Laporan Praktikum Drainase Drainage Prac

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 49

[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

BAB I

PENDAHULUAN

Drainase adalah tindakan atau proses pengeringan/pembuangan air bak yang


dihasilkan oleh proses kegiatan manusia seperti air buangan rumah tangga, air
buangan industri, maupun proses alam seperti hujan, genangan air, banjir, dan
menurunkan permukaan air tanah.
Yang menjadi masalah utama dalam drainase perkotaan adalah penanggulangan
air yang diakibatkan oleh limpasan air hujan karena air buangan rumah tangga
maupun air buangan insdustri yang kontribusinya dalam drainase perkotaan relatif
kecil.
1) Daerah Operasional Drainase
a. Tanah Belerang. Sifat aliran pada tanah belerang adalah deras, sehingga
dapat mengakibatkan ancaman erosi tinggi dan endapan lumpur pada
daerah bawah aliran (hilir). Pencegahannya antara lain dengan membuat
bangunan terasering.
b. Tanah yang dilanda banjir limpasan misalnya pada daerah datar, daerah
cekungan, daerah kedap. Sehingga instalasi kurang baik serta kurangnya
saluran drainase perkotaan.
c. Tanah yang dilanda akibat meluapnya air sungai dan saluran.
2) Kegunaan Drainase
a. Menurunkan permukaan air tanah.
b. Mengendalikan erosi tanah untuk melindungi kerusakan fisik dan
kerusakan ekonomi akibat genangan air.
c. Mengeringkan daerah becek dan genangan air.
d. Mengendalikan air hujan yang berlebihan.
3) Dampak Drainase yang Menguntungkan
a. Bebas dari becek, genangan air, erosi, dan banjir.
b. Pemeliharaan kesehatan ( bebas dari kantong-kantong rusak )
c. Kegunaan tanah lebih baik, terhindar dari kelembapan.
d. Tanah dapat tumbuh (subur) lebih baik.
e. Mengurangimkerusakan lahan, jalan, dan bangunan.
1
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

4) Dampak Drainase yang Merugikan


a. Butuh lahan atau ruang tanah untuk lokasi saluran drainase.
b. Butuh jembatan penyebrangan.
5) Teknik-teknik Pengerjaan Drainase
a. Teknik drainase pekerjaan jalan raya.
b. Teknik drainase pekerjaan pertanian.
c. Teknik drainase pekerjaan bahan bangunan.
d. Teknik drainase pekerjaaan lapangan udara.

2
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pipa

 Syarat pipa secara umum


a. Harus mampu menyalurkan debit yang diperlukan atau dibuang.
b. Kualitasnya harus mampu menahan tekanan tanah, harus cukup kuat,
awet dan ekonomis.
c. Mudah dikerjakan.
 Jenis-jenis pipa dan kegunaannya
a. Pipa tanah liat : biasa digunakan pada daerah yang tidak berair.
b. Pipa paralon / PVC : digunakan untuk saluran air minum dan
bangunan.
c. Pipa besi tuang : digunakan untuk instalasi air minum.
d. Pipa asbes : digunakan untuk instalasi pipa dibawah tanah
keras, tahan terhadap karat dan untuk saluran air bangunan.
e. Pipa beton : digunakan untuk saluran air minum dan
bangunan.
 Syarat Pemasangan Pipa
a. Diletakkan diatas tanah dan dilapisi dengan pasir.
b. Pada tanah berbatu tidak boleh bersentuhan dengan batu.
c. Hilangkan hal-hal yang mengganggumpekerjaan, misalnya akar pohon.
d. Periksa keseluruhan pipa.
e. Pada setiap kedudukan alat sambung harus diberi hentukan agar seluruh
pipa menyentuhmpermukaan tanah atau pasir.
f. Seluruh pipa dipasang selurus mungkin.
g. Pemasangan pipa dimulai dari pemasangan terendah.
h. Pemasangan diatas tanah timbunan harus diatas pondasi.

3
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

2.2 Saluran

Saluran drainase adalah suatu sistem saluran atau proses pengeringan atau
pembuangan air baik yang dihasilkan oleh proses kegiatan manusia maupun dari
proses alam.
a. Sistem campuran
Sistem campuran ini digunakan apabila saluran yang direncanakan untuk
membawa air kotor dari rumah tangga, industri, dan air hujan hanya melalui
satu saluran saja.
b. Sistem terpisah
Sistem saluran ini digunakan apabila saluran yang direncanakan untuk
membawa air kotor dari rumah tangga, industri, rumah sakit, dan air hujan
melalui saluran-saluran tersendiri.
 Jenis-jenis saluran
Jenis-jenis saluran dari manfaatnya ditinjau atas :
1. Saluran terbuka
Keuntungan saluran terbuka :
 Mudah dikerjakan
 Relatif murah harganya
 Dapat dibuat cadangan untuk dibuat yang besar

Kerugian saluran terbuka :

 Dapat menimbulkan bau yang tidak sedap


 Mudah dikotori, tempat untuk pembuangan sampah

Berdasarkan keuntungan maupun kerugian tersebut diatas, maka pembuatan


saluran terbuka harus memenuhi ketentuan berikut :

 Letaknya memungkinkan
 Usahakan agar tidak dikotori manusia
 Sebaiknya tidak banyak terdapat jembatan
 Letak saluran terbuka ditepi jalan sehingga dapat menampung air ditepi
jalan.

4
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

2. Saluran tertutup

Saluran tertutup dipasang dibawah tanah/tepi jalan dan tidak berada


dihalaman penduduk.

2.3 Penurapan tanah

Turap adalah suatu konstruksi sementara yang berguna untuk :


 Menahan dan mencegah longsoran tanah.
 Mencegah terjadinya kecelakaan/menjaga keselamatan pekerja saat
bekerja.
 Menghemat volume galian.
 Kegunaan turap berdasarkan sistemnya :
a) Sistem Terbuka
Konstruksi turap yang sebagian permukaan tanahnya tidak
tertutup oleh papan turap. Turap terbuka biasa digunakan pada
tanah keras dan padat.
b) Sistem Tertutup
Konstuksi turap yang seluruh permukaan tanahnya tertutup oleh
papan turap. Konstruksi ini biasa digunakan pada tanah yang
lembab dan berpasir.

2.4 Bak Kontrol

Bak kontrol merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan/menjaring


kotoran-kotoran yang berada disaluran air, dan sebagai pengontrol dari fungsi saluran.
Dengan adanya bak kontrol ini kita lebih mudah untuk mengontrol kebersihan dan
kelancaran fungsi saluran.

Bak kontrol biasa dibuat pada setiap perubahan saluran / setiap belokan dan pada
saluran yang relative lurus, dibuat pada jaran sekitar 50 meter.

5
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

2.5 Perkolasi

Air kotor yang keluar dari tangki septik melalui pipa penyaluran atau pelimpah
masih mengandung bakteri dan kotoran yang dapat membahayakan. Untuk menghindari
penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan disekitar tangki septik tersebut masih
diperlukan suatu proses lebih lanjut.

Pemrosesan air atau “efluen” yang keluar dari tangki septik dapat dilakukan dengan
pembuatan suatu bidang resapan. Sebelum pembuatan bidang resapan atau sumur
resapan, kita perlu mengetahui daya resap tanah disekitar bangunan tersebut akan
dibuat, agar efluen yang masuk kedalam bidang resapan tidak mencemari tanah
sekitarnya.

Perkolasi adalah proses mengalirnya air kebawah secara gravitasi dari suatu lapisan
tanah kelapisan dibawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan
jenuh air. Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukanmbesarnyaluas medan
peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan. Semakin
besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang diperlukan
untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap daerah memiliki jenis tanah yang berbeda
maka daya resap tanahnya juga akan berbeda pula.

Tes perkolasi dilakukan untuk mendapatkan nilai permeabilitas tanah.


Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah memungkinkan terjadinya aliran
rembesan air dari melalui rongga pori dalam waktu tertentu yang menyebabkan tanah
bersifat jenuh. Tanah dengan permeabilitas tinggi menunjukkan laju infiltrasi (
penyerapan ) yang tinggi. Dalam melakukan perancangan dimensi sumur resapan
dibutuhkan data koefisien permeabilitas tanah ( k ) untuk mengetahui kondisi tanah di
lokasi, yaitu besarnya laju infiltrasi air kedalam tanah. Hal ini berkaitan dengan
kemungkinan air yang dapat diresapkan ke dalam sumur resapan

6
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Septick Tank

Pengolahan air limbahuntukpribadi / rumahtangga, kantor, dan lain-lain


adalahdenganseptik tank.

Alas an menggunakansepticktank :

 Kotoran yang
sudahmasukjikadikeluarkandaritangkitidakmembahayakanlagibahakanbisadima
nfaatkansebagaipupuk.
 Air yang keluardariseptick tank hanyamengadungsedikitkotoran..

Beberapapetunjukpembuatansepticktank :

 Persyaratandimensi
a. Lebar : panjang ( B : L ) = 1 : 2 atau 1 : 3
b. Tinggi ( H ) = 1,0 m – 1, 6 m
c. Lebar ( B ) = 0,8 m
d. Panjang ( L ) = I,6 m
e. Untukbulat = 1,2 d , H = 1 m
f. Tinggi gas/ hawa (pernapasan) = 0,3 m
g. Rencanapengurasan = 2-5 tahun
h. Dasartangkiharus miring untukmemudahkanpengurasan.
 Kapasitas airbuangan
a. Rumahtangga = 120 liter/orang/hari
b. Rumahsakit = 150 liter/orang/hari
c. Asrama = 120 liter/orang/hari
d. Hotel = 200 liter/orang/hari
e. Sekolah = 40 liter/orang/hari
f. Restoran = 55 liter/orang/hari
g. Kantor = 40 liter/orang/hari

Volume lumpur = 10 liter/orang/tahun

7
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

BAB III

PRAKTIKUM

3.1 Menyambung Pipa PVC/ Paralon

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan/praktikumini, diharapkan :
1. Dapat membaca/memahami gambar sambungan pipa dan melaksanakanya.
2. Dapat menyebutkan fungsi dari bekerjanya bagian sambungan pipa.
3. Dapat terampil menyambung pipa PVC/Paralon.
4. Dapat mengetes kebocoran sambungan pipa.

B. Keselamatan kerja
1. Pelajari dan pahami gambar serta langkah kerja sebelum bekerja.
2. Perhatikan instruksi.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
4. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
5. Ajukan pertanyaan bila job praktek belum jelas.
6. Simpan kembali alat dalam keadaan bersih.

C. Alat dan Bahan


1. Alat

Meter Siku

8
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Kikir Gergaji besi

2. Bahan

NO URAIAN UKURAN JUMLAH KETERANGAN

1 Pipa PVC diameter 3” 1 batang


2 Sambungan
- Socket diameter 3” 1 batang
- Elbow diameter 3” 2 batang
- Tee diameter 3” 1 batang
3 Lem pipa - 2 botol
4 Kertas amplas No. 180 2 lembar
5 Majon/Lap - 2 lembar

Gambar bahan

Pipa PVC Kertas amplas

9
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Socket Elbow Tee

Lem pipa Majon/Lap

D. Prosedur (langkah kerja)


1. Siapkan alat dan bahan, serta baca dan pahamilah gambar dan langkah kerja
dengan baik.
2. Potonglah pipa menjadi 6 bagian sesuai dengan ukuran masing-masing yang
telah ditentukan.
3. Kikirlah kedua ujung pipa untuk meratakan permukaan ujung pipa.
4. Amplas masing-masing bagian ujung pipa, socket, elbow dan tee untuk
mempermudah penyambungan. Kemudian bersihkan.
5. Masukkan elbow ke dalam ujung pipa yang telah di amplas tadi, apakah sudah
pas atau belum.
6. Apabila pemasangan sudah pas dengan sambungannya (pipa sudah masuk
dengan baik ke elbow), Berilah lem pada ujung pipa dan elbow tersebut. Ingat,
pada saat menyambung dengan lem diusahakan cepat karena kapasitas
pengerasan lem dalam selang waktu 10 detik.

10
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

7. Tunggu beberapa saat hingga lem benar-benar mengeras, kemudian melakukan


penyambungan pipa lain dengan cara yang sama pada nomor 6.
8. Setelah semua pipa tersambung, diamkan kurang lebih satu jam untuk perekatan
lem yang sempurna.
9. Setelah itu, lakukan proses pengetesan kebocoran pipa dengan memasukkan air
kedalam pipa tersebut.
10. Jika pipa ternyata bocor, lakukan perbaikan penyambungan pipa dan lakukan
pengetesan kembali dengan mengisi air.

E. Gambar Hasil Kerja

11
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan praktek kegiatan
penyambungan pipa, yaitu :
1) Dalam melaksanakan sebuah praktikum, hendaklah memperhatikan
keselamatan kerja dan prosedur pelaksanaannya.
2) Pada penyambungan pipa PVC terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan :
 Pemotongan pipa harus lurus dan rata.
 Pengamplasan ujung pipa dan ujung penyambung (elbow, socket,
tee) dibutuhkan untuk mengkasarkan bagian tersebut agar dapat
tersambung sempurna.
 Perlu pergerakan cepat pada saat penyambungan pipa dengan lem
karena kisaran waktu lem mengeras sekitar 10 detik.
 Penyambungan pipa harus dilakukan secara bertahap, artinya
berikan jeda waktu sekitar 15 menit terhadap penyambungan
pipa pertama dan pipa berikutnya.
 Tes kebocoran pipa dengan mengisinya air.

2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu :
1) Berhati-hatilah saat melakukan pekerjaan, utamakan keselamatan kerja.
2) Pada saat pemotongan pipa hendaknya lebih teliti dan hati-hati agar
potongan pipa lurus dan rata. Jika tidak, akan membutuhkan waktu untuk
meluruskannya dengan kikir.
3) Usahakan pengamplasan dilakukan secara sempurna (sekasar mungkin)
untuk memudahkan penyambungan.
4) Lakukanlah pengetesan sambungan sebelum benar-benar menyambung
pipa dengan lem.
5) Bekerjasamalah dengan baik.

12
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

3.2 Menentukan Kemiringan Saluran dengan Boning Rod

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini, diharapkan dapat :
1. Membaca gambar atau melaksanakan pembuatan kemiringan saluran.
2. Mengenal tentang/fungsi boning rod.
3. Membuat papan duga/stake out untuk suatu galian.
4. Terampil membuat kemiringan saluran dan mengeceknya dengan boning rod.

B. Keselamatan kerja
1. Pelajari dan pahami gambar serta langkah kerja sebelum bekerja.
2. Perhatikan instruksi.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
4. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
5. Ajukan pertanyaan bila job praktek belum jelas
6. Simpan kembali alat dalam keadaan bersih.

C. Alat dan Bahan


1. Alat

Meter/rol meter Gergaji Siku

Paku Martil Selang plastik

13
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Waterpass sekop Cangkul

LinggisBelincongPensil

2. Bahan

NO URAIAN UKURAN JUMLAH KETERANGA


N
1 Balok 5/7 x 120 cm 4 potong (1 batang)
2 Balok 5/7 x 60 cm 4 potong (1 batang)
3 Papan 2/20 x 120 cm 6 potong (2 lembar)
4 Paku 4 cm 30 buah
5 Benang 1rol -
6 Air - Secukupnya

14
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Gambar bahan

Balok Papan Paku

Benang Air

15
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

D. Langkah kerja
1. Tentukan lokasi dimana letak galian akan dibuat dan ditandai dengan bubuk
kapur.

2. Pasang tiang dolken 1 meter dari ujung A dan ujung B.

3. Tandai salahsatu tiang dengan pensil pada ketinggian 80 cm dari tanah, lalu
tanda tersebut dipindahkan pada keempat tiang dengan datar menggunakan
selang plastik.

16
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

4. Pada salah satu ujung A dipasang papan stake out tepat pada tanda pensil tadi

5. Lalu stake out itu diberi skor kebelakang agar kokoh berdirinya.

6. Tentukan penurunan galian sesuai dengan kemiringan yang telah ditentukan


sebelumnya (1:40) = 20 cm.

17
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

7. Lalu pasang papan stake out pada tanda penurunan 20 cm dengan datar, maka
telah terbentuk 2 buah stake out dengan kesatuan mirirng yang diinginkan.

8. Tandai pertengahan panjang papan stake out sebagai sumbu (as) saluran, lalu
tandai 50 cm kiri dan kekanan tadi, ini dilakukan pada kedua papan stake out
tadi yaitu di A dan di B. Pada garis-garis tanda ini dipasang 2 buah pakus ebagai
tempat pencantolan benang nantinya

18
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

9. Lalu kita tarik benang dari stake out A ke stake out B, yaitu benang pinggir
keduanya, kemudian benang ini kita pindahkan ke tanah tegak lurus dan kita
tandai dengan bubuk kapu rmaka garis kapur inilah yang dijadikan acuan garis
pinggir galian.

10. Lalu buka benang – benang tersebut, kemudian lanjutkan dengan penggalian
tanah dengan menggunakan pacul dan sekop, tanah bekas galian diletakkan pada
salah satu sisi galian dengan jarak minimum 30 cm dari pinggir galian.

19
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

11. Galian dilakukan selapis demi selapis sampai sedalam 50 cm, kemudian
kemiringan dasar dicek dengan menggunakan boning rod, dengan
mendirikannya pada dasar galian dan bidik pada kedataran kedua stake out tadi

20
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah kami lakukanbersama, maka
dapat disimpulkan bahwa membuat kemiringan saluran dengan boning rod
dapatmemakan waktu yang cukup lama jika kita tidak saling bekerja sama dan
dalam proses penggalian saluran diperlukan ketelitian agar kedalaman
galiantepatdan sesuai dengan yang telahdirencanakan.

2. Saran
Saran yang dapat kami berikanyaitukemiringandankedalaman boning rod
harussesuaidenganperencanaan. Karenaapabilakemiringantidaksesuaimaka air
tidakakanmengalir.

21
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

3.3 Penurapan Tanah (Sistem Tertutup)

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini, diharapkan :
1. Menentukan dan membuat galian.
2. Menyebutkan fungsi turap.
3. Menghitung volume galian tanah.

B. Keselamatan Kerja
1. Pelajari dan pahami gambar serta langkah kerja sebelum bekerja
2. Perhatikan instruksi
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
4. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
5. Ajukan pertanyaan bila job praktek belum jelas
6. Simpan kembali alat dalam keadaan bersih

C. Alat dan Bahan


1. Alat

Meter Rol meter Sekop

Cangkul Belincong Linggis

22
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Tang Keranjang Rotan Sabit/Parang

2. bahan
NO URAIAN UKURAN JUMLAH KETERANGAN
1 Balok 8/12 x 400 7 batang
2 Balok 5/7 x 400 2 batang
3 Papan 2/20 x 400 20 lembar
4 Kawat beton - -

Gambar bahan

Balok Papan

Kawat Beton

23
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

D. Langkah kerja
1. Hitung berapa lebar galian yang akan dibuat berdasarkan :
a. Diameter pipa yang akan dipasang
b. Panjang pipa
c. Dalamnya galian
d. Ukuran bahan-bahan turap
e. Lokasi kerja
f. Tipe tanah setempat
g. Ruang tempat bekerja
h. Lamanya pelaksanaan pekerjaan
i. Beban ekstra tanah
j. Keadaan cuaca setempat

2. Tandailah permukaan tanah dimana galian yang akan dibuat dengan bubuk
kapur.

3. Pasang stake out dengan jarak 1 m dari pinggir galian pada kedua ujung galian
itu, dengan konstruksi seperti yang telah dilaksanakan. Kedua stake out ini harus
mempunyai ketinggian yang berbeda sesuai dengan kemiringan saluran yang
dicantumkan dalam bestek.

24
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

4. Mulai penggalian tanah dengan cara prosedur kerja yang baik, tanah bekas
galian ditempatkan pada salah satu sisi galian dengan jarak kira-kira 30 cm dari
pinggir galian. Tebing galian dibuat vertical (tegak lurus).
5. Tahap pertama galian dibuat sedalam 1 m. Setelah semua galian selesai dan
tebingnya sudah benar-benar tegak lurus, maka penurapan bisa dimulai.

25
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

6. Letakkan kayu ukuran 8/12 x 200, melintang diatas galian seperti pada gambar.

7. Pasang kayu ukuran 8/12 x 200cm dibawah kayu melintang tadi, kayu ini
diikatkan dengan kawat terhadap kayu yang melintang tadi agar tidak jatuh.

26
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

8. Kemudian sepanjang kedua sisi galian ditancapkan papan turap 2 m, letakkan


antara tebing galian dan rusuk (kayu yang memanjang).

9. Kemudian pasang balok penahan antara kedua rusuk yang baru dipasang itu,
balok harus benar-benar menumpu kedua rusuk agar rapat ketebing galian. Pada
rusuk sebelah atas juga dipasang skor seperti rusuk yang dibawah tadi.

27
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

10. Lanjutkan penggalian tanah sedalam 1 m lagi kebawah dan tebing galian harus
sejajar dan tegak lurus dengan tebing galian sebelumnya. Pembuangan bekas
tanah galian dilakukan dengan menggunakan keranjang rotan atau alat bantu
lainnya.

28
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

11. Setelah galianselesai sedalam 1 m (total kedalaman menjadi 2 m), maka satu
persatu papan turap diturunkan dengan cara mendorong dengan kuat dari atas
sampai semua papan turap turun serata dasar galian. Selanjutnya balok penahan
juga ikut diturunkan.

E. Gambar Hasil Kerja

29
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan praktek kegiatan
penurapan tanah, yaitu :
1) Dalam melaksanakan sebuah praktikum, hendaklah memperhatikan
keselamatan kerja dan prosedur pelaksanaannya.
2) Dalam kegiatan penurapan tanah terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
 Penggalian harus dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi
kecelakaan kerja seperti ambruknya tanah galian.
 Setelah papan turap dipasang, rusuk yang digantungkan dengan
kawat harus dipastikan rapat dan terikat sempurna.
 Papan turap diturunkan pada dasar galian dengan cara
mendorongnya dengan kuat atau memukulnya secara halus.
2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu :
1) Berhati-hatilah saat melakukan pekerjaan, utamakan keselamatan kerja.
2) Pekerjaan harus sesuai dengan perencanaan.
3) Bekerjasamalah dengan baik agar pekerjaan berjalan lancar.

30
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

3.4 Membuat Bak Inspeksi/Bak Kontrol

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini, diharapkan dapat :
1. Mengenal tentang lubang kontrol pada saluran.
2. Menyebutkan fungsi bak kontrol.
3. Membaca gambar dan melaksanakan pembuatan suatu bak kontrol.
4. Menghitung/kalkulasi bahan suatu bak kontrol.

B. Keselamatan Kerja
1. Pelajari dan pahami gambar serta langkah kerja sebelum bekerja.
2. Gunakan pakaian kerja dan perlengkapan keamanan lainnya.
3. Perhatikan instruksi.
4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
6. Ajukan pertanyaan bila job praktek belum jelas.
7. Simpan kembali alat dalam keadaan bersih.

C. Alat dan Bahan


1. Alat

Meter Sekop Cangkul

Sendok spesi Belincong Linggis

31
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Gerobak

2. Bahan

 Batu bata

1 m2 = 100 buah

= 20

→20 x 5 = 100

Ukuran pasangan bak kontrol


4 ( 0,6 x 0,7) = 1,68
Jadi, jumlah batu bata yang diperlukan :
→ 1,68 x 100 = 168 buah
 Portland Cemen (PC), Pasir (Ps) dan Air.
- Perbandingan campuran :
→ 1 PC : 4 Ps
- Ketentuan :
PC = 0,76
Ps = 0,675 , sehingga →PC = 0,76 x 1 = 0,76
Ps = 0,675 x 4 = 2,70
→ PC + Ps = 0.76 + 2.70 = 3,46

32
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Air = 0,6
- Volume campuran :
= Panjang x lebar x tinggi
→untuk siar datar = 0,20 x 0,10 x 0,01 = 0,0002 (untuk satu batu bata)
Jadi = 0,0002 x 168 = 0,0336 m3
→untuk siar tegak = 0,01 x 0,10 x 0,05 = 0,00005 m
Jadi = 0,00005 x 168 = 0,0084 m3
→ siar datar + siar tegak = 0,0336 + 0,0084 =0,0420 m3

Dengan demikian volume masing-masing campuran adalah :

→Semen (PC) = 1/3,46 x 0,0420 = 0,0121 m3x 1000 = 12,1 L x 1,25


= 15, 125 kg

→Pasir (Ps) = 4/3,46 x 0,0420 = 0,0485 m3

→Air = Fas x berat PC (kg)


= 0,6 x 15, 125
= 9,075 kg

= = 7,26 liter

33
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Tabel bahan

NO URAIAN UKURAN JUMLAH KETERANGAN


1 Batu bata 20 x 10 x 4 168 buah
2 Portland cemen (PC) - 0,0121 m3
3 Pasir - 0,0485 m3
4 Air - 7,26 liter
5 Pipa PVC Diameter 3” 1 batang

Gambar Bahan

Batu bata Semen portland Pasir

Air Pipa PVC

34
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buatlah lubang persegi empat dengan kedalaman 70 cm dan sisinya 60 cm x 60
cm.

3. Siapkan adukan ( spesi ) untuk pemasangan batu bata dengan perbandingan 1PC
= 4 Ps.
4. Mulai memasang dinding batu bata dengan ukuran dalam 40 cm x 40 cm.
5. Sampai pada ketinggian 40 cm , pipa keluar dipasang dengan kemiringan sesuai
dengan kemiringan saluran.Pipa masuk dipasang lebih tinggi 5 cm dari pipa
keluar dengan kemiringan yang sama.

35
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

6. Selanjutnya pemasangan batu bata dilanjutkan sampai ketinggian 15 cm dari


pipa masuk sehingga total ketinggian bak kontrol adalah 70 cm.
7. Pembuatan bak kontrol selesai, alat-alat dibersihkan dan dikembalikan.

E. Gambar Hasil Kerja

36
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktek pembuatan bak
kontrol, yaitu :
1) Dalam melaksanakan praktikum hendaklah memperhatikan prosedur dan
keselamatan kerja.
2) Adukan ( spesi ) untuk pemasangan batu bata dengan perbandingan 1 PC
= 1 Ps.
3) Pipa masuk dipasang lebih tinggi 5 cm dari pipa keluar dengan
kemiringan sesuai dengan kemiringan saluran.
2. Saran
Saran yang dapat kami berikan yaitu perhatikanlah pada saat peletakan pipa
masuk dan keluar karena ini menentukan mengalirnya air atau tdk.

37
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

3.5 Tes Perkolasi

A. Tujuan
1. Mengenal tentang perkolasi ( angka perkolasi).
2. Mengetahui daya resap tanah dimana dibuat bak peresapan/septic.
3. Menghitung/mendimensi bak septic dan peresapan.

B. Keselamatan Kerja
1. Pelajari dan pahami gambar serta langkah kerja sebelum bekerja.
2. Perhatikan instruksi.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
4. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
5. Ajukan pertanyaan bila job praktek belum jelas.
6. Simpan kembali alat dalam keadaan bersih.

C. Alat dan Bahan


1. Alat

Meter Alat ukur (inch) Linggis

Sendok spesi Stopwatch Sekop

Ember

38
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

2. Bahan

No Uraian Jumlah
1 Air Secukupnya
2 Kerikil Secukupnya
3 Lokasi tanah -
asli

Gambar Bahan

Air Kerikil

Lokasi tanah asli

39
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

D. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Tentukan lokasi praktek/penggalian.

3. Galilahlubang yang berdiameter 20 cm dengan kedalaman 50 cm dengan


menggunakan linggisdanalat bantu lainnya.

4. Melakukan Pengontrolan agar galian tidak melebar terlalu dalam. Untuk


pengangkutan tanah, digunakan sendok spesi.

40
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

5. Setelah lubang selesai, maka lubang diisikan kerikil dengan kedalaman 5 cm.

6. Selanjutnya tarulah alat ukur inci kedalam lubang dan isilah lubang dengan
air sampai stabil (peresapan airnya kecil), dengan ketinggian 50 cm.

7. Hitunglah waktu penurunan air tiap inici dengan menggunakan stopwatch.

41
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

E. Gambar Hasil Kerja

42
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

TABEL DATA PENGAMATAN

PENURUNAN WAKTU SELISISH


NO (INCH) (MENIT) WAKTU
1 0 9:40:00 0:00:00
2 1 9:40:23 0:00:23
3 2 9:40:54 0:00:31
4 3 9:41:36 0:00:42
5 4 9:43:35 0:01:59
6 5 9:44:45 0:01:10
7 6 9:46:45 0:02:00
8 7 9:49:15 0:02:30
9 8 9:52:46 0:03:31
10 9 10:02:46 0:05:00
11 10 10:09:41 0:06:55
12 11 10:18:01 0:08:20
13 12 10:29:30 0:11:29
14 13 10:47:42 0:18:12
15 14 10:48:57 0:01:15
16 16 10:50:27 0:01:30
17 16 10:54:00 0:03:33
18 17 10:59:30 0:05:30
19 18 11:07:28 0:07:58
20 19 11:18:03 0:10:35
21 20 11:31:02 0:12:59
22 21 11:54:04 0:23:02
23 22 12:24:29 0:30:25
2:39:29
JUMLAH (159 menit)

43
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

 Angka Perkolasi ( t )

 Dimensi peresapan ( Q )
= = 76,11
√ √

PENGHITUNGAN / PENDIMENSIAN BAK SEPTICK

SOAL

Suaturumah tangga berpenghuni 8 oranng. Hasil perkolasi = 7, 22 menit / inch. Waktu


tinggal = 1 hari ( 24 jam ). Rencana pengurasan 4 tahun.

Hitunglah dimensi septick dan peresapan !

Jawaban :

 Volume air buangan = 8 orang x 120 liter/orang/hari


= 960 liter = 0,960 m3
 Volume lumpur = 8 orang x 10 liter/orang/tahun x 4 tahun
= 320 liter = 0, 320 m3
 Volume total = volume air buangan + volume lumpur
= 960 liter + 320 liter
=1280 liter = 1,280 m3

Volume = L XBXH
1,280 = 2B X B X H
1,280 =2B2 x 1,2

2 B2 =

44
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

B2 =

B2 = 0, 535

B = √ 5

B = 0,73 m

B:L = 1:2
L = 2B
= 2 (0,73)
= 1,46 m

PERESAPAN

 Dimensi peresapan
Q = = liter/hari
√ √

 Luas Bidang Peresapan


A = = = 16,81m2

 Panjang Bak Peresapan


L = = = 21 m

Ketentuan : L ≤ 30 m = 1 bak peresapan.

45
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

Gambar bak peresapan

46
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

F. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan
kegiatan/praktikum ini, yaitu :
1) Dalam melaksanakan sebuah praktikum hendaklah memperhatikan
prosedur dan keselamatan kerja.
2) Penggalian dilakukan dengan kedalaman 50 cm dan pada kedalaman 5 cm
lubang diisi kerikil.
3) Pengukuran dilakukan sammpai peresapannya stabil.
4) Dari hasil pengamatan waktu penurunan tiap inci, kita dapat menghitung
angka perkolasi dan dimensi peresapan.

2. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu :

1) Pada saat membersihkan bekas galian dari lubang, hendaklah berhati-hati


jangan sampai diameter galian berubah.
2) Telitilah pada saatmelakukan pengukuran waktu penurunan tiap inci.
3) Bekerjasamalah dengan baik.

47
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pekerjaan drainase selama 8 minggu kami dapat menarik


kesimpulan :

Pekerjaan drainse adalah salah satu pekerjaan teknik yang sangat penting,
drainase merupakan pendukung dari konstruksi jalan raya, konstruksi gedung dan
bahkan sangat penting pada konstruksi irigasi.

Pada konstruksi jalan raya drainase mempunyai peranan besar guna


mendukung daya tahan dari jalan tersebut, agar air yang berada di atas jalan tidak
tergenang dan dapat teralirkan dengan baik.

Untuk mendapatkan manfaat drainase yang baik maka pada saat pembuatan
drainase sebaiknya memeperhatikan syarat-syarat drainase yang baik, agar hasil
yang diinginkan bias maksimal.

B. Saran

Setelahmelaksananakankegiatan job di workshop sipilini, kami


dapatmemberibeberapasaran :

Sebaiknyakitadapatbetul-betulbisamemepelajariteknikdansyarat-
syaratdaripembuatandrainase yang baik, agar
nantinyabisamengaplikasikandenganbaikpadasaat di lapangan

Diharapkanagar parapembimbingtetapmemberiarahanselamapraktekberjalan,
begitupun agar mahasiswabekerjasamadenganbaikselamamelaksanakanpraktek.

48
[PRAKTIKUM DRAINASE] Politeknik Negeri Ujung Pandang

49

You might also like