Professional Documents
Culture Documents
S2 2014 327462 Chapter1
S2 2014 327462 Chapter1
PENDAHULUAN
kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga atau tidak terdapat produk yang
yang panjang, mulai dari penanganan bahan baku (material), proses produksi,
teknik pengambilan sampel dari suatu lot yang dapat digunakan untuk
menduga kesuluruhan tingkat kualitas dari suatu lot produk. Teknik atau
menerima material / produk yang rusak. Metode acceptance sampling ini juga
ketika menghadapi jumlah dan tingkat kesulitan yang harus diperiksa dari
1
produk tersebut memiliki kualitas yang diinginkan atau sebaliknya (Schilling
proses uji kualitas barang (goods) secara menyeluruh, baik barang in process
maupun barang jadi. Pengujian kualitas ini adalah hal yang krusial karena
pengecekan hasil dilakukan setiap 45 menit – 1 jam sekali. Hal ini dilakukan
karena bagian ini merupakan titik kritis dalam kendali mutu produk yang
dihasilkan. Dalam 1 (satu) kali penurunan hasil produksi, benang plastik yang
bobbin/sak.
Sampel acak yang diambil oleh pihak Quality Control (QC) adalah 1
sak pada tiap penurunan hasil produksi. Pengecekan dilakukan untuk menguji
lebar benang, berat benang, dan kondisi benang secara fisik. Kendala yang
sering terjadi adalah 1 sak yang dicek oleh QC telah dinyatakan baik namun
benang yang tidak sesuai standard atau bahkan tidak dapat dipakai karena
rusak.
pada mesin Circulair Loom. Pengecekan disini dilakukan pada saat mesin
2
akan ganti ukuran, saat mesin berproduksi, dan saat penurunan hasil.
QC selama 2 shift. Pengecekan ini menguji kualitas fisik kain karung, seperti
mengukur lebar kain, ada anyaman yang rusak atau tidak, dll. Dalam 1 shift
pada 173 mesin Circulair Loom. Secara umum, petugas QC akan kembali ke
mesin pertama yang dicek selama ±90 menit sekali. Kendala yang sering
muncul di bagian ini adalah meskipun karung yang dihasilkan sudah sesuai
standard dan toleransi yang disyaratkan, namun masih sering terjadi di tahap
proses berikutnya ditemukan kain karung yang lebarnya kurang dari standar
dilakukan pada beberapa sub bagian yaitu sub bagian Potong dan Jahit
Otomatis, sub bagian Cetak Otomatis dan Cetak Manual, sub bagian Jahit
Manual, dan sub bagian Kemas Press. Secara umum kendala yang dihadapi
3
acceptance sampling memiliki korelasi dengan process capability
kata lain semakin rendah prosentase produk yang cacat atau diluaar
efektif.
tipe metode acceptance sampling yang optimal untuk setiap tahapan proses
yang merupakan titik kritis dalam kendali kualitas produk. Beberapa metode
Sampling.
4
secara acak (acceptance sampling) yang diterapkan haruslah mampu
perusahaan, ternyata masih sering terdapat produk cacat yang lolos sampai ke
dilakukan dengan benar atau tidak? Permasalahan inilah yang menjadi alasan
bagi Penulis untuk dapat memberikan alternatif solusi bagi perusahaan agar
adanya komplain.
5
1.4. Tujuan Penelitian
diperlukan.
akan dipilih dari penelitian ini, dapat membuat PT Poliplas Makmur Santosa
semakin kuat dalam proses kendali mutunya dan mampu meningkatkan daya
saingnya.
2013 dan dengan mengabaikan metode First In First Out (FIFO) atau Last In
6
Objek yang diuji pada masing-masing proses produksi ini adalah
sebagai berikut :
bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab kedua ini berisi tentang teori-teori yang berasal pada tinjauan
data.
7
Bab ini memaparkan data-data yang telah diperoleh dan membahas
BAB V : Penutup