Asuhan Keperawatan Pada An. H Dengan Dengan Masalah Keperawatan Utama Hipertermia Di Ruang Bougenville Uptd Puskesmas Kroya I Stase Anak

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

DENGAN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA HIPERTERMIA DI


RUANG BOUGENVILLE UPTD PUSKESMAS KROYA I

STASE ANAK

DI SUSUN OLEH

KHOTIMAH

NIM. A21601450

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018

iii
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. H DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


UTAMA DENGAN HIPERTERMIA DI RUANG BOUGENVILLE UPTD PUSKESMAS
KROYA I

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

KHOTIMAH

A21601450

Telah disetujui oleh Pembimbing

Pembimbing 1 Pembimbing 2

( ................................... ) ( ................................... )

iii
5. Pathways Keperawatan

DAFTA tyhpi
Kuman salmonella

Masuk ke tubuh melalui


mulut bersama makanan
dan minuman

Masuk sampai usus halus

Bakteri mengadakan
Organ tubuh Gejala mual muntah
multiplikasi di usis
hati,limpa,empedu

Hati membesar,limpa Masuk peredaran darah Suplai nutris tidak adekuat


membesar
Suhu tubuh
Nyeri t ekan meninggkat,hipertermia Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan
Gangguan termoregulasi
Nyeri akut

iii
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi
panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan
panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi
peningkatan suhu tubuh. Hipertermi tidak berbahaya jika dibawah 39°C. Selain
adanya tanda klinis, penentuan hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada
waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu
tersebut (Potter & Perry,2010).
Hipertermi adalah suhu inti tubuh di atas kisaran normal dikarenakan
kegagalan termoregulasi ( Herdman ; NANDA 2015-2017)
Hipertemi adalalah suhu tubuh yang tinggi karena terputusnya thermoregulasi yang
timbul saat tubuh menghasilkan atau menyerap lebih banyak panas daripada yang
hilang. Ini adalah suhu inti yang bertahan di luar varians normal, biasanya lebih besar
dari 39 ° C (102,2 ° F).
2. Etiologi
Menurut NANDA (2015-2017 ) penyebab hipertermi adalah :
- Agen farmaseutikal
- Aktivitas berlebihan
- Dehidrasi
- Iskemia
- Pakaian yang tidak sesuai
- Penurunan Perpirasi
- Penyakit
- Sepsis
- Suhu lingkungan tinggi
- Trauma
-

iii
3. Batasan Karakteristik
Batasan karakteristik hipertemi menurut NANDA (2015-2017) adalah :
- Apneu
- Bayi tidak dapat mempertahankan menyusu
- Gelisah
- Hipotensi
- Kejang
- Koma
- Kulit kemerahan
- Kulit terasa hangat
- Letargi
- Postur abnormal
- Stupor
- Takikardia
- Takipnea
- vasodilatasi
4. Patofisiologi
Substansi yang menyebabkan deman disebut pirogen dan berasal baik dari
oksigen maupun endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah mikroorganisme atau
toksik, pirogen endogen adalah polipeptida yang dihasilkan oleh jenis sel penjamu
terutama monosit, makrofag, pirogen memasuki sirkulasi dan menyebabkan demam
pada tingkat termoregulasi di hipotalamus.

Peningkatan kecepatan dan pireksi atau demam akan engarah pada


meningkatnya kehilangan cairan dan elektrolit, padahal cairan dan elektrolit
dibutuhkan dalam metabolisme di otak untuk menjaga keseimbangan termoregulasi di
hipotalamus anterior. Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi),
maka elektrolit-elektrolit yang ada pada pembuluh darah berkurang padahal dalam
proses metabolisme di hipotalamus anterior membutuhkan elektrolit tersebut,
sehingga kekurangan caiaran elektrolit mempengaruhi fungsi hipotalamus anterior
dalam mempertahankan keseimbangan termoregulasi dan akhirnya menyebabkan
peningkatan suhu tubuh.

iii
5. Pathways keperawatan

iii
Masuk ke tubuh melalui
mulut bersama makanan
dan minuman

Masuk sampai usus halus

Bakteri mengadakan
Organ tubuh Gejala mual muntah
multiplikasi di usis
hati,limpa,empedu

Hati membesar,limpa Masuk peredaran darah Suplai nutrisi tidak adekuat


membesar

Suhu tubuh
Nyeri tekan meningkat,hipertermia Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan
Nyeri akut Gangguan termoregulasi

iii
6. Masalah keperawatan lain yang muncul
1. Hipertermia
2. Nyeri
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
7. Intervensi keperawatan
DX Intervensi Rasional
1 - monitor suhu badan - Peningkatan suhu merupakan proses
adanya infeksi akut

- monitor RR dan nadi -kenaikan suhu di ikuti jg kenaikan


nadi dan RR

- monitor warna kulit dan suhu kulit


-adanya kenaikan suhu badan disertai
juga perubahan warna kulit

-lingkungan yang nyaman akan


- ciptakan lingkungan yang nyaman membantu meningkatakan kenyamanan
pasien

-kompres hangat akan membuka pori-


-Berikan kompres hangat
pori tubuh sehingga akan memindahkan
panas ke lingkungan

-mengganti cairan yang hilang saat


evaporasi
- motivasi banyak minum
-mengganti cairan yang hilang saat
evaporasi
- monitor pemberian cairan parenteral

-antipiretik akan mempengaruhi pusat


- berikan antipiretik sesuai advis
panas untuk menurunkan panas
dokter

-antibiotik sebagai terapi penyebab


infeksi

- berikan terapi antibiotik sesuai


advis dokter

2  Kaji nyeri secara komprehensif  untuk mengetahui karakteristik,

iii
lokasi, dan skala nyeri
 Monitor skala nyeri untuk dapat mengetahui skala nyeri,
dan tindakan apa yang harus di lakukan
selanjutnya.
 Kontrol faktor lingkungan yang  lingkungan yang tenang dapat
dapat memengaruhi respon
mengurangi dan mengetahui faktor
pasien penyebab nyeri

 Observasi reaksi nonverbal dari  untuk mengetahui respon nonverbal


ketidak nyamanan pasien

 Ajarkan teknik nonfrmakologik  untuk mengurangi rasa nyeri yang


klien rasakan
 Kolabirasi dengan dokter  untuk mengurangi rasa nyeri yang
pemberian analgetik
klien rasakan

3  Kaji frekuensi mual, durasi,  Penting untuk mengetahui


tingkat keparahan, faktor karakteristik mual dan faktor-faktor
frekuensi, presipitasi yang yang menyebabkan mual. Apabila
menyebabkan mual. karakteristik mual dan faktor
penyebab mual diketahui maka
dapat menetukan intervensi yang
diberikan.
 Anjurkan pasien makan sedikit  Makan sedikit demi sedikit dapat
demi sedikit tapi sering. meningkatkn intake nutrisi.

 Anjurkan pasien untuk makan  Makanan dalam kondisi hangat


selagi hangat dapat menurunkan rasa mual

iii
sehingga intake nutrisi dapat
ditingkatkan.
 Diskusikan dengan keluarga dan  Membantu memilih alternatif
pasien pentingnya intake nutrisi pemenuhan nutrisi yang adekuat.
dan hal-hal yang menyebabkan
penurunan berat badan.

 Timbang berat badan pasien jika  Dengan menimbang berat badan


memungkinan dengan teratur. dapat memantau peningkatan dan
penrunan status gizi

iii
Daftar isi

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
1. Pengertian.................................................................................................. 1
2. Etiologi...................................................................................................... 1
3. Batasan Karateristik.................................................................................. 1
4. Patofisiologi............................................................................................... 2
5. Pathway Keperawatan............................................................................... 4
6. Masalah Keperawatan yang muncul.......................................................... 5
7. Intervensi................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian.................................................................................................. 8
2. Analisa Data.............................................................................................. 12
3. Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 12
4. Intervensi................................................................................................... 13
5. Implementasi............................................................................................. 15
6. Evaluasi..................................................................................................... 15

BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 18

iii

You might also like