Professional Documents
Culture Documents
Calon Proposal
Calon Proposal
Proposal
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi
Teori Asam dan Basa Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Kelas XI MIA 7 di SMAN 4 Kota Jambi”
Dosen Pengampu :
Dra. M Dwi Wiwik Ernawati, M.Kes
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas anugerah-Nya
maka selesailah penulisan proposal PenelitianTindakanKelasini yang berjudul “Penerapan
Model PembelajaranKooperatifPada Materi Teori Asam dan Basa Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Kelas XI MIA 7 di SMAN 4 Kota Jambi”.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas PenelitianTindakanKelas, dimana
PenelitianTindakanKelas merupakan salah satu mata kuliah yang ada di program studi
pendidikan kimia Universitas Jambi.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat-Nya dalam pembuatan proposal
ini.
2. Dosen Pengampu IbuDra. M DwiWiwikErnawati, M.Kes yang telah membimbing
hingga selesainya makalah ini.
3. Kedua orang tua yang telah memberi motivasi serta doa-doanya.
4. Serta teman-teman yang telah memberi bantuan berupa moril maupun materil.
Penulismenyadaribahwa proposal
inimasihbanyakkekuranganbaiksecaramateridanteknikpenulisannya yang
disebabkankarenaterbatasnyapengetahuan yang
dimilikidankurangnyapengalamandalampenyusunan proposal ini.Akhirnya semoga proposal
ini bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 28
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Jadi didapat bahwa suasana pembelajaran sangat konvensional sehingga siswa kurang
berminat saat pembelajaran di kelas XI MIA 7 SMAN 4 Kota Jambi disebabkan karena
model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Menurut Ramli (2017) Untuk memperbaiki pembelajran kimia menjadi indah,
menarik, inovatif, dan bermakna bagi siswa perlu diterapkan model pembelajran kooperatif
sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran pun meningkat. Sehingga perlu adanya
pemecahan masalah dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
PTK pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka
memperbaiki mutu pembelajaran di kelas juga perlu diterapkan model pembelajaran yang
sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah serta melibatkan siswa dengan kreatif membangun
pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri, memberikan dukungan dan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan ide-idenya dalam belajar, salah satunya dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif. Model kooperatif mempunyai efektifitas yang cukup tinggi
dalam penyampaian materi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif juga dapat menciptakan iklim
dan suasana belajar mengajar siswa yang aktif dan interaktif, yang tercermin dari pola interaksi
belajar siswa dalam kelompok, bila mana adanya kemitraan belajar antara guru dan siswa dalam
dimensi akademis, sehingga menumbuhkan iklim kebersamaan dan keterbukaan selama
berlangsungnya proses pembelajaran.
2
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMAN 4 Kota Jambi
melalui penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD. Model ini diharapkan mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar kimia
khususnya materi Teori Asam Basa. Dimana karakteristik materi teori asam dan basa
merupakan materi yang bersifat abstrak dan memerlukan pemahaman konsep yang baik.
Dengan adanya kegiatan berdiskusi di dalamnya diharap siswa nantinya dapat lebih berminat
dan mampu mengkonstruk materi teori asam basa ini sehingga pembelajaran tidak hanya
berpusat pada guru.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memprioritaskan siswa
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan mengarahkannya bekerjasama untuk
mencapai pemahaman yang benar terhadap materi suatu pelajaran. Dalam pembelajaran
kooperatif siswa diarahkan untuk bekerjasama dan bantu membantu dalam kelompok untuk
memahami materi suatu pelajaran sehingga tumbuh rasa sosial yang tinggi di antara sesama
anggota dalam kelompok tersebut. Pembelajaran kooperatif yang difokuskan dalam tulisan
ini adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut perlu adanya perbaikan pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk itu dilakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Pada Materi Teori Asam dan Basa
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas XI MIA 7 di SMAN 4 Kota Jambi”.
3
2) Untuk mengetahui gambaran minat siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Teori Asam dan Basa kelas XI
MIA 7 SMAN 4 Kota Jambi
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah, sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kegiatan
pembelajaran dan hasil belajar kimia di sekolah.
2. Bagi Guru, sebagai masukan dalam pelaksanaan pembelajaran yang bervariasi
sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
3. Bagi Siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan bagi siswa dan menghilangkan kejenuhan dalam proses
pembelajaran kimia serta meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
4. Bagi peneliti, dapat menjadi syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
kegiatan belajar siswa. Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman siswa, dan (b) Lingkungan Nonsosial,
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa. Dan faktor pendekatan belajar Siswa, pendekatan belajar
dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi
dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian
rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Surakhmad,
2013).
7
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau
satu tim (Isjoni, 2012).Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi
belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil dengan keahlian berbeda, dan di dalam
kelompok kecil tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk sampai pada
pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun pengalaman
kelompok(Zulfiani, 2009).
Slavin mengemukakan, “In cooperative learning methods, students work together in
four member teams to master material initially presented by the teacher”. Dari uraian
tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran
dimana sistembelajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah dari4
sampai 6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswalebih bergairah
belajar(Isjoni, 2012).
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah sebuah cara dalam pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat
dari pembelajaran sehingga siswa dibebaskan untuk mengeksplorasi ilmunya dan
pembelajaran ini lebih menekankan sebuah kerja sama antar siswa.
9
Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang
dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super
2.5. Minat
2.5.1. Definisi Minat
Menurut (Syah, 2010)berpendapat bahwa minat yaitu seberapa besar individu merasa
suka atau tidak suka kepada suatu rangsangan. Sesuatu yang diminati akan lebih menarik
perhatian.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat (Slameto, 2010)
10
Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik
pada bidang studi tertentu atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari
materi ini (Dimyati, 2006).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan behwa minat
adalah suatu rasa ketertarikan atau ketidaktertarikan, rasa suka atau tidak suka, dan rasa
senang atau tidak senang terhadap mata pelajaran atau proses pembelajaran tertentu yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Rasa tidak tertarik, tidak suka dan tidak senang akan
menghambat dalam belajar, karena tidak menumbuhkan sikap positif dan tidak menunjang
minat belajar. Sedangkan apabila siswa merasa tertarik, suka dan senang akan menumbuhkan
sikap positif yang menunjang minat siswa dalam pembelajaran. Sehingga antara minat dan
perasaan senang memiliki hubungan timbal balik. Oleh sebab itu, minat sangat berperan
dalam pembelajaran. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu tindakan atau perilaku
yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai hal tersebut daripada hal lainnya, dapat pula
dimanefestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas ataupun pernyataan. Minat yang
dimiliki siswa ini akan bermanfaat dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan
dengan pembelajaran. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk
mempelajari hal-hal lainnya (Slameto, 2010)
Siswa memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Dengan memberikan perhatian yang
lebih tersebut menunjukkan siswa memiliki minat yang tinggi. Sehingga semakin tinggi
minat siswa semakin tinggi pula motivasi yang dirasakan siswa. Minat dapat diartikan
sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah
bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki
minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Dalam hubungan ini motivasi dapat
dilakukan dengan jalan menimbulkan atau mengembangkan minat siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya (Syah, 2010).
11
e. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus
tertentu.
Menurut (Slameto, 2010)untuk menimbulkan minat membuat perhatian terpusat dapat
dilaksanakan dengan cara :
a. Mengemukakan kepada siswa apa yang akan dipelajari
b. Melibatkan semua indera dari siswa sebanyak mungkin, sehingga menambah daya
tarik yang mampu menarik perhatian 90%
c. Mengemukakan kegunaan mempelajari topik tersebut
d. Mengidentifikasi kompetensi siswa pada saat akan menerima pelajaran baru, apa yang
diketahui siswa pada permulaan pelajaran merupakan pengetahuan awal siswa untuk
mempelajari konsep berikutnya.
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran,
maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada
perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut, yang terdiri dari
bersifat subjektif dan mengemukakan persepsi.
b. Ketertarikan Siswa
Ketertarikan siswa sangat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman
afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri seperti membuka diri dan menirukan.
c. Perhatian Siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan
pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki
minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut yang
memiliki sifat terkontrol dan mempunyai antusias yang tinggi.
d. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang siswaakan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut
dengan sistem ikut serta.
12
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak karena salah satu tuntutan yang harus
dilaksanakan oleh pendidik yaitu menumbuhkan minat peserta didik pada materi Asam dan
basa. Konsep asam dan basa sebagai salah satu materi kimia yang memiliki tiga sub pokok
bahasan, yaitu: 1) Perkembangan konsep asam dan basa , 2) Indikator asam-basa, 3) pH
asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah
Menurut (Zulfiani, 2009)menyatakan bahwa materi asama basa adalah materi yang
lumayan sukar ,kita dapatMengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang
mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan
cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan
menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam,
basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna. Pembawa sifat asam
adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom
hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah
ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer,
dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Asam dapat dengan
mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan,
air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi
2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral. Asam organik berasal dari sumber
alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah
asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut
dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah
senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan
manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral
adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki
mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca.
Oleh karena itu, untuk dapat memunculkan Minta dalam proses pembelajaran,
maka Model pembelajaran yang dibuat pendidik diharapkan mampu menumbuhkanrasa
keingintahuan Peserta didik pada suatu materi, mampu membuat siswa agar terasa nyaman
dan menyenangkan dalam pembelajaan, dimana hal-hal inilah yang nantinya akan
memunculkan minat belajar pada diri siswa . Minat peserta didik diketahui dengan
memberikan penilaian berupa lembar observasi dan kuisoner yang telah dirancang
13
sedemikian rupa sesuai dengan indikator yang terdapat pada klasifikasi Ketercapaain
minat.
Berikut ini adalah skema kerangka berpikir dari penelitian yang akan di lakukan ;
Pembelajaran Kimia di
SMA Negeri 4 Kota Jambi
Potensi : Masalah ;
1. Bahan ajar Yang tersedia sesuai 1. Teacher Centered.
dengan K13. 2. Pembelajaran Monoton
2. SDM yang Layak 3. Pembelajaran Membosankan
dimaksimalkan. 4. Minat Belajar Rendah.
3. Fasilitas Sekolah yang lengkap
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division (STAD) pada Materi Asam Basa
14
2.8. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir, yang telah dijabarkan, maka hipotesis
dari penelitian ini adalah :
Minat siswa akan meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada materi Asam Basa kelas XI MIA 7 SMA Negeri 4 Kota Jambi
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
Bagan 3.1 Prosedur penelitian
3.2.1. Siklus 1
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: silabus, rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran.
1. Menyiapkan instrumen test dan non test. Instrumen test berupa soal test unjuk kerja
serta penilaiannya. Instrumen non test berupa lembar observasi untuk mengamati
minat belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
Kegiatan Awal
Kegiatan inti
18
4. Pembagian lembar kerja kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berdiskusi.
5. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan dan menanggapi hasil disku
si
6. Pemberian kuis
7. Pemberian penghargaan bagi kelompok dengan hasil yang terbaik
Kegiatan penutup
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tindakanyang
telah dilakukan selama pembelajaran siklus I. Hasil refleksi dijadikansebagai pedoman dalam
perbaikan siklus II untuk mencapai tujuan.
3.2.2. Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I, dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang menghambat pada tindakan. Perbaikan dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II.
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: silabus, rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran.
1. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumentes berupa soal tes unjuk kerja serta
penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi untuk mengamati keaktifan
belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
Kegiatan Awal
Kegiatan inti
19
1. Penyampaian tujuan pembelajaran
2. Pemberian penjelasan materi teori asam basa secara singkat
3. Pembentukan kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
4. Pembagian lembar kerja kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berdiskusi.
5. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan dan menanggapi hasil di
skusi
6. Pemberian kuis
7. Pemberian penghargaan bagi kelompok dengan hasil yang terbaik
Kegiatan penutup
3.3.2. Angket
Angket berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur minat belajar siswa pada materi teori
asam basa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STADdan diisi oleh siswa dan
teman sebaya siswa tersebut.
3.3.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada
subjek penelitian, akan tetapi melalui dokumentasi. Arsip data dokumentasi digunakan untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian secara konkrit. Dokumentasi yang
20
digunakan berupa foto atau video kegiatan pembelajaran pada materi teori asam basa, hasil
tugas siswa, dan daftar nilai siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
21
Pemberian Skor Memberikan skor dasar yang Mendengarkan skor dasar yang
dihitung dari kinerja dimiliki dari kuis sebelumnya
rata-rata siswa pada kuis
sebelumnya.
Nomor
Variabel Indikator Butir pernyataan
item
Minat Siswa memasuki kelas tepat waktu
Kesiapan dala
Belajar Siswa membawa dan atau menggunakan buku sumber
m KBM
yang terkait dengan materi pembelajaran
Keinginan atau saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat
kesadaran waktu
saya berusaha mencari tahu dari sumber lain mengenai
hal yang tidak diketahui
saya tidak menyontek saat mengerjakan tugas
saya selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap
penting
22
Partisipasi Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
dalam KBM dipahami
Saya berperan aktif dalam kelompok
Perasaan Saya merasa senang mengikuti pembelajaran dengan
senang model yang digunakan
terhadap KBM
23
Keterangan:
MBS= Minat Belajar Siswa
AMB= Skor perolehan angket minat belajar siswa
LMB= Skor perolehan lembar observasi minat belajar siswa
Mencari rata-rata minat belajar siswa diakhir siklus
Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata minat belajar siswa diakhir siklus
diadaptasi dari Anas Sudijono (2011: 81) dengan menjumlahkan data skor perolehan minat
belajar siswa di setiap pertemuan pada setiap siklus dibagi dengan jumlah data, maka
didapatkan rumus berikut ini:
Keterangan:
RMBS = Rerata minat belajar siswa
∑MBS = Jumlah skor perolehan minat belajar di setiap pertemuan
n = Banyaknya pertemuan
Adapun penggolongan kriteria minat belajar siswa diadapatasi dari Suharsimi
Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2010: 35) dengan mencari rentang bilangan
dengan mengurangkan skor maksimal minat belajar terhadap skor minimal minat belajar
siswa maka diperoleh rentang bilangan sebesar 40. Rentang bilangan tersebut kemudian
dibagi menjadi lima dikarenakan peneliti ingin menggolongkan kriteria minat belajar menjadi
lima kriteria, maka menghasilkan interval kelas sebesar 8. Adapun hasil penggolongan
kriteria minat belajar dalam persentase sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Minat Belajar Siswa
N
Rentang Kriteria
o.
1 < 36% Sangat Rendah
2 37% - 52% Rendah
3 53% - 68% Cukup
4 69% - 84% Bagus
5 >85% Bagus sekali
Adapun Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari
Hasil belajar siswa setiap siklusnya. Analisis kuantitatif dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
1. Nilai Hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
24
Nilai siswa =
Adapun Indikator Keberhasilan belajar siswa secara Individu dipatok pada KKM
yakni 75 dari 100 Point dengan persentase Ketuntasan sebagai berikut:
< 74,9% = Tidak Tuntas
≤ 75% = Tuntas
Ketuntasan Klasikal =
Adapun Indikator Keberhasilan belajar secara Klasikal dipatok tuntas 75% dari 30
murid dengan persentase Ketuntasan sebagai berikut:
< 74,9% = Tidak Tuntas
≤ 75% = Tuntas
25
26
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Zulfiani. (2009). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
27