Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Memulai Startup Selagi Kuliah

Why Not ?
Belajar sesuai program studi masing-masing adalah suatu kewajiban mahasiswa atas
tanggungjawabnya, namun menjadi mahasiswa biasa-biasa saja atau tak biasa-biasa saja
adalah pilihan masing-masing mahasiswa. Menjadi mahasiswa tak biasa-biasa saja itulah
yang dipilih Arief Faqihudin atau yang lebih dikenal dengan nama Faqih salah seorang
mahasiswa Teknik Mesin UGM. Arief Faqihudin sendiri adalah CEO dari COASS yang
merupakan sebuah jasa yang mempertemukan antara koass kedokteran gigi dengan pasiennya.
Awal mula dari Arief Faqihudin terjun ke dunia startup adalah banyaknya masalah
yang ada di Indonesia mulai ketika kita bangun tidur sampai kita tidur. Salah satu masalah yang
akhirnya membuat Arief Faqihudin merilis COASS adalah masalah kesehatan gigi di
Indonesia. Permasalahan ini sangat kompleks yang mana mengutip dari data riset yang
dilakukan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan 7 dari 10 orang
Indonesia mengalami masalah gigi, belum juga dengan masalah perawatan gigi yang sangat
mahal. Alih-alih terjun ke bidang teknik mesin, Arief Faqihudin justru terjun ke dunia
kedokteran gigi. Hal tersebut karena menurutnya anak teknik mesin tidak harus menyelesaikan
masalah teknik mesin, tapi bisa ke bidang lain, tergantung seberapa kita peka terhadap
permasalahan di sekitar kita.
COASS mulai dirilis pada bulan November 2016 silam. Tentu sebagai startup yang
masih dalam tahap embrio banyak jalan terjal yang harus dilalui, jalan terjal yang mungkin saja
berujung pada kegagalan. Namun, hal yang memotivasi Arief Faqihudin ketika melewati jalan
terjal itu adalah gagal itu bukanlah lawan dari sukses, melainkan gagal itu adalah bagian dari
sukses. Ketika kita ingin sukses, kita harus melalui suatu jalan terjal yang mungkin berujung
ke kegagalan tersebut. Gagal ataupun banyak orang yang tidak menyukai atas capaian kita
adalah suatu yang biasa dalam bisnis startup. Hal itulah yang menjadi batu loncatan bagi Arief
Faqihudin dalam mengembangkan bisnis COASS.
Terjun ke dunia startup ketika masih mahasiswa menurut Arief Faqihudin merupakan
pilihan yang tepat baginya. Melalui bisnis startup ini Arief Faqihudin menuturkan banyak
bertemu orang-orang hebat dan belajar banyak dari mereka. Orang- orang hebat itu seperti CEO
AirAsia, CEO Schlumberger, bahkan mantan wakil presiden Republik Indonesia bapak
Boediono. Pengalaman bertemu orang-orang hebat itu bukanlah sesuatu yang didapat oleh
mahasiswa biasa-biasa saja. Selain itu melalui COASS ini menghasilkan banyak prestasi bagi
Arief Faqihudin di antaranya adalah juara ke-4 dalam Asia Social Innovation Awards 2016,
juara pertama ESPRIEX Business Model Competition ASEAN 2017, dll.
Arief Faqihudin mengajak mahasiswa yang ingin memulai startup jangan ragu untuk
memulai, karena pada tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Bonus
demografi adalah dimana populasi usia produktif 70% dan tidak produktif 30%. Sehingga
bonus demografi ini harus benar-benar kita (bangsa Indonesia ) manfaatkan, jangan sampai
kita menjadi penonton di negeri sendiri, dimana perekonomian dikuasai oleh bangsa asing.
Maka dari itulah tidak ada salahnya kita membuka bisnis startup dari sekarang untuk
menyiapkan bonus demografi tersebut.
Terakhir, Arief Faqihudin memberikan pesan kepada para mahasiswa atau masyarakat
umum yang ingin memulai atau tengah menjalankan bisnis startup. Pertama mengacu pada
kata-kata Simon Sinek yaitu bisnis startup berawal dari why, yaitu tanya kepada diri sendiri
kenapa membuat bisnis startup tersebut ? Kemudian berlanjut ke howyaitu bagaimana kamu
akan mewujudkannya dan yang terakhir adalah what, apa langkah-langkahmu dalam
mewujudkan hal tersebut. Kedua adalah “all about team”, bisnis startup adalah hasil kerjasama
tim yang solid. Tim yang solid memerlukan pemimpin yang kuat. Manusia itu mempunyai 2
mata dan 2 telinga tapi hanya 1 mulut, hal itu berarti sebagai pemimpin kita harus lebih banyak
mengamati dan mendengar bawahan kita daripada berbicara, itulah prinsip dari Arief
Faqihudin ketika menjadi CEO COASS. Selain itu perlu adanya pertukaran kepercayaan antara
pemimpin dengan bawahan, kepercayaan terjalin karena kita banyak mengamati bawahan kita
baru kita berbicara kepada mereka untuk menciptaan.
Namun yang terpenting dari hal itu adalah jangan takut gagal, karena gagal merupakan
bagian dari sebuah kesuksesan.

You might also like