Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 31

VARIABEL PENELITIAN

RANI BASTARI ALKAM, ST., MT.


OUTLINE PERKULIAHAN
Jadwal Materi
Kuliah Ke-9 Variabel Penelitian

Kuliah Ke-10 Instrumen Penelitian

Kuliah Ke-11 Subjek Penelitian

Kuliah Ke-12 Data dan Penyajiannya

Kuliah Ke-13 Analisis dan Interpretasi Data

Kuliah Ke-14 Penulisan Daftar Pustaka dan Lampiran

Kuliah Ke-15 Penulisan Laporan Penelitian

Kuliah Ke-16 - Ujian Akhir Semester-


Variabel Penelitian

 Variabel Penelitian

 Jenis-jenis Variabel Penelitian

 Pengukuran Variabel

 Definisi Operasional Variabel

 Skala Pengukuran Variabel


 VARIABEL ADALAH KONSEP YANG Contoh:
MEMPUNYAI BERMACAM-MACAM NILAI
(Nasir, 1983)  Berat badan
 Warna
 VARIABEL ADALAH APAPUN YANG DAPAT  Produksi padi
MEMBEDAKAN ATAU MEMBAWA VARIASI
PADA NILAI (Uma Segaran, 2006)  Pendapatan petani
 Volume lalu lintas
 VARIABEL ADALAH ATRIBUT OBYEK YANG  Kuat tekan beton
MEMPUNYAI VARIASI ANTARA SATU
DENGAN LAINNYA (Sugiono, 2006)  Kinerja jaringan irigasi
Pengertian Variabel
 Variabel adalah suatu ciri, sifat, karakteristik
atau keadaan yang melekat pada beberapa
subjek, orang, atau barang yang dapat
berbeda-beda intensitasnya, banyaknya atau
kategorinya.
 Contoh; Ada 10 orang mahasiswa. kepada
mereka ditanya tentang berapa usia saat ini.
Jawaban masing-masing orang ternyata
berbeda-beda maka ini disebut variabel.
 Contoh: Berat badan
Jika setiap orang memiliki BB yang berbeda
 variabel
Jika semua orang memiliki BB yang sama
 bukan variabel
Variabel dan Data Penelitian

 Variabel penelitian akan diterjemahkan


menjadi data penelitian.
 Data penelitian merupakan hasil
pengumpulan dari variabel penelitian.
 Penelitian dapat berjalan jika dalam
penelitian itu ada variabel penelitian dimana
variabel itu yang akan dijadikan sebagai
objek dari penelitian.
 Dengan kata lain prinsip yang dilakukan
dalam penelitian salah satunya adalah
mengumpulkan data-data yang dibentuk dari
variabel penelitian.
Jenis Variabel Penelitian
• Variabel Bebas
Berdasarkan • Variabel Terikat
• Variabel Moderating
Fungsinya • Variabel Intervening
• Variabel Kontrol

VARIABEL Berdasarkan • Variabel Diskrit


PENELITIAN Sifat Nilainya • Variabel Kontinu
• Variabel Kategori

Berdasarkan • Variabel Aktif


Perlakuan • Variabel Atribut
Variabel
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)

 Variabel Bebas (Independent variable)


Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel
lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,


eksougen.

Contoh:
“komposisi campuran” adalah variable bebas yang dapat
dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja campuran beraspal”.
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)

 Variabel Terikat (Dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau


menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat adalah variabel yang faktornya diamati dan


diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas.

Contoh pada judul penelitian: pengaruh mutu kayu terhadapa


kekuatan struktural bangunan kayu, maka variabel terikatnya
adalah ” kekuatan struktural bangunan kayu”.
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)
 Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah
variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat.

Contoh:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran pengendara
dalam berlalu-lintas
Variabel bebas: promosi
Variabel terikat: kesadaran pengendara dalam berlalu-lintas
Variabel moderat: media promosi
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)
 Variabel Pengganggu (intervening variable)
 Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi, dalam hal ini
memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati.
 Variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit
pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi
hubungan antara varaibel bebas dan terikat yang sedang diteliti.

Kegiatan Prestasi
Motivasi
Laboratorium Belajar

var bebas var intervening var terikat


Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)

Contoh Variabel Pengganggu


 Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka
kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin
meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel terikat: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar

 Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan


pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel terikat: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Fungsinya)

 Variabel kontrol (Control variable)


Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh
peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di
kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Contoh: hubungan antar variabel

PENGUATAN MODAL KINERJA USAHA


VAR. INDEPENDEN VAR. DEPENDEN

KAPABILITAS
MANAJERIAL
var. moderator
Contoh: hubungan antar variabel

Budaya lingkungan
Tempat tinggal
Var.moderator

Penghasilan
Harapan hidup
Gaya Hidup
(var. independen) Var. intervening
Var. dependen
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Sifat Nilainya)

 Variabel diskrit: nilainya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk


pecahan, ex: jumlah anak

 Variabel kontinu: dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan, ex:


suhu badan

 Variabel kategori: variabel yang karakteristiknya tidak mungkin


dalam bentuk angka misalnya agama yang dianut, islam,kristen
dll.
Jenis Variabel Penelitian
(Berdasarkan Perlakuan Variabel)
 Variabel aktif (variabel nonsubjek)

Adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan),


seperti temperature, waku perendaman briket, dll.

 Variabel atribut (variabel subjek)

Adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi yaitu peneliti


tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut
variabel pada subjek penelitian, seperti umur, tingkat
kecerdasan, status sosial.
Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel merupakan tahap awal
dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.
Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap
menjawab pertanyaan
"bagaimana cara untuk mengukur variabel
tersebut"?
Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan;
"apa yang diukur" atau
"bagaimana cara merubah konsep, dan
"apa alat ukurnya".
Pengukuran Variabel

 Mengukur adalah sebuah proses


kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan
pengukuran berkaitan dengan jumlah,
dimensi atau taraf dari sesuatu
obyek/gejala yang diukur.
 Hasil dari pengukuran itu biasanya
dilambangkan dalam bentuk bilangan.
 Posedur pengukuran variabel dimulai
dari pembuatan definisi operasional
konsep variabel.
Definisi Operasional Variabel

 Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah


dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.
 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami
kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar
variable yang masih bersifat konseptual.
Definisi Operasional Variabel
 Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi operasional itu
melekatkan arti pada suatu konsep variabel dengan cara
menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu
untuk mengukur suatu konsep variabel itu.
 Atau dengan ungkapan lain, definisi operasional merupakan
spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau
memanipulasaikannya. Suatu contoh definisi operasional yang
sederhana (kasar) dari konsep ‘inteligensi’ adalah skor yan dicapai
pada tes intelegensi X.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional

Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada


operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat
terjadi.

Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat


membuat gejala menjadi nyata.

Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang


dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada
situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang
sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat
mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional

Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada


bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya
atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik
dinamisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang


yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional

Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada


penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang


yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa
asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai
kemampuan menghitung secara cepat.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional

Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut


sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat kriteria unik
yang dapat diamati.
Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin
bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak
memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin
menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah
pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap
Pendapatan Hotel X?”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory
maupun praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan


apa yang anda maksud dengan pendapatan,
pendapatan apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
Skala Pengukuran Variabel
(Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)
1. Skala Nominal
Adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan
subyek kedalam katagori atau kelompok.

Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2


katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat
dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.
Skala Pengukuran Variabel
(Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)
2. SKALA ORDINAL
Skala Ordinal tidak hanya menyatakan kategori tapi juga
menyatakan peringkat/tingkatan kategori tersebut.
Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan, responden
diminta untuk memberikan urutan alternatif jawaban yang
paling sesuai.

Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi


Responden :
1. Sangat Penting, 2. Penting, 3. Kurang Penting, 4. Tidak
Penting
Skala Pengukuran Variabel
(Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)

3. SKALA INTERVAL
Skala Interval adalah data yang digunakan untuk
membedakan, menunjukkan tingkatan, mempunyai
jarak/interval yang sudah pasti, tetapi belum memiliki nilai 0
yang mutlak
Contoh :
 Temperatur Udara 0ºC, 25ºF, 100ºC
 Waktu: pukul 00.00, pukul 16.00
Skala Pengukuran Variabel
(Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)

4. SKALA RASIO
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi,
dimana memiliki nilai nol yang orisinal.
• Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan
aset perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B
adalah 2 : 1.
• Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio, tinggi badan 180 Cm
dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi
badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan Bahwa : tinggi
badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.

You might also like