Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tuhan panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa
menyelesaikan penyusunan tugas project mata kuliah “Telaah Kurikulum SMK”.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih terhadap orang-orang


yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini, baik itu dosen mata
kuliah ini, yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan tugas ini maupun kepada orang tua yang telah memberikan
dorongan terhadap kami melalui bantuan materi.

Secara khusus, saya selaku penulis mengharapkan bahwa makalah ini


dapat membantu dan menunjang pengetahuan pembaca untuk dapat menambah
ilmunya walaupun hanya seujung rambut saja. Saya bukanlah orang yang tahu
tentang segala hal, melainkan orang yang punya keterbatasan pengetahuan. Oleh
karena itu, kritik dan saran para pembaca sangat saya harapkan guna membantu
kelengkapan makalah ini.

Terima kasih.

Medan, Desember 2017

Penulis

Wahyu Ramadi
I. PENDAHULUAN

Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode


sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir
tahun 2012 lalu. Pergantian Kurikulum tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah.
Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di
Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang
setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah.
Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa.
Oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan
di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah
yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.

Setiap kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum


tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan sistem.
Perbedaan sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari
kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat berasal dari
landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun model pengembangan
kurikulum.

Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada


sekolah yang ditunjuk Pemerintah, maupun sekolah yang siap melaksanakannya.
Artinya sampai Bulan September 2013 ini, sudah 3 bulan kurikulum baru
dilaksanakan.

II . RUMUSAN MASALAH

1. Apa menyebabkan terjadinya pro dan kontra kurikulum 2013?


2. Apa sajakah keunggulan dan kelemahan dari kurikulum 2013?
III . PEMBAHASAN

1.Penyebabkan terjadinya pro dan kontra kurikulum 2013

Dunia pendidikan di Indonesia memang tidak pernah lepas dari dinamika


perubahan,salah satunya adalah perubahan kurikulum. Baru – baru ini Kementrian
Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengeluarkan kebijakan baru penerapan
Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kurikulum ini
nantinya akan menggantikan kurikulum yang sudah diberlakukan saat ini yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran


2013/2014, masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan.
Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013
memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada
tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pihak yang kontra menyatakan,
Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan mata pelajaran IPA
dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak
mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di
sejumlah sekolah sebelum diterapkan.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Persatuan


Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo. Menurutnya kebijakan pemerintah
untuk mengimplementasikan kurikulum berbasis observasi integratif itu dinilai
mengabaikan kesiapan guru. Belum banyak guru yang tahu bagaimana konsep
Kurikulum 2013. Pemerintah tidak mempertimbangkan kondisi heterogen guru
terutama guru di pedalaman, mereka tidak mudah untuk beradaptasi dengan hal –
hal yang baru apalagi dalam waktu yang singkat ( Kedaulatan Rakyat, 25-01-
2013, h.10).

Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-


integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta
didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang
menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan
itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

Sebenarnya konsep mengenai kurikulum baru ini sudah pernah muncul


dalam kurikulum 1975. Konsep proses pembelajaran yang mendorong agar siswa
aktif dalam kegiatan belajar mengajar ini sebenarnya sudah diterapkan pada
puluhan tahun silam dengan nama Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Alasan yang
dikemukakan oleh pihak Kemdiknas mengenai kebijakan perubahan Kurikulum
2013 juga tidak memiliki landasan kuat, bahkan terkesan hanya sekedar opini atau
sudah menjadi rencana kerja. Tidak ada hasil riset tentang dampak dari KTSP
yang membuatnya harus diganti, tentu menjadi pertanyaan bagi publik mengenai
perubahan kurikulum ini.

Belajar dari pengalaman perubahan – perubahan kurikulum yang rutin


dilakukan oleh Kemdiknas dalam jangka waktu 4 tahunan, pemerintah harusnya
jangan sekedar mengkaji isi substansi dari sebuah kurikulum, namun kajian
operasional penerapan sebuah kurikulum baru di sekolah – sekolah juga patut
diperhatikan. Ada tiga hal yang menyebabkan gagalnya perubahan kurikulum
sebelumnya, yaitu kesiapan guru, kesiapan sekolah, dan kesiapan dokumen.
Kesiapan guru merupakan faktor utama gagalnya kurikulum terdahulu. Ada
baiknya pemerintah melakukan riset terlebih dahulu mengenai kesiapan guru –
guru dan sekolah sebelum menerapkan kebijakan kurikulum baru agar apa yang
telah direncanakan sebelumnya tidak menjadi hal yang sia – sia.
2. Keunggulan Kurikulum 2013

Dari munculnya pro dan kontra yang terjadi didunia pendidikan, ada juga
keunggulan dari kurikulum 2013 yaitu;

1. Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
2. Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya
di dapat dari nilai ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan,
religi, praktek, sikap dan lain lain.
3. Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
5. Kompetensi menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
6. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan).
7. Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global. . Untuk tingkat SD, penerapan
sikap masih dalam ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk
tingkat SMP penerapan sikap dituntut untuk diterapkan pada lingkungan
pergaulannya dimanapun ia berada. Sementara itu, untuk tingkat
SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang mencerminkan
kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia.
8. Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional)
9. Menuntut adanya remediasi secara berkala.
10. Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks
dan pedoman pembahasan sudah tersedia
11. Sifat pembelajaran kontekstual.
12. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi
profesi, pedagogi, sosial, dan personal.
13. Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan
memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan
membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan
pendekatan scientific secara benar.

3. Kelemahan Kurikulum 2013

Disamping ada kelebihannya, kurikulum 2013 juga ada kelemahannya,


yaitu ;

1. Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru
tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
matematika, fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru
sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa
untuk aktif belajar.
2. Sebagian besar guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa,
terkadang gurunya pun kurang kreatif. Untuk itu diperlukan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigma guru sebagai pemberi
materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif. Selain itu
guru harus dipacu kemampuannya untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
3. Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang
metoda pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
4. Ketrampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru.
5. Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, masih banyak yang copy paste dan
kurangnya waktu untuk membaca dokumen secara mendalam.
6. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.
7. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi
pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran
yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga
memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
8. Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum
sebelumnya yaitu KTSP.
9. Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-
mata pelajaran itu berbeda.
10. Dalam mata pelajaran matematika SMA kelas X terdapat matematika
wajib, matematika peminatan yang harus diikuti siswa peminatan IPA.
Matematika wajib dan peminatan memiliki silabus yang berbeda.
Terutama dalam matematika peminatan diperlukan beberapa materi
prasyarat yang belum dibahas di kelas sebelumnya. Contoh : Dalam materi
persamaan eksponen diperlukan beberapa rumus turunan dari persamaan
kuadrat yang belum dibahas di kelas sebelumnya.
11. Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru
harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang
harus dikuasai siswa cukup banyak.
12. Pada buku paket matematika terdapat berbagai soal tingkat tinggi seperti
soal olimpiade. Mengingat banyaknya materi yang harus dikuasai siswa
maka tidak semua soal dapat diselesaikan. Soal-soal tersebut lebih cocok
diberikan pada siswa yang berminat mengikuti pendalaman matematika.
13. Seperti kurikulum sebelumnya, belum ada sinkronisasi antara matematika
sebagai alat bantu untuk menunjang pelajaran lainnya. Misalnya
sinkronisasi antara matematika dengan fisika, ada banyak materi fisika
yang memerlukan hitungan matematika seperti vektor, diferensial, integral
dan trigonometri tetapi belum dibahas dalam matematika.
14. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa
15. Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang
kurang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
16. Materi terlalu luas, kurang mendalam.
17. Beban belajar terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

Demikian sekilas pendapat pribadi penulis tentang kurikulum 2013. Bila


terdapat kekeliruan dalam penafsirannya,penulis mohon maaf karena pengetahuan
penulis tentang Kurikulum 2013 belum menyeluruh. Penulis pun belum pernah
mengikuti penataran dan pelatihan Kurikulum 2013, baru mempelajari secara
otodidak.

IV . KESIMPULAN

Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-


integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta
didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Ada tiga hal yang menyebabkan gagalnya perubahan kurikulum


sebelumnya, yaitu kesiapan guru, kesiapan sekolah, dan kesiapan dokumen.
Kesiapan guru merupakan faktor utama gagalnya kurikulum terdahulu.
Keunggulan dari kurikulum 2013:

1. Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah
2. Penilaian didapat dari semua aspek.
3. Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.

Kelemahan dari kurikulum 2013;

1. Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru
tidak perlu menjelaskan materinya.
2. Sebagian besar guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa,
terkadang gurunya pun kurang kreatif.
3. Konsep pendekatan scientifik masih belum dipahami, apalagi tentang
metoda pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.

V. DAFTAR PUSTAKA

http://www.batararayamedia.com/kalender+pendidikan+tahun+pelajaran+2012/pr
o-kontra-kebijakan-kurikulum-2013-_art-191.html.

http://edukasi.kompas.com/, 2013.

Kusumah, Wijaya. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Diklat Implementasi


Kurikulum. Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa.

You might also like