Professional Documents
Culture Documents
Studi Kohort
Studi Kohort
Studi Kohort
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan dari hasil peneltian yang
dipublikasikan.
dari berbagai level intervensi itu. Studi observasional peneliti tidak sengaja
dalam hal ini intervensi tidak dilakukan oleh peneliti, tetapi dilakukan oleh
B. Tujuan
kelompok studi yang terpajan oleh faktor resiko dengan insidens penyakit
pada kelompok yang tidak terpajan oleh faktor resiko sebagai kontrol.
kelompok yang terpajan oleh faktor risiko dan kelompok yang tidak terpajan
oleh faktor risiko sebagai kontrol. Alokasi kedua kelompok tidak dilakukan
kedua kelompok tersebut diikuti secara bersamaan dalam suatu periode waktu
terdapat tiga faktor yang disebut sebagai struktur anatomi penelitian kohort,
yaitu:
1. Keadaan awal
waktu atau yang disebut ontogenetik dan dalam hal ini yang bertindak
4. Manfaat lain penelitian kohort adalah untuk menentukan ada atau tidak
adanya hubungan sebab akibat antara terpajan oleh faktor risiko dengan
menjadi dua, yaitu penelitian dengan satu kohor dan penelitian dengan dua
setelah dilakukan uji klinis dengan hasil yang memuaskan kemudian obat
untuk mencari hubungan sebab akibat, dibutuhkan dua kohort dimana satu
dengan kebiasaan makan sehari-hari terdiri dari sayur, tidak makan daging
sapi setiap hari, tidak merokok, dan tiak minum alkohol dibandngkan
dari daging, tidak makan sayur, merokok, dan minum alkohol. Hasil
3. Current cohort
Penelitian kohort pada umumnya berupa current cohort yang
berarti kelompok kohor yang akan diamati dikumpulkan pada saat akan
sebagai kelompok studi dan kelompok pasangan usia subur yang tidak
4. Hystorical cohort
berarti pada keadaan awal, intervensi serta akibatnya telah terjadi, namun
karena pada umumnya data yang diperoleh rekam medis tidak lengkap dan
1. Bersifat observasional
tertentu adalah penyebab dari masalah atau penyakit. Dalam penelitian kohort
selama penelitian;
d. Populasi kohor memiliki derajat keterpaparan yang cukup
dicurigai sedang menderita (suspect case) efek yang akan diteliti. Subjek
umum subjek penelitian pada populasi target dan populasi kontrol. Sering
dihadapi.
3. Besarnya sampel
5. Identifikasi Subjek
terbentuk secara alamiah, artinya diambil dari populasi kohor yang tidak
(target dan kontrol) berasal dari populasi yang sama, dan kedua, terhadap
kedua kelompok tersebut dapat dilakukan follow-up dengan tata cara dan
antara dua kelompok yang diamati dapat pula hanya berbeda pada
besar, atau bila proporsi subjek dengan faktor risiko (kelompok target)
jauh lebih besar bila dibanding dengan kelompok kontrol. Namun dalam
terbatas, atau pada keadaan di mana proporsi kelompok target lebih kecil
definitif.
lingkungan bersangkutan.
dipilih dari mereka dengan dosis faktor risiko yang lebih sedikit
yang terpapar dengan faktor risiko jauh lebih besar dibanding dengan
penyakit atau kejadian yang diharapkan timbul, dan hal ini sangat
timbulnya kanker hati pada kelompok target dengan faktor risiko adanya
pasif (asap rokok sebagai faktor risiko) dengan keadaan kelahiran bayi
rasio.
harus dilakukan berdasarkan kriteria baku yang telah disusun pada awal
penelitian. Untuk mengurangi bias, sebaiknya penilaian dilakukan
Oleh sebab itu bila sejak awal diketahui bahwa ada subjek yang akan
subjek dipilih dengan teknik matching, maka setiap subjek yang hilang
akhir pengamatan.
Keterangan:
diamati
N = jumlah populasi
kali (lebih besar atau lebih kecil) risiko secara relatif untuk mengalami
diamati
IR = a + b
N
insiden kelompok yang tidak terpapar, pada akhir pengamatan. Bila nilai
penyakit. Bila nilai RR > 1 artinya ada pengaruh positil di mana faktor
diamati. Makin besar nilai RR, makin besar pula nilai kelipatan pengaruh
terjadinya penyakit.
perbedaan rate insiden dari kedua kelompok yang diamati, dan nilai ini
adalah selisih antara rate insiden kelompok terpapar dengan rate insiden
1. Kelebihan
atribut dan risiko relatif atau population atributable risk (PAR) secara
langsung.
mendalam.
2. Kelemahan
c. Tidak efisien untuk penyakit yang jarang terjadi atau penyakit dengan
d. Sering kali sulit untuk mempertahankan subjek studi agar tetap dalam
(Budiarto, 2003).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kelompok studi yang terpajan oleh faktor resiko dengan insidens penyakit
pada kelompok yang tidak terpajan oleh faktor resiko sebagai kontrol.
bersangkutan
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Takeshi, Hirayama. 1985. Life Style Carrying Highest and Lowest Cancer Risk.
National cancer Research center Institute of Tokyo, japan, JAMA SEA Ed.
Vol.1. No.1, p14.