Professional Documents
Culture Documents
BAB 2 Gambaran Umum
BAB 2 Gambaran Umum
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Luas wilayah daratan Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah seluas 47.931,54 km2
dengan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Kota Kupang. Secara administratif,
provinsi ini terbagi menjadi 21 Kabupaten dan 1 Kota yang terletak di 7 pulau besar (Pulau
Sumba, Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote dan Pulau Sabu).
hujan disusul Malaka dengan 68 hari hujan dan Nagekeo dengan 81 hari hujan pada tahun
2016.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Menurut
Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk
No. Kabupaten/Kota
2010 2015 2016 2010-2016 2015-2016
Kabupaten
1 Sumba Barat 111.499 121.921 123.913 1,77 1,63
2 Sumba Timur 228.791 246.294 249.606 1,46 1,34
3 Kupang 305.389 348.010 360.228 2,79 3,51
4 Timor Tengah Selatan 443.111 459.310 461.681 0,69 0,52
5 Timor Tengah Utara 230.792 244.714 247.216 1,15 1,02
6 Belu 189.123 206.778 210.307 1,79 1,71
7 Alor 190.919 199.915 201.515 0,91 0,80
8 Lembata 118.406 132.171 134.573 2,16 1,82
9 Flores Timur 233.578 246.994 248.889 1,06 0,77
10 Sikka 301.579 313.509 315.477 0,75 0,63
11 Ende 261.713 269.724 270.886 0,57 0,43
12 Ngada 143.007 154.693 156.101 1,47 0,91
13 Manggarai 293.888 319.607 324.014 1,64 1,38
14 Rote Ndao 120.706 147.778 153.792 4,12 4,07
15 Manggarai Barat 222.913 251.689 257.582 2,44 2,34
16 Sumba Tengah 62.796 68.515 69.606 1,73 1,59
17 Sumba Barat Daya 286.403 319.119 325.699 2,17 2,06
18 Nagekeo 130.691 139.577 141.310 1,31 1,24
19 Manggarai Timur 253.911 272.514 276.620 1,44 1,51
20 Sabu Raijua 73.912 85.970 88.826 3,11 3,32
21 Malaka 164.888 180.382 183.387 1,79 1,67
Kota
1 Kota Kupang 338.177 390.877 402.286 2,93 2,92
Nusa Tenggara Timur 4.706.192 5.120.061 5.203.514 1,69 1,63
Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Provinsi NTT
2013 2014 2015 2016
No. Lapangan Usaha
Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 18.272,8 20.456,3 22.765,5 24.315,8
2 Pertambangan dan Penggalian 894,2 986,0 1.073,5 1.166,8
3 Industri Pengolahan 758,8 843,7 940,9 1.034,3
4 Pengadaan Listrik dan Gas 23,6 33,6 43,6 59,4
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 41,8 45,5 47,2 49,0
6 Konstruksi 6.344,8 7.096,0 7.908,2 9.095,3
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6.569,9 7.296,7 8.272,3 9.321,8
8 Transportasi dan Pergudangan 3.195,3 3.566,9 3.986,6 4.528,3
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 367,8 422,4 487,1 586,1
10 Informasi dan Komunikasi 4.660,2 5.134,4 5.477,4 5.878,5
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 2.389,3 2.698,9 2.995,5 3.362,9
12 Real Estate 1.705,5 1.860,9 2.054,3 2.209,5
13 Jasa Perusahaan 188,5 210,9 235,5 257,2
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7.592,1 8.392,7 9.375,0 10.665,0
15 Jasa Pendidikan 5.679,6 6.543,8 7.303,2 8.103,3
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.279,7 1.414,6 1.585,5 1.768,0
17 Jasa Lainnya 1.361,3 1.497,0 1.639,5 1.771,4
Jumlah 61.325,3 68.500,4 76.190,9 84.172,6
Tabel 2.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Provinsi NTT
2013 2014 2015 2016
No. Lapangan Usaha
Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah) Rp (Miliar Rupiah)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 15.069,6 15.614,0 16.144,6 16.504,1
2 Pertambangan dan Penggalian 740,6 794,6 833,0 880,1
3 Industri Pengolahan 652,6 674,6 709,9 745,2
4 Pengadaan Listrik dan Gas 29,8 35,8 40,9 46,9
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 37,4 39,2 40,0 40,1
6 Konstruksi 5.450,0 5.733,4 6.032,8 6.543,0
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5.825,8 6.121,6 6.493,3 6.933,2
8 Transportasi dan Pergudangan 2.536,2 2.702,3 2.844,9 3.036,4
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 299,6 318,3 337,9 386,8
10 Informasi dan Komunikasi 4.268,9 4.595,3 4.923,6 5.256,3
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.933,8 2.058,3 2.176,8 2.361,1
12 Real Estate 1.383,1 1.402,8 1.456,8 1.506,5
13 Jasa Perusahaan 150,3 157,7 165,0 169,7
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6.405,8 6.785,7 7.248,1 7.656,4
15 Jasa Pendidikan 4.490,4 4.753,5 4.956,2 5.163,6
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.108,2 1.148,8 1.212,3 1.287,4
17 Jasa Lainnya 1.123,0 1.172,2 1.215,8 1.258,9
Jumlah 51.505,2 54.108,0 56.831,9 59.775,7
Timur), Solor (Flores Timur), Ndao (Rote Ndao), Sabu Seba (Sabu Raijua) dan Kewapante
(Sikka), Pemana (Sikka). Kapasitas pelabuhan yang ada mampu disandari kapal bertonase
sampai dengan 1000 GT.
(sembilan) yaitu : Pelabuhan Laut Ippi, Larantuka, Labuan Bajo, Balauring, Lorens Say-
Maumere, Maritaing, Waingapu, Waiwadan dan Wini.
3. Pelabuhan Pengumpan (Regional dan Lokal) dengan skala pelayanan melayani
angkutan dan alih muat dalam negeri dalam jumlah terbatas antar Provinsi dan dalam
Provinsi (antar kabupaten), ada 64 (enam puluh empat) yaitu : Pengumpan Regional,
ada 13 (tiga belas), yaitu : Pelabuhan Laut Baranusa, Kalabahi, Atapupu, Ende, Paitoko,
Lembata, Reo, Komodo, Marapokot, Seba, Wuring, Waikelo, dan Mamboro.
Pengumpan Lokal, ada 50 (lima puluh) yaitu : Pelabuhan Laut Dulionong, Kabir,
Kolana, Moru, Maurole, Pulau Ende, Lamakera, Menanga, Terong, Waiwerang,
Tabilota, Nunbaun Sabu, Batubao, Naikliu, Lewoleba, Wulandoni, Pulau Mules, Robek,
Bari, Rinca, Nangalili, Mborong, Nanga Baras, Waiwole, Pota, Riung, Aimere,
Maumbawa, Waebela, Ba’a, Batutua, Ndao, Oelaba, Papela, Biu, Raijua, Hepang, Paga,
Palue, Pemana, Sukun, Binanatu, Rua, Pero, Baing, Gonggi, Pelra Waingapu, Pulau
Salura, Boking dan Kolbano.
Suhu di Manggarai Barat pada tahun 2016 tertinggi 35,40o C dan terendah adalah
19,80o C. Secara umum daerah Manggai Barat cenderung panas dengan rata-rata suhu 26o –
28o C.
2.2.3 Demografi
Penduduk Kabupaten Manggari Barat berdasarkan proyeksi penduduk 2016 adalah
257.582 jiwa yang terdiri dari 127.409 laki-laki dan 130.173 perempuan. Rasio jenis kelamin
97,88 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 97 – 98 laki – laki. Kepadatan penduduk
Kabupaten Manggarai Barat adalah 87,93 jiwa per km2.
2.2.4 Pertanian
a. Tanaman Pangan
Luasan lahan sawah di Manggarai Barat tahun 2016 adalah 16.833 hektar dengan
produktivitas padi sawah adalah 5,79 ton/ha dan padi lading 1,46 ton/ha.
b. Holtikultura
Komoditas holtikultura pada tahun 2016 dengan produksi terbesar berturut-turut
adalah bawang merah, cabe, terung, kacang panjang, kangkung, petai cina, dan tomat.
c. Perkebunan
Komoditas perkebunan pada tahun 2016 dengan produksi terbesar berturut-turut
adalah kopi, kemiri, dan kakao.
d. Peternakan
Data populasi ternak yang paling banyak di Manggarai Barat adalah ayam pedaging
dengan jumlah 139.000 ekor pada tahun 2016.
e. Perikanan
Jumlah perahu penangkap ikan di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2016
sebanyak 2.974.
Tabel 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Manggarai Barat (Juta rupiah), 2013 – 2016
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015* 2016**
1Pertanian, Perhutanan, dan Perikanan 860.562,8 950.803,4 1.042.891,2 1.116.752,2
2Pertambangan dan Penggalian 39.211,8 42.968,5 48.369,4 52.481,7
3Industri Pengolahan 8.776,3 9.704,8 10.627,6 11.708,1
4Pengadaan Listrik dan Gas 541,1 694,7 830,6 1.096,8
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5 21,3 22,7 23,6 24,5
Limbah dan Daur
6 Konstruksi 230.558,5 255.381,9 287.299,2 326.406,6
Perdagangan Besar dan Eceran;
7 181.582,7 201.367,1 224.346,8 249.966,8
Reparasi Mobil dan Transportasi
8 Pergudangan 84.055,4 93.105,1 102.976,5 115.703,9
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 11.805,5 13.616,4 15.525,7 18.144,6
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 151.692,5 165.708,9 173.697,1 186.283,8
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 11.966,1 13.421,7 14.601,8 16.139,6
12 Real Estat 67.287,2 76.081,8 83.640,1 91.927,4
13 Jasa Perusahaan 9.832,1 11.048,7 11.831,0 12.913,1
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14 242.155,9 271.640,0 299.809,6 338.819,3
dan Jaminan
15 Jasa Pendidikan 58.955,8 67.168,4 72.815,3 80.380,5
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20.189,3 22.320,6 25.329,4 28.956,2
17 Jasa Lainnya 2.571,9 2.808,0 3.062,5 3.376,6
Produk Domestik Regional Bruto 1.981.766,3 2.197.862,7 2.417.677,3 2.651.081,7
*Angka Sementara
** Angka sangat sementara
Sumber : BPS Kabupaten Manggarai Barat, 2017
Tabel 2.5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Manggarai Barat (Juta rupiah), 2013 - 2016
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015* 2016**
1 Pertanian, Perhutanan, dan Perikanan 758.267,6 779.662,8 801.826,4 822.755,5
2 Pertambangan dan Penggalian 30.016,5 31.855,2 33.957,6 35.884,7
3 Industri Pengolahan 7.714,0 7.983,6 8.307,9 8.763,1
4 Pengadaan Listrik dan Gas 563,3 665,9 737,6 839,3
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
5 19,0 19,6 20,1 20,3
dan Daur
6 Konstruksi 187.662,8 195.651,2 209.402,6 224.594,7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7 158.132,3 166.759,4 176.856,2 187.888,7
Mobil dan Transportasi
8 Pergudangan 70.292,7 73.848,3 77.064,8 82.935,0
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9.725,6 10.467,6 11.122,0 12.480,2
10 Informasi dan Komunikasi 130.230,3 137.374,0 144.505,4 153.597,8
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 10.670,5 11.127,7 11.521,5 12.210,9
12 Real Estat 53.272,5 54.880,9 57.266,5 59.879,2
13 Jasa Perusahaan 8.912,0 9.455,8 9.690,5 10.124,5
Sumber : http://manggaraibaratkab.bps.go.id
Gambar 2.8 Peta Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat
Luas wilayah Kecamatan Komodo adalah seluas 70.689 km2. Secara administratif,
provinsi ini terbagi menjadi 17 Desa dan 2 Kelurahan dengan jumlah penduduk ± 50.870
jiwa. Wilayah Kecamatan Komodo terdiri dari sebagian daratan di Pulau Flores, Pulau
Komodo, Pulau Rinca serta pulau-pulau kecil lainnya.
c. Iklim
Kecamatan Komodo merupakan daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh dua
musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Dengan suhu rata-rata 75% per tahun.
d. Flora dan Fauna
Kecamatan Komodo hampir sebagian besar terdiri atas kayu-kayuan, padang rumput,
sementara fauna yang terbanyak adalah kambing dengan sebagian kecil unggas.
a) Terminal Tipe A
Mota’ain di Kabupaten Kupang sebagai penghubung perbatasan antar negara
disesuaikan dengan kapasitas pelayanan dan jumlah penumpang
b) Terminal Penumpang Tipe B
1. Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat;
2. Maumere di Kabupaten Sikka;
3. Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara;
4. Ende di Kabupaten Ende; dan
5. Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya
3) Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan
Jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, terdiri atas :
a) Rencana Pengembangan Pelabuhan
1. Pelabuhan Lewoleba
2. Marapokot
3. Sabu
4. Dermaga Labuan Bajo II
5. Dermaga Bolok III
6. Dermaga Larantuka II
7. Kalabahi II
8. Waiwerang (P. Adonara)
9. Hansisi (P. Semau)
10. P. Solor
11. P. Raijua
b) Pelabuhan Penyeberangan Lintas Provinsi
1. Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat;
2. Pelabuhan Waikelo di Kabupaten Sumba Barat Daya;
3. Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur; dan
4. Pelabuhan Tenau di Kota Kupang.
c) Pelabuhan Penyeberangan Lintas Kabupaten/Kota
1. Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang;
2. Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur;
Waingapu - Seba,
Waikelo - Aimere;
Baranusa - Balauring;
Labuan Bajo - Komodo;
Kupang - Ende; dan
Kupang - Maumere.
B. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut
1) Pelabuhan Utama
Pelabuhan Nusa Lontar-Tenau yang berfungsi sebagai jaringan transportasi laut
internasional untuk pelayanan kapal penumpang, pariwisata, eskpor, dan angkutan peti
kemas ekspor-impor barang kerajinan, seni dan pelayanan sembilan bahan pokok.
2) Pelabuhan Pengumpul
a) Pelabuhan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur;
b) Pelabuhan Maumere di Kabupaten Sikka;
c) Pelabuhan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara;
d) Pelabuhan Ippi di Kabupaten Ende;
e) Pelabuhan Larantuka di Kabupaten Flores Timur;
f) Pelabuhan Waiwadan di Kabupaten Flores Timur;
g) Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu;
h) Pelabuhan Maritaing di Kabupaten Alor; dan
i) Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat
3) Pelabuhan Pengumpan
a) Pelabuhan Balauring di Kabupaten Lembata;
b) Pelabuhan Wuring di Kabupaten Sikka;
c) Pelabuhan Wairiang di Kabupaten Lembata;
d) Pelabuhan Baranusa di Kabupaten Alor;
e) Pelabuhan Paitoko di Kabupaten Alor;
f) Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor;
g) Pelabuhan Komodo di Kabupaten Manggarai Barat;
h) Pelabuhan Maropokot di Kabupaten Nagekeo;
i) Pelabuhan Reo di Kabupaten Manggarai;
C. Pengamatan Arus
Berdasarkan hasil pengamatn arus yang dilakukan di dua tempat diperoleh besarnya
kecepatan arus adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7 Kecepatan Arus Maksimum
Koordinat Geografis Arus
Titik
Absis (m) Ordinat (m) Kecepatan (m/det) Arah (o)
C1 8 19’39,9” LS
o
119o52’27,7” BT 0,15 230
C2 8 19’44,7” LS
o
119o52’31,7” BT 0,13 225
Sumber: RIP Labuan Bajo, 2015
3. Kapal
Kapal-kapal yang dilayani di dermaga umum Pelabuhan Bajo meliputi:
Tabel 2.9 Karakteristik Kapal
LoA Breadth Draft
Kapal Penumpang PELNI 6.022 GT (1.400 DWT) 99,8 18,3 4,2
Kapal Perintis 1.000 DWT 67,0 10,9 3,9
Kapal Cargo 2.000 DWT 83,0 13,1 4,9
Kapal Petikemas 3.500 GT (4.000 DWT/5.700 DWT) 105 17,2 6,5
Pelayaran rakyat (speedboat dan kapal-kapal 10 GT)
Sumber: RIP Labuan Bajo, 2015
Tabel 2.10 Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo TA. 2015
RENCANA
GAMBAR PROGRAM PEMBANGUNAN
PENGEMBANGAN
TAHAP PERTAMA a. Perpanjangan Dermaga sepanjang 70 m ke arah selatan
(JANGKA PENDEK 2015- b. Pembangunan sebuah trestel sepanjang 84 m, lebar 6 m
2019) c. Reklamasi pantai di belakang dermaga untuk perluasan
terminal penumpang, antara kedua trestel, pada lahan seluas
2.200 m.
d. Pembangunan jalan akses tambahan sepanjang 135 m, ROW 15
m
e. Penyiapan Container yard seluas 2.500 m²
f. Pembangunan CFS seluas 200 m²
g. Pengerukan untuk pengamanan kolam tambat pada
perpanjangan dermaga
h. Penyediaan SBNP.
TAHAP KEDUA a. Penyiapan lahan container yard seluas 1000 m²
(JANGKA MENENGAH b. Penyiapan lahan lapangan penumpukan cargo seluas 200 m²
2019-2024) c. Perluasan gudang seluas 150 m²
d. Pembangunan Shelter Penumpang seluas 420 m²
e. Pembangunan lapangan parkir penumpang seluas 1600 m²
f. Pembangunan fasilitas penunjang seperti: kantor administrasi,
bengkel, kantin, tempat ibadah, dsb.
g. Penyediaan SBNP
RENCANA
GAMBAR PROGRAM PEMBANGUNAN
PENGEMBANGAN
JANGKA PANJANG 2025- a. Perpanjangan Dermaga sepanjang 110 m ke arah utara
2034 b. Pembangunan 1 buah trestel sepanjang 135 m, lebar 6m.
c. Penyiapan Container yard seluas 2.000 m²
d. Penyiapan lahan lapangan penumpukan cargo seluas 400 m²
e. Perluasan gudang seluas 400 m²
f. Pembangunan CFS seluas 100 m²
g. Penyediaan SBNP