Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

PROPULSI KAPAL

(GENERAL SHIP SHAFTING SYSTEM)

DISUSUN OLEH:

• Tony Febri H 120220030


• Dimas Alga K S 130220007
• Dwi putra S A 130220028
• Haryo Adi N 130220038
• Bagas Prakoso 150220015
• Fathur Akhmad R 150220027
• Mochammad Arisky 150220042
• Rizky Nur R 150220054

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengijinkan dan
memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah Propulsi Kapal
yang berjudul general ship shafting system.
Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Propulsi Kapal, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Surabaya , maret 2017


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1) Latar Belakang Masalah


Di era gloalisasi saat ini teknologi semakin berkembang sangat cepat terutama
pada teknologi otomotif seperti halnya kendaraan darat kendaraan laut juga terus mengalami
kemajuan. Kendaraan dituntut untuk dapat melaju dengan lembut dan lancar, tentunya dengan
kecepatan yang diinginkan tetapi juga harus memperhatikan sisi keselamatan safety dan untuk
menghindari resiko yang dialami oleh komponen-komponen dari mesin.

Bagian ini membahas tentang general ship shafting system yaitu system dari shaft
pada kapal salah satunya sebagai suatu komponen alat penggerak kapal beserta komponen-
komponen pendukungnya.

2) Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
a) Apa pengertian tentang general ship shafting system atau sistem batang poros kapal?
b) Apa saja komponen-komponen yang ada pada sistem batang poros kapal?

3) Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui pengertian tentang general ship shafting system atau sistem batang
poros kapal
b) Untuk mengetahui Apa saja komponen-komponen yang ada pada sistem batang poros
kapal

4) Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa diantaranya
sebagai berikut :
a) Mengerti tentang pengertian tentang general ship shafting system atau sistem batang
poros kapal
b) Mengerti Apa saja komponen-komponen yang ada pada sistem batang poros kapal
BAB II
PEMBAHASAN

Poros

Definisi Poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen
pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban
puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Fungsi Poros

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol
kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau
dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar,
yaitu poros roda keran pemutar gerobak.

Macam - Macam Poros Berdasarkan Pembebanannya

1. Poros Transmisi (Transmission Shafts)

Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang,
beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear,
belt pulley, sprocket rantai, dll.
2. Gandar

Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar
tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.

3. Poros Spindle

Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya pada poros utama mesin
perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle
juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila
deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merencanakan Poros

1. Kekuatan Poros

Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment)
ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam perancangan poros perlu
memperhatikan beberapa faktor, misalnya: kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi
tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros
tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.

2. Kekakuan Poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan
tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada
mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disamping
memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan
jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.

3. Putaran Kritis

Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut.
Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang
menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor
bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu
mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya.

4. Material Poros

Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat
dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan
terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel.

Prinsip Kerjanya

Dalam proses kerjanya motor diesel menggerakan baling-baling dengan transmisi kopling dan
poros baling-baling, baling-baling berputar menghasilkan gaya dorong maju atau mundur,
tergantung putaran baling-baling. Gaya dorong yang dibangkitkan oleh putaran baling-baling
dikembalikan lagi ke badan kopling melalui poros baling-baling dan thrust bearing. Akibatnya
badan kopling/motor akan terdorong, karena badan kopling/motor terikat kuat dengan kapal
melalui engine bed, maka kapalnya akan bergerak.

Poros propeller merupakan salah satu bagian terpenting dari instalasi penggerak kapal. Putaran
mesin ditransmisikan ke propeller melalui poros, maka poros sangat mempengaruhi kerja mesin
bila terjadi kerusakan. Yang perlu diketahui adalah bahwa kedudukan poros propeller dengan
mesin induk adalah harus segaris atau dengan kata lain harus dalam satu garis sumbu. Jika
kelurusan garis atau sumbu poros dan mesin induk belum tercapai maka perlu dibuat tambahan
dudukan untuk mesin atau mengurangi tinggi dengan jalan mengurangi tebal bantalan, asalkan
tebal bantalan amsih dalam batas yang memenuhi criteria tebal minimum suatu
bantalan. Bantalan juga digunakan untuk mengurangi terjadinya getaran pada poros yang
mengakibatakan berkurangnya efektifitas poros propeller juga untuk menghindari terjadinya
deformasi pada poros propeller.

Bagian – Bagian poros.


Tenaga kerja yang dihasilkan mesin induk di teruskan dalam bentuk putaran melalui serangkaian
poros ke baling-baling diberikan dorongan yang di bangkitkan oleh baling-baling di teruskan
kebadan kapaloleh poros baling-baling. Rangkaian poros itu disebut “Shafting” dan pada
umumnya terdiri dari bagian –bagian berikut :
1. Poros tekan ( Trust Shaft) )
2. Poros antara (Intermediate shaft)
3. Poros ekor (Tail shaft)
Ketiga poros ini saling di hubungkan oleh flange couplings ( sambungan flens)
1. Poros tekan ( Trust Shaft) adalah poros yang berfungsi untuk mencegah timbulnya gaya
aksial yang disebabkan oleh adanya gaya dorong dari propeller yang mengakibatkan kerusakan
pada motor induk

2. Poros antara (Intermediate shaft) adalah poros yang berfungsi untuk menghubungkan
porostekan dengan poros ekor dimana penyambungannya dilakukan dengan kopling atau flens.

3. Poros ekor (Tail shaft) berfungsi sebagai tempat kedudukan dari baling-baling.

Komponen-komponen yang terdapat pada shaft

1. Bearing

bearing (bantalan) adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak
relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan.

 Thrust bearing (bantalan penahan) adalah bearing yang didesain untuk menahan beban
horisontal.

 Journal bearing adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak lurus
terhadap sumbu shaft horisontal
2. Gear Box

 Gear Box adalah suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi
dari motor yang berputar, dan juga dapat mengubah daya motor menjadi tenaga lebih
besar.

 berfungsi sebagai :

 Pemutus hubungan antara putaran mesin dengan poros baling-baling.

 Penghubung putaran mesin dengan poros baling-baling.

 Pembalik arah putaran poros baling-baling agar kapal dapat bergerak maju atau
mundur.

 Reductor (mereduksi) putaran mesin untuk keseimbangan torsi (torque) mesin dengan
baling-baling.

Gear Box
3. Kopling

Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya
dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis.

4. Stern Tube (tabung poros propeller)


Stern Tube (tabung poros propeller) adalah suatu pipa yang dilalui oleh poros propeller, ditempat
poros menembus badan kapal. Untuk mencegah masuknya air laut kedalam lambung kapal
melalui stern tube ini, maka disekeliling poros pada stern tube ini diberi paking (bearing) yang
terbuat dari lignum vitar (kayu pok) yang bersifat mengeluarkan lendir semacam minyak apabila
kena air laut.

BAB III
PENUTUP

1) Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan mengenai materi tentang general ship shafting system. Bahwa
pentingnya sistem shafting pada kapal dalam sistem penggerak kapal.

2) Saran – saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang propulsi kapal serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya
penyusun berharap dengan mudah memahami materi tentang general ship shafting system atau
sistem batang poros pada kapal.
DAFTAR PUSTAKA

http://otomotif-er.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-macam-macam-poros.html

http://lalaukan.blogspot.co.id/2016/03/motor-diesel-sebagai-penggerak-kapal.html

http://okenetmesin.blogspot.co.id/2013/09/propeller-shaft-gambar-1.html

https://m.youtube.com/watch?v=mOjzdxTZNyE

http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02534/filename_2534590k.jpg

You might also like