Tray Dryer Teori

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

TRAY DRYER

1. Tujuan percobaan :
- Mahasiswa dapat menentukan kondisi variable variable proses operasi pengeringan yang
diperlukan untuk mendapatkan operasi pengeringan yang optimum
- Mahasiswa dapat menenerangkan tahap-tahap pengeringan dalam kurva pengeringan
- Mahasiswa dapat menggunakan Pyschometric Chart
- Mahasiswa dapat memprediksi laju pengeringan padatan basah dalam suatu persamaan
empiris
- Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar mekanisme pengeringan
- Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel, variasi T, dan variasi laju alir udara terhadap
laju pengeringan
2. Pengeringan : pemisahan air dalam jumlah sedikit dari padatan
Evaporasi : pemisahan air dalam jumlah banyak dari padatan
Dikeringin  kurangin biaya transport, hindari kerusakan, dan agar bahan cocok untuk diproses
lebih lanjut
Bisa buat beragam jenis dan sifat bahan padatan  banyak jenis tray dryer. Umumnya pake laju
alir udara untuk ngeringin  psychometric jadi penting.
3. Parameter fisis pengeringan :
- Suhu (wet bulb, dry bulb, dew point)
- Kelembaban (relative n absolut)
- Tekanan uap
- Volume spesifik dan kapasitas panas spesifik
- Entalpi
- Tekanan barometric dll
4. Air dalam bahan padat :
- Unbounded water : air ada disela-sela pori-pori padatan karena adanya tegangan
permukaan. Tekanan uap dan panas laten penguapan sama dengan air murni
- Bounded water : air yang berinteraksi atau teradsorpsi oleh permukaan padatan. Tekanan
uap lebih rendah dari air  bahan padatan basah tadi kontak dgn udara akan menghasilkan
kadar air tertentu pada padatan (equilibrium moisture contect). Jadi batas yg bisa kita
keringin adalah sampai titik EMC (di kurva perpotongan EMC dan relative humidity) dan air
yg keluar dari padatan basah = air bebas
5. Kurva laju pengeringan vs air bebas :

6. Kurva kandungan air vs waktu :


Keterangan buat dua grafik di atas :
AB : warm up
BC : kondisi dimana laju pengeringan tetap
C : critical moisture content
CD : kondisi dimana laju pengeringan mengalami penurunan pertama
DE : kondisi dimana laju pengeringan mengalami penurunan kedua
E : kondisi dimana padatan menjadi tak jenuh
7. Laju pengeringan  laju transfer panas ke permukaan penguapan. Saat steady, dibalance dgn
laju transfer massa air ke udara pengering. Rumus kecepatan pengeringan bila hanya dianggap
faktor HT hanya konveksi :
q T −T i
Rc= =h =ky Mb( H i −H)
A lamda lamda
Apabila terdapat faktor konduksi, konveksi, dan radiasi :
q ( h+U Ic )( T −T i ) + h(T −T i)
Rc= = =ky Mb( H i−H )
A lamda lamda
8. Tray dryer : buat ngeringin bahan yang membutuhkan wadah  sabun, farmasi, dll.
9. Prosedur :
- Kurva pengeringan : timbang pasir, kasih air, taro pasir basah di 4 tray setinggi 10 cm dan
timbang, atur pemanas maksimum dan pengontrol kecepatan udara di tengah. Catet berat
pasir per interval waktu, buat table berat bahan kering, waktu, berat bahan bersih,
kandungan air, laju pengeringan; bisa dpt kurva air vs waktu dan air vs laju pengeringan
- Ukuran partikel : sediain 2 ukuran, timbang tray catet luas permukaan, taro pasir timbang,
kasih air inget vol air dan timbang pasir basah, atur pemanas dan pengontrol, catet berat
pasir, kecepatan udara, temperature wet dan dry di interval tertentu
- Kecepatan udara pengering : timbang tray catet luas permukaan, taro pasir timbang, kasih
air inget vol air dan timbang pasir basah, atur pemanas dan pengontrol variasi 1, catet berat
pasir, kecepatan udara, temperature wet and dry di interval tertentu, ulangin buat variasi
pengontrol
- Temperature : timbang tray catet luas permukaan, taro pasir timbang, kasih air inget vol air
dan timbang pasir basah, atur pengontrol dan pemanas variasi 1, catet berat pasir,
kecepatan udara, temperature wet and dry di interval tertentu, ulangin buat variasi pemanas
- Psychometric : timbang pasir, kasih air, taro pasir basah di 4 tray setinggi 10 cm dan timbang,
atur pemanas maksimum dan pengontrol kecepatan udara di tengah, ukur temperature dry
and wet di upstream fan, upstream tray, dan downstream tray; plot lintasan kelembaban T di
psychometric chart selama laju konstan, hitung laju pengeringan  m = v rho A (H3 – H2)
- Energi pada proses pengeringan : bandingkan energi untuk penguapan, energi hilang, energi
untuk pemanasan udara pengering, energi untuk mengerakkan udara pengering
- Pengaruh HT konduksi dan radiasi : evaluasi harga hc hr Uk
- Koefisien MT : evaluasi koef MT berdasarkan koef HT
10. Alat : tray dryer, timbangan, anemometer, thermometer, baki/tray
Bahan : air, pasir 2 ukuran
11. Data yang divariasikan : ukuran partikel, laju udara, temperature
12. Data yang didapatkan :
- Kondisi operasi :
a. Air flow control
b. Temperature
c. Ukuran partikel
- Berat :
a. Berat tray kosong
b. Berat tray + pasir kering
c. Berat tray + pasir basah
d. Berat pasir kering
- Data pengamatan :
a. Pada percobaan ukuran partikel dan laju alir:

b. Pada percobaan temperature :

13. Psychometric chart :


14. Pengolahan data :
- Pengukuran kandungan air :
berat pasir +tray selama pengamatan ( W i ) −berat pasir kering dalamtray ( W st )
kandungan air ( X i )=
berat pasir (W s)
a. Masukin rumus lalu buat table :

b. Lalu buat kurva Xi terhadap t


- Perhitungan laju pengeringan :

Dimana

a. Masukin rumus lalu buat table :


b. Buat kurva Ri vs Xi (Xi-nya pake yg atas)
- Perhitungan laju penguapan :
mi=V i ρA ∆ H
Dimana :

Rho = 0,00117 g/cm3


Kelembaban downstream upstream didapat dari baca psychometric chart dgn input suhu dry
and wet dan output % kelembaban
a. Masukin ke rumus lalu buat table :

b. Buat kurva Mi vs Xi
15. Grafik penguapan vs air gaada scr teori gitu coba liat di tanggokan tp kayak beda2 gt sih

You might also like