Professional Documents
Culture Documents
M Fajar Mahbub-Fitk PDF
M Fajar Mahbub-Fitk PDF
M Fajar Mahbub-Fitk PDF
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
M. Fajar Mahbub
NIM 109011000184
Kata Kunci: Penilaian Autentik, Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMA
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT semata.
Rabb semesta alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Atas limpahan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya memberikan nikmat yang sungguh sangat
tak ternilai harganya, memberikan kelancaran dan kemudahan untuk
menghantarkan penulis pada tahap akhir untuk memperopleh gelar strarta 1 di
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakulats Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu yang
bermanfaat dan berkah kepada penulis.
Shalawat dan salam teruntuk baginda Nabi Muhammad SAW. Beliaulah
penuntun kita yang paling hak di bumi ini sebagai Uswatun Hasanah. Yang telah
menujukkan kita minaddzulumaatil jahli ilannuuril’ilmi yakni dengan agama
Islam.
Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan
pengetahuan penulis sangat terbatas. Namun, dengan adanya bimbingan dan
arahan serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan
skripsi ini, terutama kepada:
1. Kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Drs. H. Syamsul Hadi, M.Si dan Ibu
Hj. Kholiswatin yang telah merawat, mendidik, membesarkan,
mengarahkan, mendukung dan mendoakan penulis dengan seluruh kasih
sayangnya. Tertalu besar kasih sayang dan pengorbanan yang Bapak dan
Ibu berikan kepada Penulis, sehingga penulis merasa tidak cukup hanya
sekedar mengucapkan lewat tulisan ini.
2. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Komaruddin
Hidayat, MA. beserta para Wakil Rektor dan jajarannya.
3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Ibu Dr. Hj. Nurlena Rifa’i,
MA., Ph.D. beserta para wakil dekan dan jajarannya.
ii
4. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Bapak Abd. Majid Khon, M.A.,
dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, Ibu Marhamah, LC.,
M.A., serta Staf Administrasi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Bapak
Faza Amri, S.Th.I.
5. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. H. Masan AF, M.Pd. selaku
pembimbing skripsi yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat selesei dengan baik.
6. Dosen Penasehat Akademi, Bapak Muhammad Zuhdi, Ph.D. yang banyak
memberi masukan kepada penulis selama studi. Seluruh dosen di Jurusan
Pendidikan Agama Islam yang pernah memberikan ilmu kepada penulis,
dan seluruh dosen yang ada di naungan UIN Syarif Hidayatullah.
7. Kepala sekolah SMA IZADA, Ibu Ulies, S.Pd., MM., beserta jajarannya,
Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Bapak
Abdul Hakim, S.Ag., yang telah banyak mengarahkan, membantu dan
memberikan informasi dalam melakukan penelitian.
8. Para siswa dan siswi kelas X IPA-1, X IPA-2, dan X IPS yang bersedia
menjadi obyek dalam penelitian ini.
9. Adikku tercinta dan tersayang, Yuyun Rizkiyatul Ilmiyah, yang telah
memberikan doa dan dukungan.
10. Teman-teman PAI E 2009 yang telah memberikan warna dan kebersamaan
selama studi empat tahun.
11. Keluarga besar Albarkah Institut, H. Muhammad Fathur Rohman, Kurnia
Aswaja, Moch. Abd. Rohim, Habibullah Siregar, Kurnia Majid, Imam Fitri
Rahmadi, Aris Nurrohman, Ajid, Uwes, Yusuf Hamdani, Ais, Kamal,
Samsul, Iman Firmansyah, Ihsan dan masih banyak lagi.
12. Sahabatku tercinta, Arifin dan Isnawati, Zainal Abidin, Hidayatullah,
Misbah, Ali Aziz, Dewandaru Kesuma Aji, Zagar Tua Ritonga, Ivans
Frihandi, M. Baharizqa, Idam Khalid, Purnawan Eka, Wahyudi dan yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan
curahan pikiran, bantuan, dan dukungan kepada penulis.
iii
13. Teman-teman dan senior HIQMA UIN Jakarta, IKAPPMAM Jakarta,
DPN Gemasaba, HMJ PAI, PBNU, CAKAR, Forum UKM, AMSI
Nusantara, Ciputat Music Space, FORMALA Jabodetabek yang semuanya
itu tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, yang telah banyak
memberikan pelajaran dalam menempa organisasi sampai sekarang.
14. Wakil Rekor UIN Syarif Hidayatullah, Bapak Dr. Sudarnoto Abdul
Hakim, M.A., Bapak Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN Syarif
Hidayatullah, Bapak Dr. Abd. Rozak A. Sastra, M.A. dan Ibu Dr. Sururin,
M.A., yang telah banyak memberikan kepercayaan, pengarahan dan
nasehat seputar kegiatan-kegiatan kemahasiswaan selama penulis
menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15. Ibunya Anak-anak, Noriska Silviana, S.Pd.I. yang senantiasa mendoakan,
membantu, dan memberikan dukungan serta semangat kepada penulis.
16. Semua orang yang telah penulis temui, baik sengaja maupun tidak, yang
memberi ilmu dan pelajaran yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
semoga semua amal baiknya diterima Allah SWT.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi semua orang
pada umumnya. Amiin Ya Rabb.
M. FAJAR MAHBUB
NIM 109011000184
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................... 7
A. Kajian Teori ............................................................................... 7
1. Penilaian Autentik ................................................................ 7
a. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi .............. 7
b. Pengertian Penilaian Autentik ......................................... 9
c. Ciri-ciri Penilaian Autentik .............................................. 10
d. Karakteristik Penilaian Autentik ...................................... 11
e. Hal-hal yang bisa Digunakan sebagai Dasar Menilai
Peserta Didik dalam Penilaian Autentik ........................... 12
f. Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik ........................ 13
g. Perbedaan Penilaian Autentik dengan Penilaian
Tradisional ....................................................................... 14
v
h. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Autentik ............. 14
2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ......................................... 16
a. Hakikat Belajar ................................................................. 16
b. Hakikat Hasil Belajar ....................................................... 18
3. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .... 20
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ... 20
b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti ...................................................................... 20
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti ...................................................... 21
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...................... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 27
B. Latar Penelitian ........................................................................... 27
1. Sejarah Pendirian Sekolah ..................................................... 27
2. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................ 29
3. Gambaran Umum Penerapan Penilaian Autentik .................. 30
C. Metode Penelitian ....................................................................... 31
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................ 34
1. Observasi ............................................................................... 34
2. Wawancara ............................................................................ 34
3. Dokumentasi .......................................................................... 36
4. Pemerikasaan dan Pengecekan Keabsahan Data ........................ 36
5. Analisis Data ............................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 38
A. Deskripsi Data ............................................................................ 38
1. Hasil Observasi ...................................................................... 38
a. Alamat Lengkap dan Profil Singkat SMA IZADA .......... 38
b. Tenaga Pendidik dan Peserta Didik SMA IZADA .......... 40
vi
c. Kegiatan Pembelajaran SMA IZADA .............................. 42
d. Kalender Pendidikan SMA IZADA ................................. 43
e. Struktur dan Muatan Kurikulum SMA IZADA ............... 47
f. Hasil Belajar Siswa ........................................................... 56
2. Hasil Wawancara ................................................................... 59
3. Hasil Dokumentasi ................................................................ 62
B. Temuan Penelitian ...................................................................... 70
C. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian .................................. 72
1. Penentuan Jenis Penilaian ...................................................... 72
2. Keterkaitan dengan Temuan Penelitian yang Relevan .......... 73
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................. 74
A. Kesimpulan ................................................................................. 74
B. Implikasi ..................................................................................... 75
C. Saran ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci
sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2014), h. 19
1
2
Profesi guru kini semakin banyak tuntutan seiring dengan kebutuhan akan
pendidikan yang bermutu. Semenjak ditetapkan sebagai profesi tanggal 2
Desember 2004 oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, profesi guru
mengalami berbagai pembenahan-pembenahan baik secara regulasi maupun
administrasi termasuk peningkatan kesejaheraan. Kini guru setiap tahun dinilai
kinerjanya melalui Penilaian Kinerja Guru (PKG) dengan pendekatan 360
derajat. Disamping itu guru juga harus mampu melakukan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB).2
Dengan memahami dan melaksanakan tugas pokok guru dengan baik, maka
secara otomatis guru tersebut telah melaksanakan kinerja dengan baik. “Tugas
pokok guru dalam pembelajaran meliputi : (1) menyusun program pembelajaran,
(2) melaksanakan program pembelajaran, (3) melaksanakan penilaian hasil
belajar, (4) melakukan analisis hasil belajar, (5) melakukan program tindak
lanjut”.3
Banyak kita jumpai di seolah-sekolah, bahwa guru tidak melaksanakan
fungsinya dengan baik. Metode-metode yang dialakukan oleh guru masih sangan
minim, yaitu guru masih sangat sering menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran. Ini membuat suasana belajar siswa di kelas menjadi sangat
menjenukan dan membosankan. Sehingga semangat belajar siswa menjadi hilang.
Tugas pokok guru yang lain dalam pembelajaran salah satunya adalah
melaksanakan penialain hasil belajar. Penialain hasil belajar secara esensial
bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi
yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar itu sesuatu yang
sangat penting, karena dengan penilaian guru bisa melakukan reflkeksi dan
evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam hal ini kalau diibaratkan suatu pohon, penilaian yang dilakukan oleh
guru jangan hanya mengukur rindangnya daun dan rantingnya saja, tetapi juga
harus mengukur akar dan batang pohonnya juga. Dengan demikian, penilaian
hasil belajar yang dilakukan guru harus mencerminkan kompetensi peserta didik
secara empiris (nyata).
2
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan
Kurikulum 2013), (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 1
3
Ibid, h. 2
3
4
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: PT. Tahazed, 2010), h.
25
4
menggunakan metode ceramah saja, serta guru menggunakan pola penilaian hasil
belajar tradisional yang hanya berpaku pada aspek kognitif dan hasilnya saja.
Guru masih jarang bahkan mungkin belum menerapkan secara keseluruhan dari
penilaian autentik ini, padahal kita tahu dengan menggunakan penilaian autentik
inilah, hasil belajar siswa dapat terukur secara keseluruhan dan sesuai dengan
keadaan siswa yang sebenarnya. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “PENERAPAN PENILAIAN
AUTENTIK UNTUK HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Studi Kasus Penerapan Penilaian Autentik di SMA IZADA Pondok Aren
Tangerang Selatan)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah
berikut ini :
1. Hasil belajar siswa yang rendah.
2. Penilaian yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran belum menyentuh
secara keseluruhan, dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
3. Dalam kegiatan pembelajaan guru masih lebih banyak menggunkan metode
ceramah.
4. Masih terdapat kesenjangan antara nilai yang tercantum dalam rapor dengan
prilaku siswa sehari-hari.
5. Siswa yang memiliki kecenderungan pada aspek afektif dan psikomotorik
kurang termotivasi untuk belajar karena perhatian guru hanya terfokus pada
kognitif siswa.
6. Kurang adanya kesadaran dari guru tentang pentingnya penilaian secara nyata
dan menyeluruh (autentiik).
7. Metode yang digunakan guru masih berupa metode yang konvensional,
sehingga tidak memungkinkan adanya penilaian secara autentik.
8. Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mendemonstrasikan dan
mengembangkan keterampilan serta kompetensinya.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti
membatasi penelitian ini pada permasalahan yang berkaitan dengan penerapan
penilaian autentik untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA IZADA.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan
diatas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah penerapan penilaian autentik untuk hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA IZADA?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajara Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti kelas X melalui penerapan penilaian autentik.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam skripsi ini adalah, sebagai berikut:
a. Bagi peneliti dapat meningkatkan pengetahuan tentang penerapan penilaian
autentik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA
kelas X Semester genap dan dapat mengembangkan dalam proses
pembelajaran selanjutnya.
b. Bagi guru sebagai wawasan pengetahuan baru dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di sekolah sehingga guru dapat menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah dengan adanya kegiatan yang dilakukan serta hasil yang
diberikan membawa dampak positif terhadap perkembangan sekolah yang
nampak pada hasil belajar sehingga dapat tercapainya ketuntasan belajar
minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Penilaian Autentik
a. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu
melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-
jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Dari dua kalimat ini kita sudah
menemui tiga buah istilah yaitu : evaluasi, pengukuran dan penilaian. Sementara
orang memang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu
pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata
mana yang sedang siap untuk diucapkannya. Akan tetapi sebagian orang yang
lain, membedakan ketiga istilah tersebut.
Untuk dapat mengadakan penilaian, kita mengadakan pengukuran terlebih
dahulu. Jika ada penggaris, maka sebelum menentukan mana pensil yang lebih
panjang, kita ukur dahulu kedua pensil tersebut. Dan setelah mengetahui berapa
panjang masing-masing pensil itu, kita mengadakan penilaian dengan melihat
bandingan panjang antar kedua pensil tersebut. Dapatlah kita mengatakan “ini
pensil panjang, dan ini pensil pendek”. Mana pensil yang lebih panjang, itulah
yang kita ambil. Secara ringkasnya dapat kita simpulkan:
- Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran
bersifat kuantitatif.
- Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk, dan penilaian bersifat kualitatif.
7
8
Dari berbagai definisi penilaian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan dengan menggunakan
alat pengukuran tertentu, seperti soal dan lembar pengamatan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan
pencapaian kompetensi peserta didik.
Sejalan dengan pengertian diatas maka menurut Nana Sujana penilaian
berfungsi sebagai:
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009),
h. 3
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2012), h. 3
3
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan
Kurikulum 2013), (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.66
9
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan
belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi
yang dicapainya.4
Adapun tujuan hasil belajar peserta didik menurut Kunandar yaitu “pertama,
melacak kemajuan peserta didik. Kedua, mengecek ketercapaian kompetensi
peserta didik. Ketiga, mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta
didik. Keempat, menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik”.5
Sedangkan manfaat penilaian hasil belajar menurut Kunanadar adalah:
4
Nana Sudjana, Op.cit, h. 4
5
Kunandar, Op. Cit, h. 70
6
Ibid, h. 71
10
1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau
produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus
mengukur aspek kinerja (performance) dan produk atau hasil yang
dikerjakan oleh peserta didik.
7
Ismet Basuki & Hariyanto, Asesmen Penelitian, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset,
2012), h. 168
8
Ibid, h. 169
9
Kunandar, Op. Cit, h. 37
11
10
Ibid, h. 39
12
1) Proyek atau penugasan dan laporannya. Proyek atau penugasan adalah tugas
yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam waktu tertentu sebagai
implementasi dan pendalaman dari pengetahuan yang diperoleh dalam
pembelajaran.
2) Hasil tes tulis. Penialaian autentik dapat dilakukan dengan menggunakan
hasil tes tulis sebagai salah satu cara atau alat untuk mengukur pencapaian
peserta didik terhadap kompetensi tertentu.
3) Portofolio (kumpulan karya peserta didik) selama satu semester atau satu
tahun.
4) Pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah yang dikerjakan peserta didik sebagai
pendalaman penguasaan kompetensi yang diperoleh dalam pembelajaran
merupakan salah satu penilaian autentik.
11
Ismet Basuki & Hariyanto, Op. Cit, h.170
12
Ibid, h. 171
13
5) Kuis. Kuis adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan terhadap peserta didik terhadap materi atau
kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik.
6) Karya peserta didik. Seluruh karya peserta didik secara individual maupun
kelompok, seperti laporan diskusi kelompok, eksperimen, pengamatan,
proyek dan lain sebagainya dapat dijadikan dasar penilaain autentik.
7) Presentasi atau penampilan peserta didik. Presentasi atau penampilan
peserta didik dikelas ketika melaporkan proyek atau tugas yang diberikan
oleh guru dapat menajdi bahan dalam melakukan penilaian autentik.
8) Demonstrasi. Penampilan peserta didik dalam mendemonstrasikan atau
mensimulasikan suatu alat atau aktivitas tertentu yang berkaitan dengan
materi pembelajaran dapat dijadikan bahan penilaian autentik.
9) Laporan. Laporan suatu kegiatan atau aktivitas peserta didik yang berkaitan
dengan pembelajaran, seperti laporan proyek atau tugas menghitung
pertumbuhan dan kepadatan penduduk ditempat tinggal peserta didik dapat
dijadikan bahan penilaian autentik.
10) Jurnal. Catatan-catatan perkembangan peserta didik yang menggambarkan
perkembangan atau kemajuan peserta didik berkaitan dengan pembelajaran
dapat menjadi bahan penilaian autentik.
11) Karya tulis. Karya tulis peserta didik baik kelompok maupun individu yang
berkaitan dengan materi pembelajaran suatu bidang studi.
12) Kelompok diskusi. Kelompok-kelompok diskusi peserta didik, baik yang
dibentuk oleh sekolah atau guru maupun oleh peserta didik secara mandiri
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik.
13) Wawancara. Wawancara yang dilakukan guru terhadap peserta didik
bekaitan dengan pembelajaran dan penguasaan terhadap kompetensi
tertentu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik.13
13
Kunandar, Op. Cit, h. 41
14
2) Meningkatkan kretivitas.
3) Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata.
4) Mendorong kerja kolaboratif.
5) Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis.
6) Langsung menghubungkan kegiatan asesmen, kegiatan pengajaran dan
tujuan pembelajaran.
7) Menekankan kepada keterampilan keterpaduan pembelajaran disepanjang
waktu.16
Sedangkan kelemahan dari penilaian autentik antara lain:
16
Ibid, h. 176
17
Ibid, h. 177
18
Kunandar, Op. Cit, h. 42
16
a) Faktor jasmaniah
Yang termasuk dalam faktor jasmaniah adalah: Faktor kesehatan dan Cacat
tubuh.
b) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor tersebut diantaranya:
Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan.
c) Faktor kelelahan
19
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2013), h.1
20
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta : Erlangga, 1989), h.11
21
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosda Karya, 2010), h.87
22
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta : Media Abadi, 2005), h.59
17
2) Faktor-faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapatlah dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu:
a) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan dan keadaan ekonomi
keluarga.
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi ssiwa dengan siswa, disiplin
sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam
masyarakat. Faktor masyarakat itu antara lain: kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.24
23
Slameto, Op. Cit, h. 55-60
24
Ibid, h. 71
18
Hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang
telah terjadi pada diri peserta ddiik. Hasil belajar akan memberikan pengaruh
dalam dua bentuk, yakni : 1) peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap
kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan, 2) mereka
mendapatkan perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau
dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang
sekarng-sekarang dengan perilaku yang diinginkan. Kesinambungan tersebut
merupakan dinamika proses belajar sepanjang hayat dan pendidikan yang
berkesinambungan.27
Gagne membagi lima macam hasil belajar, yaitu:
1) Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup
belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui
penyajian materi disekolah.
2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah
baru dengan jalan mngatur proses internal masing-masing individu dalam
memperhatikan, belajar mengingat, dan berfikir.
3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan
kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan.
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan
mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubugan dengan otot.
5) Sikap, yaitu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku
seseorang yang didasari emosi, kepercayaan serta faktor intelektual.28
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009), h.22
26
Ahmad Nurcholis, Jusuf Bahtiar, Strategi Pengembangan Kreativitas dan Motivasi Belajar
Siswa, (Ta‟allum, Jurnal Pendidikan Islam, 2012), h.30
27
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), h.208
28
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.47
19
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil atau
kemampuan yang diperoleh atau dicapai oleh siswa yang diperlihatkannya setelah
mereka menempuh pengalaman belajar, hasil belajar diperoleh dari kegiatan
penilaian dan yang diharapkan adanya perubahan tingkah laku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain:29
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan yang lemah dan capek, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak
dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya semua akan membantu dalam
proses dan hasil belajar.
b) Faktor Psikologis
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi yang
berbeda-beda. Beberapa faktor psikologis diantara meliputi intelegensi,
perhatian, minat, dan bakat, motif. Motivasi, kognitif dan daya nalar.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula
berupa lingkungan sosial.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Yaitu seperti kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.
29
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : PT. Gaung
Persada Press, 2008), h. 32
30
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta,
PT Rajawali Pers, 2010), h. 3
20
31
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h. 15
21
32
Ibid, h. 17
33
Ibid, h. 18
22
4 Mengolah, menalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49)
konkret dan ranah abstrak : 10, sesuai dengan kaidah tajwid dan
terkait dengan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal
dipelajarinya di sekolah (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-
secara mandiri, dan Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
mampu menggunakan 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra‟ (17): 32, dan Q.S.
metode sesuai kaidah An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
keilmuan. tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra‟
(17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2 dengan
lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman makna
Asmaul Husna al-Kariim, al-Mu’min, al-
Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan
al-Akhiir
25
B. Latar Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mulai tanggal 08 April 2014 hingga 14
Agustus 2014. adapun sekolah tempat penelitian adalah SMA IZADA yang
berlokasi di jalan Jombang Raya No. 25 A Kel. Pondok Kacang Timur Kec.
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan Prov. Banten. Yang akan diteliti disini
adalah aktivitas belajar siswa, bagaimana proses penerapan penilaian autentik
terhadap hasil belajar siswa yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Adapun yang berperan dalam penelitian ini, meliputi: peneliti sendiri, Kepala
Sekolah SMA IZADA, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti, dan siswa. Adapun profil SMA IZADA dalam penelitian ini sebagai
berikut:
27
28
memiliki target pencapaian yang jelas dan berjenjang. Hal ini akan memberikan
bekal kemampuan teknologi bagi siswa untuk dipergunakan baik untuk
menyelesaikan tugas-tugas sekolah maupun untuk kebutuhan pribadinya.1
1
Sejarah SMA IZADA berdasarkan Buku Kurikulum SMA IZADA tahun pelajaran 2013-
2014
30
Kurikulum 2013 sangat membantu karena pedoman yang dibuat sangat detail
dalam implementasi metode belajar Scientific approach.
Dengan sudah diterapkannya Kurikulum 2013 pada sekolah SMA IZADA,
merupakan bukti bahwa sudah diterapkannya Penialaian autentik. Meskipun
belum semua guru mata pelajaran pada kelas X menerapkan dengan baik, karena
penialain autentik ini merukapakan model penilain baru, yang baru ada dan
relevan dengan kurikulum 2013.
Khususnya Pada mata pelajara Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pada kelas X, guru sudah menerapkan penilaian auentik, meskipun belum secara
utuh. Ini dikarenakan minimnya pemahaman guru tentang penilaian itu sendiri dan
banyaknya kendala yang di hadapai dalam proses pembelajaran, sehingga belum
bisa maksimal untuk melaksanakannya.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah pendekatan penelitian
kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. “Studi kasus adalah suatu
penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,
memperoleh pemahaman dari kasus tersebut”.2
Pada metode studi kasus ini peneliti benar-benar memahami kasus yang ada
dengan cara mengumpulkan data, melihat langsung keadaan di lokasi dan
mengambil info dari berbagai sumber yang ada di sekitar dan mempelajari
keadaan di sekitar. “Suatu kasus Dalam studi kasus digunakan beberapa teknik
pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan studi dokumenter, tetapi
semuanya difokuskan ke arah mendapatkan kesatuan data dan kesimpulan”.3 Studi
kasus merupakan metode penelitian yang unik. “Kekuatan yang unik dari studi
kasus adalah kemampuannya untuk berhubungan sepenuhnya dengan berbagai
jenis bukti dokumen, peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya: 2011), hal: 64
3
Ibid., h. 64.
32
Social
situation
Actor/orang activity/aktivitas
4
Robert K.Yin, Studi Kasus Desain & Metode, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2004),
h.12
5
H.M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 6
6
Opcit., h. 99
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
cet: 15, h. 216.
33
Salah satu ciri penelitian yang sempurna adalah penelitian tersebut didukung
oleh data yang baik, optimal, dan relevan. Untuk mendapatkan data yang
berkualitas baik dan optimal sangat bergantung pada sampel yang tepat dan sesuai
dengan yang diharapkan dalam penelitian. “Dalam penelitian kualitatif tidak ada
sampel karena memang tidak ada populasi. Dalam penelitian kualitatif yang
dikenal adalah subjek dan informan. Informan dalam penelitian kualitatif tidak
berfungsi untuk mewakili populasi, tetapi mewakili informasi”.8
“Untuk mendapatkan sampel yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan
dipengaruhi oleh teknik pemilihan sampel yang tepat sasaran dan dari serangkaian
teknik sampling yang ada”.9 Oleh sebab itu penentuan subjek penelitian bukan
pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk memberikan informasi (data),
melainkan siapa saja diantara mereka yang lebih banyak atau paling banyak
terlibat dalam peristiwa dan/atau memiliki informasi penting yang diperlukan
dalam penelitian.
Teknik sampling dalam penelitian kulaitatif jelas berbeda dengan yang
nonkualitatif. Maksud sampling dalam penelitian kualitatif adalah untuk
menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan
bangunannya. Dengan tujuan untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan
konteks yang unik. Yakni untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar dari
rancangan dan teori yang muncul. Oleh karena itu pada penelitian kualitatif tidak
ada sampel acak (random sample), tetapi sampel bertujuan (Purposive sample).10
Purpose sampling merupakan jenis sampling yang diterima untuk situasi-situasi
khusus. Menggunakan keputusan ahli dalam memilih kasus-kasus dengan tujuan
khusus dalam pikiran. “Pada purpose sampling, jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika dimaksudnya
memperperluas informasi, dan jika tiidak ada lagi informasi yang dapat dijaring,
8
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), h.
83
9
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta,
Salemba umanika, 2012) cet: 3, h. 102
10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), cet: 26, h. 224
34
maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri”.11 Jadi kuncinya disini adalah
jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah
harus dihentikan.
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam pendekatan
penelitian kualitatif. Observasi merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti.
Dalam observasi ini peneliti akan melihat langsung kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh pihak yang terkait penelitian. Dalam penelitian ini ialah semua
yang mencakup ruang lingkup sekolah. Hasil observasi ini akan digunakan untuk
sumber data penelitian.
“Dalam observasi, ada tiga komponen yang menjadi obyek penelitian, yaitu:
Place (Tempat), Actor (pelaku) dan Activities (aktivitas)”.12 Place atau tempat
disini adalah lingkungan kelas di Sekolah. Actor atau pelaku disini adalah guru
mata pelajaran yang terkait penelitian dan siswa. Activities atau aktivitas disini
adalah kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
observasi langsung ke lapangan yaitu di SMA IZADA.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam
pendekatan penelitian kualitatif. Wawancara ini merupakan langkah kedua setelah
observasi. Dalam wawancara peneliti akan berdialog dengan narasumber yang
11
Ibid., h. 225
12
Ibid., h. 228
35
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Jakarta: Alfabeta, 2011), h. 188
14
Ibid.,h. 191
36
3. Dokumentasi
Adapun dokumentasi yang dimaksud disini ialah dikumpulkan berupa
lembaran hasil ujian siswa, foto-foto yang mencakup ruang lingkup sekolah, foto -
foto kegiatan belajar mengajar, lembar penilaian, catatan harian, dan kebijakan
yang ada di sekolah.
15
Tim Penyusun Revisi Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 72-76
37
F. Analisis Data
Analisis data dalam kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Dalam
analisis data ini peneliti menganalisis hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi yang telah dikumpulkan. Setiap data yang dikumpulkan peneliti
langsung menganalisis data tersebut dan memeriksa keabsahan data yang ada
dengan menyusun data yang telah diperoleh dan menanyakan langsung kepada
pemberi sumber data.
“Dalam triangulasi, peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak”.16
tujuan triangulasi data ini untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap
masalah yang ada di lapangan. Dalam Triangulasi data ini peneliti kembali ke
lapangan untuk mendapatkan sumber data lebih mendalam dan akurat.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti merujuk kepada buku pedoman
penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2013.
16
Ibid., h. 229-242
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Observasi
Dalam observasi disini langkah-langkah yang dilakukan peneliti ialah:
mengumpulkan data-data tentang sekolah yang meliputi: alamat lengkap sekolah,
profil singkat SMA IZADA, standar sarana dan prasarana, jumlah guru dan siswa,
kalender pendidikan, struktur pengurus, struktur kurikulum, dan kegiatan belajar
mengajarnya.
38
39
3
Data Guru SMA IZADA Tahun Pelajaran 2013-2014 (Lihat Lampiran)
4
Data Siswa SMA IZADA Tahun Pelajaran 2013-2014 (Lihat Lampiran)
42
bersama atau memantau siswa yang melakukan jumat bersih, dan pada hari sabtu
beberapa guru mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai pengajar.
Kegiatan pembelajaran di kelas dimulai jam kedua yaitu jam 07.30. ketika
pembelajaran dimulai para guru memasuki kelasnya masing-masing. Jika tidak
ada jam mengajar atau waktu istirahat tiba para guru masuk ke ruangan guru dan
duduk di mejanya masing-masing. Dan mengikuti shalat dhuzur berjamaah
sebagian mereka memiliki jadwal imam untuk memimpin shalat berjamaah.
Begitupun kegiatan siswa, pada hari senin sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, para siswa mengikuti upacara bendera atau upacara pembinaan. Pada
hari selasa, sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa mengikuti
salat dhuha berjamaah di masjid. Pada hari rabu, sebelum mengikuti kegiatan
pembelajaran para siswa mengikuti kegiatan tadarusan, pada hari kamis sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung beberapa siswa mengikuti pembinaan di kelas
masing-masing dan pada hari jumat sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung
para siswa mengikuti kegiatan membaca yasin bersama atau melakukan jumat
bersih, dan pada hari sabtu para siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masing-
masing.
Ketika bel tanda kegiatan pembelajaran akan berlangsung para siswa masuk
ke kelas masing-masing. Siswa duduk di tempatnya masing-masing. Mengikuti
pelajaran yang sedang berlangsung. Sampai bel tanda istirahat. Ketika bel tanda
istirahat berbunyi siswa diperbolehkan keluar kelas sampai waktu istrahat selesai.
Para siswa masuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya sampai
waktu salat dzuhur berjamaah tiba. Ketika bel tanda salat berjamaah akan
berlangsung siswa dipersilahkan keluar kelas untuk mengambil air wudhu dan
melaksanakan salat dzuhur berjamaah. Setelah selesai shalat, siswa dipersilahkan
untuk masuk ke kelas kembali untuk melaksanakan pembelajaran selanjutnya.
Sampai tanda bel untuk pulang berbunyi.
Dan berakhir pada tanggal 12 juli 2014. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur. Rinciannya sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kalender Pendidikan Bulan Januari 2014
JANUARI 2014
M S S R K J S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Pada bulan januari 2014, kegiatan belajar efektif dimulai pada tanggal 6
sampai tanggal 31. Pada tanggal 14 januari 2014 libur maulid nabi Muhammad
dan pada tangal 31 Januari 2014 libur imlek.
Tabel 4.2
Kalender Pendidikan Bulan Februari
FEBRUARI 2014
M S S R K J S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28
45
Tabel 4.3
Kalender Pendidikan Bulan Maret 2014
MARET 2013
M S S R K J S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Pada bulan maret 2014, kegiatan pembelajaran dimulai dengan Ujian Sekolah
Tengah semester semester pada tanggal 3 sampai 11 maret 2014. Tanggal 12
sampai 18 pembelajaran efektif. Pada tanggal 19 maret pembagian raport narasi.
Pada tanggal 20 sampai 22 field trip. Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran
efektif mulai tanggal 24 sampai 29 maret 2014. Pada tanggal 31 libur hari raya
nyepi.
Tabel 4.4
Kalender Pendidikan Bulan April 2014
APRIL 2014
M S S R K J S
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
46
27 28 29 30
Pada bulan maret 2014, kegiatan pembelajaran efektif dimulai pada tanggal 1
sampai tanggal 12. Pada tanggal 14-17 ujian nasional untuk kelas XII. Sedangkan
pada tanggal 18 april 2014 libur wafat Isa Almasih. Kemudian dilanjutkan dengan
pembelajaran efektif sampai bulan mei tanggal 10 mei 2014.
Tabel 4.5
Kalender Pendidikan Bulan Mei 2014
MEI 2013
M S S R K J S
1 3 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Pada bulan mei tahun 2014, tanggal 12 sampai 16 IZADA expo. Tanggal 14
mei 20114 libur kenaikan Yesus Kristus. Dilanjutkan dengan pembelajaran efektif
sampai tanggal 17 mei. Tanggal 19-23 mei 2014 minggu review. Pada tanggal 25
Mei libur isro’ mi;roj. Pada tanggal 26 sampai 30 mei 2014 Ujian Kenaikan Kelas
(UKK). Pada tanggal 29 libur waisak.
Tabel 4.6
Kalender Pendidikan Bulan Juni 2014
JUNI 2013
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
47
22 23 24 25 26 27 28
29 30
Pada bulan juni tahun 2014, tanggal 2 sampai tanggal 3 juni 2014 masih
melanjutkan Ujian Kenaikan Kelas (UKK). Tanggal 4 sampai tanggal 6 Class
Meeting. Tanggal 11 juni pembagian raport angka. Dilanjutkan tanggal 12 sampai
13 juni raker persiapan tahun ajaran baru. Dan diakhiri dengan libur panjang
mulai tanggal 16 juni sampai 11 juli 2014.
Dari kalender pendidikan SMA IZADA diatas, menunjukkan bahwa kalender
pendidikan di SMA ini sesuai dengan kalender pendidikan nasional yang ada,
hanya ada beberapa tanggal yang berbeda karena adanya kebijakan dan kondisi di
SMA IZADA. Dengan adanya kalender pendidikan ini kita dapat mengetahui
rutinitas kegiatan pembelajaran di SMA IZADA.
Tabel 4.7
Cakupan Mata Pelajaran SMA IZADA
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia muliadimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
kepribadian dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwadan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hakasasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkunganhidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
50
Tabel 4.8
Struktur Kurikulum 2013 SMA IZADA untuk Mata Pelajaran Wajib
Kelas Per Minggu
MATA PELAJARAN
X
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2
Kewarganegaraan
I 3 Bahasa Indonesia 4
4 Matematika 4
5 Sejarah 2
6 Bahasa Inggris 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
II 8 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24
minggu
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Satu jam pelajaran tatap muka
adalah 45 menit per minggu. Mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar
2 per minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu.
Sedangkan mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar 3 per minggu
berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45 menit per minggu dan mata
pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar 4 per minggu berarti memiliki
beban belajar tatap muka 4 X 45 menit per minggu. Sehingga akan dicapai jumlah
53
akhir jam pelajaran pada kelompok A dan B per minggu adalah 24 jam pelajaran
pada kelas X.
Adapun Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok
matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok
Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu Budaya dan Bahasa.
Sejak medaftar ke SMA IZADA, di Kelas X seseorang peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan mana yang akan dimasuki. Pemilihan Kelompok
Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs, nilai ujian nasional SMP/MTs,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, hasil tes penempatan
(placement test) ketika mendaftar di SMA, dan tes bakat minat oleh psikokog.
Pada semester kedua di Kelas X, seorang peserta didik masih mungkin mengubah
Kelompok Peminatan, berdasarkan hasil pembelajaran di semester pertama dan
rekomendasi guru bimbingan dan konseling.
Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh matapelajaran di Kelompok
Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk
lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X.
Adapaun struktur kurikulum 2013 SMA IZADA untuk mata pelajaran peminatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Struktur Kurikulum 2013 SMA IZADA untuk Mata Pelajaran Peminatan
Kelas Per Minggu
MATA PELAJARAN
X
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1 Matematika 3
I
2 Biologi 3
54
3 Fisika 3
4 Kimia 3
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3
2 Sejarah 3
II
3 Sosiologi 3
4 Ekonomi 3
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3
II Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin,
3 3
Jepang, Korea, Jerman, Perancis)
4 Antropologi 3
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan dan / atau
6
Pendalaman Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus ditempuh per
42
Minggu
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa satu jam pelajaran tatap muka adalah
45 menit per minggu. Mata pelajaran peminatan yang memiliki alokasi waktu
belajar 3 per minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45 menit per
minggu. Di kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan lintas Kelompok Peminatan per
minggu adalah 6 jam pelajaran. Jadi jumlah keseluruhan jam pelajaran yang harus
di tempuh per minggu adalah 42 jam pelajaran.
Muatan kurikulum SMA IZADA terdiri dari pelajaran wajib, muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri. Mata Pelajaran wajib yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama.
2. Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Bahasa Indonesia.
55
4. Bahasa Inggris.
5. Matematika.
6. Fisika.
7. Biologi.
8. Kimia.
9. Sejarah.
10. Ekonomi.
11. Geografi.
12. Sosiologi.
13. Penjaskes.
14. Seni Budaya (Seni Musik dan Seni Rupa).
15. Tekhnologi Informasi dan Telekomunikasi.
16. Keterampilan / bahasa asing.
Sedangkan muatan lokal merupakan merupakan mata pelajaran, sehingga
karenanya SMA IZADA mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sebagai sekolah yang
mengembangkan nilai-nilai islam, maka muatan lokal di kelas X sampai dengan
kelas XII adalah Al-Qur’an. Diharapkan lulusan SMA IZADA memiliki
kemampuan membaca dan menulis bahasa Al Qur’an dengan baik dan benar
sebagai bekal bagi peserta didik untuk dapat mengkaji dan mendalami panduan
hidupnya, sesuai misi sekolah diharapkan peserta didik tidak hanya menguasai
sains dan teknologi tetapi juga memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT dengan membaca dan mempelajari Alquran.
SMA IZADA juga menerapkan kegiatan pengembangan diri yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri
baik dalam kegiatan intrakulrikuler dan ekstrakurikuler. Sekolah memfasilitasi
kegiatan pengembangan diri yang terdiri dari kegiatan pengembangan diri rutin,
kegiatan pengembangan diri terprogram dan kegiatan pengembangan diri khusus.
56
5
Kurikulum SMA IZADA Tahun Pelajaran 2013-2014 (Lihat Lampiran)
57
bahwa dalam menentukan hasil belajar pada penilaian afektif (sikap) yaitu dengan
menggunakan observasi, penilaian kognitif (pengetahuan) menggunakan nilai
harian, UTS dan UAS, sedangkan penilaian psikomotorik (keterampilan)
menggunakan portofolio dan unjuk kerja. Nilai hasil belajar dikonversi menjadi
angka 1 s.d. 4 dan diberi predikat, A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D+ dan D.
Sedangkan khusus penilaian afektif menggunakan predikat Sangat Baik, Baik,
Cukup dan Kurang. Disini peneliti sajikan hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.10 Daftar Nilai Afektif Siswa Kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran
2013-2014
Nilai Nilai Nilai Rata-rata Afektif
No Kelas Terendah Tertinggi Nilai Angka
Predikat
0 – 100 0 – 100 0 – 100 1–4
1 X IPA-1 65 95 78 3,12 B
2 X IPA-2 80 98 87 3,48 SB
3 X IPS 68 95 81 3,24 B
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai afektif siswa melalui penilaian berupa
observasi. Dapat dilihat nilai rata-rata afektif siswa kelas X IPA-1 dengan skala 0-
100 adalah 78, skala angka 1-4 adalah 3,12 dengan predikat Baik. Nilai rata-rata
afektif siswa kelas X IPA-2 dengan skala 0-100 adalah 87, skala angka 1-4
adalah 3,48 dengan predikat Sangat Baik. Sedangkan nilai rata-rata afektif siswa
kelas X IPS dengan skala 0-100 adalah 81, skala angka 3,24 dengan predikat
Baik.
Tabel 4.11 Daftar Nilai Kognitif Siswa Kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran
2013-2014
Nilai Nilai Rata-rata Nilai Afektif
No Kelas Terendah Tertinggi Nilai Angka
Predikat
0 – 100 0 – 100 0 – 100 1-4
58
1 X IPA-1 64 87 75 3,00 B
2 X IPA-2 67 92 76 3,04 B
3 X IPS 65 92 72 2,88 B-
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai kognitif siswa melalui penilaian berupa
tes tulis meliputi nilai harian, UTS dan UAS. Dapat dilihat nilai rata-rata kognitif
siswa kelas X IPA-1 dengan skala 0-100 adalah 75, skala angka 1-4 adalah 3,00,
dengan predikat B. Nilai rata-rata kognitif siswa kelas X IPA-2 dengan skala 0-
100 adalah 76, skala angka 1-4 adalah 3,04 dengan predikat B. Sedangkan nilai
rata-rata afektif siswa kelas X IPS dengan skala 0-100 adalah 72, skala angka 1-4
adalah 3,24 dengan predikat B-.
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai psikomotorik siswa melalui penilaian
berupa portofolio dan unjuk kerja. Dapat dilihat nilai rata-rata psikomotorik siswa
kelas X IPA-1 dengan skala 0-100 adalah 79, skala angka 1-4 adalah 3,16 dengan
predikat B. Nilai rata-rata psikomotorik siswa kelas X IPA-2 dengan skala 0-100
adalah 75, skala angka 1-4 adalah 3,00 dengan predikat B. Sedangkan nilai rata-
rata psikomotorik siswa kelas X IPS dengan skala 0-100 adalah 80, skala angka 1-
4 adalah 3,20 dengan predikat B+.6
6
Nilai Raport Narasi SMA IZADA Tahun Pelajaran 2013-2014 semester 2 (Lihat Lampiran)
59
Dari hasil observasi di atas peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa
SMA IZADA dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pada semester 2 tahun pelajaran 2013-2014 menunjukkan hasil yang baik. Dengan
adanya model penialaian baru yang mencakup semua aspek, maka hasil belajar
siswa akan terlihat lebih nyata karena mencakup semua aspek yang dibutuhkan
dalam pembelajaran yaitu afektif, kognitif dan spikomotorik.
2. Hasil Wawancara
Objek dalam wawancara ini adalah Kepala sekolah, guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan siswa di SMA IZADA.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Kepala Sekolah
SMA IZADA, dapat diketahui bahwa sekolah SMA IZADA sudah menggunakan
Kurikulum 2013 sejak tahun pelajaran 2013-2014 yang dimulai dari kelas X.
Dalam penerapan kurikulum 2013 ada beberapa prosedur yang harus dilakukan
oleh sekolah yaitu salah satunya adalah melaksanakan penilaian autentik oleh
pendidik yang mencakup ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Diharapkan
dalam penilaian autentik ini bisa mengasah kompetensi siswa dengan baik.
Penilaian autentik merupakan metode yang menekankan pada penilaian proses.
Yang ingin dimunculkan adalah kemajuan siswa dalam kompetensi inti dan
kompetesi dasar.
Sejak menggunakan kurikulum 2013, semua guru pada kelas X SMA IZADA
sudah menerapakan penilaian autentik, meskipun dalam pelaksanaannya belum
begitu ideal sesuai dengan harapan.
Penilaian autentik perlu dilakukan karena penilaian autentik membertikan
gambaran secara nyata sejauh mana penguasaan yang dapat dicapai oleh peserta
didik terhadap kompetensi dasar tertentu yang dikuaisainya. Penilaian ini
memberikan gambaran secara lebih detail dan aktual pada aspek tertentu yang
akan dinilai sesuai indikator/ kriteria penilaian yang ditegakkan, baik afektif,
kognitif maupun psikomotorik.
Penilaian autentik memberikan hasil belajar siswa lebih baik karena
instrumennya mengukur secara lebih fokus pada aspek yang diharapkan untuk
60
dikuasai oleh peserta didik, dan bukan hanya itu, penilaian ini juga dapat secara
objektif diukur oleh siapapun dengan hasil yang sesuai dengan usaha/ hasil kerja
yang dibuat oleh peserta didik.
Tetapi untuk menerapkan penilaian autentik juga masih banyak kendala yang
dihadapi dikarenakan penilaian ini masih baru. Kendala yang dijumpai, karena
indikator dan kriteria penilaian harus dibuat sedetail mungkin untuk memberi
gambaran terhadap penguasaan kompetensi dasar peserta didik, maka pendidik
perlu trampil dalam membuat instrumen penilaian dan perlu skill dalam
kemampuan menilai peserta didik. Untuk soal yang bersifat dengan jawaban
mutlak, maka akan lebih mudah menilainya, namun untuk soal/ projek yang
bukan dengan jawaban mutlak, seperti penilaian observasi, produk, performance,
dan lain-lain, maka tantangan yang muncul adalah terutama bagaimana
menuangkan penilaian yang bersifat subjektif dari pendidik dapat diterima serta
penguji lain juga memperoleh hasil yang sama, sehingga penilain yang bersifat
subyektif tersebut menjadi sesuatu objektif.7
Dari hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti kelas X di SMA IZADA dapat diketahui bahwa dalam
melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan pemetaan RPP dan
membuat RPP sesuai dengan KI dan KD yang akan di capai. Pelajaran agama di
sekolah sangatlah penting untuk diajarkan, karena pelajaran ini mengandung nilai-
nilai agama, sebagai pengendali dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini guru
juga mengalami kesulitan dalam pengajaran dikarenakan pelajaran PAI adalah
pelajaran yang mencakup keseluruhan dari materi-materi agama dan akhlak/budi
pekerti, sehingga guru masih sangat susah untuk mengajak siswa mengamalakan
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari, karena guru hanya bisa memantau dan
mengawasi selama di kelas atau pada jam pelajaran, selebihnya adalah tanguung
jawab individu siswa masing-masing.
Pada mata pelajaran PAI ini, guru sudah melaksanakan penialaian autentik,
meskipun guru mengakui masih banyak kekurangan dalam pelaksanaanya.
Idealnya, menurut permendikbud no. 66 tahun 2013 penialaian autentik itu
7
Wawancara penulis kepada Kepala Sekolah SMA IZADA (Lihat Lampiran)
61
8
Wawancara penulis kepada Guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti SMA IZADA (Lihat
Lampiran)
62
sebagian kecil mengakui bahwa kesulitan yang selama ini mereka rasakan adalah
mengingat nama-nama tokoh agama dan istilah-istilah yang ada dalam pelajaran,
serta ada juga yang kesulitan dalam tugas kelas mencari hadits-hadits shohih dan
menafsirkannya.
Selama ini penyampaian guru PAI sudah sangat baik. Guru sangat faham dan
hafal terhadap materi yang akan disampaikan. Guru menjelaskan dengan jelas dan
rinci, memberi innovasi dengan menampilkan contoh-contoh vidio, memberi
ulasan-ulasan yang cukup, serta menggunakan gaya belajar yang mudah
dimengerti siswa sehingga siswa menjadi antusias dan lebih semangat dalam
belajar, sehingga mudah untuk dimengerti siswa. Semua siswa pun senang dengan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena cara guru menyampaikan sangat
fariatif, mulai diskusi, permainan, dan menampilkan vidio, serta yang paling
membuat senang adalah karena gurunya yang humoris sehingga siswa tidak bosan
waktu di dalam kelas. Guru melakukan penilaian dengan baik selama di kelas,
yaitu menilai semua aspek mulai dari sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa.
Bentuk penugasannya pun sangat fariataif, mulai dari ulangan harian, diskusi,
presentasi, dan tugas membuat poster. Siswa pun sangat puas dengan penilaian
yang dilakukan oleh guru, karena mencakup seluruh aspek pendidikan dan
objektif, serta transparan. Rata-rata merekapun mendapatkan hasil belajar yang
baik, yaitu di atas KKM. Adapun bagi siswa yang hasil belajarnya rendah atau
kurang dari KKM, maka diberi kesempatan untuk memperbaiki dengan dilakukan
remidial oleh guru.9
3. Hasil Dokumentasi
Langkah dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti disini adalah mengambil
dn mengumpulkan gambar-gambar yang berkaitan dengan fasilitas yang tersedia
di SMA IZADA. Dengan adanya dokumentasi ini peneliti dapat menggambarkan
beberapa fasilitas yang tersedia di lingkungan SMA IZADA juga contoh format
penelilaian autentik yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Pendidikan
9
Wawancara penulis kepada Siswa mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti SMA IZADA
(Lihat Lampiran)
63
AgamaIslam dan Budi Pekerti. Adapun hasil dokumentasi dapat dilihat sebagai
berikut:
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal (40)
Ttd,
Abdul Hakim, S.Ag.
68
Ttd,
Abdul Hakim, S.Ag.
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal (40)
Ttd,
Abdul Hakim, S.Ag.
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis selama 3 bulan. Peneliti
menemukan beberapa temuan-temuan yang berkenaan dengan hasil observasi,
hasil wawancara dan hasil dokumentasi peneliti.
Dalam hasil observasi yang berkenaan dengan kegiatan rutin pembelajaran
sehari-hari. Masih ditemukan siswa yang bolos sekolah. Pihak sekolah sudah
melakukan konfirmasi terhadap orang tua siswa. Tetapi laporan dari orang tua,
siswa berangkat ke sekolah dengan tepat waktu. Pada kurikulum kelas X, memang
sudah menerapkan standar kurikulum 2013, tetapi dalam pelaksanaanya tidak
terlaksana dengan maksimal, dikarenakan jumlah siswa yang sedikit, sehingga
untuk mata pelajaran peminatan, bukan dari siswa yang menentukan. Tetapi
langsung ditentukan oleh pihak sekolah. Pada hasil belajar siswa, masih ada nilai
siswa yang kurang dari KKM dalam proses pembelajarannya. Dikarenakan
71
siswa yaitu, siswa merasa sudah baik dalam hasil belajar, yaitu rata-rata di atas
KKM. Cuma kadang masih kurang puas terhadap hasil belajar tersebut.
Dalam dokumentasi yang dilakukan oleh penliti, peniliti mengamati dalam
beberapa foto lingkungan sekolah bahwa sarana dan prasarana sekolah sudah
sangat baik. Hanya pemanfaatannya yang kurang maksimal. Hasil dokumentasi
terhadap lembar penilaian guru sudah ada, tetapi belum benar. Ini sudah penulis
sampaikan pada temuan hasil wawancara guru di atas yang berkaitan dengan
form/lembar penilaian guru.
A. Kesimpulan
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA
IZADA sudah melaksanakan penilaian autentik. Penerapan penilaian autentik
pada mata pelajaran Pendidikan Agam Islam dan Budi Pekerti untuk penilaian
sikap menggunakan observasi. Penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis
berupa butiran soal yaitu nilai harian, UTS dan UAS. Sedangkan penilaian
keterampilan menggunakan proyek.
Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan KD yang akan dinilai, membuat
kriteria lingkup yang akan dinilai, melakukan proses penilaian, dan yang terakhir
adalah tindak lajut. Selama ini, ketika guru menerapkan penilaian autentik, respon
siswa di dalam kelas terlihat lebih aktif dalam menerima materi pelajaran. Dengan
melakukan penialain autentik ini, maka hasil belajar dan kreatifitas siswa lebih
baik, karena mereka terpacu untuk menunjukkan kemampuannya masing-masing.
Meskipun ada juga siswa yang hasil belajarnya kurang baik, tetapi mayoritas rata-
rata nilainya baik. Dan apabila hasil belajar siswa masih kurang dari KKM, maka
langkah yang dilakukan guru adalah melakukan remidial.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif yakni dengan menggunakan metode penelitian studi kasus maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan penilaian autentik untuk hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA IZADA yakni
hasil belajar siswa menjadi lebih baik, meskipun masih ada beberapan siswa yang
74
75
hasil belajarnya rendah. Dilihat dari nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang dituangkan dalam bentuk rapor siswa menunjukkan bahwa rata-rata nilai
siswa sudah di atas KKM.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa penggunaan
penilaian autentik dapat meningkat nilai siswa menjadi lebih baik. Maka
implikasinya adalah pertama, penerapan penilaian autentik perlu diselenggarakan
oleh sekolah-sekolah di seluruh indonesia, terutama sekolah-sekolah yang belum
menerapkan kurikulum 2013. Kedua, penilaian autentik harus dipahami secara
utuh oleh guru melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak
sekolah sendiri maupun pemerintah setempat, sehingga kompetensi guru menjadi
lebih baik.
C. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi sekolah, Penilaian autentik ini seharusnya dilakukan dengan baik karena
sudah dua semester berjalan, oleh karena itu kepala sekolah harus
menyelenggarakan program pelatihan secara berkala terkait penialaian
autentik, dengan memanggil tutor yang berkompeten untuk memberikan
materi.
2. Bagi guru, seharusnya bisa melaksanakan penilaian autentik dengan baik
dengan cara mencari informasi kepada pihak yang lebih mengerti tentang
penilaian autentik tersebut, sehingga penilaian bisa dilakukan dengan baik
dan benar. Karena situasi sekolah pun sudah sangat mendukung untuk
dilakukan penilaian autentik, karena jumlah siswanya yang tidak terlalu
banyak.
3. Bagi siswa, seharusnya belajarnya lebih ditingkatkan lagi, karena sekolah
sudah memberikan fasilitas yang sangat memadai, dan sering-sering
mengasah ketrampilan individu yang sesuai dengan minat dan bakat siswa
masing-masing.
76
DAFTAR PUSTAKA
Halaman : 1 dari 4
PROFIL
PEDOMAN MUTU
VISI DAN MISI SEKOLAH Tanggal Berlaku : 19 Agustus 2013
Halaman : 2 dari 4
PROFIL
PEDOMAN MUTU
VISI DAN MISI SEKOLAH Tanggal Berlaku : 19 Agustus 2013
13. Ruangan :
a. Ruang belajar : 12 kelas @ + 64 m2
b. Ruang kantor :
- Kepala sekolah : 12 m2
- Ruang Tata Usaha : 24 m2
c. Ruang laboratorium :
- Lab. Komputer : 80 m2
- Lab. IPA : 80 m2
d. Ruang Audio Visual : 24 m2
e. Ruang Musik I : 64 m2
f. Ruang Art : 64 m2
g. UKS : 12 M2
h. Dapur : 3 ruang x @ + 4,2 m2
i. Toilet : 3 ruang x @ + 27,8 m2
j. Ruang serba guna : + 250 m2
k. Ruang perpustakaan : 128 m2
l. Ruang Ibadah : 64 m2
14. Jumlah Guru dan Pegawai :
a. Guru Tetap Yayasan : 18 orang
b. Guru Tidak Tetap : 4 orang
c. Pegawai Tetap : 6 orang
d. Pegawai Tidak tetap : 3 orang
15. Lapangan :
a. Lapangan Sepak Bola :-
b. Lapangan Futsal : 1 (462 m2)
c. Lapangan Basket : 1 (462 m2)
d. Lapangan Parkir : 1 (560 m2)
16. Luas Bangunan : + 33.300 m2
17. Status Tanah : Milik Yayasan dengan luas 2060 m2
18. Status Bangunan : Milik Yayasan
19. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi mulai pukul 07.00 – 15.15
20. Besar SPP : Rp. 1.080.000
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM IBUKU
SMA IZADA
JL. Jombang Raya No. 25 A Pondok Aren Kota Tangerang Selatan – Banten
Telp. 021-73450114 Fax 021-73450106
http://www.smaizada.com e-mail : smaizada@gmail.com
Halaman : 3 dari 4
PROFIL
PEDOMAN MUTU
VISI DAN MISI SEKOLAH Tanggal Berlaku : 19 Agustus 2013
Mengingat keadaan tersebut sudah dalam kondisi yang cukup memprihatinkan bahkan dapat
membahayakan masa depan bangsa, maka diperlukan upaya pembenahan bersama yang dapat
menata akhlaq bangsa ini menjadi cerdas dan bernurani.
Dengan niat tulus membangun generasi baru yang lebih baik, maka YPII An-Nisaa’ mendirikan
Sekolah An-Nisaa’ pada tahun 1995, dimulai pendirian TK An-Nisaa’ hingga level SMP dan level
Sekolah Menengah Atas (SMA) sejak tahun 2008.
Halaman : 4 dari 4
PROFIL
PEDOMAN MUTU
VISI DAN MISI SEKOLAH Tanggal Berlaku : 19 Agustus 2013
Dasar pemikiran mengenai kegiatan pendidikan bebas di SMA IZADA yaitu adanya kesadaran bahwa
setiap individu adalah “subjek” yang “unik” yang mempunyai keragaman kompetensi individu yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu sekolah memberi keleluasaan bahkan
mendorong siswa dalam mengembangkan potensi dirinya, mengembangkan kreativitas dan daya inovasi
siswa, bebas dalam menuangkan ide/ pendapat dan buah pikir, namun dengan cara dan perilaku yang
sopan, menenggang rasa, memahami makna sikap yang wajar, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan harkatnya sebagai manusia yang luhur dan berakhlak mulia.
Kebebasan dalam menentukan pilihan dan berperilaku yang tidak bertentangan dengan hak asasi
manusia adalah kebebasan bersyarat serta bertanggung jawab atas segala tindakan dan perbuatannya
yang harus benar-benar dipahaminya.
Dalam mengembangkan potensi dirinya agar tidak mengganggu individu lain yang juga memiliki potensi
yang berbeda dari dirinya, maka prinsip yang harus diperhatikan dan tidak boleh dilanggar oleh setiap
warga SMA IZADA adalah perlunya "kesadaran" dalam menjalankan sikap "RESPECT TO MY SELF,
RESPECT TO OTHERS AND RESPECT TO THE PLACE" yaitu sikap menghargai diri sendiri, menghargai
orang lain dan menghargai lingkungan dimana siswa tinggal.
Sikap yang harus dimiliki oleh setiap pendidik di lingkungan SMA IZADA adalah memahami fungsinya
sebagai pendidik dan pembimbing yang dapat menumbuh-kembangkan rasa percaya diri siswa dan
membantu mengarahkan siswa didik dalam memilih jalan hidup serta melakukan perbuatan positif yang
akan membekali hidupnya. Insya Allah melalui wadah yang berkonsep memberikan kebebasan kepada
peserta didiknya dalam berpendapat, berinovasi dan berkreativitas serta menentukan pilihan diharapkan
pada akhirnya mereka menjadi manusia tangguh yang siap berkiprah ini masa depannya.
Pilihan yang ditetapkan oleh peserta didik akan diakomodir dan dikembangkan di SMA IZADA sejauh
tidak bertentangan dengan hak azasi manusia, memiliki nilai manfaat yang bukan bersifat merendahkan
harkat dan martabat manusia, bukan anarki/merusak lingkungannya dan dapat dipertanggung-jawabkan
secara pribadi.
Melalui penerapan pendidikan bebas ini diharapkan siswa kelak dapat memahami hakikat manusia dan
tumbuh menjadi individu yang matang (mature), bijaksana dan mampu memperjuangkan dan
mempertanggung -jawabkan pada agama dan lingkungannya. Manusia bebas lebih berpotensi dapat dan
berani melihat kemungkinan ke arah perbaikan (manusia), sehingga setiap individu secara bebas dapat
memberi arti kepada hidupnya sebagai insan yang mulia.
Setiap warga IZADA perlu bersikap peka, mampu melakukan pengendalian diri, dan instropeksi manakala
eksplorasi kebebasannya akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungannya. Oleh karena itu kontrol
sosial yang dibangun di IZADA perlu secara intensif dan progresif dikembangkan agar kesempatan
pengembangan potensi setiap individu dapat diperoleh semua pihak.
Demikian semoga makna pengembangan kebebasan dalam mengembangkan potensi diri bagi seluruh
warga IZADA dapat dipahami oleh kita semua sebagai bagian dari komunitas IZADA yang kita cintai.
2 Ruang Wakasek 1 1 1
3 Ruang Guru 1 1 1
1 Ruang Teori 12 12 12
2 Ruang Laboratorium 1 1 4
a. Lab Kimia 1 1 1
d. Lab Komputer 1 1 1
e. Lab. Bahasa
a. Lap. Basket 1 1 1
b. Lap. Volly
c. Lap. Footsal 1 1 1
d. Lap. Tennis
4 Ruang Perpustakaan 1 1 1
5 Ruang Kesenian 1 1 1
6 Ruang Ketrampilan 1 1 1
7 Ruang Bimbingan 1 1 1
1 Ruang Ibadah 1 1 1
2 Ruang Koperasi 1 1 1
3 Ruang OSIS 1 1 1
Ruang Serba
4 1 1 1
Guna/Umum
5 Ruang Kamar Mandi/WC 3 3 3
6 Ruang UKS 1 1 1
7 Kantin Sekolah 1 1 1
a. Meja Guru 1 1 1
b. Kursi Guru 1 1 1
d. Kursi Siswa 24 24 24
e. White Board 1 1 1
f. Lemari 1 1 1
g. AC 2 2 2
2 Ruang Adminstrasi 1 1 3
a. Meja Kerja 1 1 1
b. Kursi Kerja 2 2 2
c. Lemari Buku 1 1 1
d. Dispenser 1 1 3 kurang 2
e. Komputer 2 2 2
f. Filling Kabinet
g. Sofa Tamu
h. Meja Tamu
i. Rak berkas
4 Ruang Perpustakaan 1 1 1
5 Ruang Kesenian 1 1 1
6 Ruang Ketrampilan 1 1 1
7 Ruang Bimbingan 1 1 1
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi
dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah
2. Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
1. Memahami dan mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw di mekah
2. Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi
dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah
3. Menganalisis factor-faktor yang memengaruhi dakwah Nabi saw di mekah.
4. Meneladani strategi dakwah Nabi saw di mekah dalam konteks Indonesia dan global
E. Materi Ajar
1. Menjelaskan pengertian Dakwah
2. Menjelaskan substansi dakwah Rasulullah saw di mekah
3. Menjelaskan strategi Dakwah Rasulullah di Mekah
4. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
5. Hikmah sejarah Dakwah Periode mekah
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik ( leraning community )
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Memberikan salam 10 menit x2
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
Mempersilahkan siswa memimpin doa
Meng- absen
Appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai
Membagi kelompok
Inti Menayangkan power poin tentang pengertian Dakwah
Rasulullah
Siswa dibagi ke dalam kelompok- kelompok kecil (misalnya 6
kelompok) yang beranggotakan 5-6 orang
Dalam kegiatan belajar dengan model leraning community itu
harus menggunakan pendekatan scientific dengan tahapan:
Mengamati:
Menanya:
Mengeksplorasikan:
Mengasosiasikan:
Mengomunikasikan:
I. Tes tertulis
Butir-butir soal
1. Sebutkan cara Nabi berdakwah di mekah !
2. jelaskanperbedaan dakwah terang-terangan dan sembunyi-sembunyi!
3. berikan contoh prilaku seseorang yang meneladani Rasulullah dalam membina umat di Mekah !
Kunci jawaban
1. Cara nabi berdakwah di mekah
1 Dakwah dengan lemah lembut
2 Dakwah tidak memaksa
3 Selalu berdzikir dlm keadaan apapun
4 Selalu menjalankan rukun Islam yang 5
5 Konsisten dan komitmen dlm bertauhid
6 Tangguh dan semangat dalam kebaikan dan kebenaran
7 Berjihad selalu di jalan Allah swt
2. Perbebedaan Dakwah terang-terangan dan sembunyi-sembunyi diantaranya:
- Hanya keluarga dan kerabat (sembunyi)
- Tidak menimbulkan keresahan di masyarakat (sembunyi-sembunyi)
- Dakwah kepada seluruh masyarakat arab (terang-terangan)
- Dakwah yang dengan sengaja membuat islam tersyi’ar dengan membawa keresahan bagi
kafir quraisy
3. Contoh prilaku seseorang yang meneladani Rasulullah dalam membina umat di Mekah
diantaranya :
- Tangguh serta semangat dalam kehidupannya
- Konsisten dan komitmen dalam ibadahnya
- Selalu bersikap lemah-lembut
- Tidak suka memaksakan kehendak dalam perilakunya.
J. Sumber Belajar :
Buku PAI kelas X
White board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Kepala Sekolah
SMA IZADA Guru Mapel PAI,
NO
NAMA SISWA PENGETAHUAN ANGKA PREDIKAT KETERAMPILAN ANGKA PREDIKAT SIKAP ANGKA PREDIKAT
Arqi Iqbal
1 86 3,46 B+ 83 3,30 B 75 3,00 B
Mahardika
Famy
2 Famsyury 69 2,78 C+ 75 3,00 B 75 3,00 B
Putra
Hamzah
3 Rasyidin 70 2,79 C+ 70 2,80 B- 65 2,60 C
Husain
Krishna
4 73 2,91 B- 70 2,80 B- 78 3,12 B
Ryandie
Marsya
5 82 3,28 B 85 3,40 B+ 95 3,80 SB
Amanda Rafni
Mohammad Al
Hafidz
6 70 2,82 B- 80 3,20 B 70 2,80 B
Permana
Baskoro
Nyimas Farah
7 74 2,95 B- 78 3,10 B 80 3,20 B
Khairunnisa
Rahma
8 72 2,90 B- 80 3,20 B 78 3,12 B
Novianda Putri
Rifda Widatya
9 84 3,36 B 80 3,20 B 85 3,40 B
Putri
Samrisyad
10 Fadhlurrahman 87 3,47 B+ 88 3,50 B+ 90 3,60 B
Sumarwitono
Thesya Dhyah
11 77 3,06 83 3,30 B 85 3,40 B
Anggraini
Yusril Irza
12 72 2,88 B- 75 3,00 B- 70 2,80 B
Mahenra
NILAI RAPOR SEMESTER GENAP SISWA KELAS X IPA 2 AGAMA
NO
NAMA SISWA PENGETAHUAN ANGKA PREDIKAT KETERAMPILAN ANGKA PREDIKAT SIKAP ANGKA PREDIKAT
Dela Isnaini
1 Sendra 76 3,05 B 75 3,00 B 95 3,80 SB
Pramesti
Herdito Rafif
2 70 2,80 B- 75 3,00 B 80 3,20 B
Satria
Hifzhan
3 80 3,19 B 75 3,00 B 98 3,92 SB
Rasyidi
Libna Krastna
4 67 2,67 C+ 70 2,80 B- 90 3,60 B
Yandiva
Muhammad
5 78 3,10 B 70 2,80 B- 80 3,20 B
Abyan
Muhammad
6 71 2,84 B- 75 3,00 B 80 3,20 B
Adib Human
Muhammad
7 Fadhil 70 2,81 B- 75 3,00 B 80 3,20 B
Herbanu P.
Safana Medina
8 83 3,31 B 73 2,90 B- 90 3,60 B
Basarah
Siti Anisa
9 92 3,66 A- 85 3,40 B+ 95 3,80 SB
Tohiroh
Varian Kashira
10 70 2,79 B- 78 3,10 B 80 3,20 B
Sulaiman
Yasmin
11 80 3,19 B 70 2,80 B- 90 3,60 B
Sripurwantina
NILAI RAPOR SEMESTER GENAP SISWA KELAS X IPS AGAMA
NO
NAMA SISWA PENGETAHUAN ANGKA PREDIKAT KETERAMPILAN ANGKA PREDIKAT SIKAP ANGKA PREDIKAT
Abdul Hafizh
1 Ananta 66 2,64 D 80 3,20 B 70 2,80 B
Muhammad
Albi Fernanda
2 73 2,91 B- 80 3,20 B 75 3,00 B
Benzoni
Agnes
3 78 3,13 B 86 3,42 B+ 90 3,60 B
Pujianti
Alvin Maudy
4 72 2,89 B- 73 2,90 C+ 75 3,00 B
Kurniabana
Amelinda
5 77 3,07 B 83 3,30 B 78 3,12 B
Kustari
Ananda
6 Fatina 75 3,00 B- 74 2,96 B- 75 3,00 B
Rustam
Bagus
7 80 3,18 B 88 3,52 B+ 90 3,60 B
Raafianto
Desi Ratna
8 75 2,99 B- 86 3,42 B+ 90 3,60 B
Sari
Edo Kurnia
9 65 2,55 C- 73 2,90 B- 68 2,72 B
Hibatullah
Firdha
10 80 3,18 B 73 2,90 B- 80 3,20 B
Ramadhany
Imam
11 Qushoyyi 71 2,83 C 70 2,80 B- 68 2,72 B
Prasetyo
Rahmadi
12 70 2,82 C+ 78 3,12 B 90 3,60 B
Harisenja
Rayhan Satria
13 92 3,67 A- 93 3,70 A- 95 3,80 SB
Putra
14 Shabrina 77 3,08 B 86 3,42 B+ 90 3,60 B
Zain Nabih
15 71 2,84 C+ 86 3,42 B+ 80 3,20 B
Ahmad
16 Rizky Juniarto 78 3,14 B 75 3,00 B 95 3,80 SB
17 Albiansyah S. 71 2,83 C 75 3,00 B 70 2,80 B
STRUKTUR ORGANISASI
Bimbingan
Dewan Guru
Konseling
Siswa
JUMLAH SISWA SMA IZADA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Per 25 Januari 2014
KELAS L P JUMLAH
X. IPA-1 7 5 12
X. IPA-2 6 5 11
X. IPS 11 6 17
TOTAL KELAS X 24 16 40
XI. IPA 11 5 16
XI. IPS 7 4 11
TOTAL KELAS XI 18 9 27
XII. IPA-1 10 5 15
XII. IPA-2 11 6 17
XII. IPS 6 6 12
A. Data Umum
Nama :
Jabatan :
Hari/Tgl :
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
C. Petunjuk Wawancara
1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya
diwawancarai.
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara yang
dilakukan.
3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik
wawancara.
4. Merekam dan mencatat-poin poin penting wawancara.
5. Mengucapkan terimakasih atas berlangsungnya wawancara.
A. Data Umum
Nama :
Jabatan :
Hari/Tgl :
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
C. Petunjuk Wawancara
1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya
diwawancarai.
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara yang
dilakukan.
3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik
wawancara.
4. Merekam dan mencatat-poin poin penting wawancara.
5. Mengucapkan terimakasih atas berlangsungnya wawancara.
A. Data Umum
Nama :
Kelas :
Hari/Tgl :
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
C. Petunjuk Wawancara
1. Mengucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya
diwawancarai.
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik dan tujuan wawancara yang
dilakukan.
3. Menjelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan atau saran yang berkaitan dengan topik
wawancara.
4. Merekam dan mencatat-poin poin penting wawancara.
5. Mengucapkan terimakasih atas berlangsungnya wawancara.
A. Data Umum
Nama : Ulies agustriani
Jabatan : Ka. Sek. SMA IZADA
Hari/Tgl : Jum’at, 8 Agustus ‘14
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
8. Apakah dengan adanya penilaian autentik, hasil belajar siswa lebih baik?
Benar,
o penilaian autentik lebih baik karena instrumen ini
mengukur secara lebih fokus pada aspek yang diharapkan
dikuasai/ dimiliki peserta didik.
o Penilaian ini dapat secara objektif diukur oleh siapapun
dengan hasil yang sesuai dengan usaha/ hasil kerja yang
dibuat oleh peserta didik.
9. Apa saja kendala penerapan penilaian autentik dalam proses pembelajaran
dan bagaimana mengatasinya?
Kendala yang dijumpai, karena indikator dan kriteria penilaian harus
dibuat sedtail mungkin untuk memberi gambaran terhadap penguasaan
kompetensi dasar peserta didik, maka pendidik perlu trampil dalam
membuat instrumen penilaian dan perlu skill dalam kemampuan menilai
peserta didik.
Untuk soal yang bersifat dengan jawaban mutlak, maka akan lebih mudah
menilainya, namun untuk soal/ projek yang bukan dengan jawaban mutlak,
seperti penilaian observasi, produk/ performance/ dll, maka tantangan
yang muncul adalah terutama bagaimana menuangkan penilaian yang
bersifat subjektif dari pendidik dapat diterima serta penguji lain juga
memperoleh hasil yang sama, sehingga penilain yang bersifat subyektif
tersebut menjadi sesuatu objektif.
10. Apa makna mempelajari mata pelajaran pendidikan agama Islam? Dan
seberapa penting?
Pendidikan Agama Islam sangat diutamakan dan penting dalam
membentuk akhlak siswa yang islami, memberi pemahaman yang
mendalam serta landasan yang rasional atas keyakinan Islam.
HASIL WAWANCARA GURU
A. Data Umum
Nama : Abdul Hakim, S.Ag.
Jabatan : Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas X
Hari/Tgl : Senin, 02 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik untuk Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti”.
A. Data Umum
Nama : Samrisyad Fadhlurrahman
Kelas : X IPA-1
Hari/Tgl : Senin, 16 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
SAMRISYAD FADHLURRAHMAN
HASIL WAWANCARA SISWA
A. Data Umum
Nama : Varian Kashira
Kelas : X IPA-1
Hari/Tgl : Senin, 16 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
VARIAN KASHIRA
HASIL WAWANCARA SISWA
A. Data Umum
Nama : M. Fadhil H.P.
Kelas : X IPA-2
Hari/Tgl : Selasa, 17 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
M. FADHIL H.P.
HASIL WAWANCARA SISWA
A. Data Umum
Nama : Arqi Iqbal Mahardika
Kelas : X IPA-2
Hari/Tgl : Selasa, 17 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
A. Data Umum
Nama : Bagus Rafianto
Kelas : X IPS
Hari/Tgl : Kamis, 19 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
Bagus Rafianto
HASIL WAWANCARA SISWA
A. Data Umum
Nama : Rizky Juniarto
Kelas : X IPS
Hari/Tgl : Kamis, 19 Juni 2014
B. Tema Wawancara
Tema dalam wawancara ini adalah: “Penerapan Penilaian Autentik
untuk Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam”.
Ttd,
RIZKY JUNIARTO
Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa
Terhadap Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Sekolah : SMA IZADA
Kelas/Semester : X IPA/IPS
Kompetensi : Sosial dan Spiritual dalam kehidupan sehari-hari
Katagori
No Aspek yang diamati
SB B C K
1 Tingkat Kedisiplinan Kehadiran
2 Ketepatan waktu mengerjakan tugas
Keaktifan dalam menyelesaikan tugas
3
diskusi kelompok
Keaktifan dalam menanggapi presentasi
4
kelompok lain
Sikap menyampaikan pendapat di forum
5
diskusi
6 Sikap menghargai orang lain
Sikap tanggung jawab dalam kelompok
7
diskusi
Sikap kerjasama dalam menyelaesaikan
8
tugas
9 Sikap menyimak penjelasan guru
10 Sikap mengikuti pembelajaran PAI
Total
Nilai
Keterangan:
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal (40)
Ttd,
Nilai Harian
No Nama Siswa UTS UAS NILAI
1 2 3 4 5 6 7
Ttd,
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Sekolah : SMA IZADA
Kelas/Semester : X IPA/IPS
Kompetensi :
Katagori
No Aspek yang diamati
SB B C K
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Bahasa yang mudah dipahami
4 Wawasan
5 Keberanian
6 Antusias
7 Gestur Tubuh
8 Penampilan
9 Penguasaan topik bahasan
10 Tanggapan pertanyaan
Total
Nilai
Keterangan:
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal (40)
Ttd,
KepadaYth.
Kepala Sekolah
SMA IZADA Pondok Aren
Tangerangselatan
di
Tempat
Assalamu'alailrumwr.wb.
Denganhormat kami sampaikanbahwa,
Nama M. FajarMahbub
NIM 109011000184
Jurusan PendidikanAgamaIslam
Semester X (Sepuluh)
Judul Skripsi PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK I]NTUK MENINGKATKAIY
IIASIL BELAJAR SISWA
idikanAgamaIslam
M.Ag
7 1987031 00s
Tembusan:
1. DekanFITK
2. PembantuDekanBidangAkademik
3. Mahasiswayangbersangkutan
/t
I
,
Za d a SeniorHishSchool
the oasis f or changes
SURATJ{ETERANGAN
No.044/SKet/SMA-Iz/ VilI / 2014
Nama M. FajarMahbub
NIM 109011000184
Semester XI fSebelas)
]urusan PendidikanAgamaIslam
Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Program StrataL (SU
Tangerang 25 Agustus2014
Selatan,
'.-.tt'V SMAIZADA
. \l "--
<&"t
q"
&
4
s'. triani,S.Si
r
L
q.,
frt
{$ '''
F.J:,
fd:r:'j:
r.
v
t
I
UJI REFERENSI
PARAF
NO JUDUL BUKU
PEMBIMBING
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
I
Pendidikan.Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009.h.3 -//'/X-
Aunurrahman,Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
2
Alfabeta, 2010.h.41
Basuki, Ismet., & Hariyanto. Asesmen Penelitian.
J
Bandung:PT RemajaRosdakaryaOffset, 2012.h. 168
Bungin, H.M. Burhan. Penelitian Kualitatif, Iakarta:
4
KencanaPrenadaMedia Grouo. 2010.h. 6
Dahar, Ratna Wilis. Teorileori Belajar. Jakarta:
5
Erlangga,1989.h.I I
Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontel<stual
dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci sukses
6
Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
I n d o n e s i a2,0 1 4 . h . 1 9
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
7 Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum 2013).
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2014.h.I
t
,'{
v
t
I
.i
-l
r
I'
2 0 1 0h. . 8 7
Tim Penyusun Revisi Penulisan Skripsi FITK.
I9 PedomanPenulisanSkripsi.Jakarta:FITK UIN Syarif
HidayatullahJakarta,2013. h. 72-76
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran Yogyakarta:
20
Media Abadi, 2005.h.59
Yin, Robert K. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta:
2l
PT Raja GrafindoPersada,2004.h.12
ri
I
Mengetahui,
Pembimbing