otot-otot bantu pernapasan,
retraksi pada supraclavikula
dan interkosta monitor suara
napas tambahan
t. memonitor pola napas(bradipneu,
takipnea, hiperventilasi,
pernapasan kusmaul, respirasi
biot dan pola ataxic)
2 Selasa/20-02-18/ Akupressur S : klien mengatakan
15∙ 00 j. melakukan skrining untuk nyeri tenggorokan
mengetahui indikasi, misalnya sudah tida terasa
adanya benturan, jaringan lagi
parut, infeksi, kondisi jantung O : klien tanpak
yang serius segar dan tidak
meringis lagi
pemberian analgetik A : masalah teratasi
k. menentukan lokasi, P : intervensi
karakteristik, kualitas, dan dihentikan
keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
l. mengecek perintah pengobatan
meliputi obat,dosis,dan
frekuensi obat analgesik yang
diresepkan
m. memonitoor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah memberikan
analgesik

Manajemen nyeri
n. melakukan pengkajian nyeri
komperhensif
o. mengobservasi adanya petunjuk
nonverbal mengenai
ketidaknyaman tertama pada
mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
p. menggali pengetahuan klien dan
kepercayaan diri mengenai nyeri
q. menggali bersama klien faktor-
faktor yang dapat menurunkan
atau memperberat nyeri
r. membantu keluarga dalam mencari
dan menyediakan dukungan
3 Selasa/20-02-18/ bimbingan antisipasif S : klien mengatakan
15∙ 00 i. membantu klien mengidentifikasi sudah tidak takut dan
kemungkinan perkembangan cemas lagi karena
situasi krisis yang akan kondisi sudah membaik
terjadi dan efek dari krisi O : klien segar dan
yang bisa berdampak pada klien senang
dan keluarga A : masalah teratasi
j. memberikan informasi mengenai P : intervensi
harapa-harapan yang dihentikan
realististerkait dengan
perilaku pasien

pengurangan kecemasan
k. menyatakan dengan jelas harapan
terhadap perilaku klien
l. memberikan informasi faktual
terkait penyakit, perawatan dan
penanganan
m. mendorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan cara
yang tepat

peningkatan koping
n. memberikan penilaian dan
diskusikan respon alternatif
terhadap situasi yang ada
terapi relaksasi
o. menggambarkan rasionalisasi dan
manfaat relaksasi serta jenis
relaksasi(mis: musik, meditasi,
bernapas dengan ritme dll)
p. mendorong klien untuk mengambil
posisi yang nyaman dengan
pakaian longgar dan mata
tertutup
EVALUASI

NO DX HARI/TGL/JAM EVALUASI PARAF

1 Selasa/20-02-18/ S : klien mengatakan napas sudah kembali normal


O : klien tampak bernapas normal tanpa retraksi dinding
20 ∙ 00 dada
TD:90/80 mmHg
N :79 x/m
S :36,50C
RR: 20 X/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

2 Selasa/20-02-18/ S : klien mengatakan nyeri tenggorokan sudah tida terasa


lagi
20 ∙ 00 O : klien tanpak segar dan tidak meringis lagi
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

3 Selasa/20-02-18/ S : klien mengatakan sudah tidak takut dan cemas lagi


karena kondisi sudah membaik
20 ∙ 00 O : klien segar dan senang
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

You might also like