Bab Ii Pembahasan Definisi Latar Belakang Masalah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan
penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang ditulis dalam bentuk uraian paparan,
atau poin-poinnya saja. Pada bagian ini dikemukakan :
1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.
2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
3. Manfaat praktis hasil bahasan.
4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam
bentuk pertanyaan
Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih
judul atas permasalahan tersebut. Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain:
a) Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif
misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak. Jadi pentingnya
diadakan penelitian.
b) Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal
itu sangat menarik.
c) Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau
pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang
masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam
penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk
menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut
(relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi
uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing
dan penguji. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah
penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut :
a) Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu
penting dan menarik untuk diteliti.
b) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang
memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh
siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya
mengapa hal itu dilakukan.
c) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan
memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.
Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus
didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Alasan pemilihan masalah yang paling tepat
adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Menurut Prof.
Dr. Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara
lebih sestematis dan intensif. Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi
eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis,
hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan
yang akan datang dan lain-lainnya.
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

B. Definisi Rumusan Masalah


Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tertulis pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian. Apakah yang dimaksud dengan
masalah? Dalam arti luas, masalah sebenarnya adalah semua bentuk pertanyaan yang
membutuhkan jawaban. Walaupun masalah merupakan titik tolak untuk melakukan penelitian,
tidak semua masalah dapat dijadikan objek untuk diteliti dan hal ini dapat diketahui dari
karakteristik masalah itu sendiri.

C . Pembentukan Rumusan Masalah


Penentuan topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah. Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara membuatnya
lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah sesuai, kemudian
permasalahan dapat ditentukan. Permasalahan dapat berupa pertanyaan yang kemudian analisis
atau pernyataan argumentasi yang merupakan penjabaran bukti berdasarkan analisis.
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menemukan permasalahan dari topik karya
ilmiah yang sudah siap.
1. Tentukan tipe karya ilmiah
2. Siapkan sumber informasi (resources)
3. Menyempitkan atau memperluas topik
4. Membangun permasalahan dari topik
5. Uji “SO WHAT”
1. Menentukan tipe karya ilmiah
Berikut ini beberapa tipe karya ilmiah :
· ANALISIS melihat apa yang dibalik permukaan materi: melihat hubungan antar bagian
dan keseluruhan, mengenali hubungan antara sebab-akibat, mencari hal-halpenting,
mempertanyakan suatu validitas. Kata tanya yang digunakan BAGAIMANA, atau APA.Kalimat
tanya yang dibentuk bukanlah kalimat tanya yang tertutup atau hanya membutuhkan jawaban
“ya” atau “tidak”. Kalimat tanya yang dibentuk membutuhkan penjabaran dalam menjawabnya.
Penjabaran itulah yang kemudian menjadi karya ilmiah yang disusun dalam bab-bab yang
berurutan dan saling berhubungan.
Contoh rumusan masalah : Bagaimana menghasilkan trend prestasi akademik dari setiap
angkatan mahasiswa berdasarkan hasil test masuk?
 PERBANDINGAN berarti mencari perbedaan dan persamaan. Aspek yang dibandingkan
disiapkan dan digunakan untuk menyusun penulisan. Contoh : Bandingkan ketepatan dokumen
hasil pencarian dengan metode X dan Y berdasarkan faktor-faktor: jumlah istilah, bobot istilah
dan kecepatan proses.
 ARGUMENTASI (setuju atau tidak setuju) meminta kita berada di satu sisi berdasarkan analisis
dari bukti-bukti yang kuat dan alasan yang jelas dan dapat diterima.

2. Siapkan sumber informasi


Ketika permasalahan sudah ditentukan dan jelas, maka sumber informasi dapat mulai
dicari. Sumber informasi yang tersedia dalam suatu institusi akademik adalah :
a) Buku pegangan kuliah yang digunakan para dosen untuk mengajar. Sifat buku ini biasanya
berisi teori dan latihan. Buku ini cocok untuk pengajaran dan dasar dari teori-teori yang sedang
dipelajari.
b) Buku umum referensi seperti ensiklopedia dan kamus bidang ilmu tertentu yang digunakan
untuk mengenalkan hal-hal dasar. Cocok untuk mahasiswa pemula.
c) Jurnal ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengembangan terbaru dalam bidang ilmu tertentu
dan sangat cocok untuk menjadi referensi karya ilmiah. Jurnal ilmiah dapat dalam bentu cetak
maupun digital (database online).
d) Sumber informasi di Internet berupa situs-situs yang sesuai dengan bidang ilmu.
e) Data statistik dan data-data dari pemerintah dapat didapatkan secara online seperti misalnya
pada situs Badan Statistik Nasional. Perkembangan daerah daerah,tertentu atau negara tertentu
dapat dipantau dari situs resmi pemerintah terkait.
f) Sumber informasi lain adalah hasil wawancara dan hasil observasi dari mahasiswa yang
berkaitan dengan karya yang sedang dikerjakan.
3. Menyempitkan atau memperluas topik
Seringkali kita mendapati bahwa topik yang dipilih masih terlalu sempit artinya sumber
informasi yang ditemukan sangat terbatas, ukuran karya ilmiah yang akan dihasilkan tidak
mencukupi standar yang ditentukan (jumlah halaman misalnya), atau terlalu luas karena sumber
informasi terlalu banyak sehingga perlu dipersempit cakupannya sampai sumber informasi yang
digunakan cukup, misalnya 5 dari 25 sumber informasi.
Menyempitkan atau memperluas juga diperlukan berkenaan dengan popularitas dari topik
tersebut, jika topik sudah banyak dibahas dan diteliti, maka perlu perbaikan sehingga
menghasilkan topik yang punya fokus khusus dari topik tersebut.

4. Permasalahan (thesis statement or research question)


Dari jenis karya ilmiah yang ditetapkan dapat ditentukan beberapa hal:
a) argumentasi/thesis
 intinya pada pernyataan berdasarkan analisis dan bersifat argumentasi
 menyatakan apa pilihan/cara yang terbaik/tercepat/ paling tepat didasari pada hasil analisis
 menjawab pertanyaan “APA” dan “MENGAPA” dalam rangka membuktikan bahwa apa yang
dinyatakan itu benar
 berada pada salah satu sisi dari topik
 pernyataan harus lolos uji “SO WHAT”, artinya pernyataan tersebut dianggap penting, menarik
dan layak untuk diperdebatkan
 sifatnya terfokus dan sempit
b) Analisis
 intinya pada pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang akan diteliti, dicari jawabannya atau
didapatkan solusinya
 mencari kemungkinan-kemungkinan pilihan/cara yang terbaik/tercepat/paling
 pertanyaan lolos uji “SO WHAT”, artinya pertanyaan tersebut akan menghasilkan jawaban yang
layak dianalisis, dan menghasilkan temuan baru atau lain
 sifatnya luas, fokus pada beberapa hal

5. The "So What?" Test


Ketika merencanakan untuk menulis, hal yang penting untuk diperhatikan adalah:
a) usahakan/cari/pilih topik yang pantas untuk diperdebatkan atau untuk digali lagi.
b) Permasalahan atau argumentasi yang disajikan masih populer, menarik untuk dibahas atau
kontroversial
c) Selalu bertanya :” SO WHAT” (apa pentingnya topik ini?) atau “WHO CARES” (siapa akan
tertarik/peduli?)

BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan
penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang ditulis dalam bentuk uraian paparan,
atau poin-poinnya saja. Kemudian Perumusan masalah, adalah usaha untuk menyatakan secara
tertulis pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian.

Daftar Pustaka

Anggoro, M. Toha. 2008. Metode Penelitian edisi 2. Jakarta: Univrsitas Terbuka


Surakhmad, winarno. 1990. Pengantar penelitian ilmiah, dasar metode dan teknik.
Bandung: Tarsito.

You might also like