Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

RESUME ELECTRO CONVULSIF THERAPY (ECT) PADA PASIEN Tn.

S DI
RUANG MADRIM RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Pra Profesi Keperawatan Jiwa

Di Susun Oleh :

Nur Afifatur Rohmah (1303041)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG

2016/2017
RESUME ELECTRO CONVULSIF THERAPY (ECT)
PADA PASIEN DENGANHALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG MADRIM
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Nama perawat yang mengkaji : Nur Afifatur Rohmah


Unit : Rawat Inap
Ruang : Madrim
Tanggal masuk rumah sakit :
Tanggal pengkajian : Senin 10 Januari 2017
Cara pengkajian : Rekam medis dan wawancara kepada klien

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : tahun
Tempat,tanggal lahir :
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat :

II. Alasan Masuk

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran


III. Faktor Predisposisi
Pengkajian Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD : 120/90 mmHg.
N : 90 x/menit.
RR : 21 x/menit.
b. Antropometri
BB : 59 kg.
TB : 162 cm.
c. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik.

IV. Pengkajian Psikososial


a. Genogram

Tn.S

Keterangan :
: klien

: Laki-laki

: Perempuan

……. : tinggal serumah


V. Aspek Medis
a. Diagnosa Medis :
b. Terapi Medis :

VI. Pengertian ECT


ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggerakan aliran listrik dan
menimbulkan kejang pada pada penderita baik tonik maupun klonik. Tindakan ini
adalah bentuk terapi pada klien dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda
yang ditempelkan pada pelipis klien untuk membangkitkan kejang grandmall.

VII. Indikasi ECT


Indikasi terapi kejang listrik adalah klien depresi pada psikosa manik depresi. Klien
schizofrenia stupor katatonik dan gaduh gelisah katatonik. ECT lebih efektif dari
antidepresan untuk klien depresi dengan gejala psikotik (waham, paranoid, dan gejala
vegetatif), berikan antidepresan saja (imipramin 200-300 mg/hari selama 4 minggu)
namun jika tidak ada perbaikan perlu dipertimbangkan tindakan ECT. Mania
(gangguan bipolar manik) juga dapat dilakukan ECT, terutama jika litium karbonat
tidak berhasil. Pada klien depresi memerlukan waktu 6-12x terapi untuk mencapai
perbaikan, sedangkan pada mania dan katatonik membutuhkan waktu lebih lama yaitu
10-20x terapi secara rutin. Terapi ini dilakukan dengan frekuensi 2-3 hari sekali. Jika
efektif, perubahan perilaku mulai kelihatan setelah 2-6 terapi.

VIII. Kontra Indikasi


a. Peningkatan tekanan intra kranial (karena tumor otak, infeksi SSP).
b. Keguguran pada kehamilan, gangguan sistem muskuloskeletal (osteoartritis berat,
osteoporosis, fraktur karena kejang grandmal).
c. Gangguan kardiovaskuler: infark miokardium, angina, hipertensi, aritmia dan
aneurisma.
d. Gangguan sistem pernafasan, asma bronkial.
e. Keadaan lemah.
IX. Peran Perawat
Perawat sebelum melakukan terapi ECT, harus mempersiapkan alat dan
mengantisipasi kecemasan klien dengan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.

X. Persiapan Alat
Adapun alat-alat yang perlu disiapkan sebelum tindakan ECT, adalah sebagai berikut:
a. Konvulsator set (diatur intensitas dan timer.
b. Tounge spatel atau karet mentah dibungkus kain.
c. Kain kasa.
d. Cairan Nacl secukupnya.
e. Spuit disposibel.
f. Obat SA injeksi 1 ampul.
g. Tensimeter.
h. Stetoskop.
i. Slim suiger.
j. Set konvulsator.

XI. Tindakan ECT


a. Pra ECT
Pemeriksaan ECT Non Premedikasi
Tanggal : 09 Januari 2016.
Waktu : 08:30 WIB.
ECT : Ke .

Lampiran :
- Berkas RM terkait.
- Permintaan tindakan tertulis dari DPJP.
- Inform Consent ECT.
- Hasil pemeriksaan penunjang.
Darah rutin, Elektrolit (natrium, natrium, clorida).
Kimia Klinis (GDS, SGOT, SGPT, Ureum, Creaatinin), EKG, Vital Sign.
- Puasa 6 jam.
- Lepas perhiasan soflen, gigi palsu.
b. Intra ECT
- PF dan pemeriksaan penunjang.
- Buat pasien merasa aman dan nyaman.
- Posisikan pasien tidur terlentang.
- Pasang electroda ECT pada bitemparalis dan electroda EEG pada osfrontalis.
- Pasang bite block pada mulut pasien untuk melindungi gigi agar bibir dan
lidah tidak tergigit.
- Pegang setiap persendian yang rawan terjadi dislokasi, ikuti gerak motoric.
- Dokter memastikan pasien siap di berikan ECT.
Hasil :
- Lama kejang :
- Durasi :
- Energy :
- Dynamic impedance :
c. Post ECT
- Pasien tampak bingung.
- Pasien tampak gelisah.
- Pasien direstrain.
- Pasien dipindahkan ke ruangan.
- Pasien dibiarkan sampe sadar penuh dan tidak merasa pusing lagi.

You might also like