Professional Documents
Culture Documents
Resensi Effect of Flame Hardening and Various Quenching Medium On The Mechanical and Metallurgical Properties of Grey Cast Iron Lathe Bed
Resensi Effect of Flame Hardening and Various Quenching Medium On The Mechanical and Metallurgical Properties of Grey Cast Iron Lathe Bed
Resensi Effect of Flame Hardening and Various Quenching Medium On The Mechanical and Metallurgical Properties of Grey Cast Iron Lathe Bed
ABSTRAK
Grey Cast Iron adalah bahan yang paling umum digunakan di Lathe Bed. Sifat-sifat Grey
Cast Iron sebelum dan sesudah proses flame hardening untuk media quenching yang berbeda
dipelajari dan dianalisis. Ketiga media quenching yang digunakan adalah air, polimer dan sherol.
Perilaku struktural mekanik dan mikro dari material ditentukan dan dievaluasi untuk spesimen
mentah dan dengan perlakuan. Sifat – sifat berikut yang diuji; sifat kekerasan, aus dan ketahanan
korosi. Kekerasan diuji dengan menggunakan mesin pengujian kekerasan Rockwell, ketahanan
aus dan korosi diuji masing – masing menggunakan pin pada disk apparatus dan alat uji semprot
garam netral. Struktur mikro ditentukan dengan menggunakan mikroskop metalurgi.
KATA KUNCI: Flame Hardening, Media Quenching, Air, Polimer dan Sherol.
TUJUAN
Mengamati sifat material sebelum dan sesudah flame hardening.
Mempelajari efek dari bermacam media quenching pada sifat material dari grey cast iron.
Mempelajari dan menganalisis mikrostruktur nya.
ALAT
Mesin Bubut.
Oxy-Acetylene flame thrower.
Dapur Induksi.
Rockwell Hardness Testing Machine; tipe indenter Diamond penetrator dengan sudut 120°
dan jari – jari 0.2 mm.
Pin pada Disk Apparatus.
Alat uji semprot garam netral (Neutral salt spray test apparatus).
Mikroskop metalurgi.
BAHAN
Spesimen besi cor abu – abu (grey cast iron) ISO Grade 250 berbentuk batang, sebanyak 10
kali pengambilan data dengan specimen ini dengan masing – masing spesimen yang diuji
akan menjadi subyek pengujian; dimensi diameter 8 mm dan panjang 30 mm.
Air.
Polimer (Servo quench 11).
Sherol (MAK sherol B).
Larutan NaCl.
CARA KERJA
Batangan besi cor abu – abu (ISO Grade 250) dibuat dengan dimensi diameter 8 mm
menggunakan mesin bubut dan potong hingga memiliki panjang 30 mm. Spesimen disiapkan
dengan jumlah 10. Masing – masing sampel akan menjadi subyek pengujian proses
perlakuan panas dan pengujian mekanis.
Oxy-Acetylene flame digunakan untuk proses flame hardening secara manual. Temperature
yang diperlukan untuk pengujian sekitar 1000 derajat Celcius. Jarak aman sekitar 8-10 mm.
Flame hardening langsung diikuti oleh proses pendinginan (quenching). Specimen dengan
perlakuan didinginkan dengan media pendinginan masing – masing menggunakan
temperature ruangan sebagai berikut :
1. Water
2. Polymer (Servo quench 11)
3. Sherol (MAK sherol B)
Proses perlakuan panas terakhir yaitu tempering, specimen dengan perlakuan dipanaskan
didalam dapur induksi selama dua jam dan dipertahankan dengan temperatur 2000oC. Lalu
didinginkan pada termperatur ruangan secara bertahap.
Setelah tempering specimen diuji kekerasan, kerahanan aus dan korosi. Dan mikrostruktur
dari masing – masing variasi quenching diamati.
HASIL
Uji Rockwell Hardness
Material yang digunakan : Grey cast iron GD 250.
Tipe Indenter: Diamond penetrator sudut kemiringan 120°dan jari – jari 0.2 mm.
Beban: 150 Kgf.
Hasil pengujian kekerasan sebagai berikut :
Material mentah 26
Air 43
Polimer 48
Sherol B 41